Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan energi global dituntut semakin banyak, terutama karena


meningkatnya kesulitan dalam penyediaan minyak (Caruso et al., 2014). Populasi yang
terus bertambah akan menyebabkan makin banyaknya sampah yang dihasilkan. Selain itu,
banyak pula lahan-lahan hijau ataupun lahan pertanian yang kini dijadikan sebagai lahan
pemukiman dan industri. Apalagi meningkatnya polusi udara yang disebabkan
penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak. Dalam hal ini, sangat
penting untuk mengembangkan transportasi yang ramah lingkungan untuk
mengurangi polusi udara.

Sepeda merupakan alat transportasi sederhana yang digunakan bukan hanya


sebagai alat transportasi, tapi juga sebagai alat bermain, olahraga atau untuk sekedar
bersantai. Akan tetapi, sepeda yang digunakan masih dioperasikan secara manual
yaitu dengan cara dikayuh oleh tenaga manusia yang jika digunakan dalam jangka
waktu yang panjang akan menyebabkan manusia tersebut bisa kelelahan. Sepeda
dapat digunakan sebagai transportasi alternatif yang tanpa menimbulkan
kelelahan yaitu dengan dibuatnya transportasi sepeda listrik.

Sepeda listrik telah meningkatkan perhatian selama sepuluh tahun terakhir


karena biaya energi yang lebih rendah dan ramah lingkungan (Wenhua Du et al.,
2009). Sepeda listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan
oleh motor DC brush. Aki (baterai) digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik
pada sepeda ini. Handle berfungsi mengatur kecepatan laju sepeda dengan
pengendali tangan. Sedangkan arduino untuk mengontrol sistem proses pada sepeda
listrik. Penempatan sistem kontrol dan mekanik akan dipasang sedemikian rupa,
dimana kerangka menyesuaikan bentuk sepeda sehingga tidak mengganggu
kenyamanan pengguna.

Prinsip kerja sepeda listrik yaitu dengan cara mengisi aki yang
dihubungkan ke sumber energi PLN yang kemudian aki tersebut dapat

1
menggerakkan motor. Sedangkan pengaturan kecepatan dari motor menggunakan
sistem kontrol. Kecepatan roda sepeda dapat diukur dengan memberi sensor magnet
pada roda dan hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD yang akan menjadi
fitur tambahan pada sepeda listrik.

Sepeda listrik umumya hanya mengandalkan sumber energi aki yang


memerlukan waktu yang cukup ketika melakukan pengisian. Hal ini membuat
pengguna harus menunggu untuk dapat menggunakan sepeda dengan penggerak
motor. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Ronny, Sujono.,2016), aki
dapat diisi dengan dua cara, yaitu menghubungkan langsung ke sumber energi dari
PLN dan cara lainnya dengan kayuhan pedal sepeda untuk memutar roda yang
membuat generator motor berputar sehingga aki dapat terisi. Untuk itu, penulis
berupaya mengembangkan agar pengisian aki dapat langsung dilakukan pada saat
sepeda digunakan (sistem rechargeable) sehingga dapat memperpanjang masa
pakai aki. Sistem pengisian ini menggunakan alternator yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan reduksi gigi untuk
meneruskan daya putaran motor dan meningkatkan torsi. Berdasarkan hal di atas,
maka akan dilakukan penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM
MEKANIK SEPEDA LISTRIK DENGAN SISTEM RECHARGEABLE YANG
ERGONOMIS”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi


permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pembuatan sistem mekanik sepeda listrik


2. Bagaimana proses kerja sistem rechargeable ketika sepeda digunakan
3. Bagaimana membuat konstruksi untuk menempatan sistem kontrol dan
mekanik yang ergonomis pada sepeda listrik
4. Bagaimana pengaruh beban tambahan terhadap kecepatan motor dan
pemakaian arus aki.

2
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memahami prinsip kerja sepeda listrik
2. Rancang bangun sistem mekanik sepeda listrik dengan sistem
rechargeable yang ergonomis sesuai daya kemampuan torsi motor DC
brush dan beban tambahan
3. Memperpanjang masa pakai aki dengan menggunakan sistem
rechargeable.

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas, maka permasalahan


penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Penggerak yang dipakai dalam rancang bangun sistem mekanik sepeda


listrik adalah motor DC brush
2. Konstruksi dirancang ergonomis untuk menempatkan sistem mekanik
dan sistem kontrol pada sepeda listrik
3. Pengujian hanya dilakukan untuk mengetahui pengaruh beban
tambahan terhadap sepeda listrik.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Mengembangkan transportasi pintar untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar minyak dan kadar polusi di udara
2. Meningkatkan kenyamanan pengguna dengan penempatan sistem
kontrol dan mekanik yang ergonomis
3. Sistem rechargeable dapat menambah jarak tempuh sepeda listrik
4. Menjadi referensi penelitian lebih lanjut tentang sepeda listrik dengan
sistem rechargeable
5. Memberikan pengalaman berharga bagi penulis dalam disiplin ilmu
rancang bangun sepeda listrik sistem rechargeable.

Anda mungkin juga menyukai