Disusun oleh:
Kevin Ade J (P13374301160 )
Putri Kusuma A (P1337430116011)
Fathin Khusnun N (P13374301160 )
Dily Annisa R (P13374301160 )
Rahma Hanifa S (P13374301160 )
Fikih Magfiroh (P13374301160 )
A. Latar Belakang
Beragam kuliner makanan dan minuman di Indonesia menambah
kepuasan bagi pecinta kuliner. Dari yang harganya murah sampai yang mahal
tersedia di kecamatan Banyumanik. Makanan yang sederhana dan tradisional
dapat disulap menjadi suatu sajian yang menarik dan banyak peminatnya.
Dari yang kelihatannya sederhana dan tradisional, namun apabila kita dapat
menangkap peluang untuk memberi inovasi yang baru dan menarik, pasti
konsumen akan tertarik untuk mencoba hal tersebut.
Sama halnya dengan sebuah minuman, apabila sebuah minuman
hanya ditampilkan dengan penampilannya yang sederhana namun tidak
dikemas secara menarik, akan mengurangi minat dan keinginan seseorang
untuk mencobanya.
Jenis minum - minuman modern yang ada saat ini sangat beragam,
baik dari ragam rasanya, ukuran, hiasan, dan bentuk modelnya. Salah satu
minuman yang sudah lama dikenal namun kurang peminatnya yaitu “ Es
Timun”. Es Timun adalah minuman sederhana yang disajikan dalam sebuah
gelas yang berisi timun, biji selasih, jelly, gula, air, sprite dan lemon. Sekarang
ini banyak kedai – kedai minuman yang jarang menjual Es Timun dengan
kemasan yang menarik. Pada umumnya es timun tidak menggunakan sprite.
Namun seiring berkembangnya zaman kini Es Timun memiliki rasa yang unik.
B. Gambaran Stand
1. Data Stand
a. Nama Perusahaan : Es Timun Mas Kevin
b. Bidang Usaha : Industri Rumahan
c. Jenis Produk / Jasa : Minuman
d. Alamat Perusahaan : Jl. Tirto agung, Pedalangan, Banyumanik
e. Nomor Telepon : 087832972011
f. Alamat E-mail : timunemas.kevin @gmail.com
g. Bentuk badan hukum : Usaha dagang
h. Mulai Berdiri : 2018
a. Biodata Pemilik / Pengurus
1. Nama : Kevin Ade J
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat, Tgl Lahir : Purworejo, 29 Maret 1998
4. Alamat Rumah : Jl. Braga Raya no 11, Purworejo
5. Nomor Telepon : 087832972011
6. Alamat E-mail : timunemas.kevin @gmail.com
B. ASPEK TEKNIS/OPERASI
1. Lokasi Usaha
Kue Becek berlokasi di Jl. Tirto Usodo Semarang . Pemilihan letak lokasi
Kue Becek cukup strategis, sehingga memudahkan akses masyarakat untuk
datang ke Kue Becek . Selain itu lokasi Kue Becek juga dekat dengan
pemukiman warga.
2. Rencana Penjualan
Produk yang kami buat dijual secara eceran pembeli yang datang ke cafe
kami bisa memilih maupun menghias sendiri topping Kue Becek. Selain
memesan langsung dari cafe kami, pelanggan juga bisa memesan lewat
telepon maupun via facebook dan twitter. Untuk rencana penjualan kami akan
mengkalkulasi rata-rata permintaan dari konsumen pada tiap bulannya
selanjutnya data tersebut akan menjadi dasar acuan dalam penawaran
produk bulan berikutnya mencakup penganggaran dan pembelian bahan
baku.
3. Proses Produksi
Proses produksi dilakukan pada cafe tempat penjualan. Untuk proses
produksi kami menggunakan cara tradisional menggunakan oven biasa.
Oven ini bisa memuat sekitar 36 biji cupe cake. Sehingga penggunaan alat
untuk produksi satu hari maksimal 3 kali pemakaian.
4. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan,
dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan
kebutuhan per harinya):
Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan proses produksi Kue Becek,yaitu:
1. Panaskan oven pada suhu 180º C.
2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian
masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil
diaduk hingga rata,
4. Tuang ke dalam loyang Kue Becek dan panggang hingga matang selama
30 menit,
5. Angkat kemudian dinginkan.
5. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
6. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain.
PEMILIK
ADJI ANDRE
PEMASARAN PRODUKSI
A. Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Kue Becek hias
jelita,
2. Merencanakan dan menyusun program kerja,
B. Produksi
Job description:
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja
kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi
pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
C. Pemasaran
Job Description:
1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan
informasi,
2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran Kue Becek jelita, meliputi
: pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga,
pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,
3. Menentukan pasar sasaran,
4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar/solusi,
5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
D. ASPEK SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan
hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan tiga orang tenaga kerja dan jika
bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga
kerjanya. Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik
melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi
pertumbuhan, kita akan memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan
biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan
meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus
dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.
E. ASPEK KEUANGAN
a. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha,
termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan
cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan
kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :
a. Sumber Pendanaan
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal.
Modal ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan
bahan penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis Kue Becek
ini adalah Rp 17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan
baku dan bahan penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan
sebesar Rp 2.138.000 + biaya sarana penunjang Rp 120.000 + biaya
kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya transportasi sebesar Rp 100.000 +
biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga Rp 1.000.000 + gaji
karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp 1.200.000.
Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.
b. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan untuk kemajuan usaha Kue Becek ,
antara lain:
1. Dalam hal produksi Kue Becek dapat digunakan alat berupa mesin pembuat
kue otomatis yang dapat menambah kapasitas produksi.
2. Persediaan bahan baku yang disesuaikan dengan menu yang ditawarkan,
agar konsumen merasa puas ketika memesan produk yang diinginkan dapat
dipenuhi dengan baik
3. Menambah modal dengan pinjaman bank untuk pengembangan usaha dan
inovasi usaha