Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN

SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN RENCANA


PEMASARAN, ANALISIS PEMASARAN, DAN PENERAPAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Oleh
Kelompok 7
1. Ashthofi Zainati (R0215018)
2. Byma Ravianca (R0215022)
3. Dhisa Claudia (R0215028)
4. Intan Safitri (R0215050)
5. Mira Deviani AS (R0215068)
6. Novi Setyaningsih (R0215076)
7. Ruri Mardiana (R0215090)
8. Yulidta Timory (R0215106)
9. Warda Yussy RHA (R0215100)
10. Wildan Auliya N (R0215102)

PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

1
PENGESAHAN

Laporan Praktik Kewirausahaan dengan Judul :


Sejarah Berdirinya Perusahaan Analisis dan Rencana Pemasaran

Disusun oleh:
Kelompok 7

1. Ashthofi Zainati (R0215018)


2. Byma Ravianca (R0215022)
3. Dhisa Claudia (R0215028)
4. Intan Safitri (R0215050)
5. Mira Deviani AS (R0215068)
6. Novi Setyaningsih (R0215076)
7. Ruri Mardiana (R0215090)
8. Yulidta Timory (R0215106)
9. Warda Yussy RHA (R0215100)
10. Wildan Auliya N (R0215102)

telah disahkan pada:

Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….

Dosen Pembimbing, Asisten,

Bekti Utomo, S.Kel., M.Si., CPS.,CHT Ervansyah Wahyu U,

ii
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN ....................................................... 1

PENGESAHAN ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... iv

A. Latar Belakang .............................................................................. 5

B. Tujuan............................................................................................ 6

C. Manfaat .......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

A. Landasan Teori .............................................................................. 8

B. Perundang-Undangan .................................................................. 58

BAB III HASIL..................................................................................................... 59

A. Pelaksanaan ................................................................................. 59

B. Observasi ..................................................................................... 59

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 79

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 83

A. Simpulan...................................................................................... 83

B. Saran ............................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN .......................................................................................................... 85

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Lombok Gandaria ..................................... 86

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai
negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan
perubahan dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014).
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam
mendorong praktik-praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan
berbagai penemuan-penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini
tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka
panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Hal yang identik dengan usaha yang maju yaitu perusahaan. Perusahaan
menurut UU No. 8 Pasal 1 ayat 1 tahun 1997 adalah setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang-perorangan
maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum,
yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Dalam dunia usaha perusahaan berperan sebagai perantara untuk
mempertemukan sumber faktor produksi dengan konsumen sehingga kegiatan
dunia usaha sangat membantu usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan konsumen yang meliputi semua aspek kegiatan
untuk menyalurkan barang dari bahan mentah sampai menjual barang jadi.
Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak
tujuan, siasat kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup, menurut
Soemahamidjaja (1997) dalam Pinem (2013). Seorang wirausahawan adalah
seorang yang memiliki kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang
terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada

5
6

sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu


memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Kalangan muda identik dengan banyaknya kreativitas dan inovasi.
Kewirausahaan menjadi salah satu jalan para muda untuk dapat
mengembangkan dirinya. Maka dari itu penanaman akan pentingnya
kewirausahaan di dunia perkuliahan kepada mahasiswa harus ditingkatkan,
salah satunya yaitu perlunya diadakannya kunjungan perusahaan atau industri.
Dengan adanya program ini diharapkan para mahasiswa mampu menanamkan
jiwa berwirausahanya.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis pemasaran PT Lombok Gandaria.
2. Untuk mengetahui rencana pemasaran PT Lombok Gandaria.
3. Untuk mengetahui perizinan/legalitas perusahaan PT Lombok Gandaria.
4. Untuk mengetahui sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) PT
Lombok Gandaria.
5. Untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) PT Lombok Gandaria.

C. Manfaat
1. Bagi Praktikan
a. Mengetahui analisis pemasaran PT Lombok Gandaria.
b. Mengetahui rencana pemasaran PT Lombok Gandaria.
c. Mengetahui perizinan/legalitas perusahaan PT Lombok Gandaria.
d. Mengetahui sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) PT
Lombok Gandaria.
e. Mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) PT Lombok Gandaria.
2. Bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Menjalin hubungan yang baik antara PT Lombok Gandaria dan Program
Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7

b. Menambah kepustakaan dan referensi di Program Studi Diploma 4


Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Mengetahui sejauh mana mahasiswa menguasai materi tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Analisis Pasar/Pemasaran
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran
untuk mempelajari berbagaimasalah pasar. Analisis pasar akan
menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik
pasar. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaandimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan.
a. Profil Konsumen
Profil konsumen adalah cara untuk menggambarkan konsumen
secara kategoris sehingga mereka dapat dikelompokkan untuk tujuan
pemasaran dan periklanan. Dengan target iklan ke segmen pasar
tertentu, perusahaan dan pemasar dapat menemukan kesuksesan dalam
menjual produk tertentu dan meningkatkan keuntungan.
Profil konsumen adalah cara untuk menggambarkan konsumen
secara kategoris sehingga mereka dapat dikelompokkan untuk tujuan
pemasaran dan periklanan. Dengan target iklan ke segmen pasar
tertentu, perusahaan dan pemasar dapat menemukan kesuksesan dalam
menjual produk tertentu dan meningkatkan keuntungan. Sebagai cara
singkat untuk berbicara tentang konsumen, segmen pasar sering
ditunjukkan oleh profil konsumen.
b. Potensi dan Segmentasi Pasar
1) Segmentasi Pasar
Pada pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli.
Tiap-tiap pembeli pada umumnya dalam motif dan perilaku maupun
kebiasaan pembelian mempunyai ciri masing-masing. Perbedaan ini
motif dan perilaku ini menunjukan bahwasannya pasar suatu produk
ini heterogen dengan jumlah konsumen yang sangat banyak serta
9

mempunyai ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan membeli, dan


perilaku serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini, maka sangatlah
sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar dengan
konsumen yang berbeda-beda.
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri
dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan
dan keinginan yang serupa. Menurut Kasali (1998), segmentasi
adalah proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam
kelompok-kelompok “potential costumers” yang memiliki
kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki
respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya
yang homogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya,
oleh karena itu pemasar harus memilih 10 segmen-segmen tertentu
saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian segmen yang
dipilih pun harus disesuaikan dengan kemampuan dari produsen
serta bagian yang dipilih ini merupakan bagian homogen yang
memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (1997; dikutip dalam Kasali
(1998) memaparkan bahwa segmentasi pasar harus dilakukan sejak
awal, yaitu ketika proses pertama dimulai, pada analisis peluang
pasar.
2) Tujuan Segmentasi Pasar
Menurut Tjiptono (2012), tujuan utama dilakukannya
segmentasi pasar, targeting, dan positioning adalah menempatkan
suatu produk atau pun merek didalam benak konsumen sehingga
produk atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah produk dipilih oleh
konsumen karena keunikan ataupun perbedaan produknya.
Weinstein (1994; dikutip dalam Kasali (1998), mengemukakan
bahwa segmentasi pasar mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu:
melayani konsumen lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif
perusahaan.
10

3) Pendekatan-Pendekatan Segmentasi
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih
berhasil apabila membagi-bagi konsumennya kedalam beberapa
segmen. Cara ini lebih menjamin keberhasilan daripada melayani
konsumen dengan apa adanya. Salah satu caranya dengan
melakukan pendekatan yang penting dalam segmentasi pasar,
seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis pasar yang ada.
Seperti yang dikemukakan oleh Assauri (2012), Ia membagi
segmentasi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi
konsumen. Variabel segmentasi yang umum digunakan adalah
variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
a) Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis digunakan untuk
mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan
mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara
berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit
geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau lingkungan.
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak
geografis yang dapat dibedakan berdasarkan :
(1) Wilayah
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal,
pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau
ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini
berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
(2) Iklim
Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa
pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi serta pasar
daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar
berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan, dan
preferensinya
11

(3) Kota atau desa


Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa
pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian.
Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensi serta
motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga
membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.

b) Segmentasi demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel
demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras,
generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-
variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk
membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
c) Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan
dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi
bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup
(life style) dan kepribadian (personality). Sebagai contoh,
segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan
mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat 15 yang
bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan
kualitas dengan harga yang relatif murah.
d) Segmentasi perilaku
Dalam segmentai perilaku pasar diklasifikasi dalam
kelompok-kelompok yang dibedakan berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu
produk.
c. Pesaing dan Peluang Pasar
1) Peluang Pasar
12

Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008)


adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat
beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut Pearch dan
Robinson (2005), peluang merupakan situasi utama yang
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan, salah satunya
adalah tren usaha.
2) Pesaing
Konsep pemasaran yang dikatakan berhasil jika
perusahaan dapat menyediakan nilai dan kepuasan bagi konsumen
yang lebih besar dari kompetitor. Jadi, tidak hanya menyesuaikan
dengan kebutuhan dari target pasar, tetapi juga harus mempunyai
strategi yang lebih unggul dalam penawaran kepada konsumen.
d. Media Promosi
1) Promosi
Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix
yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam
arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh
perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk membeli
produk yang ditawarkan. Dalam promosi dikenal istilah bauran
promosi. Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling
baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat
promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan
program penjualan.
Promosi adalah salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya
suatu produk, bila konsumen belum pernah mengenal ataupun
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
2) Bauran Promosi
13

Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun


suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi
(Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama yaitu:
a) Periklanan (advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang sering
digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan, menarik,
dan memengaruhi calon konsumennya. Penggunaan promosi
dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti:
(1) Pemasangan billboard di jalan, tempat atau lokasi yang
strategis.
(2) Pencetakan brosur untuk ditempel atau disebarkan di setiap
cabang, pusat perbelanjaan, atau di berbagai tempat yang
dianggap strategis.
(3) Pemasangan spanduk atau umbul-umbul di jalan, tempat atau
lokasi yang strategis.
(4) Pemasangan iklan melalui media cetak seperti koran,
majalah, tabloid, buku, atau lainnya.
(5) Pemasangan iklan melalui media elektronik, seperti televisi,
radio, internet, film atau lainnya.
b) Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat
insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangka pendek,
dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan
atau lebih besar dari suatu produk/ jasa tertentu oleh konsumen
atau pelanggan tersebut.
Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan –
kupon, kontes, premi, dan semacamnya – untuk menarik respons
pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek jangka
panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong
penjualan yang menurun. Alat promosi penjualan menawarkan
tiga manfaat berbeda:
14

(1) Komunikasi: promosi penjualan meraih perhatian dan dapat


mengarahkan konsumen pada produk.
(2) Insentif: promosi penjualan mencakup beberapa konsensi,
pendorong, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi
konsumen.
(3) Undangan: promosi penjualan mencakup undangan berbeda
untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang.
Adapun alat promosi penjualan konsumen utama
diantaranya sebagai berikut:
 Sampel
 Kupon
 Penawaran pengembalian dana tunai (rabat)
 Kemasan harga (kesepakatn pengurangan harga)
 Premi (hadiah)
 Program frekuensi
 Hadiah (kontes, undian, permainan)
 Penghargaan patronage
 Percobaan gratis
 Garansi produk
 Promosi terikat
 Promosi silang
 Tampilan dan demonstrasi titik pembelian (p-o-p)
c) Hubungan Masyarakat (public relations)
Hubungan masyarakat (public relations – PR)
adalah kiat pemasaran lainnya. Perusahaan tidak hanya harus
berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok,
dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang besar. Kita mendifinisikan
publik sebagai:
15

Publik adalah kelompok manapun yang memiliki


kepentingan aktual atau potensial atau pengaruh terhadap
kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Publik
dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan
mencapai tujuannya.
Departemen public relation melaksanakan lima kegiatan
berikut, tidak semuanya mendukung tujuan pemasaran:
(1) Hubungan pers: untuk menempatkan informasi yang patut
dijadikan berita ke media berita untuk menarik perhatian
terhadap orang, produk, jasa, atau oraganisasi.
(2) Publikasi produk: melibatkan berbagai usaha untuk
mempublikasikan produk tertentu.
(3) Komunikasi perusahaan: mencakup komunikasi internal dan
eksternal dan mengusahakan pengertian akan organisasi itu.
(4) Lobi: mencakup hubungan dengan badan pembuat
undangundang dan pejabat pemerintah untuk mengusahakan
atau menggagalkan undang-undang dan regulasi.
(5) Pemberian nasihat: mencakup menasehati manajemen
mengenai maslah publik dan posisi serta citra perusahaan.
d) Penjualan Perorangan (personal selling)
Promosi merupakan suatu upaya memberitahu pasar
sasaran tentang produk yang tepat. Yang bertugas atau yang
berperan penting dalam penyusunan strategi promosi yaitu
manajer pemasaran. Promosi meliputi:
(1) Penjualan tatap muka (personal selling) Komunikasi
langsung antara penjual dan calon pelanggan. Penjualan
tatap muka biasanya terjadi secara tatap muka, tetapi
adakalanya komunikasi terjadi melalui telepon. Penjualan
tatap muka memungkinkan wiraniaga menyesuaikan bauran
pemasaran perusahaan dengan setiap pelanggan potensial.
16

