Anda di halaman 1dari 215

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
(Penelitian Kuasi Eksperimen di MI Raudlatul Jannah)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh

Maulidiyah
NIM 109018300029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK

MAULIDIYAH (109018300029). ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi
Makhluk Hidup”. Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipeMake A Match terhadap
hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup di MI Raudlatul Jannah.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain
penelitian pretest-posttest control group design. Sampel yang pertama berjumlah
28 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe Make A Match. Sampel yang kedua berjumlah 28 siswa untuk kelas kontrol
menggunakan metode ceramah. Instrumen penelitian ini adalah tes hasil belajar
berupa 25 soal berbentuk pilihan ganda.Teknik analisis pada penelitian ini adalah
uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung = 2,12 dan ttabel = 1,706
dengan taraf signifikan 5 % yang berarti thitung > ttabel (2,12 < 1,706 ), Maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Hasil Belajar.

i
ABSTRACT

MAULIDIYAH (109018300029). The effect of Cooperative Learning Model


Make A Match Type to Student Learning Outcome in Adaptation of Living Things
Concept. Thesis. Jakarta: Elementary School Teacher Education Department,
Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.

The purpose of this research is to know the effect of Make A Match type learning
to student learning outcome in adaptation of living things concept in MI Raudlatul
Jannah. The method of this research was a quasi-experimental research with
pretest posttest control group design. The first sample was 28 students as
experiment class that used Make A Match cooperative learning method. The
second sample was 28 students as control class that used speech method. The
instruments of this research wasobjective learning outcomes test with 25
questions. The technique of analysis data was t-test. Based on the calculation, t-
score showed that t-count was 2,12 and t-table was 1,706 at the significance
level of 5% which means t-count > t-table (2,12 > 1,706), so Ho was rejected and
Ha was accepted.
It can be concluded that cooperative learning make a match type has positive
influence to student learning outcome in adaptation of living things concept.

Keywords: Cooperative Learning ModelTypeMake A Match, Learning Outcomes

ii
KATA PENGANTAR

Biamillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi
Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa
mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam


memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah. Disadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan,
pengarahan, dukungan serta motivasi dari berbagai pihak dan orang-orang
terdekat penulis sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan kali ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun
materil, sehingga yang skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:

1. Dra. Nurlena Rifai, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Fauzan, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Tonih Feronika, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia
memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing
serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. M. Subur Husein, S.Pd.I, Kepala MI Raudlatul Jannah yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
dalam pembuatan skripsi ini.

iii
5. M. Anton Timur, S.Pd, guru pembimbing MI Raudlatul Jannah, serta seluruh
guru, staff dan siswa-siswi MI Raudlatul Jannah yang memberikan banyak
pengetahuan selama peneliti menjalankan penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ali Hanapi dan Ibunda Hj. Djumiati yang
tiada hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menjadi
motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan materiil
kepada penulis.
7. Adik tersayang Irma Selviana, Keponakan-keponakan tersayang, yang
menjadi motivasi, serta memberikan canda tawa mengisi hari-hari selama
penyusunan skripsi kepada penulis.
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku semasa kuliah Dewi Anjani, S.Pd, Sinta
Anggraeni S,Pd, Ciptanti Ayu Safitri, S.Pd dan seluruh teman-teman PGMI
angkatan 2009. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan selama ini,
serta bantuan, dorongan moril dan canda tawa yang menghiasi hari-hari
penulis.
9. Sahabat-sahabatku tersayang yang telah memberikan banyak motivasi dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas
segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulis di masa yang akan datang. Mudah-mudahan
karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan dapat
memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya rabbal
alamin.

Jakarta, Mei 2014

Penulis

iv
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teoretik
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar ........................................................................... 6
b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................................ 7
c. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 7
d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................................... 8
2. Model Pembelajaran Kooperatif Metode Make A Match
a. Model Pembelajaran
1) Pengertian Model Pembelajaran ............................................... 10
2) Ciri-Ciri Model Pembelajaran .................................................. 11
b. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif ........................................ 12
2) Prosedur Pembelajaran ............................................................. 12

v
3) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 14
4) Unsur-Unsur Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 14
5) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 16
6) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif................. 16
7) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 17
c. Tipe Make A Match
1) Sejarah Singkat Make A Match ................................................ 19
2) Langkah-Langkah Pembelajaran Make A Match ...................... 19
d. Materi Adaptasi Makhluk Hidup ..................................................... 21
3. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 29
B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 31
C. Pengajuan Hipotesis ....................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat danWaktu Penelitian ......................................................................... 33
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 33
C. MetodedanDesainPenelitian........................................................................... 33
D. Variabel Penelitian ......................................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 35
F. InstrumenPenelitian ....................................................................................... 35
1. Uji Validitas ............................................................................................ 38
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 39
3. Uji Taraf Kesukaran ................................................................................ 40
4. Uji Daya Beda ......................................................................................... 41
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 42
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 42
3. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 43
H. Hipotesis Statistik ......................................................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 45
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................................. 50

vi
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 55
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 60
B. Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Peta Konsep Materi Adaptasi Makhluk Hidup .................... 21
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 31

viii
DAFTAR TABEL
Table 2.1. Langkah Pembelajaran Model Kooperatif ......................................... 17
Tabel 3.1. Desain Penelitian ................................................................................ 34
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen yang Valid ......................................................... 36
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ..................................................... 39
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ............................................................................ 40
Tabel 3.3. Kriteria Kesukaran ............................................................................ 41
Tabel 3.5. Kriteria Daya Beda ............................................................................. 42
Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46
Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 47
Tabel 4.3. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Sesuai Indikator ................... 48
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretest .............................................................. 50
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Pretest ........................................................... 51
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji T ..................................................................... 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest .............................................................. 53
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Postest .......................................................... 53
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ........................................................ 54

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 63
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 93
Lampiran 3. Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................... 110
Lampiran 4. Hasil Wawancara .............................................................................. 113
Lampiran 5. Analisis Materi .................................................................................. 114
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ............................................... 124
Lampiran 7. Penyebaran Soal Valid Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ......... 134
Lampiran 8. Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 136
Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen ......................................... 145
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal .............................................. 146
Lampiran 11. Soal Pretest Hasil Belajar ................................................................. 149
Lampiran 12. Soal Posttest Hasil Belajar ................................................................ 153
Lampiran 13. Nilai Pretest dan Postest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .............................................................................................. 157
Lampiran 14. Perhitungan Prosentase Nilai Pretest-Postest Sesuai Indikator
Pencapaian Hasil Belajar Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup ... 158
Lampiran 15. Rekapitulasi Prosentase Nilai Pretest dan Postest Sesuai Indikator
Pencapaian Hasil Belajar .................................................................. 164
Lampiran 16. Distribusi Data Pretest dan Postest Siswa Kelas Eksperimen ......... 166
Lampiran 17. Distribusi Data Pretest dan Postest Siswa Kelas Kontrol................. 171
Lampiran 18. Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................... 176
Lampiran 19. Uji Normalitas Kelas Kontrol ........................................................... 178
Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Pretest ......................................................... 180
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Postest .......................................................... 181
Lampiran 22. Uji Hipotesis Data Pretest................................................................. 182
Lampiran 23. Uji Hipotesis Data Postest ................................................................ 184
Lampiran 24. Uji Referensi ..................................................................................... 186
Lampiran 25. Perhitungan Anates ........................................................................... 193

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sarana yang digunakan untuk mewujudkan
masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,
mengendalikan serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output
pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman.
Keadaan ini bukan saja menjadi tantangan bagi para pendidik tetapi juga bagi
peserta didiknya dalam menghadapi masa depan.
Namun dari kenyataan sehari-hari, siswa memiliki perbedaan dalam
hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,
kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara
seorang siswa dengan siswa lainnya. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah-
sekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang
berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau
berkemampuan kurang terabaikan.1Dengan demikian, siswa yang berkategori
di luar rata-rata itu tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk
berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari hal inilah kemudian timbul
kesulitan belajar.2
Kesulitan belajar dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-
rata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat
tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.3
Salah satu cara mengatasi kesulitan belajar ini adalah dengan
menciptakan inovasi-inovasi baru yang dilakukan dan digunakan para guru
dalam proses pengajaran. Salah satu aspek yang mempengaruhi proses
belajar mengajar adalah model pembelajaran yang sesuai.

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 169-170.
2
Ibid, h. 170.
3
Ibid, h. 170.

1
2

Guru dapat menciptakan inovasi mengajar dengan metode


pembelajaran yang bervariasi. Metode mengajar merupakan suatu jalan atau
cara dalam pembelajaran. Agar siswa dapat menerima, menguasai, dan selalu
mengingat materi pelajaran, maka cara mengajar guru harus efektif dan
efisien. Di dalam kegiatan belajar mengajar biasanya guru menggunakan
pembelajaran konvensional yang hanya memakai metode ceramah dan
penugasan. Hal ini terlalu sering dilakukan sehingga membuat siswa merasa
bosan dan cepat lupa isi materi yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti
sama sekali dengan materi yang disampaikan. Hal ini dapat berdampak
kepada hasil belajar siswa yang rendah.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada hakekatnya
mengandung tiga hal, yaitu produk, proses, dan penerapan. Karakteristik mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada aspek kognitif, karena
sebagian besar dalam materinya membutuhkan hafalan. Untuk memudahkan
siswa dalam menghafal maka dibutuhkan metode-metode yang bervariasi
ketika guru menyampaikan materi pelajaran di sekolah.
Sekolah merupakan salah satu arena persaingan. Mulai dari awal
masa pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana kompetisi dan
harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas atau
lulus. Sebenarnya, kompetisi bukanlah satu-satunya model pembelajaran yang
bisa dan harus dipakai. Ada tiga pilihan model, yaitu kompetisi, individual,
dan cooperative learning.4
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ialah model pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam
metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu sama lainnya dalam mempelajari materi
pelajaran.5 Pembelajaran kooperatif ini memberikan banyak tipe yang dapat

4
Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-
RuangKelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 22.
5
Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, RisetdanPraktik, (Bandung: Nusa
Media, 2005), h. 4
3

menciptakan semangat atau gairah siswa dalam belajar yang kemudian akan
memunculkan keaktifan siswa dengan sendirinya.Dengan penggunaan metode
dan teknik yang bervariasi akan membuat siswa termotivasi dalam mengikuti
setiap pelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh
guru atau diarahkan oleh guru.6 Model pembelajaran kooperatif merupakan
teknik pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan
belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang.7
Pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat menjadi salah satu
upaya pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tipe
make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorn Curran.
Keunggulan make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai topik dalam suasana yang menyenangkan. Tipe ini bisa digunakan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.8
Penerapan tipe make a match ini sederhana dan sistematis.
Pembelajaran dimulai dari siswa untuk mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktu yang telah ditetapkan.
Guru mempersiapkan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu yang
berisi jawaban-jawaban, kemudian siswa mencari dan mendapatkan sebuah
kartu dan berusaha menjawabnya. Bagi siswa yang mampu mencocokkan
kartu jawaban dengan kartu pertanyaan akan mendapatkan reward. Melalui
kegiatan tersebut, siswa akan mudah mengingat isi materi yang diajarkan oleh
guru, sehingga dapat melekat lebih lama dalam ingatan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V MI Raudlatul Jannah”.

6
AgusSuprijono, Cooperative Learning: TeoridanAplikasiPaikem, (Yogyakarta:
PustakaPelajar, 2009), h. 54.
7
Rusman, Model-Model Pembelajaran: MengembangkanProfesionalismeGuru,
EdisiKedua, (Jakarta: Grafindo, CetakanKelima, 2012), h. 204.
8
Anita Lie, Cooperative Learning: MempraktikkanCoopearative Learning di Ruang-
ruangKelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 54.
4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya hanya
ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata.
2. Dalam kegiatan belajar, guru menggunakan pembelajaran konvensional
metode ceramah.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti
membatasi masalah pada hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif
tipe Make A Match.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipemake a match
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V MI Raudlatul Jannah?”

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipemake a match terhadap hasil belajar Siswa Kelas
V MI Raudlatul Jannah.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang
berharga.
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
5

3. Bagi Guru
Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperbaiki dan meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui tipe make a match.
4. Bagi Sekolah
Menjadi masukan bagi sekolah dalam peningkatan proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
6

BAB II
LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoretik
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat
adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan
latihan.1 Menurut Nana Syaodih, belajar adalah segala perubahan tingkah laku
baik yang berbentuk kognitif, afektif maupun psikomotor dan terjadi melalui
proses pengalaman.2
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu
kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi,
dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas
tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan
reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari organisme.3
Secara sederhana, Anthony Robbins menyatakan bahwa belajar
sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang
sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.4 Slameto mengatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung:
Rosda, 2011), h. 5.
2
Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Depag RI, 2009), h.3.
3
Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Referensi, 2012), h.
102.
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010),
h. 15.

6
7

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan


lingkungannya.5
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku pada individu yang terjadi melalui
pengalaman dan banyak cara yang disengaja ataupun yang tidak disengaja
yang berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada
diri individu.

b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar


Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku
siswa, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam:6
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa
b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncullah siswa-
siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers
(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.7

c. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.8 Hasil belajar merupakan pola-

5
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 139-140.
6
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 129.
7
Ibid, h. 129.
8

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan


keterampilan.9 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu
informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motoris.10 Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.11
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, diantaranya adalah pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek, diantaranya adalah penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Sedangkan
aspek ranah psikomotorik antara lain adalah gerakan refleks, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.12

d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:13
1) Faktor internal (dari dalam), yakni:
a) Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis anak misalnya badan dalam kondisi sehat, tidak
dalam keadaan lelah, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya.
Selain itu, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
adalah kondisi pancaindera, terutama indera penglihatan dan indera
pendengaran.

8
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1989), h. 22.
9
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), h. 5
10
Nana Sudjana, op.cit., h. 22.
11
AgusSuprijono, op.cit., h. 6.
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ….., h. 22-23.
13
Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Cet. II, (Bandung:
Pustaka Setia, 2005), h. 105-110.
9

b) Kondisi psikologis
Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang
berbeda-beda, sehingga perbedaan-perbedaan itu yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar adalah kecerdasan, minat, bakat, motivasi, dan kemampuan-
kemampuan kognitif.

2) Faktor eksternal (dari luar), yakni:


a) Faktor environmental input (lingkungan)
Kondisi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dam lingkungan sosial.
Lingkungan fisik/alami di dalamnya ialah seperti suhu,
kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar dalam keadaan
udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan
udara yang panas dan pengap.
Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lain. Lingkungan
sosial berwujud manusia misalnya ialah ada orang yang mondar-mandir di
dekatnya, keluar masuk kamarnya, atau berbicara dengan suara cukup
keras di dekatnya. Lingkungan sosial dalan hal lain misalnya ialah suara
mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya.

b) Faktor-faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dengan berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan.
Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras
(hardware) dan faktor-faktor lunak (software). Faktor-faktor keras
(hardware) yang termasuk di dalamnya seperti gedung perlengkapan
10

belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan


yang termasuk faktor-faktor lunak (software) ialah kurikulum,
bahan/program yang harus dipelajari, dan pedoman-pedoman belajar dan
sebagainya.

2. Model Pembelajaran Kooperatif


a. Model Pembelajaran
1) Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial.14 Sedangkan Joyce & Weil berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain.15
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dam pengelolaan
kelas.16
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas.17 Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman
bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran.18

14
Triyanto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 51.
15
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi
Kedua, (Jakarta: Grafindo, CetakanKelima, 2012), h. 133.
16
Trianto, op.cit., h. 51.
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), h. 46.
18
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, … , h. 52.
11

2) Ciri-ciri Model Pembelajaran


Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan, artinya para
guru boleh memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:19
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativias
dalam pelajaran mengarang.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan urutan langkah-langkah
pembelajaran, adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem
pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila
guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut berupa dampak pembelajaran (hasil belajar yang dapat diukur)
dan dampak pengiring (hasil belajar jangka panjang).
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.

Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas daripada


strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:20
1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
19
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi
Kedua, … h. 136.
20
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, h. 54-55.
12

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat


tercapai.

b. Model Pembelajaran Kooperatif


1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari sebuah perubahan
paradigma yang lebih luas yang terjadi dalam bidang pengajaran.21
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan
interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru
dan buku ajar, tetapi juga teman sesama siswa.22
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang di dalamnya
mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.23 Tom V.
Savage mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu pendekatan
yang menekankan kerjasama dalam kelompok.24
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kelompok yang terarah dan
terstruktur melalui proses kerjasama dan saling membantu sehingga tercapai
proses dan hasil belajar yang produktif.

2) Prosedur Pembelajaran Kooperatif


Menurut Ditnaga Dikti, pada dasarnya kegiatan pembelajaran
kooperatif dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu orientasi, bekerja
kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan.25

21
David W. Johnson, dkk, Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses
Bersama, diterjemahkan oleh Narulita Yusron dengan judul The Ne Circle of Learning,
(Bandung: Nusa Media, 2010), h. 178.
22
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 189.
23
Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Depag RI, 2009), h. 232.
24
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi
Kedua, (Jakarta: Grafindo, Cetakan Kelima, 2012), h. 203.
25
Tukiran Taniredja, dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 60-61.
13

a) Orientasi
Sebagaimana dalam setiap pembelajaran, kegiatan diawali dengan orientasi
untuk memahami dan melakukan kesepakatan bersama tentang apa yang akan
dipelajari serta bagaimana strategi pembelajaran. guru mengkomunikasikan
tujuan, materi, waktu, langkah-langkah serta hasil akhir yang diharapkan
dikuasai oleh mahasiswa, serta system penilainnya. Pada kesempatan ini siswa
diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Namun pada akhir dari
orientasi ini didapatkan kesepakatan antara guru dan siswa.
b) Kerja kelompok
Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan
pembelajaran. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berdiskusi, observasi,
eksperimen, dan sebagainya. Waktu untuk bekerja kelompok disesuaikan
dengan materi yang harus dikerjakan. Agar kegiatan terarah, guru memberikan
panduan kepada siswa sebagai pedoman kegiatan pembelajaran. Panduan
harus memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab
masing-masing anggota kelompok, serta hasil akhir yang diharapkan dapat
tercapai. Dalam kegiatan kerja kelompok ini guru berperan sebagai fasilitator
dan dinamisator bagi masing-masing kelompok, dengan cara melakukan
pemantauan terhadap kegiatan belajar siswa, mengarahkan keterampilan
kerjasama, dan memberikan bantuan pada saat diperlukan.
c) Tes/Kuis
Pada akhir kegiatan kelompok, diharapkan semua siswa mampu memahami
topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing siswa
menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap
konsep/topik/masalah yang dikaji. Penilaian individu ini mencakup
penguasaan ranah kognitif, afektif, dan keterampilan.
d) Penghargaan kelompok
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan skor
dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individual. Menghitung
skor yang diperoleh masing-masing kelompok dengan cara menjumlahkan
14

skor yang diperoleh siswa di dalam kelompok kemudian dihitung rata-ratanya.


Lalu skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok.
Misalnya, bagi kelompok yang mendapat rata-rata kenaikan skor sampai
dengan 15 mendapat penghargaan sebagai “Good Team”. Kenaikan skor lebih
dari 15 hingga 20 mendapat penghargaan “Great Team”. Sedangkan kenaikan
skor lebih dari 20 sampai 30 mendapat penghargaan sebagai “Super Team”. Di
akhir pembelajaran, guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah
dibahas, sehingga terdapat kesamaan pemahaman pada semua siswa.26

3) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas,
tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil akademik,
dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya.
Sedangkan tujuan kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar
siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan
latar belajar. Tujuan pembelajaran kooperatif yang ketiga ialah untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang
dimaksud ialah berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang
lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat,
bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.27

4) Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja
atau belajar kelompok yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif tidak sama
dengan sekedar belajar dalam kelompok. Tidak semua belajar kelompok bisa
dianggap pembelajaran kooperatif. Ada lima unsur dasar pembelajaran

26
Ibid, h. 61-63.
27
Ibid, h. 60.
15

kooperatif agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Lima unsur


pembelajaran kooperatif tersebut adalah:28
a) Saling ketergantungan positif (Positive interdependence)
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang
ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota
kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan.
b) Tanggung jawab perseorangan (Personal responsibility)
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap
keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua
anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
c) Interaksi promotif (Face to face promotive interaction)
Unsur ini merupakan kemampuan berinteraksi dan bekerja sama yang
biasa digunakan dalam aktivitas kelompok. Ciri-ciri interaksi promotif
diantaranya ialah saling membantu secara efektif dan efisien, saling
memberi informasi dan saran yang diperlukan, serta saling memotivasi
untuk memperoleh keberhasilan bersama.
d) Komunikasi antar anggota (Interpersonal skill)
Komunikasi ini sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok. Kelompok
tidak berfungsi secara efektif jika tidak memiliki kemampuan
berkomunikasi yang dibutuhkan.
e) Pemrosesan kelompok (Group processing)
Pemrosesan mengandung nilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat
diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan
anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan
efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan
kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

28
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), h.58-61.
16

Melalui pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan


menerima apa yang disajikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar,
melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai
kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.

5) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif


Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah:29
a) Pembelajaran secara tim. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap belajar. Setiap
anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b) Didasarkan pada manajemen kooperatif. Manajemen mampunyai tiga
fungsi, yaitu sebagai perencanaan pelaksanaan, sebagai organisasi, dan
sebagai kontrol.
c) Kemauan untuk bekerjasama. Keberhasilan pembelajaran kooperatif
ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip
kebersamaan atau kerjasama perlu ditekankan dalam pembelajaran
kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak
akan mencapai hasil yang optimal.
d) Keterampilan bekerjasama. Kemampuan bekerjasama itu dipraktikkan
melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok.
Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

6) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif


Langkah-langkah pembelajaran di kelas dalam pembelajaran
kooperatif adalah sebagai berikut:30

29
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi
Kedua, (Jakarta: Grafindo, Cetakan Kelima, 2012), h. 207-208.
17

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Model Kooperatif


Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
Menyampaikan tujuan akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan
dan memotivasi siswa menekankan pentingnya topik yang akan
dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 Guru menyajikan informasi atau materi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
melalui bahan bacaan.
Tahap 3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dan
ke dalam kelompok- membimbing setiap kelompok agar
kelompok belajar melakukan transisi secara efektif dan efisien.
Tahap 4 Guru membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar pada saaat mereka mengerjakan tugas
bekerja anak belajar mereka.
Tahap 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Tahap 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai
Memberikan baik upaya maupun hasil belajar individu dan
penghargaan kelompok.

7) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif


Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif:31
a) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

30
Ibid, h. 211.
31
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2007), Cet. II, h. 249-250.
18

b) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan


pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan
berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar
dari siswa yang lain.
c) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak respek pada orang lain
dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
d) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa
untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
e) Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan
balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut
membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung
jawab kelompoknya.
f) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh
untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang
positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage
waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
g) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata
(riil).
h) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk
proses pendidikan jangka panjang.

Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif:32


a) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.

32
Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Depag RI, 2009), h.249.
19

b) Dapat terjadi siswa yang hanya menyalin pekerjaan temannya yang


pandai tanpa memiliki pemahamaan yang memadai.
c) Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

c. Tipe Make a Match


1) Sejarah Singkat Make A Match
Tipe mencari dan membuat pasangan (make a match) dikembangkan
oleh Lorna Curran (1994).33 Tipe make a match ini adalah metode
pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu
pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu
pasangan.
Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh
siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum
batas waktunya, siswa yang mencocokkan kartunya diberi poin.34
Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam
mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan
menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran
dan untuk semua tingkat usia anak didik.
Salah satu keunggulan metode ini adalah anak didik mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.35

2) Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Make A Match


Langkah-langkah pembelajaran metode make a match adalah:36

33
Anita Lie, Cooperative Learning, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 54.
34
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h.223.
35
Anita Lie, op.cit., h. 54.
36
Rusman, op.cit.., h.223.
20

a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi
sebaliknya berupa kartu jawaban).
b) Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawaban atau soal
dari kartu yang dipegang.
c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).
d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
f) Kesimpulan.
Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi,
misalkan metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau
di luar ruangan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran
kooperatif metode make a match ini akan tetap menarik minat, motivasi, dan
keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.
d. Materi Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidup

terbagi menjadi

Morfologi Fisiologi Tingkah Laku

Hewan Tumbuhan

melakukan adaptasi untuk melakukan adaptasi untuk

Memperoleh Melindungi Diri Memperoleh Kelangsungan Melindungi Diri


Makanan dari Musuh Makanan Hidup dari Musuh

Kantong semar a. Pohon jati a. Batang mawar


a. Bentuk paruh a. Bunglon merangggas saat berduri
burung mengubah yang
mempunyai musim kemarau b. Buah nangka
b. Bentuk kaki warna kulitnya b. Bunga teratai bergetah
burung b. Cecak kantong untuk
memiliki rongga
c. Tipe mulut memutuskan memakan c. Daun kaktus
serangga ekornya serangga berupa duri
c. Cumi-
cumimengeluark
antintahitam Gambar 2.1

21
Bagan Peta Konsep Materi Adaptasi Makhluk Hidup
22

Makhluk hidup dengan segala kemampuannya dapat membuat dan


mencari segala sesuatu yang dibutuhkannya. Manusia dapat mengambil bahan
makanan dari tumbuhan dan hewan. Manusia dapat membuat berbagai alat untuk
mempermudah pengolahan bahan makanan hingga makanan itu dapat dinikmati.
Manusia juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bahkan jika
keadaan lingkungannya berubah, manusia juga dapat mengubah cara hidupnya.
Begitupula dengan hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan dapat
menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya. Berikut adalah penjelasannya.
A. Adaptasi Hewan dengan Lingkungan
Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup dengan
lingkungannya. Adapun tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk
mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya.37
Karena lingkungan makhluk hidup itu berbeda-beda, maka cara
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri pun berbeda-beda. Seperti bentuk alat
tubuhnya, cara mendapatkan makanannya, tingkah lakunya berbeda-beda
sesuai dengan lingkungannya.38
Cara hewan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya ada tiga cara,
yaitu:
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau
alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi
morfologi merupakan jenis adaptasi yang paling mudah untuk diamati.39
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan bentuk penyesuaian fungsi alat-alat dalam
tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.40
Contoh:
a. Kotoran unta kering dan urinenya pekat.

37
Indriati SCP, Ilmu Pengetahuan Alam 5, (Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional, 2010), h. 54.
38
Ibid, h. 54
39
Ibid, h. 54.
40
Ibid, h. 61.
23

b. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi.


c. Herbivora (hewan pemakan tumbuhan) mempunyai enzim selulosa
untuk mencerna makanannya.
d. Cacing tanah memiliki kelenjar zat kapur untuk menetralkan zat
makanannya yang berupa daun yang telah busuk.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap
41
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan


memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup
menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.42 Hewan
melakukan adaptasi untuk memperoleh makanannya dan melindungi diri dari
musuh.
1. Hewan Beradaptasi untuk Memperoleh Makanan
Untuk bertahan hidup, memperoleh makanan, dan melestarikan keturunannya,
setiap makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Contoh adaptasi hewan untuk memperoleh makanan ialah:
a. Burung
Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan
madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh
setiap jenis burung juga berbeda-beda.43
1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini
sesuai untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi
menghancurkan biji tersebut.
2) Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian
ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.

41
Ibid, h. 61.
42
Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 48.
43
Ibid, h. 49.
24

3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh


seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur,
atau di air.
4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing.
Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di
kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing.
Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian
memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.44
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada
kesesuaian antara bentuk paruh burung dan jenis makanannya.
Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung juga mempunyai
bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah
satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan.
1) Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk
memegang makanan.
2) Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
3) Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk
mencengkeram mangsanya.
4) Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger.
5) Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
6) Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk
memanjat.45

b. Serangga
Serangga mempunyai cara khusus untuk memperoleh makanan.
Misalnya, mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Oleh karena itu,
mulutnya dinamakan mulut pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini

44
Ibid, h. 49.
45
Ibid, h. 49-50.
25

untuk mengisap sari madu (nektar) pada bunga. Bentuk alat pengisap itu
menyerupai belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut
ini dapat menghisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut
nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut
seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan.
Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah.
Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang
berupa daun. Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat
penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan
terutama yang berupa cairan.46
c. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas.
Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang
pasir. Pada saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak.
Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan.
Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh
makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Sehingga
unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.47
Selain itu, masih ada beberapa hal yang menyebabkan unta cocok
hidup di padang pasir, antara lain adalah: 1) bulu matanya panjang
sehingga dapat melindungi mata dari debu yang berterbangan; 2) telapak
kakinya lebar dan tebal sehingga dapat berjalan tegak di atas pasir; dan 3)
lubang hidungnya dapat ditutup menjadi celah-celah kecil sehingga debu
yang beterbangan tidak dapat masuk.48

46
Ibid, h. 50.
47
Ibid, h. 51.
48
Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam 5, (Jakarta: Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h. 73.
26

2. Hewan Beradaptasi untuk Melindungi Diri dari Musuh.


Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan
musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk
melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan
tingkah laku.49
a. Bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya.
Misalnya di daun yang berwarna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika
berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi
cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri
dinamakan mimikri.
b. Cecak dan Kadal
Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan
hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan
untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-
gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau
cecak melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan-hewan itu dapat
tumbuh kembali.
c. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat
tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau
pemangsanya.
d. Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya,
landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha
membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang,
tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun,
tetapi dapat membuat lawannya terluka.

49
Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 51.
27

e. Trenggiling dan Luing


Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat
gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras.
Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu
perisai yang sangat keras.

B. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya


1. Tumbuhan Beradaptasi untuk Memperoleh Makanan
Ada beberapa tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan
baik di tanah yang kurang subur, salah satunya adalah kantong semar.
Tumbuhan kantong semar dapat memperoleh makanannya dan memenuhi
kebutuhan akan zat hara dengan cara menangkap serangga.
Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk kantong. Di
dalam kantong itu terdapat cairan. Bau yang dikeluarkan tumbuhan ini
mengundang serangga agar mendekat serangga yang hinggap di tepi
kantong akan jatuh tergelincir dan terperangkap oleh cairan di dalam
kantong. Serangga terperangkap menjadi sumber zat hara bagi kantong
semar. Tumbuhan pemakan serangga seperti kantong semar disebut
tumbuhan insektivor.50
2. Tumbuhan Beradaptasi untuk Kelangsungan Hidup
a. Tumbuhan yang Hidup di Air
Teratai, Eceng Gondok, dan Kangkung
Teratai, eceng gondok, dan kangkung adalah jenis tumbuhan yang
hidup di air. Tumbuh-tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dengan cara berbeda-beda. Teratai akarnya berada di dasar
perairan dan batangnya berada di dalam air. Sementara itu, daunnya
menyembul di permukaan. Daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk
daunnya yang seperti ini dapat memudahkan terjadinya penguapan.
Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan.
Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan

50
Haryanto, Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 66.
28

agar tidak terbalik. Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air


karena di seluruh batangnya

b. Tumbuhan yang Hidup di Daerah Kering


Tumbuhan yang hidup di daerah kering harus berhemat dalam
menggunakan air. Ada berbagai cara menghemat air salah satunya dengan
mengurangi penguapan. Dengan demikian, air yang keluar dari tumbuhan
melalui daun bisa berkurang.
Beberapa tumbuhan mempunyai cara tersendiri dalam mengurangi
penguapan. Ada yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Misalnya pohon jati dan pohon mahoni.
Akan tetapi, ada tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan
baik di tanah yang kurang subur, misalnya kantong semar. Tumbuhan ini
mampu memenuhi kebutuhan akan zat hara dengan cara menangkap
serangga.
Sementara itu, kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungannya
melalui dua cara. Pertama, mengubah bentuk daunnya menjadi duri.
Kedua, batangnya berdaging dan berkulit tebal. Batang yang seperti ini
untuk menyimpan air. Dengan demikian, kaktus dapat mengurangi
penguapan dan tidak kekeringan. Pada saat musim hujan, kaktus menyerap
air sebanyakbanyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang. Cadangan
air ini digunakan ketika musim kering tiba.51

3. Tumbuhan beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh


Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi
diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Berikut adalah
beberapa tumbuhan dan caranya beradaptasi untuk melindungi diri dari
musuh.52

51
Choiril Azmiyawati, dkk, …h. 56.
52
Choiril Azmiyawati, dkk… h. 54.
29

a. Bunga Mawar
Tumbuhan mawar atau bunga mawar memiliki duri. Duri itu berguna
untuk melindungi diri dari gangguan hewan dan manusia. Selain mawar,
tumbuhan yang melindungi diri dengan duri antara lain, tumbuhan jeruk,
durian, dan salak. Duri tersebut dapat melukai musuh yang hendak
mengganggunya.53
b. Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja
Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat
menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel
menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut
terhindardari gangguan hewan.54
c. Buah Durian
Kulit buah durian memiliki duri yang sangat tajam.Duri ini sebagai alat
pertahanan diri dari musuhnya.Adanya kulit berduri ini membuat biji yang
berada didalam buah terlindung. Biji pada buah durian dapatdigunakan
sebagai alat perkembangbiakan.55
Itulah beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya.
Tumbuhan melindungi diri menggunakan bagian-bagian tubuhnya.

3. Hasil Penelitian yang Relevan


a. Hasil penelitian Arbangatun Fitria Ningrum. 2012. yang berjudul
“Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Make a Match Terhadap
Hasil Belajar IPS (Kelas IV SD Negeri Limbasari Kecamatan Bobotsari
Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah)” diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil Post Test mata pelajaran IPS
pada siswa yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) sebesar 78,4992
dengan model Cooperative Learning teknik Make a Match dengan siswa
yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) sebesar 69,4993. Untuk
mengetahui perbedaan yang nyata maka dilakukan analisis statistik dengan
53
Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam 5,…. h. 74.
54
Choiril Azmiyawati, dkk, …h. 54.
55
Choiril Azmiyawati, dkk,… h. 55.
30

uji-t yang didapatkan harga t sebesar 2,209. Dengan demikian penelitian


ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model Cooperative Learning teknik
Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV.
b. Hasil penelitian Tunggul Siswo Utomo. 2010. yang berjudul “Pengaruh
Persepsi Siswa Tentang Metode Make a Match dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri
1 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2009/2010) diperoleh kesimpulan bahwa:
1) Persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match berpengaruh
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1
Wuryantorotahun pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis
regresi yang memperoleh nilai thitung sebesar 7,561 diterima pada taraf
signifikansi 5%; (2) Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil
belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Wuryantorotahun pelajaran
2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh
nilai thitung sebesar 6,749 diterima pada taraf signifikansi 5%; (3)
Persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match dan motivasi
belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Wuryantorotahun pelajaran
2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh
nilai Fhitung sebesar 88,801 diterima pada taraf signifikansi 5%; (4) Persepsi
siswa tentang metode pembelajaran make a match memberikan
sumbangan efektif sebesar 32,6%, dan motivasi belajar siswa memberikan
sumbangan efektif sebesar 27,7% terhadap hasil belajar ekonomi. Secara
keseluruhan persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match,
dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi
sebesar 60,3%.
31

B. Kerangka Berpikir

Materi IPA Proses Guru


Pembelajaran

Model Pembelajaran Model Pembelajaran


Siswa
Kooperatif Metode Ceramah
Tipe Make A Match

Tes Hasil Belajar

Hasil Belajar

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

Di dalam proses pembelajaran di sekolah terkadang memberikan hasil


yang tidak memuaskan, yakni tidak sesuai seperti apa yang diharapkan pada
awal pembelajaran, khususnya pada pelajaran IPA yang disebabkan karena
siswa merasa tidak senang dan mereka menganggap bahwa IPA adalah
pelajaran yang membosankan, selain itu juga cara pendidik memberi materi
dengan cara sama secara terus menerus.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi dapat
mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh setelah proses belajar
mengajar. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikan dengan
tingkahlakusiswa atau karakterisitik kelas yang diajar. Masih banyak guru
32

menggunakan pembelajaran konvensional dengan ceramah yang dianggap


sebagai cara tepat dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dengan
pembelajaran seperti membuat siswa tidak nyaman bahkan bosan untuk
belajar IPA dan ingin mencoba dengan model pembelajaran yang berbeda dari
biasanya.
Melalui pembelajaran kooperatif metode make a match ini memberi
gambaran bahwa pembelajaran dapat dilakukan secara aktif dengan
menggunakan kartu dan proses ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode
pengajaran oleh para pendidik. Dengan make a match, pembelajaran dapat
membangkitkan keaktifan siswa, juga melibatkan pertukaran ide atau gagasan
atau pengetahuan.
Make a match akan memberi keuntungan, selain membangkitkan
keaktifan peserta didik, mereka mendapat kebebasan dalam mengajukan ide-
ide dari pengetahuan yang dimiliki serta berdiskusi terkait pembelajaran tanpa
takut untuk berargumentasi. Selain itu, make a match ini akan menciptakan
pembelajaran IPA yang lebih bermakna, karena cara pendidik menyajikan
pembelajaran dengan cara yang berbeda dari yang biasa digunakan.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka dapat diharapkan
pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat mempengaruhi hasil
belajar. Singkatnya, dengan penggunaan make a match ini hasil belajar peserta
didik akan meningkat dan lebih baik dalam memahami materi IPA yang
diberikan serta mampu untuk meggunakannya dalam memecahkan
permasalahan.

C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi
adaptasi makluk hidup.
33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat yang dijadikan penelitian adalah MI Raudlatul Jannah yang
beralamat di Jalan Palmerah Utara II RT 02 RW 005 No. 10, Palmerah,
Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil pada tahun ajaran
2013/2014.

B. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berfungsi sebagai
sumber data.1 Dalam penelitian ini, populasi yang penulis ambil sebagai objek
penelitian adalah siswa MI Raudlatul Jannah.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.2
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling ialah sampel yang dipilih dengan pertimbangan
karakteristik tertentu.3 Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V A sebagai kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran
dengan model kooperatif tipe make a match. Kelompok kontrolnya adalah
kelasV B yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah.

C. Metode dan Desain Penelitian


Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuasi eksperimen (quasi-experiment research) karena kelompok-kelompok
yang terpilih masih dapat berhubungan dan berada pada keadaan apa adanya,
sehingga peneliti tidak dapat mengatur sendiri variabel bebasnya. Penelitian

1
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 67.
2
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), h. 88.
3
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.51.

33
34

quasi eksperimen merupakan metode yang tidak memungkinkan peneliti


melakukan pengontrolan secara penuh terhadap variabel dan kondisi-kondisi
eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu
dengan cara mengajar di sekolah tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group
Pre-Test and Post-Test Design. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, akan tetapi keduanya
dilakukan pretest dan posttest. Tes yang diberikan ditujukan untuk mengetahui
hasil belajar IPA siswa pada aspek kognitif. Desain penelitian dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen T1 XE T2
Kontrol T2 XK T2

Keterangan:
T1 = Tes awal (Pretest)
T2 = Tes akhir (Postest)
XE = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan make a
match
Xk = Perlakuan pada kelas kontrol menggunakan ceramah

D. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek
penelitian.
Dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif tipe
make a match, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar IPA.
35

E. Teknik Pengumpulan Data


Adapun tahapan pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai berikut:
1. Dilakukan observasi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan obyek
penelitian serta menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Siswa diberikan perlakuan, bagi kelas eksperimen diajarkan dengan
model pembelajaran tipe make a match dan kelas kontrol yang diajarkan
dengan metode ceramah.
3. Siswa diberikan tes berupa pretest dan postest. Pretest digunakan untuk
menentukan uji normalitas dan homogenitas soal IPA pada kedua kelas
dengan soal yang sama. Dan postest untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
4. Siswa dinilai dari hasil tes yang diperoleh dari kedua kelompok di atas,
yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap hasil belajar
IPA.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes obyektif dalam
bentuk pilihan ganda yang terdiri dari empat opsi. Tes yang digunakan dalam
penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketetapan alat penelitian terhadap
konsep yang dinilai sesuai, sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya
dinilai.
Uji yang digunakan ialah pretest dan postest. Pretest untuk mengetahui
kehomogenitasan dan kenormalitasan data. Postest digunakan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan siswa yang tidak
menggunakanmetode pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Agar penulisan soal sesuai dengan materi dan standar kompetensi,
maka peneliti membuat kisi-kisi instrumen tes sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup
Tingkatan Kognitif
Kompetensi Dasar Konsep Indikator Pembelajaran Jumlah Soal
C1 C2 C3
3.1 Mengidentifikasi Pengertian 1. Menjelaskan definisi adaptasi
*1 *2, 3 3
penyesuaian diri adaptasi
hewan dengan
Pengertian 2. Menjelaskan pengertian habitat
lingkungan *4 1
habitat
tertentu untuk
mempertahankan Macam- 3. Menyebutkan macam-macam adaptasi *5 1
hidup macam (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
adaptasi 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis
(morfologi, adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah *6, 7, 8 3
fisiologi, laku)
tingkah 5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 9, 10, 12,
laku) 11, 14 8
*13, *15, *16
6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
*17, *18, *19 3

7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah


laku *21, 22, 23,
20, 24 7
*25, *26

36
Tingkatan Kognitif
Kompetensi Dasar Konsep Indikator Pembelajaran Jumlah Soal
C1 C2 C3

Istilah 8. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi


*27, *28 2
mimikri dan dalam adaptasi tingkah laku
autotomi
9. Menunjukkan hewan yang beradaptasi
*29 1
dengan autotomi dan mimikri

3.2 Mengidentifikasi Adaptasi 1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi *30, 31, *32,
4
penyesuaian diri pada untuk memperoleh makanan *33
tumbuhan dengan tumbuhan 2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi *34, 35, 36,
lingkungan untuk kelangsungan hidup 38, *39, *37, *40, 41, 9
tertentu untuk *42
mempertahankan 3. Menentukan tumbuhan yag beradaptasi untuk
*43, *44, *45 3
hidup melindungi diri dari musuh

Jumlah Soal 19 12 14 45

Ket. * = Soal valid

37
38

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan


uji coba kepada responden di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan
sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan uji
homogenitas.

1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
menjalankan fungsi ukurnya.4 Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam
mendefiniskan suatu variabel.5 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat.
Uji validitas instrumen ini menggunakan product moment, yaitu:6
N∑XY − ∑X (∑Y)
rxy =
𝑁∑𝑋 2 − ∑𝑋 2 {𝑁∑𝑌 2 − ∑𝑌 2 }

Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor item ke-i dimana i = 1,2,3,4, … k

Y = Skor total

N = Jumlah butir soal

Hasil yang didapat kemudian disesuaikan dengan rtabel dengan kriteria


pengujian sebagai berikut: Jika rhitung ˃ rtabel maka butir soal tersebut valid dan jika
rhitung ˂ rtabel maka butir soal tersebut tidak valid.
Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan
menggunakan program anates yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :

4
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), h. 114.
5
Ibid, h. 114
6
Lilik Nofijanti, dkk, Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14, (Bandung:
LAPIS PGMI, 2008), h. 9-10.
39

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 45
Jumlah Siswa 28
1, 2, 4, 5, 6, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 25, 26,
Nomor Soal Valid 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 37, 39, 40, 42, 43, 44,
45
3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 20, 22, 23, 24, 31, 35,
Nomor Soal Tidak Valid
36, 38, 41
Jumlah Soal Valid 28

Berdasarkan hasil perhitungan anates dari 45 soal yang diberikan terdapat


27 soal yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 18 soal. Sebanyak 2
soal dibuang atau tidak digunakan karena indikator pembelajaran dalam kedua
soal tersebut sudah terwakili. Dengan demikian, jumlah soal yang digunakan
dalam pretest dan posttest adalah sebanyak 25 butir soal.

