Anda di halaman 1dari 13

Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan

CVA (Cerebral Vaskular Accident) / Stroke


Di Ruang 27 RSU Dr. Saiful Anwar Malang

RSU Dr. Saiful Anwar Malang

PKRS
2018

Disusun oleh:

Kelompok 6

Nur Winda Dyah Maheswari

Nuraini Radika Rifqi

Nuril Laili

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Program Studi Profesi Ners

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : CVA / STROKE


Sasaran : Pasien Dam Keluarga Pasien
Tempat : Ruang 27 RSSA Malang
Hari/Tanggal : Kamis, 13 September 2018
Waktu : 10.00 - selesai

A. Tujuan umum
Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti
tentang CVA / STROKE

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian CVA / STROKE
2. Menyebutkan faktor risiko terjadinya CVA / STROKE
3. Menyebutkan tanda CVA / STROKE
4. Mengetahui deteksi pada CVA / STROKE
5. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena CVA / STROKE
6. Mengetahui cara pencegahan CVA / STROKE
7. Menyebutkan cara mobilisasi CVA / STROKE

C. Materi
TERLAMPIR

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit a. Pembukaan Mendengarkan pembukaan
b. Memperkenalkan diri yang disampaikan oleh
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan moderator.
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
a) Penyampaian materi oleh pemateri:memberikan umpan balik
menggali pengetahuan pesertatehadap materi yang
tentang CVA / STROKE disampaikan.
b) Menjelaskan tentang pengertian
CVA / STROKE
c) Menjelaskan tentang penyebab/
faktor CVA / STROKE
d) Menyebutkan tentang tanda CVA /
STROKE
e) Menjelaskan tentang deteksi pada
CVA / STROKE
f) Menjelaskan tentang bahaya yang
dapat ditimbulkan karena CVA /
STROKE
g) Menjelaskan tentang pencegahan
CVA / STROKE
3 20 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang kurang
dipahami.
3 15 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan
dan reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.
4 5 menit Penutup Mendengarkan dengan
a. Menjelaskan kesimpulan dari materiseksama dan menjawab
penyuluhan salam.
b. Ucapan terima kasih
c. Salam penutup

G. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 27 RSSA Malang.
Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
khusus

LAMPIRAAN MATERI
CVA / STROKE

1. Pengertian Stroke
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran
darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya
pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).

2. Faktor Penyebab Stroke


a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
1. Usia
Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian
kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko
terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.
2. Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke
dibanding perempuan.
3. Ras/suku bangsa
4. Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi
seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Penyakit jantung
4. Riwayat stroke sebelumnya
5. Merokok
6. Kolesterol tinggi
7. Obesitas
8. Minuman Alkohol

3. Tanda gejala
a. Derajat ringan
1) Kesemutan pada separoh badan sementara
2) Kepala terasa berputar-putar saat bengun tidur
3) Salah satu sandal terlepas tanpa terasa
Semua gejala diatas disebabkan karena gangguan saraf yang ada di otak
akibat gangguan sirkulasi darah di otak sehingga mengganggu fungsi
kerja organ lain

b. Derajat sedang
1) Kelumpuhan pada tangan/kaki atau salah satu sisi tubuh dalam
waktu yang lama.
2) Sulit bicara, pelo, bicara tidak jelas.
3) Kehilangan daya ingat / konsentrasi
4) Perubahn perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, perilaku
seperti anak kecil.

c. Derajat berat.
1) Gejala stroke bertambah parah
2) Sering terjadi penurunan tingakt kesadaran sampai dengan koma
3) Ketidakmampuan aktivitas
4) Gangguan menelan

4. Pencegahan
a. Hentikan konsumsi alkohol
b. Diit rendah kolesterol dan garam
c. Hindari merokok
d. Hentikan penyalagunaan obat (kokain)
e. Hindari peningkatan BB drastis.
f. Hindari stress
g. Olahraga teratur sesuaikan kemampuan
h. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga
dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.
i. Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah
sehingga mengurangi risiko stroke.
j. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat
penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat
menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan
membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah
menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.
k. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang
lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan
stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi
risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara
teratur dengan berolahraga termasuk dalam salahsatu tips dan cara
dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan
keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.
l. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen
untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari.
Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya
paling rendah terkena stroke.

5. Mobilisasi Pada Pasien Stroke


Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada
sendi.
A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur
Berbaring telentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-hati,
sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan dan
memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan.
- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi
agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yang sehat
- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan
- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan
- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
- Lutut ditekuk
Miring kesisi yang lumpuh/lemah
- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak
memutar secara berlebihan
- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang
lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)


Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada
sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaan pasien.
Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan.
- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien.
- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
b. Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat
bahu.
- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
Cara :
- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya.
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
- Kembalikan ke posisi semula.
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke
arahnya.
- Kembalikan ke posisi semula.
d. Pronasi Fleksi Bahu
Cara :
- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
- Angkat lengan pasien pada posisi semula.

e. Abduksi dan Adduksi Bahu


Cara :
- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat
(Abduksi).
- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
- Kembalikan ke posisi semula.
f. Rotasi Bahu
Cara :
- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.
- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.
- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke bawah.
- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas.
- Kembalikan lengan ke posisi semula.
g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
Cara :
- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain
memegang kaki.
- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
- Kembalikan ke posisi semula.
h. Infersi dan efersi kaki
Cara :
- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.
- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
- Kembalikan ke posisi semula
- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
- Kembalikan ke posisi semula.
Cara 2 :
- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
- Kembalikan ke posisi semula.
- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
j. Fleksi dan Ekstensi lutut.
Cara :
- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.
- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
- Kembali ke posisi semula.
k. Rotasi pangkal paha
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut.
- Putar kaki menjauhi perawat.
- Putar kaki ke arah perawat.
- Kembalikan ke posisi semula.

DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi


Jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dian Loka

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm di unduh pada hari selasa


11 september 2018 pkl.08:00
http://www.metris-community.com/penyakit-stroke/ di unduh pada hari selasa 11
september 2018 pkl.09:10

Hsin-Hsi Tsai. (2018). Updates on Prevention of Hemorrhagic and Lacunar


Strokes. https://www.j-stroke.org/

Anne I. (2018). Alcohol Intake and Risk of Ischemic and Haemorrhagic Stroke:
Results from a Mendelian Randomisation Study. https://www.j-stroke.org/

Anda mungkin juga menyukai