(2) Penjualan masal (mass selling) Komunikasi dengan


sejumlah besar pelanggan sekaligus. Bentuk utama dari
penjualan masal adalah periklanan – sebarang bentuk
presentasi non-personal gagasan, barang, atau jasa yang
dibiayai oleh sponsor tertentu yang disebutkan namanya.
Publisitas (publicity) – bentuk presentasi non-personal
gagasan, barang atau jasa yang tak dibayar – merupakan
bentuk penting lain dari penjualan masal.
(3) Promosi penjualan (sales promotion) Mengacu pada
kegiatan-kegiatan promosi –selain periklanan, publisitas,
dan penjualan tatap muka– yang merangsang minat,
keinginan mencoba, atau pembelian pelanggan akhir atau
pihak lain di saluran distribusi. Ini dapat meliputi
penggunaan kupon, promosi ditempat pembelian (point-of
purchase, atau POP), contoh (sample), papan nama toko
(signs), katalog, dan sirkuler.
e. Strategi Pemasaran
Jika sebuah organisasi ingin mencapai tujuan dan targetnya
maka harus ada strategi permainan atau peta perjalanan untuk mencapai
kesana. Sebuah strategi mewakili rencana permainan perusahaan
menuju kesuksesan (Ferrel & Hartline, 2013, p.14).Menurut Kotler
(2014, p.72) strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang
digunakan dalam rangka pencapai tujuan perusahaan. Dalam strategi
pemasaran terdiri dari perencanaan spesifik tentang target pasar, posisi
pasar, dan bauran pemasaran.
Menurut David W. Cravens (2000, p.31) strategi pemasaran
adalah pengembangan visi tentang pasar yang diminati oleh organisasi,
pemilihan target pasar, penentuan tujuan, pengembangan,
implementasi, dan mengatur positioning strategi pemasaran yang dibuat
untuk mendapatkan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh konsumen di setiap
target pasar. Pendekatan pada strategi pemasaran menurut Kotler dibagi
17

berdasarkan antara produk yang telah ada atau produk baru dan pasar
yang telah ada atau membuat pasar baru terdiri dari :
1) Market Penetration : campuran antara produk yang telah ada di pasar
dengan pasar yang sudah ada di pasar. Perusahan bertumbuh karena
peningkatan penjuala dari produk yang sudah ada ke pasar yang
sudah ada tanpa harus mengganti produknya.
2) Product Development : campuran antara produk baru yang sudah
mempunyai pasar. Pertumbuhan perusahaan dengan
mengidentifikasi dan mengembangkan segmen pasar yang baru
dengan produk perusahaan yang telah ada.
3) Market Development : Campuran antara produk yang telah ada
namun pasarnya masih baru. Perusahaan membuat produk baru
untuk dibawa ke pasar yang telah ada.
4) Diversification : Produk baru dan pasarnya juga baru. Perusahaan
memulai atau membeli bisnis di luar produk dan pasar yang telah
ada.
2. Rencana Pemasaran
Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang di
lakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan pemasaran
adalah seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk
merencanakan dan mentukan harga hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli.
Jadi Rencana Pemasaran adalah proses menentukan dengan tepat
untuk mempromosikan dan medistribusiakan barang dan jasa sampai
mencapai tujuannya yaitu memuaskan kebutuhan pembeli. Tujuan dibuat
Rencana Pemasaran sebelum memasarkan sebuah produk adalah agar apa
yang dilakukan dalam memasarkan produk tesebut sesuai denagn tujuan
yang ingin dicapai.
Ada 2 maksud Rencana Pemasaran Itu dibuat :
18

 Protective (Perlindungan), maksudnya meminimalisasi resiko


dengan mengurangi ketidak pastian di sekitar kondisi bisnis dan
menjelaskan tentang konsekuensi dari setiap tindakan.
 Affirmatif (Kesepakatan), maksudnya untuk meningkatkan tingkat
keberhasilan suatu usaha.
a. Target Pasar
Target pasar ialah sebuah kelompok konsumen yang menjadi
sasaran pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang di
pasarkannya. Target pasar juga dapat diartikan sebagai sekelompok
pembeli yang memiliki sifat-sifat sama yang membuat pasar berdiri
sendiri. Untuk menentukan target pasar, perusahaan harus menilai
secara hati segmen mana yang akan dimasuki dan berapa ukuran
segmennya.
1) Manfaat Target Pasar
Dengan menerapkan target pasar, perusahaan bisa
mengembangkan posisi produk dan strategi marketing mix untuk
setiap target pasar yang bersangkutan. Target pasar sangat berguna
terutama dalam :
a) Memudahkan dalam menyesuaikan produk dan strategi
marketing mix “bauran pemasaran” yang dijalankan dengan
target pasar.
b) Mengembangkan posisi produk dan strategi marketing mix ”
bauran pemasaran”.
c) Dengan melakukan identifikasi bagian pasar yang bisa dilayani
secara efektif, perusahaan dapat berada dalam posisi yang lebih
baik.
d) Mengantisipasi adanya persaingan.
e) Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas secara
efisien dan efektif.
f) Membidik peluang pasar yang lebih luas.
19

2) Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Target Pasar


a) Ukuran Segmen
Perkiraan besarnya segmen yang akan dituju ialah faktor
penting untuk memutuskan apakah segmen tersebut cukup
menjanjikan untuk ditindak lanjuti. Perusahaan yang besar akan
memilih segmen dengan volume penjualan besar dan cenderung
menghindari atau menolak segmen yang kecil. Sebaliknya
perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka
memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
b) Pertumbuhan Segmen
Faktor pertumbuhan segmen juga merupakan salah satu
faktor yang wajib diperhatikan dalam menentukan target pasar.
Meskipun ukuran sebuah segmen saat ini relatif kecil, tetapi tidak
menutup kemungkinan akan berkembang dimasa yang akan
datang jika ada tanda-tanda perkembangan yang positif. Karena
pada dasarnya segmen kecil ialah segmen pasar yang potensial.
Seperti misalnya dahulu tingkat usia 60 tahun ke atas tidak
menjadi fokus pasar bago perusahaan. Tetapi saat ini banyak jasa
dan produk yang ditawarkan untuk segmen ini “usia 50 tahun
keatas”.
c) Analisis Situasi
Faktor berikutnya yang harus diperhatikan ialah analisis
situasi, perusahaan terlebih dahulu wajib melakukan analisis
situasi secara teliti dan cermat. Analisis situasi diantaranya
berhubungan dengan konsumen, para pemasok dan para
distributor. Pada umumnya perusahaan melakukan analisis situasi
dengan analisis SWOT.
d) Sumber Daya Perusahaan
Faktor ke 4 yang harus diperhatikan dalam menentukan
target pasar ialah sumber daya perusahaan, Perusahaan mendapat
sumber daya dari dalam perusahaan sendiri maupun melalui
20

kerjasama dengan pihak luar. Adapun konsekuensi dari sumber


daya yang didapat dari kerja sama dengan pihak luar yaitu
keuntungan dan resiko perusahaan ditanggung bersama. Bentuk
kerja sama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan venture atau
dengan production sharing.
e) Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Mencapai Segmen
Sebuah segmen harus disesuaikan dengan kegiatan
pemasaran perusahaan, jika segmen yang dipilih ternyata tidak
cocok maka sebaiknya tidak perlu untuk dilakukan. Oleh sebab itu
identifikasi mengenai segmen yang akan dituju wajib dilakukan
dengan teliti. Banyak contoh segmen yang sempat diperkirakan
memiliki potensi besar namun ternyata tidak seperti yang
diharapkan, sementara perusahaan sudah mengeluarkan biaya
yang besar.
b. Karateristik Produk
Menurut Kottler & Keller (2006), karakteristik produk adalah
kondisi yang berbeda dari suatu produk dibandingkan para pesaingnya
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan.
Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan setiap
produsen selalu berusaha menciptakan produk yang memiliki
karakteristik tersendiri sehingga konsumen memiliki persepsi khusus
terhadap produk tersebut. Banyaknya variasi produk yang ditawarkan
oleh suatu perusahaan merupakan langkah untuk menghadapi
persaingan dalam merebut pangsa pasar. Dalam industri otomotif yang
semakin berkembang ini, mobil sudah menjadi kebutuhan pokok dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan menawarkan berbagai macam variasi
dan tipe, tentunya akan konsumen akan memiliki banyak pilihan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Produsen juga harus jeli dalam menangkap selera pasar lalu
menuangkannya dalam produk yang dihasilkan dengan karakteristik
sesuai apa yang konsumen inginkan, sehingga bisa disebut karakteristik
21

produk merupakan salah satu faktor penting yang membuat produk


tersebut diterima oleh pasar.
Menurut Ryerson (2009), karakteristik suatu produk merupakan
modal atau atribut penting, sejauh produk tersebut mampu memberikan
keuntungan untuk memenuhi tujuan yang lebih besar. Dengan kata lain,
karakteristik produk adalah suatu pola yang akan menentukan suatu
produk layak untuk di konsumsi atau tidak. Dalam industri otomotif,
tiap produsen kendaraan berlomba-lomba dalam menciptakan suatu
produk baru dan bertujuan untuk meraih pangsa pasar. Perusahaan yang
dapat menciptakan suatu produk dengan memiliki kelebihan pada
karakteristik produknya, merupakan nilai tambah yang akan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan pasti sudah
menentukan target konsumennya, sepertinya halnya PT. NMI melalui
produknya Nissan Livina yang memiliki beberapa tipe dan variasi
sehingga bisa masuk kedalam beberapa segmen kendaraan dan tentunya
disesuaikan dengan selera dan kebutuhan dari target konsumennya.
c. Penentuan Harga
Menurut Schiffman & Kanuk (2000) persepsi adalah suatu
proses dari seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menterjemahkan stimulus- stimulus atau informasi yang datang menjadi
suatu gambaran yang menyeluruh. Sedangkan menurut Hawkins,
Mothersbaugh & Best (2007), persepsi adalah sebuah proses yang
diawali dengan pemaparan konsumen dan perhatian terhadap
rangsangan pemasaran dan berakhir dengan penafsiran oleh konsumen.
Jadi ada tiga tahap dalam menciptakan persepsi, yaitu pemaparan,
perhatian, dan penafsiran. Pemaparan terjadi bila stimulus seperti iklan
muncul dalam jangkauan pandangan seseorang. Perhatian akan muncul
ketika stimulus (iklan) itu terlihat oleh orang tersebut. Kemudian
muncul penafsiran (interpretasi) yang merupakan pemaknaan dari apa
yang diterima oleh seseorang tersebut.
22

Pengertian harga menurut Monroe (2003) adalah jumlah uang


yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Sedangkan menurut Hawkins, Mothersbaugh & Best (2007), harga
adalah jumlah uang yang harus dibayar untuk mendapatkan hak untuk
menggunakan produk. Bisa dianggap harga sebagai rasio formal yang
menunjukkan jumlah uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk
memperoleh kuantitas tertentu suatu barang atau jasa. Terkadang harga
berfungsi sebagai sinyal kualitas. Produk dengan harga yang terlalu
rendah dapat dianggap memiliki kualitas yang rendah. Memiliki barang-
barang mahal juga menunjukkan bahwa pemilik produk-produk tersebut
mampu membayar barang mahal. Oleh karena itu, penetapan harga
memerlukan pemahaman menyeluruh tentang peran simbolik suatu
harga, bahwa harga berperan dalam produk dan target pasar yang
diincar. Harga menjadi panduan yang menunjukkan bagaimana sumber
daya harus digunakan. Harga menentukan produk dan jasa apa yang
dihasilkan dan berapa jumlahnya. Harga menentukan bagaimana produk
dan jasa harus diproduksi. Dan harga menentukan untuk siapa produk
dan jasa yang dihasilkan. Harga mempengaruhi pendapatan dan perilaku
belanja. Untuk konsumen dengan tingkat pendapatan tertentu, harga
mempengaruhi apa yang harus dibeli dan berapa banyak masing-masing
produk yang dibeli. Untuk perusahaan bisnis, keuntungan ditentukan
oleh perbedaan antara perbedaan antara pendapatan dan biaya,
pendapatan ditentukan dengan mengalikan harga per unit dengan jumlah
unit yang terjual.
Strategi harga dapat menentukan bagaimana konsumen
mengkategorikan harga dari suatu merek (apakah rendah, sedang, atau
tinggi), dan bagaimana perusahaan atau seberapa fleksibel mereka
dalam memikirkan harga (Keller, 2008). Menurut Keller (2008)
konsumen selalu mengurutkan merek berdasarkan tingkatan harga
dalam kategori produk. Misalnya kategori mobil dimana pasti ada
hubungan antara harga dan kualitas. Mobil yang harganya semakin
23

mahal pasti kualitas juga semakin bagus, dan ada beberapa merek mobil
yang sudah tertanam di benak konsumen bila melihat dari harga dan
kualitasnya, contohnya Mercedes Benz, BMW, Jaguar, dan lain
sebagainya. Dalam tingkatan harga, terdapat area dimana sebuah harga
dapat diterima, disebut price bands, yang menunjukkan fleksibilitas dan
pemasar dapat menerapkan harga pada merek ke dalam tingkatan
tersebut. Beberapa perusahaan menjual beberapa merek agar dapat
berkompetisi di beberapa kategori.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap
kewajaran suatu harga. Pertama, perception of price differences (Nagle
& Hogan, 2006), pembeli cenderung untuk melakukan evaluasi
terhadap perbedaan harga antara harga yang ditawarkan terhadap harga
dasar yang diketahui. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi terhadap
kewajaran suatu harga adalah Price references (Schiffman & Kanuk,
2000) yang dimiliki oleh pelanggan yang didapat dari pengalaman
sendiri (Internal Price) dan informasi luar yaitu iklan dan pengalaman
orang lain (external references prices).
Pada intinya, harga memiliki arti yang kompleks dan bisa
memainkan berbagai macam peran bagi konsumen. Pemasar perlu untuk
memahami semua persepsi harga yang dimiliki konsumen terhadap
merek.
d. Distribusi Promosi
1) Pengertian Promosi
Kata “promosi” berasal dari bahasa latin, yaitu Promovera
(Promotion) yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan: to move
forward advance, dimana terjemahan secara fungsional sasaran
promosi adalah merangsang pembelian di tempat, (immediately
stimulating purchase), kata tersebut pertama kali digunakan oleh
Daniel Strach (Renald Khasali, 1995: 10)
Kata promosi mempunyai arti untuk memberitahu,
membujuk atau mengingat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989:
24