2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas.
Realibilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan.7
Reliabilitas diartikan dengan kestabilan (stability), bilamana tes itu diujikan dan
hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam
tes tersebut.8 Suatu alat evaluasi atau tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat
dipercaya, konsisten, atau stabil produktif, jadi yang diperhitungkan adalah
ketelitiannya.

7
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya Edisi 1 Cetakan 5, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), h. 43.
8
Lilik Nofijanti, dkk, Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14, (Bandung:
LAPIS PGMI, 2008), h. 10-8.
40

Uji realibitas ini menggunakan rumus Kuder Richardson atau KR-20,


9
yaitu:
𝑘 𝑠 2 −∑ 𝑝𝑞
r11= ( )
𝑘−1 𝑠2

Keterangan:
r11 = Koefisien realibitas internal seluruh item

p = Proporsi subjek yang menjawab dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 - p)

∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q

K = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

Tabel 3.4
Kriteria Reliabilitas
Koefisien korelasi Kriteria
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ r < 1,00 Sangat tinggi

3. Uji Taraf Kesukaran


Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya
saja tetapi juga perlu dilakukan tes taraf kesukaran.
Untuk menghitung taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:10
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran

B = Jumlah skor siswa yang menjawab dengan benar

N = Jumlah seluruh

9
Ibid, h. 10-12.
10
Ibid. h. 11-8.
41

Tabel 3.5
Kriteria kesukaran
Rentang nilai Tingkat kesukaran
0,0 Sangat sukar
0,01 – 0,39 Sukar
0,40 – 0,80 Sedang (Baik)
0,81 – 0,99 Mudah
1,00 Sangat mudah

4. Uji Daya Beda


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua bagian yaitu upper group (siswa
berkemampuan tinggi) dan lower group (siswa berkemampuan rendah).
Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menganalisis daya pembeda
butir tes adalah mengurutkan jawaban siswa siswi mulai dari yang tertinggi
sampai yang terendah. Kemudian membagi kelompok atas dan kelompok bawah
masing-masing 25% atau 30% atau 40%. Langkah selanjutnya ialah memberi skor
1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah pada tes
pilihan ganda, sedangakn pada tes essay diberikan skor sesuai dengan rentangan
yang ditentukan. Terakhir, Menghitung daya beda dengan rumus yang telah
ditentukan, yakni:11
𝑈−𝐿
DB = 𝑁
𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Keterangan:
DB = Daya beda

U = Kelompok tinggi

L = Kelompok rendah

Nup = Jumlah siswa Upper atau Lower

11
Ibid, h. 11-10.
42

Tabel 3.6
Kriteria Daya Beda
Rentang nilai Kriteria
0,70 – 1,00 Baik sekali
0,40 – 0,69 Baik
0,20 – 0,39 Cukup
0,00 – 0,19 Jelek
-1,00 – 0,00 Jelek sekali

D. Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang akan digunakan dalam penelitian.12 Uji normalitas data ini dilakukan untuk
mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan adalah uji lilifors.
Data sampel diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Nilai Zi
Xi − X̄
ditentukan dengan rumus Zi= . Dengan keterangan Zi =Skor baku, X̄ = Nilai
𝑆

rata-rata, Xi = Skor data, dan S= Simpangan baku. Kemudian besar peluang


ditentukan untuk masing-masing nilai Zi jika berdasarkan tabel Zi dan disebut
dengan F (Zi) dengan rumus F (Zi) = P (z ≤ zi).
∑𝑖
Z1, Z2, Z3, … Zn dihitung dengan rumus S(Zi) = . Kemudian selisih hasil
𝑛

kedua dan ketiga dihitung dan ditentukan harga mutlaknya dengan rumus L = F
(Zi) - S(Zi). Lalu diambil nilai terbesar antara harga mutlak dari selisih tersebut
yang dinamakan Lo atau Lhitung. Langkah terakhir ialah menyusun kesimpulan,
yaitu pertama, jika Lhitung ≤ Ltabel, maka terima Ho, berarti berdistribusi normal,
atau jika Lhitung ≥ Ltabel, maka tolak Ho, berarti tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai
varians yang homogen atau tidak.

12
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), h. 123.
43

Dalam melakukan uji homogenitas, pertama menentukan hipotesis.


Setelah hipotesis ditentukan, data dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian dari
data tersebut dihitung simpangan baku masing-masing kelompok serta Fhitung
𝑆2 𝑛Ʃ𝑋 2 − (Ʃ𝑋)2
dengan rumus: Fhitung = 𝑆12 , dimana S2 = .
2 𝑛 𝑛−1

Setelah Fhitung diperoleh, selanjutnya ialah menentukan taraf nyata, db


pembilang (varians terbesar), serta db penyebut (varians terkecil). Langkah
terakhir ialah menguji homogen dengan pertimbangan jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho
diterima atau jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak.

3. Pengujian Hipotesis
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus t-
test untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dengan siswa yang tidak diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Langkah-langkah pengujian hipotesis:
Merumuskan hipotesis
Menentukan uji statistik
ˉ𝑋1 −𝑋̄2
thitung = 1 1
𝑆 +
𝑛1 𝑛2

Keterangan:
X1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = Jumlah sampel kelompok kontrol

S = Standar deviasi

Jika dari pengujian homogenitas diperoleh hasil bahwa kedua simpangan


baku tidak sama (varians tidak homogen), maka uji statistik yang digunakan
adalah:
𝑋̄1 −𝑋̄2
tt = (𝑆 1 ²) ( 𝑆 2 ²)
+
𝑛ˡ 𝑛²
44

Menentukan kriteria pengujian. Untuk menentukan kriteria pengujian pada


pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan
melihat perbandingan antara thitung dan ttabel.
Membuat kesimpulan:
Jika thitung < ttabel, maka terima Ho
Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho

E. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ 1 > µ2

Keterangan:
µ1 = Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen menggunakan make a
match
µ2 = Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol menggunakan ceramah
45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar. Kelas yang
digunakan sebanyak dua kelas dan subyek sebanyak 56 siswa dengan masing-masing
kelas V A berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas V B berjumlah 28
siswa sebagai kelas eksperimen. Pengambilan data diperoleh menggunakan instrumen
hasil belajar yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda.
Sebelum soal tersebut dibagikan pada kelas eksperimen dan kontrol, soal-soal
tersebut terlebih dahulu diujikan di kelas yang lebih tinggi, yakni di kelas VI.
Tujuannya ialah untuk memenuhi persyaratan tes, yaitu uji validitas, uji reliabilitas,
indeks kesukaran, dan daya pembeda.
Penelitian ini dilakukan selama lima pertemuan. Tiga pertemuan dilakukan
untuk pembelajaran dan dua pertemuan dilakukan untuk melakukan pretest dan
posttest. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi Adaptasi Makhluk
Hidup. Proses pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan
perlakuan berbeda. Kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, sedangkan kelas kontrol diajarkan menggunakan
ceramah.

1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Hasil dari penelitian ini diambil dari nilai pretest dan posttest kedua kelas.
Sebelum proses pembelajaran, kedua kelas masing-masing diberi pretest. Pretest
bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal siswa tentang materi adaptasi makhluk
hidup. Adapun perbandingan hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah
sebagai berikut:

45
46

Tabel 4.1
Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Maksimum 52 52
Nilai Minimum 32 32
Mean 43,14 42,57
Median 45,50 45,10
Modus 49,50 49,10
Rentang Kelas (R) 20 20
Interval (I) 4 4
Standar Deviasi (SD) 6,80 6,80

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai tertinggi dan terendah pada kelas
eksperimen dan kontrol memiliki kesamaan, yaitu masing-masing 52 dan 32.Nilai
rata-rata (mean) 43,14 pada kelas eksperimen dan 42,57 pada kelas kontrol. Nilai
tengah (median) 45,50 pada kelas ekperimen dan 45,20 pada kelas kontrol. Nilai yang
sering muncul (modus) 49,50 pada kelas eksperimen dan 49,10 pada kelas kontrol.
Sedangkan standar deviasi (SD) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
kesamaan, yaitu 6,80 dengan jumlah subyek 28 siswa. Hal ini menunjukkan kelas
yang akan diajarkan tentang materi adaptasi makhluk hidup dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match (kelas eksperimen) kemampuan
awalnya sama dengan kelas yang akan diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional menggunakan ceramah (kelas kontrol).

2. Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Setelah memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match, selanjutnya dilakukan posttest.
Posttest bertujuan untuk kemampuan dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
Adapun perbandingan hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai
berikut:
47

Tabel 4.2
Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Maksimum 92 92
Nilai Minimum 64 60
Mean 79,71 76,14
Median 80,50 75,70
Modus 86,35 74,73
Rentang Kelas (R) 28 32
Interval (I) 5 6
Standar Deviasi (SD) 8,88 8,80

Setelah diberi perlakuan, diketahui bahwa berdasarkan tabel 4.2, nilai


tertinggi posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 92. Nilai terendah
pada kelas eksperimen 64 dan kelas kontrol adalah 60. Nilai rata-rata (mean) pada
kelas eksperimen 79,71 dan pada kelas kontrol 76,14. Nilai tengah (median) pada
kelas eksperimen 80,50 dan pada kelas kontrol 75,70. Nilai yang sering muncul
(modus) pada kelas eksperimen 86,35 dan kelas kontrol 74,73. Sedangkan standar
deviasi (SD) pada kelas eksperimen 8,88 dan pada kelas kontrol 8,80.

3. Data Hasil Belajar Sesuai Indikator Pencapaian


Setelah mengumpulkan data dari pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol, kemudian peneliti melakukan penghitungan pencapaian hasil belajar
sesuai indikator. Adapun hasil belajar sesuai indikator pencapaian hasil belajar adalah
sebagai berikut:
48

Tabel 4.3
Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest
Sesuai Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Pretest Posttest
No. Indikator No. Soal Kontrol
Eksp Kontrol Eksp
Menjelaskan 1 78,6%
1. 53,6% 46,4% 71,4%
definisi adaptasi
Menjelaskan 2 71,4%
2. 78,6% 64,3% 92,9%
pengertian habitat
Menyebutkan
macam-macam
adaptasi 3 67,9%
3. 35,7% 64,3% 60,7%
(morfologi,
fisiologi, dan
tingkah laku)
Menjelaskan
pengertian dari
jenis-jenis
4. adaptasi 4 64,3% 35,7% 78,6% 67,9%
(morfologi,
fisiologi, dan
tingkah laku)
Menyebutkan
contoh dari 5, 6, 7 60,7%
5. 39,3% 39,3% 79,8%
adaptasi
morfologi
Menyebutkan
6. contoh dari 8, 9 53,6% 44,6% 67,9% 80,4%
adaptasi fisiologi
Menyebutkan
contoh dari 10, 11,
7. 63,1% 39,3% 75% 50,1%
adaptasi tingkah
12
laku

Menjelaskan
istilah mimikri 13, 14 73,2%
8. 37,5% 62,5% 62,5%
dan autotomi
dalam adaptasi
49

tingkah laku
Menunjukkan
hewan yang
beradaptasi 15 67,9%
9. 39,3% 53,6% 82,1%
dengan
autotomidan
mimikri
Menentukan
tumbuhan yang 16, 17,
10. beradaptasi untuk 51,2% 48,8% 70,2% 54,8%
18
memperoleh
makanan
Menentukan
19, 20,
tumbuhan yang
11. beradaptasi untuk 21, 22, 46,4% 49,3% 68,6% 65,7%
kelangsungan 23
hidup
Menentukan
tumbuhan yang
12. beradaptasi untuk 24, 25 51,8% 41,1% 69,6% 58,9%
melindungi diri
dari musuh

Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pretest dan
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas, persentase
nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar
92,9%, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator
empat, yakni sebesar 62,5%. Persentase nilai posttest tertinggi kelas kontrol ialah
pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan nilai posttest terendah kelas
kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%.
Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator
dua, yakni sebesar 78,6%, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen
ialah pada indikator tiga, yakni sebesar 35,7%. Persentase nilai pretest tertinggi pada
kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah
39,3%.
50

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data


1. Uji Prasyarat Sampel
a. Uji Normalitas Pretest
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
Lo<Ltabel diukur pada taraf signifikansi tertentu.
Hasil uji normalitas pretest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Pretest
Pretest
Statistik
Eksperimen Kontrol
n 28 28
Lhitung 0,1509 0,1577
Ltabel 0,161 0,161
Kesimpulan Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas untuk data pretest dan posttest
dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai
kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 untuk kedua sampel
penelitian.
Nilai pretest pada kelas eksperimen Lhitung adalah 0,1509, sedangkan nilai
Ltabeladalah 0,161. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
hasilpretest kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel. = 0,1509 < 0,161.

b. Uji Homogenitas Pretest


Setelah sampel dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya adalah
menghitung nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan
51

menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok
dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi 95%.
Hasil uji homogenitas pretest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Pretest
Statistik
Eksperimen Kontrol
2
S 46,65 41,86
Fhitung 1,05
Ftabel 1,77
Kesimpulan Homogen

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui hasil uji homogenitas untuk data pretest
didapat Fhitung = 1,05 dan data posttest didapat Fhitung = 1,12. Dengan taraf signifikan
95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 28 dan (dk2) = 28 didapat Ftabel =
1,77.
Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari
kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena
memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel= 1,12 < 1,77.

c. Uji T
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil
belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data
berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji T dengan kriteria pengujian yaitu
jika thitung< ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha
diterima. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis penelitian data pretest:
52

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji T
Pretest
Statistik
Eksperimen Kontrol
N 28 28
Mean 43,14 41,86
𝑺𝒈𝒂𝒃 6,75
thitung 1,01
ttabel 1,706
Kesimpulan thitung < ttabel = H0 diterima

Dari tabel 4.6 hasil perhitungan uji T di atas, nilai pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung pretest sebesar 1,01
dengan ttabel 0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung pretest lebih kecil
dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan,
yaitu: jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa terdapat tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dengan demikian, kedua kelas tersebut layak dijadikan sampel penelitian.

2. Uji Prasyarat Hipotesis


a. Uji Normalitas Postest
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
Lo<Ltabel diukur pada taraf signifikansi tertentu.
Hasil uji normalitas postest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:
53

Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Postest
Posttest
Statistik
Eksperimen Kontrol
n 28 28
Lhitung 0,0935 0,0909
Ltabel 0,161 0,161
Kesimpulan Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji normalitas untuk data pretest dan posttest
dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai
kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 untuk kedua sampel
penelitian.
Nilai posttest pada kelas eksperimen memiliki Lhitung 0,0935, nilai Lhitung pada
kelas kontrol adalah 0,0909 sedangkan nilai Ltabel adalah 0,161. Jadi berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung< Ltabel. = 0,1509<0,161.

b. Uji Homogenitas Postest


Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dicari nilai homogenitas.Dalam penelitian ini homogenitas didapat
dengan menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua
kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi
95%, hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat deperti
pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Posttest
Statistik
Eksperimen Kontrol
2
S 82,88 74,05
Fhitung 1,12
Ftabel 1,77
Kesimpulan Homogen
54

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui hasil uji homogenitas untuk data postest
didapat Fhitung = 1,12. Dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05) dengan derajat
kebebasan (dk1) = 28 dan (dk2) = 28 didapat Ftabel = 1,77.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua
sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena memenuhi
kriteria Fhitung < Ftabel = 1,12< 1,77.

C. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat sampel dan hipotesis, diketahui bahwa data
hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data
berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji T dengan kriteria pengujian yaitu jika
thitung< ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak, Ha
diterima.
Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data postest kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah tabel pengujian
hipotesis penelitian dataposttest.
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Posttest
Statistik
Eksperimen Kontrol
N 28 28
Mean 79,71 76,14
𝑺𝒈𝒂𝒃 8,86
thitung 2,12
ttabel 1,706
Kesimpulan thitung >ttabel = H0 ditolak

Dari tabel 4.9, rata-rata hasil belajar nilai posttest siswa kelompok eksperimen
lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Untuk nilai posttest kelas
55

eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest
sebesar 2,12 dengan ttabel 0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung posttest lebih
besar dibandingkan dengan ttabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung > ttabel,
maka Ho diterima, dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran
kooperatif metode make a match terhadap hasil belajar siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat
adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.1
Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.2 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut, maka peneliti mengambil
data pretest untuk mengetahui kecocokan kelas tersebut untuk dijadikan sampel
penelitian. Hasil pretest yang sudah didapat digunakan sebagai data untuk dihitung
normalitasnya dan homogenitasnya, selanjutnya diujikan pada uji hipotesis
pengambilan sampel.
Data tersebut berdistribusi normal, terbukti pada hasil uji prasyarat
menyatakan bahwa hasil uji pretest Lhit< Ltabdengan Lhit kelas ekperimen 0,1509, Lhit
kelas kontrol 0,1577 dengan Ltab 0,161 dan pada taraf signifikan 95%.

1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Rosda,
2011), h. 5.
2
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 139-140.
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1989), h. 22.
56

Selain itu, data bersifat homogen karena Fhit< Ftab, terbukti berdasarkan hasil
uji pretest bahwa pada Fhit1,05 sedangkan Ftab1,77 pada taraf signifikan 95%. Setelah
berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan uji hipotesis pengambilan sampel
dengan menggunakan Uji-T, pada taraf signifikan 95%.
Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pretest dan
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas, persentase
nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar
92,9%, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator
empat, yakni sebesar 62,5%. Persentase nilai posttest tertinggi kelas kontrol ialah
pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan nilai posttest terendah kelas
kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%.
Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator
dua, yakni sebesar 78,6%, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen
ialah pada indikator tiga, yakni sebesar 35,7%. Persentase nilai pretest tertinggi pada
kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah
39,3%.
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung persentase nilai berdasarkan
indikator pembelajaran. Tujuannya ialah untuk mengetahui persentase pencapaian
siswa setiap indikatornya. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen
ialah pada indikator dua yang berisi pengertian habitat, yakni sebesar 78,6%,
sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang
berbunyi siswa harus mampu menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 35,7%.
Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan
nilai pretest terendah kelas kontrol ialah sebesar 39,3%.
Nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua yang
berisi tentang menjelaskan pengertian habitat, yakni sebesar 92,9%, sedangkan nilai
posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang berisi tentang
menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 60,7%. Persentase nilai posttest
57

tertinggi kelas kontrol ialah pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan
nilai posttest terendah kelas kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%.
Setelah mengetahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian
ini berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya data dihitung menggunakan uji
hipotesis menggunakan uji T. Dari hasil perhitungan pretest yang dilakukan,
diperoleh nilai thit = 1,01 dan ttab = 1,706. Menunjukkan thit< ttab atau 1,01<1,706
dengan demikian bahwa Ho diterima danHa ditolak dapat disimpulkan kedua kelas
tersebut tidak berbeda nyata. Dari kedua sampel yang sudah dihitung baik normalitas,
homogenitas dan uji hipotesisi atau uji-T, bahwa sampel tersebut dapat digunakan
sebagai sampel penelitian dan dapat diberi perlakuan, karena kedua sampel memiliki
kemampuan yang sama dan mewakili populasi sampel.
Setelah dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas
eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Kedua kelas diujikan dengan posttest, data posttest yang sudah ada
dihitung normalitasnya dan homogenitasnya, barulah pada uji hipotesis.
Data posttest yang didapat pada kedua kelas baik kelas eksperimen dan
kontrol berdistribusi normal, karena memenuhi Lhit< Ltab pada taraf signifikan 95%,
setelah data tersebut bersifat normalitas dan homogenitas, maka data tersebut dapat
dilanjutkan pada uji hipotesis dengan uji-T. Data postest yang diperoleh pada kedua
kelas tersebut yaitu thit = 2,12 dan ttab = 1,706 menunjukkan bahwa thit> ttab atau 2,12
> 1,706. Dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha, sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kelas eksperimen dibanding kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.
Kelas eksperimen ialah kelas yang diberikan perlakuan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dan kelas kontrol ialah kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode
konvensional yang biasa guru lakukan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah diberi
58

perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan tes


keterampilan hasil belajar.
Pembelajaran dilakukan dalam lima pertemuan yaitu tiga pertemuan untuk
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dan dua pertemuan untuk melakukan pretest dan
posttest.
Pembelajaran kooperatif tipe make a matchyang telah dilakukan dapat
dijadikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa dengan tidak hanya datang,
duduk, mencatat materi, dan mengerjakan soal saja, melainkan belajar dilakukan
dengan permainan memasangkan kartu yang dimilikinya kemudian dipasangkan
dengan kartu yang dimiliki oleh temannya yang lain. Permainan dalam pembelajaran
seperti ini tentu saja tujuan awalnya ialah menyampaikan materi yang sedang
diajarkan.
Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini
siswa juga dilatih untuk dapat menguasai materi secara cepat, berkomunikasi dan
bekerjasama dengan baik, misalnya ketika masing-masing siswa mendapat kartu soal
atau jawaban yang diberikan oleh guru, siswa akan mengingat-ingat materi yang
dimaksud dalam kartu tersebut, sehingga ketika berkomunikasi dengan teman lainnya
untuk mencari pasangan atas soal atau jawaban dari kartu yang dimilikinya akan lebih
mudah dan cepat. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan semangat belajar dengan
menerapkan model pembelajaran yang baru, siswa tidak merasa jenuh sehingga dapat
memotivasi dan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat
menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam mata
pelajaran IPA materi adaptasi makhluk hidup.
Pada pembelajaran model kooperatif tipe make a match ini, peneliti
menggunakan media kartu yang dibuat dari kertas karton. Kartu-kartu ini digunakan
59

untuk menuliskan soal dan jawaban terkait materi yang kemudianakan diberikan ke
siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Dalam pembelajaran tipe make a match menuntut keaktifan siswa. Keaktifan
siswa tidak saja dalam menerima informasi tetapi juga dalam memproses informasi
tersebut secara efektif, mulai mencari pasangan, berdiskusi, menyajikan, bertanya dan
menjawab pertanyaan. Make a match biasanya digunakan untuk menjelaskan konsep
yang memiliki bahasan yang banyak.
Secara umum dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan
peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, menjadikan siswa untuk dapat saling
menghargai pendapat orang lain, bergotong royong dalam menyelesaikan masalah.
Hal tersebut dapat terbentuk karena adanya kooperatif atau kerja sama antar siswa
selama proses pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi
makhluk hidup di kelas V MI Raudlatul Jannah, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji-T diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu
sebesar 2,12 > 1,706.
Jadi dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
make a match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi
makhluk hidup kelas V MI Raudlatul Jannah.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat
diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match, ada
baiknya guru mempersiapkan dan mengelola waktu selama KBM
berlangsung agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
2. Ciptakan suasana yang menyenangkan dengan menghindari suasana yang
tidak membosankan.
3. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, ada baiknya guru dan siswa
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya pembelajaran model kooperatif
tipe make a match untuk perbaikan selanjutnya.

