Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pohon kelapa sawit terdiri dari 2 (dua) spesies yaitu Pohon kelapa sawit
Afrika (Elaesis guineensis) berasal Afrika Barat di antara Angola-Gambia dan
pohon kelapa sawit Amerika (Elaesis oliefera) berasal dari Amerika Tengah-
Amerika Selatan. Kelapa sawit di Indonesia yang banyak ditanam adalah jenis
Elaesis guineensis. Tanaman genus Elaeis berasal dari bahasa Yunani Elaion atau
minyak, sedangkan nama spesies guinensis berasal dari kata guinae, yaitu nama
tempat dimana seorang ahli yang bernama Jaquin menemukan tanaman kelapa
sawit pertama kali di pantai guinae.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di
dunia. Hal ini dikarenakan kondisi agroklimat Indonesia sangat cocok untuk
pengembangan tanaman kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit mempunyai
persayaratan optimum tumbuh pada daerah sekitar ekuator yang bersifat tropis
dan basah (lembab, dengan RH ~ 85%), dengan suhu berkisar 24-32°C sepaajang
tahun, sinar matahari melimbah dan curah hujan tinggi (~ 2,000 mm). Indonesia
sangat cocok dengan persyaratan tumbuh kelapa sawit ini. Komoditas ini menjadi
salah satu penggerak utama, pemicu dan pemacu ekonomi Indonesia. Oleh karena
itu, perluasan lahan perkebunan kelapa sawit terus meningkat dari tahun ke tahun,
karena kelapa sawit merupakan sumber daya alam yang dapat memberikan
keuntungan yang menjanjikan.
Kelahiran perkebunan kelapa sawit di Indonesia dirintis oleh Andrian
Hallet (Seorang dari Belgia yang telah belajar tentang kelapa sawit di Afrika)
pada tahun 1911. Pada saat itu, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia
mencapai 170.000 hektar. Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun
kenyataannya mampu hadir tumbuh dan berkembang dengan baik, dan produk
olahan minyak sawit menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal di
Indonesia.

1
2

Minyak kelapa sawit dapat dimanfaatkan di berbagai industri karena


memiliki susunan dan kandungan gizi yang cukup lengkap. Oleh karena itu,
industri pengolahan kelapa sawit merupakan industri yang sangat penting. Industri
yang banyak menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku adalah industri
pangan serta industri non pangan seperti kosmetik, sabun dan cat. Bahkan akhir-
akhir ini telah diupayakan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku
pembuatan bahan bakar alternatif. Kondisi ini memacu perkembangan industri
pengolahan kelapa sawit, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Hal ini
sejalan dengan semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit.
Bagi Indonesia, tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi
pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja
yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan
devisa negara. Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak sawit.
Semula tanaman kelapa sawit hanya diusahakan oleh perkebunan besar di
Indonesia. Agar kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara
maksimal, maka perlu dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS
(Tandan Buah Segar) hingga dihasilkan CPO (Crude Palm Oil).

1.2 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek bagi masiswa, yaitu:
1. Untuk menerapkan teori-teori yang didapatkan pada perkuliahan di
lingkungan pabrik
2. Mempelajari dan mengetahui proses produksi pabrik kelapa sawit
3. Untuk mengetahui seberapa pentingnya keselamatan kerja dan
kedisiplinan waktu dalam melaksanakan tugas
4. Untuk mengetahui kualitas kernel yang telah diproduksi di PT. Fajar
Baizury & Brothers.

1.3 Uraian Umum


Pabrik Kelapa Sawit (PKS) adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah
Segar (TBS) kelapa sawit dengan proses standar menjadi produk minyak sawit
3

kasar atau Crude Palm Oil (CPO). PKS dibangun berdasarkan suatu rancangan
(design) tertentu sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pemilik (owner) namun
berdasarkan pengalaman selama ini, pembangunan PKS baik yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta nasional, dirancang dan dibangun
dengan kapasitas terpasang 30, 45 dan 60 ton TBS/jam.
Bahan baku (raw material) yang digunakan untuk memproduksi minyak
sawit kasar (CPO) adalah TBS yang diperoleh dari pohon kelapa sawit yang telah
berumur lebih dari 3 tahun. Kelapa sawit dengan nama ilmiah Elaeis Guineeusis
Jaeg, termasuk famili Arecaceae berasal dari Guinea di pesisir Afrika, Asia
Tenggara dan Amerika Latin sepanjang garis equator (antara garis lintang utara
15o dan lintang selatan 12o). Tanaman kelapa sawit dapat dibagi dalam beberapa
varietas, varietas ini dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurungnya yaitu :
a. Dura
Tempurung cukup tebal antara 2-8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut
pada bagian luar tempurung. Daging buah tipis, intinya besar dan hasil
ekstraksi minyaknya rendah yaitu berkisar 17-18%.
b. Pisifera
Ketebalan tempurung sangat tipis bahkan hamper tidak ada, tapi daging
buahnya tebal. Persentase daging buah cukup tinggi antara 27-30%.
c. Tenera
Suatu hibrida yang berdasarkan penyilangan antara dura dan pisifera.
Tempurungnya tipis berkisar 0,5-4 mmdan terdapat lingkaran serabut
disekelilingnya. Persentase daging buah tinggi antara 60-90% dan hasil
ekstraksi minyak tinggi yaitu berkisar 23-26%. Varietas tenera banyak
ditanam diperkebunan saat ini.
Varietas sawit yang biasa diterima pada PT. Fazar Baizury & Brothers
Ceumbrieng, Nagan Raya adalah tenera. Kelapa sawit tumbuh pada ketinggian
200-400 meter diatas permukaan laut dan beriklim tropis dengan curah hujan
2000-2500 mm/tahun pada suhu 22oC – 32oC. Kelembaban juga sangat
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman ini, kandungan air pada tanah 25% -
30%.
4

