Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrisi merupakan salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi


yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel. Nutrisi bisa diambil tumbuhan dalam bentuk ion dari tanah dan beberapa
diudara. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut makronutrient, yang
meliputi N, P, K, Ca, S, Mg. sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit
disebut mikronutrien yang meliputi Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu dan Cl, jika kebutuhan salah
satu unsur tersebut tidak dipenuhi, proses metabolisme tumbuhan akan terhambat
sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pengambilan nutrisi biasanya bersamaan dengan pengambilan asi dari tanah.

Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah
atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk
kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan
membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.

Hampir masyarakat di Indonesia mengonsumsi tanaman kacang hijau baik itu kacang
hijau maupun toge, tanaman kacang hijau penting untuk di konsumsi oleh manusia karena pada
kacang hijau mengandung banyak unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti halnya nutrisi, vitamin, kaya akan serat dan lainnya .

Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah nutrisi. Dalam hal ini penulis ingin memaparkan bagaimana
proses dan tahap-tahap melakukan percobaan menanam kacang hijau dan kaitannya dengan
nutrisi. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh
nutrisi, pada penelitian ini akan membahas perbedaan ketiga pot yang dipengaruhi oleh nutrisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang
dapat di identifikasi :
 Bagaimanakah pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau?
 Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ketiga pot tanaman kacang
hijau tersebut?

1
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang
dapat di identifikasi :
 Untuk mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau ;
 Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhaan dan perkembangan ketiga pot
tanaman kacang hijau tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta


pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau


Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa, panjang) secara
kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak
dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme. Secara umum pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan
meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman
kecil dari dalam biji).
Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004.
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk
hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan
diartikan sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat
kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai
proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya
tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ). Jadi, pertumbuhan
merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu
organisme. (Sri Pujiayanto, 2008 : 3).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan
perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya
tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam
kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam biji pada saatberkecambah plumula
(ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar
(radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon
disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil.
Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering. Proses
kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.

3
B. Macam-Macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder.
 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau panjang dan
hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji mengalami pertumbuhan primer untuk
membentuk tanaman herbaseus (tidak berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio,
ujung akar dan daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin
jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel yang membentuk
embrio ialah yang disebut jaringan embrional/ jaringan meristem, setiap embrio memiliki
3 bagian penting, yang dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah, ketiga bagian
embrio tersebut adalah :
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi
bunga dan buah.
2. Akar embrionik yang calon akar.
3. Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan embrio hingga berbentuk daun.

 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitukambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Pada
tumbuhan, selain pertumbuhan primer dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat meristematis. Jaringan
kambium selalu aktif membelah dan dapat berdeferensiasi membentuk jaringan lain,
misalnya xylem dan floem. Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang
menyebabkan akar dan batang tumbuh membesar. Oleh karena itu, kambium memegang
peranan dalam proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada
tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping dua terbuka
(dikotil).

4
C. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata dan termasuk ke dalam famili
Fabaceae. Kacang hijau masih bersaudara dengan kacang panjang, kacang polong dan
kacang kedelai. Di Indonesia, kacang hijau biasa dikonsumsi dan diolah menjadi bubur.
Makanya dikenal dengan nama bubur kacang ijo, yang isinya merupakan campuran
antara kacang hijau, santan dan gula serta beras ketan hitam.
Kacang hijau memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Bahkan dikenal sebagai
makanannya para tentara agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi, fisiknya kuat dan otaknya
cerdas. Oke berikut ini merupakan penjelasan mengenai kandungan nutrisi dan manfaat
kacang hijau untuk kesehatan.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan
cahaya.Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai
komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan
organic, yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan
magnesium. Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan,
pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan
untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi
enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang
lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air
yang dapat diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan
dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat
mengurangi auksin, tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu.
Salah satu hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon
fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin.
Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan
sebagai penyusun kompenen-kompenen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Nutisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur makronutrient, yang meliputi
N, P, K, Ca, S, Mg dan unsur mikronutrien yang meliputi Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu dan Cl,
jika kebutuhan salah satu unsur tersebut tidak dipenuhi, proses metabolisme tumbuhan
akan terhambat.