60
61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Pustaka Setia.

Azmiyawati, Choiril, dkk, 2008. IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

B. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan


Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,
Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

E. Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.


Bandung: Nusa Media.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: Quantum Teaching.

Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.


Bandung: Rosda.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning


Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Masitoh dan Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen


Pendidikan Islam Depag RI.

Nofijanti, Lilik, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14.
Bandung: LAPIS PGMI.

Nuraida dan Halid Alkaf. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat:


Islamic Research Publishing.

Priyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,


Kementerian Pendidikan Nasional.
62

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru, Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

SCP, Indriati, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya Edisi 1 Cetakan


5. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:


Alfabeta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,


Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Triyanto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi,


Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.

W. Johnson, David, dkk. 2010. Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran


untuk Sukses Bersama. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron dengan judul
The Ne Circle of Learning. Bandung: Nusa Media.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
63

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Pertemuan ke- : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. StandarKompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. KompetensiDasar :
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.1.1 Menjelaskan definisi adaptasi
3.1.2 Menjelaskan pengertian habitat
3.1.3 Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah
laku)
3.1.4 Menjelaskan pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku)
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan definisi adaptasi
2. Menjelaskan pengertian habitat
3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan
tingkah laku)
64

E. Materi
a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup
b. Materi Ajar :
Adaptasi Hewan dengan Lingkungan
Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya. Adapun
tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk mempertahankan hidup dan melestarikan
jenisnya.
Karena lingkungan makhluk hidup itu berbeda-beda, maka cara makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri pun berbeda-beda. Seperti bentuk alat tubuhnya, cara
mendapatkan makanannya, tingkah lakunya berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya.
Makhluk hidup memiliki tempat tinggal. Tempat tinggal makhluk hidup disebut
habitat. Habitat makhluk hidup ada di darat, di laut dan di udara.
Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu:
1. Adaptasi Morfologi
2. AdaptasiFisiologi
3. AdaptasiTingkahLaku

F. Metode/Strategi Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Make a Match


G. Langkah-langkah Kegiatan :
Kegiatan awal (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
1. Guru mengucapkan salam Menjawab salam dan berdoa Religius
dan berdoa bersama bersama
2. Guru mengkondisikan Mempersiapkan diri, duduk Komunikatif
dengan memperhatikan sikap rapi Motivasi
dan tempat duduk siswa
untuk memulai pelajaran
3. Guru menyampaikan pokok Mendengarkan pokok Menghargai
bahasan yang akan dipelajari bahasan yang disampaikan Disiplin
dan tujuan pembelajaran guru
4. Guru menjelaskan tata cara Mendengarkan penjelasan Menghargai
belajar dengan tipe make a guru, bertanya tentang Disiplin
match, kemudian penggunaan make a match
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang cara penggunaan
65

make a match sebelum


kegiatan dilakukan
5. Melakukan pre test dengan Menjawab pre test dari guru Komunikatif
menanyakan contoh-contoh Rasa ingin
adaptasi makhluk hidup yang tahu
ada di sekitar

Kegiatan Inti (50 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Menerapkan metode make a Melakukan kegiatan Komunikasi
match, yakni: pembelajaran menggunakan Menghargai
a. Membagi siswa menjadi dua metode make a match dengan Jujur
kelompok, kelompok aktif Disiplin
pemegang kartu soal dan Kerjasama
kelompok pemegang kartu
jawaban.
b. Mempersiapkan kartu yang
berisi beberapa konsep (kartu
soal dan satu kartu jawaban).
c. Setiap siswa mendapat satu
kartu dan guru memberikan
kesempatan untuk siswa
memikirkan pasangan dari
kartu yang dipegang.
d. Siswa mencari pasangan dari
kartu yang didapat dan
mencocokkannya dengan
waktu yang sudah disepakati
dan akan diberi poin.
e. Setelah satu babak selesai,
kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang
berbeda, demikian seterusnya
sampai waktu yang
ditentukan
66

Kegiatan Akhir (10 menit)


Kegiatan Guru KegiatanSiswa NilaiKarakter
1. Bersama siswa membuat Menyimpulkan materi yang Komunikatif
kesimpulan tentang materi telah dipelajari.
yang telah dipelajari.
2. Memberikan soal latihan. Mengerjakan soal latihan.
Tanggung
jawab
3. Mengucapkan salam dan Membaca doa bersama-sama. Religius
berdoa.

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papan tulis, Media kartu make a match
c. Alat Bantu : Spidol dan Penghapus

I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar:

Indikator Penilaian
Pencapaian Instrumen Soal Skor
Kunci
Teknik Instrumen
Kompetensi
Menjelaskan Tes Pilihan 1. Penyesuaian diri terhadap
definisi tertulis ganda lingkungan disebut ….
adaptasi a. Ekologi
b. Ekosistem D 10
c. Evolusi
d. Adaptasi
67

2. Makhluk hidup
beradaptasi untuk
menyesuaikan diridengan
…. 10
a. Lingkungannya A
b. Hidupnya
c. Tubuhnya
d. Musuhnya

3. Adaptasi pada makhluk


hidup berfungsi untuk ….
a. mendapat ruang hidup
yang lebih luas
b. dapat berkembang
biak dengan baik C 10
c. mempertahankan
hidupnya lebih lama
d. mendapatkan cukup
makanan yang sesuai

4. Untuk menjaga
kelangsungan hidupnya,
makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan
…. D 10
a. Air
b. Darat
c. Udara
d. Lingkungan
Menjelaskan Tes Pilihan 5. Tempat tinggal suatu
pengertian tertulis ganda makhluk hidup disebut ….
habitat a. Habitat A 10
b. Komunitas
c. Populasi
d. Adaptasi
Menyebutkan Tes Pilihan 6. Di bawah ini merupakan
macam-macam tertulis ganda macam-macam adaptasi,
adaptasi kecuali ….
(morfologi, a. Morfologi D 10
fisiologi, dan b. Fisiologi
tingkah laku) c. Tingkah laku
d. Alamiah
68

7. Macam-macam adaptasi
ada tiga, yaitu ….
a. Morfologi, fisiologi,
alami
b. Fisiologi, alami,
D 10
tingkah laku
c. Morfologi, tingkah
laku, alami
d. Morfologi, fisiologi,
tingkah laku
Menjelaskan Tes Pilihan 8. Penyesuaian bentuk-
pengertian dari Tertulis Ganda bentuk tubuh makhluk
jenis-jenis hidup terhadap
adaptasi lingkungannya disebut
(morfologi, adaptasi …. A 10
fisiologi, dan a. Morfologi
tingkah laku) b. Fisiologi
c. Tingkah laku
d. Alamiah
9. Penyesuaian makhluk
hidup mengggunakan
fungsi alat-alat dalam
tubuh terhadap
lingkungannya merupakan
B 10
adaptasi ….
a. Morfologi
b. Fisiologi
c. Tingkah laku
d. Alamiah
10. Adaptasi tingkah laku
merupakan penyesuaian
diri terhadap lingkungan
yang berhubungan dengan
….
a. Perubahan bentuk C 10
alat-alat tubuhnya
b. Fungsi alat-alat tubuh
c. Kebiasaan tingkah
laku yang dilakukan
d. Perubahan bentuk
69

tubuhnya

Jakarta, 25 November 2013

Mengetahui,
Guru BidangStudi Peneliti
70

Media Kegiatan Inti Pertemuan 1


Kelas Eksperimen
71

MEDIA KARTU MAKE A MATCH

PERTEMUAN 1

ADAPTASI MORFOLOGI
MACAM- MACAM ADAPTASI

ADAPTASI FISIOLOGI
MACAM- MACAM ADAPTASI

ADAPTASI TINGKAH LAKU


MACAM- MACAM ADAPTASI

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK


HIDUP DENGAN
PENGERTIAN ADAPTASI
LINGKUNGANNYA

TEMPAT TINGGAL MAKHLUK


HIDUP DINAMAKAN …. HABITAT

TUJUAN MAKHLUK HIDUP UNTUK MEMPERTAHANKAN


BERADAPTASI HIDUP DAN MELESTARIKAN
JENISNYA

PENYESUAIAN BENTUK TUBUH


PENGERTIAN ADAPTASI MAKHLUK HIDUP ATAU ALAT-
MORFOLOGI ALAT TUBUH MAKHLUK
HIDUP TERHADAP
LINGKUNGANNYA
72

BENTUK PENYESUAIAN
PENGERTIAN ADAPTASI FUNGSI ALAT-ALAT DALAM
FISIOLOGI TUBUH MAKHLUK HIDUP
TERHADAP LINGKUNGANNYA

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK


HIDUP YANG DILAKUKAN
PENGERTIAN ADAPTASI UNTUK MENGHINDARKAN
TINGKAH LAKU DIRI DARI SERANGAN MUSUH
DENGAN MENGUBAH
TINGKAH LAKUNYA

ADAPTASI MORFOLOGI,
MACAM-MACAM ADAPTASI ADAPTASI FISIOLOGI,
ADAPTASI TINGKAH LAKU
73

Evaluasi Pertemuan 1

Nama : ……………………………… Hari/Tanggal :……………………………


Kelas : ……………………………… Pelajaran : …………………………...

1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan b. Fisiologi


disebut …. c. Tingkah laku
a. Ekologi d. Alamiah
b. Ekosistem
7. Macam-macam adaptasi ada tiga,
c. Evolusi
d. Adaptasi yaitu ….
2. Makhluk hidup beradaptasi untuk a. Morfologi, fisiologi, alami
menyesuaikan diri dengan …. b. Fisiologi, alami, tingkah laku
a. Lingkungannya c. Morfologi, tingkah laku, alami
b. Hidupnya d. Morfologi, fisiologi, tingkah laku
c. Tubuhnya 8. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh
d. Musuhnya
makhluk hidup terhadap
3. Adaptasi pada makhluk hidup
berfungsi untuk …. lingkungannya disebut adaptasi ….
a. mendapat ruang hidup yang lebih a. Morfologi
luas b. Fisiologi
b. dapat berkembang biak dengan c. Tingkah laku
baik d. Alamiah
c. mempertahankan hidupnya lebih 9. Penyesuaian makhluk hidup
lama
mengggunakan fungsi alat-alat dalam
d. mendapatkan cukup makanan
yang sesuai tubuh terhadap lingkungannya
4. Untuk menjaga kelangsungan merupakan adaptasi ….
hidupnya, makhluk hidup a. Morfologi
menyesuaikan diri dengan …. b. Fisiologi
a. Air c. Tingkah laku
b. Darat d. Alamiah
c. Udara 10. Adaptasi tingkah laku merupakan
d. Lingkungan penyesuaian diri terhadap lingkungan
5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup yang berhubungan dengan ….
disebut …. a. Perubahan bentuk alat-alat
a. Habitat tubuhnya
b. Komunitas b. Fungsi alat-alat tubuh
c. Populasi c. Kebiasaan tingkah laku yang
d. Adaptasi dilakukan
6. Di bawah ini merupakan macam-
d. Perubahan bentuk tubuhnya
macam adaptasi, kecuali ….
a. Morfologi
74
74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Pertemuan ke- : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.1.5 Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
3.1.6 Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
3.1.7 Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
3.1.8 Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
3.1.9 Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
2. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
3. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
4. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
5. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
E. Materi
a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup
75

b. Materi Ajar :
Adaptasi

Adaptasi Adaptasi Adaptasi


Morfologi Fisiologi Tingkah Laku

1. Paruh burung. 1. Kotoran unta kering dan 1. Cicak


urinenya pekat. memutuskan
2. Bentuk kaki
ekornya.
burung. 2. Manusia akan berkeringat
2. Bunglon
jika berada pada suhu mengubah
3. Tipe mulut
tinggi. warna tubuh.
serangga. 3. Putri malu
3. Cacing tanah memiliki
mengatupkan
kelenjar zat kapur untuk daun jika
menetralkan zat makanan disentuh.
berupa daun yang busuk.

F. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Make a Match


G. Langkah-langkah Kegiatan :

Kegiatan awal (10 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
1. Guru mengucapkan salam Menjawab salam dan Religius
dan berdoa bersama berdoa bersama
2. Guru mengkondisikan
dengan memperhatikan Mempersiapkan diri, Komunikatif
sikap dan tempat duduk duduk rapi Motivasi
siswa untuk memulai
pelajaran
3. Guru menyampaikan Mendengarkan pokok Menghargai
pokok bahasan yang akan bahasan yang disampaikan Disiplin
dipelajari dan tujuan guru
pembelajaran.
76

4. Guru menjelaskan tata Mendengarkanpenjelasan Menghargai


cara belajar dengan tipe guru, Disiplin
make a match, kemudian bertanyatentangpenggunaa
memberikan kesempatan nmake a match
kepada siswa untuk
bertanya tentang cara
penggunaan make a match
sebelum kegiatan
dilakukan
5. Melakukan apersepsi Komunikatif
dengan menanyakan Menjawab pertanyaan Rasa ingin
materi yang telah guru tahu
diajarkan pada pertemuan
sebelumnya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter

Menerapkan metode make a Melakukan kegiatan Komunikasi


match, yakni: pembelajaran Menghargai
a. Membagi siswa menjadi menggunakan metode Jujur
make a match dengan
dua kelompok, kelompok Disiplin
aktif.
pemegang kartu soal dan Kerjasama
kelompok pemegang kartu
jawaban.
b. Mempersiapkan kartu
yang berisi beberapa
konsep (kartu soal dan
satu kartu jawaban).
c. Setiap siswa mendapat
satu kartu dan guru
memberikan kesempatan
untuk siswa memikirkan
pasangan dari kartu yang
dipegang.
d. Siswa mencari pasangan
dari kartu yang didapat
77

dan mencocokkannya
dengan waktu yang sudah
disepakati dan akan diberi
poin.
e. Setelah satu babak selesai,
kartu dikocok lagi agar
tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda, demikian
seterusnya sampai waktu
yang ditentukan

Kegiatan Akhir (10 menit)


Kegiatan Guru KegiatanSiswa Nilai
Karakter
1. Bersama siswa membuat Menyimpulkan materi Komuni
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. katif
yang telah dipelajari.
2. Memberikan soal latihan. Mengerjakansoallatihan.
Tanggung
jawab
3. Guru mengucapkan salam Membaca doa bersama- Religius
dan berdoa. sama.

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papantulis, Media kartu make a match
c.
Alat Bantu : Spidol dan Penghapus
d. Alat Bantu : SpidoldanPenghapus
78

I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar:

Indikator Penilaian
Pencapaian Bentuk Instrumen Soal Jawaban Skor
Teknik
Kompetensi Instrumen
Menyebutkan Tes tertulis Menjodohkan 1. Bentuk paruh burung, Adaptasi
contoh dari tipe mulut serangga, morfologi 10
adaptasi bentuk kaki burung
morfologi 2. Bentuk kaki burung Menceng- 10
elang keram
mangsa
Menyebutkan Tes tertulis Menjodohkan 3. Manusia akan Adaptasi 10
contoh dari berkeringat dalam fisiologi
adaptasi suhu tinggi
fisiologi
Menyebutkan Tes tertulis Menjodohkan 4. Daun putrid malu Adaptasi 10
contoh dari menguncup bilatingkah
adaptasi tingkah disentuh laku
laku 5. Cara landak Mengem- 10
melindungi diri dari bangkan
musuh duri
6. Cumi-cumi Menyem- 10
melindungi diri protkan
tinta
Menjelaskan Tes tertulis Menjodohkan 7. Peristiwa memutuskan Autotomi 10
istilah mimikri ekor untuk melindungi
dan autotomi diri dari musuh
dalam adaptasi 8. Berubahnya warna Mimikri 10
tingkah laku tubuh pada bunglon
untuk mengelabui
musuh
Menunjukkan Tes tertulis Menjodohkan 9. Hewan yang Cicak 10
hewan yang beradaptasi dengan
beradaptasi autotomi
dengan autotomi 10. Hewan yang Bunglon 10
dan mimikri melakukan mimikri
79

Jakarta, 26 November 2013


Mengetahui,
Guru BidangStudi Peneliti
80

Media Kegiatan Inti Pertemuan 2


Kelas Eksperimen
81

MEDIA KARTU MAKE A MATCH

PERTEMUAN 2

PARUH BURUNG, MULUT


CONTOH ADAPTASI
SERANGGA, BENTUK KAKI
MORFOLOGI BURUNG

BURUNG PELATUK
MEMPUNYAI PARUH YANG
PANJANG, KUAT, DAN
RUNCING.

MENCARI SERANGGA DI
DALAM LUBANG ATUA
BATANG POHON.

SALAH SATU CONTOH CICAK MEMUTUSKAN


ADAPTASI TINGKAH LAKU EKORNYA

SALAH SATU CONTOH MANUSIA BERKERINGAT JIKA


ADAPTASI FISIOLOGI BERADA PADA SUHU PANAS

UNTUK MENCENGKERAM
BENTUK KAKI ELANG
MANGSANYA

BURUNG PIPIT. MEMAKAN


BIJI-BIJIAN

FUNGSI KAKI AYAM MENGAIS DI TANAH UNTUK


MENCARI MAKAN
82

TIPE MULUT NYAMUK TIPE PENUSUK DAN PENGISAP

DAUN PUTRI MALU YANG


SALAH SATU CONTOH
MENGUNCUP KETIKA
ADAPTASI TINGKAH LAKU
DISENTUH

PERISTIWA MENGUBAH
PENGERTIAN MIMIKRI WARNA TUBUH UNTUK
MENGELABUI MUSUH

PENGERTIAN AUTOTOMI PERISTIWA MEMUTUSKAN


EKOR PADA CICAK UNTUK
MENGHIDAR DARI MUSUH

HEWAN YANG
BERADAPTASI DENGAN BUNGLON
MIMIKRI

HEWAN YANG
BERADAPTASI DENGAN CICAK DAN KADAL
AUTOTOMI
83

Pertemuan 2

NAMA : ……………………………… HARI/TANGGAL : …………………..

KELAS : ……………………………… MATA PELAJARAN : …………………..

ISILAH SOAL DI BAWAH INI DENGAN MENJODOHKAN PERNYATAAN DAN


JAWABAN YANG ADA DI DALAM KOTAK

1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung (…………….)
2. Bentuk kaki burung elang (…………….)
3. Manusia akan berkeringat dalam suhu tinggi (…………….)
4. Daun putri malu menguncup bila disentuh (…………….)
5. Cara landak melindungi diri dari musuh (…………….)
6. Cumi-cumi melindungi diri (…………….)
7. Peristiwa memutuskan ekor untuk melindungi diri dari musuh (…………….)
8. Berubahnya warna tubuh pada bunglon untuk mengelabui musuh (…………….)
9. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi (…………….)
10. Hewan yang melakukan mimikri (…………….)

a. Mimikri b. Bunglon c. Adaptasi morfologi


d. Adaptasi fisiologi e. Adaptasi tingkah laku f. Mengembangkan durinya
g. Menggulung badannya h. Autotomi i. Cicak j. Burung pipit
k. Mencengkeram mangsa l. Menyemprotkantinta m. Mempunyai tentakel
84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Pertemuan ke- : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Kompetensi Dasar :
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.2.1 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
3.2.2 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
3.2.3 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
E. Materi
a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup
85

b. Materi Ajar :
Adaptasi Tumbuhan

Untuk Untuk Untuk


Memperoleh Kelangsungan Melindungi Diri
Makanan Hidup dari Musuh

Kantong semar a. Pohon jati merangggas a. Batang mawar


yang mempunyai saat musim kemarau berduri
kantong untuk b. Bunga teratai memiliki b. Buah nangka
memakan rongga bergetah
serangga c. Daun kaktus berupa c. Daun putri malu
duri

F. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Make a Match


G. Langkah-langkah Kegiatan :
Kegiatan awal (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
1. Mengucap salam dan berdoa Menjawab salam dan Religius
bersama. berdoa
2. Mengkondisikan dengan Mendengarkan guru Komunikatif
memperhatikan sikap dan Motivasi
tempat duduk siswa untuk
memulai pelajaran.
3. Menyampaikan pokok bahasan Mendengarkan guru Menghargai
yang akan dipelajari dan tujuan Disiplin
pembelajaran.
4. Menjelaskan tata cara belajar Mendengarkan penjelasan Menghargai
dengan tipe make a match, yang disampaikan guru Disiplin
kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang cara
penggunaan make a match
86

sebelum kegiatan dilakukan.


5. Melakukan apersepsi dengan Menjawabpertanyaan yang Komunikatif
menanyakan materi yang telah diberikan guru Rasa ingin
diajarkan pada pertemuan tahu
sebelumnya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Kegiatan Guru KegiatanSiswa NilaiKarakter
Menerapkan metode make a Berpartisipasi aktif dalam Menghargai
match, yakni: kegiatan pembelajaran Kerjasama
a. Membagi siswa menjadi dua menggunakan penerapan Komunikasi
make a match Disiplin
kelompok, kelompok
pemegang kartu soal dan
kelompok pemegang kartu
jawaban.
b. Mempersiapkan kartu yang
berisi beberapa konsep (kartu
soal dan satu kartu jawaban).
c. Setiap siswa mendapat satu
kartu dan guru memberikan
kesempatan untuk siswa
memikirkan pasangan dari
kartu yang dipegang.
d. Siswa mencari pasangan dari
kartu yang didapat dan
mencocokkannya dengan
waktu yang sudah disepakati
dan akan diberi poin.
e. Setelah satu babak selesai,
kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang
berbeda, demikian seterusnya
sampai waktu yang
ditentukan
87

Kegiatan Akhir (10 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
1. Bersama siswa membuat Menyimpulkan materi yang Komunikatif
kesimpulan tentang materi telah dipelajari.
yang telah dipelajari.
2. Memberikan soal latihan. Mengerjakan soal latihan. Tanggung
jawab
3. Mengucapkan salam dan Membaca doa bersama-sama. Religius
berdoa.

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papan tulis, Kartu make a match
c. irAlat Bantu : Spidol dan Penghapus

I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar:

Indikator Penilaian
Pencapaian Bentuk Instrumen Soal Jawaban Skor
Teknik
Kompetensi Instrumen
Menentukan Tes tertulis Menjodohkan 1. Tumbuhan yang beradaptasi Kantong 10
tumbuhan yang untuk memperoleh makanan semar
beradaptasi untuk adalah ….
memperoleh 2. Tumbuhan kantong semar Kantong 10
makanan mempunyai daun berbentuk
….

Menentukan Tes tertulis Menjodohkan 3. Teratai merupakan tumbuhan Air 10


tumbuhan yang yang menyesuaikan diri
beradaptasi untuk dengan lingkungan ….
kelangsungan 4. Kaktus merupakan tumbuhan Kering 10
hidup yang menyesuaikan diri
dengan lingkungan ….
5. Tujuan pohon meranggas Untuk 10
88

pada musim kemarau adalah kelangsu-


…. ngan hidup
6. Tumbuhan yang Kaktus 10
menyesuaikan diri dengan
kondisi kering adalah ….
Menentukan Tes tertulis Menjodohkan 7. Fungsi duri pada tumbuhan Melindungi 10
tumbuhan yang mawar adalah .... diri
beradaptasi untuk 8. Saat menebang bambu harus
melindungi diri berhati-hati karena dapat Bulu-bulu 10
dari musuh menyebabkan gatal yang halus
diakibatkan oleh …
9. Tumbuhan yang melindungi Durian 10
diri dengan duri pada buah
adalah ….
10. Tumbuhan yang menguncup Putri malu 10
ketika terkena sentuhan
adalah ….

Jakarta, 27 November 2013


Mengetahui,
Guru BidangStudi Peneliti
89

Media Kegiatan IntiPertemuan 3


Kelompok Eksperimen
90

MEDIA KARTU MAKE A MATCH


PERTEMUAN 3

TUMBUHAN KANTONG
SEMAR. PEMAKAN
SERANGGA

MEMPEROLEH MAKANAN,
KELANGSUNGAN HIDUP DAN
TUJUAN ADAPTASI PADA
MELINDUNGI DIRI DARI
TUMBUHAN
MUSUH

TUJUAN DURI PADA MAWAR UNTUK MELINDUNGI DIRI


DARI MUSUH

TUMBUHAN YANG
MENGUNCUP KETIKA
TUMBUHAN PUTRI MALU
TERKENA SENTUHAN

BENTUK DAUN PADA


DURI
TUMBUHAN KAKTUS

TUMBUHAN YANG
MELINDUNGI DIRI DENGAN
SALAK DAN DURIAN
ADANYA DURI PADA
BUAHNYA

BENTUK DAUN PADA


TUMBUHAN KANTONG
MENYERUPAI KANTONG
SEMAR
91

MAKANAN TUMBUHAN
SERANGGA
KANTONG SEMAR

TUMBUHAN YANG MAMPU


BERTAHAN HIDUP DI
KAKTUS
LIGKUNGAN GURUN

HABITAT BUNGA TERATAI


DI LINGKUNGAN AIR
UNTUK HIDUP

BULU-BULU HALUS YANG


UNTUK MELINDUNGI DIRI
DIMILIKI OLEH POHON
DARI MUSUH
BAMBU

TUJUAN POHON JATI


UNTUK KELANGSUNGAN
MERANGGAS PADA MUSIM
HIDUP
KEMARAU

TUMBUHAN YANG
BERADAPTASI UNTUK KANTONG SEMAR
MEMPEROLEH MAKANAN
92

Pertemuan 3

Nama : ………………………… Mata Pelajaran : ………………………

Kelas : ………………………… Hari/Tanggal : ………………………

Isilah titik-titik di bawah ini dengan memasangkan jawaban yang tersedia di dalam
kotak sebelah kanan!

1. Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan A. Melindungi diri


adalah …. B. Kantong
2. Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk …. C. Terompet
3. Teratai merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan D. Kantong semar
lingkungan …. E. Kering
4. Kaktus merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan F. Kaktus
lingkungan …. G. Bulu-bulu halus
5. Tujuan pohon meranggas pada musim kemarau adalah …. H. Durian
6. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering I. Putri malu
adalah …. J. Untuk kelangsungan
7. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah .... hidup
8. Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat K. Air
menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … L. Jambu
9. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah
….
10. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah ….
93

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Kelas Kontrol

NamaSekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan ke- : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35menit

A. Standar Kompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.1.1 Menjelaskan definisi adaptasi
3.1.2 Menjelaskan pengertian habitat
3.1.3 Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah
laku)
3.1.4 Menjelaskan pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku)
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan definisi adaptasi
2. Menjelaskan pengertian habitat
3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan
tingkah laku)
94

E. Materi Ajar
1. Pengertian adaptasi
2. Pengertian habitat
3. Macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
4. Pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)

F. Metode Pembelajaran: Metode ceramah


G. Langkah-langkah Kegiatan :
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru KegiatanSiswa
Pembelajaran Karakter
a. Mengucapkan Mengucapkan salam Religius
salam dan berdoa dan berdoa
b. Melakukan Mendengarkan guru Komunikatif
KegiatanAwal apersepsi dan Motivasi
(10 menit) motivasi
c. Menyampaikan Mendengarkan tujuan Menghargai
tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Disiplin

a. Eksplorasi
1) Menjelaskan Mendengarkan Komunikasi
pengertian adaptasi.
penjelasan guru Menghargai
2) Menjelaskan Mendengarkan
Menghargai
pengertian habitat.
penjelasan yang
disampaikan guru
3) Menyebutkan Memperhatikan materi Disiplin
macam-macam yang disampaikan dan Komunikasi
adaptasi dan menyebutkan macam-
KegiatanInti
pengertiannya. macam habitat
(50 menit)
b. Elaborasi
1) Memberi tugas Mengerjakan tugas yang Menghargai
siswa untuk diberikan Disiplin
mengerjakan tugas
terkait dengan
materi yang
disampaikan
2) Memfasilitasi siswa Menyelesaikan tugas Disiplin
95

mengerjakan tugas dan bertanya tertait Tanggung


yang diperintahkan. tugas yang diberikan jawab
Komunikasi
c. Konfirmasi
1) Secara klasikal Menjawab pertanyaan
Komunikasi
melakukan bertanya guru terkait materi yang Kerjasama
jawab tentang telah dipelajari Disiplin
materi yang telah
disampaikan.
2) Memberikan Memahami penjelasan
Menghargai
penguatan tentang yang disampaikan guru Komunikasi
materi yang
disampaikan.
Kegiatan a. Memberikan Menyimpulkan materi Komunikasi
Akhir kesimpulan tentang yang telah dipelajari Jujur
(10 menit) materi yang telah bersama guru Disiplin
(10 m
dipelajari.
b. Mengucapkan e Membaca doa dan Religius
n
salam dan berdoa. mengucap salam
i
t
)

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papantulis
c. Alat Bantu : Spidol dan Penghapus
96

I. Penilaian:
Penilaian
Indikator
Kunci Skor
Pencapaian Instrumen Soal
Teknik Instrumen Jawaban
Kompetensi
Menjelaskan Tes Isian 1. Penyesuaian diri Adaptasi
definisi tertulis terhadap lingkungan 10
adaptasi disebut ….
2. Makhluk hidup Lingku-
beradaptasi untuk ngannya 10
menyesuaikan diri
dengan ….
3. Adaptasi pada makhluk Memper-
hidup berfungsi untuk tahankan
…. hidupnya 10
lebih lama

4. Untuk menjaga Lingku-


kelangsungan hidupnya, ngan
makhluk hidup 10
menyesuaikan diri
dengan ….
Menjelaskan Tes Pilihan 5. Tempat tinggal suatu
pengertian tertulis ganda makhluk hidup disebut Habitat 10
habitat ….
Menyebutkan Tes Pilihan 6. Di bawah ini
macam-macam tertulis ganda merupakan macam-
adaptasi Alamiah 10
macam adaptasi,
(morfologi,
kecuali ….
fisiologi, dan
tingkah laku) 7. Macam-macam Morfologi
adaptasi ada tiga, yaitu , fisiologi,
…. 10
tingkah
laku
Menjelaskan Tes Pilihan 8. Penyesuaian bentuk-
pengertian dari Tertulis Ganda bentuk tubuh makhluk
jenis-jenis hidup terhadap
adaptasi
lingkungannya disebut Morfologi 10
(morfologi,
fisiologi, dan adaptasi ….
tingkah laku)
97

9. Penyesuaian makhluk
hidup mengggunakan
fungsi alat-alat dalam
tubuh terhadap Fisiologi 10
lingkungannya
merupakan adaptasi ….
10. Adaptasi tingkah laku
merupakan penyesuaian Kebiasaan
diri terhadap tingkah
lingkungan yang laku yang 10
berhubungan dengan dilakukan
….

Jakarta, 25 November 2013

Mengetahui,
Guru BidangStudi Peneliti
98

Evaluasi
Nama : …………………… Hari/Tanggal :………………
Kelas : …………………… Pelajaran : ………………

1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan disebut ….


2. Makhluk hidup beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan ….
3. Adaptasi pada makhluk hidup berfungsi untuk ….
4. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan ….
5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut ….
6. Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali ….
7. Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu ….
8. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut
adaptasi ….
9. Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap
lingkungannya merupakan adaptasi ….
10. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang
berhubungan dengan ….
99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Kontrol

NamaSekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan ke- : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.1.5 Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
3.1.6 Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
3.1.7 Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
3.1.8 Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
3.1.9 Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
2. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
3. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
4. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
5. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
E. Materi Ajar :
1. Contoh adaptasi morfologi
2. Contoh adaptasi fisiologi
3. Contoh adaptasi tingkah laku
4. Pengertian mimikri dan autotomi
5. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
F. Metode Pembelajaran : Metode ceramah
G. Langkah-langkah Kegiatan :
100

Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Pembelajaran
a. Mengucapkan salam Mengucapkan salam dan Religius
dan berdoa berdoa
Kegiatan
b. Melakukan apersepsi Mendengarkan guru Komunikatif
Awal
dan motivasi Motivasi
(10 menit)
c. Menyampaikan Mendengarkan tujuan Menghargai
tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Disiplin

a. Eksplorasi
1) Memberikan Mendengarkan pejelasan Menghargai
penjelasan contoh yang disampaikan guru Disiplin
adaptasi morfologi, Komunikasi
fisiologi, dan tingkah
laku.
2) Menjelaskan Mendengarkan Disiplin
pengertian mimikri penjelasan yang Komunikasi
dan autotomi disampaikan guru Menghargai
3) Menjelaskan hewan Mendengarkan Disiplin
yang beradaptasi penjelasan yang Komunikasi
dengan mimikri dan disampaikan guru Menghargai
autotomi.
KegiatanInti b. Elaborasi
(50 menit) 1) Memberi tugas siswa Mengerjakan tugas yang Kerjasama
untuk mengerjakan di perintahkan Komunikasi
tugas terkait dengan Jujur
materi yang Disiplin
disampaikan
2) Memfasilitasi siswa Menyelesaikan tugas Kerjasama
mengerjakan tugas yang diperintahkan guru Disiplin
yang disampaikan. Tanggung
jawab
c. Konfirmasi
1) Secara klasikal Menjawab pertanyaan Disiplin
melakukan tanya bersama guru tentang Kerjasama
jawab tentang materi materi yang telah
yang telah dipelajari
101

disampaikan.
2) Memberikan Mendengarkan Kerjasama
penguatan tentang penjelasan yang Jujur
materi yang disampaikan guru Disiplin
disampaikan.
a. Memberikan Menyimpulkan materi Komunikasi
kesimpulan tentang yang telah dipelajari Jujur
Kegiatan Akhir materi yang telah bersama guru Disiplin
(10 menit) dipelajari.
b. Mengucapkan salam Membaca doa dan Religius
dan berdoa. mengucap salam

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papan tulis
c. Alat Bantu : Spidol dan Penghapus

I. Penilaian:

Indikator Penilaian
Pencapaian Bentuk Instrumen Soal Jawaban Skor
Teknik
Kompetensi Instrumen
Menyebutkan Tes Menjodohkan 1. Bentuk paruh Adaptasi
contoh dari tertulis burung, tipe mulut morfolo- 10
adaptasi serangga, bentuk gi
morfologi kaki burung 10
2. Bentuk kakiMenceng-
burung elang keram
mangsa
Menyebutkan Tes Menjodohkan 3. Manusia akan Adaptasi 10
contoh dari tertulis berkeringat dalam fisiologi
adaptasi fisiologi suhu tinggi
102

Menyebutkan Tes Menjodohkan 4. Daun putrid malu Adaptasi 10


contoh dari tertulis menguncup bila tingkah
adaptasi tingkah disentuh laku
laku 5. Cara landak Mengem- 10
melindungi diri bangkan
dari musuh duri
6. Cumi-cumi Menyem- 10
melindungi diri protkan
tinta
Menjelaskan Tes Menjodohkan 7. Peristiwa Autotomi 10
istilah mimikri tertulis memutuskan ekor
dan autotomi untuk melindungi
dalam adaptasi diri dari musuh 10
tingkah laku 8. Berubahnya Mimikri
warna tubuh pada
bunglon untuk
mengelabuimusuh
Menunjukkan Tes Menjodohkan 9. Hewan yang Cicak 10
hewan yang tertulis beradaptasi
beradaptasi dengan autotomi
dengan autotomi 10. Hewan yang Bunglon 10
dan mimikri melakukan
mimikri

Jakarta, 26 November 2013

Mengetahui,
Guru BidangStudi Peneliti
103

Evaluasi

NAMA : …………………… HARI/TANGGAL : ………


KELAS : …………………… MATA PELAJARAN : ………

ISILAH SOAL DI BAWAH INI DENGAN MENJODOHKAN PERNYATAAN


DAN JAWABAN YANG ADA DI DALAM KOTAK

1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung (…………….)
2. Bentuk kaki burung elang (…………….)
3. Manusia akan berkeringat dalam suhu tinggi (…………….)
4. Daun putri malu menguncup bila disentuh (…………….)
5. Cara landak melindungi diri dari musuh (…………….)
6. Cumi-cumi melindungi diri (…………….)
7. Peristiwa memutuskan ekor untuk melindungi diri dari musuh (…………….)
8. Berubahnya warna tubuh pada bunglon untuk mengelabui musuh (…………….)
9. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi (…………….)
10. Hewan yang melakukan mimikri (…………….)

a. Mimikri b. Bunglon c. Adaptasi morfologi


d. Adaptasi fisiologi e. Adaptasi tingkah laku f. Mengembangkan durinya
g. Menggulung badannya h. Autotomi i. Cicak j. Burung pipit
k. Mencengkeram mangsa l. Menyemprotkan tinta m. Mempunyai tentakel
104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Kelas Kontrol

Sekolah : MI Raudlatul Jannah


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan ke- : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Kompetensi Dasar :
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan hidup
C. Indikator :
3.2.1 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
3.2.2 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
3.2.3 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
E. Materi Ajar
1) Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
2) Tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
3) Tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
F. Metode Pembelajaran : Metode ceramah
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Kegiatan Nilai
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Karakter
Kegiatan Awal a. Mengucapkan Mengucapkan salam Religius
(10 menit) salam dan berdoa dan berdoa
b. Melakukan Mendengarkan guru Komunikatif
apersepsi dan Motivasi
105

motivasi
c. Menyampaikan Mendengarkan tujuan Menghargai
tujuan pembelajaran yang disampaikan Disiplin
guru
a. Eksplorasi
1) Menjelaskan Mendengarkan Komunikasi
tumbuhan yang penjelasan yang Menghargai
beradaptasi untuk disampaikan guru Disiplin
memperoleh
makanan.
2) Menjelaskan Mendengarkan Komunikasi
tumbuhan yang penjelasan yang Menghargai
beradaptasi untuk disampaikan guru Disiplin
kelangsungan
hidup.
3) Menjelaskan Mendengarkan Komunikasi
tumbuhan yang penjelasan yang Menghargai
Kegiatan Inti beradaptasi untuk disampaikan guru Disiplin
(50 menit) melindungi diri dari
musuh. (50 m
e
b. Elaborasi
n
1) Memberi tugas Mengerjakantugas Tanggung
i
siswa untuk yang diberikan guru jawab
t
mengerjakan) tugas Kerjasama
terkait dengan
materi yang
disampaikan
2) Guru memfasilitasi Menyelesaikan tugas Kerjasama
siwa mengerjakan yang disampaikan Tanggung
tugas yang jawab
disampaikan.
c. Konfirmasi
1) Secara klasikal Melakukan tanya Jujur
melakukan bertanya jawab dengan guru Menghargai
jawab tentang terkait materi yang Komunikasi
materi yang telah telah dipelajari
disampaikan.
106

2) Memberikan Mendengarkan Menghargai


penguatan tentang penjelasan guru Disiplin
materi yang
disampaikan.
a. Memberikan Menyimpulkan Komunikasi
kesimpulan materi yang telah Jujur
Kegiatan Akhir tentangmateri yang dipelajari bersama Disiplin
(10 menit) telah dipelajari. guru
b. Mengucapkan Membaca doa dan Religius
salam dan berdoa. mengucapsalam

H. Media dan Sumber Belajar:


a. Sumber Belajar :
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Media : Papan tulis
c. Alat Bantu : Spidol dan Penghapus

I. Penilaian:

Indikator Penilaian
Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen Soal Jawaban Skor
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menentukan Tes Menjodohkan 1. Tumbuhan yang Kantongs 10
tumbuhan yang tertulis beradaptasi emar
beradaptasi untuk
untuk memperoleh
memperoleh makanan adalah
makanan ….
2. Tumbuhan Kantong 10
kantong semar
mempunyai
daun berbentuk
….
107

Menentukan Tes Menjodohkan 3. Teratai Air 10


tumbuhan yang tertulis merupakan
beradaptasi tumbuhan yang
untuk menyesuaikan 10
kelangsungan diri dengan
hidup lingkungan ….
4. Kaktus Kering 10
merupakan
tumbuhan yang
menyesuaikan 10
diri dengan
lingkungan ….
5. Tujuan pohon Untuk
meranggas pada kelang-
musim kemarau sungan
adalah …. hidup
6. Tumbuhan yang Kaktus
menyesuaikanb
diri dengan
kondisi kering
adalah ….
Menentukan Tes Menjodohkan 7. Fungsi duri Melindu- 10
tumbuhan yang tertulis pada tumbuhan ngi diri
beradaptasi mawar adalah
untuk ....
melindungi diri 8. Saat menebang Bulu- 10
dari musuh bambu harus bulu
berhati-hati halus
karena dapat
menyebabkan
gatal yang
diakibatkan oleh

9. Tumbuhan yang Durian 10
melindungi diri
dengan duri
pada buah
adalah ….
10. Tumbuhan yang Putri 10
menguncup malu
ketika terkena
sentuhan adalah
108

….

Jakarta, 27 November 2013

Mengetahui,
Guru Bidang Studi Peneliti
109

Pertemuan 3

Nama : ………………………… Mata Pelajaran : ………………………


Kelas : ………………………… Hari/Tanggal : ………………………

Isilah titik-titik di bawah ini dengan memasangkan jawaban yang tersedia di dalam
kotak sebelah kanan!

1. Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan A. Melindungi diri


adalah …. B. Kantong
2. Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk …. C. Terompet
3. Teratai merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan D. Kantong semar
lingkungan …. E. Kering
4. Kaktus merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan F. Kaktus
lingkungan …. G. Bulu-bulu halus
5. Tujuan pohon meranggas pada musim kemarau adalah …. H. Durian
6. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering I. Putri malu
adalah …. J. Untuk kelangsungan
7. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah .... hidup
8. Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat K. Air
menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … L. Jambu
9. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah
….
10. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah ….
114

Lampiran 3

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen


115

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen


116

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen


117

Lampiran 4

Hasil Wawancara

1. Pertanyaan : Bagaimana karakteristik siswa kelas V, Bu?

Apakah mudah untuk menerima materi yang Ibu ajarkan?

Jawaban :Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang cepat

menerima materi yang Saya berikan, ada pula yang agak lambat menerima

materi.

2. Pertanyaan : Metode apa yang biasa Ibu gunakan untuk mengajar di kelas V?

Jawaban : Saya menggunakan metode ceramah saat mengajar.

3. Pertanyaan : Bagaimana dengan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA

dengan penggunaan metode ceramah, Bu?

Jawaban :Nilai hasil belajar siswa pada pelajaran IPA sifatnya fluktuatif, karena nilai

siswa antara materi selalu berubah, kadang nilainya tinggi, kadang pula nilainya

rendah.