Tanaman kelapa sawit secara umum waktu tumbuhnya rata-rata 20-25


tahun. Pada 3 tahun pertama disebut kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan
kelapa sawit tersebut belum menghasilkan kelapa sawit mulai berbuah pada usia
dua setengah sampai tiga tahun. Pada usia tujuh sampai sepuluh tahun disebut
sebagai periode matang, dimana pada periode tersebut menghasilkan buah tandan
segar dan terkadang pada usia 20-25 tahun tanaman kelapa sawit mati. Semua
komponen kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara maksimal. Buah sawit
memiliki daging dan biji sawit (kernel), dimana daging buah sawit diolah menjadi
Crude Palm Oil (CPO). Ekstraksi CPO rata-rata 20%, sedangkan PKO 2,5%.
Sementara itu sebagian cangkang biji sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar
ketel uap.

1.4 Gambaran Umum Perusahaan


1.4.1 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi perusahaan PT. Fajar Baizury & Brothers adalah
sebagai berikut :
1.4.1.1 Visi
Menjadi perusahaan dan pengolahan kelapa sawit dengan menerapkan
system pengolahan perkebunan yang berkelanjutan.
1.4.1.2 Misi
1. Mengembangkan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dengan standar
perkebunan dan pengolahan yang berkualitas tinggi yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan untuk masa yang akan datang.
2. Memberikan konstribusi kepada pembangunan daerah Provinsi Aceh
dengan cara menyediakan lapangan kerja dan menjadi mitra sekaligus
bapak angkat bagi petani-petani dan pengusaha kecil menengah serta
menjadi salah satu tempat pembinaan sumber daya manusia yang handal
dalam bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.
3. Turut berperan terhadap pendapatan negara melalui penerimaan pajak dan
retribusi lainnya.
5

1.4.2 Status Kepemilikan


Berdasarkan Akte Perubahan/Pernyataan Keputusan Rapat No. 15, tanggal
14 Maret 2007, modal dasar perusahaan adalah Rp. 300.000.000.000,- terbagi atas
30.000 lembar saham.
Pemegang saham perusahaan PT. Fajar Baizury & Brothers antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Ibrahim Pidie
2. Nyonya Hj. Zuraidiah
3. Muchrizal Ibrahim
4. Neurela Desy Ibrahim
5. Nadia Safriani Ibrahim
6. Machruzal Ibrahim
Berdasarkan Akte Perubahan/Pernyataan Keputusan Rapat No. 63, tanggal
31 Juli 2003 diatur bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari
dipimpin oleh Direksi dibawah pengawasan Komisaris dengan susunan
kepengurusan sebagai berikut :
1. Direktur Utama : Tn. H. Ibrahim Pidie
2. Direktur : Tn. Muchrizal Ibrahim
3. Komisaris Utama : Ny. Hj. Zuraidiah
4. Komisaris : Ny. Neurela Desy Ibrahim
5. Komisaris : Nn. Nadia Safriani Ibrahim
Adapun perusahaan – perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa
sawit dan berada dibawah koordinasi PT. Fajar Baizury & Brothers antara lain :
a. PT. Usaha Semesta Jaya.
b. PT. Geunta Meuligo.
c. PT. Fajar Putra Sabang Line.

