Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN


DI UPT REHABILITASI SOSIAL BINA LARAS PASURUAN

Departemen Keperawatan Jiwa

Pendidikan Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Disusun Oleh :

Kelompok 3

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
Nama Kelompok:

1. Salsabila Dian Risna 201810461011043


2. Triyubi Melisa Putri 201810461011022
3. Rizka Nur Qolifah 201810461011023
4. Lintang Arum Nikentari 201810461011020
5. Indri Widya Andriani K 201810461011014
6. Adina Rodlya Istofa 201810461011013
7. Rafida Adila R 201810461011016
8. Leny Rahayu 201810461011019
9. M. Iqbal 201810461011043
10. Eka Panji S 201810461011043
11. Slamet Tejo P 201810461011043
12. Zendy Dwi N S 201610461011102
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENGENALAN WAKTU

A. TOPIK
Perilaku kekerasan

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok atau simulasi terapi aktivitas kelompok
(TAK) klien dapat meningkatkan kemampuan orientasi waktu dengan baik.
2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
b. Klien dapat mengenal hari dengan tepat.
c. Klien dapat mengenal bulan dengan tepat.
d. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat.

C. LANDASAN TEORITIS
1. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi hubungan
satu sama lain, saling terkait dan mengikuti norma yang sama. Terapi aktivitas kelompok
(TAK) merupakan terapi yang dilakukan atas kelompok penderita bersama-sama dengan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seseorang terapis.
Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah:
1. Dukungan atau support.
2. Pendidikan.
3. Meningkatkan hubungan interpersonal.
4. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah orientasi waktu.

2. Definisi Perilaku Kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, oranglain, maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif. Pengungkapan kemarahan secara tidak langsung dan
konstrukstif pada waktu terjadi akan melegakkan individu dan membantu oranglain
untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Kemarahan yang ditekan atau pura-pura
tidka marah akan mempersulit diri sendiri, dan mengganggu hubungan interpesonal
(Carpenito, 2000).

Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana individu-individu beresiko menimbulkan


bahaya secara langsung pada diri sendiri maupun oranglain (Rawlish and Heacoco,
1998)

3. Tanda dan gejala


Perilaku kekerasan adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai dengan
hilangnya kontrol diri atau kendali diri, dengan tanda dan gelaja ;
a. Muka merah dan tegang
b. Pandangan tajam
c. Mengatup rahang dengan kuat
d. Mengepalkan tangan, bicara kasar
e. Suara tinggi, menjerit / berteriak
f. Mengancam secara verbal / fisik
g. Melempar / memukul benda / merusak
h. Tidak memiliki kemampuan mencegah / mengendalikanperilaku kekerasan

4. Penyebab
a. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik, menyalahkan diri sendiri)
b. Gangguan hubungan sosial
c. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
d. Mencederai diri (akibat dari HDR, disertai harapan yang suram, mungkin klien akan
menghakimi kehidupannya)

5. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi
dirinya, oranglain maupun lingkungan sekitar. Seperti menyerang oranglain,
memecahkan perabot, membakar rumah dll sehingga klien dengan PK beresiko untuk
mencederai diri oranglian dan lingkungan.
Tanda dan gejala ; gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan PK didapatkan
melalui pengkajian meliputi
a. Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah,tanda-tanda marah yang
dirasakan oleh klien
b. Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat,
dansering pula klien tampak memaksakan kehendak ; merampas makanan,
memukul jika tidak senang.

6. Rentang Respon

Respon adaptif Respon Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Rentan respon Perilaku Kekerasan (Keliat, 1999)

Keterangan :

a. Asertif : individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan oranglain dan


memberikan ketenangan
b. Frustasi : individu gaga; mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dan tidak dapat
menemukan alternatif
c. Pasif : individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya.
d. Agresif : perilaku yang dapat menyertai marah, terdaat dorongan untuk menuntut, tetai
masih terkontrol
e. Kekerasan : perasaan marah dan bermusuhan yang kuatserta hilangnya kontrol.