68), promosi difungsikan sebagai kelanjutan dari publikasi sehingga


para calon konsumen tidak hanya mengenal produk yang
ditawarkan, tetapi juga mau berbuat atau bertindak sesuai dengan
pesan yang disampaikan dalam alat promosi tersebut.
Promosi menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya
suatu program pemasaran, meskipun sebuah produsen bisa
menciptakan suatu produk yang bagus, dengan kwalitas yang tinggi,
kemasan yang baik, logo yang menarik, dan lain-lain, tetapi bila
tidak ditunjang dengan adanya upaya promosi akan sulit untuk dapat
meraih kesuksesan dari hasil penjualan di pasaran. Melalui promosi
dapat dijelaskan kepada para calon konsumen mengenai keunggulan
dari produk tersebut dan lebih mengenai kepada sasaran.
2) Tujuan promosi
Menurut Fandy Tjiptono (1997 : 221) tujuan utama dari
promosi yaitu:
a) Menginformasikan (informing) dapat berupa menginformasikan
pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan
cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan
perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu
produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh
perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi
ketakutan atau kekhawatiran pembeli, membangun citra
perusahaan.
b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk membentuk
pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu,
mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,
mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, mendorong
pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).
c) Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas mengingatkan
pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
25

menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat


walaupun tidak ada kampanye iklan, menjaga agar ingatan
pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
d) Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai yakin
kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk
tersebut.
3) Perencanaan Promosi
a) Periklanan (advertising)
Iklan adalah berita pesan yang bertujuan untuk
mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda
dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989) Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus
dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi,
mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu
tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan (Renald Kasali.,
Manajemen Periklanan., 1995 ; 51) Secara sederhana iklan dapat
didefinisikan pula sebagai pesan yang menawarkan suatu produk
yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media, iklan
merupakan salah satu unsur penting dalam promosi,bersama-
sama beriringan dengan personal selling,sales promotion, dan
publicity Iklan merupakan bagian dari bauran promosi
(promotion mix), dan bauran promosi adalah bagian dari bauran
pemasaran (marketing mix).
Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama
kalinya diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang
kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, dan kini digunakan
secara luas. Bauran pemasaran terbagi dalam empat tahapan
yakni product(produk), place (tempat), price (harga) dan
promotion (promosi). Tiap tahapan mempunyai hubungan yang
26

saling terikat sehingga bila satu tahap tidak berjalan dengan


lancar maka akan mempengaruhi tahap yang lain. Iklan masih
sering disamakan maknanya dengan promosi, padahal iklan
merupakan bagian dari promosi. Untuk membedakan antara
iklan dengan promosi berdasarkan sasarannya adalah sebagai
berikut.: Iklan ; yang menjadi sasaran dari iklan adalah
mengubah jalan pikiran setiap konsumen untuk membeli. dan
promosi ; Sedangkan yang menjadi sasaran dari promosi adalah
merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating
purchase).
Iklan memiliki sasaran yang berbeda dengan unsur
lainya, seperti produk , harga, maupun tempat (distribusi)nya,
ketiga unsur tersebut memilki sasaran pada pasar konsumen,
sedangkan iklan memiliki sasaran pada konsumen sasaran.
Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut : Pasar
sasaran ; yaitu suatu pasar yang dituju, dalam hal ini pasar
sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh
produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Dan
konsumen sasaran; yaitu pasar sasaran ditambah dengan faktor-
faktor disekelilingnya yang mempengaruhi pasar sasaran untuk
mengambil keputusan
4) Pengertian Distribusi
a) Philip Kotler (1997:140) saluran distribusi adalah serangkaian
organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses
untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan
atau dikonsumsi.
b) The American Marketing Association , mendefinisikankalau
saluran distribusi meupakan suatu struktur organisasi dalam
perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer,
pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk
atau jasa yang dipasarkan.
27

c) Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud saluran distribusi


merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat
satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada
pembeli.
d) C. Glenn WaIters, dalam tulisannya “Some Problems In Market
Distribution” mengatakan bahwa saluran distribusi adalah
sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang
mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu
produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
e) Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa saluran distribusi
adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga
penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-
barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
f) Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, (1998 : 200) distribusi adalah
proses penyaluran barang yang digunakan produsen kepada
konsumen atau pemakai industri (Basu Swastha dan Ibnu
Sukotjo, 1998 : 200).
g) Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwaDistribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau
jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan
dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi
tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu,
tempat, dan pengalihan hak milik.
5) Bentuk – bentuk distribusi
a) Salura Distribusi Langsung
Yang dimaksud dengan Ditribusi Langsung adalah, suatu
penyampaian barang ketangan konsumen akhir yang
membutuhkannya yang dilakukan sendiri (secara menyeluruh)
oleh produsen barang tersebut, tanpa melalui fihak lain sebagai
perantara atau middleman (Asri Marwan, 1991 : 272).
28

Produsen yang memakai cara distribusi seperti ini


mungkin dilatar belakangi oleh beberapa alasan seperti :
 Didorong oleh sifat barang yang dihasilkan. Umpamanya
barang yang bersifat mudah rusak dan tidak tahan lama,
seperti makanan segar (bukan yang diawetkan). Perusahaan
roti bagaimanapun harus berusaha “menemui” konsumen
akhir secepat mungkin sebelum roti yang dijualnya rusak,
karena daya tahannya yang hanya satu atau dua hari saja.
 Didorong oleh keinginan untuk secara dekat dengan
konsumen akhir sehingga selalui mengetahui apa yang
diinginkan mereka secara langsung, terperinci dan secepat
mugkin. Perusahaan yang membuat barang-barang kerajinan
pakaian wanita dan sebagainya banyak menggunakan
dengan cara ini.
 Didorong keinginan untuk “mempengaruhi” pasar. Menjual
produk baru, mugkin tidak terlalu mudah bila dibandingkan
dengan menjual produk yang sudah dikenal dipasar
b) Distribusi Tidak Langsung
Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen
menyalurkan produknya melalui perantara yang kemudian
disalurkan kepada konsumen akhir. Perantara pemasran ini
sering disebut juga dengan pedagang besar atau pengecer.
Ditinjau dari pedagang besar dan pengecer yang
diikutsertakan dalam distribusi barang, maka dikenal tiga tipe
distribusi. Tiga tipe distribusi tersebut antara lain :
 Distribusi intensif
Biasanya cara penyaluran barang seperti ini dipakai
untuk barang “covinience” dan “industrial supplies” yang
pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi
dengan unit pembelian relatif kecil. Perusahaan berusaha
menggunakan jumlah penyalur sebanyak mungkin untuk
29

mencapai konsumen agar kebutuhan konsumen dapat


terpenuhi.
 Distribusi selektif
Dapat dipakai untuk berbagai jenis produk, meskipun
volume penjualan yang diinginkan perlu juga
dipertimbangkan. Makin sedikit pedagang besar dan
pengecer yang terlibat dapat berarti makin sedikit volume
penjualan yang dapat dicapai.
 Distribusi eksklusive
Cara ini sebenarnya dapat membatasi kontak dengan
konsumen, sehingga penjualan yang mampu dicapaipun
relatif rendah, tetapi dibalik itu produsen dapat mengawasi
langsung kegiatan yang dilakukan oleh penyalur.
c) Alternatif Distribusi
Adapun beberapa alternatif saluran disteribusi yang bisa
digunakan antara lain :
 Distribusi Barang Konsumsi
Produsen – Konsumen =>Bentuk saluran distribusi
yang paling sederhana, saluran ini disebut sebagai saluran
distribusi langsung.
 Produsen – Pengecer – Konsumen => Disini pengecer
langsung melakukan pembelian pada produsen.
 Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
=>Disini penjual hanya melayani penjualan dalam jumlah
besar kepada pedagang besar saja.
 Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen =>Pada saluran
ini produsen memilih agen sebagai penyalurannya yang
kemudian agen tersebut memilih sasaran penjualan terutama
ditujukan kepada pengecer besar.
30

 Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer –


Konsumen=>Dalam saluran ini produsen menggunakan
agen sebagi perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar dan menjualnya kepada toko-toko.
d) Distribusi Barang Industri
 Produsen – Pemakai industry
Saluran distribusi ini merupakan saluran yang paling
pendek, produsen secara langsung menjual produknya
kepada konsumen. Biasanya digunakan kepada pemakai
industri relatif cukup besar.
 Produsen – Distributor industri – Pemakai
Produsen barang jenis-jenis operating supply dan
accesorys equipment kecil menggunakan distribusi industri.
 Produsen – Agen – Pemakai
Biasanya digunakan produsen yang tidak memiliki
departemen pemasaran, juga perusahaan yang ingin
memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah
pemasaran baru atau lebih suka menggunakan agen.
 Produsen – Agen – Ditributor industri – Pemakai
Saluran ditribusi semacam ini dapat dipakai oleh
perusahaan degan pertimbangan penjualan terlalu kecil
untuk dijual secara lanngsung.
3. Perizinan/Legalitas Perusahaan
a. Konsep Legalitas Usaha
Setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai suatu bentuk
badan usaha masing masing. Legalitas perusahaan adalah setiap bentuk
usaha yang memenuhi persyaratan undang-undang dinyatakan sebagai
bentuk usaha yang sah (Muhammad, 2010:329). Legalitas perusahaan
adalah dimana perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun
dinyatakan sah menurut hukum.
31

Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya wajib


memenuhi syarat operasional perusahaan. Setiap perusahaan yang telah
memenuhi syarat tersebut dinyatakan sebagai perusahaan yang
mempunyai bukti legalitas kegiatan usaha. Dokumen legalitas
perusahaan itu antara lain akta pendirian perusahaan, Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Ijin
Tempat Usaha (SITU), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan masih
banyak lagi tergantung dari setiap jenis usahanya masing-masing.
b. Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan
1) Nama Perusahaan
Nama perusahaan adalah jati diri yang dipakai oleh
perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya (Muhammad,
2010:331)1. Dengan adanya nama perusahaan tersebut, perusahaan
dikenal oleh khalayak atau masyarakat, dicirikan sebagai
perusahaan tertentu yang berbeda dengan perusahaan lain yang
sejenis. Nama perusahaan juga dicantumkan secara resmi di dalam
akta pendirian perusahaan dan surat-surat resmi perusahaan yang
lain.
Indonesia tidak memiliki undang-undang yang secara
khusus mengatur nama perusahaan. Namun Indonesia memiliki
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1998 yang mengatur tentang
nama perseroan terbatas. Indonesia juga mempunyai Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. Dalam undang-
undang ini diatur larangan menggunakan merek terdaftar milik
orang lain sebagai nama perusahaan. Kebebasan pengusaha memilih
dan memakai nama perusahaan disesuaikan dengan asas yang
berlaku, yaitu selama tidak dilarang oleh undang-undang, tidak
bertentangan dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan
dengan kesusilaan.

