Anda di halaman 1dari 73

INDONESIA

PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA


PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

IMPLEMENTATION OF MINERAL AND COAL


MINING BUSINESS ACTIVITIES


Regulation of the Government


No. 23 of 2010, February 1, 2010
(State Gazette No. 29 of 2010; Supplement No. 5111)
As amended by: Regulation of the Government
No. 24 of 2012, February 21, 2012
(State Gazette No. 45 of 2012; Supplement No. 5282)

Bitext

Translated by: Wishnu Basuki


wbasuki@wishnubasuki.com
CONSOLIDATED
  Revised: April 3, 2012

 
 
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK REGULATION OF THE GOVERNMENT OF
INDONESIA THE REPUBLIC OF INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2010 NUMBER 23 OF 2010
TENTANG CONCERNING
PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA IMPLEMENTATION OF MINERAL AND COAL
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA MINING BUSINESS ACTIVITIES

As amended by: Regulation of the Government No. 24 of 2012, February 21, 2012

Table of Contents

Pasal / Article
BAB I: KETENTUAN UMUM 1-5 CHAPTER I: GENERAL PROVISIONS
BAB II: IZIN USAHA PERTAMBANGAN 6-46 CHAPTER II: MINING PERMITS
Bagian Kesatu: Umum 6-7 Part One: General
Part Two: The Authorization of Mining Permit
Bagian Kedua: Pemberian WIUP 8-9
Areas
Paragraf 1: Umum 8-9 Paragraph 1: General
Paragraph 2: Procedures for Authorization
Paragraf 2: Tata Cara Pemberian WIUP
10-19 of Metal Mineral and Coal Mining Permit
Mineral Logam dan Batubara
Areas
Paragraph 3: Procedures for Authorization
Paragraf 3: Tata Cara Pemberian WIUP
20-21 of Nonmetal Mineral and Rock Mining
Mineral Bukan Logam dan Batuan
Permit Areas
Bagian Ketiga: Pemberian IUP 22-41 Part Three: The Granting of Mining Permits
Paragraf 1: Umum 22 Paragraph 1: General
Paragraph 2: The Requirements for
Paragraf 2: Persyaratan IUP Eksplorasi dan
23-27 Exploration Mining Permits and Production
IUP Operasi Produksi
Operation Mining Permits
Paragraf 3: IUP Eksplorasi 28-33 Paragraph 3: Exploration Mining Permits
Paragraph 4: Production Operation Mining
Paragraf 4: IUP Operasi Produksi 34-41
Permits
Bagian Keempat: Pemasangan Tanda Batas 42-43 Part Four: Placement of Boundary Markers
Bagian Kelima: Komoditas Tambang Lain Dalam Part Five: Other Mining Commodities Within
44
WIUP Mining Permit Areas
Bagian Keenam: Perpanjangan IUP Operasi Part Six: Extensions of Production Operation
45-46
Produksi Mining Permits
BAB III: IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT 47-48 CHAPTER III: SMALL-SCALE MINING PERMITS
Bagian Kesatu: Umum 47 Part One: General
Part Two: The Granting of Small-Scale Mining
Bagian Kedua: Pemberian IPR 48
Permits
BAB IV: IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS 49-73 CHAPTER IV: SPECIAL MINING PERMITS
Bagian Kesatu: Umum 49-50 Part One: General
Bagian Kedua: Pemberian WIUPK 51-61 Part Two: The Granting of Special Mining
Translated by: Wishnu Basuki
wbasuki@wishnubasuki.com

1
Permit Areas in Special Mining Areas
Paragraf 1: Umum 51-52 Paragraph 1: General
Paragraph 2: Procedures for Giving Priority
Paragraf 2: Tata Cara Pemberian Prioritas to Metal Mineral and Coal Special
53
WIUPK Mineral Logam dan Batubara Mining Permit Areas in Special Mining
Areas
Paragraph 3: Auction Procedures for Metal
Paragraf 3: Tata Cara Lelang WIUPK
54-61 Mineral and Coal Special Mining
Mineral Logam dan Batubara
Permit Areas in Special Mining Areas
Part Three: The Granting of Special Mining
Bagian Ketiga: Pemberian IUPK 62-68
Permits
Paragraf 1: Umum 62 Paragraph 1: General
Paragraph 2: The Requirements for
Paragraf 2: Persyaratn IUPK Eksplorasi dan Exploration Special Mining Permits
63-64
IUPK Operasi Produksi and Production Operation Special
Mining Permits
Paragraph 3: Procedures for Issuance of
Paragraf 3: Tata Cara Penerbitan IUPK
65-66 Metal Mineral and Coal Exploration
Eksplorasi Mineral Logam dan Batubara
Special Mining Permits
Paragraf 4: Tata Cara Penerbitan IUPK Paragraph 4: Procedures for Issuance of
Operasi Produksi Mineral Logam dan 67-68 Metal Mineral and Coal Production
Batubara Operation Special Mining Permits
Bagian Keempat: Pemasangan Tanda Batas 69-70 Part Four: Placement of Boundary Markers
Part Five: Other Mining Commodities Within
Bagian Kelima: Komoditas Tambang Lain Dalam
71 Special Mining Permit Areas in Special Mining
WIUPK
Areas
Bagian Keenam: Perpanjangan IUPK Produksi Part Six: Extensions of Production Operation
72-73
Operasi Special Mining Permits
BAB V: PENCIUTAN WILAYAH IZIN USAHA CHAPTER V: REDUCTION IN MINING PERMIT
PERTAMBANGAN DAN WILAYAH IZIN USAHA 74-75 AREAS AND SPECIAL MINING PERMIT AREAS
PERTAMBANGAN KHUSUS IN SPECIAL MINING AREAS
BAB VI: PENGHENTIAN SEMENTARA CHAPTER VI: SUSPENSION OF MINING
76-83
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN BUSINESS ACTIVITIES
BAB VII: PENGUTAMAAN KEPENTINGAN
CHAPTER VII: DOMESTIC PREFERENCE,
DALAM NEGERI, PENGENDALIAN PRODUKSI,
84-92 CONTROL OF PRODUCTION, AND CONTROL OF
DAN PENGENDALIAN PENJUALAN MINERAL
MINERAL AND COAL SALES
DAN BATUBARA
BAB VIII: PENINGKATAN NILAI TAMBAH, CHAPTER VIII: INCREASE IN ADDED VALUE,
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL DAN 93-96 MINERAL AND COAL PROCESSING AND
BATUBARA REFINING/SMELTING
Bagian Kesatu: Kewajiban Peningkatan Nilai Part One: Obligations to Increase Added Value,
93-94
Tambah, Pengolahan dan Pemurnian Processing and Refining/Smelting
Bagian Kedua: Peningkatan Nilai Tambah Part Two: Increase in Added Value to Minerals
95-96
Mineral dan Batubara and Coal
BAB IX: DIVESTASI SAHAM PEMEGANG IZIN CHAPTER IX: SHARE DIVESTMENT BY MINING
USAHA PERTAMBANGAN DAN IZIN USAHA PERMIT HOLDERS AND SPECIAL MINING
97-99
PERTAMBANGAN KHUSUS YANG SAHAMNYA PERMIT HOLDERS WHOSE SHARES ARE
DIMILIKI OLEH ASING FOREIGN OWNED
BAB X: PENGGUNAAN TANAH UNTUK CHAPTER X: USE OF LAND FOR PRODUCTION
100
KEGIATAN OPERASI PRODUKSI OPERATION ACTIVITIES
CHAPTER XI: PROCEDURES FOR SUBMISSION
BAB XI: TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN 101-105
OF REPORTS
BAB XII: PENGEMBANGAN DAN 106-109 CHAPTER XII: DEVELOPMENT AND

2
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR EMPOWERMENT OF THE COMMUNITIES
WIUP DAN WIUPK LIVING AROUND THE MINERAL AND COAL
MINING PERMIT AREAS AND SPECIAL MINING
PERMIT AREAS IN SPECIAL MINING AREAS
BAB XIII: SANKSI ADMINISTRATIF 110-111 CHAPTER XIII: ADMINISTRATIVE SANCTIONS
BAB XIV: KETENTUAN PERALIHAN 112 CHAPTER XIV: TRANSITIONAL PROVISIONS
BAB XV: KETENTUAN PENUTUP 113-115 CHAPTER XV: CONCLUDING PROVISIONS

3
NOTE:  WHERE NO ELUCIDATION IS PROVIDED UNDERNEATH A CLAUSE, THE CLAUSE IS SUFFICIENTLY CLEAR.

As amended by: Regulation of the Government No. 24 of 2012, February 21, 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK REGULATION OF THE GOVERNMENT OF THE


INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2010 NUMBER 23 OF 2010
TENTANG CONCERNING
PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA IMPLEMENTATION OF MINERAL AND COAL
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA MINING BUSINESS ACTIVITIES

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF


INDONESIA,

Menimbang: Considering:
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat that to implement Article 5 section (5), Article 34
(5), Pasal 34 ayat (3), Pasal 49, Pasal 63, Pasal 65 section (3), Article 49, Article 63, Article 65
ayat (2), Pasal 71 ayat (2), Pasal 76 ayat (3), Pasal section (2), Article 71 section (2), Article 76
84, Pasal 86 ayat (2), Pasal 103 ayat (3), Pasal 109, section (3), Article 84, Article 86 section (2),
Pasal 111 ayat (2), Pasal 112, Pasal 116 dan Pasal Article 103 section (3), Article 109, Article 111
156 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang section (2), Article 112, Article 116 and Article
Pertambangan Mineral dan Batubara perlu 156 of Law Number 4 of 2009 concerning Mineral
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang and Coal Mining, it is necessary to issue
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Regulation of the Government concerning
Mineral dan Batubara; Implementation of Mineral and Coal Mining
Business Activities.

Mengingat: Bearing in Mind:


1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara 1. Article 5 section (2) of the 1945 Constitution
Republik Indonesia Tahun 1945; of the State of the Republic of Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang 2. Law Number 4 of 2009 concerning Mineral
Pertambangan Mineral dan Batubara and Coal Mining (State Gazette of the
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Republic of Indonesia Number 4 of 2009,
2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Supplement to State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Nomor 4959); Indonesia Number 4959);

4
MEMUTUSKAN: HAS DECIDED:
Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH To issue: REGULATION OF THE GOVERNMENT
TENTANG PELAKSANAAN CONCERNING IMPLEMENTATION OF
KEGIATAN USAHA MINERAL AND COAL MINING
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BUSINESS ACTIVITIES.
BATUBARA.

PENJELASAN UMUM: GENERAL ELUCIDATION:


Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Article 33 of the 1945 Constitution of the State of
Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan the Republic of Indonesia underscores that the
bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang land and the waters and the natural resources
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan contained therein shall be controlled by the State
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran and exploited for the best prosperity of the people.
rakyat. Mengingat mineral dan batubara sebagai Given that minerals and coal as natural resources
kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi contained in the land are non-renewable natural
merupakan sumber daya alam yang tak resources, the management thereof needs to be
terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukan conducted in optimum, efficient, transparent,
seoptimal mungkin, efisien, transparan, sustainable, environmentally sound and just
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, serta manner in order to obtain the maximum ongoing
berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar- benefit and greatest prosperity for the people.
besar kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.
Sejalan dengan diundangkannya Undang-undang Aligned with the promulgation of Law Number 4 of
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan 2009 concerning Mineral and Coal Mining, it is
Mineral dan Batubara, perlu melakukan penataan necessary to renew the governance of mineral
kembali pengaturan yang berkaitan dengan mining business activities that include:
kegiatan usaha pertambangan mineral dan
batubara, yang meliputi:
1. Pengusahaan pertambangan diberikan dalam 1. Mining commercialization that is allowed in
bentuk Izin Usaha Pertambangan, Izin Usaha the form of Mining Permit, Special Mining
Pertambangan Khusus, dan Izin Permit, and Small-Scale Mining Permit.
Pertambangan Rakyat.
2. Pengutamaan pemasokan kebutuhan mineral 2. Preference for domestic minerals and coal
dan batubara untuk kepentingan dalam negeri supply to guarantee the availability of
guna menjamin tersedianya mineral dan minerals and coal as raw materials and/or as
batubara sebagai bahan baku dan/atau energy sources for domestic needs.
sebagai sumber energi untuk kebutuhan
dalam negeri.
3. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan 3. Implementation and control of mining
usaha pertambangan secara berdaya guna, business activities in efficient, effective, and
berhasil guna, dan berdaya saing. competitive manner.
4. Peningkatan pendapatan masyarakat lokal, 4. Increase in income of the local communities,
daerah, dan negara, serta menciptakan regions, and state, as well as the creation of
lapangan kerja untuk sebesar-besar job opportunity in the best welfare of the
kesejahteraan rakyat. people.
5. Penerbitan perizinan yang transparan dalam 5. Transparent issuance of mineral mining
kegiatan usaha pertambangan mineral business permits to hopefully make the
sehingga iklim usaha diharapkan dapat lebih business climate more sound and competitive.
sehat dan kompetitif.
6. Peningkatan nilai tambah dengan melakukan 6. Increase in added value in the undertaking of
pengolahan dan pemurnian mineral dan mineral and coal processing and
batubara di dalam negeri. refining/smelting domestically.
Pengaturan-pengaturan tersebut di atas perlu The aforesaid regulations need incorporation into

5
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah ini. this Regulation of the Government.

BAB I CHAPTER I
KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS
Pasal 1 Article 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud In this Regulation of the Government:
dengan:
1. Pertambangan, Mineral, Batubara, 1. Mining, Mineral, Coal, Mineral Mining, Coal
Pertambangan Mineral, Pertambangan Mining, Mining Business, Mining Permit,
Batubara, Usaha Pertambangan, Izin Usaha hereinafter called an IUP, Entity, Mining
Pertambangan yang selanjutnya disebut IUP, Permit Area, hereinafter called a WIUP,
Badan Usaha, Wilayah Izin Usaha Exploration Mining Permit, hereinafter called
Pertambangan yang selanjutnya disebut an Exploration IUP, Production Operation
WIUP, Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Mining Permit, hereinafter called a Production
yang selanjutnya disebut IUP Eksplorasi, Izin Operation IUP, Special Mining Area,
Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang hereinafter called an WUPK, Special Mining
selanjutnya disebut IUP Operasi Produksi, Permit, hereinafter called an IUPK,
Wilayah Usaha Pertambangan Khusus yang Exploration Special Mining Permit, hereinafter
selanjutnya disebut WUPK, Izin Usaha called an Exploration IUPK, Production
Pertambangan Khusus yang selanjutnya Operation Special Mining Permit, hereinafter
disebut IUPK, Izin Usaha Pertambangan called a Production Operation IUPK, Small-
Khusus Eksplorasi yang selanjutnya disebut Scale Mining Area, hereinafter called a WPR,
IUPK Eksplorasi, Izin Usaha Pertambangan Small-Scale Mining Permit, hereinafter called
Khusus Operasi Produksi yang selanjutnya an IPR, Exploration, and Production
disebut IUPK Operasi Produksi, Wilayah Operation, mean those as intended by Law
Pertambangan Rakyat yang selanjutnya Number 4 of 2009 concerning Mineral and
disebut WPR, Izin Pertambangan Rakyat yang Coal Mining.
selanjutnya disebut IPR, Eksplorasi, dan
Operasi Produksi adalah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.
2. Afiliasi adalah badan usaha yang mempunyai 2. Affiliate means any entity that has direct
kepemilikan saham langsung dengan shareholdings in a Mining Permit holder or a
pemegang IUP atau IUPK. Special Mining Permit holder.
3. Badan Usaha Swasta Nasional adalah badan 3. National Private Entity means any entity that
usaha baik yang berbadan hukum maupun is either a legal entity or non-legal entity,
yang bukan berbadan hukum yang 100% (one hundred percent) shares of which
kepemilikan sahamnya 100% (seratus persen) are domestically owned.
dalam negeri.
4. Badan usaha milik negara yang selanjutnya 4. State-owned entity, hereinafter called BUMN,
disebut BUMN, adalah BUMN yang bergerak means any State-Owned Entity that is engaged
di bidang pertambangan sesuai dengan in the mining field under laws and regulations.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Badan usaha milik daerah yang selanjutnya 5. Region-owned entity, hereinafter called
disebut BUMD, adalah BUMD yang bergerak BUMD, means any Region-Owned Entity that
di bidang pertambangan sesuai dengan is engaged in the mining field under laws and
ketentuan peraturan perundang-undangan. regulations.
6. Koperasi adalah badan usaha yang 6. Cooperative means any entity with a

6
beranggotakan orang-seorang atau badan membership of individuals or entities in
hukum Koperasi dengan melandaskan Cooperative form, that bases its activities on
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi the Cooperative principle, and which functions
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat as a people’s economic movement with the
yang berdasar atas asas kekeluargaan. principle of the family system.
7. Masyarakat adalah masyarakat yang 7. Community means the community that is
berdomisili di sekitar operasi pertambangan. domiciled around the mining operation.
8. Divestasi saham adalah jumlah saham asing 8. Share Divestment means a number of foreign
yang harus ditawarkan untuk dijual kepada shares that is subject to offer for sale to
peserta Indonesia. Indonesian participants.
9. Menteri adalah menteri yang 9. Minister means a minister that administers
menyelenggarakan urusan pemerintahan di governmental affairs in the field of mineral
bidang pertambangan mineral dan batubara. and coal mining.

