Anda di halaman 1dari 11

PENILAIAN FORMASI

1. Petroleum System
Merupakan proses untuk menemukanya kandungan hidrokarbon dibawah permukaan.

a. Source Rock
Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup
untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan
terpanaskan, dan dapat diproduksikan dalam jumlah yang ekonomis. Contohnya adalah
batuan gamping.

b. Reservoir Rock
Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. Dimana
batuan tersebut harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan
permeabilitas sebagai tempat mengalirnya hidrokarbon. Contohnya adalah batu pasir dan
batu gamping.
c. Cap Rock
Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable),
sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut. Contohnya batuan lempung.

d. Migration
Merupakan proses perpindahan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai
terakumulasi dan terperangkap di batuan reservoir.

e. Trap
Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menhan minyak dan gas bumi
untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi.

2. Coring
Merupakan teknik penilaian formasi dengan mengambil contoh batuan formasi melalui operasi
coring pada dinding bor.

3. Mud Logging
Merupakan teknik penilaian formasi dengan mengamati, meneliti, dan mencatat kondisi
lumpur yang disirkulasikan dalam pemboran dengan mengamati cutting hasil pemboran atau
kandungan hidrokarbon yang ikut terbawa aliran lumpur dengan menggunakan beberapa jenis
peralatan.

4. Wireline Logging
Wireline logging dilakukan dengan menurunkan sebuah logging tool sampai ke wellbore dan
merekam karakteristik formasi dengan menggunakan berbagai macam sensor. Data tersebut
dapat direkam secara real time ataupun disimpan pada memori peralatan logging.
a. Lithologi Log
 Gamma Ray
Metode untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur
radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif
yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium,
Potassium, Radium, dll. Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan
sedikit sekali terdapat dalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum, dll. Oleh
karena itu shale akan memberikan respon gamma ray yang sangat signifikan
dibandingkan dengan batuan yang lainnya.

Dengan adanya perbedaan sifat radioaktif dari setiap batuan, maka dapat digunakan
untuk membedakan jenis batuan yang terdapat pada suatu formasi. Selain itu pada
formasi shaly sand, sifat radioaktif ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kadar
kandungan clay yang dapat berkaitan dengan penilaian produktif suatu lapisan
berdasarkan intrepretasi data logging. Besarnya volume shale dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:

GRlog  GRmin
Vsh 
GRmax  GRmin
 Self/Spontaneous Potential
Sebagian besar interpreter dalam ranah eksplorasi oil & gas hasil SP log ini dapat
dijadikan indikasi kualitatif untuk menentukan mana reservoir, mana yang bukan
reservoir.

b. Porosity Log
 Neutron Log
Neutron Log direncanakan untuk menentukan porositas total batuan tanpa melihat atau
memandang apakah pori-pori diisi oleh hidrokarbon maupun air formasi. Prinsip kerja
neutron log ini adalah dengan mengukur kuantitas hidrokarbon (hidrokarbon index).
Pada hidrogen index, angka satu untuk water, sedangkan angka nol untuk gas.

Pada operasi logging, neutron meninggalkan sumbernya dengan energi tinggi, tetapi
dengan cepat akan berkurang karena bertumbukan dengan inti-inti elemen didalam
formasi. Setelah energi neutron banyak berkurang kemudian neutron tersebut akan
menyebar didalam formasi tanpa kehilangan energi lagi sampai tertangkap dan
terintegrasi dengan inti-inti elemen batuan formasi, seperti klorine dan silikon. Inti-inti
ini akan terangsang untuk memancarkan sinar gamma. Kemudian detektor sinar
gamma akan merekam radiasi sinar gamma tersebut.

 Density Log
Tujuan utama dari density log adalah menentukan porositas dengan mengukur density
bulk batuan, disamping itu dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon
atau air bila digunakan besama-sama dengan neutron log.
Prinsip kerja density log adalah dengan jalan memancarkan sinar gamma dari sumber
radiasi sinar gamma yang diletakkan pada dinding lubang bor. Pada saat sinar gamma
menembus batuan, sinar tersebut akan bertumbukkan dengan elektron pada batuan
tersebut, yang mengakibatkan sinar gamma akan kehilangan sebagian dari energinya
dan yang sebagian lagi akan dipantulkan kembali, yang kemudian akan ditangkap oleh
detektor yang diletakkan diatas sumber radiasi. Intensitas sinar gamma yang
dipantulkan tergantung dari densitas batuan formasi.