1
Muhammad, Abdulkadir. 2010. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
32

2) Merek Perusahaan
Menurut ketentuan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2001 bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda,
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.”
Dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2001 disebutkan:“Merek dagang adalah merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang
secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya.”
Contoh merek dagang Sedap untuk mie, kecap, minyak
goreng yang diproduksi oleh PT. Wingsfood Indonesia dan Lifeboy
untuk sabun dan sampo yang diproduksi oleh PT. Unilever
Indonesia. Sedangkan menurut Pasal 1 butir 3 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2001 bahwa: “Merek jasa adalah merek yang
digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang, atau
beberapa orang secara bersama-sama, atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.”
3) Akta Pendirian
Salah satu bentuk legalitas suatu perusahaan adalah akta
pendirian yang dibuat dimuka notaris. Notaris merupakan pejabat
umum yang mendapat wewenang dari pemerintah dalam hal ini
departemen kehakiman untuk mengesahkan dan menyaksikan surat
perjanjian, surat wasiat, akta dan sebagainya (KBBI). Di dalam akta
pendirian tersebut juga memuat anggaran dasar perusahaan, yaitu
seperangkat peraturan yang menjadi dasar berdiri dan beroperasinya
perusahaan menurut hukum.
4) SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau
pejabat yang ditunjuk kepada penguaha untuk melaksanakan
33

kegiatan usaha dibidang perdagngangan dan jasa. SIUP diberikan


kepada para pengusaha baik perorangan, CV,PT, koperasi dan
sebagainya.
Kewajiban pemilik atau pemegang SIUP antara lain :
a) Melapor kepada kepala kantor wilayah departemen
perdagangan atau kepla kantor departemen perdagnagan yang
menertibkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan
kegiatan perdangan atau menutup perusahaan disertai dengan
pengembalian SIUP.
b) Melapor kepada kepala kantor wilayah departemen
perdagangn setempat mengenai hal berikut :
 Pembukaan cabang atau perwakilan perusahaan
 Penghentian kegiatan penutupan cabangSIUP berlaku
selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha
perdagangan/ jasa sejak tanggal dikelurkan.
5) Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Ijin Tempat Usaha adalah surat untuk memperoleh ijin
sebuah usaha di sebuah lokasi usaha dengan maksud agar tidak
menimbulkan gangguan ataukerugian kepada pihak-pihak tertentu.
Surat ini juga mempunyai dasar hukumnya yaitu berdasarkan
peraturan daerah dari domisili perusahaan yang bersangkutan. Dasar
hukum kepemilikan SITU diatur dalam peraturan daerah di tiap
pemerintah daerah2
6) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak
kena pajak (PTKP), dan badan usaha wajib atau harus mendaftarkan
diri sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan
akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Terhadap para
wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak

2
Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor:46/-DAG/PER/9 .Tentang penerbitan Izin Usaha
(Jakarta, 2009)
34

dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan


dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut: "Barang siapa dengan
sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-tingginya empat kali
jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak
dibayar."
7) NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar
Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang
wajib daftar perusahaan, maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan
ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor Departemen
Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut
juga TDP. NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat
oleh umum. Nomor NRP/TDP wajib dicantumkan pada papan nama
perusahaan dan dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam
kegiatan usaha
c. Manfaat Legalitas Perusahaan
Legalitas perusahaan mempunyai beberapa manfaat, antara lain :
1) Sarana perlindungan hukum
Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya
akan terhindar dari pembongkaran atau penertiban dari pihak
berwajib, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman akan
keberlangsungan usahanya.
2) Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut,
secara tidak langsung pengusaha telah melakukan serangkaian
promosi.
35

3) Bukti kepatuhan terhadap hukum


Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan
bahwa pengusaha telah mematuhi aturan hukum yang berlaku,
secara tidak langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada
dirinya.
4) Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Dalam suatu tender, selaku mensyaratkan bahwa perusahaan
harus memiliki dokumen-dokumen hukum yang menyatakan
pelegalan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini sangat penting
nantinya untuk sarana mengembangkan usaha.
5) Mempermudah perusahaan memperoleh pinjaman bank
Jika suatu perusahaan ingin mengembangkan perusahaannya
dan membutuhkan tambahan modal upaya yang biasanya dilakukan
perusahaan adalah meminjam dana dari bank. Untuk persyaratan
memperoleh pinjaman tersebut biasanya bank mencantumkan
beberapa persyaratan terkait kelegalitasan perusahaannya.
4. SDM (Rekrutmen, Seleksi, dan Perencenaan Karir)
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat di definisikan pula
sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada
pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut
dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai
tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai.
36

b. Fungsi manajemen Sumber daya Manusia


Adapun fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yang
dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2007:21) adalah sebagai
berikut
1) Perencanaan (Human Resouces Planning)
Perencanaan SDM (human recources planing) adalah
perencanaan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program
kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian
karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2) Pengorgananisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi
semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan
organisasi (organization chart). Organisasi hanya merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membatu
terwujudnya tujuan secara efektif.
3) Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien
dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan
bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
4) Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan pengendalian
semua karyawan agar mentaati peraturan-peratuaran perusahaan dan
bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau
37

kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan


rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan,
perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
5) Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik
akan membantu terwujudnya tujuan.
6) Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
maupun masa depan
7) Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil
diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat
memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah
minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal
konsistensi.
8) Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan
dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang
38

penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua


kepentingan yang bertolak belakang.
9) Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas
karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan
yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta
berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
10) Kedisplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan
kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial.
11) Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja
seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir,
pensiun, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-
undang No. 12 Tahun 1964.
c. Rekrutmen Karyawan
1) Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen menurut Siagian (2014) adalah Proses mencari,
menemukan, dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu
organisasi. Jadi rekrutmen adalah upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga
dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling
tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
2) Tujuan Rekrutmen Karyawan,
39

Adapun tujuan penarikan karyawan secara umum menurut


Randal (2000:228) adalah menyediakan suatu calon karyawan yang
memenuhi syarat bagi perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih
spesifik antara lain:
a) Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan
b) Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan di masa
sekarang dan masa datang berkaitan dengan perubahan besar
dalam perusahaan, perencanaan SDM, pekerjaan disain dan
analisa jabatan. Untuk meningkatkan pool karyawan yang
memenuhi syarat seefisien mungkin
c) Untuk mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga
kerja yang beragam
d) Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya
karyawan yang belum lama bekerja
3) Metode Rekrutmen Karyawan
Menurut Hasibuan (2005:44) metode penarikan karyawan
terbagi menjadi 2 yaitu:
a) MetodeTertutup
Metode tertutup adalah ketika penarikan hanya
diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu
saja. Akibatnya, lamarannya masuk relative sedikit sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik sulit.
b) Metode Terbuka
Metode terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan
secara luas dengan memasang iklan pada media massa cetak
maupun elektronik agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan
metode terbuka diharapkan lamaran banyak masuk sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik lebih besar
4) Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen menurut Simamora (2006) meliputi
beberapa poin penting yaitu:
40

a) Penyusunan strategi untuk merekrut


Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan
kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan
direkrut, di mana, dan kapan.
b) Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas
perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-
sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar
dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam
menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan
kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber
perekrutan external seperti sekolah, universitas
c) Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring
guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat
berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses
ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung
diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam
proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
d) Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-
individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi
yang dibutuhkan.
d. Seleksi Karyawan
1) Pengertian Seleksi Karyawan
Menurut Rivai (2005:107) mengemukakan bahwa seleksi
adalah proses pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk
diterima atau ditolak. Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo
(2005:150), seleksi adalah kegiatan untuk menentukan dan memilih
41

tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan


perusahaan serta memprediksi kemungkinan keberhasilan atau
kegagalan individu dalam pekerjaan yang akan diberikan
kepadanya.
2) Jenis-jenis Tes Seleksi
Menurut Handoko (2000), bermacam-macam jenis tes
penerimaan “Setiap tipe tes mempunyai kegunaan yang terbatas dan
mempunyai tujuan yang berbeda”, adapun jenis-jenis tes seleksi
sebagai berikut:
a) Tes Psikologis (Psylogical Test) Yaitu sebagai peralatan tes
yang mengukur atau menguji kepribadian atau temperamen,
bakat, minat, kecerdasan dan keinginan berprestasi. Bentuk-
bentuk tes ini antara lain:
 Tes kecerdasan (intellingent test)
Yang menguji kemampuan mental pelamar dalam hal
daya pikir secara menyeluruh dan logis.
 Tes kepribadian (personality test)
Dimana hasilnya akan mencerminkan kesediaan
bekerja sama, sifat kepemimpinan dan unsur kepribadian
lainnya.
 Tes bakat (appitude test)
Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang
dapat dikembangkan.
 Tes minat (interest test)
Yaitu yang mengukur antusiasme pelamar terhadap
jenis pekerjaan.
 Tes prestasi (achievement test)
Yaitu untuk mengukur kemampuan pelamar dalam
hal akademik.
42

b) Tes-tes pengetahuan (knowledge test)


Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau
pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang
diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan
pekerjaan
c) Performance test Yaitu bentuk tes untuk mengukur kemampuan
para pelamar untuk melaksanakan beberapa pekerjaan yang akan
dijabatnya
3) Langkah-langkah Seleksi
Untuk memulai prosedur seleksi, perusahaan harus
memenuhi tiga persyaratan. Pertama, ada kebutuhan tenaga kerja
dan wewengan untuk mengangkat yang berasal dari daftar
permintaan tenaga kerja. Kedua, perusahaan harus mempunyai
standar kepegawaian untuk diperbadingkan dengan calon karyawan.
Hal ini diwakili oleh spesifikasi pekerjaan yang dikembangkan
melalui analisis pekerjaan. Kegita, prusahaan harus mempunya para
pelamar pekerjaan yang diapat dipilih untuk diangkat.
Langkah-langkah seleksi meliputi analisis jabatan dan
identifikasi spesifikasi kayarwan atau pelamar. Berikut ini akan
dijelakan kedua langkah tersebut menurut beberapa sumber.
a) Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk memutuskan apakah perusahaan perlu
mengadakan rekrutemn karyawan baru, perlu beberapa bahan
pertimbangan antara lain analisis beban kerja dan kebijakan dari
manajemen puncak.
b) Analisis Jabatan
Tujuan dilakukannya analsisi jabatan supaya HRD
(Human Resources Development) lebih efektif dan pekerjaan
dipahami dengna jelas dan baik oleh perusahaan maupun
pelakunya. Salah satu bagian dalam membuat analisis jabatan
adalah deskripsi pekerjaan atau job description.
43

c) Identifikasi Spesifikasi Jabatan


Identifikasi spesifikasi karyawan dimaksud untuk
memperoleh gambaran mengenai spesifikasi pelamar yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Untuk
melakukan identifikasi spesifikasi karyawan perusahaan dapat
melakukan beberapa cara (Randall dan Susan:1997):: ·
 Formulir lamaran ·
 Pemeriksaan lamaran ·
 Wawancara ·
 Test ·
 Ujian fisik
e. Penempatan Karyawan
1) Pengertian Penemoatan Karyawan
Menurut Hasibuan (2005: 63) pengertian penempatan
(placement) karyawan adalah “tindak lanjut dari seleksi, yaitu
menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada
jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus
mendelegasikan wewenang kepada orang tersebut”.
Adapun penempatan karyawan berarti mengalokasikan para
karyawan pada posisi kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada
karyawan baru. Penempatan adalah penugasan atau penugasan
kembali seorang karyawan kepada pekerjaan barunya
2) Faktor Pertimbangan dalam Penempatan Karyawan
Seperti halnya dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain
dalam penempatan karyawan juga perlu dipertimbangkan beberapa
faktor.
Menurut Sastrohardiwiyo (2005:163), menjelaskan bahwa
penempatan karyawan memiliki faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
44

a) Prestasi akademik
Prestasi akademik yang dimiliki tenaga kerja selama
mengikuti pendidikan sebelumnya harus dipertimbangkan,
khususnya dalam penempatan tenaga kerja tersebut untuk
meneyelesaikan tugas pekerjaan, serta tanggungjawab.
b) Pengalaman
Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis, perlu
mendapatkan pertimbangan dalam penempatan kerja.
c) Kesehatan fisik dan mental
Pengujian atau tes kesehatan berdasarkan laporan dari
dokter yang dilampirkan pada surat lamaran, mampu tes
kesehatan khusus diselenggarakan selama seleksi, sebenarnya
tidak menjamin tenaga kerja benar-benar sehat jasmani
merupakan rohani.
d) Status perkawinan
Formulir diberikan kepada para pelamar agar keadaan
pribadi pelamar diketahui dan dapat menjadi sumber keputusan,
khususnya dalam bidang ketenagakerjaan. Status perkawinan
dapat menjadi bahan pertimbangan khususnya menempatkan
tenaga kerja yang bersangkutan.
e) Usia
Tidak ada satu manusia yang dapat memprediksi bahwa
usianya dua hari lagi akan berakhir, meskipun teknologi dan
komputerisasi canggih digunakan untuk memprediksinya.
3) Syarat-Syarat Seleksi dan Penempatan Karyawan
Efektivitas fungsi seleksi dan penempatan sangat ditentukan
oleh beberapa syarat penting, dan bahkan tergantun pada informasi-
informasi yang diperoleh dari syarat-syarat tersebut. Informasi yang
diperoleh melalui syarat-syarat tersebut akan dijadikan masukan
bagi seorang manajer dalam mengambil keputusan penerimaan dan
45

