Anda di halaman 1dari 17

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PENDIRIAN USAHA ES TIMUN MAS KEVIN


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kewirausahaan
Dosen : Sudiyono,SE, M.Kes

Disusun oleh:
Kevin Ade J (P13374301160 )
Putri Kusuma A (P1337430116011)
Fathin Khusnun N (P13374301160 )
Dily Annisa R (P13374301160 )
Rahma Hanifa S (P13374301160 )
Fikih Magfiroh (P13374301160 )

PROGRAM ALIH JENJANG DIPLOMA III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beragam kuliner makanan dan minuman di Indonesia menambah
kepuasan bagi pecinta kuliner. Dari yang harganya murah sampai yang mahal
tersedia di kecamatan Banyumanik. Makanan yang sederhana dan tradisional
dapat disulap menjadi suatu sajian yang menarik dan banyak peminatnya.
Dari yang kelihatannya sederhana dan tradisional, namun apabila kita dapat
menangkap peluang untuk memberi inovasi yang baru dan menarik, pasti
konsumen akan tertarik untuk mencoba hal tersebut.
Sama halnya dengan sebuah minuman, apabila sebuah minuman
hanya ditampilkan dengan penampilannya yang sederhana namun tidak
dikemas secara menarik, akan mengurangi minat dan keinginan seseorang
untuk mencobanya.
Jenis minum - minuman modern yang ada saat ini sangat beragam,
baik dari ragam rasanya, ukuran, hiasan, dan bentuk modelnya. Salah satu
minuman yang sudah lama dikenal namun kurang peminatnya yaitu “ Es
Timun”. Es Timun adalah minuman sederhana yang disajikan dalam sebuah
gelas yang berisi timun, biji selasih, jelly, gula, air, sprite dan lemon. Sekarang
ini banyak kedai – kedai minuman yang jarang menjual Es Timun dengan
kemasan yang menarik. Pada umumnya es timun tidak menggunakan sprite.
Namun seiring berkembangnya zaman kini Es Timun memiliki rasa yang unik.

B. Gambaran Stand
1. Data Stand
a. Nama Perusahaan : Es Timun Mas Kevin
b. Bidang Usaha : Industri Rumahan
c. Jenis Produk / Jasa : Minuman
d. Alamat Perusahaan : Jl. Tirto agung, Pedalangan, Banyumanik
e. Nomor Telepon : 087832972011
f. Alamat E-mail : timunemas.kevin @gmail.com
g. Bentuk badan hukum : Usaha dagang
h. Mulai Berdiri : 2018
a. Biodata Pemilik / Pengurus
1. Nama : Kevin Ade J
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat, Tgl Lahir : Purworejo, 29 Maret 1998
4. Alamat Rumah : Jl. Braga Raya no 11, Purworejo
5. Nomor Telepon : 087832972011
6. Alamat E-mail : timunemas.kevin @gmail.com

Perusahaan dimiliki dan dikelola secara berkelompok yaitu


mendirikan perusahaan dengan modal patungan. Namun dalam
pelaksanaannya, kami bekerjasama dengan beberapa pihak yang saling
menguntungkan.
Bisnis minuman Es Timun ini berdiri dan diresmikan pada tanggal 6
Desember 2018 oleh pemilik gabungan yang bernama Kevin, Putri, Nada,
Dily, Bela, dan Fikih. Dengan tujuan mendapatkan keuntungan usaha
sekaligus sebagai penciptaan suatu lapangan kerja untuk masyarakat
sekitar. Alasan Kami memilih bisnis Es Timun ini karena untuk memenuhi
tugas mata kuliah kewirausahaan, melatih pribadi yang dapat berbisnis,
disekitar lokasi penjualan kami belum ada yang menyediakan Es Timun.
Es Timun Mas Kevin ini juga menggunakan konsep promosi melalui
media online, sehingga calon konsumen dapat memperoleh informasi
tentang Es Timun Mas Kevin. Melalui media online pengusaha (owner)
itulah, Es Timun Mas Kevin akan menjangkau masyarakat yang tinggal
diluar semarang, dengan pelayanan delivery dan pemesanan minuman
secara online.
Es Timun Mas Kevin termasuk dalam skala bisnis industri rumahan
dan dari segi produksi, Es Timun Mas Kevin menggunakan konsep open
order sehingga para konsumen dipersilakan untuk memesan sebelum hari-H
dikonsumsi.
BAB II
ASPEK PENILAIAN

A. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Keunggulan Produk
a. Serbaguna.
Es Timun Mas Kevin memiliki berbagai keistimewaan dibandingkan
minuman lainnya, karena dapat disajikan dengan berbagai kemasan.
Tidak hanya satu kemasan saja yang biasa terdapat di banyak kedai
minuman lainnya. Es Timun Mas Kevin sangat praktis, karena
kemasannya yang sangat simpel tidak perlu ribet untuk meminumnya.
Pembeli dapat memilih kemasan sesuai selera, dapat membeli kemasan
botol plastik ataupun cup plastik dengan harga terjangkau. Es Timun ini
biasanya juga dihidangkan pada pesta pernikahan, syukuran, ulangtahun,
dll.
b. Laris.
Sebagian besar masyarakat jarang mengkonsumsi Es Timun Mas
Kevin, karena jarangnya penjual yang menjual Es Timun. Es Timun dapat
disajikan sebagai hidangan pada acara seperti pesta, syukuran, dan lain –
lain yang sangat praktis dan tidak merepotkan. Oleh karena itu Es Timun
Mas kevin sangat digemari penikmatnya.
c. Trendi.
Sekarang ini minuman Es Timun jarang ditemukan di sudut kota
ataupun desa, terlihat dari beberapa kedai atau warung yang berada di
sekitaran kecamatan Banyumanik. Kemasan dan rasa dari Es Timun Mas
Kevin banyak menarik perhatian pembeli. Apalagi ketika disajikan saat
dingin di cuaca yang panas serta dihidangkan dengan makanan pedas,
maka kesegaran Es Timun Mas Kevinlah yang paling dicari.
d. Mudah dibuat.
Bagi pengusaha minuman sederhana yang berpengalaman, maka
Es Timun Mas Kevin dapat dibuat sekali konsumsi. Dengan kemasan
yang sedemikian rupa dapat menarik pelanggan. Apalagi bila pesta
dihadiri oleh banyak tamu, dan es timun menjadi bagian dari jamuan
untuk para undangan.
2. Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen
terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada minuman yang
sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka kami optimis bisnis minuman
yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan
akan minuman sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang
semakin tinggi. Adapun jenis kemasan Es Timun Mas Kevin yang ditawarkan
adalah kemasan botol dan kemasan cup gelas.
Perkiraan atau prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami
peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun
dapat dihitung sebagai berikut:
Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 35 botol es timun,
berarti dalam sebulan dapat dijual 1.050 botol es timun ( 35 botol es timun x
30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 12.600 botol es
timun ( yaitu 1.050 botol es timun x 12 bulan). Maka peningkatan permintaan
tiap tahun menjadi 12.600 x 20% = 2.520 botol Es Timun, sehingga untuk
tahun berikutnya dapat dihasilkan 15.120 botol Es Timun. Berikut ini disajikan
tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2020.
3. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Segmentasi pasar Es Timun Mas Kevin ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Jl. Tirto Agung Semarang
Faktor Demografis :
a. Usia : Remaja,dewasa.
b. Jenis Kelamin : pria dan wanita
Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara
cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah
tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru
khususnya dibidang Es Timun ini.
Daerah tersebut tidak hanya didominasi warga komplek tetapi juga
terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar
komplek. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang
sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah
tersebut banyak terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah
tersebut (anak kost). Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata
anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai Es Timun
sebagai minuman penyegar saat cuaca panas dan teman makanan pedas.
Selain menentukan lokasinya,kita juga harus menentukan dekorasi
atau penampilan kedai. Kita harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang
dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita
lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha Es Timun agar membuat
pelanggan untuk tertarik untuk menikmati Es Timun.
Usaha Es Timun Mas Kevin ini cukup menjanjikan, karena masih
sedikitnya pesaing Es Timun di sekitar komplek. Selain harganya yang
terjangkau, bentuk Es Timun ini sangatlah beragam. Usaha Segmen pasar
yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun
atas. Produk Es Timun disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu
harga produk dapat terjangkau.
4. Proyeksi Penjualan
Tahu Jumlah Harga per Kue Proyeksi
n Penjualan Becek Penjualan
2016 28.800 Rp 6000 Rp 172.800.000
2017 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000
2018 31.752 Rp 6000 Rp 190.512.000
2019 33.340 Rp 6000 Rp 200.040.000
2020 35.007 Rp 6000 Rp 210.042.000

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yang


terdiri atas :
1. Strength (Kekuatan)
a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik,
b. Produk tanpa bahan pengawet,
c. Higienis,
d. Kue Becek yang dilapisi fondant dihias sedemikian rupa agar menarik minat
konsumen,
e. Harga terjangkau dan bersaing,
f. Tenaga kerja yang sudah terlatih,
g. Lokasi penjualan di tempat strategis.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu,
b. Daya tahan dimana Kue Becek hanya bisa bertahan 3 hari saja.
3. Opportunity (Peluang)
a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,
b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.
4. Threat (Ancaman)
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi Kue Becek yg lebih bagus
dari penulis,
b. Kenaikan harga bahan baku.

B. ASPEK TEKNIS/OPERASI
1. Lokasi Usaha
Kue Becek berlokasi di Jl. Tirto Usodo Semarang . Pemilihan letak lokasi
Kue Becek cukup strategis, sehingga memudahkan akses masyarakat untuk
datang ke Kue Becek . Selain itu lokasi Kue Becek juga dekat dengan
pemukiman warga.
2. Rencana Penjualan
Produk yang kami buat dijual secara eceran pembeli yang datang ke cafe
kami bisa memilih maupun menghias sendiri topping Kue Becek. Selain
memesan langsung dari cafe kami, pelanggan juga bisa memesan lewat
telepon maupun via facebook dan twitter. Untuk rencana penjualan kami akan
mengkalkulasi rata-rata permintaan dari konsumen pada tiap bulannya
selanjutnya data tersebut akan menjadi dasar acuan dalam penawaran
produk bulan berikutnya mencakup penganggaran dan pembelian bahan
baku.
3. Proses Produksi
Proses produksi dilakukan pada cafe tempat penjualan. Untuk proses
produksi kami menggunakan cara tradisional menggunakan oven biasa.
Oven ini bisa memuat sekitar 36 biji cupe cake. Sehingga penggunaan alat
untuk produksi satu hari maksimal 3 kali pemakaian.
4. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan,
dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan
kebutuhan per harinya):

Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan proses produksi Kue Becek,yaitu:
1. Panaskan oven pada suhu 180º C.
2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian
masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil
diaduk hingga rata,
4. Tuang ke dalam loyang Kue Becek dan panggang hingga matang selama
30 menit,
5. Angkat kemudian dinginkan.
5. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
6. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain.

C. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI


a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena
dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing
setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang, termasuk
penulis yang terlibat dalam perencanaan bisnis ini. Diharapkan di masa
mendatang tenaga kerja untuk bisnis Kue Becek jelita akan lebih banyak lagi.
ARDANI

PEMILIK

ADJI ANDRE

PEMASARAN PRODUKSI

A. Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Kue Becek hias
jelita,
2. Merencanakan dan menyusun program kerja,
B. Produksi
Job description:
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja
kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi
pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
C. Pemasaran
Job Description:
1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan
informasi,
2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran Kue Becek jelita, meliputi
: pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga,
pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,
3. Menentukan pasar sasaran,
4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar/solusi,
5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
D. ASPEK SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan
hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan tiga orang tenaga kerja dan jika
bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga
kerjanya. Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik
melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi
pertumbuhan, kita akan memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan
biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan
meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus
dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.
E. ASPEK KEUANGAN
a. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha,
termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan
cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan
kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :
a. Sumber Pendanaan
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal.
Modal ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan
bahan penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis Kue Becek
ini adalah Rp 17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan
baku dan bahan penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan
sebesar Rp 2.138.000 + biaya sarana penunjang Rp 120.000 + biaya
kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya transportasi sebesar Rp 100.000 +
biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga Rp 1.000.000 + gaji
karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp 1.200.000.
Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.
b. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan

c. Laporan Cash Inflow


Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam
bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam
Bisnis Kue Becek adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik
1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian
sebesar 1%. Data penjualan Kue Becek untuk tahun 1 adalah sebagai
berikut :

d. Laporan Cash Outflow


Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari
bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow Kue Becek adalah sebagai
berikut :
KUE BECEK
RENCANA ARUS KAS
Tahun 2016
(dalam ribuan rupiah)
Perkiraan Laporan Arus Kas
Kue Becek
2016-2020
(dalam ribuan rupiah)

Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun)

e. Break Even Point (BEP)


Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang
harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas.
Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.
Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut
Diketahui: VC = Rp 11.244.000
FC = Rp 2.138.000
Q = 2400 unit
P = Rp.6.000
= 1625,855513
Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan
terjadi ketika memproduksi 1626 Kue Becek. Keadaan seimbang ini akan
dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :
TR = TC
P.Q = FC +V.Q
6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513)
9.755.133 = 9.755.133
Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC)
untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR)
harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam
keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi
keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.
f. Payback Period
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan
kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan
aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan ratio antara initial
cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan
waktu. Pengembalian modal (payback period) bisnis Kue Becek adalah
sebagai berikut:
Payback period = (Initial investmet ÷ Cash flow) x 12 bulan
= (17.629.500 ÷ 9.368.000) x 12 bulan
= 1,88 x 12 bulan
= 22,5 bulan
= 22 bulan 5 hari.
F. ASPEK HUKUM
Kue Becek ini telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang telah
diurus di Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Produk Kue Becek dari
perusahaan kami juga sudah dijamin halal dan memiliki sertifikat BPOM.

G. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL


Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual
barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu
Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat
terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun
perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila
dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli
masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu
bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.
H. ASPEK DAMPAK LINGKUGAN HIDUP
Kue Becekmerupakan usaha rumahan yang menggunakan bahan dan
peralatan yang minim dampak negative terhadap lingkungan. Bahkan kedepan
perusahaan akan menggunakan cup yang bisa dimakan sehingga mengurangi
limbah dan imbasnya lingkungan tidak tercemar dengan cup bekas Kue Becek.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk meyakini apakah usaha Kue
Becek merupakan usaha yang layak dijalankan atau tidak. Adapun beberapa
hal yang mendukung analisis kelayakan usaha Kue Becek , yaitu:
1. Lokasi usaha : Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa lokasi
usaha Kue Becek cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
2. Peralatan dan bahan baku : Penggunaan peralatan yang baik dapat
mendukung kemudahan dalam meningkatkan kapasitas produksi Kue
Becek. Selain itu pemilihan bahan baku yang baik menentukan kualitas
Kue Becek yang dihasilkan oleh Kue Becek .
3. Tenaga Kerja (SDM) : Tenaga kerja memiliki kemampuan dalam
memproduksi Kue Becek dan memberikan pelayanan kepada konsumen.
4. Aspek Keuangan : Kemudahan sumber dana yang didapatkan dengan
sistem patungan modal dan pemilik terjun langsung sebagai pekerja,
mampu menekan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Sehingga proses
produksi dan penjualan mampu ditingkatkatkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dan penelitian yang kami lakukan maka
kami dapat menarik kesimpulan bahwa usaha Kue Becek sangat layak dalam
menjalankan usahanya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan untuk kemajuan usaha Kue Becek ,
antara lain:
1. Dalam hal produksi Kue Becek dapat digunakan alat berupa mesin pembuat
kue otomatis yang dapat menambah kapasitas produksi.
2. Persediaan bahan baku yang disesuaikan dengan menu yang ditawarkan,
agar konsumen merasa puas ketika memesan produk yang diinginkan dapat
dipenuhi dengan baik
3. Menambah modal dengan pinjaman bank untuk pengembangan usaha dan
inovasi usaha

Anda mungkin juga menyukai