Hubungan antara densitas batuan sebenarnya dengan porositas dan lithologi batuan
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

 ma   b
D 
 ma   f

 Sonic Log
Log ini merupakan jenis log yang digunakan untuk mengukur porositas, selain density
log dan neutron log, dengan cara mengukur interval transite time (Δt), yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh gelombang suara untuk merambat didalam batuan formasi sejauh 1 ft.
Peralatan sonic log menggunakan sebuah transmitter (pemancar gelombang suara) dan
dua buah receiver (penerima).

Untuk menghitung porositas sonic dari pembacaan log Δt harus terdapat hubungan
antara transite time dengan porositas. Seorang sarjana teknik, Wyllie, mengajukan
persamaan waktu rata-rata yang merupakan hubungan linier antara waktu dan
porositas. Persamaan tesebut dapat dilihat dibawah ini:

t log  t ma
S 
t f  t ma

c. Resistivity Log
Untuk batuan yang pori-porinya terisi mineral-mineral air asin atau clay maka akan
menghantarkan listrik dan mempunyai resistivity yang rendah dibandingkan dengan pori-
pori yang terisi minyak, gas maupun air tawar. Oleh karena itu lumpur pemboran yang
banyak mengandung garam akan bersifat konduktif dan sebaliknya.
Resistivity Index (I) adalah perbandingan antara tahanan listrik batuan sebenarnya (Rt)
dengan tahanan yang dijenuhi air formasi 100 % (Ro), yaitu sesuai dengan persamaan
berikut:
n
Rt 1
I 
Ro Sw

Dimana n adalah eksponen saturasi, untuk batupasir besarnya sama dengan 2.

Untuk formasi clean sand, terdapat hubungan antara saturasi air formasi (Sw), porositas
(Ф), tahanan formasi sebenarnya (Rt), tahanan air formasi (Rw) serta eksponen saturasi
(n). Secara matematis hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Ro n Rw  F n Rw    m
Sw  n  
Rt Rt Rt

Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta
isinya, yang mana tahanan ini tergantung pada porositas efektif, salinitas air formasi, dan
banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan.

 Normal Log
Dengan menganggap bahwa pengukurannya pada medium yang mengelilingi
elektroda-elektroda adalah homogen dengan tahanan batuan sebesar R ohm-meter.
 Lateral Log
Tujuan log ini adalah untuk mengukur Rt, yaitu resistivity formasi yang terinvasi. Pada
kenyataannya nilai resistivity yang dicatat oleh resistivity log adalah resistivity semu
bukan resistivity yang sebenarnya (Rt). Hal ini disebabkan pengukuran dipengaruhi
oleh diameter lubang bor (d), ketebalan formasi (e), tahanan lumpur (Rm), diameter
invasi air filtrat lumpur (Di), tahanan zone invaded (Ri) dan uninvaded (Rt), tahanan
lapisan batuan diatas dan dibawahnya (Rs).
 Induction Log
Oleh sebab itu tidak satu pun peralatan pengukuran resistivity diatas dapat digunakan
pada kondisi lubang bor kosong, terisi minyak, gas, oil base mud, dan fresh water serta
udara. Untuk mengatasi ini maka dikembangkan peralatan terfokuskan yang dapat
berfungsi dalam kondisi tersebut.

Tujuan utama dari induction log adalah menghasilkan suatu daerah investigasi yang
jauh didalam lapisan-lapisan tipis untuk menentukan harga Rt. Induction log dapat
diturunkan didalam semua jenis lumpur dengan syarat sumur belum di-casing.

 Laterolog
Pengukuran dengan laterolog adalah untuk memperkecil pengaruh lubang bor, lapisan
yang berbatasan dan pengukuran lapisan yang tipis serta kondisi lumpur yang konduktif
atau salt mud.