penempatan seorang pekerja. Syarat yang dimaksud menurut Gomes


(1995: 118) adalah:
a) Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan,
spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan
setiap jabatan.
b) Rencana-rencana sumber daya manusia,yang memberikan
informasi kepada manajer tentang tersedia atau tidaknya
lowongan pekerjaan dalam organisasi.
c) Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manajer
bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.
4) Metode-metode Seleksi dan Penempatan Karyawan
Langkah dan tanggung jawab dalam proses staffing meliputi:
a) Menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia
b) Mengupayakan persetujuan anggaran utnuk mengadakan dan
atau mengisi jabatan
c) Mengembangkan kriteria seleksi yang baik
d) Mengadakan test dan sebaliknya meng-screening para pelamar
e) Menyiapkan daftar dari para pelamar yang berkualitas/lulus
f) Mengadakan wawancara terhadap para pelamar yang paling
berkualitas
g) Mengadakan seleksi pelamar yang paling berkaualitas.
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja intan
a. Definisi
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, pengertian
keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebuah ilmu untuk
antisipasi, rekoginis, evaluasi dan pengendalian bahaya yang muncul di
tempat kerja yang dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan
46

pekerja, serta dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh komunitas sekitar
dan lingkungan umum. (ILO 2008)
b. Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya mencari dan
menggungkapkan kelemahan yang mingkin akan terjadinya kecelakaan.
Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab
akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian cermat
dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2004:162) bahwa tujuan
dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut:
1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, social, dan psikologis.
2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selekif mungkin.
3) Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya.
4) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
5) Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atas kondisi kerja.
7) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Flippo, dalam (Sibarani Mutiara, 2012:114), berpendapat bahwa
tujuan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai, jika unsur
unsur yang mendukung, yaitu:
1) Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2) Ditunjuknya direktur keselamatan
3) Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4) Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5) Terpeliharanya cacatan-catatan tentang kecelakaan
6) Menganalisis penyebab kecelakaan
7) Kontes keselamatan
8) Melaksanakan peraturan.
47

c. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


berdasarkan PP Nomor 50 tahun 2012
1) Pengertian SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :
a) Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang atau
b) Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
2) Tujuan Penerapan
a) Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dengan melibatkan unsur
c) Mencegah manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh; serta menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
3) Prinsip penerapan SMK3
a) Penetapan kebijakan K3
Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PP 50
tahun 2012 paling sedikit memuat:
(1) Visi;
(2) Tujuan perusahaan;
(3) Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan;
(4) Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional.
48

Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang


telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang
terkait
Syarat Kebijakan K3 ;
(1) Tertulis & bertanggal
(2) Ditandatangani oleh pengusaha dan atau Pengurus
(3) Memuat pernyataan komitmen dan tujuan K3 perusahaan
(4) Disosialisasikan/disebarluaskan
(5) Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar tetap updated
b) Perencanaan K3
Perusahaan harus merencanakan untuk memenuhi
kebijakan, sasaran dan tujuan K3 yang telah ditetapkan
c) Pelaksanaan rencana K3
Perusahaan harus mengembangkan kemampuan dan
mekanisme pendukung untuk mencapai kebijakan, tujuan, dan
sasaran K3”. Pelaksanaan rencana K3 dapat dilaksanakan
dengan:
(1) Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
prasarana dan sarana.
(2) Sumber daya manusia harus memiliki:
(a) Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
(b) Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat
izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari
instansi yang berwenang.
(3) Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri dari:
(a) Organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
(b) Anggaran yang memadai;
(c) Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
(d) Instruksi kerja.
49

d) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3


(1) Perusahaan perlu mengukur, memantau dan mengevaluasi
kinerja K3 serta melakukan tindakan pencegahan dan
perbaikan
(2) Inspeksi, pengujian, & pemantauan tujuan & sasaran K3 di
tempat kerja
(3) Audit SMK3 secara berkala utk mengetahui efektifitas
penerapan SMK3
(4) Tindakan pencegahan & perbaikan secara sistematik &
efektif oleh pihak manajemen
(5) Hasil pemantauan dilaporkan kepada pengusaha
(6) Hasil tersebut digunakan untuk melakukan tindakan
pengendalian
e) Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
(1) Evaluasi penerapan kebijakan K3
(2) Tujuan, sasaran, & kinerja K3
(3) Hasil temuan audit SMK3
(4) Evaluasi efektif penerapan SMK3 & kebutuhan
mengubahnya disesuaikan dengan :
(a) Perubahan peraturan perundangan
(b) Tuntutan pihak-pihak terkait & tuntutan pasar
(c) Perubahan produk, kegiatan & perubahan struktur
organisasi
(d) Perkembangan iptek
(e) Pengalaman kecelakaan & insiden di tempat kerja
(f) Pelaporan serta feedback tenaga kerja
d. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
1) Pengertian P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan
pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara
50

pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling


pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan K3.
2) Tugas P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun
tidak kepada pengusaha mengenai masalah K3 (berdasarkan pasal 4
(empat) Permenaker RI Nomor PER 04/MEN/1987).
3) Fungsi P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
a) Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
b) Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga
kerja mengenai:
(1) Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat
menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan
peledakan serta cara menanggulanginya.
(2) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja.
(3) Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang
bersangkutan.
(4) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
c) Membantu Pengusaha/Pengurus dalam :
(1) Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
(2) Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(3) Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit
akibat kerja (PAK) serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
(4) Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang
keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan
ergonomi.
51

(5) Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan


menyelenggarakan makanan di perusahaan.
(6) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
(7) Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
(8) Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan
melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
(9) Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene
perusahaan dan kesehatan kerja.
(10) Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. (berdasarkan pasal 4
(empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987).
4) Peran, Tanggungjawab dan Wewenang P2K3 (Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :
Tabel 2.1. Peran, Tanggungjawab dan Wewenang P2K3

Peran Wewenang
1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun
menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno.
2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya
pelaksanaan program-program P2K3.
3. Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di
Ketua Perusahaan ke Disnakertrans Kabupaten/Kota
setempat melalui Pimpinan Perusahaan.
4. Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3
dan pelaksanaannya kepada Direksi.
5. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya
program-program K3 di Perusahaan

1. Membuat undangan rapat dan notulen.

Sekretaris 2. Mengelola administrasi surat-surat P2K3.


3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
52

Peran Wewenang
4. Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan
oleh seksi-seksi demi suksesnya program-program
K3.
5. Membuat laporan ke Disnakertrans setempat maupun
instansi lain yang bersangkutan dengan kondisi dan
tindakan bahaya di tempat kerja.

1. Melaksanakan program-program yang telah


ditetapkan sesuai dengan seksi masing-masing.
Anggota
2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah
dilaksanakan.

5) Program Kerja P2K3


Program kerja P2K3 harus direncanakan dengan baik, realistis
dan hasilnya dapat diukur serta dapat menanggapi keluhan/
keprihatinan baik yang berasal dari pekerja maupun dari pengusaha.
Hal berikut dapat menjadi agenda dalam rapat p2k3:
(a) Analisis laporan inspeksi dan monitoring tempat kerja
(b) Rekam data kecelakaan dan penyakit akibat kerja orekam data
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(c) Penyelidikan dan analisis kecelakaan bahaya-bahaya terhadap
kesehatan
(d) Hal yang menjadi keprihatinan baik penyelia maupun pekerja
(e) Identifikasi kebutuhan latihan untuk pekerja, manajer dan anggota
P2K3
6) Langkah-langkah pembentukan P2K3 di Perusahaan
Perusahaan wajib menyatakan Kebijakan K3 dan dituangkan
secara tertulis. Kemudian Pimpinan Perusahaan menginventarisasi
daftar anggota P2K3 serta memberikan pengarahan singkat terhadap
daftar anggota mengenai Kebijakan K3 Perusahaan. Setelah itu
Perusahaan mengonsultasikan mengenai pembentukan P2K3 kepada
Disnakertrans setempat untuk dikaji dan disahkan melalui surat
53

keputusan pengesahan P2K3. Kepala Disnakertrans setempat


melaksanakan pelantikan anggota P2K3 secara resmi. Selanjutnya
Perusahaan melaporkan mengenai pelaksanaan program-program
P2K3 ke Disnakertrans setempat secara rutin.
e. Limbah
1) Pengertian limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat,
konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung atau tidak langsung
akan dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia atau makhluk hidup lainnya (Mahida, 1984).
2) Jenis limbah
Menurut wujudnya limbah dibedakan menjad:
a) Limbah padat
Adalah hasil buangan industri yang berupa padatan,
lumpur, dan bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan.
Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah
padat yang dapat di daur ulang (misalnya plastik, tekstil,
potongan logam) dan limbah padat yang tidak memiliki nilai
ekonomis (Kristanto, 2004). Jenis dari limbah padat :
(1) Limbah padat organik yang mudah busuk (sampah sisa
makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan, dedaunan)
dapat dipakai untuk kompos.
(2) Limbah padat organik yang tidak mudah busuk (kertas, kain,
batang kayu) maka perlu pendaurulangan dan limbah
anorganik yang tidak mudah busuk
(3) Limbah padat berupa debu (Meski ukurannya kecil tapi
termasuk kedalam sampah padat, karena memilii partikel
yang tetap)
b) Limbah Cair
54

Adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh


kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
mencemari lingkungan (Suharto, 2011). Contohnya: Air sabun,
air cucian, tinja, sisa makanan yang berwujud cair, cairan bekas
pencelupan kain di pabrik tekstil, cairan sisa pada industri zat
kimia, seperti industry amonia, asam sulfat, sianida, cairan-cairan
lain yang berhaya sisa kegiatan industri.
c) Limbah Gas
Adalah limbah yang banyak dibuang ke udara. Gas,
asap, partikulat, dan debu yang dikeluarkan oleh pabrik ke udara
akan dibawa angin sehingga akan memperluas jangkauan
pemaparannya. Partikel adalah butiran halus yang mungkin masih
terlihat oleh mata telanjang, seperti uap air, debu, asap, fume dan
kabut.
3) Dampak Limbah
a) Dampak Limbah bagi Kesehatan
(1) Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat
yang dapat mendorong penularan infeksi
(2) Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait
dengan tikus
(3) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena
virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur air minum.
(4) Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira
40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang
telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari
sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
b) Dampak Limbah bagi Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase
atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk
55

ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh
sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air
sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang
terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya
sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan
pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke
permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air.
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya
mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun.
Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida
(CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas
belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang
ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen,
artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam
membakar sampah.
Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan
mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit.
Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan
punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau
menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia
akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan
banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu
musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi
rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para
penduduk. Dampak lain: Menurunnya kualitas lingkungan,
menurunnya estetika lingkungan, dan terhambatnya
pembangunan negara.
56

f. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008


1) Pengertian ISO 9001:2008
Merupakan sistem yang menjadi bagian dari Manajemen Mutu
Terpadu (total quality Management). Sistem manajemen mutu
mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek
manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan pasar. Terdapat karakteristik umum dan Sistem
Manajemen Mutu:
Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkungan yang luas
dan aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Mutu dapat
didefinisikan melalui lima pendekatan utama:
a) Transcendent quality, yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan
b) Product-based quality, yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam
penggunaan produk dan
c) Manufacturing-based quality, yaitu kesesuaian terhadap
persyaratan-persyaratan standar.
Sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses
kerja. hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap
standar-standar kerja. Sistem manajemen mutu berlandaskan pada
pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi
kesalahan yang bersifat reaktif. Sistem manajemen mutu berlandaskan
pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan
2) Prinsip penerapan manajemen mutu ISO 9001:2008
a) Fokus pelanggan
b) Kepemimpinan
c) Keterlibatan karyawan
d) Pendekatan proses
e) Pendekatan sistem untuk pengelolaan
f) Peningkatan berkelanjutan
g) Pendekatan berdasarkan fakta untuk mengambil keputusan
h) Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
57

3) Tujuan ISO 9001: 2008


Secara garis besar penerapan ISO di suatu perusahaan berguna
untuk:
a) Meningkatkan citra perusahaan
b) Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
c) Meningkatkan efisiensi kegiatan
d) Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan
e) Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
f) Mengurangi risiko usaha dalam perusahaan
g) Meningkatkan daya saing
h) Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan
berbagai pihak yang berkepentingan
i) Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja
58

B. Perundang-Undangan
1. UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
2. PP No. 28 Tahun tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 23/Menkes/SK/I/1978 tentang Pedoman
Cara Produksi yang Baik untuk Makanan
4. Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang
Pedoman Cara Produksi Olahan yang Baik (Good Manufacturing
Practices)
5. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
No.HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang
Baik untuk Industri Rumah Tangga
6. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
No.HK.03.1.23.04.12.2205 tahun Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
7. Lembaga Pengkajian Pangan Obat obatan dan Kosmetika majelis Ulama
Indonesia (LPPOM MUI)
8. Standar Nasional Indonesia (SNI) 3543: 2013 Kecap Kedelai
9. ISO 9001:2015 Sistem Mnajemen Mutu
10. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
BAB III
HASIL