4. Pertanyaan : Apakah Ibu pernah mengajarkan dengan metode lain selain ceramah?

Jawaban : Tidak. Saya tidak pernah mengajarkan dengan metode lain selain berceramah.
Lampiran 5

ANALISIS MATERI

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/1


Materi Pokok: Adaptasi Makhluk Hidup
Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Media
3.1 Mengidentifikasi 3.1.1 Menjelaskan 1. Menunjukkan 1. Memperhatikan 1. Gambar bunglon
penyesuaian diri definisi gambar bunglon gambar yang berwarna hijau yang
hewan dengan adaptasi berwarna hijau ditunjukkan guru. hinggap di daun.
lingkungan tertentu yang hinggap di 2. Menjawab 2. Gambar bunglon
untuk daun. pertanyaan guru berwarna cokelat yang
mempertahankan 2. Menunjukkan terkait pertanyaan hinggap di batang pohon.
hidup gambar bunglon guru.
berwana cokelat 3. Mendengarkan
yang hinggap di penjelasan guru
batang pohon. tentang pengertian
3. Mengajukan adaptasi.
pertanyaan pada
siswa “Mengapa
kedua bunglon
bisa berbeda
warna?”.
4. Memberikan
penjelasan tentang

114
pengertian
adaptasi dengan
bantuan kedua
gambar bunglon.
3.1.2 Menjelaskan Menjelaskan Mendengarkan
Pengertian
pengertian pengertian habitat penjelasan guru Habitat
habitat
Tempat tinggal makhluk
hidup

3.1.3 Menyebutkan 1. Memberikan 1. Mendengarkan


Adaptasi Adaptasi
macam- penjelasan tentang penjelasan yang Morfologi Fisiologi
macam macam-macam disampaikan oleh
adaptasi adaptasi guru.
Adaptasi Macam-
(morfologi, 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu Tingkah macam
fisiologi, dan soal dan kartu yang didapat terkait Laku Adaptasi
tingkah laku) jawaban terkait macam-macam
materi adaptasi adaptasi.
morfologi,
fisiologi, dan
tingkah laku.
3. Memberikan 3. Mencari tahu jawaban
kesempatan pada atau pasangan dari
siswa untuk kartu yang didapat
memikirkan dengan mengingat
jawaban atas kartu materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu

115
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
dimilikinya pasangannya.
dengan kartu yang
dimiliki teman
tentang materi
terkait
3.1.4 Menjelaskan 1. Menyebutkan 1. Mendengarkan
Penyesuaian bentuk
pengertian dari macam- penjelasan yang tubuh makhluk Adaptasi
macam- macamadaptasi disampaikan oleh hidup atau alat-alat Morfologi
tubuh makhluk
macam (morfologi, guru.
hidup terhadap
adaptasi fisiologi, tingkah lingkungannya
(morfologi, laku)
fisiologi, dan 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu Adaptasi
Penyesuaian fungsi
tingkah laku) soal dan kartu yang didapat terkait alat-alat dalam tubuh Fisiologi

jawaban terkait jenis-jenis adaptasi. makhluk hidup


terhadap
materi adaptasi lingkungannya
morfologi,
fisiologi, dan
tingkah laku.
3. Memberikan 3. Mencari tahu jawaban Penyesuaian diri Adaptasi
untuk Tingkah
kesempatan pada atau pasangan dari Laku
menghindar dari
siswa untuk kartu yang didapat serangan musuh
memikirkan dengan mengingat
jawaban atas kartu materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu

116
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
dimilikinya dengan pasangannya.
kartu yang dimiliki
teman tentang
materi terkait
3.1.5 Menyebutkan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
contoh dari contoh adaptasi penjelasan guru
adaptasi morfologi
morfologi 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu
soal dan kartu yang didapat terkait
jawaban terkait contoh adaptasi
contoh adaptasi morfologi
morfologi
3. Memberikan 3. Mencari tahu
kesempatan pada jawaban atau
siswa untuk pasangan dari kartu
Paruh Burung Elang
memikirkan yang didapat dengan
Pemakan daging
jawaban atas kartu mengingat materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu Paruh Burung Pelikan
siswa untuk yang didapat dengan Paruh burung pemakan ikan

mencari pasangan kartu teman yang


kartu yang merupakan
dimilikinya pasangannya.
dengan kartu yang
dimiliki teman

117
tentang materi
terkait
3.1.6 Menyebutkan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
contoh dari contoh adaptasi penjelasan guru Manusia berkeringat pada
adaptasi fisiologi suhu udara yang sangat panas
fisiologi 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu
soal dan kartu yang didapat terkait
jawaban terkait contoh adaptasi
contoh adaptasi fisiologi Contoh adaptasi fisiologi
fisiologi
3. Memberikan 3. Mencari tahu
kesempatan pada jawaban atau
siswa untuk pasangan dari kartu
memikirkan yang didapat dengan
jawaban atas kartu mengingat materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
dimilikinya pasangannya.
dengan kartu yang
dimiliki teman
tentang materi
terkait
3.1.7 Menyebutkan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
Bunglon mengubah warna
contoh dari contoh adaptasi penjelasan guru kulitnya
adaptasi tingkah laku

118
tingkah laku 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu
soal dan kartu yang didapat terkait Contoh adaptasi tingkah laku
jawaban terkait contoh adaptasi
contoh adaptasi tingkah laku
tingkah laku Cicak memutuskan ekornya
3. Memberikan 3. Mencari tahu untuk mengelabui musuh
kesempatan pada jawaban atau
siswa untuk pasangan dari kartu
memikirkan yang didapat dengan Contoh adaptasi tingkah laku
jawaban atas kartu mengingat materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
dimilikinya pasangannya.
dengan kartu yang
dimiliki teman
tentang materi
terkait
3.1.8 Menjelaskan 1. Menjelaskanistilah 1. Mendengarkanpenjel
istilah mimikri mimikridanautoto asan guru Mimikri
dan autotomi mi
dalam adaptasi 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu
tingkah laku soal dan kartu yang didapat terkait Peristiwa berubahnya warna
jawaban materi kulit pada bunglon
terkaitmateri
3. Memberikan 3. Mencari tahu

119
kesempatan pada jawaban atau
siswa untuk pasangan dari kartu Autotomi
memikirkan yang didapat dengan
jawaban atas kartu mengingat materi.
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu Peristiwa putusnya ekor pada
cicak
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
dimilikinya pasangannya.
dengan kartu yang
dimiliki teman
tentang materi
terkait
3.19 Menunjukkan 1. Menyebutkan 1. Mendengarkan
Cicak
hewan yang hewan-hewan penjelasan guru
beradaptasi yang beradaptasi
dengan dengan mimikri
autotomi dan dan autotomi Hewan yang beradaptasi
mimikri 2. Membagikan kartu 2. Memperhatikan kartu dengan autotomi
soal dan kartu yang didapat terkait
jawaban terkait materi
materi
3. Memberikan 3. Mencari tahu
kesempatan pada jawaban atau
siswa untuk pasangan dari kartu
memikirkan yang didapat dengan
jawaban atas kartu mengingat materi.

120
yang didapatinya.
4. Memerintahkan 4. Memasangkan kartu Bunglon
siswa untuk yang didapat dengan
mencari pasangan kartu teman yang
kartu yang merupakan
Hewan yang beradaptasi
dimilikinya pasangannya.
dengan mimikri
dengan kartu yang
dimiliki teman
tentang materi
terkait
3.2 Mengidentifikasi 3.2.1 Menentukan 1. Menjelaskan cara 1. Mendengarkan
penyesuaian diri tumbuhan tumbuhan penjelasan dari guru.
tumbuhan dengan yang melakukan
lingkungan beradaptasi adaptasi atau
tertentu untuk untuk penyesuaian diri.
mempertahankan memperoleh 2. Menyebutkan 2. Bersama guru
hidup makanan tumbuhan yang menyebutkan
melakukan tumbuhan yang
adapatasi untuk melakukan adaptasi
memperoleh untuk memperoleh
makanan. makanan.
3. Membagikan kartu 3. Mencocokkan kartu
soal dan kartu yang dimiliki teman Tumbuhan venus
jawaban terkait terkait materi adaptasi Memakan serangga yang hingga
materi adaptasi tumbuhan untuk
ketika kantongnya terbuka

untuk memperoleh
memperoleh makanan. Tumbuhan kantong semar
makanan. Memakan serangga untuk mendapat
asupan makanan
4. Memasangkan

121
kartu soal dan
jawaban terkait
materi adaptasi
tumbuhan untuk
memperoleh
makan.
3.2.2 Menentukan 1. Menyebutkan 1. Bersama guru
tumbuhan tumbuhan yang menyebutkan
yang melakukan tumbuhan yang
beradaptasi adaptasi untuk melakukan adaptasi
untuk kelangsungan untuk kelangsungan
kelangsungan hidup. hidup.
hidup 2. Membagikan 2. Mencocokkan kartu
kartu soal dan yang dimiliki teman
kartu jawaban terkait materi
terkait adaptasi adaptasi tumbuhan
tumbuhan untuk untuk kelangsungan
kelangsuungan hidup. Bunga teratai
Hidup di air. mempunyai daun
hidup. yang lebar dan memudahkan
3. Memasangkan terjadinya penguapan

kartu soal dan


jawaban terkait Eceng gondok
Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air
materi adaptasi karena memiliki rongga udara. Memiliki akar
yang lebat sebagai penyeimbang agar tidak
tumbuhan untuk terbalik

kelangsungan
hidup.

122
3.2.3 Menentukan 1. Menyebutkan 1. Memperhatikan
tumbuhan hewan yang penjelasan yang
yang beradaptasi untuk disampaikan guru.
beradaptasi melindungi diri
untuk dari musuh.
melindungi 2. Membagikan kartu 2. Bersama guru
diri dari soal dan kartu menyebutkan hewan
musuh jawaban terkait yang melakukan
materi adaptasi adaptasi untuk
hewan untuk melindungi diri dari
melindungi diri musuh.
dari musuh.
3. Meminta siswa 3. Mencari pasangan
untuk kartu yang dimilikinya
Bunglon
memasangkan dengan kartu yang Melindungi diri dari musuhnya dengan
kartu soal dan dimiliki teman terkait mengubah warna tubuhnya sesuai dengan
lingkungannya
jawaban terkait dengan adaptasi (mimikri)
materi adaptasi hewan untuk
hewan untuk melindungi diri dari
memperoleh musuh.
makanan. Landak
Melindungi diri dari musuhnya dengan
menegakkan duri yang ada di tubuhnya

123
Lampiran 6
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Satuan Pendidikan : MI. Raudlatul Jannah Alokasi Waktu : 2 x 35 menit


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah Soal : 45 soal
Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

Indikator Jenjang Kognitif Kunci No.


Kompetensi Dasar Konsep Naskah Soal
Pembelajaran C1 C2 C3 Jawaban Soal

3.1 Mengidentifikasi Pengertian 1. Menjelaskan Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
penyesuaian diri adaptasi definisi adaptasi lingkungan disebut ….
hewan dengan x B 1
lingkungan a. Mimikri c. Habitat
tertentu untuk b. Adaptasi d. Autotomi
mempertahankan
hidup Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk
hidup menyesuaikan diri dengan ….
x D 2
a. Air c. Udara
b. Darat d. Lingkungan
Tujuan makhluk hidup melakukan adaptasi adalah
x …. B 3
a. Memenuhi makanan

124
b. Mempertahankan hidup
c. Berkembang biak
d. Mendapatkan mangsa
Pengertian 2. Menjelaskan Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut ….
habitat pengertian habitat x a. Habitat c. Populasi A 4
b. Komunitas d. Adaptasi
Macam- 3. Menyebutkan Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi,
macam macam-macam kecuali ….
adaptasi adaptasi x D 5
a. Morfologi c. Tingkah laku
(morfologi (morfologi,
b. Fisiologi d. Alamiah
, fisiologi, fisiologi, dan
tingkah tingkah laku)
laku) 4. Menjelaskan Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup
pengertian dari x terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. A 6
jenis-jenis adaptasi a. Morfologi c. Tingkah laku
(morfologi, b. Fisiologi d. Alamiah
fisiologi, dan Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi
tingkah laku) alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya
x merupakan adaptasi …. B 7
a. Morfologi c. Tingkah laku
b. Fisiologi d. Alamiah
Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri
terhadap lingkungan yang berhubungan dengan...
a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya
x C 8
b. Fungsi alat-alat tubuh
c. Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan
d. Perubahan bentuk tubuhnya

125
5. Menyebutkan Adaptasi morfologi pada serangga dapat dilihat
contoh dari pada ….
adaptasi morfologi a. Bentuk sayapnya
x D 9
b. Jumlah bagian tubuhnya
c. Jumlah kakinya
d. Tipe mulutnya

Lebah memiliki lidah yang panjang dan berguna


untuk menjilat makanan berupa nektar pada bunga.
Oleh karena itu lebah mempunyai tipe mulut ....
x B 10
a. Pencium
b. Penjilat
c. Penusuk
d. Penghisap
Burung elang memiliki kaki yang kokoh untuk
mencengkeram mangsanya, kaki burung
elang ditunjukkan oleh gambar ....
x a. b. c. d. C 11

Burung kolibri mempunyai paruh panjang, runcing,


kecil, dan melengkung. Bentuk paruh tersebut
x sesuai dengan makanannya berupa …. A 12
a. Madu c. Daging
b. Biji-bijian d. Tunas muda
x Adanya gelembung udara pada enceng gondok B 13
adalah contoh dari adaptasi ....

126
a. Fisiologi
b. Morfologi
c. Tingkah laku
d. Penyesuaian dengan lingkungan air

Di antara serangga berikut ini yang mempunyai


x tipe mulut penggigit adalah …. C 14
a. Lalat c. Kecoa
b. Nyamuk d. Kupu-kupu

Gambar paruh burung di bawah ini, menunjukkan


burung pemakan ….
x a. Ikan C 15
b. Sayuran
c. Biji-bijian
d. Daging
Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai untuk ....
a. Memakanbiji-bijian
x b. Menangkap ikan B 16
c. Menghisap nektar
d. Mencari serangga
6. Menyebutkan Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh
contoh dari adaptasi fisiologi adalah ….
adaptasi fisiologi x a. Manusia akan berkeringat jika berada pada A 17
suhu tinggi
b. Daun putri malu akan menguncup jika
disentuh

127
c. Kadal dapat mengubah warna tubuhnya sesuai
dengan lingkungannya
d. Kaktus memiliki daun yang serupa dengan
duri
Alat yang dimiliki kerbau untuk melindungi
x dirinya adalah …. B 18
a. Cula c. Duri
b. Tanduk d. Sengat berbisa
Bentuk kaki seperti gambar di samping digunakan
untuk ....
x a. Mengais makanan D 19
b. Memanjat
c. Berlari
d. Berenang
7. Menyebutkan Hewan yang melindungi dirinya dengan
contoh dari x mengeluarkan bau busuk yaitu …. A 20
adaptasi tingkah a. Walang sangit c. Cumi-cumi
laku b. Belalang daun d. Landak
Bunglon akan sulit diamati jika berada di pohon
karena ….
a. Ukurannya sama dengan pohon
x b. Bentuknya sama dengan pohon D 21
c. Ekornya menyerupai batang pohon
d. Warna tubuhnya sama dengan warna pohon

Menguncupnya daun putri malu bila disentuh


x adalah contoh adaptasi... B 22
a. Fisiologi b. Tingkah laku

128
c. Morfologi d. Makhluk hidup
Di bawah ini yang merupakan contoh adaptasi
tingkah laku adalah ....
x a. Urine yang pekat pada ikan air laut C 23
b. Rayap memerlukan enzim selulosa
c. Cicak memutuskan ekornya
d. Kaktus mempunyai batang yang tebal
Ikan paus sering muncul ke permukaan air laut,
untuk ....
x a. Menghirup CO2 C 24
b. Melakukan atraksi
c. Menghirup O2
d. Menyemburkan air laut
Landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara
….
x a. Mengembangkan durinya A 25
b. Mengeluarkan bisa
c. Menegakkan bulunya
d. Menyemprotkan tinta
Bunglon menghindari musuhnya dengan cara ….
a. Mengubah warna kulitnya
x b. Mengeluarkan bau busuk A 26
c. Memutuskan ekornya
d. Mengeluarkan cairan tinta
8. Menjelaskan istilah Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan kadal
mimikri dan x untuk menghindar dari musuhnya disebut .... C 27
autotomi dalam a. Mimikri c. Autotomi

129
adaptasi tingkah b. Habitat d. Evolusi
laku Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai
dengan lingkungannya untuk berkamufulase agar
x tidak dikenali oleh musuhnya. Peristiwa ini dikenal A 28
dengan istilah ….
a. Mimikri c. Autotomi
b. Habitat d. Evolusi
9. Menunjukkan Perhatikan nama-nama hewan berikut:
hewan yang 1. Musang
beradaptasi dengan 2. Cicak
autotomi dan 3. Landak
mimikri x 4. Bunglon D 29
Hewan yang menyesuaikan diri dengan melakukan
autotomi dan mimikri ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 2 dan 4

Indikator Jenjang Kognitif Kunci No.


Kompetensi Dasar Konsep Naskah Soal
Pembelajaran Jawaban Soal
C1 C2 C3
3.2 Mengidentifikasi Adaptasi 1. Menentukan Tumbuhan kantong semar memiliki cairan yang
penyesuaian diri pada tumbuhan yang dapat digunakan untuk menyerap … dari
tumbuhan dengan tumbuhan beradaptasi untuk x serangga. A 30
lingkungan memperoleh a. Nitrogen c. Karbondioksida
tertentu untuk makanan b. Oksigen d. Gas
mempertahankan Contoh tumbuhan yang beradaptasi untuk
x D 31
memperoleh makanan adalah ….

130
hidup a. Kaktus c. Mawar
b. Teratai d. Kantong semar
Tumbuhan kantong semar memiliki daun yang
membentuk seperti ….
x C 32
a. Terompet c. Kantung
b. Plastik d. Bunga
Kantong semar termasuk dalam golongan
tumbuhan insektivora, yang artinya adalah ….
a. Tumbuhan yang memakan serangga
x A 33
b. Tumbuhan yang hidup di air
c. Tumbuhan yang menempel
d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan
2. Menentukan Bentuk adaptasi kaktus terhadap habitatnya
tumbuhan yang adalah…
beradaptasi untuk a. Menggugurkan daunnya
x C 34
kelangsungan b. Memiliki daun yang lebar
hidup c. Memiliki daun kecil berbentuk duri
d. Memiliki daun yang tebal
Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan
kondisi lingkungan basah adalah ….
x A 35
a. Teratai c. Rambutan
b. Kaktus d. Durian
Eceng gondok menyesuaikan diri dengan cara ….
a. Memiliki batang berongga udara
b. Memiliki akar pembandul
x C
c. Jawaban a dan b benar 36
d. Jawaban a dan b salah

131
Pohon randu selalu menggugurkan daun pada
musim kemarau yang panjang dengan tujuan
untuk ….
x a. Memperlancar penguapan air B 37
b. Mengurangi penguapan air
c. Memperlancar penyerapan air
d. Mengurangi produksi makanan
Teratai dapat berdiri tegak dan tidak terbalik
meski diterjang ombak karena tumbuhan ini
memiliki ….
x a. Batang berongga udara A 38
b. Daun lebar yang dapat mengapung
c. Akar pembandul
d. Akar serabut
Tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada
musim kemarau ….
x B 39
a. Rambutan c. Mangga
b. Mahoni d. Teratai
Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya di
musim kemarau adalah…
a. Memperlambat penuaan
x D 40
b. Mempercepat pertumbuhan
c. Mempercepat penguapan
d. Mengurangi penguapan
Untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan air,
x teratai mempunyai …. D 41
a. Akar tunjang

132
b. Akar jangkar
c. Akar gantung
d. Batang yang berongga
Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan
kondisi kering adalah ….
x A 42
a. Kaktus c. Rambutan
b. Teratai d. Durian
3. Menentukan Duri pada batang mawar berfungsi untuk ….
tumbuhan yang a. Mengikat serangga
beradaptasi untuk x b. Melindungi dari musuh B 43
melindungi diri c. Mengurangi penguapan
dari musuh d. Membawa oksigen ke batang dan akar
Ketika menebang bambu, kita harus berhati-hati
karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan
oleh …
x B 44
a. Buahnya c. Durinya
b. Bulu-bulu halusnya d. Baunya

Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada


buah adalah ….
a. Jambu dan durian
x D 45
b. Belimbing dan salak
c. Mangga dan salak
d. Durian dan salak

133
Lampiran 7

PENYEBARAN SOAL VALID KISI-KISI INSTRUMEN UJI COBA TES HASIL BELAJAR

Satuan Pendidikan : MI. Raudlatul Jannah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Alokasi Waktu : 2x35 menit
Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu) Jumlah Soal : 45 soal Bentuk Soal : PG

Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
Tingkatan Kognitif Jumlah
Kompetensi Dasar Konsep Indikator Pembelajaran
C1 C2 C3 Soal

3.1 Mengidentifikasi Pengertian


1. Menjelaskan definisi adaptasi *1 *2, 3 3
penyesuaian diri adaptasi
hewan dengan
Pengertian
lingkungan 2. Menjelaskan pengertian habitat *4 1
habitat
tertentu untuk
mempertahankan Macam- 3. Menyebutkan macam-macam adaptasi *5 1
hidup macam (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
adaptasi 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis
(morfologi, adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah *6, 7, 8 3
fisiologi, laku)
tingkah laku) 5. Menyebutkan contoh dari adaptasi 9, 10, 12,
11, 14 8
morfologi *13, *15, *16

6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi *17, *18, *19


3

134
Kompetensi Konsep Tingkatan Kognitif
Indikator Pembelajaran Jumlah
Dasar Soal
C1 C2 C3

*21, 22, 23,


7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah 20, 24 7
laku *25, *26
Istilah mimikri 8. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi
*27, *28 2
dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku

9. Menunjukkan hewan yang beradaptasi


*29 1
dengan autotomi dan mimikri

3.2 Mengidentifikasi Adaptasi pada 1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi *30, 31,
4
penyesuaian diri tumbuhan untuk memperoleh makanan *32, *33
tumbuhan dengan 2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi *34, 35, 36,
lingkungan untuk kelangsungan hidup 38, *39, *37, *40, 9
tertentu untuk 41, *42
mempertahankan 3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi *43, *44,
3
hidup untuk melindungi diri dari musuh *45
Jumlah Soal 19 12 14 45

Ket. * = Soal yang sudah valid

135
136

Lampiran 8
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : …………
Kelas : V (Lima) Hari/Tanggal : ..............

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
benar!
1. Cara makhluk hidup menyesuaikan diri 6. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh
dengan lingkungan disebut …. makhluk hidup terhadap lingkungannya
a. Mimikri disebut adaptasi ….
b. Adaptasi
a. Morfologi
c. Habitat
d. Autotomi b. Fisiologi
2. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, c. Tingkahlaku
makhluk hidup menyesuaikan diri dengan d. Alamiah
…. 7. Penyesuaian makhluk hidup
a. Air mengggunakan fungsi alat-alat dalam
b. Darat tubuh terhadap lingkungannya merupakan
c. Udara adaptasi ….
d. Lingkungan a. Morfologi
3. Tujuan makhluk hidup melakukan b. Fisiologi
adaptasi adalah …. c. Tingkah laku
a. Memenuhi makanan d. Alamiah
b. Mempertahankan hidup 8. Adaptasi tingkah laku merupakan
c. Berkembang biak penyesuaian diri terhadap lingkungan
d. Mendapatkan mangsa yang berhubungan dengan ….
4. Tempat tinggal suatu makhluk hidup a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya
disebut …. b. Fungsi alat-alat tubuh
a. Habitat c. Kebiasaan tingkah laku yang
b. Komunitas dilakukan
c. Populasi d. Perubahan bentuk tubuhnya
d. Adaptasi 9. Adaptasi morfologi pada serangga dapat
5. Di bawah ini merupakan macam-macam dilihat pada ….
adaptasi, kecuali …. a. Bentuk sayapnya
a. Morfologi b. Jumlah bagian tubuhnya
b. Fisiologi c. Jumlah kakinya
c. Tingkah laku d. Tipe mulutnya
d. Alamiah 10. Lebah memiliki lidah yang panjang dan
berguna untuk menjilat makanan berupa
142

nektar pada bunga. Oleh karena itu lebah c. Menghisap nektar


mempunyai tipe mulut .... d. Mencari serangga
a. Pencium 17. Di bawah ini yang termasuk ke dalam
b. Penjilat contoh adaptasi fisiologi adalah ….
c. Penusuk a. Manusia akan berkeringat jika berada
d. Penghisap pada suhu tinggi
11. Burung elang memiliki kaki yang kokoh b. Daun putri malu akan menguncup jika
untuk mencengkeram mangsanya, kaki disentuh
burung elang ditunjukkan oleh gambar .... c. Kadal dapat mengubah warna
tubuhnya sesuai dengan
lingkungannya
d. Kaktus memiliki daun yang serupa
a. b.
dengan duri
18. Alat yang dimiliki kerbau untuk
melindungi dirinya adalah ….
c. d. a. Cula
b. Tanduk
12. Burung kolibri mempunyai paruh panjang, c. Duri
runcing, kecil, dan melengkung. Bentuk d. Sengat berbisa
paruh tersebut sesuai dengan makanannya 19. Bentuk kaki seperti gambar di samping
berupa …. digunakan untuk ....
a. Madu a. Mengais makanan
b. Biji-bijian b. Memanjat
c. Daging c. Berlari
d. Tunas muda d. Berenang
13. Adanya gelembung udara pada enceng 20. Hewan yang melindungi dirinya dengan
gondok adalah contoh dari adaptasi .... mengeluarkan bau busuk yaitu ….
a. Fisiologi a. Walang sangit
b. Morfologi b. Belalang daun
c. Tingkah laku c. Cumi-cumi
d. Penyesuaian dengan lingkungan air d. Landak
14. Di antara serangga berikut ini yang 21. Bunglon akan sulit diamati jika berada di
mempunyai tipe mulut penggigit adalah pohon karena ….
…. a. Ukurannya sama dengan pohon
a. Lalat b. Bentuknya sama dengan pohon
b. Nyamuk c. Ekornya menyerupai batang pohon
c. Kecoa d. Warna tubuhnya sama dengan warna
d. Kupu-kupu pohon
15. Gambar paruh burung di bawah ini, 22. Menguncupnya daun putri malu bila
menunjukkan burung pemakan …. disentuh adalah contoh adaptasi ….
a. Ikan a. Fisiologi
b. Sayuran b. Tingkah laku
c. Biji-bijian c. Morfologi
d. Daging d. Makhluk hidup
16. Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai 23. Di bawah ini yang merupakan contoh
untuk .... adaptasi tingkah laku adalah ....
a. Memakan biji-bijian a. Urine yang pekat pada ikan air laut
b. Menangkap ikan b. Rayap memerlukan enzim selulosa
143

c. Cicak memutuskan ekornya 30. Tumbuhan kantong semar memiliki cairan


d. Kaktus mempunyai batang yang tebal yang dapat digunakan untuk menyerap …
24. Ikan paus sering muncul ke permukaan air dari serangga.
laut, untuk .... a. Nitrogen
a. Menghirup CO2 b. Oksigen
b. Melakukan atraksi c. Karbondioksida
d. Gas
c. Menghirup O2
31. Contoh tumbuhan yang beradaptasi untuk
d. Menyemburkan air laut
memperoleh makanan adalah ….
25. Landak melindungi diri dari musuhnya a. Kaktus
dengan cara …. b. Teratai
a. Mengembangkan durinya c. Mawar
b. Mengeluarkan bisa d. Kantung semar
c. Menegakkan bulunya 32. Tumbuhan kantong semar memiliki daun
d. Menyemprotkan tinta yang membentuk seperti ….
26. Bunglon menghindari musuhnya dengan a. Terompet
cara …. b. Plastik
a. Mengubah warna kulitnya c. Kantung
b. Mengeluarkan bau busuk d. Bunga
c. Memutuskan ekornya 33. Kantong semar termasuk dalam golongan
d. Mengeluarkan cairan tinta tumbuhan insektivora, yang artinya adalah
27. Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan ….
kadal untuk menghindar dari musuhnya a. Tumbuhan yang memakan serangga
disebut .... b. Tumbuhan yang hidup di air
a. Mimikri c. Tumbuhan yang menempel
b. Habitat d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan
c. Autotomi 34. Bentuk adaptasi kaktus terhadap
d. Evolusi habitatnya adalah…
28. Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya a. Menggugurkan daunnya
sesuai dengan lingkungannya untuk b. Memilikidaun yang lebar
berkamufulase agar tidak dikenali oleh c. Memiliki daun kecil berbentuk duri
musuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan d. Memiliki daun yang tebal
istilah …. 35. Tumbuhan yang menyesuaikan diri
a. Mimikri dengan kondisi lingkungan basah adalah
b. Habitat ….
c. Autotomi a. Teratai
d. Evolusi b. Kaktus
29. Perhatikan nama-nama hewan berikut: c. Rambutan
1. Musang d. Durian
2. Cicak 36. Eceng gondok menyesuaikan diri dengan
3. Landak cara ….
4. Bunglon a. Memiliki batang berongga udara
Hewan yang menyesuaikan diri dengan b. Memiliki akar pembandul
melakukan autotomi dan mimikri c. Jawaban a dan b benar
ditunjukkan oleh nomor …. d. Jawaban a dan b salah
a. 1 dan 2 37. Pohon randu selalu menggugurkan daun
b. 2 dan 3 pada musim kemarau yang panjang
c. 3 dan 4 dengan tujuan untuk ….
d. 2 dan 4 a. Memperlancar penguapan air
144

b. Mengurangi penguapan air 45. Tumbuhan yang melindungi diri dengan


c. Memeperlancar penyerapan air duri pada buah adalah ….
d. Mengurangi produksi makanan a. Jambu dan durian
38. Teratai dapat berdiri tegak dan tidak b. Belimbing dan salak
terbalik meski diterjang ombak karena c. Mangga dan salak
tumbuhan ini memiliki …. d. Durian dan salak
a. Batang berongga udara
b. Daun lebar yang dapat mengapung
c. Akar pembandul
d. Akar serabut
39. Tumbuhan yang menggugurkan daunnya
pada musim kemarau ….
a. Rambutan
b. Mahoni
c. Mangga
d. Teratai
40. Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya
di musim kemarau adalah ....
a. Memperlambat penuaan
b. Mempercepat pertumbuhan
c. Mempercepat penguapan
d. Mengurangi penguapan
41. Untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan air, teratai mempunyai ….
a. Akar tunjang
b. Akar jangkar
c. Akar gantung
d. Batang yang berongga
42. Tumbuhan yang menyesuaikan diri
dengan kondisi kering adalah ….
a. Kaktus
b. Teratai
c. Rambutan
d. Durian
43. Duri pada batang mawar berfungsi untuk
….
a. Mengikat serangga
b. Melindungi dari musuh
c. Mengurangi penguapan
d. Membawa oksigen ke batang dan akar
44. Ketika menebang bambu, kita harus
berhati-hati karena dapat menyebabkan
gatal yang diakibatkan oleh …
a. Buahnya
b. Bulu-bulu halusnya
c. Durinya
d. Baunya
145

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN UJI VALIDITAS

TES HASIL BELAJAR

MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

1. B 16. B 31. D
2. D 17. A 32. C
3. B 18. B 33. A
4. A 19. D 34. C
5. D 20. A 35. A
6. A 21. D 36. C
7. B 22. B 37. B
8. C 23. C 38. A
9. D 24. C 39. B
10. B 25. A 40. D
11. C 26. A 41. D
12. A 27. C 42. A
13. B 28. A 43. B
14. C 29. D 44. B
15. C 30. A 45. D
146

Lampiran 10

REKAPITULASI HASIL ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA INSTRUMEN

Rata-rata = 29,96
Simpang Baku = 6,74
KorelasiXY = 0,77
Reliabilitas Tes = 0,87
Butir Soal = 45
Jumlah Subyek=
25

No. Butir Daya Pembeda Tingkat Signifikansi


No. Korelasi
Asli (%) Kesukaran Korelasi
1 1 42,86 Mudah 0,295 Signifikan
Sangat
2 2 42,86 Sangat Mudah 0,613
Signifikan
3 3 28,57 Sedang 0,214 -
4 4 42,86 Mudah 0,351 Signifikan
Sangat
5 5 42,86 Sedang 0,358
Signifikan
Sangat
6 6 85,71 Sedang 0,576
Signifikan
7 7 42,86 Sedang 0,201 -
8 8 28,57 Mudah 0,167 -
9 9 42,86 Sedang 0,205 -
10 10 -28,57 Sedang -0,200 -
11 11 14,29 Mudah 0,262 -
12 12 0,00 Sedang 0,134 -
13 13 -42,86 Sangat Sukar 0,594 Signifikan
14 14 0,00 Sedang 0,147 -
Sangat
15 15 28,57 Sangat Mudah 0,557
Signifikan
Sangat
16 16 42,86 Mudah 0,421
Signifikan
17 17 28,57 Mudah 0,374 Sangat
147

Signifikan
Sangat
18 18 28,57 Sangat Mudah 0,464
Signifikan
19 19 14,29 Sangat Mudah 0,308 Signifikan
20 20 57,14 Sedang 0,213 -
Sangat
21 21 42,86 Sangat Mudah 0,613
Signifikan
22 22 14,29 Sedang 0,121 -
23 23 14,29 Sangat Mudah 0,259 -
24 24 57,14 Sedang 0,160 -
25 25 14,29 Sedang 0,212 Signifikan
Sangat
26 26 42,86 Sangat Mudah 0,613
Signifikan
Sangat
27 27 28,57 Sangat Mudah 0,426
Signifikan
Sangat
28 28 42,86 Mudah 0,443
Signifikan
Sangat
29 29 42,86 Mudah 0,526
Signifikan
Sangat
30 30 71,43 Sedang 0,626
Signifikan
31 31 42,86 Mudah 0,127 -
32 32 28,57 Sedang 0,324 Signifikan
Sangat
33 33 42,86 Mudah 0,592
Signifikan
34 34 0,00 Sedang 0,242 Signifikan
35 35 28,57 Mudah -0,367 -
36 36 42,86 Sedang 0,210 -
Sangat
37 37 71,43 Sedang 0,619
Signifikan
38 38 0,00 Sedang -0,046 -
39 39 14,29 Sedang 0,249 -
Sangat
40 40 85,71 Sedang 0,724
Signifikan
Sangat
41 41 85,71 Sedang 0,614
Signifikan
42 42 57,14 Mudah 0,563 Sangat
148

Signifikan
43 43 28,57 Mudah 0,266 Signifikan
Sangat
44 44 71,43 Sedang 0,749
Signifikan
45 45 14,29 Mudah 0,064 Signifikan
149

Lampiran 11
SOAL PRE TEST HASIL BELAJAR IPA
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ………………………


Hari/Tanggal : ………………………… Kelas : V (LIMA)

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
benar!

1. Cara makhluk hidup b. Morfologi


menyesuaikan diri dengan c. Tingkah laku
lingkungan disebut …. d. Penyesuaian dengan lingkungan
a. Mimikri air
b. Adaptasi 6. Gambar paruh burung di bawah ini,
c. Habitat menunjukkan burung pemakan ….
d. Autotomi a. Ikan
2. Tempat tinggal suatu makhluk b. Sayuran
hidup disebut …. c. Biji-bijian
a. Habitat d. Daging
b. Komunitas 7. Bentuk paruh pelikan yang panjang
c. Populasi sesuai untuk ....
d. Adaptasi a. Memakan biji-bijian
3. Di bawah ini merupakan b. Menangkap ikan
macam-macam adaptasi, kecuali c. Menghisap nectar
…. d. Mencari serangga
a. Morfologi 8. Di bawah ini yang termasuk ke dalam
b. Fisiologi contoh adaptasi fisiologi adalah ….
c. Tingkah laku a. Manusia akan berkeringat jika
d. Alamiah berada pada suhu tinggi
4. Penyesuaian bentuk-bentuk b. Daun putri malu akan menguncup
tubuh makhluk hidup terhadap jika disentuh
lingkungannya disebut adaptasi c. Kadal dapat mengubah warna
…. tubuhnya sesuai dengan
a. Morfologi lingkungannya
b. Fisiologi d. Kaktus memiliki daun yang serupa
c. Tingkah laku dengan duri
d. Alamiah
5. Adanya gelembung udara pada
enceng gondok adalah contoh
dari adaptasi ....
a. Fisiologi
150

9. Bentuk kaki seperti gambar di 15. Perhatikan nama-nama hewan berikut:


samping digunakan untuk .... 1. Musang
a. Mengais makanan 2. Cicak
b. Memanjat 3. Landak
c. Berlari 4. Bunglon
d. Berenang Hewan yang menyesuaikan diri
10. Bunglon akan sulit diamati jika dengan melakukan autotomi dan
berada di pohon karena …. mimikri ditunjukkan oleh nomor ….
a. Ukurannya sama dengan a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
pohon b. 2 dan 3 d. 2 dan 4
b. Bentuknya sama dengan 16. Tumbuhan kantong semar memiliki
pohon cairan yang dapat digunakan untuk
c. Ekornya menyerupai batang menyerap ……… dari serangga.
pohon a. Nitrogen
d. Warna tubuhnya sama b. Oksigen
dengan warna pohon c. Karbondioksida
11. Landak melindungi diri dari d. Gas
musuhnya dengan cara …. 17. Tumbuhan kantong semar memiliki
a. Mengembangkan durinya daun yang membentuk seperti ….
b. Mengeluarkan bisa a. Terompet
c. Menegakkan bulunya b. Plastik
d. Menyemprotkan tinta c. Kantung
12. Bunglon menghindari musuhnya d. Bunga
dengan cara …. 18. Kantong semar termasuk dalam
a. Mengubah warna kulitnya golongan tumbuhan insektivora, yang
b. Mengeluarkan bau busuk artinya adalah ….
c. Memutuskan ekornya a. Tumbuhan yang memakan
d. Mengeluarkan cairan tinta serangga
13. Peristiwa putusnya ekor pada b. Tumbuhan yang hidup di air
cicak dan kadal untuk c. Tumbuhan yang menempel
menghindar dari musuhnya d. Tumbuhan yang memakan
disebut .... tumbuhan
a. Mimikri 19. Bentuk adaptasi kaktus terhadap
b. Habitat habitatnya adalah ….
c. Autotomi a. Menggugurkan daunnya
d. Evolusi b. Memiliki daun yang lebar
14. Bunglon selalu mengubah warna c. Memiliki daun kecil berbentuk
tubuhnya sesuai dengan duri
lingkungannya untuk d. Memiliki daun yang tebal
berkamuflase agar tidak dikenali 20. Pohon randu selalu menggugurkan
oleh musuhnya. Peristiwa ini daun pada musim kemarau yang
dikenal dengan istilah …. panjang dengan tujuan untuk ….
a. Mimikri a. Memperlancar penguapan air
b. Habitat b. Mengurangi penguapan air
c. Autotomi c. Memperlancar penyerapan air
d. Evolusi d. Mengurangi produksi makanan
151

21. Tumbuhan yang menggugurkan b. Teratai


daunnya pada musim kemarau c. Rambutan
…. d. Durian
a. Rambutan 24. Ketika menebang bambu, kita harus
b. Mahoni berhati-hati karena dapat
c. Mangga menyebabkan gatal yang diakibatkan
d. Teratai oleh ….
22. Tujuan pohon jati a. Buahnya
menggugurkan daunnya di b. Bulu-bulu halusnya
musim kemarau adalah …. c. Durinya
a. Memperlambat penuaan d. Baunya
b. Mempercepat pertumbuhan 25. Tumbuhan yang melindungi diri
c. Mempercepat penguapan dengan duri pada buah adalah ….
d. Mengurangi penguapan a. Jambu dan durian
23. Tumbuhan yang menyesuaikan b. Belimbing dan salak
diri dengan kondisi kering c. Mangga dan salak
adalah …. d. Durian dan salak
a. Kaktus
152

KUNCI JAWABAN PRE TEST HASIL BELAJAR IPA

MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

1. B 6. C 11. A 16. A 21. B

2. A 7. B 12. A 17. C 22. D

3. D 8. A 13. C 18. A 23. A

4. A 9. D 14. A 19. C 24. B

5. B 10. D 15. D 20. B 25. D


153

Lampiran 12

SOAL POST TEST HASIL BELAJAR IPA

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ………………………


Hari/Tanggal : ………………………… Kelas : V (LIMA)

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
benar!

