I. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 10 Juli 2017 dengan hasil sebagai
berikut:
1. Keadaan umum
Tampak sakit sedang, lemah, compos mentis, GCS E4V5M6,
kesan obese.
2. Tanda vital
a. Tensi : 130/80 mmHg
b. Nadi : 104 kali /menit
c. Frekuensi nafas : 28 kali /menit
d. Suhu : 36,8 0C
e. VAS :0
3. Status gizi
a. Berat badan : 80 kg
b. Tinggi badan : 156 cm
c. IMT : 32,5 kg/m2
d. Kesan : Obesitas II
4. Kulit : Kulit berwarna coklat, turgor menurun (-),
hiperpigmentasi (-), kering (-), teleangiektasis (-),
petechie (-), ikterik (-), ekimosis (-)
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah rontok
(-), luka (-),
6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera
ikterik (-/-), perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor
dengan diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+),
edema palpebra (+/+), strabismus (-/-), katarak (-/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-)
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
9. Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), papil
lidah atrofi (-), gusi berdarah (-), luka pada sudut bibir (-)
oral thrush (-)
10. Leher : JVP R+4 cm, trakea ditengah, simetris, pembesaran
kelenjar tiroid (-), tonsil dan faring tidak hiperemis,
pembesaran kelenjar getah bening leher (-), leher kaku (-
), distensi vena-vena leher (-)
11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan
= kiri, retraksi intercostal (-), pernafasan
abdominothorakal, sela iga melebar(-), pembesaran
kelenjar getah bening axilla (-/-)
12. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus kordis tidak kuat angkat teraba di SIC VI
linea mid clavicula sinistra 2 cm ke lateral
Perkusi :
- Batas jantung kanan atas: SIC II linea sternalis dextra
- Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea sternalis sinistra
- Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
- Batas jantung kiri bawah: SIC VI linea mid clavicula
sinistra 4 cm ke lateral
Kesan: batas jantung kesan melebar caudolateral
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, bising jantung (-)
13. Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan = kiri,
fremitus raba kanan = kiri, nyeri tekan
(-)
Perkusi
- Kanan : Sonor, redup pada batas relatif paru-
hepar pada SIC VI linea
medioclavicularis dextra
- Kiri : Sonor, sesuai batas paru jantung pada
SIC V linea medioclavicularis sinistra
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
halus (+) di basal paru, krepitasi (-)
- Kiri : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
halus (+) di basal paru, krepitasi (-)
b. Belakang
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris
kanan=kiri, sela iga tidak melebar,
retraksi intercostal (-)
Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan = kiri,
fremitus raba kanan = kiri, nyeri tekan
(-)
Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri : Sonor
- Peranjakan diafragma 5 cm
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
halus (+) di basal paru, krepitasi (-)
- Kiri : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
halus (+) di basal paru, krepitasi (-)
13. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding thorak,
venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae
(-), ikterik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 12 x/menit, bruit hepar (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+), pekak alih (+), area
Traube timpani, undulasi (+)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba.