A. Pelaksanaan
Kegiatan kunjungan dilakukan oleh mahasiswa semester VII Diploma
IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS dilaksanakan
pada:
Hari, tanggal : Rabu, 14 November 2018
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Tempat : PT Lombok Gandaria
Alamat : Jl. Jaten No.KM. 7, Jetak, Dagen, Jaten, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah 57731

B. Observasi
1. Deskripsi Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
PT. Lombok Gandaria adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang food industry, dimana produk pokok yang dihasilkan adalah
kecap manis, selain itu juga menghasilkan produk-produk lainya seperti
: kecap asin, cuka, saus tomat dan saus sambal. Berdiri sejak tahun 1973,
berawal dari home industry yang didirikan oleh Liem Hong Tji di
kediamannya Jl. Warung Miri No. 134B Surakarta. Merk dagang
“Lombok Gandaria” pada produk bermaksud untuk menggambarkan
rempah-rempah atau biji buah-buahan yang enak rasanya. Pemilihan
nama Lombok Gandaria diambil dari simbol 5 Lombok yang memiliki
makna jumlah anak pendiri PT. Lombok Gandaria yang berjumlah 5
orang dan 81 Gandaria yang memiliki makna rempah-rempah biji buah-
buahan yang enak rasanya. Sejak awal berdiri PT. Lombok Gandaria
sudah mengedepankan kualitas atau mutu produk kecap yang dibuatnya
dan menggunakan cara atau proses pembuatan alami. Seiring
berjalannya waktu serta permintaan konsumen yang meningkat maka,

59
60

PT. Lombok Gandaria memperluas kapasitasnya menjadi perusahaan


yang mumpuni dalam bidangnya.
Peningkatan permintaan konsumen mendorong peningkatan
produksi, sehingga lokasi yang lama sudah tidak dapat menampung
61

kegiatan produksi. Pada tahun 1977 lokasi produksi dipindahkan ke Jl.


Sorogenen No. 33 Surakarta. Lokasi baru ini sangat menguntungkan
karena areanya lebih luas dan letaknya yang strategis sehingga
aksebilitas perusahaan tinggi. Pada tanggal 12 Januari 1979 industri
rumah tangga Lombok Gandaria berubah status menjadi PT. Lombok
Gandaria. Perubahan status dari industri rumah tangga menjadi
Perseroan Terbatas menyebabkan peningkatan produksi sehingga lokasi
pabrik kedua sudah tidak dapat menampung kegiatan produksi sehingga
pada tahun 1982 lokasi pabrik berpindah ke Desa Dagen, Kecamatan
Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ada diversifikasi produk
yaitu pada tahun 1983, PT. Lombok Gandaria mulai memproduksi sirup,
disusul dengan produks saus tomat dan saus sambal pada tahun 1985.
Alasan yang mendorong perusahaan memproduksi saus selain untuk
mengembangkan jenis produk, juga untuk memanfaatkan bahan baku
tomat dan ubi jalar yang banyak dihasilkan di daerah Tawangmangu.
Produksi saus ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada
tahun 1988, PT. Lombok Gandaria memproduksi cuka, tetapi
perusahaan ini hanya melakukan proses pengenceran dengan membeli
cuka murni 100%.
PT. Lombok Gandaria terus melakukan perbaikan baik dari segi
produksi maupun manajemen. Pada tahun 2008 terjadi pergantian
pimpinan dikarenakan Bapak Priyo Pranoto telah meninggal dunia,
maka kepemimpinan beralih pada Bapak Gunawan Pranoto. Saat ini PT.
Lombok Gandaria berada dibawah pimpinan Bapak Gunawan Pranoto
yang merupakan generasi kedua. Pada tahun 2008, Bapak Gunawan
Pranoto sebagai pimpinan melakukan banyak perubahan kearah yang
lebih modern dan mendukung kemajuan perusahaan kea rah yang lebih
baik. Perubahan tersebut antara lain : perombakan organisasi, perbaikan
sistem kerja, perbaikan strategi bisnis dan pemasaran, penataan sarana
dan prasarana perusahaan, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia.
62

Daerah distribusi produk-produk PT. Lombok Gandaria yaitu


wilayah Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Surakarta,
Karanganyar, dan Sragen. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan
antara lain kecap manis yang dikemas dengan botol kaca, botol PET
(Polyethylene Terepththalate), botol HDPE (High Density
Polyethylene), standing pounch, plastik sachet, dan jerigen. Kecap asin
Lombok Gandaria dikemas dengan kemasan botol kaca, botol plastik
dan jerigen. Produk saus dikemas dengan kemasan botol kaca, kemasan
plastik refill, dan kemasan jeriken, sashet, dan kemasan botol PET 140
ml. Produk cuka makan dikemas dengan botol HDPE, dengan kadar
keasaman 5 % dan 25%.
b. Visi dan Misi Perusahaan
Perubahan kearah lebih baik dilakukan oleh PT. Lombok
Gandaria, diantaranya perombakan organisasi, perbaikan sistem kerja,
serta penetapan visi dan misi. Adapun visi dan misi PT. Lombok
Gandaria adalah sebagai berikut :
1) Visi
Menjadi perusahaan terdepan dalam industri makanan dan
minuman yang berkualitas dengan keunggulan produk dan
pelayanan yang berorientasi pada loyalitas pelanggan.
2) Misi
a) Membangun totalitas terhadap kualitas produk dan pelayanan.
b) Membangun sikap kerja dan komitmen terhadap kualitas.
c) Memberikan nilai tambah terhadap seluruh proses dan produk
c. Lokasi Perusahaan
PT. Lombok Gandaria berlokasi di Desa Jetak, Kelurahan
Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
tepatnya di Jl. Raya Jaten Km. 7, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah, Indonesia.
Lokasi pabrik PT. Lombok Gandaria berbatasan dengan jalan
Solo- Tawangmangu di sebelah selatan, sebelah utara berbatasan
63

dengan sungai Ngringgo, sebelah timur merupakan lokasi persawahan


dan sebelah barat berbatasan dengan pabrik tekstil. Luas area pabrik PT.
Lombok Gandaria adalah sebesar 37.500 m2 dengan luas bangunan 9000
m2. Area tersebut berupa bangunan dan halaman depan yang merupakan
tempat parkir tamu dan karyawan. Bangunannya terdiri dari ruang
pengolahan, ruang bahan baku, ruang perkantoran, ruang kemasan
kosong dan ruang produk jadi.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di PT. Lombok Gandaria memiliki sistem
organisasi dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh pimpinan atau direktur
utama. Karyawan bertanggungjawab atas pekerjaannya kepada seorang
atasan. Karyawan dibagi atas beberapa divisi, setiap divisi dipimpin oleh
seorang kepala divisi. Struktur organisasi PT. Lombok Gandaria dapat
dilihat pada Gambar 3.3. Tugas masing-masing jabatan PT. Lombok
Gandaria adalah sebagai berikut :
a. Direktur
1) Menetapkan kebijakan dan program kerja untuk mendapatkan hasil
yang optimal.
2) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan
langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.
3) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik internal
maupun eksternal.
b. Manajer Bisnis Operasi
1) Bertanggung jawab atas keberjalanan pemasaran, penjualan, dan
distribusi produk.
2) Bertanggung jawab atas manajemen keuangan.
3) Bertanggung jawab atas pencatatan dalam perusahaan (akutansi).
c. Wakil Manajemen
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan semua divisi yang ada di
perusahaan dengan bantuan kepala divisi. Wakil manajeman juga
64

mengatur semua keuangan perusahaan dan menyampaikan kebijakan-


kebijakan yang diambil oleh direktur untuk perusahaan.
d. Divisi Keuangan
1) Membuat anggaran perusahaan.
2) Mengkoordinir semua kegiatan di bagian keuangan.
3) Membuat laporan realisasi anggaran perusahaan.
4) Membuat daftar gaji perusahaan.
5) Membuat laporan berkala di PT. Lombok Gandaria
e. Divisi Pemasaran
1) Mengatur jaringan pemasaran dari produk.
2) Mengkoordinir sales supervisor dan salesman dalam melaksanakan
tugasnya.
3) Bertanggungjawab atas distribusi dan pemasaran produk.
4) Mengevaluasi dan mengendalikan salesman untuk menjamin
sasaran yang ingin dicapai.
5) Merencanakan sasaran strategi dan sasaran pemasaran.
6) Melayani konsumen atau calon konsumen dengan baik.
7) Meningkatkan penjualan untuk mencapai target perusahaan.
8) Membuat laporan kunjungan dan mempertanggung jawabkannya
kepada marketing supervisor
f. Divisi Logistik
1) Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan bahan tambahan
lain.
a) Mengatur kegiatan pergudangan dan logistik
b) Bertanggung jawab atas bahan jadi maupun bahan tambahan
yang dibutuhkan dalam produksi.
g. Divisi Produksi
Divisi produksi dibagi menjadi beberapa bagian, yakni :
1) Production Planning and Inventory (PPIC)
a) Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana sales
marketing
65

b) Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan


kondisi stok dengan menghitung kebutuhan material produksi
menurut standart stok yang ideal.
c) Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stok
yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga
pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar
dan seimbang
d) Sebagai juru bicara perusaahan dalam bekerja sama dengan
perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.
2) Quality Control
a) Memastikan bahwa semua produk yang dihasilkan pabrik telah
memenuhi persyaratan kualitas dan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
b) Membuat tindakan pencegahan dalam proses produksi untuk
mencapai kualitas terbaik dengan cara mengikuti setiap langkah
pengerjaan dengan hati-hati.
c) Memberikan penjelasan detail mengenai kualitas yang bisa
diterima maupun ditolak.
d) Memberikan status “OK” apakah hasil proses bisa dijual atau
dipakai.
3) Research and Development
a) Menyediakan formulasi bahan untuk produksi kecap, saus dan
cuka makan.
b) Menentukan umur simpan bahan baku dan bahan tambahan
produk kecap, saus dan cuka makan.
c) Menentukan umur simpan produk.
d) Membuat standar mutu dan kualitas bahan baku dan bahan
tambahan produk.
e) Membuat standar mutu dan kualitas label dan kemasan produk.
f) Membuat inovasi produk baru berdasarkan permintaan pasar.
g) Mengurus perijinan SNI, BPOM, dan sertifikat Halal produk.
66

4) Gudang proses
a) Mengatur stok bahan baku dan penggunaannya dalam proses
produksi dengan sistem first in first out (FIFO)
5) Pengolahan
a) Memproses bahan baku berdasarkan formulasi sesuai standar
mutu yang telah ditetapkan, dan telah diuji dan “OK” oleh QC.
b) Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat terhadap
kendala-kendala yang terjadi selama proses pengolahan.
c) Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan produksi baik
kualitas maupun kuantitas.
6) Packing
a) Melakukan pengemasan terhadap produk, yang berpedoman
Packaging Order (PO) yang dibuat oleh PPIC.
b) Melakukan pengemasan primer dan sekunder pada produk.
c) Melakukan sortasi satu persatu produk jadi yang telah dikemas
primer.
h. Divisi Teknik
1) Melakukan perawatan terhadap mesin, peralatan dan kendaraan
yang digunakan untuk proses produksi dan transportasi.
2) Mengontrol utilitas mesin produksi agar tetap sesuai standar yang
ditentukan perusahaan.
3) Membuat, menyediakan dan memasang alat yang dibutuhkan untuk
fasilitas ruangan maupun laboratorium untuk trial produk.
i. Divisi HRD dan GA
a) Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang
administrasi
b) Melaksanakan proses kegiatan penggajian, kenaikan pangkat,
mutasi, kesejahteraan pegawai, dan pembinaan pegawai.
c) Mengelola investasi perusahaan dan melayani kebutuhan tenaga
kerja.
67

d) Mengatur tentang penerimaan magang atau praktek kerja lapang dari


sekolah/universitas.
e) Mengelola IT perusahaan.
f) Mengelola Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
g) Mengelola kendaraan perusahaan.
3. Analisis Pasar/Pemasaran
a. Profil konsumen
Suatu perusahaan atau produsen sebelum memasarkan produk
ke calon pelanggan atau konsumen, penting untuk membuat profil
konsumen ideal untuk produknya. Perusahaan perlu mempelajari
tentang pasar konsumen dengan baik. Ada lima tipe konsumen yang ada
di pasar. Pertama, pasar konsumen yang terdiri dari individu dan rumah
tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Kedua,
pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk proses lanjutan yang
digunakan dalam proses produksi mereka. Ketiga, pasar reseller yang
membeli barang dan jasa untuk mendapat keuntungan dengan cara
dijual kembali. Keempat, pasar pemerintah yang dibuat oleh agen
pemerintahan dimana mereka membeli barang dan jasa dalam rangka
untuk menyediakan layanan publik atau pertukaran barang dan jasa
untuk pihak lain yang membutuhkannya. Kelima, pasar internasional
terdiri dari pembeli dari luar negeri, yang didalamnya juga termasuk
konsumen, produsen, reseller, dan pemerintah.
Konsumen PT. Lombok Gandaria terdiri dari konsumen akhir
dan konsumen reseller. Konsumen akhir PT. Lombok Gandaria adalah
rumah tangga dan bisnis kuliner, sedangkan reseller adalah pedagang
pasar, distributor, dan toko kelontong. Toko-toko masuk dalam
konsumen Lombok Gandaria karena mereka juga membeli barang PT.
Lombok Gandaria walaupun tujuannya untuk dijual kembali.
b. Potensi dan Segmentasi Pasar
PT. Lombok Gandaria menyasar sektor menengah kebawah.
Target pasar PT. Lombok Gandaria adalah rumah tangga dan penjual
68

