TINJAUAN KEBIJAKAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hubungan hirarki II dari Kecamatan
Delanggu yaitu keterkaitan terhadap Kabupaten Klaten yang mengenai beberapa-
beberapa sektor diantaranya pertanian, perdagangan dan jasa serta ke Kabupaten-
Kabupaten sebelahnya.
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan
sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan
hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
6
2.1.2 Strukur Ruang Kecamatan Delanggu
• Kota Hirarki I : yaitu Kota Klaten yang meliputi wilayah Kecamatan Klaten
Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan pemerintahan sampai dengan kantor pemerintahan tingkat
kabupaten, pusat pelayanan kesehatan sampai dengan setingkat rumah
sakit umum, pusat pelayanan pendidikan sampai dengan setingkat
pendidikan tinggi, pusat pelayanan perdagangan sampai dengan
setingkat pasar khusus (pasar hewan dan buah), dan pusat pelayanan
jasa keuangan sampai dengan setingkat bank umum dan swasta.
7
perdagangan sampai dengan setingkat pasar khusus umum, dan pusat
pelayanan jasa keuangan sampai dengan setingkat bank cabang tingkat
kecamatan
1. Kawasan Lindung
8
c. Kawasan Pelestarian Alam.
2. Kawasan Budidaya
b. Kawasan Pertanian
c. Kawasan Pertambangan.
e. Kawasan Pariwisata
f. Kawasan Permukiman
3. Kawasan Prioritas
9
b. Kawasan pertumbuhan cepat, terletak di Klaten Utara, Klaten Tengah,
Klaten Selatan, Pedan, Jogonalan dan Delanggu
10
a. Mengembangkan sentra-sentra agroproduksi, agroteknologi, agroindustri,
agribisnis, dan agrowisata;
b. Meningkatkan kualitas kelembagaan;
c. Mengembangkan produk usaha pertanian, perikanan, kehutanan, industri,
dan pariwisata;
d. Mengembangkan budidaya pertanian yang ramah lingkungan; dan
e. Mengembangkan sentra-sentra agropolitan
3. Kebijakan pengembangan jalan kolektor meliputi:
a. Jalan lingkar utara melalui Delanggu-Polanharjo-Tulung-Jatinom-
Karangnongko-Kemalang-Manisrenggo-Cangkringan
b. Jalan lingkar selatan melalui Wonosari-Juwiring-Karangdowo-Cawas-
Bayat-Wedi-Gantiwarno-Jogonalan
11
unggulan daerah dan pemenuhan kebutuhan pangan dan ketahanan
pangan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana serta layanan perdagangan yang
mampu mendukung kemajuan sektor pariwisata pada khususnya dan
sektor jasa pada umumnya
4. Peningkatan daya saing antar daerah dan kemitraan pemerintah-swasta
dalam upaya pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
5. Pengembangan kawasan andalan dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah
yang berbasis keunggulan komparatif.
B. Kebijakan umum pembangunan bidang sosial budaya kebijakan umum
pembangunan di bidang sosial budaya berorientasi kepada upaya pembentukan
manusia Klaten yang sehat lahir batin, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa, berpendidikan, memiliki keterampilan dan IPTEK, memiliki mentalitas etos
kerja, kreatif, inovatif serta memiliki kepribadian dalam kebudayaan. Adapun
kebijakan pembangunan bidang sosial budaya sebagai berikut :
1. Memperluas akses dan meningkatkan mutu serta relevansi pelayanan
pendidikan sampai tingkat pendidikan menengah (wajib belajar 12 tahun),
termasuk upaya peningkatan kualitas dalam pemerataan pelayanan
pendidikan non formal.
2. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat dengan pembangunan
perpustakaan daerah yang modern.
3. Meningkatkan kualitas pengembangan kurikulum, penataan sistem
pembiayaan dan peran serta masyarakat.
4. Meningkatkan potensi dan peran serta pemuda dengan mengembangkan
kesempatan pendidikan ketrampilan, kewirausahaan dan kecakapan
pemuda serta melindungi pemuda dari penyimpangan nilai-nilai moral
C. Kebijakan umum pembangunan di bidang pembangunan bidang fisik
prasarana berorientasi kepada pembangunan fisik – sarana dan prasarana yang
menguasai hajat hidup orang banyak serta membawa citra Kabupaten Klaten,
mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan pemerataan pembangunan dan hasil –
hasilnya dengan menitikberatkan pada pengendalian pengawasan dan peningkatan
kualitas. Adapun kebijakan pembangunan bidang fisik dan prasarana sebagai berikut :
12
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan transportasi dan sarana dan
prasarana perhubungan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana drainase.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penataan tata ruang, termasuk
peningkatan dalam pengelolaan pertanahan.
3. Peningkatan pengelolaan dan konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup (SDA LH), termasuk upaya dalam pengendalian
dampak lingkungan.
4. Meningkatkan kelembagaan dan koordinasi di bidang lingkungan hidup.
5. Pembangunan fasilitas, sarana, dan prasarana wilayah yang ramah
lingkungan, ramah anak, ramah diffable, ramah investasi, ramah wisata,
mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM-
pendapatan, pendidikan, kesehatan).
13
B. Program Kewilayahan merupakan program kerja sama dengan Pemerintah
Daerah lainnya dalam rangka meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan
masyarakat. sebagai berikut:
1. Perbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul adalah rintisan jalur selatan
Yogya-Sukoharjo-Pacitan, dan mitigasi kawasan rawan bencana tanah
longsor dan banjir.
2. Perbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo adalah yudifikasi batas wilayah,
pengembangan kawasan pemukiman dan IKM, dan mitigasi kawasan
banjir
3. Perbatasan dengan Kabupaten Boyolali adalah antisipasi kebutuhan
kawasan industri cepat tumbuh.
4. Perbatasan dengan Kabupaten Sleman adalah penataan jalur evakuasi
bencana dan pengembangan kepariwisataan
14
b. Sasaran
- Peningkatan dan pengembangan produktifitas, nilai tambah dan daya
saing sektor pertanian dan ketahanan pangan
- Peningkatan dan pengembangan produktifitas, nilai tambah dan daya
saing sektor indangkop, UMKM dan PM
- Peningkatan dan pengembangan produktifitas, nilai tambah dan daya
saing sektor kepariwisataan
- Peningkatan dan pengembangan produktifitas, nilai tambah dan daya
saingsektor ketenagakerjaan
- Peningkatan dan pengembangan produktifitas, nilai tambah dan daya
saing pertanian dan ketahanan pangan.
- Strategi terwujudnya pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas
umum.
- Terwujudnya pelayanan publik tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan
tepat manfaat
c. Strategi
- Peningkatan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis pertanian
dan ketahanan pangan
- Peningkatan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis Indagkop,
UMKM dan PM
- Peningkatan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis
kepariwisataan
- Peningkatan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah untuk menciptakan
kesempatan kerja dan lapangan usaha
- Peningkatan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis pertanian
dan ketahanan pangan.
- Peningkatan pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas umum
jalan, jembatan, irigasi, dan bangunan gedung.
- Penyusunan standar pelayanan publik.
- Penyusunan target standar pelayanan sesuai ketentuan
perundangundangan
15
d. Arah Kebijakan
1. Kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis agropolitan
2. Meningkatkan dan mengembangkan produktifitas modal daerah
3. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas
umum jalan (hotmik dan rigit/beton), jembatan, irigasi dan bangunan
Gedung pemerintah.
4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan bangunan dan jaringan irigasi
(sungai,bendung, waduk, embung dan saluran).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana, sarana dan utilitas
umum jalan (hotmik dan rigit/beton), jembatan, irigasi dan bangunan
gedung pemerintah.
6. Peningkatan kualitas layanan publik.
7. Peningkatan cakupan dan kualitas standar pelayanan minimal sosial
dasar (bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan
ruang, perumahan dan kawasan permukiman, ketentraman ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat serta sosial
8. Meningkatkan kapasitas dan tata kelola ekonomi daerah berbasis
agropolitan
9. Meningkatkan dan mengembangkan produktifitas modal daerah
10. Meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan
11. Meningkatkan kapasitas pemberdayaan dan perlindungan petani
Meningkatkan dan mengembangkan produk unggulan daerah berbasis
potensi lokal
12. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif Pengembangan
pusat promosi dan perdagangan
13. Meningkatkan sarana dan prasarana pasar untuk mendukung usaha
ekonomi masyarakat
14. Meningkatkan dan mengembangkan destinasi dan promosi
kepariwisataan
16
15. Meningkatkan dan mengembangkan industri kreaktif dan
kepariwisataan
16. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja
17. Meningkatkan dan mengembangkan terciptanya lapangan usaha dan
kesempatan kerja
17