Anda di halaman 1dari 38

Salah satu hal yang bisa dibanggakan pada sistem operasi Linux adalah kestabilannya.

Oleh karena
itu, Linux sering dimanfaatkan sebagai sebuah server dalam suatu jaringan. Sementara itu, Windows
memiliki keunggulan dalam kemudahan pakai sehingga tidak heran digunakan oleh mayoritas
pengguna komputer (apalagi yang tergolong awam).
Akibat kombinasi itu, sering dijumpai sebuah jaringan yang menggunakan Linux sebagai server dan
Windows sebagai workstation.
Buku ini membahas kiat membangun jaringan berbasis Linux dan Windows dengan penekanan
pembahasan pada layanan Samba. Samba memang diciptakan untuk menjadi jembatan antara Linux
dengan Windows. Selain itu dibahas pula beberapa perkakas bantu dalam melakukan konfigurasi dan
administrasi Samba seperti SWAT dan LinNeighborhood.
Jaringan Workgroup
dengan Samba

Dalam membangun jaringan kombinasi sistem operasi


Linux dengan Windows, Samba merupakan layanan yang
paling populer. Umumnya Samba digunakan untuk mem-
bangun suatu jaringan di mana komputer-komputer yang
menjadi anggota jaringan tersebut digunakan untuk berbagi
pakai (sharing) berbagai sumber daya yang dimilikinya,
misalnya data (baca: media penyimpan) dan printer.
Materi tentang jaringan kombinasu Linux dan Windows
secara peer to peer (workgroup) diberikan pertama-tama
karena jaringan peer to peer relatif sederhana dan mudah
dipraktekkan.
Pada dasarnya Samba diciptakan untuk menjembatani
protokol yang berbeda antara Linux dengan Windows
ketika kita membangun sebuah jaringan. Kebanyakan (jika
tidak boleh dikatakan seluruhnya) sistem operasi berbasis
UNIX, termasuk Linux, menggunakan protokol TCP/IP
dalam membangun jaringan. Windows sendiri sebenarnya
juga mendukung penggunakan protokol TCP/IP, namun
dalam membangun jaringan sesama Windows untuk
keperluan sharing data atau printer, Windows menggunakan
protokol lain yang disebut Server Message Block atau
disingkat SMB (dari informasi ini tentunya Anda bisa
menduga dari mana nama Samba berasal). Protokol SMB
menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan
Network Basic Input Output System (NetBIOS). NetBIOS
memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses
media penyimpan atau printer pada komputer lain seolah-
olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri.
Dengan pola pikir sharing perangkat menggunakan
protokol SMB tersebut, Andrew Tridgell menciptakan
Samba. Samba memungkinkan pengguna sistem operasi
UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpan dan
printer dengan Windows.

4.1 Instalasi Samba


Layanan Samba hanya perlu diinstal pada sistem operasi
Linux. Windows tidak memerlukan Samba karena secara
native telah menggunakan protokol SMB yang merupakan
basis dari Samba. Untuk melakukan instalasi Samba, Anda
harus login sebagai root.
Pada sebagian besar distribusi Linux, Samba telah
diikutsertakan pada CD paket instalasi Linux. Untuk
memeriksa apakah Samba telah terintstal pada Linux,
gunakan perintah rpm sebagai berikut:
# rpm –qa|grep samba

Apabila paket Samba telah terinstal, perintah di atas akan


memberikan hasil seperti berikut:
samba-client-3.0.8-0.pre1.3
samba-3.0.8-0.pre1.3
system-config-samba-1.2.21-1
samba-common-3.0.8-0.pre1.3

Angka 3.0.8 dan seterusnya yang tertera pada output


perintah rpm tersebut menunjukkan versi Samba yang
digunakan.
Cara lain yang lebih mudah adalah memeriksa apakah
launcher (shortcut pada Windows) Samba terdapat pada
menu Main > System Settings > Server Settings (banding-
kan dengan Gambar 4.1). Jika launcher Samba ada di sana,
berarti Samba telah terinstal pada Linux.

Gambar 4.1 Launcher Samba

Jika Samba belum terinstal pada komputer Anda atau Anda


ingin memperbarui Samba ke versi yang lebih baru, Anda
harus mencari paket instalasi Samba terlebih dulu. Paket
instalasi Samba dapat ditemukan baik dalam bentuk RPM
maupun tarballs. Untuk mendapatkan paket instalasi
Samba, Anda dapat mengunjungi situs-situs berikut ini:
http://www.samba.org
http://download.samba.org/samba/ftp/
http://us4.samba.org/samba/ftp/Binary_Packages/
http://freshmeat.net/projects/samba/
Saat penulisan buku ini, versi Samba terbaru adalah 3.0.13.

4.1.1 Instalasi Paket RPM


Pada distribusi Linux berbasis RedHat, umumnya diguna-
kan paket RPM dalam instalasi Samba walaupun tidak
menutup kemungkinan untuk menginstalnya dari kode
sumber.
Untuk melakukan instalasi Samba yang berasal dari paket
RPM, gunakan perintah sebagai berikut:
# rpm –ivh samba-x.x.x.i386.rpm

Huruf x.x.x mewakili versi Samba yang digunakan.


Pada distribusi Linux tertentu seringkali tidak hanya satu
jenis file RPM yang harus diinstal, namun ada beberapa
file. File RPM yang umum digunakan pada beberapa
distribusi Linux tertentu dalam proses instalasi Samba
antara lain adalah:
samba-x.x.x.rpm
samba-client-x.x.x.rpm
samba-common-x.x.x.rpm
samba-swat-x.x.x.rpm
Jika Anda melakukan upgrade Samba versi lama ke versi
yang lebih baru, jangan lupa untuk meng-uninstall versi
yang lama terlebih dahulu dengan perintah sebagai berikut:
# rpm –e samba

4.1.2 Instalasi dari Kode Sumber


Instalasi Samba dari kode sumber memiliki keuntungan
sebagai berikut:
Dapat diinstal pada semua distribusi Linux.
Semua konfigurasi masih dalam keadaan default
sehingga bisa disesuaikan dengan sistem operasi yang
dijalankan.
Fitur dan komponen yang akan diinstal dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
Nama file kode sumber Samba memiliki format sebagai
berikut:
samba-x.x.x.tar.gz

Huruf x.x.x mewakili versi Samba yang digunakan.


Sekali lagi ditekankan bahwa jika Anda melakukan
upgrade, uninstall terlebih dulu Samba versi lama. Untuk
sekedar berjaga-jaga, backup-lah file /etc/rc.d/init.d/smb
atau /etc/init.d/smb dan /etc/samba/smb.conf.
Catatan
Beberapa distribusi Linux menggunakan smb sebagai nama
file layanan Samba, sedangkan distribusi Linux yang lain
menggunakan samba. Jika Anda tidak menemukan file
/etc/init.d/smb, maka kemungkinan besar file-nya adalah
/etc/init.d/samba.

Langkah-langkah instalasi Samba dari kode sumbernya


adalah sebagai berikut:
1. Download file samba-x.x.x.tar.gz. Disarankan untuk
meletakkan file tersebut di /usr/local.
2. Ekstrak file samba-x.x.x.tar.gz dengan perintah berikut:
# tar –xvzf samba-x.x.x.tar.gz

3. Hasil ekstraksi file tersebut akan disimpan di direktori


/usr/local/samba-x.x.x. Masuklah ke direktori /usr/
local/samba-x.x.x/source.
4. Jalankan perintah configure. Untuk mengetahui opsi
apa saja yang mungkin diberikan pada perintah
configure, jalankan perintah berikut terlebih dulu:
# ./configure --help

Salah satu contoh perintah configure yang dapat


dijalankan adalah sebagai berikut:
# ./configure \
--prefix=/usr \
--bindir=/usr/bin \
--sbindir=/usr/sbin \
--libexecdir=/usr/libexec \
--datadir=/usr/share/samba \
--sysconfdir=/etc/samba \
--localstatedir=/usr/local/samba-x.x.x/var \
--libdir=/usr/lib \
--with-lockdir=/var/locks/samba \
--with-swatdir=/usr/share/samba/swat \
--with-codepagedir=/etc/samba/codepages \
--with-configdir=/etc/samba \
--with-smbwrapper \
--with-automount \
--with-smbmount \
--with-pam \
--with-pam_smbpass \
--with-winbind

5. Jalankan perintah make dan make install sebagai


berikut:
# make
# make install

4.2 Konfigurasi Samba


Setelah Samba terinstal dengan baik, langkah berikutnya
adalah melakukan konfigurasi seperlunya. Konfigurasi
terhadap layanan Samba dapat dilakukan melalui penyun-
tingan file smb.conf atau melalui XWindow.

4.2.1 File smb.conf


Seperti telah dikatakan di atas, file konfigurasi Samba
adalah smb.conf. File tersebut umumnya terletak di
direktori /etc/samba. Jika instalasi Samba dilakukan dari
kode sumber, letak file smb.conf bergantung pada nilai opsi
sysconfdir. Isi file smb.conf secara lengkap diberikan pada
Lampiran 1.
Secara garis besar, isi file smb.conf terbagi menjadi dua
bagian, yaitu global dan shares. Bagian global yang ditan-
dai dengan teks [global] merupakan konfigurasi layanan
Samba secara umum. Bagian shares merupakan bagian
yang digunakan untuk melakukan konfigurasi sharing
perangkat di Linux yang dapat diakses dari Windows.
Bagian shares terdiri dari beberapa subbagian dan masing-
masing ditandai dengan teks yang diberi kurung siku
(brackets), misalnya [home], [printers], [public], dan lain-
lain.
Kalimat yang ditandai dengan tanda hash (#) dan semicolon
(;) akan diabaikan. Kalimat yang diawali dengan tanda hash
merupakan komentar yang menjelaskan suatu konfigurasi,
sedangkan kalimat yang diawali dengan tanda semicolon
merupakan isi konfigurasi.
Isi konfigurasi umumnya berupa sebuah variabel dan nilai
variabelnya, contoh:
workgroup = MYGROUP
path = /usr/local/share/samba
writable = yes

Untuk melakukan konfigurasi tertentu, nilai variabel akan


disunting berdasarkan konfigurasi yang akan dilakukan.

4.2.2 Konfigurasi Melalui XWindow


Jalankan Samba server setting melalui menu Main >
System Settings > Server Settings > Samba hingga muncul
kotak dialog Samba server setting seperti terlihat pada
Gambar 4.2.
Untuk melakukan konfigurasi terhadap layanan Samba,
pada jendela tersebut telah tersedia beberapa menu dan
tombol shortcut. Sebagai contoh, untuk menambah direktori
yang akan di-sharing digunakan tombol Add, untuk
mengatur konfigurasi global Samba, digunakan menu
Preferences > Server Settings, dan lain-lain.
Gambar 4.2 Kotak dialog Samba Server Settings

Dari kedua model konfigurasi tersebut, penulis cenderung


menggunakan penyuntingan terhadap file smb.conf karena
sifatnya lebih umum (relatif sama untuk semua distro
Linux). Konfigurasi dari kotak dialog Samba server setting
seperti Gambar 4.2 di atas hanya berlaku untuk distro
Fedora atau yang kompatibel dengannya.

4.3 Menjalankan Layanan Samba


Sebelum dapat digunakan, layanan Samba harus dijalankan
terlebih dahulu. Umumnya layanan Samba dijalankan
sebagai daemon.
Pada distro Fedora, untuk menjalankan layanan Samba
secara manual digunakan perintah sebagai berikut:
# /etc/rc.d/init.d/smb start

Output yang diberikan oleh perintah tersebut seharusnya


adalah sebagai berikut:
Starting SMB services : [OK]
Starting NMB services : [OK]

Agar tidak harus menjalankan layanan Samba secara


manual setiap kalinya, layanan tersebut harus diatur agar
dijalankan secara otomatis saat Linux booting. Untuk
mengatur hal tersebut, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Jalankan Text Mode Setup Utility dengan perintah
setup berikut:
# setup

Gambar 4.3 Text Mode Setup Utility

2. Pilih System services dan tekan Enter. Anda akan


dibawa ke konfigurasi Services.
3. Bawa kursor ke item smb dan tekan tombol spasi pada
keyboard hingga muncul tanda bintang (*) di depan
item smb tersebut. Item yang diberi tanda bintang
merupakan layanan yang otomatis dijalankan pada saat
booting.
Gambar 4.4. Konfigurasi Services

4. Tekan tombol Tab pada keyboard hingga tombol OK


tersorot dan tekan Enter. Anda akan dibawa kembali ke
Text Mode Setup Utility.
5. Keluarlah dari Text Mode Setup Utility dengan
menekan tombol Tab beberapa kali hingga tombol Quit
tersorot, lalu tekan Enter.
Tip
Anda dapat langsung berpindah menuju konfigurasi
Services dengan menjalankan perintah ntsysv berikut:
# ntsysv

Jika Samba diinstal dari kode sumbernya maka untuk


menjalankan Samba digunakan perintah berikut:
# /usr/local/samba-x.x.x/bin/smbd –D
# /usr/local/samba-x.x.x/bin/nmbd -D
Agar lebih mudah, buatlah sebuah file script bernama
smbstart yang isinya adalah sebagai berikut:
#!/bin/sh
/usr/local/samba/bin/smbd -D
/usr/local/samba/bin/nmbd –D

Ubah file smbstart menjadi executable dengan perintah


sebagai berikut:
# chmod +x startsmb

Setelah itu Anda tinggal menjalankan perintah startsmb


tersebut:
# ./startsmb

Agar perintah tersebut selalu dijalankan saat booting,


masukkan perintah startsmb tersebut ke /etc/rc.local leng-
kap dengan path-nya, contoh:
/usr/local/samba/bin/startsmb

4.4 Sharing Data


Sebagai langkah awal, akan dibahas penyuntingan file
smb.conf yang digunakan untuk membangun sharing media
penyimpan pada jaringan Linux dengan Windows.

4.4.1 Persiapan di Server


Mula-mula tentukan terlebih dahulu direktori yang akan di-
sharing, misalnya /usr/local/share/samba. Siapkan pula
nama user yang nantinya akan mengakses layanan Samba
tersebut.
Untuk menambahkan sebuah user, gunakan perintah
sebagai berikut:
# adduser namauser
# passwd namauser

Contoh:
# adduser alderaan
# passwd alderaan
Changing password for user alderaan.
New UNIX password: [ketikkan password]
Retype new UNIX password: [ketikkan password]
passwd: all authentication tokens updated
succesfully

Jika password yang Anda ketikkan terlalu sederhana atau


merupakan kata-kata umum yang terdapat dalam “kamus”,
akan muncul peringatan sebagai berikut:
BAD PASSWORD: it is based on dictionary word

Jika Anda memang yakin ingin tetap menggunakan


password tersebut, password tetap dapat digunakan. Namun
demikian sebaiknya pilihlah password yang relatif sulit
ditebak.
User yang dibuat tersebut adalah account user biasa pada
Linux. Untuk menambahkannya sebagai user yang dapat
mengakses layanan Samba, jalankan perintah berikut:
# smbpasswd –a namauser

Contoh:
# smbpasswd –a alderaan
New SMB password: [ketikkan password]
Retype new SMB password: [ketikkan password]
Added user alderaan

Buka file smb.conf dengan editor teks favorit Anda.


Suntinglah beberapa bagian dari file smb.conf tersebut
sesuai dengan pembahasan di bawah ini.
Pada Bab 2 telah disebutkan bahwa contoh nama
workgroup yang digunakan adalah “HYPERSPACE”,
karena itu suntinglah bagian yang bertuliskan:
workgroup = MYGROUP
menjadi
workgroup = HYPERSPACE

Tambahkan konfigurasi sharing data pada file smb.conf


tersebut. Contoh konfigurasi sharing data yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut:
[galactic]
comment = Sharing on HYPERSPACE
path = /usr/local/share/samba
valid users = alderaan tatooine dantooine
public = no
writable = yes
printable = no
create mask = 0766

Baris-baris teks konfigurasi tersebut dapat disisipkan pada


bagian paling akhir file smb.conf.
Arti baris-baris konfigurasi tersebut adalah:
Nama sharing yang digunakan adalah galactic.
Drektori yang di share adalah /usr/local/share/samba.
User yang dapat mengakses direktori tersebut melalui
layanan Samba adalah alderaan, tatooine, dan
dantooine.
Setiap file yang dibuat pada direktori yang dishare
tersebut akan memiliki hak akses 766 atau rwxrw-rw-.
Simpan file smb.conf tersebut dan restart layanan Samba
dengan perintah sebagai berikut:
# /etc/rc.d/init.d/smb restart
Shutting down SMB services: [OK]
Shutting down NMB services: [OK]
Starting SMB services: [OK]
Starting NMB services: [OK]

Catatan
Jika Anda mengaktifkan firewall, pastikan device eth0 telah
diset menjadi trusted device.

Periksalah apakah layanan Samba tersebut telah berjalan


dengan baik. Perintah yang digunakan untuk melakukan hal
tersebut adalah sebagai berikut:
# smbclient –L namaserver [–U namauser]
Contoh:
# smbclient –L coruscant
Password: [password boleh diabaikan]
Anonymous login successful
Domain=[HYPERSPACE] OS=[Unix] Server=[Samba
3.0.8pre1-0.pre1.3]

Sharename Type Comment


--------- ---- -------
Galactic Disk Sharing untuk workgroup HYPERSPACE
IPC$ IPC IPC Service (Samba Server On Hoth)
ADMIN$ IPC IPC Service (Samba Server On Hoth)
lp0 Printer lp0
Anonymous login successful
Domain=[HYPERSPACE] OS=[Unix] Server=[Samba
3.0.8pre1-0.pre1.3]

Server Comment
--------- -------
HOTH Samba Server On Hoth

Workgroup Master
--------- -------
HYPERSPACE HOTH

Selain dengan perintah smbclient, pemeriksaan layanan


Samba dapat juga dilakukan dengan perintah testparm
sebagai berikut:
# testparm

Output yang diberikan oleh perintah testparm adalah


sebagai berikut:
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section "[homes]"
Processing section "[printers]"
Processing section "[galactic]"
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_STANDALONE
Press enter to see a dump of your service
definitions

# Global parameters
[global]
workgroup = HYPERSPACE
server string = Samba Server On Hoth
log file = /var/log/samba/%m.log
max log size = 50
socket options = TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192
SO_SNDBUF=8192
printcap name = /etc/printcap
dns proxy = No
idmap uid = 16777216-33554431
idmap gid = 16777216-33554431
cups options = raw
[homes]
comment = Home Directories
read only = No
browseable = No

[printers]
comment = All Printers
path = /var/spool/samba
printable = Yes
browseable = No

[galactic]
comment = Sharing untuk workgroup HYPERSPACE
path = /usr/local/share/samba
valid users = tatooine, dantooine, alderaan
read only = No
create mask = 0766

4.4.2 Koneksi dari Client Windows XP

Gambar 4.5 Jendela My Network Places


Pada sistem operasi Windows XP, langkah-langkah yang
diperlukan untuk melakukan koneksi ke server Samba
adalah sebagai berikut:
1. Buka My Network Places. Jendela My Network Places
akan nampak seperti Gambar 4.5.
2. Klik link View workgroup computer yang terdapat
pada panel di sebelah kiri jendela tersebut. Dengan
melakukan hal tersebut, akan muncul jendela Browse
Workgroup.

Gambar 4.6 Jendela Workgroup Hyperspace

3. Klik ganda ikon yang mewakili server Samba. Pada


contoh yang diperlihatkan oleh Gambar 4.6, ikon
tersebut adalah Samba Server on Hoth.
4. Sebuah kotak dialog yang meminta password akan
muncul (lihat Gambar 4.7). Isikan user name dan
password dengan nama user dan password yang telah
disiapkan sebelumnya. Jika ingin nama user dan
password tersebut tersimpan ke memori, aktifkan
pilihan Remember my password.

Gambar 4.7 Kotak dialog Password

5. Jendela browse network kini akan berisi hal-hal yang


di-sharing oleh Server Samba. Lihat Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Item sharing server Samba


4.4.3 Koneksi dari Client Windows 98
Pada sistem operasi Windows 98 Second Edition, sebelum
proses koneksi ke server Samba dilakukan, terlebih dulu
ada satu hal yang harus dilakukan. Hal tersebut berhu-
bungan dengan masalah enkripsi password. Dengan alasan
keamanan, Windows 98 SE melakukan enkripsi pada
password yang dikirimkannya, padahal server Samba hanya
dapat menerima password berupa teks. Oleh karena itu
harus diatur agar password yang dikirimkan oleh sistem
operasi Windows 98 SE berupa teks. Pengaturan hal
tersebut dilakukan melalui registry. Tambahkan entri
“EnablePlainTextPassword” berupa DWORD value dengan
nilai 1 pada lokasi registry HKEY_LOCAL_MACHINE\
System\CurrentControlSet\Services\VxD\Vnetsup.
Setelah penyuntingan registry dilakukan, barulah Win-
dows 98 dapat dikoneksikan ke server Samba. Langkah-
langkah koneksi dari Windows 98 ke server Samba adalah
sebagai berikut:
1. Siapkan user dengan nama yang sama dengan user
yang dapat mengakses layanan Samba. Untuk menam-
bahkan user ke dalam sistem, masuklah ke Control
Panel, klik ganda ikon Users, dan ikuti proses Wizard
yang tersedia.
2. Login-lah dengan user yang dibuat pada langkah
pertama.
3. Klik ganda ikon Network Neighborhood hingga
muncul jendela seperti terlihat pada Gambar 4.9.
4. Klik ganda ikon komputer yang memiliki layanan
Samba. Pada contoh yang diberikan oleh Gambar 4.9,
komputer tersebut adalah Coruscant. Dengan melaku-
kan hal tersebut maka akan muncul jendela Browse
Network yang berisi item-item yang di-sharing. Lihat
Gambar 4.10.
Gambar 4.9 Jendela Network Neighborhood

Gambar 4.10 Jendela Browse Network


4.4.4 Koneksi dari Client Linux
Apabila pada jaringan Linux-Windows yang dibangun
terdapat beberapa komputer Linux dan hanya satu saja yang
menjalankan server Samba, sistem operasi Linux yang lain
juga dapat mengakses layanan Samba tersebut. Koneksi
dari client Linux dilakukan dengan perintah smbclient
sebagai berikut:
# smbclient <direktori> [-U namauser]

Sintaks perintah smbclient yang diberikan tersebut adalah


sintaks yang disederhanakan. Jika Anda ingin mengetahui
sintaks smbclient secara penuh, Anda dapat menjalankan
perintah berikut ini:
# man smbclient

direktori adalah nama sharing dari direktori yang di-sharing


lengkap dengan nama server atau alamat IP-nya, sedangkan
namauser adalah nama user Samba. Contoh:
# smbclient //coruscant/galactic –U alderaan
# smbclient //192.168.1.1/galactic –U tatooine

Apabila koneksi berhasil dilakukan, akan muncul prompt


smbclient sebagai berikut:
smb: \>

Perintah-perintah yang dapat digunakan pada prompt


smbclient diberikan pada tabel berikut ini.
Perintah Sintaks Keterangan
? ? [perintah] Menampilkan informasi
tentang suatu perintah.
Jika perintah tidak
disertakan, akan
ditampilkan daftar
perintah yang mungkin
digunakan.
! ! [perintah Menjalankan perintah
shell] sheel. Jika perintah
shell tidak disertakan,
shell lokal akan
dijalankan.
altname altname file Menampilkan nama file
dalam format 8.3.
cancel cancel jobid0 Membatalkan job
… [jobidN] printer sesuai dengan id
job yang diberikan.
chmod chmod file Mengubah izin file
mode dengan mode oktal.
Server harus
mendukung CIFS
UNIX extensions.
chown chown file uid Mengubah kepemilikan
gid file dengan nilai
desimal. Server harus
mendukung CIFS
UNIX extensions.
cd cd [direktori] Masuk ke dalam sebuah
direktori di server. Jika
nama direktori tidak
disertakan berarti
masuk ke direktori kerja
di server.
del del mask Menghapus satu atau
beberapa file yang
cocok dengan mask
yang diberikan.
dir dir [mask] Menampilkan isi
direktori yang cocok
dengan mask yang
diberikan. Jika mask
tidak disertakan,
seluruh isi direktori
akan ditampilkan.
exit exit Keluar dari prompt
smbclient.
get get file_remote Menyalin sebuah
[file_lokal] file_remote ke
file_lokal. Jika
file_lokal tidak
disertakan, nama
file_lokal akan sama
dengan file_remote.
help help [perintah] Menampilkan informasi
tentang suatu perintah.
Jika perintah tidak
disertakan, akan
ditampilkan daftar
perintah yang mungkin
digunakan.(sama
dengan perintah ? di
atas).
lcd lcd [direktori] Masuk ke sebuah
direktori lokal. Jika
nama direktori tidak
disertakan berarti
masuk ke direktori kerja
di lokal.
link link sumber Membuat link dari file
tujuan sumber ke file tujuan.
Server harus
mendukung CIFS
UNIX extensions.
lowercase lowercase Semua huruf pada nama
file diubah menjadi
huruf kecil (lowercase).
Digunakan untuk
memudahkan
penggunaan perintah
get dan mget.
ls ls [mask] Sama dengan perintah
dir.
mask mask mask Mengatur mask yang
digunakan selama
operasi rekursif perintah
mget dan mput.
md md direktori Membuat sebuah
direktori baru.
mget mget mask Menyalin semua file
pada direktori kerja
server yang cocok
dengan mask ke
direktori kerja komputer
lokal.
mkdir mkdir direktori Sama dengan perintah
md.
mput mput mask Menyalin semua file
pada direktori kerja
komputer lokal yang
cocok dengan mask ke
direktori kerja server.
print print file Mencetak file sesuai
dengan layanan cetak
yang tersedia di server.
printmode printmode Menentukan mode
<graphics|text> cetak, apakah graphics
atau text.
prompt prompt Menentukan aktif atau
<ON|OFF> tidaknya prompt. Jika
prompt aktif, user harus
melakukan konfirmasi
terhadap setiap file
yang ditransfer oleh
perintah mget atau
mput. Jika tidak aktif,
user tidak perlu
melakukan konfirmasi.
put put file_lokal Menyalin sebuah
[file_remote] file_lokal ke
file_remote. Jika
file_remote tidak
disertakan, nama
file_remote akan sama
dengan file_lokal.
queue queue Menampilkan daftar
antrian cetak.
quit quit Sama dengan exit.
rd rd direktori Menghapus sebuah
direktori.
recurse recurse Menentukan aktif atau
<ON|OFF> tidaknya sebuah proses
rekursi untuk perintah
mget dan mput. Jika
aktif, perintah mget dan
mput akan melakukan
transfer pada sembarang
file dan direktori yang
cocok dengan mask.
Jika tidak aktif, proses
transfer hanya diberla-
kukan terhadap file
yang ada di direktori
kerja aktif.
rm rm mask Menghapus file yang
cocok dengan mask.
rmdir rmdir direktori Sama dengan perintah
rd.
setmode setmode file Menentukan atribut file.
<[+|-] rhsa> Perintah ini sama
dengan perintah attrib
pada DOS. Contoh:
setmode file +r +h.
symlink symlink Membuat symbolic link
sumber tujuan dari file sumber ke file
tujuan. Server harus
mendukung CIFS
UNIX extensions.
tar tar Melakukan operasi tar.
<c|x>[IXbgNa] Tar adalah proses
pengarsipan data
(hampir sama dengan
zip tapi tanpa
kompresi).
blocksize blocksize Menentukan ukuran
ukuran_block block dari file tar. Nilai
ukuran blok akan sama
dengan ukuran_block *
TBLOCK (umumnya
512 byte).
tarmode tarmode Menentukan mode tar.
<full|inc|
reset|noreset>

Perintah smbclient tidak hanya terbatas untuk akses dari


Linux ke Linux saja, melainkan dapat juga untuk
mengakses sharing direktori di Windows. Misalkan saja
pada sistem operasi Windows (dengan nama komputer
“coruscant”) ada sebuah direktori yang di-sharing dengan
nama “Endor”, maka Linux dapat mengaksesnya dengan
perintah berikut:
# smbclient //coruscant/endor –U alderaan

Untuk membuat sebuah sharing direktori pada Windows


XP, klik kanan pada nama direktori tersebut dan pada menu
yang muncul pilih Sharing and Security. Masuklah ke tab
Sharing seperti terlihat pada Gambar 4.11 dan aktifkan
pilihan Share this folder on the network. Berilah nama
sharing pada kotak teks Share name. Demi kemudahan
administrasi di kemudian hari, sebaiknya nama share ini
sama dengan nama folder yang di-sharing. Jika user
diizinkan untuk memodifikasi file yang di-sharing, aktifkan
pilihan Allow network users to change my files.

Gambar 4.11 Kotak dialog Sharing and Security


Seperti halnya sebuah partisi atau media lainnya seperti
CD-ROM, disket, dan USB flash disk, direktori yang di-
share juga dapat di-mount ke sebuah direktori lokal.
Perintah untuk melakukan mount adalah smbmount dan
perintah untuk melepaskan ikatan mount tersebut adalah
smbumount. Contoh:
# smbmount ‘//coruscant/endor’ ‘/mnt/endor’ –U
alderaan

# smbumount /mnt/endor

4.5 Sharing Printer


Printer termasuk perangkat yang dapat di-sharing dalam
layanan Samba. Bagian ini akan menjelaskan konfigurasi
sharing printer dalam layanan Samba.

4.5.1 Konfigurasi di Server


Sebelum melakukan konfigurasi sharing printer, pastikan
bahwa printer telah terinstal dengan benar.
Agar printer dapat di-sharing pada sebuah jaringan berbasis
Samba, pastikan pada file smb.conf terdapat baris-baris
konfigurasi berikut:
printcap name = /etc/printcap
load printer = Yes
printing = cups
cups options = raw
[printers]
comment = All Printers
path = /var/spool/samba
browseable = no
guest ok = no
writable = no

Untuk Samba versi 3.0.x, baris “printing=” tidak harus


dituliskan kecuali jika server menggunakan sistem
pencetakan non-standar. Pada contoh di atas, sistem
pencetakan menggunakan CUPS (Common UNIX Print
System).
4.5.2 Konfigurasi di Client Windows
Untuk mengakses shared printer dari Windows XP,
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Buka direktori Samba dengan My Network Places
(lihat kembali Subsubbab 4.4.2).
2. Klik kanan pada ikon printer dan pilih Connect pada
menu yang muncul.
3. Jika Windows XP menampilkan peringatan seperti
Gambar 4.12, klik Yes.

Gambar 4.12 Peringatan dari Windows XP

4. Jika jenis printer tidak dikenal oleh Windows XP maka


akan muncul peringatan seperti Gambar 4.13. Klik OK
untuk menginstal driver-nya.

Gambar 4.13 Permintaan untuk menginstall driver

5. Install driver printer yang di-sharing. Lihat Gambar


4.14 untuk lebih jelasnya.
Gambar 4.14 Instalasi driver printer

Jika printer yang di-sharing tersebut bukan merupakan


printer default maka pilihlah printer yang di-sharing
tersebut dari kotak dialog Printer saat akan mencetak.
Kotak dialog Printer bisa berbeda-beda, bergantung pada
aplikasi yang digunakan. Gambar 4.15 menunjukkan
contoh kotak dialog Printer yang dimiliki Microsoft Office
Word 2003.

Gambar 4.15 Kotak dialog printer


Langkah alternatif untuk mengakses printer yang di-sharing
adalah sebagai berikut:
1. Buka jendela Printers and Faxes yang ada pada Control
Panel.
2. Aktifkan menu File > Add Printer.
3. Add Printer Wizard akan muncul (Gambar 4.16). Klik
Next untuk menuju ke langkah selanjutnya.

Gambar 4.16 Add Printer Wizard

4. Pilih Network Printer (Gambar 4.17). Klik Next untuk


menuju ke langkah selanjutnya.
Gambar 4.17 Memilih lokasi printer

5. Pilih Browse for a printer (Gambar 4.18). Klik Next


untuk menuju ke langkah selanjutnya.

Gambar 4.18 Mencari alamat printer

6. Klik ganda ikon komputer di mana printer terpasang,


kemudian klik nama printer yang muncul (Gambar
4.19). Perhatikan bahwa pada kotak teks printer akan
muncul nama dari printer tersebut lengkap dengan
nama komputernya. Klik Next untuk menuju ke
langkah selanjutnya. Sebelum tiba pada langkah wizard
selanjutnya, kemungkinan besar Anda akan menjumpai
kotak dialog seperti diperlihatkan Gambar 4.12 sampai
dengan Gambar 4.14.

Gambar 4.19 Mencari printer

Gambar 4.20 Menentukan Default Printer


7. Jika Anda ingin printer tersebut menjadi default
printer, pilih Yes (Gambar 4.20). Klik Next untuk
menuju ke langkah selanjutnya.
8. Klik Finish untuk mengakhiri Add Printer Wizard
(Gambar 4.21).

Gambar 4.21 Langkah terakhir Add Printer Wizard

Langkah-langkah koneksi printer Samba pada Windows 98


relatif sama dengan langkah-langkah yang telah dibahas di
atas.

4.5.3 Konfigurasi di Client Linux


Apabila printer yang di-sharing menggunakan sistem
operasi Windows, Linux juga dapat mengaksesnya melalui
layanan Samba. Langkah-langkah konfigurasinya pada
distro Fedora Core adalah sebagai berikut:
1. Aktifkan menu Main > System Settings > Printing
hingga muncul jendela Printer configuration seperti
terlihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22 Printer Configuration

2. Klik tombol New hingga muncul Wizard Add a new


print queue seperti terlihat pada Gambar 4.23. Klik
Forward untuk menuju ke langkah selanjutnya.

Gambar 4.23 Add A New Print Queue

3. Isi queue name dan bila perlu deskripsi singkatnya


(Gambar 4.24). Klik Forward untuk menuju ke langkah
selanjutnya.
Gambar 4.24 Mengisi Queue Name

4. Untuk mengakses printer melalui layanan Samba, pilih


Networked Windows (SMB) pada drop down Select a
queue type (Gambar 4.25).

Gambar 4.25 Memilih jenis queue

5. Masih pada jendela yang sama, klik tombol Specify.


Tombol ini digunakan untuk mengaktifkan kotak
dialog Authentication seperti terlihat pada Gambar
4.26. Isilah informasi yang diperlukan pada kotak
dialog tersebut. Klik OK untuk kembali ke jendela
queue type dan klik Forward untuk menuju ke langkah
selanjutnya.

Gambar 4.26 Kotak dialog Authentication

6. Pilih model printer dari daftar yang tersedia (Gambar


4.27). Klik Forward untuk menuju ke langkah
selanjutnya.

Gambar 4.27 Memilih model printer

7. Pada langkah terakhir Wizard Add a new print queue,


ditampilkan hasil konfigurasi printer (Gambar 4.28).
Klik Finish.
Gambar 4.28 Langkah terakhir Wizard

8. Muncul kotak dialog yang menanyakan apakah akan


dilakukan uji printer (Gambar 4.29). Klik Yes bila
diperlukan.

Gambar 4.29 Kotak dialog test print

Untuk mencetak dengan printer tersebut, pilih nama queue


sesuai dengan nama yang diberikan pada langkah ke-3 di
atas.

Anda mungkin juga menyukai