makanan. Namun, target uatam perusahaan ini adalah usaha-usaha


kuliner. Target ini dipilih karena hampir seluruh usaha kuliner
menggunakan kecap dan saos sebagai bahan utama atau bumbu utama
dalam masakannya. Usaha-usaha kuliner yang menggunakan kecap dan
saos adalah mie ayam dan bakso, sate, warung nasi goreng dan bakmie
dan lain sebagainya.
PT. Lombok Gandaria memproduksi berbagai jenis kecap sesuai
dengan selera konsumen. Untuk kecap yang dipasarkan didaerah jawa
tengah memiliki rasa yang manis, sedangkan kecap yang dipasarkan di
daerah jawa timur memiliki rasa yang cenderung lebih asin sesuai
dengan selera masyarakat Jawa Timur.
c. Pesaing dan Peluang
Kompetitor PT. Lombok Gandaria adalah Kecap Bango, kecap
ABC, kecap Indofood yang kesemuanya merupakan merk kecap skala
nasional. Untuk area penjualan di daerah Semarang PT. Lombok
Gandaria memiliki pesaing kecap lokal dari kota Semarang yakni kecap
lele. Untuk area solo dan sekitarnya PT. Lombok Gandaria tidak
memiliki pesaing kecap lokal di segmen pasar yang sama yakni
menengah ke bawah.
d. Media Promosi
Media promosi PT. Lombok Gandaria adalah spanduk untuk
rumah makan yang menggunakan produk PT. Lombok Gandaria.
Perusahaan belum menggunakan media promosi yang lain seperti media
audio atau bahkan audio visual karena PT. Lombok Gandaria masih
perusahaan yang beskala untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Adapun
cara-cara lain yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan
produknya melalui: Festival kuliner, promosi ke Dharma Wanita yang
ada di Solo dan sekitarnya, dan melalui sosial media. Selian itu dengan
memberikan bonus gelas untuk pembelian produk PT. Lombok
Gandaria juga merupakan upaya perusahaan untuk menarik konsumen.
69

e. Strategi pemasaran yang sudah diterapkan


Pemasaran produk- produk PT. Lombok Gandaria mancakup
wilayah Solo dan sekitarnya serta Jawa Timur. Untuk daerah luar Jawa
Tengah dan Jawa Timur konsumen dapat membeli melalui market
place. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan yakni :
1) Promosi
Perusahaan melakukan promosi dengan berbagai media.
Seperti pemasangan spanduk, festival kuliner, promosi kepada
dharma wanita, dan promosi melalui media sosial.
2) Tim Data Analis
Tim data analis dibentuk bertjuan agar perusahaan
mengetahui survey kepuasaan pelanggan, kebutuhan pelanggan,
kekurangn produk dari PT. Lombok Gandaria. Data yang diperoleh
dari tim data analis dilapangan digunakan sebagai pertimbangan
perusahaan untuk melakukan inovasi dan perbaikan mutu dari
produk-produk PT. Lombok Gandaria.
3) MD dan SPG
SPG atau Sales Promotion Girl bertugas untuk menawarkan
produk ke pelanggan sedangkan MD atau Manager Display bertugas
untuk mengatur, memantau dan memasok produk.
4) CRO (Customer Relation Operation)
CRO melakukan pendekatan kepada pelaku kuliner yang ada
di daerah Solo.
Selain dengan membentuk tim-tim marketing perusahaan juga
melakukan pendekatan emosional kepada para calon pelaggan, seperti
datang kepada calon pelanggan dengan door to door, sosialisasi
keunggulan produk, dan melakukan pendekatan emosinal pada saat
perusahaan menerima kunjungan perusahaan Industri.
4. Rencana Pemasaran
PT. Lombok Gandaria telah melakukan pemasaran produk ke
berbagai wilayah Jawa terutama Jawa Tengah. Rencana pemasaran seluruh
70

produk sudah di tetapkan oleh manajemen perusahaan. Pemasaran inilah


yang akan di kerjakan oleh divisi marketing. Berikut pemasaran yang di
lakukan oleh PT. Lombok Gandaria :
a. Target Pasar
Setiap produk PT. Lombok Gandaria memiliki target pasar
tersendiri yang disesuaikan dengan minat dan ciri khas rasa masing-
masing daerah. Saat ini PT. Lombok Gandaria telah melakukan
pemasaran di wilayah Jawa Tengah terutama Solo sekitarnya, Jawa
Timur dan untuk wilayah Jawa Barat hanya sedikit selain itu PT.
Lombok Gandaria juga telah mengikuti trend pasar online atau market
place sehingga jangkauan pemasaran produk semakin luas. PT.
Lombok Gandaria juga memiliki target berbagai usaha kuliner di Jawa
Tengah terutama Solo sekitarnya.
b. Karakteristik Produk
PT. Lombok Gandaria memiliki berbagai jenis produk antara
lain kecap dengan masing-masing ciri khas rasa, saos, dan cuka makan.
Karakteristik prioritas produk yang dipasarkan di masing-masing daerah
di sesuaikan dengan ciri khas rasa daerah pasar. Seperti kecap manis
yang lebih di prioritasnya beredar di wilayah Jawa Tengah dan untuk
rasa yang lebih asin dan pedas prioritas pasarnya di wilayah Jawa Timur.
Pemasaran di wilayah Jawa Barat tidak sebanyak di wilayah lain karena
wilayah tersebut telah berdiri berbagai macam industri serupa.
c. Penentuan Harga
Penentuan Harga masing-masing produk di PT. Lombok
Gandaria telah di hitung dan disesuaikan dengan HPP atau Harga Pokok
Penjualan perusahaan.
d. Distribusi Promosi
Distribusi promosi dilakukan oleh tim divisi marketing yang terdiri dari:
1) Tim Branding: mengenalkan produk ke masyarakat melalui banner,
iklan, dll.
71

2) Tim Event : melakukan kegiatan pemasaran di dalam maupun luar


perusahaan
3) Tim Data Analisis : melakukan survey kepuasan produk ke
pelanggan
4) Tim Manager Display (MD) dan Sales Promotion Girl (SPG):
menawarkan, memasok, mengatur produk ke pelanggan.
5) Tim Customer Relation Operation (CRO): mengarah ke pasar
kuliner dengan menggunakan strategi pendekatan.
Sistem distribusi promosi produk mencakup wilayah Solo,
Salatiga, Wonogiri (Solo dan sekitarnya), Jawa Tengah, Jawa Timur dan
beberapa wilayah di Jawa Barat.
5. Perizinan/Legalitas Produk
PT. Lombok Gandaria telah melakukan berbagai perizinan produk
antara lain :
a. Izin legalitas produk dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) RI kategori MD yaitu untuk produk makanan dalam negeri
yang di tinjau dan di perbaharui secara berkala.
b. Sertifikasi makanan halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-
obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau
disebut LPPOM MUI yang di audit langsung dari pusat. Sertifikasi label
halal ini juga di tinjau dan di perbaharui secara berkala oleh pusat.
c. Semua produk hasil dari PT. Lombok Gandaria berstandar nasional atau
SNI yang memiliki masa berlaku perizinan selama 5 tahun.
d. Perizinan merek dagang PT. Lombok Gandaria telah di akui dan
mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

6. Sumber Daya Manusia (Rekrutmen, Seleksi, dan Perencenaan Karir)


PT. Lombok Gandaria menerapkan manajemen sumber daya
manusia yang telah disesuaikan oleh ketetapan awal perusahaan. Total
karyawan yang bekerja di perusahaan ini adalah 800 karyawan dengan total
40 jam kerja per minggu dimana karyawan bekerja dari hari senin sampai
72

jumat kecuali karyawan bagian marketing yang masuk sampai hari sabtu
dan untuk penetapan jumlah jam kerja karyawan tetap maupun outsourcing
sama.
Dalam proses perekrutan karyawan PT. Lombok Gandaria memiliki
standar khusus setiap masing-masing divisi dan membuka lowongan apabila
terdapat permintaan dari divisi yang membutuhkan karyawan baru. Berikut
alur perekrutan karyawan di PT. Lombok Gandaria:

Gambar 3.1 Alur Perekrutan Karyawan PT Lombok Gandaria


Apabila calon karyawan dinyatakan lulus maka kesepakatan masa
kerja tetap dan kontrak 6 bulan atau 1 tahun di tentukan oleh masing-masing
divisi. Selain itu seluruh karyawan juga mendapatkan pelatihan dan
pengembangan. Adapun PT. Lombok Gandaria telah menerapkan penilaian
prestasi kerja karyawan, karyawan akan diberi penghargaan atas apa yang
telah mereka kerjakan dengan berbagai kriteria yang sudah dibuat oleh
pihak personalia.
73

Penilaian prestasi kerja di PT. Lombok Gandaria didasarkan pada


kedisiplinan, kesetiaan, keterampilan serta kemampuan dan hasil yang
diperoleh selama bekerja. Penilaian prestasi kerja ini akan mempengaruhi
kontrak kerja, upah dan karier karyawan.
7. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Kebijakan K3 PT. Lombok Gandaria
PT Lombok Gandaria telah menetapkan kebijakan K3 sebagai
berikut:
PT. Lombok Gandaria adalah perusahaan industri kecap, saos,
dan cuka makan yang senantiasa memperhatikan dan menerapkan K3
mulai dari top manajemen sampai seluruh karyawan untuk menjamin
keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja seluruh
karyawan serta mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Manajemen berkomitmen untuk menerapkan SMK3 sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan memberikan perlindungan terhadap karyawan dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Manajemen beserta seluruh karyawan menerapkan SMK3 secara
berkelanjutan dan terus menerus melakukan Peningkatan sistem,
standard, target, kompetensi karyawan dan sumber daya lainnya yang
berhubungan dengan K3.

Karanganyar, 01 Januari 2015

GUNAWAN PRANOTO
Direktur
74

b. Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)


PT. Lombok Gandaria sudah membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 di perusahaan.
1) Struktur Organisasi P2K3 di PT. Lombok Gandaria

Gunawan Pranoto
Ketua

Warsiti Rahayu
Wakil Ketua

Yoseph Mario
M.N.
Sekretaris
Eko Reni
Anggota Anggota
Irwan Monica Sarwanti
Anggota Anggota Anggota
Jonet Sumarsi
Anggota Anggota

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

2) Aktivitas Rutin Tim P2K3 yang dilakukan di PT. Lombok Gandaria


a) Meeting rutin setiap hari Jumat
b) Apel/upacara bulanan: terdapat program peragaan Alat
Pelindung Diri (APD)
c) Sosialisasi hal-hal yang berkaitan dengan K3 pada bagian-
bagian yang ada diperusahaan: bagian pengolahan, packing,
pemasaran, teknik, general affair
d) Plan tour
e) Kegiatan P3K
Kegiatan P3K di PT. Lombok Gandaria dengan
menggunakan prinsip “PATUT”, yaitu:
P – Penolong harus mengamankan diri sendiri
A – Amankan si korban dari tempat kejadian
75

