Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Homeostasis dalam Tubuh Manusia

Shema Suluhpradipta Warella


102016150
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat korespondensi : Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email : Shema.2016fk150@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Setiap manusia di dunia ini memiliki organ-organ didalam tubuhnya dan setiap organ yang
ada di dalam tubuh kita memiliki fungsi masing-masing. Setiap fungsi-fungsi yang di dalam tubuh
kita itu saling berhubungan satu sama lainnya. Salah satunya ialah homeostasis, dimana
homeostasis merupakan aktivitas atau keadaan dimana lingkungan internal tubuh tetap konstan.
Kerja homeostasis dibantu dengan sistem saraf tubuh yang berfungsi untuk memberikan informasi
dan juga terdapat umpan balik (feedback) terhadap informasi tersebut. Homeostasis juga berfungsi
pada kehidupan sel. Sel-sel menjalankan fungsi homeostasis melalui potensial membran istirahat.
Kata kunci : homeostasis, saraf, umpan balik.

Abstract
Every human being in this world has the organs in their body and every organ in our body
have their respective functions. Each of the functions in our bodies that are relate to each other.
One of these is homeostasis, where homeostasis is an activity or a state that the body's internal
environment remains constant. Homeostasis is helped by the nervous system which is the function is
to provide information and there is also a feedback (feedback) for the information. Homeostasis
also serves on the life of the cell. The cells perform functions of homeostasis through the resting
membrane potential.
Key words : homeostasis, nerves, feedback.

Pendahuluan
Setiap manusia di dunia ini memiliki organ-organ didalam tubuhnya dan setiap organ yang
ada di dalam tubuh kita memiliki fungsi masing-masing. Setiap fungsi-fungsi yang dijalankan di
dalam tubuh kita itu saling berhubungan satu sama lainnya. Salah satunya ialah homeostasis,
dimana homeostasis merupakan aktivitas atau keadaan dimana lingkungan internal tubuh tetap
konstan.1 Homeostasis tidak bisa bekerja sendirian, karena ia membutuhkan sistem saraf tubuh

1
untuk berkomunikasi atau memberikan informasi kepada otak, antara sel-sel tubuh, maupun organ-
organ. Karena itu, pada makalah ini penulis ingin membahas tentang homeostasis, fungsi-fungsinya,
serta mekanisme kerja homeostasis dalam tubuh kita.

Homeostasis
Kata homeostasis berasal dari bahasa Yunani “homoios” yang artinya sama dan “stasis”
yang artinya keadaan yang normal. Dari kedua kata tersebut bisa di definisikan bahwa homeostatis
adalah suatu keadaan atau kondisi dimana lingkungan internal tubuh kita tetap terjaga dan konstan
walaupun lingkungan eksternal berubah-ubah.1 Tentu dari definisi tersebut homeostasis
berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan dalam tubuh kita
maupun lingkungan di luar atau di sekeliling kita.

Lingkungan Dalam dan Lingkungan Luar


Tugas utama dari homeostasis ialah menjaga kestabilan zat-zat yang ada di lingkungan
internal yang terkena efek dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal itu dibagi menjadi 2 yaitu
cairan interstisial dan cairan ekstraseluler. Pada dasarnya homeostasis adalah untuk menstabilkan
cairan di sekitar sel-sel yaitu cairan ekstraseluler, namun homeostasis juga menstabilkan cairan
antar sel. Cairan ekstraseluler yang dimaksud adalah seperti kadar nutrien, kadar O2 dan CO2, kadar
sisa metabolisme, PH, kadar air, kadar garam, kadar elektrolit lainnya, suhu, volume, dan tekanan
tubuh.2 Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang ada di sekitar kita. Lingkungan yang
berada di luar tubuh kita. Seperti panas yang diberikan dari matahari, dinginnya air, dan lain-lain.

Sistem Kontrol Homeostasis


Sistem kontrol Homeostasis itu memiliki hubungan yang erat dengan yang namanya
informasi. Tanpa adanya informasi bahwa lingkungan internal kita sedang terganggu maka
homeostasis pun tidak berjalan. Sistem kontrol homeostasis terbagi menjadi 2 yaitu lokal/jarak
dekat dan refleks/jarak jauh. Lokal/jarak dekat merupakan pengendalian yang paling sederhana
karena informasi-informasi masih dikomunikasikan antar sel. Refleks/jarak jauh lebih kompleks
dari pada lokal karena ia melibatkan sistem saraf (lengkung refleks) dan juga sistem endokrin
(pengaturan umpan balik atau feedback).3,4

Sistem Saraf
Sistem saraf memiliki peran yang sangan penting dalam mempertahankan lingkungan
internal. Tanpa sistem saraf, informasi-informasi tidak akan berjalan dan kerja homeostasis tidak

2
akan terjadi.4 Berikut ini merupakan mekanisme dari sistem saraf yang dapat dililhat pada gambar 1
dibawah ini.