Pasal 2 Article 2
(1) Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan (1) Implementation of mineral and coal mining
mineral dan batubara ditujukan untuk business activities shall aim to carry out policy
melaksanakan kebijakan dalam mengutamakan on a preference for domestic use of minerals
penggunaan mineral dan/atau batubara untuk and/or coal.
kepentingan dalam negeri.
(2) Pertambangan mineral dan batubara (2) Mineral and coal mining as intended by
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) section (1) shall be classified into 5 (five)
dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan mining commodities, as follows:
komoditas tambang:
a. mineral radioaktif meliputi radium, a radioactive minerals that include radium,
thorium, uranium, monasit dan bahan thorium, uranium, monazite and other
galian radioaktif lainnya; radioactive excavated materials;
Penjelasan Pasal 2 Ayat (2) Huruf a: Elucidation of Article 2 Section (2) (a):
Yang dimaksud dengan mineral radioaktif dalam Radioactive minerals in this provision include
ketentuan ini termasuk bahan galian nuklir. nuclear excavated materials.
b. mineral logam meliputi litium, berilium, b. metal minerals that include lithium,
magnesium, kalium, kalsium, emas, beryllium, magnesium, kalium, calcium,
tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, gold, copper, silver, lead, zinc, tin, nickel,
mangaan, platina, bismuth, molibdenum, manganese, platinum, bismuth,
bauksit, air raksa, wolfram, titanium, molybdenum, bauxite, mercury, wolfram,
barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, titanium, barite, vanadium, chromite,
tantalum, cadmium, galium, indium, antimony, cobalt, tantalum, cadmium,
yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, gallium, indium, yttrium, magnetite, iron,
niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, galena, alumina, niobium, zirconium,
erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, ilmenite, chrome, erbium, ytterbium,
cesium, lanthanum, niobium, neodymium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum,
hafnium, scandium, aluminium, niobium, neodymium, hafnium, scandium,
palladium, rhodium, osmium, ruthenium, aluminum, palladium, rhodium, osmium,
iridium, selenium, telluride, stronium, ruthenium, iridium, selenium, telluride,
germanium, dan zenotin; strontium, germanium, and zenotime;
c. mineral bukan logam meliputi intan, c. nonmetal minerals, including diamond,
korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, corundum, graphite, arsenic, quartz,
fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor, fluorspar, criolite, iodine, bromine,

7
belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, chlorine, sulfur, phosphate, halite,
magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, asbestos, talc, mica, magnesite, yarosite,
fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, ocher, fluorite, ball clay, fire clay, zeolite,
gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kaolin, feldspar, bentonite, gypsum,
kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu dolomite, calcite, chert, pyrophillite,
kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu quartzite, zircon, wollastonite, limestone,
gamping untuk semen; dolomite, yarosite, tawas (alum), quartz
rocks, perlite, rocksalt, clay, and
limestone for manufacturing cement;
d. batuan meliputi pumice, tras, toseki, d. rocks that include pumice, trass, toseki,
obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, obsidian, marble, perlite, diatomaceous
tanah serap (fullers earth), slate, granit earth, fullers earth, slate, granite,
granodiorit, andesit, gabro, peridotit, granodiorite, andesite, gabro, peridotite,
basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah basalt, trachyte, leucite, ball clay, soil fill,
urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, pumice, opal, chalcedony, chert, quartz
kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu crystal, jasper, chrysoprase, silicified
terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, wood, gamet, jade, agate, diorite, topaz,
topas, batu gunung quarry besar, kerikil large quarry rock piles, excavated hill
galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, gravels, river gravels, river rocks, river
kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, gravels sieved without sand, sand fill,
pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), sieved sand, natural sandy gravels,
bahan timbunan pilihan (tanah), urukan selected fill material (earth), local landfill,
tanah setempat, tanah merah (laterit), batu red earth (laterite), onyx, sea sand, sand
gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang not containing elements of metal minerals
tidak mengandung unsur mineral logam or elements of nonmetal minerals in
atau unsur mineral bukan logam dalam considerable amounts when sighted from
jumlah yang berarti ditinjau dari segi the perspective of mining economy; and
ekonomi pertambangan; dan
e. batubara meliputi bitumen padat, batuan e. coal, including solid bitumen, asphalt
aspal, batubara, dan gambut. rocks, coal, and peat.
(3) Perubahan atas penggolongan komoditas (3) Changes in the grouping of mining
tambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) commodities as intended by section 2 shall be
ditetapkan oleh Menteri. determined by the Minister.

Pasal 3 Article 3
(1) Usaha pertambangan dilakukan berdasarkan (1) Mining business shall be conducted under a
IUP, IPR, atau IUPK. Mining Permit, Small-Scale Mining Permit, or
Special Mining Permit.
(2) IUP, IPR, atau IUPK sebagaimana dimaksud (2) A Mining Permit, Small-Scale Mining Permit,
pada ayat (1) diberikan dalam WIUP, WPR, or Special Mining Permit as intended by
atau WIUPK. section (1) shall be granted within a Mining
Permit Area, a Small-Scale Mining Area, or a
Special Mining Permit Area in a Special
Mining Area.
(3) WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (3) A Mining Permit Area as intended by section
berada dalam WUP yang ditetapkan oleh (2) shall be located in such a Mining Area as
Menteri. the Minister may determine.
(4) WPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (4) A Small-Scale Mining Area as intended by

8
ditetapkan oleh bupati/walikota. section (2) shall be determined by the
regents/mayors.
(5) WIUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (5) A Special Mining Permit Area in a Special
berada dalam WUPK yang ditetapkan oleh Mining Area as intended by section (2) shall
Menteri. be located in a Special Mining Area as
determined by the Minister.
(6) WUP, WPR, atau WUPK sebagaimana (6) A Mining Area, Small-Scale Mining Area, and
dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) Special Mining Area as intended by section
berada dalam WP. (3), section (4) and section (5) shall be located
in a Mining Zone.
(7) Ketentuan mengenai WP sebagaimana (7) Provisions for Mining Zones as intended by
dimaksud pada ayat (6) diatur dalam Peraturan section (6) shall be governed by separate
Pemerintah tersendiri. Regulation of the Government.

Pasal 4 Article 4
Untuk memperoleh IUP, IPR, dan IUPK To obtain a Mining Permit, Small-Scale Mining
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Permit, and Special Mining Permit as intended by
pemohon harus memenuhi persyaratan Article 3 section (1), an applicant must meet the
administrasi, teknis, lingkungan, dan finansial. administrative, technical, environmental, and
financial requirements.

Pasal 5 Article 5
Lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi The scope of this Regulation of the Government
pemberian IUP, IPR, dan IUPK, kewajiban shall include the granting of Mining Permits,
pemegang IUP, IPR, dan IUPK, serta pengutamaan Small-Scale Mining Permits, and Special Mining
penggunaan mineral logam dan/atau batubara Permits, obligations of Mining Permit holders,
untuk kepentingan dalam negeri. Small-Scale Mining Permit holders, and Special
Mining Permit holders, as well as a preference for
domestic use of metal mineral and/or coal.

BAB II CHAPTER II
IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINING PERMITS
Bagian Kesatu Part One
Umum General
Pasal 6 Article 6
(1) IUP diberikan oleh Menteri, gubernur, atau (1) Mining Permits shall be granted by the
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya competent Minister, the governors, or the
berdasarkan permohonan yang diajukan oleh: regents/the mayors upon application by:
a. badan usaha; a. entities;
b. koperasi; dan b. cooperatives; and
c. perseorangan. c. sole proprietorships.
Penjelasan Pasal 6 Ayat (1) Huruf c: Elucidation of Article 6 Section (1) Point c:
Perseorangan dalam ketentuan ini adalah Warga Sole proprietorships in this provision are
Negara Indonesia. Indonesian nationals.
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Entities as intended by section (1) point (a) may be
huruf a dapat berupa badan usaha swasta, BUMN, private entities, State-Owned Entities, or Region-

9
atau BUMD. Owned Entities.
(3) Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Sole proprietorships as intended by section (1)
huruf c dapat berupa orang perseorangan, point (c) may be individuals, general partnerships,
perusahaan firma, atau perusahaan komanditer. or limited partnerships.
(3a) Badan usaha swasta sebagaimana dimaksud (3a) Private entities as intended by section (2) shall
pada ayat (2) meliputi: include:
a. badan usaha swasta dalam rangka a. private entities in the scope of domestic
penanaman modal dalam negeri; investments;
b. badan usaha swasta dalam rangka b. private entities in the scope of foreign
penanaman modal asing. investments;
(3b) IUP yang diajukan oleh badan usaha swasta (3b) A Mining Permit applied for by private entities
dalam rangka penanaman modal asing in the scope of foreign investments as intended
sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) huruf b by section (3a) point (b) may only be granted by
hanya dapat diberikan oleh Menteri. the Minister.
(4) IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (4) Mining Permits as intended by section (1)
diberikan setelah mendapatkan WIUP. shall be granted after having access to Mining
Permit Areas.
(5) Dalam 1 (satu) WIUP dapat diberikan 1 (satu) (5) 1 (one) Mining Permit Area may be granted 1
atau beberapa IUP. (one) or several Mining Permits.

Pasal 7 Article 7
IUP diberikan melalui tahapan: A Mining Permit shall be granted through:
a. pemberian WIUP; dan a. the authorization of a Mining Permit Area; and
b. pemberian IUP. b. the granting of a Mining Permit.

Pasal 7A Article 7A
(1) Pemegang IUP dan IUPK tidak boleh (1) A Mining Permit holder and a Special
memindahkan IUP dan IUPK-nya kepada Mining Permit holder may not transfer
pihak lain. his/her Mining Permit and Special Mining
Permit to any other party.
(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada (2) Any other party as intended by section (1)
ayat (1) meliputi badan usaha yang 51% shall include an entity whose 51% (fifty-one
(lima puluh satu persen) atau lebih percent) of his/her shares or more are not
sahamnya tidak dimiliki oleh pemegang owned by a Mining Permit holder or a
IUP atau IUPK. Special Mining Permit.
Penjelasan Pasal 7A Ayat (2): Elucidation of Article 7A Section (2):
Ketentuan ini dimaksudkan bahwa IUP atau This provision is intended that a Mining Permit
IUPK hanya dapat dipindahkan kepada badan or a Special Mining Permit may only be
usaha yang 51% (lima puluh satu persen) atau transferred to an entity whose 51% (fifty-one
lebih sahamnya dimiliki oleh pemegang IUP atau percent) of its shares or more are owned by a
IUPK. Mining Permit holder or a Special Mining Permit
holder.

Pasal 7B Article 7B
(1) IUP atau IUPK yang dimiliki oleh BUMN (1) A State-Owned Entity that owns a Mining
sebagian WIUP atau WIUPK Operasi Permit or a Special Mining Permit may

10
Produksinya dapat dialihkan kepada pihak transfer a part of its Production Operation
lain. Mining Permit Area or Special Mining
Permit Area in Special Mining Area to any
other party.
(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada (2) Any other party as intended by section (1)
ayat (1) meliputi badan usaha yang 51% shall include an entity whose 51% (fifty-one
(lima puluh satu persen) atau lebih percent) of his/her shares or more are
sahamnya dimiliki oleh BUMN pemegang owned by a State-Owned Entity holding a
IUP atau IUPK. Mining Permit or a Special Mining Permit.
(3) Pengalihan sebagian WIUP atau WIUPK (3) Any transfer of a part of the Production
Operasi Produksi sebagaimana dimaksud Operation Mining Permit Area or Special
ayat (1) dilakukan dengan persetujuan Mining Permit Area in Special Mining Area
Menteri. as intended by section (1) shall be made
upon the approval of the Minister.
Penjelasan Pasal 7B Ayat (3): Elucidation of Article 7B Section (3):
Pengalihan sebagian wilayah dilakukan secara Any transfer of a part of the area shall be made
langsung. directly.

Bagian Kedua Part Two


Pemberian WIUP The Authorization of Mining Permit Areas
Paragraf 1 Paragraph 1
Umum General
Pasal 8 Article 8
(1) Pemberian WIUP sebagaimana dimaksud (1) Mining Permit Areas as intended by Article 7
dalam Pasal 7 huruf a terdiri atas: point (a) shall be authorized for:
a. WIUP radioaktif; a. radioactive Mining Permit Areas;
b. WIUP mineral logam; b. metal mineral Mining Permit Areas;
c. WIUP Batubara; c. coal Mining Permit Areas;
d. WIUP mineral bukan logam; dan/atau d. nonmetal mineral Mining Permit Areas;
and/or
e. WIUP batuan. e. rock Mining Permit Areas.
(2) WIUP radioaktif sebagaimana dimaksud pada (2) Radioactive Mining Permit Areas as intended
ayat (1) huruf a diperoleh sesuai dengan by section (1) point (a) shall be authorized
ketentuan peraturan perundang-undangan. under laws and regulations.
(3) WIUP mineral logam dan batubara (3) Metal mineral and coal Mining Permit Areas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b as intended by section (1) point (b) and point
dan huruf c diperoleh dengan cara lelang. (c) shall be authorized through a bidding
process.
(4) WIUP mineral bukan logam dan batuan (4) Nonmetal mineral and rock Mining Permit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d Areas as intended by section (1) point (d) and
dan huruf e diperoleh dengan cara mengajukan point (e) shall be authorized upon application
permohonan wilayah. for the area.

Pasal 9 Article 9
(1) Dalam 1 (satu) WUP dapat terdiri atas 1 (satu) (1) 1 (one) Mining Area may include 1 (one) or
atau beberapa WIUP. several Mining Permit Areas.

11
(2) Setiap pemohon sebagaimana dimaksud dalam (2) Any applicant as intended by Article 6 section
Pasal 6 ayat (1) hanya dapat diberikan 1 (satu) (1) may be authorized 1 (one) Mining Permit
WIUP. Area only.
(3) Dalam hal pemohon sebagaimana dimaksud (3) Where the applicant as intended by section (2)
pada ayat (2) merupakan badan usaha yang is a publicly-held entity (go public), it may be
telah terbuka (go public), dapat diberikan lebih authorized more than 1 (one) Mining Permit
dari 1 (satu) WIUP. Area.
(3) Setiap pemohon sebagaimana dimaksud (3) Any applicant as intended by Article 6
dalam Pasal 6 ayat (1) dapat diberikan section (1) may be granted more than 1
lebih dari 1 (satu) WIUP dalam hal: (one) Mining Permit Area:
a. badan usaha yang mengajukan a. where the entity submitting an
permohonan merupakan badan usaha application is a publicly-held entity (go
yang terbuka (go public); atau public); or
b. untuk WIUP mineral bukan logam b. for a nonmetal mineral Mining Permit
dan/atau WIUP batuan. Area; or
[c.] for a rock Mining Permit Area.

Paragraf 2 Paragraph 2
Tata Cara Pemberian WIUP Mineral Logam dan Procedures for Authorization of Metal Mineral and
Batubara Coal Mining Permit Areas
Pasal 10 Article 10
(1) Sebelum dilakukan pelelangan WIUP mineral (1) Prior to the auction process for metal mineral
logam atau batubara sebagaimana dimaksud and coal Mining Permit Areas as intended by
dalam Pasal 8 ayat (3), Menteri, gubernur, atau Article 8 section (3), the competent Minister,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya governors, or regents/mayors shall announce
mengumumkan secara terbuka WIUP yang transparently a Mining Permit Area to be
akan dilelang kepada badan usaha, koperasi, offered for bidding to entities, cooperatives or
atau perseorangan dalam jangka waktu paling sole proprietorships at the latest 3 (three)
lambat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan months prior to the conduct of an auction.
lelang.
Penjelasan Pasal 10 Ayat (1) Elucidation of Article 10 Section (1):
Mengumumkan WIUP secara terbuka dalam Announce transparently in this provision means:
ketentuan ini dilakukan:
a. paling sedikit di 1 (satu) media cetak lokal a. be published in at least 1 (one) local print
dan/atau 1 (satu) media cetak nasional; media and/or 1 (one) national print media;
b. di kantor kementerian yang b. be announced at the office of the ministry that
menyelenggarakan urusan pemerintahan di administers governmental affairs in the
bidang mineral dan batubara, pemerintah mining and coal field, the provincial
provinsi, pemerintah kabupaten/kota governments, the district/city governments.
setempat.
(2) Sebelum dilakukan pelelangan WIUP mineral (2) Prior to the auction process for metal mineral
logam atau batubara, sebagaimana dimaksud and coal Mining Permit Areas, as intended by
pada ayat (1): section (1):
a. Menteri harus mendapat rekomendasi a. the Minister must first receive a
terlebih dahulu dari gubernur dan recommendation from the governors and
bupati/walikota; the regents/mayors;
b. gubernur harus mendapat rekomendasi b. the governors must first receive a
terlebih dahulu dari bupati/walikota. recommendation from the regents/mayors.

