Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Bahan pangan bukanlah bahan yang tahan terhadap segala kondisi. Untuk
mengatasi kerusakan hal ini, dibutuhkannya suatu pengemasan agar bahan pangan
lebih tahan lama dan mutunya tetap terjaga sampai di konsumsi. Pengemasan itu
sendiri, merupakan suatu cara dalam memberikan kondisi sekeliling yang tepat
yang lebih besar dari pada yang biasanya diketahui. Industri cendrung untuk
segar dari pengaruh lingkungan (sinar matahari, kelembaban) dan dari pengaruh-
terjadinya dehidrasi, hal ini merupakan keuntungan utama dari pengemasan untuk
bersangkutan.
Semua bahan pangan mudah rusak. Dan ini berarti bahwa setelah jangka
pangan segar dengan bahan pangan yang telah disimpan dalam jangka waktu
demikian, sebagian bahan pangan menjadi matang atau tua setelah dikemas dan
memang ada perbaikan dalam waktu singkat dan kemudian diikuti oleh kerusakan.
Pengemasan hasil pertanian sangat penting dilakukan guna
penyediaan produksi untuk keperluan pasar dan distribusi untuk masing-
masingnya diperlukan persyaratan khusus. Lama penyimpanan, jenis komoditas
dan model fasilitas penyimpanan untuk tiap-tiap tingkat beragam menurut fungsi
dan kebutuhannya.
yaitu untuk mengetahui teknik pengemasan dan pengaruh berbagai macam jenis
roti dan untuk mengetahui bahan kemasan yang paling baik digunakan dalam
yaitu agar dapat mengetahui teknik pengemasan dan pengaruh berbagai macam
produk roti dan untuk mengetahui bahan kemasan yang paling baik digunakan
2.1 Bahan
Roti merupakan makanan siap saji dengan harga yang terjangkau semua
kandungan gizi yang baik seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Prinsipnya, roti dibuat dengan mencampurkan tepung dan bahan lainnya menjadi
pembuatan roti terbagi menjadi dua yang berpengaruh terhadap kualitas roti, yaitu
pembuatan adonan dan penggorengan. Pengemasan pada produk roti juga sangat
mempengaruhi kualitas roti karena roti sangat rentan terhadap jamur (Resta, 2014).
Roti tawar adalah roti dengan kadar gula di bawah 10% dari berat tepung
terigu. Secara internasional rata-rata kadar gulanya sekitar 2,5 hingga 4%. Di Jawa
Tengah kadar gula untuk roti tawar mencapai 10% karena orang di Jawa Tengah
suka rasa manis. Bentuk roti ini umumnya kotak persegi panjang, bulat dan
setengah lingkaran permukaan atasnya. Roti manis adalah roti dengan kadar gula di
atas 15% dari berat tepung terigu. Secara internasional kadar gula rata-rata untuk
roti manis berkisar 15 hingga 30%. Bentuk roti ini bervariasi sesuai keahlian baker
2.2 Pengemasan
dalam sebuah wadah. Kemasan penting dalam industri pangan, karena kemasan
dapat memberikan nilai tambah bagi suatu produk dengan daya tarik tersendiri.
Selain itu kemasan juga memudahkan konsumen dalam membedakan produk
sejenis. Perbedaannya dapat dilihat dari logo serta label-label yang tertera pada
itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi
sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi
tentang makanan yang dijual di Market Modern ataupun Tradisional, tentunya tidak
terlepas dari kemasan yang digunakan. Kemasan pangan adalah bahan yang
jenis makanan yang akan dikemas bisa menimbulkan interaksi kimia antara
keduanya, ataupun interaksi luar dengan makanan yang dikemas (Junaidi, 2011).
Bahan pangan agar lebih tahan lama maka dilakukan proses pengemasan.
menambah umur simpan. Pada pengemasan gelas jam dan cup plastik terdapat
Sifat terpenting dari pengemas meliputi permeabilitas gas dan uap air serta
luas permukaan kemasan. Kemasan dengan daya hambat gas yang baik dan luas
permukaan yang lebih kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama. Dengan
adanya pengemasan sate bandeng dengan menggunakan cara pengemasan dan jenis
hari adalah jenis plastik Polypropylen (PP), Polyetilen (PE), dan High Density
Polyetilen (HDPE). Kemasan dari berbagai jenis plastik ini mempunyai sifat
permebilitas yang berbeda. Salah satu metode yang efektif untuk memperpanjang
Kurangnya perhatian akan kualitas produk dan desain kemasan yang tidak menarik
akan menyebabkan keraguan pembeli terhadap produk tersebut. Penampilan suatu
kemasan dapat bervariasi dengan perbedaan warna, bentuk, ukuran, ilustrasi grafis,
2.3 Penyimpanan
Penyimpanan bahan pangan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara bahan pangan kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di
gudang bahan makanan kering dan basah. Penyimpanan hasil pertanian dirasakan
perlu dilakukan setelah terjadinya perubahan dari teknik bercocok tanam yang
selalu berpindah ke teknik tanam yang menetap. Disamping itu pengalaman sejarah
sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relative panjang. Banyak cara yang
bahan makanan juga mengalami perubahan kimia dan biokimia serta fisik dan
makanan dan cara penyimpanan yang dilakukan. Pada suhu ruangan, biasanya
mutlak diperlukan suatu metode penyimpanan dan pengemasan yang baik untuk
disebabkan karena kadar air yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi kadar
air suatu makanan, maka semakin besar potensi rusaknya makanan tersebut baik
diakibatkan karena ditumbuhi bakteri, kapang, atau khamir yang dapat merusak
protein yang ada di dalam makanan sehingga menimbulkan bau busuk dan dapat
membentuk lendir, busa, gas, asam, atau racun. Bahan pangan atau makanan jika
dibiarkan di udara terbuka pada suhu kamar akan mengalami kerusakan atau
cepat atau lambat tergantung dari jenis bahan pangan dan kondisi lingkungan
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Jum’at, 13 Oktober
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gunting, pisau atau cutter,
kulkas, gelas aqua, kantong plastik, wajan, kompor gas, timbangan, sudet, wadah,
plastik, vacuum sealer, hand sealer alat tulis menulis dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, kertas minyak, kertas
aluminium foil, roti berupa roti manis dan roti tawar, minyak goreng, kertas label,
selasi bening.
foil terdiri dari 8 ulangan yang akan ditempatkan dalam kulkas (suhu dingin)
akan dikemas.
5. Untuk bahan kemas plastik, menggunakan alat vacuum sealer dan hand sealer
6. Memberi label pada setiap kemasan (Kelas, Nama Kelompok, Nama Bahan dan
7. Memasukkan semua bahan ke dalam kulkas (suhu kulkas) dan ruangan terbuka
menggunakan vacuum sealer dan gelas air mineral) dan 8 ulangan untuk 1
3.3.2. Pengamatan
warna, bau, lendir, cendawan, belatung dan lain-lain) yang ada pada setiap
bahan.
2. Khusus untuk bahan dalam aluminium foil dibuka 1 bungkus setiap pengamatan.
3. Mencatat dan mendokumentasikan setiap perbahan yang terjadi sejak tahap
4. Mencatat suhu dan kelembaban dalam ruangan dan kulkas pada setiap waktu
pengamatan.
lingkungan praktikum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Warna Putih
Hand Bau/aroma -
sealer
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Ruang Vacuum Bau/aroma -
sealer
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Kertas Bau/aroma -
minyak
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Gelas Bau/aroma -
plastik
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Aluminium Bau/aroma -
foil
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Hand Lendipr -
sealer
Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Putih
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Kertas
minyak
Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Putih
Bau/aroma -
Gelas Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Aluminium
foil
Lendir -
Cendawan -
Belatung
4.1.2 Tabel Pengamatan Ke-1 Bahan Olahan Roti Manis
Lendir -
Ruang -
Cendawan
-
Belatung
Warna Kuning
Vacuum Bau/aroma -
sealer
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Gelas
plastik Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium
foil Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Hand Bau/aroma -
sealer Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Kuning
Vacuum Bau/aroma -
sealer Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Kuning
Bau/aroma -
Gelas
Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
4.1.3 Tabel Pengamatan Ke-2 Bahan Dasar Roti Tawar
Belatung -
Warna Putih
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Aluminium Bau/aroma -
foil Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Hand Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Putih
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Putih
Bau/aroma -
Gelas
Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
4.1.4 Tabel Pengamatan Ke-2 Bahan Olahan Roti Manis
Belatung -
Warna Kuning
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Gelas Bau/aroma -
plastik
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium Keabuan
foil Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Hand Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Kulkas Warna Kuning
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Keabuan
Kertas -
minyak Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung
Warna Kuning
Bau/aroma -
Gelas
Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
4.1.5 Tabel Pengamatan Ke-3 Bahan Dasar Roti Tawar
Belatung -
Warna Putih
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Abu-abu
Aluminium Bau/aroma -
foil Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Putih
Bau/aroma -
Gelas
Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Vacuum Bau/aroma -
sealer
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium Bau/aroma -
foil Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Hand Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Kuning
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Kuning
Bau/aroma -
Gelas
Lendir -
plastik
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
Lendir -
Ada
Ruang Cendawan
Belatung -
Warna Abu-abu
Vacuum
sealer Bau/aroma Berbau
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Putih
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Putih
Gelas
plastik Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium Kehitaman
foil
Bau/aroma Berbau
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Putih
Hand Bau/aroma -
sealer Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Putih
Vacuum Bau/aroma -
sealer Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Kertas -
minyak Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Putih
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
Lendir -
Ruang -
Cendawan
Belatung -
Warna Kuning
Vacuum
sealer Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Kertas Keabuan
minyak Bau/aroma Berbau
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Kuning
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium Keabuan
foil Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Hand Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Kuning
Vacuum Bau/aroma -
sealer
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Kuning
Bau/aroma -
Gelas aqua
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
Belatung -
Warna Abu-abu
Kertas
minyak Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Gelas
plastik Warna Putih
-
Bau/aroma
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium kehitaman
foil Bau/aroma Berbau
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Hand Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Kulkas
Warna Putih
Bau/aroma -
Vacuum Lendir -
sealer Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
-
Kertas Bau/aroma -
minyak Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Putih
Bau/aroma -
Gelas aqua
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Putih
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan -
-
Belatung
Lendir -
Ruang Ada
Cendawan
-
Belatung
Warna Abu-abu
Vacuum Bau/aroma Berbau
sealer
Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Abu-abu
Kertas Bau/aroma Berbau
minyak Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Kuning
Gelas Bau/aroma -
plastik Lendir -
Cendawan Ada
Belatung -
Warna Kuning
Aluminium Keabuan
foil
Bau/aroma Berbau
Lendir -
Ada
Cendawan
Belatung -
Warna Kuning
Hand
sealer Bau/aroma -
Lendir -
Cendawan Ada
Kulkas Belatung -
Warna
Kuning
Vacuum Bau/aroma -
sealer Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
-
Kertas Bau/aroma -
minyak
Lendir -
Cendawan -
Belatung
Warna Kuning
Lendir -
Cendawan -
Belatung -
Warna Kuning
Bau/aroma -
Aluminium Lendir
foil
-
Cendawan Ada
-
Belatung
4.2 Pembahasan
ronga yang dikembangkan dengan ragi roti. Roti tawar pada umumnya terbuat dari
yang tepat pada bahan, sehingga dengan demikian membutuhkan pemikiran dan
perhatian yang lebih besar dari pada yang biasanya diketahui. Industri cendrung
untuk memberikan perbedaan perlakuan pengemasan pada setiap produk hal ini
dikarenakan perbedaan sifat dari produk tersebut. Adanya wadah atau pembungkus
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-
pengaruhnya kecil sekali terhadap mutu bahan pangan secara keseluruhan. Oleh
dan buah-buahan tropis tidak tahan terhadap suhu rendah dan ketahanan terhadap
suhu rendah ini berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Sebagai contoh, buah pisang
dan tomat tidak boleh disimpan pada suhu lebih rendah dari 130C karena akan
mengalami chilling injury yaitu kerusakan karena suhu rendah. Buah pisang yang
disimpan pada suhu terlalu rendah kulitnya akan menjadi bernoda hitam atau
berubah menjadi coklat, sedangkan buah tomat akan menjadi lunak karena
teksturnya rusak.
Suhu kamar dalam penggunaan ilmiah merupakan satu rentang suhu yang
dianggap biasa / nyaman oleh manusia dalam satu ruang tertutup. Suhu ini lebih
(° F), 528 sampai 537 derajat Rankine (° R), atau 293 sampai 298 Kelvin (K)),
walaupun nilai tersebut bukanlah suatu nilai yang ditentukan secara persis. Untuk
fasilitas perhitungan, sering digunakan angka 20 ° C atau 300 K. Suhu kamar ini
merupakan suhu yang dapat diukur dengan termometer yang diambil dari udara di
sekitarnya, sehingga, jika diambil dari berbagai titik di suatu daerah pada suatu
dari paket sebelum di sealing/press. Metode ini bisa digunakan secara manual
mengeluarkan udara dari dalam plastik dan penyegelan plastik. Pengemasan plastik
vakum diharapkan menggunakan plastik dengan ukuran yang pas sesuai dengan
menghilangkan oksigen dari dalam kemasan plastik vacuum, dimana ketika oksigen
sudah dikeluarkan diharapkan waktu kadarluasa suatu produk akan lebih panjang
lagi . Penggunaan plastik ini dapat memperpanjang waktu display produk, dengan
bentuk yang fleksibel, serta untuk mengurangi ukuran suatu kemasan produk.
yang bisa di vacuum. Ada plastik khusus untuk vacuum jenisnya adalah nylon.
Plastik nylon/ Plastik Vacuum ini memiliki tingkat elastisitas dan daya kerat yang
kuat, sehingga jika sudah di vacuum dengan plastik nylon, kemasan tidak akan
Pengemasan hand sealer jelas akan membantu menjaga mutu produk. Selain
meningkatkan daya tahan produk, kemasan plastik yang dipres juga akan
menaikkan nilai jualnya. Namun, pemilihan alat pres berkualitas juga penting untuk
Anda perhatikan.
digunakan mulai dari proses pengolahan pangan hingga pangan siap disantap.
dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang
mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal,
harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik, plastik
sebagai kemasan pangan memenuhi fungsi yakni sebagai barrier, terutama untuk
gas dan cahaya. Dengan mengurangi paparan gas seperti O2, maka pertumbuhan
mikroorganisme perusak makanan dapat ditekan. Selain itu paparan cahaya yang
dapat dihindari.
yang padat dan tipis dengan ketebalan <0.15 mm. Kemasan ini mempunyai tingkat
kekerasan dari 0 yaitu sangat lunak, hingga H-n yang berarti keras. Semakin tinggi
bilangan H-, maka aluminium foil tersebut semakin keras. Ketebalan dari
aluminium foil menentukan sifat protektifnya. Jika kurang tebal, maka foil tersebut
dapat dilalui oleh gas dan uap. Pada ketebalan 0.0375 mm, maka permeabilitasnya
terhadap uap air = 0, artinya foil tersebut tidak dapat dilalui oleh uap air. Foil
dengan ukuran 0.009 mm biasanya digunakan untuk permen dan susu, sedangkan
foil dengan ukuran 0.05 mm digunakan sebagai tutup botol multitrip. Sifat-sifat dari
aluminium foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat
peka terhadap cahaya seperti margarin dan yoghurt. Aluminium foil banyak
yang dilakukan pada pengamatan yaitu melihat warna dari setiap perlakuan. Uji
warna merupakan salah satu pengujian kualitatif pada penyimpanan. Uji warna
Pengamatan warna roti dilakukan setiap tiga hari selama lima belas hari. Hasil
pengamatan pertama untuk variabel warna pada bahan 1 (roti tawar) dan bahan 2
(roti manis) belum terlihat adanya pengaruh antara perlakuan dengan menggunakan
pengemasan plastik, aluminium foil, kertas minyak, hand sealer dan vakuum sealer
baik pada suhu ruang dan suhu kulkas. Setelah melihat warna dari isi kemasan maka
variabel yang dilihat selanjutnya yaitu aroma, tekstur dan jenis kontaminasi. Aroma
pada pengamatan 1 ini untuk bahan 1 dan bahan 2 yang disimpan pada suhu ruang
dan suhu kulkas masih menunjukan aroma yang sama dengan aroma alami dasar
dari bahan tersebut. Begitu juga untuk variable tekstur kedua jenis bahan tersebut
yang yang dibat dalam berbagai bentuk kemasan dan menggunakan suhu ruang
yang berbeda belum terlihat perubahan yaitu untuk bahan 1 tekstur yang ada pada
bahan tersebut masih sama dengan tekstur awal yaitu lembut sama halnya juga
dengan bahan 2 tekstur yang ada pada bahan tersebut masih lembut.
yaitu sudah terlihat pengaruh kemasan dan ruang penyimpanan. Pengamatan ke-2
pada bahan 1 (roti tawar) dalam suhu ruang perubahan terlihat pada jenis kemasan
plastik, yaitu warna berubah menjadi warna putih keabuan sedangakan untuk aroma
berubah menjadi berbau busuk, pada kertas minyak, gelas plastik dan aluminium
foil tidak ada perubahan variabel. Sedangkan untuk jenis kontaminasi yang
disimpan pada suhu ruang ini yaitu sudah mulai terlihat kontaminasi cendawan
yaitu pada kemasan plastik. Pengamatan ke-2 pada bahan 2 (roti manis) dalam suhu
ruang yaitu perubahan variabel hanya pada aluminium foil, warna roti berubah
pada suhu kulkas untuk semua variabel yang ada pada setiap kemasan bahan 1 dan
perubahan terlihat pada jenis kemasan plastik, yaitu warna berubah menjadi warna
abu-abu sedangakan untuk aroma berubah menjadi berbau busuk, roti tawar pada
aluminium foil juga berubah warna menjadi abu-abu, pada kertas minyak dan gelas
plastik tidak ada perubahan variabel. Sedangkan untuk jenis kontaminasi yang
disimpan pada suhu ruang ini yaitu sudah mulai terlihat kontaminasi cendawan
yaitu pada kemasan plastik. Pengamatan ke-3 pada bahan 2 (roti manis) dalam suhu
ruang yaitu tidak terjadi perubahan variabel. Sedangkan untuk penyimpanan pada
suhu kulkas untuk semua variabel pengamatan yang ada pada setiap kemasan bahan
Hasil pengamatan ke-3 pada bahan 1 (roti tawar) dalam suhu ruang
perubahan terlihat pada jenis kemasan plastik, yaitu warna berubah menjadi warna
abu-abu sedangakan untuk aroma berubah menjadi berbau busuk, roti tawar pada
aluminium foil juga berubah warna menjadi abu-abu, pada kertas minyak dan gelas
plastik tidak ada perubahan variabel. Sedangkan untuk jenis kontaminasi yang
disimpan pada suhu ruang ini yaitu sudah mulai terlihat kontaminasi cendawan
yaitu pada kemasan plastik. Pengamatan ke-3 pada bahan 2 (roti manis) dalam suhu
ruang yaitu tidak terjadi perubahan variabel. Sedangkan untuk penyimpanan pada
suhu kulkas untuk semua variabel pengamatan yang ada pada setiap kemasan bahan
Hasil pengamatan ke-4 pada bahan 1 (roti tawar) dalam suhu ruang
perubahan terlihat pada jenis kemasan plastik, yaitu warna berubah menjadi warna
abu-abu sedangkan untuk aroma berubah menjadi berbau busuk, roti tawar pada
aluminium foil juga berubah warna menjadi abu-abu. Sedangkan untuk jenis
kontaminasi yang disimpan pada suhu ruang ini yaitu sudah mulai terlihat
kontaminasi cendawan yaitu pada semua kemasan. Pengamatan ke-4 pada bahan 2
(roti manis) dalam suhu ruang yaitu perubahan warna terjadi pada kemasan kertas
dan aluminium foil. Sedangkan untuk penyimpanan pada suhu kulkas untuk semua
variabel pengamatan yang ada pada setiap kemasan bahan 1 dan 2 tidak ada
perubahan.
Hasil pengamatan ke-5 pada bahan 1 (roti tawar) dalam suhu ruang
perubahan terlihat pada jenis kemasan plastik dan kertas, yaitu warna berubah
menjadi warna abu-abu sedangkan untuk aroma berubah menjadi berbau busuk, roti
tawar pada aluminium foil juga berubah warna menjadi kuning kehitaman.
Sedangkan untuk jenis kontaminasi yang disimpan pada suhu ruang ini yaitu sudah
mulai terlihat kontaminasi cendawan yaitu pada semua kemasan. Pengamatan ke-5
pada bahan 2 (roti manis) dalam suhu ruang yaitu perubahan warna terjadi pada
kemasan kertas dan aluminium foil. Sedangkan untuk penyimpanan pada suhu
kulkas untuk semua variabel pengamatan yang ada pada setiap kemasan bahan 1
terekspresi dalam bentuk pembusukan, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
oksigen. Dalam hal ini faktor yang paling mudah dikendalikan adalah suhu.
Dari hasil pengamtan diatas maka dapat dilihat perlakuan terbaik antara
kedua bahan roti (tawar dan manis) yang diberi perlakuan pengemasan yang
berbeda yaitu kertas, aluminium foil, vakum sealer, hand sealer dan gelas plastic
maka dapat dilihat pengaruh antara pemberian jenis pengemasan dan ruang simpan.
Bahan mentah yang disimpan pada suhu ruang akan cepat mengalami perubahan
struktur seperti warna, aroma, tekstur dan cepat terkontaminasi baik oleh jamur,
bakteri dan belatung, Penyimpanan roti tawar dan manis pada suhu kulkas juga
terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Penyimpanan roti pada kulkas akan
mempunyai umur simpan yang lebih lama dibandingkan penyimpanan pada suhu
ruang. Pada penyimpanan suhu kulkas perubahan warna, aroma dan terkontamiasi
cennderung lebih lama akan tetapi penyimpanan roti yang terlalu lama akan
5.1 Kesimpulan
yang mudah rusak dan tidak tahan lama seperti produk pangan. Pengemasan bukan
hanya sebagai pelindung bahan pangan dari berbagai kerusakan, namun juga
sebagai wadah promosi dan tempat berbagai informasi tentang produk tersebut.
Pengemasan sangat penting bagi pemasaran bahan pangan karena kerugian akibat
kerusakan bahan pangan dapat diatasi dengan pengemasan yang baik dan sesuai
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini yaitu agar para praktikan selalu
memperhatikan arahan yang diberikan oleh asiten agar tidak terjadi kesalahan pada
Dea Tio Mareta, 2011. Pengemasan Produk Sayuran Dengan Bahan Kemas Plastik
Pada Penyimpanan Suhu Ruang Dan Suhu Dingin. Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian. 7(1) : 26-40.
Dharia Renate. 2009. Pengemasan Puree Cabe Merah Dengan Berbagai Jenis
Plastik Yang Dikemas. Jurnal Teknologi Industri Dan Hasil Pertanian.
Bogor. 14 (1) : 80-89.
Junaidi Hidayat .M., 2011. Tinjauan Kognisi Desain Produk Kemasan Sebagai
Unsure Identitas Budaya Popular Atas Produk Kemasan Industry Kecil
Menengah. Kawistara. 1(3):213-320.
Muhammad Nur. 2009. Pengaruh Cara Pengemasan, Jenis Bahan Pengemas, dan
Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi, Dan Organoleptik
Sate Bandeng (Chanos Chanos). Jurnal Teknologi Industri dan Hasil
Pertanian Volume. 14(1): 1-11.