Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas C / Kelompok 2
Makalah yang kami buat ini memuat materi-materi tentang pendekatan sistem dalam
perencanaan pembelajaran. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Kami tak lupa berterimakasih pula kepada para pihak yang telah berkenan membantu
kami dalam proses pembuatan makalah “Pendekatan Sistem dalam Perencanaan Pembelajaran”
ini, karena kami ini hanyalah manusia biasa yang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Nadlir yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kami membutuhkan saran dan kritikan yang membangun agar kami dapat
memperbaiki makalah dengan lebih baik lagi
Penyusun
ii
Daftar Isi
4. Komponen Sistem........................................................................................................... 5
5. Sistem Pembelajaran...................................................................................................... 7
1. Siswa ................................................................................................................................ 8
2. Tujuan ............................................................................................................................. 9
3. Kondisi ............................................................................................................................ 9
iv
5. Pendekatan konstruktivis ............................................................................................ 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13
iv
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan
siswa dalam mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini sebagai penjelas untuk mempermudah
bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi siswa
untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan memelihara suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Pada intinya pendekatan pembelajaran dilakukan
oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan
bagian yang lainnya yang berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki
oleh siswa untuk mempelajari konsep, prinsip atu teori yang baru tentang suatu
bidang ilmu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar sistem pembelajaran?
2. Apa saja manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran?
3. Apa saja komponen sistem pembelajaran?
4. Bagaimana kerangka pendekatan sistem?
5. Apa saja model dan pola pendekatan sistem?
6. Apa urgensi pendekatan sistem perencanaan pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar sistem pembelajaran.
2. Untuk mengetahui manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui komponen sistem pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kerangka pendekatan sistem.
5. Untuk mengetahui model dan pola pendekatan sistem.
6. Untuk mengetahui urgensi pendekatan sistem perencanaan pembelajaran.
1
Bab 2
Pembahasan
A. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran
1. Pengertian Sistem
Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak dikatakan orang.
Cara hanyalah bagian kecil dari suatu sistem. Istilah sistem meliputi spekrum
yang sangat luas. Misalnya, manusia, binatang, alam semesta, mobil, motor,
lembaga tertentu adalah sebagai suatu sistem. Karrna contoh-contoh tersebut
memiliki komponen-komponen tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan
tertentu pula. Misalnya manusia. Manusia adalah sebagai suatu sistem, karena
manusia memiliki komponen-komponen tertentu yang satu sama lainnya saling
berkaitan. Dalam tubuh manusia,ada komponen mata, hidung, mulut, tangan,
kaki, dan lain sebagainya. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang pasti.
Hidung berfungsi untuk mencium, telinga berfungsi untuk mendengar, mata
berfungsi untuk melihat, dan lain sebagainya. 1
Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama
lainnya saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Johnson, Kast dan Rosenzweig dalam Salamoen yang mendefinisikan:
“Sistem adalah suatu keseluruhan yang terorganisasi atau kompleks, suatu
gabungan atau kombinasi dari berbagai hal atau bagian yang membentuk satu
kesatuan.2
Menurut Lembaga Administrasi Negara: “Sistem pada hakikatnya adalah
seperangkat komponen, elemen, yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh
mempengaruhi, dan saling tergantung sehingga keseluruhannya merupakan suatu
kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau
tujuan tertentu.”3
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Kencana : Jakarta, 2008), hal. 1
2
Darwin Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007) hal.45
3
Lembaga Administrasi Negara RI, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1997) hal. 1
2
3
4
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) hal. 46
5
R Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.51
6
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) hal. 47
3
4
1. Sebagai manusia kita semua menyadari bahwa ada hal-hal yang kita
tidak mampu untuk mengontrolnya. Namun, kita pun menyadari
banyak hal-hal yang kita mampu mengontrolnya. Dalam hal ini
pendekatan sistem memberikan kepada kita suatu alat untuk
menganalisi, mengidentifikasi, dan memecahkan masalah, dengan
menggumakan perencanaan yang sistematis.
2. Suatu perencanaan yang sistematis mempunyaidaya ramal dan daya
kontrol yang baik.7
2. Tujuan Sistem
Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan manusia sebagai organisme adalah
agar dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Tujuan keberadaan kendaraan
sebagai suatu sistem, adalah agar dapat mengantarkan penumpangnya lebih cepat,
aman dan nyaman. Tujuan keberadaan lembaga pendidikan adalah agar dapat
melayani setiap anak didik untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi dengan
demikian, setiap sistem memiliki tujuan yang pasti. Tujuan itu yang
menggerakkan sistem.
3. Fungsi Sistem
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya, agar
manusia dapat melaksanakan tugas kehidupannya, mesti tubuh manusia
memerlukan fungsi pernapasan, pencernaan, penglihatan, fungsi peredaran darah,
fungsi pendengaran, dan lain sebagainya. Agar suatu kendaraan dapat
mengantarkan penumpangnya lebih cepat dengan aman, dan nyaman, mesti
memiliki fungsi pengaturan penggerak, fungsi pengatur arah, fungsi kenyamanan,
fungsi pengamanan, dan lain sebagainya. Agar proses pendidikan berjalan dan
dapat mencapai tujuan secara optiomal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi
administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi
inilah yang terus-menerus berproses hingga tercapainya tujuan.8
7
Ibid, 48
8
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Kencana : Jakarta, 2008), hal. 2
iv
5
4. Komponen Sistem
Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, setiap sistem mmeiliki komponen-
komponen yang satu sama lain berhubungan. Komponen-komponen inilah yang
dapat menentukan kelancaran proses suatu sistem. Misalnya, agar fungsi
pencernaan berjalan dalam sistem tubuh manusia maka diperlukan komponen
lambung, agar fungsi penglihatan berjalan diperlukan komponen mata, agar
fungsi peredaran darah berjalan dengan sempurna diperlukan komponen jantung,
dan lain sebagainya. Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat
melaksanakan fungsinya dengan tepat. Manakalah salah satu komponen tidak
berfungsi,maka akan memengaruhi sistem tersebut.
Keberadaan komponen beserta fungsinya, memiliki kedudukan sangat
penting. Dapat dipastikan, tidak mungkin ada sistem tanpa adanya komponen.
Ada beberapa sifat komponen dalam suatu sistem, yaitu :
1. Dilihat dari fungsinya setiap komponen itu ada komponen yang bersifat
integral dan ada komponen yang tidak integral. Komponen integral adalah
komponen yang tidk dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu sendiri.
Artinya manakala komponen itu hilang, maka akan hilanglah keberadaan
suatu sistem. Misalnya, komponen siswa dan guru dari sistem lembaga
pendidikan. Keberadaan dan eksistensi sekolah sangat ditentukan oleh
keberadaan komponen siswa dan guru. Kita akan sulit menganggap bahwa
sekolah itu ada manakala di sekolah itu tidak ada siswa yang diajar dan
tidak ada guru yang mengajar. Dengan demikian, komponen siswa dan
guru merupakan komponen integral dari sistem lembaga pendidikan.
Sedangkan, komponen tidak integral sama dengan komponen pelengkap.
Artinya, walaupun komponen itu tidak ada, maka tidak akan memengaruhi
keberadaan suatu sistem, walaupun mungkin akan mengganggu
keberadaan suatu sistem, walaupun mungkin akan mengganggu perjalanan
sistem itu sendiri. Misalnya, komponen perpustakaan dalam suatu lembaga
sekolah. Walaupun suatu sekolah tidak memiliki perpustakaan akan tetapi
tidak akan menggoyahkan keberadaan sekolah tersebut.
iv
6
9
Ibid, 3
iv
7
5. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, faksilitas, perlengkapan dan prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2003). Unsur manusiawi
dalam sistem pembelajaran terdiri atas siswa, guru atau pengajar, serta orang-
orang yang mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran termasuk
pustakawan, laboran, tenaga administrasi bahkan mungkin penjaga kantin
sekolah. Material adalah berbagai bahan pelajarana yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar, misalnya buku-buku, film, slide suara, foto, CD, dan lain
sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan adalah segala sesuatu yang dapat
mendukung terhadap jalannya proses pembelajaran, misalnya ruang kelas,
penerangan, perlengkapan computer, audio-visual, dan lain sebagainya. Prosedur
adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran, misalnya
strategi dan metode pembelajaran, jadwal pelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan
lain sebagainya.
Keberhasilan sistem pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran. Tujuan utama sistem pembelajaran adalah keberhasilan siswa
mencapai tujuan.
Dari uraian tersebut, maka tugas seorang perancang pembelajaran meliputi
tiga hal pokok yaitu : pertama, sebagai perencana, yakni mengorganisasikan
semua unsur yang ada agar berfungsi dengan baik, sebab manakala salah satu
unsur tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem itu sendiri. Kedua,
sebagai pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang
direncanakan. Ketiga, mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
untuk menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran.10
10
Ibid, 6
iv
8
11
Ibid, 7
iv
9
12
Ibid, 9
13
Ibid, 10
14
Ibid, 12
iv
10
Objectives
Perfomance
Standard
Constraint
Feed Back
Control
Pada kerangka pendekatan sistem ini terlihat bahwa apa yang ingin dicapai
(restriction) merupakan dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam
tujuan (objectives), standar perilaku yang diharapkan (performance standard) juga
kemungkinan hambatan dalam mencapai (constraint). Berdasarkan kepada tujuan
sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai
sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output)
tertentu. Hasil evaluasi output dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk
15
Ibid, 13
16
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (PT. Bumi Aksara:Jakarta, 1997), hal. 13
iv
11
melakukan perbaikan atau revisi, baik terhadap proses maupun terhadap input. Atas
dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan dan berinteraksi berdasarkan alur
diatas.17
17
Ibid, 14
iv
12
18
Asbabul Kahfi dan Ulul Azmi, “Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran”, diakses dari http://ululazmi-
zabaz.blogspot.com/2009/04/modul-perencanaan-sistem-pai-staim_2267.html, pada 23/09/2018 pada pukul 11:40
iv
13
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lainnya
saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu, sistem juga memiliki fungsi dan
tujuannya beserta komponennya. Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi
terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, faksilitas, perlengkapan dan
prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Manfaat pendekatan sistem
yaitu : arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas, menuntun guru
pada kegiatan yang sistematis, dsb. Komponen sistem pembelajaran terdiri atas : siswa,
tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar, dan hasil belajar. Kerangka sistem yaitu input
diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi output
dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi. Model
pendekatan bermacam-macam yaitu : Pendekatan Imposisi atau Ekspositoris, Pendekatan
Teknologis, Pendekatan Personalisasi, Pendekatan Interaksional, Pendekatan
konstruktivis. Urgensi pendekatan yaitu Pendekatan sistem perencanaan pembelajaran
sangat penting bagi proses pembelajaran, karena disana terdapat arahan yang
menunjukkan cara atau metode yang digunakan untuk memproses input sehingga
menghasilkan output yang baik.
B. Saran
Diharapkan bagi calon-calon guru dan guru untuk memahami dan
mengimplementasikan konsep-konsep tersebut agar dapat mempermudahkan dalam
proses pembelajaran.
13
14
Daftar Pustaka
1997. Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.
Harjanto. 2000. Perencana Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta.
Kahfi, Asbabul dan Ulul Azmi. Pendekatan Sistem dalam Perencanaan
Pembelajaran. 23 September 2018. http://ululazmi-
zabaz.blogspot.com/2009/04/modul-perencanaan-sistem-pai-staim_2267.html.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
Kencana
Syah, Darwin. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta : Gaung Persada Press.
Uno, Hamzah B. 1997. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
14