12
Penjelasan Pasal 10 Ayat (2): Elucidation of Article 10 Section (2):
Rekomendasi dalam ketentuan ini adalah Recommendation in this provision means a
rekomendasi dalam bentuk pemberian recommendation in the form of consideration that
pertimbangan yang berisi informasi mengenai addresses information about land utilization in
pemanfaatan lahan di WIUP dan karakteristik Mining Permit Areas and the cultural
budaya masyarakat berdasarkan kearifan lokal characteristics of the community on a local
dalam rangka pelelangan WIUP. wisdom basis with respect to bids for Mining
Permit Areas.
(3) Gubernur atau bupati/walikota memberikan (3) The governors or the regents/mayors shall give
rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat a recommendation as intended by section (2)
(2) dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) not exceeding 5 (five) working days of
hari kerja sejak diajukanya rekomendasi. submission of a recommendation.

Pasal 11 Article 11
(1) Dalam pelaksanaan pelelangan WIUP mineral (1) In the auction for metal mineral and/or coal
logam dan/atau batubara sebagaimana Mining Permit Areas as intended by Article
dimaksud dalam Pasal 10 dibentuk panitia 10, auction committees shall be formed by:
lelang oleh:
a. Menteri, untuk panitia pelelangan WIUP a. the Minister, for an auction committee for
yang berada di lintas provinsi dan/atau Mining Permit Areas that overlap the
wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil boundaries of the provinces and/or in the
dari garis pantai; territorial sea more than 12 (twelve) miles
from the baselines;
b. gubernur, untuk panitia pelelangan WIUP b. the governor, for an auction committee for
yang berada di lintas kabupaten/kota Mining Permit Areas that overlap the
dalam 1 (satu) provinsi dan/atau wilayah boundaries of the districts/cities within 1
laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua (one) province and/or in the territorial sea
belas) mil; dan from 4 (four) miles to 12 (twelve) miles;
and
c. bupati/walikota, untuk panitia pelelangan c. the regent/mayor, for an auction
WIUP yang berada dalam 1 (satu) wilayah committee for Mining Permit Areas
kabupaten/kota dan/atau wilayah laut within 1 (one) district/city and/or in the
sampai dengan 4 (empat) mil. territorial sea up to 4 (four) miles.
(2) Panitia lelang WIUP sebagaimana dimaksud (2) The auction committee for Mining Permit
pada ayat (1) yang ditetapkan oleh: Areas as intended by section (1) that is
confirmed by:
a. Menteri, beranggotakan gasal dan paling a. the Minister shall consist of an odd
sedikit 7 (tujuh) orang yang memiliki number of members and no fewer than 7
kompetensi di bidang pertambangan (seven) persons who are competent in the
mineral atau batubara; field of mineral or coal mining;
b. gubernur, beranggotakan gasal dan paling b. the governor shall consist of an odd
sedikit 5 (lima) orang yang memiliki number of members and no fewer than 5
kompetensi di bidang pertambangan (five) persons who are competent in the
mineral atau batubara; dan field of mineral or coal mining;
c. bupati/walikota, beranggotakan gasal dan c. the regent/mayor shall consist of an odd
paling sedikit 5 (lima) orang yang number of members and no fewer than 5
memiliki kompetensi di bidang (five) persons who are competent in the
pertambangan mineral atau batubara. field of mineral and/or coal mining;

13
(3) Dalam panitia lelang sebagaimana dimaksud (3) The auction committee as intended by section
pada ayat (2) dapat mengikutsertakan unsur (2) may include the elements of the
dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau Government, the provincial governments,
pemerintah kabupaten/kota. and/or district/city governments.
Penjelasan Pasal 11 Ayat (3): Elucidation of Article 11 Section (3):
Yang dimaksud dengan unsur dari Pemerintah The elements of the Government in this provision
dalam ketentuan ini merupakan wakil dari are the representatives of the ministry that
kementerian yang menyelenggarakan urusan administer governmental affairs in the mining and
pemerintahan di bidang mineral dan batubara. coal field.

Pasal 12 Article 12
Tugas dan wewenang panitia lelang WIUP mineral The duties and authority of the auction committee
logam dan/atau batubara sebagaimana dimaksud for metal mineral and/or coal Mining Permit Areas
dalam Pasal 11 meliputi: as intended by Article 11 shall include:
a. menyiapkan lelang WIUP dan besaran nilai a. prepare auctions of Mining Permit Areas and
kompensasi data informasi; determine the value of the compensation for
access to data/information;
b. menyiapkan dokumen lelang WIUP; b. prepare bidding documents of Mining Permit
Areas;
c. menyusun jadwal lelang WIUP; c. set out an auction schedule for Mining Permit
Areas;
d. mengumumkan waktu pelaksanaan lelang d. announce bidding time for Mining Permits;
WIUP;
e. melaksanakan pengumuman ulang paling e. republish the announcement not exceeding 2
banyak 2 (dua) kali, apabila peserta lelang (two) times in case there is only 1 (one) bidder
WIUP hanya 1 (satu); for a Mining Permit Area;
f. menilai kualifikasi peserta lelang WIUP; f. assess the qualifications of bidders for Mining
Permit Areas;
g. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang g. evaluate incoming bids;
masuk;
h. melaksanakan lelang WIUP; dan h. conduct auctions of Mining Permit Areas;
i. membuat berita acara hasil pelaksanaan lelang i. make minutes of bid results and propose a
dan mengusulkan pemenang lelang WIUP. preferred bidder for a Mining Permit Area.

Pasal 13 Article 13
(1) Untuk mengikuti lelang, peserta lelang WIUP (1) To join a bid, bidders for Mining Permit Areas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat as intended by Article 10 section (1) must
(1) harus memenuhi persyaratan: meet the following requirements:
a. administratif; a. administrative;
b. teknis; dan b. technical; and
c. finansial. c. financial.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana (2) The administrative requirements as intended
dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk: by section (1) point (a) by:
a. badan usaha, paling sedikit meliputi: a. entities, shall include at least:

14
1. mengisi formulir yang sudah 1. a completed form, as made available
disiapkan panitia lelang; by the auction committee;
2. profil badan usaha; 2. the company profile;
3. akte pendirian badan usaha yang 3. the deed of establishment of the entity
bergerak di bidang usaha engaged in the mining business
pertambangan yang telah disahkan already validated by the competent
oleh pejabat yang bewenang; dan official; and
4. nomor pokok wajib pajak. 4. a taxpayer registration number.
b. koperasi, paling sedikit meliputi: b. cooperatives, shall include at least:
1. mengisi formulir yang sudah 1. a completed form, as made available
disiapkan panitia lelang; by the auction committee;
2. profil koperasi; 2. the cooperative profile;
3. akte pendirian koperasi yang bergerak 3. the deed of establishment of the
di bidang usaha pertambangan yang cooperative engaged in the mining
telah disahkan oleh pejabat yang business already validated by the
bewenang; dan competent official; and
4. nomor pokok wajib pajak. 4. a taxpayer registration number.
c. orang perseorangan paling sedikit c. sole proprietorships, shall include at least:
meliputi:
1. mengisi formulir yang sudah 1. a completed form, as made available
disiapkan panitia lelang; by the auction committee;
2. kartu tanda penduduk; dan 2. a resident identification number; and
3. nomor pokok wajib pajak. 3. a taxpayer registration number.
d. perusahaan firma dan perusahaan d. general partnerships and limited
komanditer paling sedikit meliputi: partnerships, shall include at least:
1. mengisi formulir yang sudah 1. a completed form, as made available
disiapkan panitia lelang; by the auction committee;
2. profil perusahaan; 2. the firm profile;
3. akte pendirian perusahaan firma atau 3. a valid deed of establishment of a
perusahaan komanditer yang sah; dan general partnership and a limited
partnership;
4. nomor pokok wajib pajak. 4. a taxpayer registration number.
(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (3) The technical requirements as intended by
pada ayat (1) huruf b paling sedikit meliputi: section (1) point (b) shall include at least:
a. pengalaman badan usaha, koperasi, atau a. entities, cooperatives or sole
perseorangan di bidang pertambangan proprietorship with a minimum 3 years
mineral dan batubara paling sedikit 3 mining and coal experience; new
(tiga) tahun, atau bagi perusahaan baru companies shall require recommendation
harus mendapat dukungan dari perusahaan of their holding company or affiliates
induk, mitra kerja, atau afiliasinya yang engaged in the mining field or have at
bergerak di bidang pertambangan; least 1 (one) mining and/or geological
expert
b. mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang b. 1 (one) mining and/or geological expert

15
tenaga ahli dalam bidang pertambangan with a minimum 3 years experience; and
dan/atau geologi yang berpengalaman
paling sedikit 3 (tiga) tahun; dan
c. rencana kerja dan anggaran biaya untuk c. annual working plans and budget for 4
kegiatan 4 (empat) tahun eksplorasi. (four) year’s exploration.
(4) Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud (4) The financial requirements as intended by
pada ayat (1) huruf c meliputi: section (1) point (c) shall include:
1. laporan keuangan tahun terakhir yang 1. the previous year’s public accountant
sudah diaudit akuntan publik; audited financial statements;
2. menempatkan jaminan kesungguhan 2. payment in cash of a 10% (ten
lelang dalam bentuk uang tunai di percent) bid commitment deposit of
bank pemerintah sebesar 10% the value of the compensation for
(sepuluh persen) dari nilai access to data/information into a
kompensasi data informasi atau dari government bank, or adjusted
total biaya pengganti investasi untuk replacement cost of the expired
lelang WIUP yang telah berakhir; dan Mining Permit Areas; and
3. pernyataan bersedia membayar nilai 3. a statement of commitment to pay the
lelang WIUP dalam jangka waktu bid value of Mining Permit Areas not
paling lambat 5 (lima) hari kerja, more than 5 (five) working days of
setelah pengumuman pemenang notice of bid award;
lelang.

Pasal 14 Article 14
(1) Prosedur lelang meliputi tahap: (1) Procedures for bid award shall include:
a. pengumuman prakualifikasi; a. notice of prequalification;
Penjelasan Pasal 14 Ayat (1) Huruf a: Elucidation of Article 14 Section (1) (a):
Pengumuman prakualifikasi dilakukan: Notice of prequalification shall be announced:
1. paling sedikit dimuat di 1 (satu) media cetak 1. in at least 1 (one) local print media and/or 1
lokal dan/atau 1 (satu) media cetak nasional; (one) national print media;
2. di kantor kementerian yang 2. at the office of the ministry that administers
menyelenggarakan urusan pemerintahan di governmental affairs in the mineral and coal
bidang mineral dan batubara; dan field; and
3. di kantor pemerintah provinsi dan pemerintah 3. at the office of the provincial governments
kabupaten/kota. and district/city governments.
b. pengambilan dokumen prakualifikasi; b. collection of prequalification documents;
c. pemasukan dokumen prakualifikasi; c. submission of prequalification documents;
d. evaluasi prakualifikasi; d. evaluation of prequalification;
e. klarifikasi dan konfirmasi terhadap e. clarification and confirmation of
dokumen prakualifikasi; prequalification documents;
f. penetapan hasil prakualifikasi; f. determination of prequalification results;
g. pengumuman hasil prakualifikasi; g. notice of prequalification results;
h. undangan kepada peserta yang lulus h. invitations to prequalified bidders;
prakualifikasi;
i. pengambilan dokumen lelang; i. collection of bidding documents;
j. penjelasan lelang; j. bidders’ briefing;

16
k. pemasukan penawaran harga; k. submission of a bid/offer;
l. pembukaan sampul; l. opening bid envelopes;
m. penetapan peringkat; m. ranking/rating;
n. penetapan/pengumuman pemenang lelang n. bid award/notice of a preferred bidder on
yang dilakukan berdasarkan penawaran a bid/offer and technical consideration
harga dan pertimbangan teknis; dan basis; and
o. memberi kesempatan adanya sanggahan o. to allow a chance to appeal the bid award.
atas keputusan lelang.
(2) Penjelasan lelang sebagaimana dimaksud pada (2) Bidders’ briefing as intended by section (1)
ayat (1) huruf j wajib dilakukan oleh panitia point (j) must be given by the auction
lelang WIUP kepada peserta pelelangan WIUP committee for Mining Permit Areas to
yang lulus prakualifikasi untuk menjelaskan prequalified bidders for Mining Permit Areas
data teknis berupa: to explain technical data on:
a. lokasi; a. locations;
b. koordinat; b. coordinates
c. jenis mineral, termasuk mineral c. mineral types, including associated
ikutannya, dan batubara; minerals, and coal;
d. ringkasan hasil penelitian dan d. summary research and survey results;
penyelidikan;
e. ringkasan hasil eksplorasi pendahuluan e. summary preliminary exploration results,
apabila ada; dan if any; and
f. status lahan. f. status of land.
Penjelasan Pasal 14 Ayat (2) Huruf f: Elucidation of Article 14 Section (2) (f):
Status lahan misalnya berada pada kawasan hutan Status of land, for example, land located in forest
dan kawasan perkebunan. areas and plantation areas.

Pasal 15 Article 15
(1) Panitia lelang sesuai dengan kewenangannya (1) The auction committee authorized by the
yang diberikan oleh Menteri, gubernur, atau Minister, governors, or regents/mayors may
bupati/walikota dapat memberikan kesempatan allow a chance to prequalified bidders for
kepada peserta pelelangan WIUP yang lulus Mining Permit Areas to conduct site visits
prakualifikasi untuk melakukan kunjungan within the time frame, as adjusted to the
lapangan dalam jangka waktu yang location’s distance, to be offered for bidding
disesuaikan dengan jarak lokasi yang akan upon receipt of bidders’ briefing as intended
dilelang setelah mendapatkan penjelasan by Article 14 section (1) point (j).
lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) huruf j.
(2) Dalam hal peserta pelelangan WIUP yang (2) Bidders for Mining Permit Areas in the
akan melakukan kunjungan lapangan conduct of a site visit with foreign nationals
mengikutsertakan warga negara asing wajib shall meet the requirements under laws and
memenuhi persyaratan sesuai dengan regulations.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Biaya yang diperlukan untuk melakukan (3) Costs required in the conduct of site visits as
kunjungan lapangan sebagaimana dimaksud intended by section (1) and section (2) shall be
pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan kepada for the account of the bidders for Mining

17
peserta pelelangan WIUP. Permit Areas.

Pasal 16 Article 16
(1) Jangka waktu prosedur pelelangan ditetapkan (1) A period of the bid award process shall not
dalam jangka waktu paling lama 35 (tiga puluh exceed 35 (thirty-five) working days of
lima) hari kerja sejak pemasukan penawaran submission of the bid/offer as intended by
harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Article 14 section (1) point (k).
ayat (1) huruf k.
(2) Hasil pelaksanaan lelang WIUP dilaporkan (2) The results of auctions of Mining Permit Areas
oleh panitia lelang kepada Menteri, gubernur, shall be reported by the auction committee to
atau bupati/walikota sesuai dengan the competent Minister, governors, or
kewenangannya untuk ditetapkan pemenang regents/mayors to award preferred bidder
lelang WIUP. status for a Mining Permit Area.

Pasal 17 Article 17
(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai (1) The competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya berdasarkan usulan regents/mayors upon a recommendation of the
panitia lelang sebagaimana dimaksud dalam auction committee as intended by Article 16
Pasal 16 ayat (2) menetapkan pemenang lelang section (2) shall award preferred bidder status
WIUP mineral logam dan/atau batubara. for metal mineral and/or coal Mining Permit
Areas.
(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai (2) The competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya memberitahukan regents/mayors shall notify in writing the
secara tertulis penetapan pemenang lelang award of preferred bidder status for metal
WIUP mineral logam dan/atau batubara mineral and/or coal Mining Permit Areas.
kepada pemenang lelang.

Pasal 18 Article 18
(1) Apabila peserta lelang yang memasukan (1) In case there is only 1 (one) bidder that
penawaran harga sebagaimana dimaksud submits a bid/offer as intended by Article 14
dalam Pasal 14 ayat (1) huruf k hanya terdapat section (1) point (k), a re-auction shall be
1 (satu) peserta lelang, dilakukan pelelangan conducted.
ulang.
(2) Dalam hal peserta lelang sebagaimana (2) Where in the auction as intended by section (1)
dimaksud pada ayat (1) tetap hanya 1 (satu) there is only 1 (one) bidder, that bidder shall
peserta, ditetapkan sebagai pemenang dengan be awarded preferred bidder status provided
ketentuan harga penawaran harus sama atau that the bid/offer shall at least be equal to or
lebih tinggi dari harga dasar lelang yang telah higher than the bid floor price that has been
ditetapkan. determined.

Pasal 19 Article 19
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara lelang Ancillary provisions for the auction procedures for
WIUP diatur dengan Peraturan Menteri. Mining Permit Areas shall be governed by
Regulation of the Minister.
Penjelasan Pasal 19: Elucidation of Article 19:
Peraturan Menteri paling sedikit memuat A Regulation of the Minister shall provide at least
mengenai tata cara penetapan dan pengumuman the procedures for award of preferred bidder

18
pemenang lelang. status and announcement of the preferred bidder.

Paragraf 3 Paragraph 3
Tata Cara Pemberian WIUP Mineral Bukan Logam Procedures for Authorization of Nonmetal Mineral
dan Batuan and Rock Mining Permit Areas
Pasal 20 Article 20
(1) Untuk mendapatkan WIUP mineral bukan (1) To have access to nonmetal mineral or rock
logam atau batuan, badan usaha, koperasi, atau Mining Permit Areas, entities, cooperatives, or
perseorangan mengajukan permohonan sole proprietorships shall submit an
wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 application for the area as intended by Article
ayat (4) kepada: 8 section (4) to:
a. Menteri, untuk permohonan WIUP yang a. the Minister, for an application for Mining
berada lintas wilayah provinsi dan/atau Permit Areas that overlap the boundaries
wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil of the provinces and/or in the territorial
dari garis pantai; sea more than 12 (twelve) miles from the
baselines;
b. gubernur, untuk permohonan WIUP yang b. the governor, for an application for
berada lintas wilayah kabupaten/kota Mining Permit Areas that overlap the
dalam 1 (satu) provinsi dan/atau wilayah boundaries of the districts/cities within 1
laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua (one) province and/or in the territorial sea
belas) mil; dan from 4 (four) miles to 12 (twelve) miles;
and
c. bupati/walikota, untuk permohonan WIUP c. the regent/mayor, for an application for
yang berada dalam 1 (satu) wilayah Mining Permit Areas within 1 (one)
kabupaten/kota dan/atau wilayah laut district/city and/or in the territorial sea up
sampai dengan 4 (empat) mil. to 4 (four) miles.
(2) Sebelum memberikan WIUP mineral bukan (2) Prior to authorizing nonmetal mineral and rock
logam atau batuan sebagaimana dimaksud Mining Permit Areas as intended by section
pada ayat (1): (1):
a. Menteri harus mendapat rekomendasi a. the Minister must first receive a
terlebih dahulu dari gubernur dan recommendation from the governors and
bupati/walikota; the regents/mayors;
b. gubernur harus mendapat rekomendasi b. the governors must first receive a
terlebih dahulu dari bupati/walikota. recommendation from the regents/mayors.
Penjelasan Pasal 10 Ayat (2): Elucidation of Article 10 Section (2):
Rekomendasi dalam ketentuan ini adalah Recommendation in this provision means a
rekomendasi dalam bentuk pemberian recommendation in the form of consideration that
pertimbangan yang berisi informasi mengenai addresses information about land utilization in
pemanfaatan lahan di WIUP dan karakteristik Mining Permit Areas and the cultural
budaya masyarakat berdasarkan kearifan lokal characteristics of the community on a local
dalam rangka pelelangan WIUP. wisdom basis with respect to bids for Mining
Permit Areas.
(3) Gubernur atau bupati/walikota memberikan (3) The governors or the regents/mayors shall give
rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat recommendations as intended by section (2)
(2) dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) not exceeding 5 (five) working days of
hari kerja sejak diajukannya rekomendasi. submission of the recommendation.

19
Pasal 21 Article 21
(1) Permohonan WIUP mineral bukan logam (1) An application for a nonmetal mineral and/or
dan/atau batuan yang terlebih dahulu telah rock Mining Permit Area that has first met the
memenuhi persyaratan koordinat geografis latitude and longitude geographical coordinate
lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan requirements in accordance with the policy of
sistem informasi geografi yang berlaku secara nationally-prevailing geographical information
nasional dan membayar biaya pencadangan system, and that has paid for area reserve fees
wilayah dan pencetakan peta, memperoleh and map printing, shall receive first priority to
prioritas pertama untuk mendapatkan WIUP. have access to a Mining Permit Area.
(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai (2) The competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya dalam jangka waktu regents/mayors must at the latest 10 (ten)
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah working days upon receipt of the application
diterima permohonan wajib memberikan decide to accept or reject the application for a
keputusan menerima atau menolak atas Mining Permit Area as intended by section (1).
permohonan WIUP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
(3) Keputusan menerima sebagaimana dimaksud (3) A decision to accept as intended by section (2)
pada ayat (2) disampaikan kepada pemohon shall be made for a Mining Permit Area
WIUP disertai dengan penyerahan peta WIUP applicant along with the delivery of a Mining
berikut batas dan koordinat WIUP. Permit Area map and the Mining Permit Area
boundaries and coordinates.
(4) Keputusan menolak sebagaimana dimaksud (4) A decision to reject as intended by section (2)
pada ayat (2) harus disampaikan secara tertulis must be made in writing to a Mining Permit
kepada pemohon WIUP disertai dengan alasan Area applicant along with the reasons for
penolakan. rejection.

Bagian Ketiga Part Three


Pemberian IUP The Granting of Mining Permits
Paragraf 1 Paragraph 1
Umum General
Pasal 22 Article 22
(1) IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (1) Mining Permits as intended by Article 7 point
huruf b terdiri atas: (b) shall include:
a. IUP Eksplorasi; dan a. Exploration Mining Permits; and
b. IUP Operasi Produksi. b. Production Operation Mining Permits.
(2) IUP Eksplorasi terdiri atas: (2) Exploration Mining Permits shall include:
a. mineral logam; a. metal minerals;
b. batubara; b. coal;
c. mineral bukan logam; dan/atau c. nonmetal minerals; and/or
d. batuan. d. rocks.
(3) IUP Operasi Produksi terdiri atas: (3) Production Operation Mining Permits shall
include:
a. mineral logam; a. metal minerals;
b. batubara; b. coal;
c. mineral bukan logam; dan/atau c. nonmetal minerals; and/or

20
d. batuan. d. rocks.

Paragraf 2 Paragraph 2
Persyaratan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi The Requirements for Exploration Mining Permits
Produksi and Production Operation Mining Permits
Pasal 23 Article 23
Persyaratan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi The Requirements for Exploration Mining Permits
Produksi meliputi persyaratan: and Production Operation Mining Permits shall
include the following requirements:
a. administratif; a. administrative;
b. teknis; b. technical;
c. lingkungan; dan c. environmental; and
d. finansial. d. financial.

Pasal 24 Article 24
(1) Persyaratan administratif sebagaimana (1) The administrative requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 23 huruf a untuk badan by Article 23 point (a) for entities shall
usaha meliputi: include:
a. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi a. For metal mineral and coal Exploration
Produksi mineral logam dan batubara: Mining Permits and Production Operation
Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. susunan direksi dan daftar pemegang 2. the composition of the board of
saham; dan directors and a list of shareholders;
and
3. surat keterangan domisili. 3. a certificate of domicile
b. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi b. For nonmetal mineral and rock
Produksi mineral bukan logam dan Exploration Mining Permits and
batuan: Production Operation Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. profil badan usaha; 2. the entity profile;
3. akte pendirian badan usaha yang 3. a deed of establishment of an entity
bergerak di bidang usaha that is engaged in the mining business
pertambangan yang telah disahkan and has been validated by the
oleh pejabat yang berwenang; competent official;
4. nomor pokok wajib pajak; 4. a taxpayer registration number;
5. susunan direksi dan daftar pemegang 5. the composition of the board of
saham; dan directors and a list of shareholders;
and
6. surat keterangan domisili. 6. a certificate of domicile.
(2) Persyaratan administratif sebagaimana (2) The administrative requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 23 huruf a untuk by Article 23 point (a) for cooperatives shall
koperasi meliputi: include:

21
a. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi a. For metal mineral and coal Exploration
Produksi mineral logam dan batubara: Mining Permits and Production Operation
Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. susunan pengurus; dan 2. the composition of the management;
and
3. surat keterangan domisili. 3. a certificate of domicile.
b. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi b. For nonmetal mineral and rock
Produksi mineral bukan logam dan Exploration Mining Permits and
batuan: Production Operation Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. profil koperasi; 2. the cooperative profile;
3. akte pendirian koperasi yang bergerak 3. a deed of establishment of a
di bidang usaha pertambangan yang cooperative that is engaged in the
telah disahkan oleh pejabat yang mining business and has been
berwenang; validated by the competent official;
4. nomor pokok wajib pajak; 4. a taxpayer registration number;
5. susunan pengurus; dan 5. the composition of the management;
and
6. surat keterangan domisili. 6. a certificate of domicile.
(3) Persyaratan administratif sebagaimana (3) The administrative requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 23 huruf a untuk by Article 23 point (a) for sole proprietorships
perseorangan meliputi: shall include:
a. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi a. For metal mineral and coal Exploration
Produksi mineral logam dan batubara: Mining Permits and Production Operation
Mining Permits:
1. surat permohonan; dan 1. a letter of application; and
2. surat keterangan domisili. 2. a certificate of domicile.
b. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi b. For nonmetal mineral and rock
Produksi mineral bukan logam dan Exploration Mining Permits and
batuan: Production Operation Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. kartu tanda penduduk; 2. a resident identification card;
3. nomor pokok wajib pajak; dan 3. a taxpayer registration number; and
4. surat keterangan domisili. 4. a certificate of domicile.
(4) Persyaratan administratif sebagaimana (4) The administrative requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 23 huruf a untuk by Article 23 point (a) for general partnerships
perusahaan firma dan perusahaan komanditer and limited partnerships shall include:
meliputi:
a. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi a. For metal mineral and coal Exploration
Produksi mineral logam dan batubara: Mining Permits and Production Operation
Mining Permits:

22
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. susunan pengurus dan daftar 2. the composition of the management
pemegang saham; dan and a list of shareholders; and
3. surat keterangan domisili. 3. a certificate of domicile.
b. Untuk IUP Eksplorasi dan IUP Operasi b. For nonmetal mineral and rock
Produksi mineral bukan logam dan Exploration Mining Permits and
batuan: Production Operation Mining Permits:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. profil perusahaan; 2. the firm profile;
3. akte pendirian perusahaan firma atau 3. a valid deed of establishment of a
perusahaan komanditer yang sah; general partnership or a limited
partnership;
4. nomor pokok wajib pajak; 4. a taxpayer registration number;
5. susunan pengurus dan daftar 5. the composition of the board of
pemegang saham; dan directors and a list of shareholders;
and
6. surat keterangan domisili. 6. a certificate of domicile.

Pasal 25 Article 25
(1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (1) The technical requirements as intended by
dalam Pasal 23 huruf b untuk: Article 23 point (b) for:
a. IUP Eksplorasi, paling sedikit meliputi: a. Exploration Mining Permits shall include
at least:
1 daftar riwayat hidup dan surat 1. a curriculum vitae and statement of
pernyataan tenaga ahli pertambangan mining and/or geological experts with
dan/atau geologi yang berpengalaman a minimum 3 (three) years
paling sedikit 3 (tiga) tahun; experience;
2. peta WIUP yang dilengkapi dengan 2. a Mining Permit Area map along with
batas koordinat geografis lintang dan latitude and longitude geographical
bujur sesuai dengan ketentuan sistem coordinates in accordance with the
informasi geografi yang berlaku policy of nationally-prevailing
secara nasional. geographical information system.
b. IUP Operasi Produksi, paling sedikit b. Production Operation Mining Permits
meliputi: shall include at least:
1. peta wilayah dilengkapi dengan batas 1. an area map along with latitude and
koordinat geografis lintang dan bujur longitude geographical coordinates in
sesuai dengan ketentuan sistem accordance with the policy of
informasi geografi yang berlaku nationally-prevailing geographical
secara nasional; information system.
2. laporan lengkap eksplorasi; 2. a full report of exploration;
3. laporan studi kelayakan; 3. a report of feasibility study;
4. rencana reklamasi dan pascatambang; 4. a report on planned reclamation and
postmining;

23
5. rencana kerja dan anggaran biaya; 5. working plans and budget;
6. rencana pembangunan sarana dan 6. planned construction of facilities and
prasarana penunjang kegiatan operasi infrastructure in support of
produksi; dan production operation activities; and
7. tersedianya tenaga ahli pertambangan 7. availability of mining and/or
dan/atau geologi yang berpengalaman geological experts with a minimum 3
paling sedikit 3 (tiga) tahun. (three) years experience.

Pasal 26 Article 26
Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud The environmental requirements as intended by
dalam Pasal 23 huruf c paling sedikit meliputi: Article 23 point (c) shall include at least:
a. untuk IUP Eksplorasi meliputi surat a. for an Exploration Mining Permit, a statement
pernyataan kesanggupan pengelolaan dan of commitment to manage and monitor the
pemantauan lingkungan hidup serta mematuhi environment as well as observe the
ketentuan peraturan perundang-undangan di environmental laws and regulations;
bidang lingkungan hidup;
b. untuk IUP Operasi Produksi meliputi: b. for a Production Operation Mining Permit:
1. surat pernyataan kesanggupan untuk 1. a statement of commitment to observe the
mematuhi ketentuan peraturan perundang- environmental laws and regulations; and
undangan di bidang lingkungan hidup;
dan
2. persetujuan dokumen pengelolaan 2. approval of the environmental
lingkungan sesuai ketentuan peraturan management documentation under laws
perundang-undangan. and regulations.

Pasal 27 Article 27
(1) Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud (4) The financial requirements as intended by
dalam Pasal 23 huruf d untuk: Article 23 point (d) for:
a. IUP Eksplorasi, paling sedikit meliputi: a. Exploration Mining Permits shall include
at least:
1. bukti penempatan jaminan 1. a receipt of payment for a
kesungguhan pelaksanaan kegiatan commitment deposit to perform
eksplorasi; dan exploration activities; and;
2. bukti pembayaran harga nilai 2. a receipt of payment for the value of
kompensasi data informasi hasil the compensation for access to
lelang WIUP mineral logam atau data/information about the bid results
batubara sesuai dengan nilai of metal mineral or coal Mining
penawaran lelang atau bukti Permit Areas as per the value of the
pembayaran biaya pencadangan bid/offer or a receipt of payment for
wilayah dan pembayaran pencetakan an area reserve and payment for
peta WIUP mineral bukan logam atau nonmetal mineral or rock Mining
batuan atas permohonan wilayah; Permit Area map printing for
applications for the areas;
b. IUP Operasi Produksi, paling sedikit b. Production Operation Mining Permits
meliputi: shall include at least:

24
1. laporan keuangan tahun terakhir yang 1. the previous year’s public accountant-
sudah diaudit oleh akuntan publik; audited financial statement;
2. bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) 2. a receipt of payment for the last 3
tahun terakhir; dan (three) years dead rents; and
3. bukti pembayaran pengganti investasi 3. a receipt of payment for adjusted
sesuai dengan nilai penawaran lelang replacement cost as per the value of
bagi pemenang lelang WIUP yang the bid/offer for the preferred bidder
telah berakhir. for an expired Mining Permit Area.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jaminan (2) Ancillary provisions for refunds of
kesungguhan diatur dengan Peraturan Menteri. commitment deposits shall be governed by
Regulation of the Minister.

Paragraf 2 Paragraph 2
IUP Eksplorasi Exploration Mining Permits
Pasal 28 Article 28
IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal Exploration Mining Permits as intended by Article
22 ayat (1) huruf a diberikan oleh: 22 section (1) point (a) shall be granted by:
a. Menteri, untuk WIUP yang berada dalam a. the Minister, for a Mining Permit Area that
lintas wilayah provinsi dan/atau wilayah laut overlaps the boundaries of the provinces
lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai; and/or in the territorial sea more than 12
(twelve) miles from the baselines;
b. gubernur, untuk WIUP yang berada dalam b. the governor, for a Mining Permit Area that
lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi overlaps the boundaries of the districts/cities
dan/atau wilayah laut 4 (empat) mil sampai within 1 (one) province and/or in the territorial
dengan 12 (dua belas) mil dari garis pantai; sea from 4 (four) miles to 12 (twelve) miles
dan from the baselines; and
c. bupati/walikota, untuk WIUP yang berada c. the regent/mayor, for a Mining Permit Area
dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota that is located within 1 (one) district/city
dan/atau wilayah laut sampai dengan 4 (empat) and/or in the territorial sea up to 4 (four) miles
mil dari garis pantai. from the baselines.

Pasal 29 Article 29
(1) IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam (1) Exploration Mining Permits as intended by
Pasal 28 diberikan berdasarkan permohonan Article 28 shall be granted upon application by
dari badan usaha, koperasi, dan perseorangan entities, cooperatives, and sole proprietorships
yang telah mendapatkan WIUP dan memenuhi that have had access to Mining Permit Areas
persyaratan. and met eligibility requirements.
(2) IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan (2) Exploration Mining Permits shall include the
umum, eksplorasi, dan studi kelayakan. activities of general survey, exploration, and
feasibility study.

Pasal 30 Article 30
(1) Pemenang lelang WIUP mineral logam atau (1) The preferred bidder for a metal mineral or
batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal coal Mining Permit Area as intended by
17 harus menyampaikan permohonan IUP Article 17 must submit an application for an
Eksplorasi kepada Menteri, gubernur, atau Exploration Mining Permit to the competent

25
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya Minister, governors, or regents/mayors at the
dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) latest 5 (five) working days of notice of bid
hari kerja setelah penetapan pengumuman award for Mining Permit Areas.
pemenang lelang WIUP.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) An application as intended by section (1) must
(1) wajib memenuhi persyaratan sebagaimana meet the requirements as intended by Article
dimaksud dalam Pasal 23. 23.
(3) Apabila pemenang lelang WIUP sebagaimana (3) The preferred bidder for a Mining Permit Area
dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu 5 as intended by section (1) that fails to submit
(lima) hari kerja tidak menyampaikan an application for a Mining Permit within 5
permohonan IUP, dianggap mengundurkan (five) working days shall be deemed to have
diri dan uang jaminan kesungguhan lelang withdrawn and the bid commitment deposit
menjadi milik Pemerintah atau milik shall become the property of the Government
pemerintah daerah. or the property of the regional governments.
(4) Dalam hal pemenang lelang WIUP (4) Where the preferred bidder for a Mining
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah Permit Area as intended by section (3) is
dianggap mengundurkan diri maka WIUP deemed to have withdrawn, the Mining Permit
ditawarkan kepada peserta lelang urutan Area shall be offered to the next-ranked bidder
berikutnya secara berjenjang dengan syarat sequentially, provided that the value of
nilai harga kompensasi data informasi sama compensation for access to data/information is
dengan harga yang ditawarkan oleh pemenang at least equal to the price offered by the first
pertama preferred bidder.
(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai (5) The competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya melakukan lelang regents/mayors shall conduct a re-auction of
ulang WIUP apabila peserta lelang Mining Permit Areas if bidder(s) as intended
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak ada by section (4) lacks interest.
yang berminat.

Pasal 31 Article 31
(1) Menteri menyampaikan penerbitan peta WIUP (1) The Minister shall deliver a nonmetal mineral
mineral bukan logam dan/atau batuan yang and/or rock Mining Permit Area map applied
diajukan oleh badan usaha, koperasi, atau for by entities, cooperatives, or sole
perseorangan sebagaimana dimaksud dalam proprietorships as intended by Article 21
Pasal 21 ayat (3) kepada gubernur dan section (3) to the governors and the
bupati/walikota untuk mendapatkan regents/mayors for a recommendation for the
rekomendasi dalam rangka penerbitan IUP issuance of a nonmetal mineral and/or rock
Eksplorasi mineral bukan logam dan/atau Exploration Mining Permit.
batuan.
(2) Gubernur menyampaikan penerbitan peta (2) The governors shall issue a nonmetal mineral
WIUP mineral bukan logam dan/atau batuan and/or rock Mining Permit Area map applied
yang diajukan oleh badan usaha, koperasi, atau for by entities, cooperatives, or sole
perseorangan kepada bupati/walikota untuk proprietorships to the regents/mayors for a
mendapatkan rekomendasi dalam rangka recommendation for the issuance of a
penerbitan IUP Eksplorasi mineral bukan nonmetal mineral and/or rock Exploration
logam dan/atau batuan. Mining Permit.
(3) Gubernur atau bupati/walikota memberikan (3) The governors or the regents/mayors shall give
rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat recommendations as intended by section (1)
(1) dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) not exceeding 5 (five) working days of receipt

26
hari kerja sejak diterimanya tanda bukti of the issuance of a nonmetal mineral and/or
penyampaian peta WIUP mineral bukan logam rock Mining Permit Area map.
dan/atau batuan.

Pasal 32 Article 32
(1) Badan usaha, koperasi, atau perseorangan (1) Entities, cooperatives, or sole proprietorships
yang telah mendapatkan peta WIUP beserta that have received a Mining Permit Area map
batas dan koordinat sebagaimana dimaksud along with the boundaries and coordinates as
dalam Pasal 31 dalam jangka waktu paling intended by Article 31 must at the latest 5
lambat 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan (five) working days of the issuance of a
peta WIUP mineral bukan logam dan/atau nonmetal mineral and/or rock Mining Permit
batuan harus menyampaikan permohonan IUP map submit an application for an Exploration
Eksplorasi kepada Menteri, gubernur, atau Mining Permit to the competent Minister,
bupati/walikota sesuai dengan governors, or regents/mayors.
kewenangannya.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) An application as intended by section (1) must
(1) wajib memenuhi persyaratan sebagaimana meet the requirements as intended by Article
dimaksud dalam Pasal 23. 23.
(3) Apabila badan usaha, koperasi, atau (3) Entities, cooperatives, or sole proprietorships
perseorangan sebagaimana dimaksud pada as intended by section (1) that fail to submit an
ayat (1) dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja application for a Mining Permit within 5 (five)
tidak menyampaikan permohonan IUP, working days shall be deemed to have
dianggap mengundurkan diri dan uang withdrawn and the area reserve monies shall
pencadangan wilayah menjadi milik become the property of the Government or the
Pemerintah atau milik pemerintah daerah. property of the regional governments.
(4) Dalam hal badan usaha, koperasi, atau (4) Where entities, cooperatives, or sole
perseorangan sebagaimana dimaksud pada proprietorships as intended by section (3) are
ayat (3) telah dianggap mengundurkan diri deemed to have withdrawn, the Mining Permit
maka WIUP menjadi wilayah terbuka. Area shall become an open area.

Pasal 33 Article 33
Pemegang IUP Eksplorasi dapat mengajukan Exploration Mining Permit holders may submit an
permohonan wilayah di luar WIUP kepada application for the area outside Mining Permit
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai Areas to the competent Minister, governors or
dengan kewenangannya untuk menunjang usaha regents/mayors to support their mining business
kegiatan pertambangannya. activities.
Penjelasan Pasal 33: Elucidation of Article 33:
Yang dimaksud dengan wilayah di luar WIUP Areas outside the Mining Permit Areas in this
dalam ketentuan ini adalah project area yang provision are project areas in which mining
dilarang untuk melakukan kegiatan tahap activities are banned.
penambangan.

Paragraf 3 Paragraph 3
IUP Operasi Produksi Production Operation Mining Permits
Pasal 34 Article 34
(1) IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud (1) Production Operation Mining Permits as
dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b diberikan intended by Article 22 section (1) point b shall
kepada badan usaha, koperasi, dan be granted to entities, cooperatives, and sole

27
perseorangan sebagai peningkatan dari proprietorships as an upgrade from an
kegiatan eksplorasi. exploration activity.
(2) Pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk (2) Exploration Special Mining Permit holders
memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai shall be guaranteed to receive Production
peningkatan dengan mengajukan permohonan Operation Special Mining Permits as an
dan memenuhi persyaratan peningkatan upgrade by submission of applications therefor
operasi produksi. and being eligible for the production operation
upgrade.
(3) IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan (3) Production Operation Mining Permits shall
konstruksi, penambangan, pengolahan dan include the activities of construction, mining,
pemurnian serta pengangkutan dan penjualan. processing and refining/smelting as well as
hauling and sale.
(4) IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud (4) Production Operation Mining Permits as
pada ayat (1) diberikan kepada badan usaha, intended by section (1) shall be granted to
koperasi, dan perseorangan yang memenuhi eligible entities, cooperatives, and sole
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam proprietorships as intended by Article 23.
Pasal 23.

Pasal 35 Article 35
(1) IUP Operasi Produksi diberikan oleh: (1) Production Operation Mining Permit shall be
granted by:
a. bupati/walikota, apabila lokasi a. the regents/mayors where the mine
penambangan, lokasi pengolahan dan location, processing and refining/smelting
pemurnian, serta pelabuhan berada di location, and port are within 1 (one)
dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota district/city or the territorial sea up to 4
atau wilayah laut sampai dengan 4 (four) nautical miles;
(empat) mil laut;
Penjelasan Pasal 35 Ayat (1) Huruf a: Elucidation of Article 35 Section (1) (a):
Pelabuhan dalam ketentuan ini adalah pelabuhan Port in this provision means a special port or a
khusus atau terminal khusus yang dibangun oleh special terminal that is built by Mining Permit
pemegang IUP Operasi Produksi. holders.
b. gubernur, apabila lokasi penambangan, b. the governors where the mine location,
lokasi pengolahan dan pemurnian, serta processing and refining/smelting location,
pelabuhan berada di dalam wilayah and port are within different districts/cities
kabupaten/kota yang berbeda dalam 1 within 1 (one) province or the territorial
(satu) provinsi atau wilayah laut sampai sea up to 12 (twelve) nautical miles upon
dengan 12 (dua belas) mil laut setelah recommendation from the regents/mayors;
mendapat rekomendasi dari or
bupati/walikota; atau
c. Menteri, apabila lokasi penambangan, c. the Minister where the mine location,
lokasi pengolahan dan pemurnian, serta processing and refining/smelting location,
pelabuhan berada di dalam wilayah and port are within different provinces or
provinsi yang berbeda atau wilayah laut the territorial sea more than 12 (twelve)
lebih dari 12 (dua belas) mil laut dari garis nautical miles from the baseline upon
pantai setelah mendapat rekomendasi dari recommendation from the competent
gubernur dan bupati/walikota setempat governors and relevant regents/mayors.
sesuai dengan kewenangannya.
(2) Dalam hal lokasi penambangan, lokasi (2) Where the mine location, processing and

28
pengolahan dan pemurnian serta pelabuhan refining/smelting location, and port are within
berada di dalam wilayah yang berbeda serta different areas and under different ownership,
kepemilikannya juga berbeda maka IUP the respective Production Operation Mining
Operasi Produksi masing-masing diberikan Permits shall be granted by the competent
oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Minister, governors, or regents/mayors.
sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 36 Article 36
Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi tidak Where Production Operation Mining Permit
melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan holders do not perform activities of hauling and
dan/atau pengolahan dan pemurnian, kegiatan. sale and/or processing and refining/smelting, the
pengangkutan dan penjualan dan/atau pengolahan activities of hauling and sale and/or processing and
dan pemurnian dapat dilakukan oleh pihak lain refining/smelting may be performed by other
yang memiliki: parties that hold:
a. IUP Operasi Produksi khusus untuk a. a Production Operation Mining Permit
pengangkutan dan penjualan; specifically for hauling and sale;
b. IUP Operasi Produksi khusus untuk b. a Production Operation Mining Permit
pengolahan dan pemurnian; dan/atau specifically for processing and
refining/smelting; and/or
c. IUP Operasi Produksi. c. a Production Operation Mining Permit.

Pasal 37 Article 37
(1) IUP Operasi Produksi khusus sebagaimana (1) A specific Production Operation Mining
dimaksud dalam Pasal 36 huruf a diberikan Permit as intended by Article 36 point (a) shall
oleh: be granted by:
a. Menteri apabila kegiatan penjualan dan a. the Minister if the sale and hauling
pengangkutan dilakukan lintas propinsi activities are performed in a location that
dan negara; overlaps provinces and states;
b. gubernur apabila kegiatan penjualan dan b. the governor if the sale and hauling
pengangkutan dilakukan lintas activities are performed in a location that
kabupaten/kota; atau overlaps districts/cities; or
c. bupati/walikota apabila kegiatan c. the regent/mayor if the sale and hauling
penjualan dan pengangkutan dalam 1 activities are performed in 1 (one)
(satu) kabupaten/kota. district/city.
(2) IUP Operasi Produksi khusus sebagaimana (2) A specific Production Operation Mining
dimaksud dalam Pasal 36 huruf b diberikan Permit as intended by Article 36 point (b) shall
oleh: be granted by:
a. Menteri, apabila lokasi kegiatan a. the Minister if the processing and
pengolahan dan pemurnian berada pada refining/smelting activities are in a
lintas provinsi; location that overlaps provinces;
b. gubernur, apabila lokasi kegiatan b. the governor if the processing and
pengolahan dan pemurnian berada pada refining/smelting activities are in a
lintas kabupaten/kota; atau location that overlaps districts/cities; or
c. bupati/walikota, apabila lokasi kegiatan c. the regent/mayor if the processing and
pengolahan dan pemurnian berada pada 1 refining/smelting activities are located in
(satu) kabupaten/kota. 1 (one) district/city.

29
(3) Dalam hal bahan tambang yang akan diolah (3) Where mining materials to be processed as
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal intended by section (2) are imported, a
dari impor, IUP Operasi Produksi khusus Production Operation Mining Permit
untuk pengolahan dan pemurnian diberikan specifically for processing and
oleh Menteri. refining/smelting shall be granted by the
Minister.

Pasal 38 Article 38
Dalam hal berdasarkan hasil dokumen pengelolaan Where the environmental management results that
lingkungan yang telah disahkan oleh instansi yang have been validated by the competent agency show
berwenang berdampak lingkungan pada: there are environmental impacts on:
a. 1 (satu) kabupaten/kota, IUP Operasi Produksi a. 1 (one) district/city, a Production Operation
diberikan oleh bupati/walikota berdasarkan Mining Permit shall be granted by the
rekomendasi dari Menteri dan gubernur; regent/mayor upon a recommendation of the
Minister and the governor;
b. lintas kabupaten/kota, IUP Operasi Produksi b. a location that overlaps districts/cities, a
diberikan oleh gubernur berdasarkan Production Operation Mining Permit shall be
rekomendasi dari bupati/walikota; atau granted by the governor upon a
recommendation of the relevant regents/
mayors; or
c. lintas provinsi, IUP Operasi Produksi c. a location that overlaps provinces, a
diberikan oleh Menteri berdasarkan Production Operation Mining Permit shall be
rekomendasi dari bupati/walikota dan granted by the Minister upon a
gubernur. recommendation of the relevant
regents/mayors and the governors.

Pasal 39 Article 39
Badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli Entities that perform metal mineral or coal trading
mineral logam atau batubara di Indonesia, harus activities in Indonesia must obtain Production
memiliki IUP Operasi Produksi khusus untuk Operation Mining Permits specifically for hauling
pengangkutan dan penjualan dari Menteri, and sale from the competent Minister, governors,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan or regents/mayors.
kewenangannya.

Pasal 40 Article 40
Pemegang IUP Operasi Produksi dapat Exploration Mining Permit holders may submit an
mengajukan permohonan wilayah di luar WIUP application for the area outside Mining Permit
kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Areas to the competent Minister, governors or
sesuai dengan kewenangannya untuk menunjang regents/mayors to support their mining business
usaha kegiatan pertambangannya. activities.

Pasal 41 Article 41
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for the
pemberian IUP Operasi produksi khusus diatur granting of specific Production Operation Mining
dengan Peraturan Menteri. Permits shall be governed by Regulation of the
Minister.

30
Bagian Keempat Part Four
Pemasangan Tanda Batas Placement of Boundary Markers
Pasal 42 Article 42
(1) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak (1) Within 6 (six) months of receipt of a
diperolehnya IUP Operasi Produksi, pemegang Production Operation Mining Permit, a Mining
IUP Operasi Produksi wajib memberikan Permit holder must place boundary markers by
tanda batas pada wilayah dengan memasang placement of stakes in the Mining Permit
patok pada WIUP. Area.
(2) Pembuatan tanda batas sebagaimana dimaksud (2) Placement of boundary markers as intended by
pada ayat (1) harus selesai sebelum dimulai section (1) must have been completed before
kegiatan operasi produksi. production operation activities begin.
(3) Dalam hal terjadi perubahan batas wilayah (3) Where there are changes in area boundaries at
pada WIUP Operasi Produksi, harus dilakukan the Production Operation Mining Permit Area,
perubahan tanda batas wilayah dengan the boundary markers must be changed and
pemasangan patok baru pada WIUP. new stakes shall be placed in the Mining
Permit Area.

Pasal 43 Article 43
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for
pemasangan tanda batas WIUP diatur dengan placement of boundary markers in Mining Permit
Peraturan Menteri. Areas shall be governed by Regulation of the
Minister.

Bagian Kelima Part Five


Komoditas Tambang Lain Dalam WIUP Other Mining Commodities within Mining Permit
Areas
Pasal 44 Article 44
(1) Dalam hal pada lokasi WIUP ditemukan (1) Where other non-associated minerals mining
komoditas tambang lainnya yang bukan commodities are found within a Mining Permit
asosiasi mineral yang diberikan dalam IUP, Area location given through a Mining Permit,
pemegang IUP Eksplorasi dan IUP Operasi the Exploration Mining Permit holder and the
Produksi memperoleh keutamaan dalam Production Operation Mining Permit holder
mengusahakan komoditas tambang lainnya shall be given first priority to commercialize
yang ditemukan. the other mining commodities found.
Penjelasan Pasal 44 Ayat (1): Elucidation of Article 44 Section (1):
Yang dimaksud dengan “komoditas tambang Other mining commodities in this provision are
lainnya” dalam ketentuan ini adalah antara lain minerals other than nonmetal minerals that are
apabila dalam WIUP mineral bukan logam found within a nonmetal mineral Mining Permit
terdapat mineral selain mineral bukan logam, Area, for example, metal minerals or coal.
contohnya mineral logam atau batubara.
(2) Dalam mengusahakan komoditas tambang (2) To commercialize other mining commodities
lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) as intended by section (1), a new entity must
harus membentuk badan usaha baru. be formed.
(3) Apabila pemegang IUP Eksplorasi dan IUP (3) Where Exploration Mining Permit holders and
Operasi Produksi tidak berminat atas Production Operation Mining Permit holders
komoditas tambang lainnya sebagaimana lack interest in other mining commodities as
dimaksud pada ayat (1), kesempatan intended by section (1), the opportunity to
pengusahaannya dapat diberikan kepada pihak commercialize them may be given to any other

31
lain dan diselenggarakan dengan cara lelang party through a bidding process or application.
atau permohonan.
Penjelasan Pasal 44 Ayat (3): Elucidation of Article 44 Section (3):
Pihak lain dalam ketentuan ini adalah badan Other parties in this provision are entities,
usaha, koperasi, atau perseorangan selain cooperatives, or sole proprietorships other than
pemegang IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Exploration Mining Permit holders and
Produksi yang tidak berminta atas komoditas Production Operation Mining Permit holders that
tambang tersebut. lack interest in those mining commodities.
(4) Pihak lain yang mendapatkan IUP berdasarkan (4) Any other party that obtains a Mining Permit
lelang atau permohonan wilayah harus through a bidding process or application for
berkoordinasi dengan pemegang IUP the area must coordinate with the first
Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi pertama. Exploration Mining Permit holder and
Production Operation Mining Permit holder.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (5) Ancillary provisions for the procedures for the
pemberian IUP baru sesuai komoditas diatur granting of new Mining Permits by
dengan Peraturan Menteri. commodities shall be governed by Regulation
of the Minister.

Bagian Keenam Part Six


Perpanjangan IUP Operasi Produksi Extensions of Production Operation Mining
Permits
Pasal 45 Article 45
(1) Permohonan perpanjangan IUP Operasi (1) Applications for extensions of the Production
Produksi diajukan kepada Menteri, gubernur, Operation Mining Permits shall be submitted
atau bupati/walikota sesuai dengan to the competent Minister, governors, or
kewenangannya paling cepat dalam jangka regents/mayors no earlier than 2 (two) years
waktu 2 (dua) tahun dan paling lambat dalam and at the latest 6 (six) months prior to
jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum expiration of the Mining Permits.
berakhirnya jangka waktu IUP.
(2) Permohonan perpanjangan IUP Operasi (2) Applications for extensions of the Production
Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Operation Mining Permits as intended by
paling sedikit harus dilengkapi: section (1) shall be accompanied by at least:
a. peta dan batas koordinat wilayah; a. an area map and coordinates;
b. bukti pelunasan iuran tetap dan iuran b. a receipt of payment for the last 3 (three)
produksi 3 (tiga) tahun terakhir; years dead rents and production royalties;
c. laporan akhir kegiatan operasi produksi; c. a report on the final production operation
activities;
d. laporan pelaksanaan pengelolaan d. an environmental management report;
lingkungan;
e. rencana kerja dan anggaran biaya; dan e. working plans and budget; and
f. neraca sumber daya dan cadangan. f. balance sheet of resources and reserves.
(3) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai (3) The competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya dapat menolak regents/mayors may reject an application for
permohonan perpanjangan IUP Operasi an extension of a Production Operation Mining
Produksi apabila pemegang IUP Operasi Permit if the Production Operation Mining
Produksi berdasarkan hasil evaluasi, Permit holder, upon evaluation, fails to
pemegang IUP Operasi Produksi tidak demonstrate good performance of the

32
menunjukkan kinerja operasi produksi yang production operation.
baik.
(4) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) A rejection as intended by section (3) must be
(3) harus disampaikan kepada pemegang IUP delivered to the Production Operation Mining
Operasi Produksi paling lambat sebelum Permit holder at the latest prior to expiration of
berakhirnya IUP Operasi Produksi. said Production Operation Mining Permit.
(5) Pemegang IUP Operasi Produksi hanya dapat (5) Production Operation Mining Permit holders
diberikan perpanjangan sebanyak 2 (dua) kali. may only be granted an extension 2 (two)
times.
(6) Pemegang IUP Operasi Produksi yang telah (6) Production Operation Mining Permit holders
memperoleh perpanjangan IUP Operasi that have received an extension of the
Produksi sebanyak 2 (dua) kali, harus Production Operation Mining Permit 2 (two)
mengembalikan WIUP Operasi Produksi times must revert the Production Operation
kepada Menteri, gubernur, atau Mining Permit Area to the competent Minister,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya governors, or regents/mayors under laws and
berdasarkan ketentuan peraturan perundang- regulations.
undangan.

Pasal 46 Article 46
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi yang telah (1) A Production Operation Mining Permit holder
memperoleh perpanjangan IUP Operasi that has obtained 2 (two) Production Operation
Produksi sebanyak 2 (dua) kali sebagaimana Mining Permit extensions as intended by
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (6), dalam Article 45 section (6) shall within 3 (three)
jangka waktu 3 (tiga) tahun sebelum jangka years prior to expiration of the Mining Permits
waktu masa berlakunya IUP berakhir, harus submit to the competent Minister, governors,
menyampaikan kepada Menteri, gubernur, atau or regents/mayors the available mineral or coal
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya potential and deposits found within his/her
mengenai keberadaan potensi dan cadangan Mining Permit Areas.
mineral atau batubara pada WIUPnya.
(2) WIUP yang IUPnya akan berakhir (2) A Mining Permit Area of which the Mining
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Permit is to expire as intended by section (1)
sepanjang masih berpotensi untuk diusahakan, but which still has the potential for
Menteri menetapkan kembali WIUP untuk commercialization shall be re-determined by
dilelang. the Minister to be offered in the bid.
(3) Dalam pelaksanaan lelang WIUP sebagaimana (3) In the bidding process of Mining Permit Areas
dimaksud pada ayat (2) pemegang IUP as intended by section (2), the previous Mining
sebelumnya mendapat hak menyamai. Permit holder shall acquire the right of first
refusal.

BAB III CHAPTER III


IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT SMALL-SCALE MINING PERMITS
Bagian Kesatu Part One
Umum General
Pasal 47 Article 47
(1) IPR diberikan oleh bupati/walikota (1) A Small-Scale Mining Permit shall be granted
berdasarkan permohonan yang diajukan oleh by the regents/mayors upon application
peduduk setempat, baik orang perseorangan submitted by local residents, either individuals
maupun kelompok masyarakat dan/atau or community groups and/or cooperatives.

33
koperasi.
(2) IPR diberikan setelah mendapatkan WPR oleh (2) A Small-Scale Mining Permit shall be granted
bupati/walikota. by the regent/mayor after having access to a
Small-Scale Mining Area.
(3) Dalam 1 (satu) WPR dapat diberikan 1 (satu) (3) 1 (one) Small-Scale Mining Permit Area may
atau beberapa IPR. be granted 1 (one) or several Small-Scale
Mining Permits.

Bagian Kedua Part Two


Pemberian IPR The Granting of Small-Scale Mining Permits
Pasal 48 Article 48
(1) Setiap usaha pertambangan rakyat pada WPR (1) Any small-scale mining business in a Small-
dapat dilaksanakan apabila telah mendapatkan Scale Mining Area shall be conducted upon
IPR. obtaining a Small-Scale Mining Permit.
(2) Untuk mendapatkan IPR, pemohon harus (2) To obtain Small-Scale Mining Permits, an
memenuhi: applicant must meet:
a. persyaratan administratif; a. the administrative requirements;
b. persyaratan teknis; dan b. the technical requirements; and
c. persyaratan finansial. c. the financial requirements.
(3) Persyaratan administratif sebagaimana (3) The administrative requirements as intended
dimaksud pada ayat (2) huruf a untuk: by section (2) point (a) for:
a. orang perseorangan, paling sedikit a. an individual shall include at least:
meliputi:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. kartu tanda penduduk. 2. a resident identification card.
3. komoditas tambang yang dimohon; 3. information about mining
dan commodities for which an application
is submitted; and
4. surat keterangan dari kelurahan/desa 4. a certificate from the local office of
setempat. urban administrative division/office
of rural administrative division.
b. kelompok masyarakat, paling sedikit b. a community group shall include at least:
meliputi:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. komoditas tambang yang dimohon; 2. information about mining
dan commodities for which an application
is submitted; and
3. surat keterangan dari kelurahan/desa 3. a certificate from the local office of
setempat. urban administrative division/office
of rural administrative division.
c. koperasi setempat, paling sedikit meliputi: c. a local cooperative shall include at least:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. nomor pokok wajib pajak; 2. a taxpayer registration number;

34
3. akte pendirian koperasi yang telah 3. a deed of establishment of the
disahkan oleh pejabat yang cooperative that has been validated by
berwenang; the competent official;
4. komoditas tambang yang dimohon; 4. information about mining
dan commodities for which an application
is submitted; and
5. surat keterangan dari kelurahan/desa 5. a certificate from the local office of
setempat. urban administrative division/office
of rural administrative division;
(4) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (4) The technical requirements as intended by
pada ayat (2) huruf b berupa surat pernyataan section (2) point (b) shall be a statement that
yang memuat paling sedikit mengenai: sets forth at least:
a. sumuran pada IPR paling dalam 25 (dua a. shafts for Small-Scale Mining Permits not
puluh lima) meter; exceeding 25 (twenty-five) meters in
depth;
b. menggunakan pompa mekanik, b. use of mechanical pumps, retorting or
penggelundungan atau permesinan dengan machinery with total power of not more
jumlah tenaga maksimal 25 (dua puluh than 25 (twenty-five) horsepower for 1
lima) HP untuk 1 (satu) IPR; dan (one) Small-Scale Mining Permit; and
c. tidak menggunakan alat berat dan bahan c. no use of heavy equipment and
peledak. explosives.
(5) Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud (5) The technical requirements as intended by
pada ayat (2) huruf c berupa laporan keuangan section (2) point (c) shall be the previous
1 (satu) tahun terakhir dan hanya year’s financial statement and shall be required
dipersyaratkan bagi koperasi setempat. only for local cooperatives.

BAB IV CHAPTER IV
IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS SPECIAL MINING PERMITS
Bagian Kesatu Part One
Umum General
Pasal 49 Article 49
(1) IUPK diberikan oleh Menteri berdasarkan (1) A Special Mining Permit shall be granted by
permohonan yang diajukan oleh BUMN, the Minister upon application submited by
BUMD atau badan usaha swasta. State-Owned Entities, Region-Owned Entities
or private entities.
(2) IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) A Special Mining Permit as intended by
diberikan setelah diperoleh WIUPK yang telah section (1) shall be granted after having access
ditetapkan oleh Menteri. to a Special Mining Permit Area in a Special
Mining Area that has been determined by the
Minister.
(3) Dalam 1 (satu) WIUPK dapat terdiri atas 1 (3) 1 (one) Special Mining Permit Area in a
(satu) atau beberapa IUPK. Special Mining Area may include 1 (one) or
several Special Mining Permits.
(4) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (4) Any applicant as intended by section (1) shall
hanya dapat diberikan 1 (satu) WIUPK, be authorized only 1 (one) Special Mining
kecuali pemohon merupakan badan usaha Permit Area in a Special Mining Area except
yang telah terbuka dapat diberikan lebih dari 1 that a publicly-held entity applicant may be

35
(satu) WIUPK. authorized more than 1 (one) Special Mining
Permit Area in a Special Mining Area.
(5) Ketentuan mengenai penetapan WUPK (5) The provisions for the determination of
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur Special Mining Area as intended by section (2)
dalam Peraturan Pemerintah tersendiri. shall be governed by separate Regulation of
the Government.

Pasal 50 Article 50
IUPK diberikan melalui tahapan: A Special Mining Permit shall be granted through:
a. pemberian WIUPK; dan a. the granting of a Special Mining Permit Area
in a Special Mining Area; and
b. pemberian IUPK. b. the granting of a Special Mining Permit.

Bagian Kedua Part Two


Pemberian WIUPK The Authorization of Special Mining Permit Areas
in Special Mining Areas
Paragraf 1 Paragraph 1
Umum General
Pasal 51 Article 51
(1) Pemberian WIUPK sebagaimana dimaksud (1) The authorization of a Special Mining Permit
dalam Pasal 50 huruf a terdiri atas WIUPK Area in a Special Mining Area as intended by
mineral logam dan/atau batubara. Article 50 point (a) shall include a metal
mineral and/or coal Special Mining Permit
Area in a Special Mining Area.
(2) WIUPK diberikan kepada BUMN, BUMD (2) Special Mining Permit Areas in Special
atau badan usaha swasta oleh Menteri. Mining Areas shall be authorized by the
Minister to State-Owned Entities, Region-
Owned Entities or private entities.
(3) Menteri dalam memberikan WIUPK (3) With respect to the authorization of Special
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus Mining Permit Areas in Special Mining Areas,
terlebih dahulu menawarkan kepada BUMN the Minister must in the first place offer them
atau BUMD dengan cara prioritas. to State-Owned Entities or Region-Owned
Entities on priority terms.
(4) Dalam hal peminat sebagaimana dimaksud (4) Where the interested party as intended by
pada ayat (3) hanya ada 1 (satu) BUMN atau section (3) is only 1 (one) State-Owned Entity
BUMD, WIUPK diberikan kepada BUMN or Region-Owned Entity, a Special Mining
atau BUMD dengan membayar biaya Permit Area in a Special Mining Area shall be
kompensasi data informasi. authorized to a State-Owned Entity or Region-
Owned Entity for the payment of the cost of
the compensation for access to
data/information.
(5) Dalam hal peminat sebagaimana dimaksud (5) Where the interested party as intended by
pada ayat (3) lebih dari 1 (satu) BUMN atau section (3) is more than 1 (one) State-Owned
BUMD, WIUPK diberikan dengan cara lelang. Entity or Region-Owned Entity, a Special
Mining Permit Areas in a Special Mining
Areas shall be authorized through a bidding
process.

36
(6) Pemenang lelang sebagaimana dimaksud pada (6) The preferred bidder as intended by section (5)
ayat (5) dikenai kewajiban membayar biaya shall be required to pay the cost of the
kompensasi data informasi sesuai dengan nilai compensation for access to data/information as
lelang. per the bid value.

Pasal 52 Article 52
(1) Dalam hal tidak ada BUMN atau BUMD yang (1) Where State-Owned Entities or mining
berminat, WIUPK ditawarkan kepada badan Region-Owned Entities lack interest, a Special
usaha swasta yang bergerak dalam bidang Mining Permit Area in a Special Mining Area
pertambangan mineral dan batubara dengan shall be offered to mineral and coal mining
cara lelang. private entities through a bidding process.
(2) Pemenang lelang sebagaimana dimaksud pada (2) The preferred bidder as intended by section (1)
ayat (1) dikenai kewajiban membayar biaya shall be required to pay the cost of the
kompensasi data informasi sesuai dengan nilai compensation for access to data/information as
lelang. per the bid value.

Paragraf 2 Paragraph 2
Tata Cara Pemberian Prioritas WIUPK Mineral Procedures for Giving Priority to Metal Mineral
Logam dan Batubara and Coal Special Mining Permit Areas in Special
Mining Areas
Pasal 53 Article 53
(1) BUMN dan BUMD yang telah mendapatkan (1) State-Owned Entities and Region-Owned
WIUPK wajib mengajukan permohonan IUPK Entities that have had access to Special Mining
mineral logam atau batubara kepada Menteri. Permit Areas in Special Mining Areas must
submit an application for a metal mineral and
coal Special Mining Permit to the Minister.
(2) Dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) (2) At the latest 10 (ten) working days of receipt
hari kerja sejak diterimanya permohonan of an application as intended by section (1),
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri the Minister shall grant a Special Mining
memberikan IUPK kepada BUMN atau Permit to an eligible State-Owned Entity or
BUMD setelah memenuhi persyaratan. Region-Owned Entity.

Paragraf 3 Paragraph 3
Tata Cara Lelang WIUPK Mineral Logam dan Auction Procedure for Metal Mineral and Coal
Batubara Special Mining Permit Areas in Special Mining
Areas
Pasal 54 Article 54
(1) Sebelum dilakukan pelelangan WIUPK (1) Prior to the auction process for metal mineral
mineral logam atau batubara sebagaimana and coal Special Mining Permit Areas in
dimaksud dalam Pasal 51 dan Pasal 52, Special Mining Areas as intended by Article
Menteri mengumumkan secara terbuka 51 and Article 52, the Minister shall announce
WIUPK yang akan dilelang dalam jangka transparently the Special Mining Permit Area
waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum in a Special Mining Area to be offered for
pelaksanaan lelang. bidding at the latest 3 (three) months prior to
an auction.
Penjelasan Pasal 54 Ayat (1): Elucidation of Article 54 Section (1):
Mengumumkan secara terbuka dalam ketentuan ini Announce transparently in this provision means:
yaitu dilakukan:

37
a. paling sedikit dimuat di 1 (satu) media cetak a. be published in at least 1 (one) local print
lokal dan/atau 1 (satu) media cetak nasional; media and/or 1 (one) national print media;
dan and
b. di kantor kementerian yang b. be announced at the office of the ministry that
menyelenggarakan urusan pemerintahan di administers governmental affairs in the
bidang mineral dan batubara. mining and coal field.
(2) Dalam pelaksanaan pelelangan WIUPK (2) In the conduct of an auction for Mining Permit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Areas as intended by section (1), the Minister
membentuk panitia lelang WIUPK mineral shall form an auction committee for metal
logam atau batubara. mineral or coal Special Mining Permit Areas
in Special Mining Areas.
(3) Anggota panitia lelang WIUPK sebagaimana (3) The membership of an auction committee for
dimaksud pada ayat (2) berjumlah gasal yang Special Mining Permit Areas in Special
memiliki kompetensi di bidang pertambangan Mining Areas as intended by section (2) shall
mineral atau batubara. consist of an odd number of members
competent in the mineral or coal mining field.

Pasal 55 Article 55
Tugas dan wewenang panitia lelang WIUPK The duties and authority of the auction committee
mineral logam dan batubara sebagaimana for Special Mining Permit Areas in Special Mining
dimaksud dalam Pasal 54 meliputi: Areas as intended by Article 54 shall include:
a. penyiapan lelang WIUPK dan besaran nilai a. prepare auctions of Special Mining Permit
kompensasi data informasi; Areas in Special Mining Areas and determine
the value of the compensation for access to
data/information;
b. penyiapan dokumen lelang WIUPK; b. prepare bidding documents of Special Mining
Permit Areas in Special Mining Areas;
c. penyusunan jadwal lelang WIUPK; c. set out an auction schedule for Special Mining
Permit Areas in Special Mining Areas;
d. pengumuman waktu pelaksanaan lelang d. announce bidding time for Special Mining
WIUPK; Permit Areas in Special Mining Areas;
e. pelaksanaan pengumuman ulang paling e. republish the announcement not exceeding 2
banyak 2 (dua) kali, apabila peserta lelang (two) times in case there is only 1 (one) bidder
WIUPK hanya 1 (satu); for a Special Mining Permit Area in a Special
Mining Area;
f. penilaian kualifikasi peserta lelang WIUPK; f. assess the qualifications of bidders for Special
Mining Permit Areas in Special Mining Areas;
g. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang g. evaluate incoming bids;
masuk;
h. pelaksanakan lelang WIUPK; dan h. conduct auctions of Special Mining Permit
Areas in Special Mining Areas; and
i. pembuatan berita acara hasil pelaksanaan i. make minutes of bid results and propose a
lelang dan mengusulkan pemenang lelang preferred bidder for a Special Mining Permit
WIUPK. Areas in a Special Mining Area.

38
Pasal 56 Article 56
(1) Untuk mengikuti lelang, peserta lelang (1) To join a bid, bidders for Special Mining
WIUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal Permit Areas in Special Mining Areas as
51 ayat (5) dan Pasal 52 ayat (1) harus intended by Article 46 section (6) must meet
memenuhi persyaratan sebagai berikut: the following requirements:
a. persyaratan administratif; a. the administrative requirements;
b. persyaratan teknis; dan b. the technical requirements; and
c. persyaratan finansial. c. the financial requirements.
(2) Persyaratan administratif sebagaimana (2) The administrative requirements as intended
dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit by section (1) point (a) shall include at least:
meliputi:
a. mengisi formulir yang sudah disiapkan a. a completed form, as made available by
panitia lelang; the auction committee;
b. profil badan usaha; b. the company profile;
c. akte pendirian badan usaha yang bergerak c. the deed of establishment of the entity
di bidang usaha pertambangan yang telah engaged in the mining business already
disahkan oleh pejabat yang bewenang; validated by the competent official; and
dan
d. nomor pokok wajib pajak. d. a taxpayer registration number.
(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (3) The technical requirements as intended by
pada ayat (1) huruf b paling sedikit meliputi: section (1) point (b) shall include at least:
a. pengalaman badan usaha di bidang a. entities, with a minimum 3 years mining
pertambangan mineral dan batubara and coal experience, or new companies
paling sedikit 3 (tiga) tahun, atau bagi shall require recommendation of their
perusahaan baru harus mendapat holding company, business partners, or
dukungan dari perusahaan induk, mitra affiliates engaged in the mining field;
kerja, atau afiliasinya yang bergerak di
bidang pertambangan;
b. mempunyai paling sedikit 1 (satu) tenaga b. 1 (one) mining and/or geological expert
ahli dalam bidang pertambangan dan/atau with a minimum 3 years experience;
geologi yang berpengalaman paling
sedikit 3 (tiga) tahun;
c. rencana kerja dan anggaran biaya untuk c. 1 (one) year’s annual working plans and
kegiatan 1 (satu) tahun. budget.
(4) Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud (4) The financial requirements as intended by
pada ayat (1) huruf d paling sedikit meliputi: section (1) point (d) shall include at least:
a. laporan keuangan tahun terakhir yang a. the previous year’s public accountant
sudah diaudit akuntan publik; audited financial statements;
b. menempatkan jaminan kesungguhan b. payment in cash a 10% bid commitment
lelang dalam bentuk uang tunai di bank deposit of the value of the compensation
pemerintah sebesar 10% (sepuluh persen) for access to data/information into a
dari nilai kompensasi data informasi atau government bank, or adjusted replacement
total biaya pengganti investasi untuk cost of the expired Special Mining Permit
lelang WIUPK yang telah berakhir; dan Areas in Special Mining Areas; and
c. pernyataan bersedia membayar nilai c. a statement of commitment to pay the bid

39
sesuai surat penawaran lelang dalam value not more than 5 (five) working days
jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari of notice of bid award.
kerja setelah pengumuman pemenang
lelang.

Pasal 57 Article 57
(1) Prosedur lelang meliputi tahap: (1) Procedures for bid award shall include:
a. pengumuman prakualifikasi; a. notice of prequalification;
b. pengambilan dokumen prakualifikasi; b. collection of prequalification documents;
c. pemasukan dokumen prakualifikasi; c. submission of prequalification documents;
d. evaluasi prakualifikasi; d. evaluation of prequalification;
e. klarifikasi dan konfirmasi terhadap e. clarification and confirmation of
dokumen prakualifikasi; prequalification documents;
f. penetapan hasil prakualifikasi; f. determination of prequalification results;
g. pengumuman hasil prakualifikasi; g. notice of prequalification results;
h. undangan kepada peserta yang lulus h. invitations to prequalified bidders;
prakualifikasi;
i. pengambilan dokumen lelang; i. collection of bidding documents;
j. penjelasan lelang; j. bidders’ briefing;
k. pemasukan penawaran harga; k. submission of a bid/offer;
l. pembukaan sampul; l. opening bid envelopes;
m. penetapan peringkat; m. ranking/rating;
n. penunjukan/pengumuman pemenang n. bid award/notice of a preferred bidder on
lelang yang dilakukan berdasarkan a bid/offer and technical consideration
penawaran harga dan pertimbangan basis; and
teknis; dan
o. memberi kesempatan adanya sanggahan o. to allow a chance to appeal the bid award.
atas keputusan lelang.
(2) Penjelasan lelang sebagaimana dimaksud pada (2) Bidders’ briefing as intended by section (1)
ayat (1) huruf j wajib dilakukan oleh Panitia point (j) must be given by the auction
Lelang WIUPK kepada peserta pelelangan committee for Special Mining Permit Areas in
WIUPK yang lulus prakualifikasi untuk Special Mining Areas to prequalified bidders
menjelaskan data teknis berupa: for Special Mining Permit Areas in Special
Mining Areas to explain technical data on:
a. lokasi; a. locations;
b. koordinat; b. coordinates;
c. jenis mineral, termasuk mineral c. mineral types, including associated
ikutannya, dan batubara; minerals, and coal;
d. ringkasan hasil penelitian dan d. summary research and survey results;
penyelidikan;
e. ringkasan hasil eksplorasi pendahuluan e. summary preliminary exploration results,
apabila ada; dan if any; and

40
f. status lahan. f. status of land.

Pasal 58 Article 58
(1) Panitia lelang sesuai dengan kewenangan yang (1) The auction committee authorized by the
diberikan oleh Menteri dapat memberikan Minister may allow a chance to prequalified
kesempatan kepada peserta pelelangan bidders for Special Mining Permit Areas in
WIUPK yang lulus prakualifikasi untuk Special Mining Areas to conduct site visits
melakukan kunjungan lapangan dengan jangka within the time frame, as adjusted to the
waktu yang disesuaikan dengan jarak lokasi location’s distance, to be offered for bidding
yang akan dilelang setelah mendapatkan upon receipt of bidders’ briefing as intended
penjelasan lelang sebagaimana dimaksud by Article 57 section (1) point (j).
dalam Pasal 57 ayat (1) huruf j.
(2) Dalam hal peserta pelelangan WIUPK yang (2) Bidders for Special Mining Permit Areas in
akan melakukan kunjungan lapangan Special Mining Areas in the conduct of a site
mengikutsertakan warga negara asing wajib visit with foreign nationals shall meet the
memenuhi persyaratan sesuai dengan requirements under laws and regulations.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Biaya yang diperlukan untuk melakukan (3) Costs that are required in the conduct of site
kunjungan lapangan sebagaimana dimaksud visits as intended by section (1) and section (2)
pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan kepada shall be for the account of the bidders for
peserta pelelangan WIUPK. Special Mining Permit Areas in Special
Mining Areas.

Pasal 59 Article 59
(1) Jangka waktu prosedur pelelangan ditetapkan (1) A period of the bid award process shall not
dalam jangka waktu paling lama 35 (tiga puluh exceed 35 (thirty-five) working days of
lima) hari kerja sejak pemasukan penawaran submission of the bid/offer as intended by
harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 Article 57 section (1) point (k).
ayat (1) huruf k.
(2) Hasil pelaksanaan lelang WIUPK dilaporkan (2) The results of auctions of Special Mining
oleh panitia lelang kepada Menteri untuk Permit Areas in Special Mining Areas shall be
ditetapkan pemenang lelang WIUPK. reported by the auction committee to the
Minister to award preferred bidder status for a
Special Mining Permit Area in a Special
Mining Area.

Pasal 60 Article 60
(1) Menteri berdasarkan usulan panitia lelang (1) The Minister upon a recommendation of the
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat auction committee as intended by Article 59
(2) menetapkan pemenang lelang WIUPK section (2) shall award preferred bidder status
mineral logam dan/atau batubara. for metal mineral and/or coal Special Mining
Permit Areas in Special Mining Areas.
(2) Menteri memberitahukan secara tertulis (2) The Minister shall notify the preferred bidder
penetapan pemenang lelang WIUPK mineral in writing of the award of preferred bidder
logam dan/atau batubara kepada pemenang status for metal mineral and/or coal Special
lelang. Mining Permit Areas in Special Mining Areas.

41
Pasal 61 Article 61
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara lelang Ancillary provisions for the auction procedure for
WIUPK diatur dengan Peraturan Menteri. Special Mining Permit Areas in Special Mining
Areas shall be governed by Regulation of the
Minister.

Bagian Ketiga Part Three


Pemberian IUPK The Granting of Special Mining Permits
Paragraf 1 Paragraph 1
Umum General
Pasal 62 Article 62
(1) IUPK diberikan oleh Menteri kepada BUMN, (1) Special Mining Permits shall be granted by the
BUMD, atau badan usaha swasta setelah Minister to State-Owned Entities, Region-
mendapatkan WIUPK. Owned Entities, or private entities after having
access to Special Mining Permit Areas in
Special Mining Areas.
(2) IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) A Special Mining Permit as intended by
terdiri atas: section (1) shall include:
a. IUPK Eksplorasi terdiri atas mineral a. an Exploration Special Mining Permit that
logam atau batubara; dan includes metal minerals or coal; and
b. IUPK Operasi Produksi terdiri atas b. a Production Operation Special Mining
mineral logam atau batubara. Permit that includes metal minerals or
coal.

Paragraf 2 Paragraph 2
Persyaratan IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi The Requirements for Exploration Special Mining
Produksi Permits and Production Operation Special Mining
Permits
Pasal 63 Article 63
Persyaratan IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi The Requirements for Exploration Special Mining
Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 Permits and Production Operation Special Mining
harus memenuhi: Permits as intended by Article 62 must meet:
a. persyaratan administratif; a. the administrative requirements;
b. persyaratan teknis; b. the technical requirements;
c. persyaratan lingkungan; dan c. the environmental requirements; and
d. persyaratan finansial. d. the financial requirements.

Pasal 64 Article 64
(1) Persyaratan administratif sebagaimana (1) The administrative requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 58 huruf a meliputi: by Article 58 point (a) shall include:
a. Untuk IUPK Eksplorasi dan IUPK a. For a metal mineral and coal Exploration
Operasi Produksi mineral logam dan Special Mining Permit and a Production
batubara yang diajukan BUMN atau Operation Special Mining Permit for
BUMD yang diberikan berdasarkan which an application is submitted by
prioritas: State-Owned Entities or Region-Owned

42
Entities granted on priority terms:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. profi badan usaha; 2. the entity profile;
3. akte pendirian badan usaha yang 3. a deed of establishment of an entity
bergerak di bidang usaha that is engaged in the mining
pertambangan yang telah disahkan business, already validated by the
oleh pejabat yang berwenang; competent official;
4. nomor pokok wajib pajak; 4. a taxpayer registration number;
5. susunan direksi dan daftar pemegang 5. the composition of the board of
saham; dan directors and a list of shareholders;
and
6. surat keterangan domisili. 6. a certificate of domicile
b. Untuk IUPK Eksplorasi dan IUPK b. For a metal mineral and coal Exploration
Operasi Produksi mineral logam dan Special Mining Permit and a Production
batubara yang diajukan oleh pemenang Operation Special Mining Permit for
lelang WIUPK: which an application is submitted by the
preferred bidder for Special Mining
Permit Areas in Special Mining Areas:
1. surat permohonan; 1. a letter of application;
2. susunan direksi dan daftar pemegang 2. the composition of the board of
saham; dan directors and a list of shareholders;
and
3. surat keterangan domisili. 3. a certificate of domicile
(2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (2) The technical requirements as intended by
dalam Pasal 63 huruf b meliputi: Article 63 point (b) shall include:
a. pengalaman BUMN, BUMD atau badan a. Mineral or coal mining State-Owned
usaha swasta di bidang pertambangan Entities, Region-Owned Entities or private
mineral atau batubara paling sedikit 3 entities with a minimum 3 years
(tiga) tahun; experience;
b. mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang b. 1 (one) mining and/or geological expert
tenaga ahli dalam bidang pertambangan with a minimum 3 years experience; and
dan/atau geologi yang berpengalaman
paling sedikit 3 (tiga) tahun; dan
c. rencana kerja dan anggaran biaya untuk c. annual working plans and budget for 4
kegiatan 4 (empat) tahun eksplorasi. (four) year’s exploration.
(3) Persyaratan lingkungan sebagaimana (3) The environmental requirements as intended
dimaksud dalam Pasal 63 huruf c paling by Article 63 point (c) shall include at least:
sedikit meliputi:
a. untuk IUP Eksplorasi meliputi surat a. for an Exploration Mining Permit, a statement
pernyataan kesanggupan pengelolaan dan of commitment to manage and monitor the
pemantauan lingkungan hidup serta environment as well as observe the
mematuhi ketentuan peraturan perundang- environmental laws and regulations;
undangan di bidang lingkungan hidup;
b. untuk IUP Operasi Produksi meliputi: b. for a Production Operation Mining Permit:

43
1. surat pernyataan kesanggupan untuk 1. a statement of commitment to observe the
mematuhi ketentuan peraturan environmental laws and regulations; and
perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup; dan
2. persetujuan dokumen pengelolaan 2. approval of the environmental
lingkungan sesuai ketentuan management documentation under laws
peraturan perundang-undangan. and regulations.
(4) Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud (4) The financial requirements as intended by
dalam Pasal 63 huruf d meliputi: Article 63 point (d) shall include:
a. IUPK Eksplorasi, paling sedikit meliputi: a. for an Exploration Special Mining Permit,
at least:
1. bukti penempatan jaminan 1. a receipt of payment for a
kesungguhan pelaksanaan kegiatan commitment deposit to perform
eksplorasi; dan exploration activities; and;
2. bukti pembayaran harga nilai 2. a receipt of payment for the value of
kompensasi data informasi atau the compensation for access to
sesuai dengan surat penawaran. data/information or as per the value
of the bid/offer.
b. IUPK Operasi Produksi, paling sedikit b. for a Production Operation Special
meliputi: Mining Permit, at least:
1. laporan keuangan tahun terakhir yang 1. the previous year’s public accountant-
telah diaudit oleh akuntan publik; dan audited financial statement; and
2. bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) 2. a receipt of payment for the last 3
tahun terakhir. (three) years dead rents.

Paragraf 3 Paragraph 3
Tata Cara Penerbitan IUPK Eksplorasi Mineral Procedures for Issuance of Metal Mineral and Coal
Logam dan Batubara Exploration Special Mining Permits
Pasal 65 Article 65
(1) BUMN atau BUMD yang diberikan WIUPK (1) A State-Owned Entity or Region-Owned
berdasarkan prioritas atau pemenang lelang Entity that is authorized in a Special Mining
WIUPK mineral logam atau batubara, harus Permit Area in a Special Mining Area on
menyampaikan permohonan IUPK Eksplorasi priority terms, or the preferred bidder for a
kepada Menteri dalam jangka waktu paling metal mineral and/or coal Special Mining
lambat 5 (lima) hari kerja setelah penetapan Permit Area in a Special Mining Areas, must
pengumuman pemenang lelang WIUPK. submit an application for an Exploration
Special Mining Permit to the Minister at the
latest 5 (five) working days of notice of bid
award for a Special Mining Permit Area in a
Special Mining Area.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) An application as intended by section (1) must
(1) wajib memenuhi persyaratan sebagaimana meet the requirements as intended by Article
dimaksud dalam Pasal 63. 63.
(3) Apabila BUMN atau BUMD yang diberikan (3) A State-Owned Entity or Region-Owned
WIUPK berdasarkan prioritas atau pemenang Entity that is authorized in a Special Mining
lelang WIUPK sebagaimana dimaksud pada Permit Area in a Special Mining Area on
ayat (1) dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja priority terms, or the preferred bidder for a

44
tidak menyampaikan permohonan IUPK, Special Mining Permit Area in a Special
dianggap mengundurkan diri. Mining Area as intended by section (1) that
fails to submit an application for a Special
Mining Permit within 5 (five) working days,
shall be deemed to have withdrawn.
(4) Dalam hal pemenang lelang WIUPK (4) Where the preferred bidder for a Special
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah Mining Permit Area in a Special Mining Area
dianggap mengundurkan diri maka WIUPK as intended by section (3) is deemed to have
ditawarkan kepada peserta lelang urutan withdrawn, the Special Mining Permit Area in
berikutnya secara berjenjang dengan syarat a Special Mining Area shall be offered to the
nilai harga kompensasi data informasi sama next-ranked bidder sequentially, provided that
dengan harga yang ditawarkan oleh pemenang the value of compensation for access to
pertama data/information is at least equal to the price
offered by the first preferred bidder.
(5) Menteri melakukan lelang ulang WIUPK (5) The Minister shall conduct a re-auction of
apabila peserta lelang sebagaimana dimaksud Special Mining Permit Areas in Special
pada ayat (4) tidak ada yang berminat. Mining Areas if the next-ranked bidder(s) as
intended by section (4) lacks interest.