14. Ekstremitas
RENCANA AWAL
1. Oedem Anamnesis: Status: USG ginjal, Bed rest tidak Penjelasan kepada
Anasarka e.c Bengkak seluruh tubuh yang Protein esbach, Profil total pasien mengenai
semakin memberat sejak 1 minggu O2 3 lpm nasal kondisi, tatalaksana
DKD dd lipid
SMRS, 2 bulan yll bengkak mulai canul dan komplikasi
Sindroma dari kaki ke perut dan wajah Diet Ginjal, DM yang mungkin
Nefrotik dd Riwayat DM 21 tahun yang lalu. Komplikasi: terjadi
1900 kkal
Kardiorenal:
Hipoalbumin Pemeriksaan Fisik: Infus NaCl 0,9 %
echocardiografi
emia Mata: oedem palpebra (+/+) : infus asam
Oedem Pulmo:
Wajah oedem (+) amino = 1:1 = 16
Foto Thoraks
Abdomen: dinding perut > tpm mikro
Metabolik: Analisa Gas
dinding dada, pekak sisi (+), Injeksi Furosemid
Darah
pekak alih (+) 40 mg/8 jam iv
Ekstremitas sup/inf: oedem Asam folat 8000
(+/+)/(+/+) mg/24 jam
Pemeriksaan penunjang:
Albumin 2,3
Hb 8,1
AE 3,63
Protein +++
Eritrosit +++
DD Komplikasi: Anemia hipokromik
mikrositik
DD etiologi: DM tipe 2
2 CHF NYHA Anamnesis: Etiologi: Bed rest tidak Penjelasan kepada KUVS
III Sesak napas jika beraktivitas, Kadiomiopati: total setengah pasien mengenai Balance cairan
membaik dengan istirahat, PND Echocardiografi duduk kondisi, tatalaksana
A:
(+), ortopnoe (+) Diet jantung 1700 dan komplikasi
cardiomegali Pemeriksaan: yang mungkin
kl
E: JVP R+4 cm O2 3 lpm terjadi
cardiomiopati Cor: kesan melebar caudolateral Inf. Nacl 0,9% 16
DM dengan Penunjang: tpm mikro
EKG: Sinus takikardi, LAD, AMI Inj. Furosemid 40
oedem pulmo
inferior, Iskemik Anterolateral, LBBB mg/8 jam
inkomplet, LVH
Framingham:
Kriteria mayor: JVP meningkat R+4
cm, kardiomegali, ronki basah halus
(+)
Kriteria minor: sesak saat aktivitas,
edema kedua tungkai
3. Observasi Anamnesis: Mual muntah sejak 2 Inj. Penjelasan kepada Balance cairan
minggu SMRS Metoclopramide pasien mengenai
vomitus e.c
Pemeriksaan: - 1 amp/8 jamj kondisi, tatalaksana
gastropati
Laboratorium:- Inj. Omeprazole dan komplikasi
DM yang mungkin
40 mg/12 jam
terjadi
4. DM tipe II Anamnesis: Pasien terdiagnosis DM Status: cek profil lipid, Diet DM 1900 Penjelasan kepada ABI dextra et
22 tahun yll dan menggunakan insulin GDP, GD2PP kkal pasien tentang diet, sinistra
obese
12-12-10 sejak 1 tahun terakhir Komplikasi: Inj Humalog 12- obat yang diminum
Pemeriksaan Fisik: Neuropati: monofilament 12-10 IU SC , penyakit pada
BB : 80 kg Retinopati: Fundoskopi pasien, kondisi dan
TB : 156 cm Nefropati: Ur, Cr, GFR komplikasinya
IMT : 32,5 kg/m2
Laboratorium:
GDS 360 mg/dl
Glukosa urin +
DD etiologi:
- gangguan sekresi insulin pada sel
beta pankreas
- resistensi insulin relatif
DD komplikasi: Diabetic kidney
disease DD komplikasi: Diabetic
kidney disease
5. Anemia Anamnesis: GDT Transfusi PRC 1 Penjelasan kepada Cek DR3 post
MCV 79.7
MCH 22.3
MCHC 28.0
6. Hiperkalemia Anamnesis:- Cek elektrolit Inj. D40% + 10 Penjelasan kepada Cek elektrolit post
Pemeriksaan: IU bolus i.v. pasien mengenai koreksi
sedang
K : 6.3 mmol/L kondisi, tatalaksana
dan komplikasi
yang mungkin
terjadi
7. Hipokalsemia Anamnesis: - Cek elektrolit Inj. Ca glukonas Penjelasan kepada Cek elektrolit post
Pemeriksaan fisik: - 1 amp/24 jam pasien mengenai koreksi
berat
Laboratorium: kondisi, tatalaksana
Ca : 0.95 mmol/L dan komplikasi
yang mungkin
terjadi
7. Hiponatremia Anamnesis: - Cek elektrolit Inf NaCl 0,9% 12 Penjelasan kepada Cek elektrolit post
Pemeriksaan: - tpm mikro pasien mengenai koreksi
ringan
Laboratorium kondisi, tatalaksana
Na : 130 mmol/L dan komplikasi
yang mungkin
terjadi