Alat ini mengukur harga Rt terutama pada kondisi pengukuran Rt dengan Induction
Log mengalami kesulitan (banyak kesalahan). Laterolog ini hanya dapat digunakan
dalam jenis lumpur water base mud dan tidak berfungsi di dalam oil base mud, inverted
mud, lubang berisi gas, atau sumur sudah di-casing.

 Microresistivity Log
Log ini dirancang untuk mengukur resistivity formasi pada flush zone (Rxo) dan
sebagai indikator lapisan porous permeable yang ditandai oleh adanya mud cake.
d. Caliper
Caliper log merupakan suatu kurva yang memberikan gambaran kondisi (diameter) dan
lithologi terhadap kedalaman lubang bor.

e. Logging While Drilling


Logging while drilling (LWD) merupakan suatu metode pengambilan data log dimana
logging dilakukan bersamaan dengan pemboran. Pengukurannya dilakukan secara real
time oleh (measurement while drilling).
5. Interpretasi Log

a. Interpretasi Kualitatif
Tujuan dari interpretasi kualitatif adalah identifikasi lithologi dan fluida hidrokarbon yang
meliputi identifikasi lapisan porous permeable, ketebalan dan batas lapisan, serta
kandungan fluidanya.

b. Interpretasi Kuantitatif
Didalam analisa logging secara kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan lithologi
batuan, tahanan jenis air formasi (Rw), harga porositas (Ф), saturasi air (Sw), dan
permeabilitas (K).
Metode Quick Look Logging
Metode Quick Look Logging adalah metode cepat untuk menentukan jenis litologi dan
jenis fluida yang terkandung dalam batuan.
 Zona Prospek Minyak
1. Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah terlihat defleksi menjauhi
shale base line. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang
mendekati minimum kemungkinan merupakan lapisan reservoir. Lapisan
reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya
harga sinar gamma ray yang menunjukkan kandungan serpih yang rendah.

2. Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitas yang semakin
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada zona ini terdapat kandungan fluida. Zona
prospek minyak bumi memiliki resistivitas yang sangat tinggi. Jika kurva LLD
menunjukkan bentuk defleksi yang lebih besar daripada kurva RHOB, maka zona
tersebut dianggap sebagai zona minyak bumi.

3. Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resistivitas) yang memperlihatkan sinar
gamma bernilai rendah dan resistivitas bernilai tinggi maka kemungkinan terdapat
kandungan sand pada formasi tersebut. Berdasarkan litologinya yaitu sand dapat
diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospek hidrokarbon, sebab minyak dan
gas selalu terakumulasi di batuan pasir (sand).
4. Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron (NPHI) dapat
mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon atau air di suatu formasi. Kedua kurva
ini memperlihatkan bentukan kolom separasi (+) cross over yang kecil, hal ini
menandakan jenis fluida adalah minyak. Terlihat pada kurva RHOB bentukan
garis mengarah pada pengurangan porositasnya (semakin kekanan) dan
penambahan densitas (semakin ke kiri). Sedangkan kurva log NPHI
memperlihatkan hal yg sebaliknya, dimana terlihat kurva mengarah pada
pertambahan porositasnya (semakin ke kiri).

 Zona Prospek Gas


1. Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah, jauh dari shale base line.
Hal ini mengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang mendekati minimum
kemungkinan merupakan lapisan reservoir. Lapisan reservoir adalah lapisan
permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya harga sinar gamma ray yang
menunjukkan kandungan serpih yang rendah.

2. Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitas yang semakin
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada zona ini terdapat kandungan fluida.

3. Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resisitivitas) yang memperlihatkan sinar
gamma bernilai rendah dan resistivitas bernilai tinggi maka kemungkinan terdapat
kandungan sand pada formasi tersebut. Berdasarkan litologinya yaitu sand dapat
diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospek hidrokarbon, sebab minyak dan
gas selalu bertumpuk dibebatuan pasir (sand).

4. Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron (NPHI) dengan
harga resistivitas yang tinggi maka zona itu merupakan zona gas. Kedua kurva ini
memperlihatkan bentukan kolom separasi (+) cross over yang besar, hal ini
menandakan jenis fluida adalah gas. Zona gas juga ditandai dengan harga porositas
neutron yang jauh lebih kecil dari harga porositas densitas, sehingga akan
menunjukkan adanya separasi yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai