MUQADDIMAH
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan
kepada-Nya, kami berlindung kepa Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekkan amalan-
amalan kami, barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-
Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS.
Ali ‘Imran: 102).
Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniai segala kenikmatan kepada hamba-Nya,
terutama nikmat hidayah dan taufik untuk mengikuti Sunnah Rasulullah Shalallahu‘alaihi
wasallam dan para Sahabat beliau Radhiyallahu ‘anhum yang telah menerapkan kandungan
Risalah Allah yang disampaikan Rasulullah Shalallahu‘alaihi wasallam kepada mereka.
Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam adalah suri tauladan yang pertama dan utama bagi para
Sahabat, yang mereka teladani secara mutlak dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan
mereka. Karena pada diri Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam terdapat uswah hasanah
(contoh teladan yang baik) bagi orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan
pahala yang besar di akhirat kelak. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:21)
Buku yang ada dihadapan pembaca ini adalah buku panduan bacaan-bacaan dan do’a-
do’a dalam ibadah umrah. Di dalam buku ini kami tidak menjelaskan tentang kaifiyyah
(tatacara) ibadah umrah, tetapi hanya menyajikan bacaan-bacaan dan do’a-do’a praktis dan
sederhana dalam ibadah umrah, yang dirangkum dari hadis-hadis Rasulullah Shalallahu’alaihi
wasallam yang shahih dan hasan, serta dari atsar para Shahabat dan pendapat para ulama
yang paling kuat. Sedangkan kaifiyyah ibadah umrah diserahkan kepada pembimbing pada
saat manasik umrah. Tujuan penulis adalah untuk memberi kemudahan bagi jama’ah umrah
pada saat melaksanakan ibadah umrah yang belum menghafal atau lupa dengan bacaan-
bacaan do’a-do’a yang disunnahkan untuk membacanya. Dengan buku panduan ini berada di
tangannya pada saat melaksanakan ibadah umrah, ketika lupa atau tidak hafal maka langsung
bisa membuka buku ini pada bagian yang tertera bacaan atau do’a yang berkaitan dengan hal
tersebut.
DO’A DAN BACAAN-BACAAN DALAM ‘IBADAH ‘UMRAH DAN ZIARAH
ْ ع ُك ُم هللاَ الَّذ
ُِي ََل تَ ِض ْي ُع َو دَائِعُه ْ َأ
ُ ستَ ْو ِد
“Aku titipkan kalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya.”
هللاُ أَ ْكبَ ُر,)3( ِ ا ْلح َْم ُد ِلِل. َسخ َر لَنَا َهذَا َو َما ُكنا َ لَه ُم ْق ِرنِ ْينَ َو إِنَّآ إِلَى َربِ َنا لَ ُم ْن َق ِلبُ ْون َ ِي ُ ,ِ ا ْل َح ْم ُد ِ َّلِل,ِس ِم هللا
ْ س ْب َحانَ الَّذ ْ ِب
َب إِ ََّل أ َ ْنت
َ ِي َفا ْغ ِف ْر ِل ْي فَ ِإنَّه ََل يَ ْغ ِف ُر الذُّنُ ْوْ س ْبحَانَكَ إِنِ ْي َظلَ ْمتُ نَ ْفس ُ ,)3(
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang
menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb
kami (di hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha
Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah
aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
4. Do’a safar:
َ سأَلُكَ فِ ْي
سفَ ِرنَا ْ َ الل ُه َّم إِنَّا ن, َس َّخ َر لَنَا هذَا َو َما ُك َّنا لَه ُم ْق ِرنِ ْينَ َو إِنَّآ إِلَى َربِ َنا لَ ُم ْن َق ِلبُ ْون َ ِيْ سبْحَ انَ الَّذ ُ ,)3( هللاُ أ َ ْكبَ ُر
ب فِ ْي ُ صا ِحَّ الل ُه َّم أ ْنتَ ال,ُعنَّا بُ ْع َده َ س َف َرنَا هذَا َوا ْط ِو َ الل ُه َّم َه ِو ْن, َو ِمنَ العَ َم ِل َما ت َ ْرضَى,هذَا البِ َّر َو الت َّ ْق َوى
َ علَ ْينَا
ب ِف ْي ال َما ِل َو ُ سفَ ِر َو كَآبَ ِة ال َم ْن َظ ِر َو
ِ َس ْو ِء ال ُم ْنقَل ِ َ غ ْوذُ بِكَ ِم ْن َو ْعث
َّ اء ال ُ َ الل ُه َّمل إِنِ ْي أ.سفَ ِر َو ال َخ ِل ْيفَةُ فِ ْي األ َ ْه ِل
َّ ال
ْاألَه ِل
“Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini
untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari kiamat). Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam perjalanan ini. Kami
juga memohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah
perjalanan kami dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah
pendamping kami dalam perjalanan dan yang mengurusi keluargaku. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan,
pemandangan yang menyedihkan, serta kepulangan yang buruk dalam harta
dan keluarga.”