1. Cara makhluk hidup b. Morfologi


menyesuaikan diri dengan c. Tingkah laku
lingkungan disebut …. d. Penyesuaian dengan lingkungan
a. Mimikri air
b. Adaptasi 6. Gambar paruh burung di bawah ini,
c. Habitat menunjukkan burung pemakan ….
d. Autotomi a. Ikan
2. Tempat tinggal suatu makhluk b. Sayuran
hidup disebut …. c. Biji-bijian
a. Habitat d. Daging
b. Komunitas 7. Bentuk paruh pelikan yang panjang
c. Populasi sesuai untuk ....
d. Adaptasi a. Memakan biji-bijian
3. Di bawah ini merupakan b. Menangkap ikan
macam-macam adaptasi, kecuali c. Menghisap nectar
…. d. Mencari serangga
a. Morfologi 8. Di bawah ini yang termasuk ke dalam
b. Fisiologi contoh adaptasi fisiologi adalah ….
c. Tingkah laku a. Manusia akan berkeringat jika
d. Alamiah berada pada suhu tinggi
4. Penyesuaian bentuk-bentuk b. Daun putri malu akan menguncup
tubuh makhluk hidup terhadap jika disentuh
lingkungannya disebut adaptasi c. Kadal dapat mengubah warna
…. tubuhnya sesuai dengan
a. Morfologi lingkungannya
b. Fisiologi d. Kaktus memiliki daun yang serupa
c. Tingkah laku dengan duri
d. Alamiah 9. Bentuk kaki seperti gambar di
5. Adanya gelembung udara pada samping digunakan untuk ....
enceng gondok adalah contoh a. Mengais makanan
dari adaptasi .... b. Memanjat
a. Fisiologi c. Berlari
154

d. Berenang Hewan yang menyesuaikan diri


10. Bunglon akan sulit diamati jika dengan melakukan autotomi dan
berada di pohon karena …. mimikri ditunjukkan oleh nomor ….
a. Ukurannya sama dengan a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
pohon b. 2 dan 3 d. 2 dan 4
b. Bentuknya sama dengan 16. Tumbuhan kantong semar memiliki
pohon cairan yang dapat digunakan untuk
c. Ekornya menyerupai batang menyerap ……… dari serangga.
pohon a. Nitrogen
d. Warna tubuhnya sama b. Oksigen
dengan warna pohon c. Karbondioksida
11. Landak melindungi diri dari d. Gas
musuhnya dengan cara …. 17. Tumbuhan kantong semar memiliki
a. Mengembangkan durinya daun yang membentuk seperti ….
b. Mengeluarkan bisa a. Terompet
c. Menegakkan bulunya b. Plastik
d. Menyemprotkan tinta c. Kantung
12. Bunglon menghindari musuhnya d. Bunga
dengan cara …. 18. Kantong semar termasuk dalam
a. Mengubah warna kulitnya golongan tumbuhan insektivora, yang
b. Mengeluarkan bau busuk artinya adalah ….
c. Memutuskan ekornya a. Tumbuhan yang memakan
d. Mengeluarkan cairan tinta serangga
13. Peristiwa putusnya ekor pada b. Tumbuhan yang hidup di air
cicak dan kadal untuk c. Tumbuhan yang menempel
menghindar dari musuhnya d. Tumbuhan yang memakan
disebut .... tumbuhan
a. Mimikri 19. Bentuk adaptasi kaktus terhadap
b. Habitat habitatnya adalah ….
c. Autotomi a. Menggugurkan daunnya
d. Evolusi b. Memiliki daun yang lebar
14. Bunglon selalu mengubah warna c. Memiliki daun kecil berbentuk
tubuhnya sesuai dengan duri
lingkungannya untuk d. Memiliki daun yang tebal
berkamuflase agar tidak dikenali 20. Pohon randu selalu menggugurkan
oleh musuhnya. Peristiwa ini daun pada musim kemarau yang
dikenal dengan istilah …. panjang dengan tujuan untuk ….
a. Mimikri a. Memperlancar penguapan air
b. Habitat b. Mengurangi penguapan air
c. Autotomi c. Memperlancar penyerapan air
d. Evolusi d. Mengurangi produksi makanan
15. Perhatikan nama-nama hewan 21. Tumbuhan yang menggugurkan
berikut: daunnya pada musim kemarau ….
1. Musang a. Rambutan
2. Cicak b. Mahoni
3. Landak c. Mangga
4. Bunglon d. Teratai
155

22. Tujuan pohon jati 24. Ketika menebang bambu, kita


menggugurkan daunnya di harus berhati-hati karena dapat
musim kemarau adalah …. menyebabkan gatal yang
a. Memperlambat penuaan diakibatkan oleh ….
b. Mempercepat pertumbuhan a. Buahnya
c. Mempercepat penguapan b. Bulu-bulu halusnya
d. Mengurangi penguapan c. Durinya
23. Tumbuhan yang menyesuaikan d. Baunya
diri dengan kondisi kering 25. Tumbuhan yang melindungi diri
adalah …. dengan duri pada buah adalah
a. Kaktus ….
b. Teratai a. Jambu dan durian
c. Rambutan b. Belimbing dan salak
d. Durian c. Mangga dan salak
d. Durian dan salak
149
156

KUNCI JAWABAN POST TEST HASIL BELAJAR IPA

MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

1. B 6. C 11. A 16. A 21. B

2. A 7. B 12. A 17. C 22. D

3. D 8. A 13. C 18. A 23. A

4. A 9. D 14. A 19. C 24. B

5. B 10. D 15. D 20. B 25. D


157

Lampiran 13

NILAI PRETEST DAN POSTTEST HASIL BELAJAR


KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
32 48 84 72
44 40 68 68
40 32 64 60
36 48 72 64
40 52 92 76
52 40 84 80
48 48 88 72
32 44 76 68
48 48 80 76
52 52 88 64
40 32 76 88
44 40 88 84
52 52 84 64
36 44 84 84
48 48 68 68
48 32 64 92
44 40 76 76
32 32 72 80
52 48 92 72
48 36 80 80
40 44 76 72
48 32 88 76
36 44 92 80
52 48 84 76
44 40 64 88
48 48 92 92
40 44 84 84
32 36 72 76
Lampiran 14

PERHITUNGAN PROSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

Jumlah Siswa yang Menjawab Benar


No.
No. Indikator Pretest Posttest
Soal
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1. Menjelaskan definisi adaptasi 1 15 13 20 22

2. Menjelaskan pengertian habitat 2 22 18 26 20

Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, 10 18 17 19


3. 3
fisiologi, dan tingkah laku)
Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi 18 10 22 19
4. 4
(morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
5 9 16 18 19

5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 6 5 8 24 15

7 19 9 25 17

8 15 17 20 22

6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi


9
15 8 18 23

158
10 17 11 17 11

7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 11 18 12 24 18

12 18 10 22 13

13 10 18 17 22
Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam
8.
adaptasi tingkah laku 11 17 18 19
14
Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan 11 15 23 19
9. 15
autotomi dan mimikri
16 12 16 20 18

Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 18 10 21 12


10. 17
memperoleh makanan
18 13 15 18 16

19 12 10 18 19

20 13 15 16 25

Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 15 13 22 15


11. 21
kelangsungan hidup
22 13 15 20 19

23 12 16 20 17

159
24 11 13 16 18
12. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk
melindungi diri dari musuh 18 10 23 15
25

Prosentase Setiap Nomor


No.
No. Indikator Pretest Posttest
Soal
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1. Menjelaskan definisi adaptasi 1 53,57 46,43 71,43 78,57

2. Menjelaskan pengertian habitat 2 78,57 64,29 92,86 71,43

Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi,


3. 3 35,71 64,29 60,71 67,86
fisiologi, dan tingkah laku)
Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi
4. 4 64,29 35,71 78,57 67,86
(morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
5 32,14 57,14 64,29 67,86

5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 6 53,57 46,43 71,43 78,57

7 78,57 64,29 92,86 71,43

8 17,86 28,57 85,71 53,57


6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
9 67,86 32,14 89,29 60,71

160
10 53,57 60,71 71,43 78,57

7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 11 53,57 28,57 64,29 82,14

12 60,71 39,29 60,71 39,29

13 64,29 42,86 85,71 64,29


Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam
8.
adaptasi tingkah laku 14 64,29 35,71 78,57 46,43

Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan 35,71 64,29 60,71 78,57


9. 15
autotomi dan mimikri
16 39,29 60,71 64,29 67,86
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 39,29 53,57 82,14 67,86
10. 17
memperoleh makanan
18 42,86 57,14 71,43 64,29

19 64,29 35,71 75 42,86

20 46,43 53,57 64,29 57,14


Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 42,86 35,71 64,29 67,86
11. 21
kelangsungan hidup
22 46,43 53,57 57,14 89,29

23 53,57 46,43 78,57 53,57

161
24 46,43 53,57 71,43 67,86
12. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk
melindungi diri dari musuh 25 42,86 57,14 71,43 60,71

REKAPITULASI PROSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

Pretest Posttest
No. Indikator No. Soal
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1. Menjelaskan definisi adaptasi 1 53,6% 46,4% 71,4% 78,6%

2. Menjelaskan pengertian habitat 2 78,6% 64,3% 92,9% 71,4%

Menyebutkan macam-macam adaptasi 67,9%


3. 3 35,7% 64,3% 60,7%
(morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi 67,9%
4. 4 64,3% 35,7% 78,6%
(morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)

5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 5, 6, 7 39,3% 39,3% 79,8% 60,7%

6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 8, 9 53,6% 44,6% 67,9% 80,4%

162
7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 10, 11, 12 63,1% 39,3% 75% 50,1%

Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi 73,2%


8. 13, 14 37,5% 62,5% 62,5%
dalam adaptasi tingkah laku
Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan 67,9%
9. 15 39,3% 53,6% 82,1%
autotomi dan mimikri
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 54,8%
10. 16, 17, 18 51,2% 48,8% 70,2%
memperoleh makanan
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 19, 20, 21, 65,7%
11. 46,4% 49,3% 68,6%
kelangsungan hidup 22, 23
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk 58,9%
12. 24, 25 51,8% 41,1% 69,6%
melindungi diri dari musuh

163
164

Lampiran 15
REKAPITULASI PERSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST
SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

No. Pretest Posttest


No. Indikator
Soal Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Menjelaskan definisi
1. 1 53,6% 46,4% 71,4% 78,6%
adaptasi
Menjelaskan
2. 2 78,6% 64,3% 92,9% 71,4%
pengertian habitat
Menyebutkan macam-
macam adaptasi
3. 3 35,7% 64,3% 60,7% 67,9%
(morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku)
Menjelaskan
pengertian dari jenis-
4. jenis adaptasi 4 64,3% 35,7% 78,6% 67,9%
(morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku)
Menyebutkan contoh
5. dari adaptasi 5, 6, 7 39,3% 39,3% 79,8% 60,7%
morfologi
Menyebutkan contoh
6. 8, 9 53,6% 44,6% 67,9% 80,4%
dari adaptasi fisiologi
Menyebutkan contoh
10,
7. dari adaptasi tingkah 63,1% 39,3% 75% 50,1%
11, 12
laku
Menjelaskan istilah
mimikri dan autotomi
8. 13, 14 37,5% 62,5% 62,5% 73,2%
dalam adaptasi tingkah
laku
Menunjukkan hewan
yang beradaptasi
9. dengan autotomi dan 15 39,3% 53,6% 82,1% 67,9%
mimikri

Menentukan tumbuhan
16,
10. yang beradaptasi untuk 51,2% 48,8% 70,2% 54,8%
17, 18
memperoleh makanan
165

19,
Menentukan tumbuhan
20,
11. yang beradaptasi untuk 46,4% 49,3% 68,6% 65,7%
21,
kelangsungan hidup
22, 23
Menentukan tumbuhan
yang beradaptasi untuk
12. 24, 25 51,8% 41,1% 69,6% 58,9%
melindungi diri dari
musuh
166

Lampiran 16

DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA KELAS


EKSPERIMEN

No Nama Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest


1. A 32 84
2. B 44 68
3. C 40 64
4. D 36 72
5. E 40 92
6. F 52 84
7. G 48 88
8. H 32 76
9. I 48 80
10. J 52 88
11. K 40 76
12. L 44 88
13. M 52 84
14. N 36 84
15. O 48 68
16. P 48 64
17. Q 44 76
18. R 32 72
19. S 52 92
20. T 48 80
21. U 40 76
22. V 48 88
23. W 36 92
24. X 52 84
25. Y 44 64
26. Z 48 92
27. AA 40 84
28. AB 32 72
167

Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen

A. Pretest Kelas Eksperimen

Diketahui data nilai pretest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
32 44 40 36 40 52 48 32 48 52
40 44 52 36 48 48 44 32 52 48
40 48 36 52 44 48 40 32

Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil


= 52 – 32
= 20

Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 28
= 1 + (3,3) (1,45)
= 5,8 ≈ 6

Panjang Kelas (P) = = = 3,33≈ 4

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


No. Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
1. 32-35 4 33,5 1122,25 134 4489
2. 36-39 3 37,5 1406,25 112,5 4218,75
3. 40-43 4 41,5 1722,25 166 6889
4. 44-47 5 45,5 2070,25 227,5 10351,25
5. 48-51 7 49,5 2450,25 346,5 17151,75
6. 52-55 5 53,5 2862,25 267,5 14311,25
Jumlah 28 11633,5 1254 57411

Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi



Mean ( ̅) = = = 44,78

Median =b+p( )
168

=43,5 + 4 ( )

= 43,5 + 4 ( )
= 45,5

Modus =b+p( )
= 47,5 + 4( )
= 49,5

∑ ∑
StandarDeviasi (S) = √

=√

=√

=√
=√ = 6,80

Varians (S2) = 46,2857 = 46,29

B. Posttest Kelas Eksperimen

Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
84 68 64 72 92 84 88 76 80 88
76 88 84 84 68 64 76 72 92 80
76 88 92 80 76 88 92 84 64 92
84 72

Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil


= 92 – 64
= 28
169

Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,45)
= 5,8 ≈ 6

Panjang Kelas (P) = = = 4,67≈ 5

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


No. Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
1. 64-68 5 66 4356 330 21780
2. 69-73 3 71 5041 213 15123
3. 74-78 4 76 5776 304 23104
4. 79-83 2 81 6561 162 13122
5. 84-88 10 86 7396 860 73960
6. 89-93 4 91 8281 364 33124
Jumlah 28 37411 2233 180213

Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi



Mean ( ̅) = = = 79,75

Median =b+p( )

=78,5 + 5 ( )

= 78,5 + 5 ( )
= 80,50

Modus =b+p( )

= 83,5+ 5( )

= 87,5 + 5 ( )

= 86,35
170

∑ ∑
StandarDeviasi (S) =√

=√

=√

=√
=√ = 8,88

Varians (S2) = 78,94


171

Lampiran 17

DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA KELAS


KONTROL

No Nama Siswa Nilai Pretest Nilai Postest


1 AA 48 72
2 BB 40 68
3 CC 32 60
4 DD 48 64
5 EE 52 76
6 FF 40 80
7 GG 48 72
8 HH 44 68
9 II 48 76
10 JJ 52 64
11 KK 32 88
12 LL 40 84
13 MM 52 64
14 NN 44 84
15 OO 48 68
16 PP 32 92
17 QQ 40 76
18 RR 32 80
19 SS 48 72
20 TT 36 80
21 UU 44 72
22 VV 32 76
23 WW 44 80
24 XX 48 76
25 YY 40 88
26 ZZ 48 92
27 AAA 44 84
28 BBB 36 76
172

Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Siswa Kelas Kontrol

A. Pretest Kelas Kontrol

Diketahui data nilai pretest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
48 40 32 48 52 40 48 44 48 52
32 40 52 44 48 32 40 32 48 36
44 32 44 48 40 48 44 36

Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil


= 52 – 32
= 20

Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 28
= 1 + (3,3) (1,45)
= 5,8 ≈ 6

Panjang Kelas (P) = = = 3,33 ≈ 4

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


No Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
1 32-35 5 33,5 1122,25 167,5 5611,25
2 36-39 2 37,5 1406,25 75 2812,5
3 40-43 5 41,5 1722,25 207,5 8611,25
4 44-47 5 45,5 2070,25 227,5 10351,25
5 48-51 7 49,5 2450,25 346,5 17151,75
6 52-55 4 53,5 2862,25 214 11449
Jumlah 28 11633,5 1238 55987

Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi



Mean ( ̅) = = = 44,21

Median =b+p( )
173

=43,5 + 4 ( )

= 43,5 + 4 ( )
= 45,10

Modus =b+p( )
= 47,5 + 4( )
=49,1

∑ ∑
Standar Deviasi (S) = √

=√

=√

=√
=√ = 6,80

Varians (S2) = 46,2857 = 46,29

B. Posttest Kelas Kontrol

Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
72 68 60 64 76 80 72 68 76 64
88 84 64 84 68 92 76 80 72 80
72 76 80 76 88 92 84 76

Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil


= 92 – 60
= 32
174

Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n


= 1 + 3,3 Log 34
= 1 + (3,3) (1,45)
= 5,8 ≈ 6

Panjang Kelas (P) = = = 5,67≈ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas


No. Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
1. 60-65 4 62,5 3906,25 250 15625
2. 66-71 3 68,5 4692,25 205,5 14076,75
3. 72-77 10 74,5 5550,25 745 55502,5
4. 78-83 4 80,5 6480,25 322 25921
5. 84-89 5 86,5 7482,25 432,5 37411,25
6. 90-95 2 92,5 8556,25 185 17112,5
Jumlah 28 36667,5 2140 165649

Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi



Mean ( ̅) = = = 79,42

Median =b+p( )

=71,5 + 6( )

= 71,5 + 6( )
= 75,70

Modus =b+p( )

= 71,5+ 6( )

= 71,5 + 6( )

= 74,73
175

∑ ∑
Standar Deviasi (S) =√

=√

=√

=√

=√ = 8,80

Varians (S2) = 77,48


176

Lampiran 18

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN

A. Pretest Kelas Eksperimen

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No. Xi F Zn Xi-X Zi Zt F(z) S(z) F(z) – S(z)


1. 32 4 4 -12,79 -1,88 0,4678 0,0322 0,142857 0,1107
2. 36 3 7 -8,79 -1,29 0,3980 0,102 0,25 0,1480
3. 40 4 11 -4,79 -0,70 0,2580 0,242 0,392857 0,1509
4. 44 5 16 -0,79 -0,12 0,0478 0,4522 0,571429 0,1192
5. 48 7 23 3,21 0,47 0,1808 0,6808 0,821429 0,1406
6. 52 5 28 7,21 1,06 0,3554 0,8554 1 0,1446
Jumlah 28 Lhitung = 0,1509

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest


dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai
kritis uji Liliefors, yaitunilai Ltabel dengan n = 28adalah 0,161 dan Lhitung = 0,1509.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas
eksperimen berdistribusi normal karena memenuhi kriteria, yaitu Lhitung < Ltabel
(0,1509 < 0,161) .
177

B. Posttest Kelas Eksperimen

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No. Xi F Zn Xi-X Zi Zt F(z) S(z) F(z) – S(z)


1. 64 3 3 -15,75 -1,77 0,4616 0,0384 0,107143 0,0687
2. 68 2 5 -11,75 -1,32 0,4066 0,0934 0,178571 0,0852
3. 72 3 8 -7,75 -0,87 0,3078 0,1922 0,285714 0,0935
4. 76 4 12 -3,75 -0,42 0,1628 0,3372 0,428571 0,0914
5. 80 2 14 0,25 0,03 0,012 0,512 0,5 0,0120
6. 84 6 20 4,25 0,48 0,1844 0,6844 0,714286 0,0299
7. 88 4 24 8,25 0,93 0,3238 0,8238 0,857143 0,0333
8. 92 4 28 12,25 1,38 0,4162 0,9162 1 0,0838
Jumlah 28 Lhitung = 0,0935

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest


dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai
kritis uji Liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28adalah 0,161dan Lhitung = 0,0935.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil nilai posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal karena memenuhi kriteria, yaitu Lhitung < Ltabel
(0,0935 < 0,161).
178

Lampiran 19

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL

A. Pretest Kelas Kontrol

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Kontrol

No. Xi F Zn Xi-X Zi Zt F(z) S(z) F(z) – S(z)


1. 32 5 5 -12,21 -1,80 0,4616 0,0367 0,178571 0,1419
2. 36 2 7 -8,21 -1,21 0,377 0,123 0,25 0,1270
3. 40 5 12 -4,21 -0,62 0,2291 0,2709 0,428571 0,1577
4. 44 5 17 -0,21 -0,03 0,0040 0,4960 0,607143 0,1111
5. 48 7 24 3,79 0,56 0,2224 0,7224 0,857143 0,1347
6. 52 4 28 7,79 1,14 0,3729 0,8729 1 0,1271
Jumlah 28 Lhitung = 0,1577

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest kelas
kontrol dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan
tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitunilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 dan
Lhitung = 0,1577.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas kontrol
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,1577 < 0,161) .
179

B. Posttest Kelas Kontrol

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Kontrol

No. Xi F Zn Xi-X Zi Zt F(z) S(z) F(z) – S(z)


1. 60 1 1 -16,43 -1,87 0,4693 0,0307 0,035714 0,0050
2. 64 3 4 -12,43 -1,41 0,4207 0,0793 0,142857 0,0636
3. 68 3 7 -8,43 -0,96 0,3315 0,1685 0,25 0,0815
4. 72 4 11 -4,43 -0,50 0,1915 0,3085 0,392857 0,0844
5. 76 6 17 -0,43 -0,05 0,0199 0,5199 0,607143 0,0872
6. 80 4 21 3,57 0,41 0,1591 0,6591 0,75 0,0909
7. 84 3 24 7,57 0,86 0,3051 0,8051 0,857143 0,0520
8. 88 2 26 11,57 1,31 0,4049 0,9049 0,928571 0,0237
9. 92 2 28 15,57 1,77 0,4616 0,9616 1 0,0384
Jumlah 28 Lhitung = 0,0909

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest kelas
kontrol dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan
tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 dan
Lhitung = 0,0909.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kelas kontrol
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,0909 < 0,161).
180

Lampiran 20
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST
Data Pretest
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

F=

Keterangan:
F = Homogen
S = Varians Terbesar
S = Varians Terkecil

Dengan
∑ – ∑
=

Adapun kriteria pengujiannya adalah:


Ho diterima jika Fhitung< Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen
Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogen

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 46,65 dan S = 44,42


sehingga:

Fhitung= = = 1,05

Dengan demikian, diperoleh Fhitung= 1,05 sedangkan Ftabel= 1,77 dengan


db pembilang = 28-1 = 27, dan db penyebut = 28 – 1 = 27 (dengan derajat
signifikan 95%).
Sehingga diperoleh Fhitung< Ftabel(1,05 < 1,77), maka dapat disimpulkan
bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
181

Lampiran 21

UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST

Data Posttest
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

F=

Keterangan:
F = Homogen
S = Varians Terbesar
S = Varians Terkecil

Dengan
∑ – ∑
=

Adapun kriteria pengujiannya adalah:


Ho diterima jika Fhitung< Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen
Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogen

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 58,88 dan S = 49,91


sehingga:

Fhitung= = = 1,12

Dengan demikian, diperoleh Fhitung= 1,12 sedangkan Ftabel= 1,77 dengan


db pembilang = 28 – 1 = 27, dan db penyebut = 28 – 1 = 27 (dengan derajat
signifikan 95%).
Sehingga diperoleh Fhitung< Ftabel(1,12 < 1,77), maka dapat disimpulkan
bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
182

Lampiran 22

UJI HIPOTESIS DATA PRETEST

Perhitungan Uji T Nilai Pretest

Eksperimen Kontrol
= 28 = 28
̅ 43,14 ̅ 41,86
(varian) 46,65 (varian) 44,42

Penyelesaian:
( ) ( )
=√

( ) ( )
=√

=√

=√ = 6,75

̅ ̅
thitung =


=

=

=

= = = 1,01

Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas,nilai pretest kelas


eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung
pretest sebesar 1,01 dengan ttabel 1,706, maka dapat dilihat bahwa hasil
thitung < ttabel = 1,01 < 1,706.
183

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan dapat dinyatakan bahwa


tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match
terhadap hasil belajar siswa.
184

Lampiran 23

UJI HIPOTESIS DATA POSTEST

Perhitungan Uji T Nilai Posttest

Eksperimen Kontrol
= 28 = 28
̅ 79,71 ̅ 76,14
(varian) 82,88 (varian) 74,05

penyelesaian:
( ) ( )
=√

( ) ( )
=√

=√

=√ = 8,86

̅ ̅
thitung =


=

=

=

= = = 2,12

Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest sebesar
2,12 dengan ttabel 1,706, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung > ttabel= 2,12 >
1,706.
185

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa


terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap
hasil belajar siswa.
186
Lampiran 24
187
188
189
190
191
192
193
Lampiran 25
194
195
196
197
198
199
200
201

Anda mungkin juga menyukai