Anda di halaman 1dari 15

DEWI MARIANA

STAMBUK : A 351 16 040


KELAS :A
M.K : KOMPUTER DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK
BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN

Mata Pencaharian Penduduk


➢ Penduduk adalah kelompok manusia yang tinggal di suatu wilayah.
➢ Dalam perkembangannya, mata pencaharian penduduk dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan. Bentuk muka bumi akan mempengaruhi mata
pencaharian dan corak kehidupan penduduk.
➢ Berdasarkan cara hidupnya, corak kehidupan penduduk dapat
dibedakan atas corak kehidupan penduduk modern dan penduduk
tradisional.
○ Penduduk tradisional (sederhana), umumnya mempunyai mata
pencaharian di bidang pertanian.
○ Penduduk modern (maju), memiliki mata pencaharian yang
beragam. Pola kegiatan ekonomi penduduk modern lebih kompleks.
PENGGUNAAN LAHAN DI
PEDESAAN DAN PERKOTAAN

A. PEDESAAN
▪ Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri
dan menjadi daerah otonom.
▪ Ciri masyarakat desa antara lain bersifat kekeluargaan,
statis, tertutup, dan umumnya memiliki mata
pencaharian di bidang pertanian.
▪ Lahan di pedesaan umumnya digunakan untuk
permukiman dan pertanian. Namun, ada pula kegiatan
perdagangan dan industri dalam skala kecil.
B. PERKOTAAN
➢ Kota adalah suatu wilayah yang merupakan pusat kegiatan
pemerintahan, ekonomi, dan budaya.
➢ Ciri masyarakat perkotaan antara lain mata pencaharian penduduk
beragam, umumnya di bidang non agraris, jumlah penduduk sangat
besar, terdapat keragaman status sosial dan ekonomi, bersifat
individualistis, terbuka, dinamis, dan sangat beragam (heterogen).
Lanjutan

➢ Untuk menentukan penggunaan lahan di perkotaan, harus


diperhatikan faktor alami penggunaan lahan, yaitu sebagai berikut.
▪ Faktor lokasi menyangkut situs-situs alami dan situasi yang
mendukung kemudahan fasilitas kota.
▪ Faktor fisiografi meliputi keadaan wilayah yang berhubungan
dengan bentuk lahan, keadaan tanah, dan tata airnya.
▪ Faktor sumber daya alam dan manusia sebagai pendukung
aktivitas yang berlangsung di wilayah tersebut.
KAITAN BENTUK MUKA BUMI
DENGAN PENGGUNAAN LAHAN
Kehidupan di daerah dataran yang luas
▪ Di dataran luas, terutama jika terdapat sumber air yang
cukup akan timbul corak kehidupan pertanian
persawahan, yaitu merupakan bentuk kegiatan yang
dilakukan sebagian besar penduduk Indonesia.
▪ Daerah dataran yang luas juga memiliki banyak rawa-rawa
yang sangat asam sehingga tidak cocok untuk lahan
pertanian. Sawah yang diusahakan di daerah rawa-rawa
pada umumnya merupakan sawah pasang surut.
Kehidupan di daerah pantai
▪ Pantai barat Sumatera terdiri atas tanah pegunungan yang berdekatan
dengan laut. Sebagian besar daerah pantai ini merupakan pantai curam
(pantai klif) dan hanya di beberapa bagian saja yang berupa pantai landai.
Pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa berhadapan dengan
Samudera Hindia yang dalam dan memiliki gelombang besar.
▪ Berbeda dengan pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa, pantai
timur Sumatera dan pantai utara Jawa merupakan dataran rendah yang
luas. Kedua pantai ini berhadapan dengan Laut Cina Selatan dan Laut
Jawa yang dangkal dan relatif tenang.
Lanjutan

▪ Perbedaan bentuk permukaan daratan di kedua daerah tersebut


ternyata mempengaruhi corak kehidupan penduduk di sekitarnya.
Misalnya, perahu nelayan di Laut Jawa umumnya berukuran lebar
dengan layar yang berukuran besar. Adapun perahu nelayan di
Samudera Hindia, umumnya relatif panjang dengan ukuran layar yang
tidak terlalu besar.
Kehidupan di daerah
bergunung-gunung

▪ Daerah lereng antara dataran rendah dengan tanah


bergunung-gunung banyak dimanfaatkan sebagai wilayah
pengembangan budidaya perkebunan. Akibatnya, corak
kehidupan penduduk di wilayah tersebut mencerminkan
penduduk yang hidup dari budidaya perkebunan.
Lanjutan

▪ Umumnya, jenis tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman


kopi, teh, cengkeh, dan palawija. Jenis tanaman yang
dibudidayakan bergantung pada ketinggian tempat dan faktor
pendukung kegiatan budidaya seperti kesuburan tanah, iklim,
dan ketersediaan air.
POLA DAN PERSEBARAN
PERMUKIMAN PENDUDUK

➢ Pola permukiman penduduk merupakan perwujudan adaptasi manusia


dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya.
➢ Pola permukiman penduduk di pedesaan berbeda dengan perkotaan.
Kepadatan penduduk yang tinggi serta areal kota yang terbatas membuat
pola permukiman penduduk kota umumnya berbentuk melingkar,
menuju pusat kegiatan ekonomi.
Lanjutan

➢ Bentuk pola permukiman dipengaruhi oleh kebutuhan dan kemajuan


penduduk pada umumnya.
➢ Secara umum, persebaran permukiman penduduk di Indonesia
dipengaruhi oleh letak geografis, kesuburan tanah, iklim, topografi
wilayah, jumlah penduduk, dan kegiatan ekonomi penduduk.
Pola Permukiman Penduduk
Memanjang (Linier)
Pola permukiman linier dapat dilihat pada
susunan rumah-rumah penduduk yang
berderet atau memanjang.

Pola permukiman linier Pola permukiman linier Pola permukiman linier


mengikuti jalan raya mengikuti alur sungai mengikuti jalur pantai
Pola Permukiman Penduduk
Terpusat (Nucleated)

● Pola Permukiman Terpusat, biasanya dihuni


oleh penduduk yang memiliki garis
keturunan yang sama.
● Pola permukiman ini bermanfaat untuk
memudahkan komunikasi antarpenduduk.
● Umumnya, terdapat di daerah perkotaan,
kawasan industri, dan daerah pelabuhan.
Pola Permukiman Penduduk Tersebar
(Dispersed)

➢ Pola permukiman
tersebar umumnya
terbentuk di daerah
yang kurang subur
seperti daerah kapur.

Anda mungkin juga menyukai