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian


Tempat : Dirumah
Waktu : 14 Agustus – 26 Agustus 2016

B. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif kuantitatif.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan adalah
penelitian langsung yaitu dengan melakukan sendiri percobaan sesuai dengan tugas.

D. Populasi dan Sampel


Populasi : Biji kacang hijau
Sampel : 50 biji kacang hijau

E. Alat dan Bahan


 3 Pot berukuran sama
 50 Biji kacang hijau
 Penggaris
 Air

Cara Kerja
 Rendam kacang hijau selama 4 jam.
 Tanamlah kacang hijau ke dalam tiga pot, pot pertama berisi 5 biji kacang hijau, pot
kedua berisi berisi 15 biji kacang hijau, dan pot ketiga berisi 30 biji kacang hijau
 Siram setiap pagi dengan air agar segartetapi jangan terlalu banyak agar biji tidak
membusuk.
 Ukur tinggi tanaman pada ketiga pot tersebut selama satu minggu

6
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Dan Pengamatan

Keadaan Tumbuhan Hijau


N Kacang
o hijau Hari Hari 7
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
6
Batang
Pot 1 Proses Kacang Embrio semakin Batang Tumbuh
Daun
(5 biji menanam hijau pun besar, semakin dengan
1 mulai
kacang kacang belum mulai daunnya besar dan sempurna
lebar
hijau) hijau tumbuh tubuh belum berdaun
tumbuh
Batang
Pot 2 Proses Kacang Embrio semakin Batang Tumbuh
Daun
(15 biji menanam hijau pun besar, semakin dengan
2 mulai
kacang kacang belum mulai daunnya besar dan sempurna
lebar
hijau) hijau tumbuh tubuh belum berdaun
tumbuh
Batang
Pot 3 Proses Kacang Embrio semakin Batang Tumbuh
Daun
(30 biji menanam hijau pun besar, semakin dengan
3 mulai
kacang kacang belum mulai daunnya besar dan sempurna
lebar
hijau) hijau tumbuh tubuh belum berdaun
tumbuh

Tinggi Batang (cm)


Kacang
No Hari Hari
Hijau Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
1 2
1 Pot 1(5 biji) - - 3 cm 8 cm 10,5 cm 14 cm 15 cm
2 Pot 2 (15 biji) - - 2 cm 6 cm 9 cm 13 cm 14 cm
3 Pot 3 (30 biji) - - 2 cm 5,8 cm 7 cm 10 cm 12,5 cm

7
No Kacang Jumlah Daun Kacang Hijau
Hijau
Hari Hari Hari Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
1 2 3
1 Pot 1 - - - 2 Helai 2 Helai 2 Helai 2 Helai

2 Pot 2 - - - 2 Helai 2 Helai 2 Helai 2 Helai

3 Pot 3 - - - 2 Helai 2 Helai 2 Helai 2 Helai

 Tabel perkembangan pot pertama (5 biji kacang hijau)


Hari Perkembangan
Ke-
1 Belum tumbuh
2 Belum tumbuh
3 Embrio mulai tumbuh terangkat ke atas
4 Daun muncul bewarna hijau terbuka dan batang berwarna hijau
5 Tingginya pun sama dan tegak ke atas
6 Daun terbuka semuanya dan mengarah kematahari
7 Kacang hijau tumbuh dengan segar dan nutrisinya tercukupi

 Tabel perkembangan pot kedua (15 biji kacang hijau)


Hari Perkembangan
Ke-
1 Belum tumbuh
2 Belum tumbuh
3 Embrio mulai tumbuh terangkat ke atas
4 Daun muncul bewarna hijau terbuka dan batang berwarna hijau
5 Tingginya tidak sama rata
6 Ada yang sudah mempunyai daun ada yang belum
7 Kacang hijau tumbuh dengan kurang baik karena nutrisi kurang tercukupi

8
 Tabel perkembangan pot ketiga (30 biji kacang hijau)
Hari Perkembangan
Ke-
1 Belum tumbuh
2 Belum tumbuh
3 Ada yang belum tumbuh ada yang sudah tumbuh
4 Daun muncul bewarna hijau terbuka dan batang berwarna hijau
5 Tingginya tidak sama rata
6 Ada yang sudah mempunyai daun ada yang belum
7 Kacang hijau tumbuh dengan tidak baik karena nutrisi yang dibutuhkan kacang
hijau tidak tercukupi

B. Pembahasan

Percobaan kacang hijau menghubungkan kacang hijau dengan nutrisi, kerja


hormon auksin. Bila dilihat dari tabel sebelumnya terlihat perbedaan secara signifikan.
Pada proses menanam kacang hijau mulai dari proses perendaman, pot yang akan
ditanami, hingga proses penyiraman tanaman kacang hijau itu perlakuannya sama.
Pada pot 1 (5 biji kacang hijau) kacang hijau tampak daunyya hijau dan segar,
daunnya tumbuh dengan normal daan terus mengalami perkembangan, batangnya tegak
dan ukurannya lebih besar. Hal tersebut karena adanya pengaruh kerja hormon auksin
yang berperan dalam pemanjangan batang kacang hijau.
Pada pot 2 (15 biji kacang hijau) kacang hijau tumbuh dengan kondisi yang
berbeda-beda seperti, tingginya berbeda-beda, ada tumbuh ke samping. Hal ini kurangnya
nutrisi untuk tumbuh dan kembang kacang hijau.
Pada pot 3 (30 biji kacang hijau) kacang hijau tidak tumbuh normal batangnya
kurus dibandingkan dengan pot 1 dan pot 2, pertumbuhan daun tidak merata, batangnya
banyak tumbuh ke samping. Namun, 30 biji yang ditanam semuanya hidup dan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini tidak cukupunya nutrisi untuk
tumbuh kembang kacang hijau.
Jadi, dari percobaan yang telah penulis teliti kandungan nutrisi kacang hijau pada
pot 1 tercukupi nutrisi untuk tumbuh kembang dibanding dengan pot 2 dan pot 3.

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pada percobaan yang sudah dilakukan telah terbukti bahwa dari ketiga pot, pot 1
yang lebih baik pertumbuhan dan perkembangannya karena terpenuhinya nutrisi yang
diperlukan tanaman kacang hijau sedangkan pada pot 2 pertumbuhan dan
perkembangannya kurang normal karena kurangnya nutrisi yang dibutuhkan tanaman
kacang hijau seperti, tinggi batang berbeda, ada yang tumbuh ke samping dan pada pot 3
pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal karena tidak tercukupinya nutrisi yang
dibutuhkan tanaman kacang hijau oleh karena itu kacang hijau tidak tumbuh dengan
sempurna.

B. Saran
Dengan adanya hasil eksperimen yang sudah penulis lakukan telah terbukti bahwa
faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman salah satunya adalah
nutrisi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi.Jakarta:Grafindo


Qlikers.Perlakuan Air pada Benih.http://qlikers.wordpress.com/makalahq/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang hijau
http://hidupsehatonline.com/?page id=20
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080825075517AATx43D

11
LAMPIRAN

Gambar 1 : Kacang Hijau pada pot 1

Gambar 2 : Kacang Hijau pada pot 2

12
Gambar 3 : Kacang Hijau pada Pot 3

Gambar 4 : Proses Pengukuran pada pot pertama

13
Gambar 5 : Proses Pengukuran Kacang Hijau pada Pot Kedua

Gambar 6 : Proses Pengukuran Kacang Hijau Pada Pot Ketiga

14
Gambar 7 : Kacang Hijau dari Pot 1, 2 dan Pot 3.

15

Anda mungkin juga menyukai