1.4.3 Sejarah Singkat PT. Fajar Baizury & Brothers


PT. Fajar Baizury & Brothers adalah badan usaha milik swasta yang
berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 18 Tahun 1990.
Tanggal 14 februari 1990 tentang penyertaan modal Negara RI untuk pendirian
6

Perusahaan PT. Fajar Baizury & Brothers dan bergerak di bidang agribisnis
dengan komoditi kelapa sawit. PT. Fajar Baizury & Brothers adalah sebuah
perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan,
pertanian, industri dan pengangkutan. Perusahaan secara legal didirikan pada
tahun 1987 sesuai dengan akte pendirian yang telah diumumkan dalam Berita
Negara RI No. 24, pada tanggal 24 Maret 1987 dan No. 247.
Pada tahun 1991, pemrakarsa proyek/perusahaan telah mulai melakukan
aktifitas perkebunan kelapa sawit di Ds. Rambong, Kecamatan Kuala, Kabupaten
Nagan Raya (d/h termasuk dalam Kabupaten Aceh Barat), dengan luas areal Hak
Guna Usaha/HGU 4.355,0862 Ha dan 4.956 Ha (HGU No. 6, tanggal 20
November 1991).
Pada saat ini, di areal perkebunan milik perusahaan juga sudah terdapat
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 60 ton
TBS/jam. Beberapa fasilitas produksi PKS yang ada sebenarnya dirancang untuk
kapasitas produksi 60 ton TBS per jam. Sejalan dengan rencana rehabilitasi,
replanting dan penambahan luas areal tanaman baru, maka kapasitas produksi
PKS tersebut direncanakan untuk ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam.
Berdasarkan Akte Perubahan/Pernyataan Keputusan Rapat No. 15, tanggal
14 Maret 2007, modal dasar perusahaan adalah Rp. 300.000.000.000,- terbagi atas
30.000 lembar saham. PT. Fajar Baizury & Brothers terletak di perbatasan Aceh
Barat dan Nagan raya dikelilingi oleh kebun-kebun seperti, kebun PT. Socfindo
dan walaupun dikelilingi oleh beberapa kebun kelancaran kerja masih berjalan
lancar. Pada saat ini PT. Fajar Baizury & Brothers mengelola 45.000.000 Ha.
Terbagi atas 13 afdeling/ divisi dan 2 tadu perkebunan. PT. Fajar Baizury &
Brothers memiliki 2 kapal tranker guna untuk mendukung kegiatan pengiriman
CPO, sedangkan untuk pelayanan kesehatan bagi karyawan PT. Fajar Baizury &
Brothers terdapat 1 buah klinik, dengan 1 orang mantri dan 1 orang bidan.
7

1.4.4 Struktur Organisasi


Berdasarkan Gambar 1.1 dibawah ini, pembagian tugas dan wewenang
masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Fajar Baizury & Brothers
sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Fajar Baizury & Brothers

1.4.5 Fungsi dan Tugas Pegawaian


Setiap karyawan atau pegawai yang bekerja pada PT. Fajar Baizury &
Brothers memiliki tugas yang harus dikerjakan, adapun tugas tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Mill Managert
Mill Managert bertugas memimpin, mengontrol hasil kerja karyawan
pabrik dan bertanggung jawab terhadap hasil kerja kesuluruhan kepada
Genereal Manager.
2. Asisten Administrasi/KTU (Kepala Tata Usaha)
Bertugas merencanakan serta mengkoordinasi kegiatan bagian
administrasi, mengevaluasi serta memeriksa setiap pengualaran maupun
pemasukan biaya atau barang di pabrik, dan mengawasi keberadaan stok yang
ada di gudang pabrik. KTU bertanggung jawab terhadap kelancaran semua
8

administrasi maupun informasi yang akan diberikan dan biaya-biaya kantor,


dan bertanggung jawab atas personil yang di bawahinya dengan bagian
organisasi.
3. Asisten Proses
Bertugas untuk mengawasi semua kegiatan instalasi dan jalannya proses
produksi di dalam pabrik. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target
produksi di dalam pabrik. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target
produksi sesuai dengan bahan baku yang diterima, menjamin suasana kerja
yang baik dan memberikan data serta kegiatan proses produksi.
4. Asisten Laboratorium
Bertugas mengawasi mutu hasil produksi dan limbah pabrik.
Bertanggung jawab dalam melaksanakan analisa di laboratorium yang di
perlukan pabrik secara optimal hinggal dapat emenuhi kebutuhan
teknis/teknologi agar mutu dan kerugian yang timbul berada dalam batas
normal. Menghitung persediaan dan engiriman produksi serta kualitas
produksi yang di kontrol.
5. Asisten Maintenace
Bertugas mengawasi, merencanakan dan menyusun program perawatan
maupun perbaikan semua mesin/peralatan. Bertanggung jawab terhadap
pemakasian spare part serta mencatat waktu pemeliharaan.
6. PAPAM
Bertugas menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan
/kawasan kerja khususnya pengamanan phisik (Physical Security). Asisten
PAPAM bertanggung jawab atas kemanan dan kenyamanan lingkungan kerja
didalam pabrik.