T – Tandai tempat kejadian


U – Usahakan korban dibawa ke rumah sakit/ puskesmas
terdekat
T – Tindakan yang tepat dalam urutan atau cara penolongannya
sesuai
f) Sidak APD
Melaksanakan inspeksi APD terhadap pekerja secara
berkala
g) Monitoring APAR
Monitoring dan diskusi rutin supplier APAR
h) Laporan kegiatan K3 ke Disnakertrans
3) Kegiatan K3 lainnya yang menunjang penerapan SMK3
a) Uji emisi kebisingan yang dilakukan secara berkala dengan
melibatkan pihak yang bertugas mengukur tingkat kebisingan di
perusahaan
b) Pemeriksaan tekanan darah setiap bulan dan donor darah tiap 3
bulan produksi
c) Senam pagi, 10 menit sebelum bekerja dan olahraga setelah
bekerja
d) Pembentukan Tim Unit Tanggap Darurat (UTD) Kebakaran
e) Terdapat penerapan K3 Mekanik: terkait pemeliharaan,
pengawasan peralatan produksi
f) Terdapat penerapan K3 kelistrikan : terkait pemeliharaan,
pengawasan, dan perbaikan kelistrikan , misal penangkal petir
g) Perusahaan telah memiliki Sistem tanggap darurat, meliputi: 3
titik kumpul, jalur evakuasi, denah evakuasi, APAR
h) Pelatihan pemadam kebakaran kepada karyawan secara berkala
yaitu tiap 2 tahun sekali.
i) Perusahaan telah memiliki ahli K3
j) Izin kerja terhadap pekerja boiler dan forklift ditunjukkan
dengan SIO boiler dan forklift
76

k) Manajemen Ketenagakerjaan
PT. Lombok Gandaria memiliki 800 orang karyawan
dengan jam operasional kerja yang diberlakukan oleh PT.
Lombok Gandaria adalah 8 jam/hari. Untuk bagian produksi dan
staff, jam kerja dimulai pukul 07.30 hingga 16.30 selama 5 hari
kerja, yaitu Senin - Jumat. Sedangkan untuk bagian marketing
bekerja dari pukul 07.00 hingga 15.00 selama 6 hari kerja, yaitu
Senin – Sabtu.
l) Kesejahteraan kesehatan karyawan
(1) Sebelum bekerja minum susu
(2) Sosialisasi makan sehat saat puasa
(3) MCU 1 tahun sekali
(4) Seminar kesehatan
c. Sistem Manajemen Mutu Produk
1) Manajemen mutu produk yang telah diterapkan yaitu:
a) Good Manufacturing Practice (GMP)
b) Sistem Jaminan Halal berdasarkan MUI
c) SNI Kecap manis & Kecap asin (SNI 3543 : 2013)
d) SNI Manajemen Jaminan Keamanan Pangan (HACCP)
e) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
f) Sistem 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
g) Sistem Gugus Tugas (Gugus Kendali Mutu)
h) Sistem Konservasi Energi
2) Pengawasan Mutu di Lapangan meliputi:
a) Proses bongkar muat bahan baku
b) Fermentasi
c) Pengolahan pangan
d) Proses pengemasan
e) Higienitas karyawan produksi
f) Penyimpanan bahan baku dalam gudang
g) Penyimpanan barang jadi dalam gudang
77

h) Sanitasi pabrik
i) Water treatment dan waste water
3) Pengawasan Mutu di Laboratorium
QC atau Quality Control merupakan bagian yang mengurus
pengujian terhadap bahan baku serta produk jadi secara
organoleptik, mikrobiologi, serta kimiawi, mengawasi proses
produksi dari bahan baku mentah hingga menjadi produk jadi,
menguji kandungan mikrobiologi serta kimia dari limbah hasil
produksi, serta menguji kualitas kemasan yang digunakan. Berikut
ini adalah ruang lingkup QC:
a) Bahan baku dan bahan tambahan
b) Produk setengah jadi
c) Produk jadi
d) Bahan pengemas
e) Air proses
f) Limbah
d. Limbah Hasil Produksi
Limbah yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Lombok Gandaria
berupa limbah padat, limbah cair dan emisi udara. Limbah padat yang
dihasilkan yaitu ampas kedelai yang diolah menjadi pupuk. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan adalah sisa dari fermentasi basah kedelai
(Baceman), air cucian botol, dan air dari proses produksi yang
selanjutnya diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
hasilnya digunakan untuk menyiram tanaman serta dialirkan di sungai
Ngringo yang lokasinya dekat dengan perusahaan
Parameter yang diperiksa dari limbah cair yang dihasilkan ytiu
zat padat tersuspensi, Chemical Oxygen Demand (COD), Bilogycal
Oxygen Demand (BOD), dan pH. Didalam IPAL tersebut limbah cair
diperlakukan seperti limbah industri pada umumnya. Seperti bak aerasi,
koagulasi, flokulasi, sedimetasi dan lain-lain. Pada proses ini limbah
tersebut dinetralkan agar tidak membawa material solven dan bakteri
78

yang terdapat di limbah tersebut dan limbah tersebut aman ketika


dilepaskan ke lingkungan seperti sungai. Untuk pelepasan dan
penyiraman tanaman dengan air limbah yang sudah diproses harus izin
terlebih dahulu. Kualitas limbah cair industri kecap dan saos PT.
Lombok Gandaria diukur berdasarkan baku mutu yang ditetapkan oleh
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Baku Mutu Air Limbah Industri campuran Kecap dan Saos
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisis Pasar/Pemasaran
1. Profil konsumen
Konsumen PT. Lombok Gandaria terdiri dari kelompok konsumen
akhir dan konsumen reseller. Iklan dan pendekatan emosional yang
dilakukan perusahaan kepada konsumen akhir seperti rumah tangga dan
bisnis kuliner adalah salah satu cara untuk menemukan kesuksesan dalam
menjual produk. Pengelompokkan dilakukan untuk mempermudah
perusahaan dalam pemasaran dan periklanan produk sehingga profit
perusahaan meningkat.
2. Potensi dan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari
sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan
keinginan yang serupa. PT. Lombok Gandaria telah menetapkan
segmentasi pasar yang dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan yaitu rumah tangga dan pelaku bisnis kuliner. pemilihan
dilakukan dengan memilih bagian yang memiliki ciri-ciri yang sama,
dimana setiap usaha kuliner dan rumah tangga menggunakan kecap dan
saos didalam masakannya.
Untuk melayani kebutuhan konsumen PT. Lombok Gandaria
memproduksi berbagai jenis kecap yang dapat dipilih sesuai selera.
3. Pesaing dan Peluang
PT. Lombok Gandaria masih mempertahankan cara tradisional
didalam proses produksinya yaitu pada proses pembaceman. Walaupun
membutuhkan waktu lebih lama hal tersebut merupakan nilai tambah bagi
PT. Lombok Gandaria dibandingkan kompetitor-kompetitornya seperti
Kecap Bango, kecap ABC, kecap Indofood, dan kecap lele.

79
80

4. Media Promosi
Media promosi yang digunakan oleh PT. Lombok Gandaria
diantaranya adalah periklanan melalui spanduk dan media sosial,
hubungan masyarakat, dan promosi penjualan yang dirancang untuk
mendorong pembelian yang lebih cepat atau lebih besar dari suatu
produk/jasa.
5. Strategi pemasaran yang sudah diterapkan
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan yakni adanya
promosi, tim data analisis, MC SPG, dan CRO. Promosi yang telah
dilakukan oleh PT. Lombok Gandaria diantaranya adalah periklanan
dengan memasang spanduk di rumah makan yang menggunakan produk
PT. Lombok Gandaria, dan iklan melalui media sosial, penjualan
perorangan dengan sistem door to door kepada calon pelanggan,
promosi penjualan untuk menarik respons pembeli yang lebih kuat dan
lebih cepat dengan memberikan bonus gelas setiap pembelian produk
PT. Lombok Gandaria, dan melalui hubungan masyarakat seperti
promosi ke dharma wanita solo dan sekitarnya.
PT. Lombok Gandaria memilik tim data analisis yang
menganalisa kepuasaan dan kebutuhan pelanggan, SPG yang mengatur
stok-stok produk, dan CRO yang melakukan pendekatan kepada pelaku
bisnis kuliner. semua peranan tersebut membantu perusahaan menjadi
lebih produktif sehingga meningkatkan profit perusahaan.
B. Rencana Pemasaran
Berikut pemasaran yang di lakukan oleh PT. Lombok Gandaria :
1. Target Pasar
Produk PT. Lombok Gandaria yang memilik rasa yang berbeda
diproduksi menyesuaikan dengan target pasar. Target pasar PT. Lombok
Gandaria diantaranya adalah wilayah Jawa Tengah terutama Solo
sekitarnya, Jawa Timur dan untuk wilayah Jawa Barat hanya sedikit.
Untuk konsumen luar jawa, produk PT. Lombok Gandaria dapat dipesan
melalui online.
81

2. Karakteristik Produk
PT. Lombok Gandaria mengahasilkan berbagai jenis produk yang
masih mempertahankan cara tradisional didalam seperti proses produksi
kecap yaitu pada proses pembaceman. Setiap produk memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan target pasar.
Contohnya kecap manis yang lebih di prioritasnya beredar di wilayah Jawa
Tengah dan untuk rasa yang lebih asin dan pedas prioritas pasarnya di
wilayah Jawa Timur.
3. Penentuan Harga
Harga memiliki arti yang kompleks dan bisa memainkan berbagai
macam peran. Penentuan Harga masing-masing produk di PT. Lombok
Gandaria telah sesuai dengan perhitungan dan HPP perusahaan.
4. Distribusi Promosi
Distribusi promosi dilakukan oleh tim divisi marketing yang terdiri
dari tim branding, tim event, tim data analisis, tim Manager Display, dan
tim CRO yang memiliki peran masing-masing didalam distribusi promosi
produk. Sistem distribusi promosi produk mencakup wilayah Solo,
Salatiga, Wonogiri (Solo dan sekitarnya), Jawa Tengah, Jawa Timur dan
beberapa wilayah di Jawa Barat.
C. Perizinan/Legalitas Produk
Berdiri sejak tahun 1973, Lombok Gandaria yang berawal dari home-
industry kini telah berbentuk Perseroan Terbatas berbadan hukum yang sah
sebagaimana dijelaskan Muhammad, 2010:329 bahwa “Legalitas perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang memenuhi persyaratan undang-undang
dinyatakan sebagai bentuk usaha yang sah”. Namun demikian, penulis tidak
menemukan bukti fisik dari dokumen – dokumen legalitas perusahaan karena
merupakan rahasia perusahaan. Untuk legalitas produk sendiri PT Lombok
Gandaria melakukan berbagai perizinan produk antara lain :
1. Izin legalitas produk dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
RI kategori MD yaitu untuk produk makanan dalam negeri yang di
tinjau dan di perbaharui secara berkala.
82

2. Sertifikasi makanan halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan,


dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau disebut LPPOM MUI yang
di audit langsung dari pusat. Sertifikasi label halal ini juga di tinjau dan di
perbaharui secara berkala oleh pusat.
3. Semua produk hasil dari PT. Lombok Gandaria berstandar nasional atau
SNI yang memiliki masa berlaku perizinan selama 5 tahun.
4. Perizinan merek dagang PT. Lombok Gandaria telah di akui dan
mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
D. Sumber Daya Manusia (Rekrutmen, Seleksi, dan Perencanaan Karir)
Untuk alur rekrutmen, seleksi dan perencanaan karir, PT Gandaria
telah menetapkan prosedur yang telah disetujui dan disahkan top manajemen.
Selain itu seluruh karyawan juga mendapatkan pelatihan dan pengembangan.
PT. Lombok Gandaria telah menerapkan penilaian prestasi kerja karyawan,
karyawan akan diberi penghargaan atas apa yang telah mereka kerjakan dengan
berbagai kriteria yang sudah dibuat oleh pihak personalia. Penilaian prestasi
kerja di PT. Lombok Gandaria didasarkan pada kedisiplinan, kesetiaan,
keterampilan serta kemampuan dan hasil yang diperoleh selama bekerja.
Penilaian prestasi kerja ini akan mempengaruhi kontrak kerja, upah dan karier
karyawan.
E. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Gandaria telah
disesuaikan dengan PP 50 Tahun 2012 tentan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Hal ini dibuktikan dengan disusunnya kebijakan K3,
pembentukan P2K3 dengan sekretaris telah memiliki sertifikasi Ahli K3
Umum, pembentukan tim tanggap darurat, pengukuran dan pemantauan
lingkungan secara berkala, pelatihan tanggap darurat kepada pekerja. Untuk
audit internal SMK3, penulis belum mendapatkan bukti fisik yang jelas dari
pihak perusahaan.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Top Manajemen PT. Lombok Gandaria telah menetapkan Kebijakan K3
secara tertulis dan ditanda tangani bersama dan ditaati dari top hingga low
manajemen. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Gandaria telah
disesuaikan dengan PP 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Hal ini dibuktikan dengan disusunnya kebijakan K3,
pembentukan P2K3 dengan sekretaris telah memiliki sertifikasi Ahli K3
Umum, pembentukan tim tanggap darurat, pengukuran dan pemantauan
lingkungan secara berkala, pelatihan tanggap darurat kepada pekerja.

83
DAFTAR PUSTAKA

Adisamito, W. (2007). Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.
Budiono, S. (2003). Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
Eko, N. (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.
Harrington, J. M., & Gill, F. S. (2003). Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Notoadmojo, S. (1993). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: CV Rineka
Cipta.
Nur'aini. (2004). Aktivitas Program Intervensi Pengendalian Stres Kerja Perawat
dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan di Unit
Perawatan Intensive Rumah Sakit Haji Medan. Universitas Sumatera Utara
Tesis: e-USU Repository.
Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Jakarta: Pustaka Belajar.
Suma'mur. (2009). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV
Haji Masagung.
Tarwaka, Bakhri, & Sudiajeng. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Produktivitas . Surakarta: Uniba Press.

84
LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Lombok Gandaria

Anda mungkin juga menyukai