Anda di halaman 1dari 4

TUGAS :

PANCASILA

OLEH :

NAMA : DALMIATI
NIM : D1A1 18 078
JURUSAN : AGRIBISNIS. C

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
Soal

Mengapa sila-sila dalam pancasila itu tidak dapat dipertukarkan ?

Jawaban

Karena pancasila merupakan rangkayan kesatuan kebulatan yang tidak

terpisahkan, dimana setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainya dan

kedudukan masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau

dipindahkan, dalam hal ini sesuai dengan susunan sila yang sistem matis, yang

berarti bahwa kelima sila itu menunjukan suatu rangkayan urutan yang bertingkat-

tingkat (hierarkhis), dimana tiap-tiap sila mempunya tempatnya sendiri di dalam

rangkayan susunan kesatuan itu. Sehingga tidak dapat dipertukarkan atau

dipisahkan serta dibolak-balik susunanya. Jika dibolak balik maka akan memiliki

makna yang berbeda. Sekalipum dalam sila-sila pancasila itu merupakan suatu

kesatuan yang tidak bisa dilepas-pisahkan satu dari yang lainya, namun dalam hal

ini memahami hakikat pengertianya sangatlah diperlukan uarain sila demi sila.

Adapun hubungan antara sila-sila dalam pancasila dapat digambarkan

sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila ketuhanan yang Maha Esa adalah meliputi/mengayomi dan menjiwai

sila-sila yang lain yaitu sila II, III, IV dan V.

Sila pertama ini menjelaskan dimana kita sebagai manusia yang diciptakan

wajib menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Didalam konteks

masyarakat dalam kampus, masyarakat kampus berhak untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing dan wajib menjalankan apa yang diperintahkan

dalam agama masing-masing dan menjauhi apa yang dilarang.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi/diayomi dan

dijiwai oeleh sila ketuhanan ang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila-sila

berikutnya yaitu sila III, IV dan V

Dalam sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama manusia mempunyai

derajat yang sama di hadapan hukum. Makna lain dari sila ini yaitu mengakui dan

menghormati martabat dan hak orang lain antar sesama manusia, saling tolong

menolong, dan bersikap sebagai manusia yang beradab.

3. Persatuan Indonesia

Sila persatuan Indonesia adalah diliputi/diayomi dan dijiwai oleh

ketuhanan yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab, meliputi dan

menjiwai sila-sila berikutnya yaitu sila IV dan V.

Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah,

seperti masyarakat yang penuh rasa semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam

melaksanakan suatu hal.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusywaratan/Perwakilan

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan adalah diliputi/diayomi dan dijiwai sila ketuhanan

yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,

meliputi dan menjiwai sila-sila berikutnya yaitu sila V.


Dalam sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya kebersamaan dalam

mengambil keputusan dan penanganannya, dan kejujuran bersama. Makan lain

atau nilai yang terkandung dalam sila ini yaitu nilai kerakyatan yang berarti

kedaulatan berada ditangan rakyat itu sendiri, maka rakyat berhak memilih

perwakilan mereka, dan rakyat juga memiliki kedudukan antara hak, dan kewajiban

yang sama di negara ini,

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah diliputi/diayomi

dan dijiwai oleh sila ketuhunan yang maha esa, kemanusian yang adil dan

beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan serta keadilan bagi seluruh

rakyat indonesia.

Dalam sila ini menjelaskan bahwa adanya kemakmuran yang merata bagi

seluruh rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya dipergunakan untuk kebahagiaan

bersama, dan melindungi yang lemah. Keadilan dalam kehidupan sosial haruslah

meliputi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, persamaan hak dan kewajiban

yang harus dijungjung tinggi antar sesama warga Indonesia.

Adapun susunan sila-sila pancasila adalah sistematis-hierarkhis, artinya

kelima sila itu menunjukan suaatu raangkayan yang bertingkat (heararkhi).

sekalipun sila-sila di dalam pancasila mmerupakan suatu kesatuan yang tidak bias

dipisahkan satu dari yang lainya, namun dalam memahami hakikat pengertianya

sangat diperlukan uraian sila demi sila. Uraian atau penafsiran haruslah

bersumber, berpedoman dan berdasar kepada pembukaan dan batang tubuh UUD

1945.

Anda mungkin juga menyukai