1.4.6 Unit Kerja


Jumlah karyawan pada PKS PT fajar Baizury & Brothers saat ini terdapat
153 orang, 3 diantaranya perempuan dan 150 laki-laki. Berikut jumlah karyawan
pada setiap devisi kerjanya :
9

1. Karyawan proses I dan II = 64 orang.


a. 2 orang Asst. Proses
b. 2 orang mandor
c. 60 orang karyawan proses
2. Karyawan quality control = 33 orang
a. 1 orang asst. Laboratorium
b. 1 orang kepala sortase
c. 2 Sample boy
d. 6 orang karyawan analisa
e. 5 orang karyawan kebersihan
f. 18 orang petugas sortase
3. Karyawan Maintenance = 26 orang
a. 1 orang Asst. Maintenance
b. 1 orang mandor
c. 1 orang oprt. Excavator
d. 1 orang oprt. Loader
e. 22 orang teknisi
4. Karyawan keamanan/security dan umum = 14 orang
a. 1 orang danru
b. 13 orang anggota
5. Operasional dan administrasi kantor = 16 orang
a. 1 orang Mill Manager
b. 1 orang KTU
c. 14 orang staff

1.4.7 Jam Kerja


PT. Fajar Baizury & Brothers menetapkan hari kerja efektifnya dimulai
dari hari Senin sampai hari Sabtu dengan jam kerja sebanyak delapan jam per
hari. Apabila seorang pekerja bekerja di luar dari jam kerja tersebut, maka akan
dihitung sebagai jam kerja lembur. Untuk keterangan lebih rinci mengenai jam
kerja di PT. Fajar Baizury & Brothers dapat dilihat pada Tabel 1.1.
10

Tabel 1.1 Jam Kerja pada PT. Fajar Baizury & Brothers
No. Waktu Keterangan

1 Pukul 08.00 – 17.00 WIB Shift 1

4 Pukul 17.00 WIB Ganti Shift

5 Pukul 17.00 – 24.00 WIB Shift 2

Waktu kerja di PT. Fajar Baizury & Brothers dimulai pada pukul 08.00
WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB untuk karyawan proses dan kantor.
Karyawan yang bekerja melebihi dari jam ketentuan perusahaan akan di
perhitungkan lembur, waktu kerjanya dibagi menjadi 2 bagian yaitu waktu
pertama dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, waktu kedua
dimulai pada pukul 17.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB.

1.5 Bahan Baku dan Produk


Bahan baku yang diperoleh PKS PT. Fazar Baizury & Brothers
merupakan hasil dari kebun milik perusahaan sendiri dan masyarakat yang diolah
menjadi CPO dan inti sawit (kernel).
Bahan baku (raw material) yang digunakan untuk memproduksi minyak
sawit kasar (CPO) adalah tandan buah segar (TBS) yang diperoleh dari pohon
kelapa sawit yang telah berumur lebih dari 3 tahun. Varietas kelapa sawit yang
telah dibudidayakan hingga saat ini adalah varietas dura, pisifera, dan tenera.
Varietas sawit yang biasa diterima di PT. Fazar Baizury & Brothers adalah dura
yang memiliki tempurug cukup tebal antara 2 – 8 mm dan tidak terdapat lingkaran
sabut pada bagian luar tempurung dan tenera yang memiliki tempurung tipis
berkisar 0,5- 4 mm dan terdapat lingkaran serabut disekelilingnya. Persentase
daging buah tenera tinggi antara 60-90% dan hasil ekstraksi minyak tinggi yaitu
berkisar 23-26%, varietas ini banyak ditanam diperkebunan saat ini.
Minyak CPO bukan satu-satunya produk yang dihasilkan dari pabrik
minyak kelapa sawit, melainkan masih ada produk lain yang memiliki nilai
11

diantaranya yaitu, Palm Kernel, Cangkang, Limbah cair, Solid decanter, Fiber,
dan Janjangan Kosong, semua itu merupakan produk dari kelapa sawit, walaupun
produk utamanya adalah CPO dan Palm Kernel. walaupun nilai yang lainnya
tidak semahal produk utama namun yang lainnya dapat digunakan sebagai pupuk
alternatif dikebun kelapa sawit dimana penggunaan dapat meminimalkan
penggunaan pupuk organik yang dibeli. Berikut ini yang digunakan sebagai pupuk
adalah: limbah cair, solid decanter dan janjangan kosong.
Untuk fiber dan cangkang pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar
boiler di pabrik, penggunaan bahan bakar untuk boiler lebih diutamakan
menggunakan fiber jika fiber tidak mencukupi barulah menggunakan cangkang,
hal ini dilakukan karena diharapkan cangkang yang dihasilkan pabrik dapat tersisa
dan jika tersisa dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan cangkang sebagai
bahan bakar boiler. Maka dari itu penggunaan cangkang dalam pengoperasian
boiler diharapakan seminimal mungkin untuk mendapatkan pertambahan nilai dari
cangkang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai