) TERHADAP PRODUKSI
TIMBAL (Pb)
TUGAS
Oleh :
Muhammad Abdu Harahap
140304110
Agribisnis 3
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan pada saat menyerap logam berat, akan membentuk suatu enzim reduktase di
membran akarnya. Reduktase ini berfungsi mereduksi logam yang selanjutnya diangkut melalui
mekanisme khusus di dalam membran akar. Pada saat terjadi translokasi di dalam tubuh
tanaman, logam yang masuk ke dalam sel akar, selanjutnya diangkut ke bagian tumbuhan yang
lain melalui jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem. Untuk meningkatkan efisiensi
pengangkutan logam diikat oleh molekul kelat. Pada konsentrasi rendah logam berat tidak
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tetapi pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan
kerusakan baik pada tanah, air maupun tanaman.
Pb sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman, yaitu daun, kulit batang, akar, dan
akar umbi-umbian. Perpindahan Pb dari tanah ke tanaman tergantung komposisi dan pH tanah.
Konsentrasi yang tinggi (100-1000 mg/kg) akan mengakibatkan pengaruh toksik pada proses
fotosintesis dan pertumbuhan. Pb hanya mempengaruhi tanaman bila konsentrasinya tinggi.
Tanaman dapat menyerap logam Pb pada saat kondisi kesuburan dan kandungan bahan organik
tanah rendah. Pada keadaan ini logam berat Pb akan terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion
yang bergerak bebas pada larutan tanah. Jika logam lain tidak mampu menghambat
keberadaannya, maka akan terjadi serapan Pb oleh akar tanaman.
Timbal sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman, yaitu daun, batang, akar, dan
akar umbi-umbian (bawang merah). Akumulasi tertinggi Pb dalam akar dibuktikan oleh Kohar
(2005) melalui studi kandungan Pb dalam tanaman kangkung. Pada tanaman kangkung yang
berumur 6 minggu, Pb terdapat dalam akar sebanyak 3.36 mg/kg sampel dan di bagian lain dari
tanaman terdapat kandungan Pb sebesar 2.09 mg/kg sampel. Sedangkan pada tanaman kangkung
yang berumur 3 minggu, kandungan Pb nya dalam akar adalah 1.86 mg/kg sampel dalam bagian
lain dari tanaman sebesar 1.13 mg/kg. Hasil ini menunjukkan bahwa pajanan Pb pada tanaman
kangkung lebih banyak terdapat pada bagian akar. Selain itu, kandungan Pb dalam tanaman
kangkung yang berumur 3 minggu baik di akar maupun di bagian lain tidak melebihi ambang
batas yang ditetapkan 2 mg/kg, sehingga dianjurkan untuk memanen kangkung pada umur tidak
lebih dari 3 minggu.
Efek Timbal (Pb) Terhadap Kesehatan
Paparan bahan tercemar timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan sebagai berikut :
1. Gangguan Neurologi
Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh timbal (Pb) dapat berupa
encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan kejang tubuh dan
neuropathy perifer.
2. Gangguan terhadap fungsi ginjal.
Logam berat timbal (Pb) dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal,
nephropati irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan sclerosis glumerolus.
Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus
berlanjut dapat terjadi nefritis kronis.
3. Gangguan terhadap sistem reproduksi.
Logam berat timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi berupa
keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat timbal (Pb) mempunyai efek racun
terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak -anak sangat peka terhadap
paparan timbal (Pb) di udara. Paparan timbal (Pb) dengan kadar yang rendah yang berlangsung
cukup lama dapat menurunkan IQ.
4. Gangguan terhadap sistem hemopoitik.
Keracunan timbal (Pb) dapat dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat penurunan
sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam serum. Anemia
ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar ALA (Amino Levulinic Acid)urine.
Pada anak–anak juga terjadi peningkatan ALA dalam darah. Efek dominan dari keracunan timbal
(Pb) pada sistem hemopoitik adalah peningkatan ekskresi ALA dan CP (Coproporphyrine).
Dapat dikatakan bahwa gejala anemia merupakan gejala dini dari keracunan timbal (Pb) pada
manusia. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak -anak lebih sensitif terhadap terjadinya
anemia akibat paparan timbal (Pb). Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara Hb dan
kadar timbal (Pb) di dalam darah.
5. Gangguan terhadap sistem syaraf.
Efek pencemaran timbal (Pb) terhadap kerja otak lebih sensitif pada anak-anak
dibandingkan pada orang dewas. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa malas, gampang
tersinggung, sakit kepala, tremor, halusinasi, gampang lupa, sukar konsentrasi dan menurunnya
kecerdasan pada anak dengan kadar timbal (Pb) darah sebesar 40-80 μg/100 ml dapat timbul
gejala gangguan hematologis, namun belum tampak adanya gejala lead encephalopathy. Gejala
yang timbul pada lead encephalopathy antara lain adalah rasa cangung, mudah tersinggung, dan
penurunan pembentukan konsep. Apabila pada masa bayi sudah mulai terpapar oleh timbal (Pb),
maka pengaruhnya pada profil psikologis dan penampilan pendidikannya akan tampak pada
umur sekitar 5-15 tahun. Akan timbul gejala tidak spesifik berupa hiperaktifitas atau gangguan
psikologis jika terpapar timbal (Pb) pada anak berusia 21 bulan sampai 18 tahun (Sudarmaji,
dkk, 2006).
PANDANUS CANDELABRUM AFRIKA INDIKATOR ADANYA BERLIAN DI
BAWAH TANAH
TUGAS
Oleh :
Selly Rizkianti
140304118
Agribisnis 3
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
EUKALIPTUS INDIKATOR ADANYA BERLIAN DI BAWAH TANAH
TUGAS
Oleh :
Selly Rizkianti
140304118
Agribisnis 3
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015