Perubahan
Reseptor Jalur Pusat
Lingkungan
(Indera, aferen Integrasi
dalam atau
dll) (Otak)
luar
(stimulus)

Umpan Efekto Jalur


Respon r eferen
Balik

Gambar 1. Mekanisme sistem saraf (sumber :


http://staff.ui.ac.id/system/files/users/minarma.siagian/material/homeostasismsho.pdf )

Umpan Balik (Feedback)


Umpan balik adalah salah satu hal yang penting dalam homeostasis. Umpan balik
berhubungan dengan yang namanya set point. Set point adalah suatu takaran atau ukuran normal zat
dan yang berhubungan dengan lingkungan internal. Set point tidak selalu sama dan dapat berubah
bergantung pada situasi dan lingkungan. Umpan balik dibagi menjadi 2 yaitu feedback negatif dan
feedback positif. Feedback negatif adalah respon yang diberikan agar tercapainya homeostasis
sehingga mengembalikan ukuran yang melebihi atau kurang dari set point kembali kepada set point
normalnya. Feedback positif merupakan respon yang sebaliknya, terdapat faktor dari luar yang
menghentikan. Umpan balik terjadi bukan hanya karena adanya reseptor yang diberikan. Namun bisa
juga umpan balik yang merespon untuk hal yang akan datang. Seperti antisipasi terhadap hal tersebut.
Umpan balik tersebut dinamakan feedforward control.4
Potensial Membran Istirahat
Potensial membran istirahat merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh membran untuk
memisahkan muatan yang berada pada sisi dalam sel dan sisi luar sel. Dimana sisi dalam sel
bermuatan negatif sedangkan sisi luar sel bermuatan positif. Aktivitas potensial membran tersebut
terjadi pada saat sel sedang istirahat. Karena itu aktivitas tersebut dinamakan potensial membran
istirahat.5
Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel memiliki ion-ion potasium dan
sodium, namun konsentrasi ion-ion tersebut berbeda. Dapat dilakukan difusi ion potasium dan sodium
dan juga melalui proses pompa Na-K untuk menyeimbangkan konsentrasi dan mengembalikan
muatan sesuai dengan sisi-sisinya.

Analisis

3
Di hari yang sangat panas, seorang laki-laki berusia 19 tahun sedang tidur di kamar tidur
dengan pendingin ruangan dinyalakan. Beberapa saat kemudian terjadi pemadaman listrik, dan ia
pun terbangun dari tidurnya dengan tubuh penuh keringat.
Pada kasus ini dikatakan bahwa laki-laki tersebut terbangun dari tidurnya dengan tubuh
penuh keringat. Tubuh laki-laki tersebut pada mulanya memiliki suhu yang normal yaitu berada
pada set point. Namun ketika terjadi pemadaman listrik dan pendingin ruanganya mati, lalu tubuh
pun merasakan adanya perubahan suhu. Dari sejuk menjadi panas. Karena itu, kerja homeostasis
tubuh anak tersebut berjalan dengan lancar yang bertujuan untuk mengembalikan suhu anak
tersebut kembali ke set point normal dengan memberikan feedback negatif yaitu mengeluarkan
keringat.

Kesimpulan
Pada skenario ini, homeostasis bekerja dengan lancar, dimana homeostasis mengembalikan suhu
anak tersebut untuk kembali ke set point normal dengan mengeluarkan keringat.

Daftar Pustaka
1. Banfalvi G. Homeostasis-tumor-metafasis.USA: Springer Science & Business Media; 2013.p.5-
8.

2. Reece C, Mitchell.Biologi.edisi 5.Indonesia: Penerbit Erlangga; 2008.h.12-7.

4
3. Fawcett T, Watson R.Pathophysiology, homeostasis and nursing. UK: Routledge; 2014.p.2-5.

4. Siagian M. Homeostasis: keseimbangan yang halus dan dinamis.Makalah.Departemen Ilmu


Faal FKUI.2004.

5. Golan DE, Tashjian AH, Armstrong EJ, Armstrong AW. Principles of pharmacology.2nd ed
USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data; 2008.p.81-84.

Anda mungkin juga menyukai