Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh
karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun
tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang
tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai
karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembanganya akan sangat membantu
dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi
masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial. Pendidikan adalah hak
warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara
dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa
usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa
depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak
dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Dalam penjabaran
pengertian, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa:

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya.
Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam
ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam
sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun
yang diterima selain Islam. Allah ta’ala berfirman, “Pada hari ini Aku telah sempurnakan
bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun

1
telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3). Salah satu tujuan
diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak manusia. Ahklak hanya dapat
diperbaiki dengan proses pendidikan, baik formal maupun informal. Betapa pentingnya
pendidikan sehingga ayat yang pertama diturunkan adalah perintah Allah kepada
manusia untuk membaca, membaca semua penomena yang terjadi di alam dunia ini.
Konsep membaca hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan diatas, maka rumusan masalah yang akan dipelajari penyusunan
makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan anak dan islam?

2. Bagaimana pandangan Islam terhadap pendidikan anak ?

3. Peran pendidikan agama Islam bagi anak usia dini?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui makna dan pengertian Islam dan pendidikan anak.


2. Mengkaji pandangan Islam terhadap pendidikan anak.
3. Mengkaji pengertian, tujuan dan ruang lingkup pendidikan anak menurut Islam?
4. Mengkaji peran agama islam bagi anak usia dini?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Sisdiknas) dijelaskan bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Sedangan fungsi pendidikan
nasional adalah: “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.

Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih.
Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna
dasar “selamat” (Salama). Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat disimpulkan
Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus
menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintahNya, dan menghindari
politheisme.

Dari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan yaitu
adanya proses, kandungan, dan penerimaan, Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu ”
sesuatu yang secara bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia”. Jadi definisi
pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur
ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempat-tempat yang tepat dari segala
sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan

3
pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi
pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.

2.2 Tujuan Pendidikan anak menurut islam

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam,
yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya,
dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-
Dzariat:56; S. ali Imran:102). Pendidikan dalam pandangan Islam dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari tujuan
pendidikan. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.

Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi


berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan diajarkan kepada manusia dengan
visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia,
serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis,
saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Pendidikan dalam pandangan agama Islam juga diharapkan menghasilkan manusia
yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif
membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam
menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan menurut Islam
dalam membentuk seorang muslim yang mampu melaksanakan kewajibannya kepada
Allah, sebagaimana firman allah yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan

4
manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56).
Maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Allah dalam segala
macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu
‘anhu, seorang sahabat dan ahli tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan
penciptaan jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Alloh saja.
Tidaklah mereka diciptakan untuk menghabiskan waktu kalian untuk bermain-main dan
bersenang-senang belaka. Sebagaimana firman Allah, “Dan tidaklah Kami ciptakan
langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari
sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17). “Maka apakah
kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara mainmain, dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115) Sehingga
jelas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam harus terkait dengan tujuan penciptaan
manusia itu sendiri di dunia ini, yakni menyembah Allah dengan segala aspeknya
ibadahnya, baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan
lingkungannya. Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi (akherat)
maupun masalah dunia (ilmu dunia).

2.3 Ruang lingkup Pendidikan Anak menurut Islam

Ruang lingkup pendidikan anak menurut islam secara garis besar dibagi menjadi
5, yaitu:

1. Pendidikan Keimanan
Tujuan pendidikan dalam Islam yang paling hakiki adalah mengenalkan peserta
didik kepada Allah SWT. Mengenalkan dalam arti memberikan pembelajaran tentang
keesaan Allah, kewajiban manusia terhadap Allah dan aspek-aspek aqidah lainnya.
Dalam hal ini dapat dikaji dari nasehat Luqman kepada anaknya yang digambarkan
Allah dalam firmannya:
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran
kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S 31:13)

5
Kemudian bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan peserta
didik melalui proses pendidikan, antara lain:
a) Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis
b) Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah
laku positif. Hadits Rasulullah : “cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:”
(H.R Bukhari) serta “Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku
kekanak-kanakkan kepadanya.” (H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir)
c) Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin
d) Seperti ketika kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan
katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti beli
roti.
e) Memanfaatkan momen religius
f) Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka
shaum bersama.
g) Memberi kesan positif tentang Allah
h) Kenalkan sifat-sifat baik AllahJangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu
berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”.
i) Beri teladan
j) Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan
orang tua model atau contoh bagi kehidupannya.
“hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat? Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu
kerjakan”.(Q.S 61:2-3)
k) Kreatif dan terus belajar
l) Sejalan dengan perkembangan anak. Anak akan terus banyak memberikan
pertanyaan. Sebagai orang tua tidak boleh merasa bosan dengan pertanyaan anak
malah kita harus dengan bijaksana menjawab segala pertanyaannya dengan mengikuti
perkembangan anak.

