1 - 71
PENELITIAN
Abstract. Maternal mortality rate (MMR) is still a major problem in the health
sector, especially in developing countries, including Indonesia. The purpose of
research is to analyze factors associated with the utilization of antenatal care
(ANC) in pregnant women at high risk Community Health Center of Sempaja
Samarinda conducted from September 26 to October 18, 2014. The design used
in the study analytical survey, cross sectional study. These samples included 55
respondents that pregnant women at high risk taken by total sampling. In the
analysis. Data processing was performed using SPSS version 18.0 while the
data analysis performed by univariate and bivariate. The results of data analysis
by using Tau Correlation significant Kendal with α = 0,05 showed no relationship
parity, with the utilization of knowledge ANC p value = 0,275, p value = 0,062 >
0,05. There husbands support relationships with the utilization of ANC services
obtained p value = 0,004 < α = 0,05. .
Keywords : parity, knowledge, husbands support, of utilization ANC.
Abstrak. Angka kematian ibu (AKI) masih menjadi masalah utama dalam bidang
kesehatan terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan antenatal care (ANC) pada ibu hamil resiko tinggi di
wilayah kerja Puskesmas Sempaja Samarinda yang dilakukan dari tanggal 26
September-18 Oktober 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian survey
analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian adalah ibu
hamil resiko tinggi berjumlah 55 respoden yang diambil secara total sampling.
Hasil analisis data dengan menggunakan Uji Korelasi Tau Kendal pada taraf
signifikan α = 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan paritas, pengetahuan
dengan pemanfaatan pelayanan ANC nilai p value=0,275, p value = 0,062 >
0,05. Ada hubungan dukungan suami dengan pemanfaatan pelayanan ANC
diperoleh nilai p value = 0,004 < α = 0,05.
Kata kunci : paritas, pengetahuan, dukungan suami, pemanfaatan ANC
.
63
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
kelahiran hidup tahun 2007 dan angka kematian ibu dan memantau
meningkat menjadi 359 per 100.000 keadaan janin.
kelahiran hidup pada tahun 2012 Pada Provinsi Kalimantan Timur
(SDKI, 2012). Mortalitas dan mor- Cakupan Pelayanan ANC pada tahun
biditas pada wanita hamil dan 2011 K4 sebesar 84,60% dan pada
bersalin merupakan masalah besar 2012 K4 mengalami penurunan men-
di negara berkembang. Di negara jadi 76,30% dan mengalami
miskin, sekitar 25-50% kematian peningkatan sebesar 84,99% pada
wanita usia subur disebabkan hal tahun 2013 (Profil Dinas Kesehatan
berkaitan dengan kehamilan. Or- Provinsi tahun 2013).
ganisasi Kesehatan Dunia dalam me- Berdasarkan laporan PWS KIA
nyatakan perawatan kesehatan ante- Dinas Kesehatan Kota Samarinda
natal care harus dilakukan di tenaga Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun
kesehatan profesional sehingga pote- 2011 sebesar 11/100.000 kelahiran
nsi resiko kehamilan dan persalinan hidup dan meningkat pada tahun
dapat terdeteksi (WHO, 2009). 2012 menjadi 15/100.000 kelahiran
Kebijakan Departemen Kesehatan hidup, namun pada tahun 2013
dalam mempercepat penurunan Ang- mengalami penurunan menjadi
ka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya 10/100.000 kelahiran hidup. Adapun
mengacu pada intervensi strategis pada pelayanan ANC cakupan K1
“Empat Pilar Safe Mother Hood” yaitu; Pada tahun 2011 (98,6%), 2012
1) Keluarga berencana, 2) Pelayanan (87,34%), 2013 (86,68%) dapat dilihat
ANC, 3) Persalinan yang aman, 4) bahwa Cakupan K1 dari 2 tahun
Pelayanan obstetric essensial. Pilar terakhir mengalami penurunan,
yang kedua yaitu pelayanan ANC sedangkan cakupan K4 pada tahun
yang bertujuan utamanya mencegah 2011 (92,77%), dan menurun pada
komplikasi obstetri dan memastikan tahun 2012 (79,76%), pada tahun
bahwa komplikasi dideteksi sedini 2013 mengalami kenaikan (80,27%).
mungkin serta ditangani secara Untuk jumlah kehamilan resiko tinggi
memadai (Prasetyawati, 2012). di Dinas Kesehatan Kota Samarinda
Antenatal merupakan perawatan dua tahun terakhir mengalami
atau asuhan yang diberikan kepada peningkatan cakupan resiko tinggi ibu
ibu hamil sebelum kelahiran, yang hamil dari (56%) pada tahun 2012
berguna untuk memfasilitasi hasil menjadi (86%) pada tahun 2013
yang sehat dan positif bagi ibu hamil (Dinas Kesehatan Kota Samarinda
maupun bayinya dengan jalan me- tahun 2014).
negakkan kepercayaan dengan ibu, Kehamilan resiko tinggi adalah
mendeteksi komplikasi yang dapat kehamilan yang dapat mempengaruhi
mengancam jiwa, memper-siapkan keadaan ibu dan janin. Jenis
kelahiran dan memberikan pendidikan kehamilan resiko tinggi diantaranya
kesehatan (Depkes RI, 2009). ANC adalah kehamilan pada usia diatas 35
untuk mendeteksi dini terjadinya tahun dan dibawah 20 tahun,
resiko tinggi terhadap kehamilan dan kehamilan pertama setelah 3 tahun
persalinan juga dapat menurunkan atau lebih pernikahan, kehamilan
64
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
kelima atau lebih, kehamilan dengan hasil penelitian Nuryati (2006) di Desa
jarak antara di atas 5 tahun atau Tasikmadu menunjukkan bahwa 12
kurang dari 2 tahun, tinggi ibu kurang orang (60%) berpengetahuan cukup
dari 145 cm, kehamilan dengan tentang resiko tinggi kehamilan. Apa-
penyakit (hipertensi, diabetes bila seorang ibu hamil memiliki pe-
mellitus, hipertiroid, jantung, paru, ngetahuan yang lebih tentang resiko
ginjal dan penyakit sistemik lainnya), tinggi kehamilan maka kemungkinan
kehamilan dengan keadaan tertentu besar ibu akan berpikir untuk menen-
(miona uteri, kista), kehamilan tukan sikap, berperilaku untuk mence-
dengan anemia (hb ≤ 10,5 gr %), gah, menghindari atau mengatasi
kehamilan dengan riwayat bedah masalah resiko kehamilan tersebut.
sesar sebelumnya. Adapun yang Dukungan suami sangat dibutuhkan
dapat berdampak keguguran, per- oleh ibu dengan kehamilan resiko
salinan prematur, Berat Badan Lahir tinggi, Karena itu sangat diperlukan
Rendah (BBLR) dan kelainan ba- pendampingan / dukungan dari ke-
waan, mudah terjadi infeksi, anemia uarga terutama dari suami dalam
kehamilan/kekurangan zat besi, kera- menghadapi kehamilan yang beresiko
cunan kehamilan (pre eklampsia), ini dan memberikan dorongan untuk
kematian ibu/bayi. memanfaatkan pelayanan ANC.
Ada tiga faktor yang mempe- Puskesmas Sempaja merupakan
ngaruhi orang atau kelompok dalam wilayah Kecamatan Samarinda Utara
pemanfaatan pelayanan ANC yaitu: sasaran ibu hamil dari tahun 2012
faktor yang mempermudah (predis- sebanyak 644 orang, dan terus
posing factor) yang mencakup umur, mengalami peningkatan pada tahun
pendidikan, paritas, pendapatan per- 2013 sebanyak 1259 orang.
kapita, pengetahuan dan unsur lain Sedangkan jumlah ibu hamil dari
yang terdapat dalam diri individu bulan januari-juni 2014 sebanyak 330
maupun masyarakat. Faktor pen- orang. Namun angka resiko tinggi
dukung (enabling factor) yaitu jarak kehamilan masih terhitung tinggi di
fasilitas kesehatan, ketersediaan lihat dari cakupan yaitu sebesar 106
waktu dan faktor pendorong (re- (56,50%), pada tahun 2012 dan
inforcing factor) yaitu faktor yang mengalami peningkatan sebesar 155
memperkuat perubahan perilaku se- (80,56%) pada tahun 2013. Angka
seorang yang dikarenakan dorongan kehamilan resiko tinggi dari bulan
orang lain seperti sikap petugas, januari-juni 2014 sebanyak 55 orang.
dukungan suami, dan keluarga. Jumlah kunjungan ANC tahun 2012
Dalam penelitian ini peneliti hanya (K1-K4) hanya sebanyak 645 orang.
meneliti tiga faktor yang mem- Dan meningkat pada tahun 2013
pengaruhi ibu dalam pemanfaatan (K1-K4) sebanyak 926 ibu hamil yang
pelayanan ANC yaitu faktor paritas, melakukan pemeriksaan kehamilan.
penelitian Harni (1994) bahwa paritas Pada bulan Januari- Juni 2014
merupakan faktor yang mempe- cakupan K1 Sebesar 330 (27%) dan
ngaruhi penggunaan pelayanan kese- cakupan K4 sebesar 327 (27%) dari
hatan. Variabel pengetahuan dari data tersebut diketahui bahwa target
65
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
yang ingin dicapai oleh Departemen kehamilan resiko tinggi yang mela-
Kesehatan K1 Sebesar 100% dan K4 kukan pelayanan antenatal care
sebesar 95%. Kondisi tersebut me- (ANC) yang berjumlah 55 orang ibu di
nunjukkan angka yang ingin dicapai wilayah kerja Puskesmas Sempaja
masih jauh dari target serta masih yang tercatat di PWS KIA pada bulan
ada ibu hamil yang tidak me- Januari-Juni 2014
manfaatkan pelayanan ANC untuk Sampel yang diambil dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan penelitian ini yaitu ibu hamil trimester
secara lengkap. III dengan kehamilan resiko tinggi
Berdasarkan latar belakang ma- yang berjumlah 55 orang. Dengan
salah tersebut, maka peneliti tertarik menggunakan teknik sampling jenuh
untuk melakukan penelitian tentang (total sampling), yaitu seluruh
“Faktor-faktor yang berhu-bungan anggota populasi diambil sebagai
dengan pemanfataatan pelayanan sampel penelitian. Apabila sampel
antenatal care (ANC) pada ibu hamil kurang dari 100 lebih baik diambil
resiko tinggi di wilayah kerja Pus- semua sehingga penelitiannya meru-
kesmas Sempaja Samarinda tahun pakan penelitian populasi (Arikunto,
2014. 2006).
66
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
67
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
dengan harga ttabel diperoleh pada uji dukungan suami ibu hamil dengan
dua pihak taraf signifikansi 5 % pemanfaatan pelayanan ANC, hal ini
adalah 2,000 thitung lebih kecil dari berarti semakin tinggi dukungan
pada harga ttabel (1,951 > 2,000), suami maka semakin tinggi pula
artinya hubungan pengetahuan de- pemanfaatan pelayanan ANC.
ngan pemanfaatan pelayanan ANC
tidak signifikan. SIMPULAN DAN SARAN
68
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
69
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
70
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
71