D. KLIEN
1. Karakteristik Klien
- Klien tidak mengalami gangguan kesehatan fisik
- Perilaku kekerasan sudah terkontrol
- Klien yang kooperatif
- Adanya riwayat perilaku kekerasan

E. PENGORGANISASIAN
1. Tempat : Aula Selatan
Hari : Kamis, 20 September 2018
Waktu : 09.30
2. Tim Terapis
a) Leader :
b) Co Leader :
c) Fasilitator : :
d) Observer :
e) Dokumentasi:
3. Metode dan Media
a. Metode : Diskusi dan tanya jawab
b. Media : Kalender, Jam dinding, Tape recorder, kaset lagu, bola plastik.

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1. Leader Tugas :
 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
 Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok
 Mengaturjalannya terapi
 Menetapkan jalannya tata tertib
 Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut.
 Kontrak waktu
 Menyimpulkan hasil kegiatan – Menutup acara

2. Co Leader Tugas:
 Mendampingi leader jika terjadi blocking.
 Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
 Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah.
3. Fasilitator Tugas :
 Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukanoleh klien sebagai
peserta TAK.
 Mendampingi peserta TAK untuk diskusi.
 Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok.
 Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4. Observer Tugas :
 Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
 Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
 Mengobservasi perilaku klien.

G. TATA TERTIB
 Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
 Peserta wajib hadir 5 menit sebelum terapi aktivitas dilaksanakan, Anggota wajib
memberi tahu leader jika tidak bisa hadir.
 Peserta berpakaian bersih,rapi dan sudah mandi
 Peserta tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok selama kegiatan.
 Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum TAK berlangsung.
 Jika ada peserta yang hendak BAB -BAK dipersilahkan untuk ke toilet dulu.
 Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengacungkan tangan dan berbicara setelah
dipersilahkan leader.
 Jika ada anggota melakukan hal-hal yang sangat mengganggu jalannya TAK, maka
anggota tersebut dikeluarkan dari kegiatan terapi.
 Apabila waktu TAK telah habis sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, tapi TAK
belum selesai akan diminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu sampai
TAK selesai.

H. STRATEGI PELAKSANAAN
Fase orientasi (5 menit)
a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan anggota yang hadir.
c. Membaca tata tertib pelaksanaan.
d. Membuat kontrak waktu.
e. Terapi menjelaskan tujuan TAK.
f. Menjelaskan topik yang akan dibahas.
Fase Kerja (30 menit)
a. Leader menjelaskan menjelaskan topik dan jenis permainan.
b. Leader menjelaskan manfaat permainan.
c. Peserta menyimak penjelasan yang diberikan oleh leader.
d. Leader menjelaskan bentuk terapi yang akan dilakukan.
Langkah-langkah kegiatan :
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2. Terapis menanyakan hari, tanggal, bulan, tahun dan waktu sekarang. Peserta memberi
jawaban
3. Terapis menjelaskan teknik menghidupkan tape recorder dan mematikan, sementara
bola plastik diedarkan diantara para peserta searah jarum jam secara bergantian, bila
musik berhenti peserta yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis.
4. Terapis menghidupkan musik dan mematikan musik. Peserta mengedarkan bola secara
bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola siap
menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari dan jam saat itu.
Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
5. Terapis memberi pujian kepada peserta setelah memberikan jawaban yang tepat.
Fase Terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
- Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Tindak lanjut
- Terapis meminta peserta mengganti kalender setiap hari
c. Observer memberikan tanggapan terhadap jalannya TAK.
d. Menutup acara
e. Berdoa
I. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
No Aspek yang Nama Klien
dinilai
1. Menyebutkan
jam
2. Menyebutkan
Hari
3. Menyebutkan
tanggal
4. Menyebutkan
bulan
5. Menyebutkan
tahun

J. SETTING TEMPAT

Leader Co Leader Observer

Keterangan :

: Leader

: Co Leader

: Observer

: Klien

: Fasilitator
K. KESIMPULAN HASIL KEGIATAN

Aspek yang M. Ahmad Haed


No Gulu A Herianto Mustofa Nilam Wiwin Agustin Iswandi
dinilai Sholeh Rianto ori

Menyebutkan
1.
jam

Menyebutkan
2.
hari

Menyebutkan
3.
tanggal

Menyebutkan
4.
bulan

Menyebutkan
5.
tahun

Anda mungkin juga menyukai