6
2. Pendidikan Akhlak
Allah mengutus Nabi Muhammad kepada umat manusia adalah untuk
memperbaiki akhlak manusia. Dalam proses pendidikan terdapat hadits dari Ibnu Abas
bahwa Rasulullah pernah bersabda: “… Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak
mereka.”, begitu juga Rasulullah saw bersabda: ”Suruhlah anak-anak kamu melakukan
shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau
meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur
mereka.” (HR. Abu Daud).
Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak melalui proses pendidikan,
antara lain:
a) Penuhilah kebutuhan emosinya
Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi
dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih saying sepenuhnya, agar
anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan. Hadits Rasulullah : “ Cintailah
anak-anak kecil dan sayangilah mereka …:” (H.R Bukhari)
b) Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil
Sebagaimana firman Allah yang artinya:“Dan janganlah kamu campur adukan yang haq
dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu
mengetahui .”(Q.S 2:42) Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah
kepada fakir miskin itu baik.
c) Memenuhi janji
Dalam hal ini Hadits Rasulullah berbunyi:”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada
mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa
dirimulah yang memberi rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari)
d) Meminta maaf jika melakukan kesalahan
e) Meminta tolong/ mengatakan tolong jika kita memerlukan bantuan.
3. Pendidikan intelektual
Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses
kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan
intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang
Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga

7
dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam
perkembangan kognitif manusia, yaitu:
a. Periode 1, 0 tahun – 2 tahun (sensori motorik)
Mengorganisasikan tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul
pada usia ini cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran
atau ketika kita beraktivitas membaca bismillah.
b. Periode 2, 2 tahun – 7 tahun (berpikir Pra Operasional)
Anak mulai belajar untuk berpikir dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka
tapi cara berpikirnya tidak logis dan sistematis.
Seperti contoh nabi Ibrahim mencari Robbnya.
c. Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir Kongkrit Operasional)
Anak mengembangkan kapasitas untuk berpikir sistematik
Contoh : Angin tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak
dapat dilihat tetapi ada ciptaannya.
d. Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal Operasional)
Kapasitas berpikirnya sudah sistematis dalam bentuk abstrak dan konsep
4. Pendidikan fisik
Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur
dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan
aktivitas seperti yang disunahkan Rasulullah: “ Ajarilah anak-anakmu memanah,
berenang dan menunggang kuda.” (HR. Thabrani)
5. Pendidikan Psikis
Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan
pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika
kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. 3:139)
Upaya dalam melaksanakan pendidikan psikis terhadap anak antara lain :
a) Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih saying, pengertian,
berperilaku santun dan bijak.
b) Menumbuhkan rasa percaya diri
c) Memberikan semangat tidak melemahkan
D. Tiga Tahapan Pendidikan Anak menurut Islam

8
Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3
tahapan/ penggolongan usia, yaitu:
1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7
tahun.
2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7
tahun sampai 14 tahun.
3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira
mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang
berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita
coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.

2.4 Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi anak usia dini


Seseorang bayi yang baru lahir adalah makhluk Allah swt yang tidak berdaya
dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat melangsungkan hidupnya di
dunia ini.

Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih sayang
kepada semua ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa
mengharapkan imbalan.

Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia anugrahi oleh Allah
swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan,
memiliki keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan
belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnyabelajar menurut A. R. Shaleh dan
Soependi Soeryadinata: anak manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa,
kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor
belajar.

Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan
dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju
terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

9
Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan salah satupokok
ajaran islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan
atau diajarkan kepada anak didik.

Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa
dengan pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian
kuat dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam.

Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan pendidikan
islam, orang tua atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak
diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk
kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam.

Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan


pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan
selanjutnya. Sebagaimana menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya
agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya
sejak sejak kecil”.

Oleh karena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan


agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu
pendidikan agama islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang
wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari ulasan diatas adalah :

1. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Sisdiknas) dijelaskan bahwa” “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

2. Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu
untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan
dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56;
S. ali Imran:102). Pendidikan dalam pandangan Islam dimaksudkan untuk peningkatan
potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Menurut Islam dibagi menjadi 5, yaitu: 1) Pendidikan


Keimanan, 2) Pendidikan Akhlak, 3) Pendidikan intelektual dan 5) Pendidikan Psikis.

4. Menurut sahabat Ali bin Abitahalib ra, pendidikan anak dapat dibagi menjadi 3
tahapan/ penggolongan usia, yaitu: Tahap bermain(“la-ibuhum”/ajaklah mereka
bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun. Tahap penanaman
disiplin (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun. Dan
Tahap kemitraan (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14
tahun ke atas.

11
3.2 Saran

Berilah pendidikan yang baik kepada anak dari usia sedini mungkin, karena hal
itu dapat mempengaruhi anak tersebut kedepanya. Proses pembelajaran di kelas harus
mengimplementasikan tujuan-tujuan serta ruang lingkup pendidikan menurut Islam.
Tentunya dengan tetap merujuk kurikulum pendidikan nasional kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghani Abud. 2001. Anakmu Anugerah Terindah, Mengenal Psikologi Anak. Bandung:
Najma Publishing.
Dimyati Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE.
Jamaal Abdul Rahman. 2008. Tahapan Mendidik Anak, teladan Rasululloh. Bandung: Irsyad
Baitus Salam
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
http://www.risalahislam.com/2013/11/pengertian-islam-menurut-al-quran.html
https://islamiced.wordpress.com/tugas/ilmu-pendidikan-islam/pengertian-dasar-dan-tujuan-
pendidikan-islam/
http://rezaayupratama.blogspot.co.id/2016/06/ruang-lingkup-pendidikan-anak-menurut.html

13

Anda mungkin juga menyukai