8. Mengucapkan persyaratan umrah. Bagi orang yang sakit atau mempunyai penyakit
berat atau khawatir terhalang sesuatu, maka boleh mengucapkan syarat, yaitu dengan
membaca lafazh berikut:
ستَنِ ْي ُ الل ُه َّم َم ِح ِل ْي َحي
ْ َْث َحب
“Ya Allah, tempat tahallulku dimana Engkau menahanku.”
Jika Anda mengucapkannya di awal umrah, lalu anda berhalangan menyempurnakan
umrah karena alasan yang syar’i seperti sakit atau terjadi peristiwa yang menakutkan
atau tertahan di sebuah tempat, atau lainnya, maka Anda boleh bertahallul, dan tidak
wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing/domba untuk fuqara’ kota
Makkah).
9. Membaca talbiyah:
َ إِنَّ الح َْم َد َو النِ ْع َمةَ لَكَ َو ال ُم ْلكَ ََل ش َِر ْيكَ لَك, َ لَبَّ ْيكَ ََل ش َِر ْيكَ َلكَ لَبَّ ْيك, َلَبَّ ْيكَ الل ُه َّم لَبَّ ْيك
“Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya
segala puji, kenikmatan, dan kerajaan adalah hanya milik-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu.”
16. Shalat sunnah ba’da thawaf dua raka’at dibelakang Maqam Ibrahim:
Bagi laki-laki menutup kembali pundaknya
Raka’at pertama membaca al-Fatihah dan surat al-Kaafirun
Raka’at kedua membaca al-Fatihah dan surat al-Ikhlash
19. Menuju Shafa untuk melaksanakan Sa’i, ketika dekat bukit shafa
membaca:
ع َ علَ ْي ِه أَ ْن يَ َّط َّو
َ ف بِ ِه َما َو َم ْن تَ َط َّو َ شعَآ ِئ ِر هللاِ فَ َم ْن َح َّج البَيْتَ أ َ ِو ا ْعت َ َم َر فَ ََل ُجنَا َح
َ صفَا َو ال َم ْر َوةَ ِم ْن َّ إِنَّ ال
َ َخي ًْرا فَ ِإنَّ هللاَ شَا ِك ٌر
ع ِل ْي ٌم
“Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian dari syi’ar
(agama) Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sa’i antara
keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan satu kebajikan dengan
kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan
(lagi) Maha Mengetahui.”
Kemudian membaca:
أ َ ْب َدأ ُ ِب َما بَ َدأ َ هللاُ ِب ِه
“Aku memulai dengan apa yang dimulai Allah.”
22. Di bukit Marwah menghadap ke Ka’bah, membaca dzikir dan do’a sama
persis seperti yang dilakukan di Shafa.
23. Untuk mengingat jumlah putaran Sa’i, maka setiap putaran Sa’i
membaca dzikir-dzikir dan do’a yang sama dengan seperti pada setiap
putaran thawaf.