Pasal 66 Article 66
Pemegang IUPK Eksplorasi atau pemegang IUPK Exploration Special Mining Permit holders or
Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan Production Operation Special Mining Permit
wilayah di luar WIUPK kepada Menteri untuk holders may submit an application for the area
menunjang usaha kegiatan pertambangannya. outside Special Mining Permit Areas in Special
Mining Areas to the Minister to support their
mining business activities.
Penjelasan Pasal 66: Elucidation of Article 66:
Yang dimaksud dengan wilayah di luar WIUPK Areas outside the Special Mining Permit Areas in
dalam ketentuan ini adalah project area yang this provision means project areas in which mining
dilarang untuk melakukan kegiatan penambangan. activities are banned.

Paragraf 4 Paragraph 4
Tata Cara Penerbitan IUPK Operasi Produksi Procedures for Issuance of Metal Mineral and Coal
Mineral Logam dan Batubara Production Operation Special Mining Permits
Pasal 67 Article 67
(1) IUPK Operasi Produksi diberikan kepada (1) Production Operation Special Mining Permits
BUMN, BUMD, atau badan usaha swasta shall be granted to State-Owned Entities,
sebagai peningkatan dari kegiatan eksplorasi. Region-Owned Entities, or private entities as
an upgrade from an exploration activity.
(2) Pemegang IUPK Eksplorasi dijamin untuk (2) Exploration Special Mining Permit holders
memperoleh IUPK Operasi Produksi sebagai shall be guaranteed to receive Production
peningkatan dengan mengajukan permohonan Operation Special Mining Permits as an
dan memenuhi persyaratan peningkatan upgrade upon submission of applications
operasi produksi. therefor and meeting the requirements for the
production operation upgrade.
(3) IUPK Operasi Produksi diberikan oleh (3) Production Operation Special Mining Permits
Menteri. shall be granted by the Minister.
(4) IUPK Operasi Produksi sebagaimana (4) Production Operation Mining Permits as

45
dimaksud pada ayat (3) meliputi kegiatan intended by section (3) shall include the
konstruksi, penambangan, pengolahan dan activities of construction, mining, processing
pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan. and refining/smelting as well as hauling and
sale.
(5) IUPK Operasi Produksi sebagaimana (5) Production Operation Special Mining Permits
dimaksud dalam ayat (4) diberikan kepada as intended by section (4) shall be granted to
BUMN, BUMD, atau badan usaha swasta State-Owned Entities, Region-Owned Entities,
sebagai peningkatan dari IUPK Eksplorasi or private entities that meet the requirements
yang memenuhi persyaratan sebagaimana as intended by Article 63 as an upgrade from
dimaksud dalam Pasal 63. an Exploration Special Mining Permit.
(6) WIUPK yang telah mempunyai data lengkap (6) Special Mining Permit Areas in Special
meliputi data eksplorasi, studi kelayakan dan Mining Areas that already have complete data
dokumen pengelolaan lingkungan yang telah on exploration, feasibility study and
disetujui oleh instansi yang berwenang dapat environmental management documentation
diberikan IUPK Operasi Produksi kepada that has been approved by the competent
BUMN atau BUMD dengan cara prioritas atau agency may be granted Production Operation
pemenang lelang. Special Mining Permits to State-Owned
Entities or Region-Owned Entities on priority
terms, or to the preferred bidder.

Pasal 68 Article 68
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for the
pemberian IUPK Operasi Produksi khusus diatur granting of specific Production Operation Special
dengan Peraturan Menteri. Mining Permits shall be governed by Regulation of
the Minister.

Bagian Keempat Part Four


Pemasangan Tanda Batas Placement of Boundary Markers
Pasal 69 Article 69
(1) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak (1) Within 6 (six) months of receipt of a
diperolehnya IUPK Operasi Produksi, Production Operation Special Mining Permit, a
pemegang IUPK Operasi Produksi wajib Special Mining Permit holder must place
memberikan tanda batas wilayah dengan boundary markers by placement of stakes in
memasang patok pada WIUPK. the Special Mining Permit Area in a Special
Mining Areas.
(2) Pembuatan tanda batas sebagaimana dimaksud (2) Placement of boundary markers as intended by
pada ayat (1) harus selesai sebelum dimulai section (1) must have been completed before
kegiatan operasi produksi. production operation activities begin.
(3) Dalam hal terjadi perubahan batas wilayah (3) Where there are changes in area boundaries at
pada WIUPK Operasi Produksi, harus the Production Operation Special Mining
dilakukan perubahan tanda batas wilayah Permit Area in a Special Mining Areas, the
dengan pemasangan patok baru pada WIUPK. boundary markers must be changed and new
stakes shall be placed in the Special Mining
Permit Areas in the Special Mining Area.

Pasal 70 Article 70
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for
pemasangan tanda batas WIUPK diatur dengan placement of boundary markers at the Special

46
Peraturan Menteri. Mining Permit Areas in Special Mining Areas shall
be governed by Regulation of the Minister.

Bagian Kelima Part Five


Komoditas Tambang Lain Dalam WIUPK Other Mining Commodities within Special Mining
Permit Areas in Special Mining Areas
Pasal 71 Article 71
(1) Dalam hal pada lokasi WIUPK ditemukan (1) Where other non-associated minerals mining
komoditas tambang lainnya yang bukan commodities are found within a Special
asosiasi mineral yang diberikan dalam IUPK, Mining Permit Area in Special Mining Area
pemegang IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi location given through a Special Mining
Produksi memperoleh keutamaan dalam Permit, the Exploration Special Mining Permit
mengusahakan komoditas tambang lainnya holders and the Production Operation Special
yang ditemukan. Mining Permit holders shall be given first
priority to commercialize the other mining
commodities found.
(2) Dalam mengusahakan komoditas tambang (2) To commercialize other mining commodities
lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) as intended by section (1), a new entity must
harus membentuk badan usaha baru. be formed.
(3) Apabila pemegang IUPK Eksplorasi dan IUPK (3) Where Exploration Special Mining Permit
Operasi Produksi tidak berminat atas holders and Production Operation Special
komoditas tambang lainnya sebagaimana Mining Permit holders lack interest in other
dimaksud pada ayat (1), kesempatan mining commodities as intended by section
pengusahaannya dapat diberikan kepada pihak (1), their chance to commercialize the other
lain dan diselenggarakan dengan cara prioritas mining commodities may be given to any
atau lelang. other party on priority terms or through a
bidding process.
(4) Pihak lain yang mendapatkan IUPK (4) Any other party that obtains a Special Mining
berdasarkan prioritas atau lelang sebagaimana Permit on priority terms or through a bidding
dimaksud pada ayat (3) harus berkoordinasi process as intended by section (3) must
dengan pemegang IUPK Eksplorasi dan IUPK coordinate with the first Exploration Special
Operasi Produksi pertama. Mining Permit holder and Production
Operation Special Mining Permit holder.

Bagian Keenam Part Six


Perpanjangan IUPK Operasi Produksi Extensions of Production Operation Special
Mining Permits
Pasal 72 Article 72
(1) Permohonan perpanjangan IUPK Operasi (1) Applications for extensions of the Production
Produksi diajukan kepada Menteri paling cepat Operation Special Mining Permits shall be
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan paling submitted to the Minister no earlier than 2
lambat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan (two) years and at the latest 6 (six) months
sebelum berakhirnya jangka waktu IUPK. prior to expiration of the Production Operation
Special Mining Permits.
(2) Permohonan perpanjangan IUPK Operasi (2) Applications for extensions of the Production
Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Operation Special Mining Permits as intended
paling sedikit harus dilengkapi: by section (1) shall be accompanied by at
least:

47
a. peta dan batas koordinat wilayah; a. an area map and coordinates;
b. bukti pelunasan iuran tetap dan iuran b. a receipt of payment for the last 3 (three)
produksi 3 (tiga) tahun terakhir; years dead rents and production royalties;
c. laporan akhir kegiatan operasi produksi; c. a report on the final production operation
activities;
d. laporan pelaksanaan pengelolaan d. an environmental management report;
lingkungan;
e. rencana kerja dan anggaran biaya; dan e. working plans and budget; and
f. neraca sumber daya dan cadangan. f. balance sheet of resources and reserves.
(3) Menteri dapat menolak permohonan (3) The Minister may reject an application for an
perpanjangan IUPK Operasi Produksi apabila extension of a Production Operation Special
pemegang IUPK Operasi Produksi Mining Permit if the Production Operation
berdasarkan hasil evaluasi, pemegang IUPK Special Mining Permit holder upon evaluation
Operasi Produksi tidak menunjukkan kinerja fails to demonstrate good performance of the
operasi produksi yang baik. production operation.
(4) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) A rejection as intended by section (3) must be
(3) harus disampaikan kepada pemegang delivered to the Production Operation Special
IUPK Operasi Produksi paling lambat sebelum Mining Permit holder at the latest prior to
berakhirnya IUPK Operasi Produksi. expiration of said Production Operation
Special Mining Permit.
(5) Pemegang IUPK Operasi Produksi hanya (5) Production Operation Special Mining Permit
dapat diberikan perpanjangan sebanyak 2 holders may only be granted an extension 2
(dua) kali. (two) times.
(6) Pemegang IUPK Operasi Produksi yang telah (6) Production Operation Special Mining Permit
memperoleh perpanjangan IUPK Operasi holders that have received an extension of the
Produksi sebanyak 2 (dua) kali, wajib Production Operation Special Mining Permit 2
mengembalikan WIUPK Operasi Produksi (two) times must revert the Production
kepada Menteri berdasarkan ketentuan Operation Special Mining Permit Area in the
peraturan perundang-undangan. Special Mining Area to the Minister under
laws and regulations.

Pasal 73 Article 73
(1) Pemegang IUPK Operasi Produksi yang telah (1) A Production Operation Special Mining
memperoleh perpanjangan IUP Operasi Permit holder that has obtained 2 (two)
Produksi sebanyak 2 (dua) kali sebagaimana Production Operation Mining Permit
dimaksud dalam Pasal 72 ayat (6), dalam extensions as intended by Article 72 section
jangka waktu 3 (tiga) tahun sebelum jangka (6) must within 3 (three) years prior to
waktu masa berlakunya IUPK berakhir, wajib expiration of the Special Mining Permit submit
menyampaikan kepada Menteri mengenai to the Minister the available metal mineral or
keberadaan potensi dan cadangan mineral coal potential and deposits found within
logam atau batubara pada WIUPKnya. his/her Special Mining Permit Area in a
Special Mining Area.
(2) WIUPK yang IUPKnya akan berakhir (2) A Special Mining Permit Area in a Special
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Mining Area of which the Special Mining
sepanjang masih berpotensi untuk diusahakan, Permit is to expire as intended by section (1)
Menteri dapat menetapkan kembali WIUPK- but which still has the potential for
nya untuk ditawarkan kembali dengan cara commercialization may be re-determined by

48
prioritas atau lelang. the Minister to be offered on priority terms or
in the bid.
(3) Dalam pelaksanaan lelang WIUPK (3) In the bidding process of a Special Mining
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Permit Area in a Special Mining Area as
pemegang IUPK sebelumnya mendapat hak intended by section (2), the previous Special
menyamai. Mining Permit holder shall acquire the right to
first refusal.

BAB V CHAPTER V
PENCIUTAN WILAYAH IZIN USAHA REDUCTION IN MINING PERMIT AREAS
PERTAMBANGAN DAN WILAYAH IZIN AND SPECIAL MINING PERMIT AREAS IN
USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS SPECIAL MINING AREAS
Pasal 74 Article 74
(1) Pemegang IUP sewaktu-waktu dapat (1) Mining Permit holders may at any time submit
mengajukan permohonan kepada Menteri, applications to the competent Minister,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan governors, or regents/mayors for partial
kewenangannya untuk menciutkan sebagian reduction in or reversion of all Mining Permit
atau mengembalikan seluruh WIUP. Areas.
(2) Pemegang IUPK sewaktu-waktu dapat (2) Special Mining Permit holders may at any
mengajukan permohonan kepada Menteri time submit applications to the Minister for
untuk menciutkan sebagian atau partial reduction in or reversion of all Special
mengembalikan seluruh WIUPK. Mining Permit Areas in Special Mining Areas.
(3) Pemegang IUP atau IUPK dalam (3) In the conduct of reduction in or reversion of
melaksanakan penciutan atau pengembalian Mining Permit Areas or Special Mining Permit
WIUP atau WIUPK sebagaimana dimaksud Areas in Special Mining Areas as intended by
pada ayat (1) dan ayat (2) harus menyerahkan: section (1) and section (2), the Mining Permit
or Special Mining Permit holders must turn in:
a. laporan, data dan informasi penciutan atau a. a report, data and information on
pengembalian yang berisikan semua reduction or reversion that contain all
penemuan teknis dan geologis yang technical and geological findings obtained
diperoleh pada wilayah yang akan from the area to be reduced, along with
diciutkan dan alasan penciutan atau the reasons for reduction or reversion, as
pengembalian serta data lapangan hasil well as the site data generated from
kegiatan; activities;
b. peta wilayah penciutan atau pengembalian b. a reduced or reverted area map with its
beserta koordinatnya; coordinates;
c. bukti pembayaran kewajiban keuangan; c. a receipt of payment for financial
obligations;
Penjelasan Pasal 74 Ayat 3 (c): Elucidation of Article 74 Section 3 (c):
Yang dimaksud dengan bukti pembayaran Receipt of payment in this provision means rents,
kewajiban keuangan dalam ketentuan ini adalah royalties, and taxes.
iuran, royalty, dan pajak.
d. laporan kegiatan sesuai status tahapan d. an activity report that reflects the final
terakhir; dan stage status; and
e. laporan pelaksanaan reklamasi pada e. a report on reclamation activities in the
wilayah yang diciutkan atau dilepaskan. reduced or relinquished areas.

49
(4) IUP dan IUPK yang telah berakhir (4) Any area whose Mining Permit and Special
termasuk WIUP dan WIUPK yang Mining Permit are expired, including the
diciutkan, wilayahnya dikembalikan reduced Mining Permit Areas and Special
kepada Menteri. Mining Permit Areas in Special Mining
Areas, shall be reverted to the Minister.
Penjelasan Pasal 74 Ayat 4: Elucidation of Article 74 Section 4:
Termasuk dalam ketentuan ini adalah kontrak This provision includes contracts of work and
karya dan perjanjian karya pengusahaan coal contracts of work.
pertambangan batubara.
(5) Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Any area as intended by section (4) shall be
(4) ditetapkan menjadi wilayah determined to be the state reserve area by
pencadangan negara oleh Menteri sesuai the Minister in accordance with the laws
dengan ketentuan peraturan perundang- and regulations.
undangan.

Pasal 75 Article 75
(1) Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK (1) Exploration Mining Permit holders or Special
Eksplorasi mempunyai kewajiban untuk Mining Permit holders shall have obligations
melepaskan WIUP atau WIUPK dengan to relinquish Mining Permit Areas or Special
ketentuan: Mining Permit Areas in Special Mining Areas
on the following conditions:
a. untuk IUP mineral logam atau IUPK a. for metal mineral Mining Permits or metal
mineral logam: mineral Special Mining Permits, the
holders shall:
1. pada tahun keempat wilayah 1. in the fourth year retain an
eksplorasi yang dapat dipertahankan exploration area of not exceeding
paling banyak 50.000 (lima puluh 50,000 (fifty thousand) hectares; and
ribu) hektare; dan
2. pada tahun kedelapan atau pada akhir 2. in the eighth year or at the final stage
IUP Eksporasi atau IUPK Eksplorasi of an Exploration Mining Permit or
saat peningkatan menjadi IUP an Exploration Special Mining Permit
Operasi Produksi atau IUPK Operasi at the time of upgrade to a Production
Produksi wilayah yang dipertahankan Operation Mining Permit or a
paling banyak 25.000 (dua puluh lima Production Operation Special Mining
ribu) hektare. Permit, retain an area of not
exceeding 25,000 (twenty-five
thousand) hectares.
b. untuk IUP batubara atau IUPK batubara: b. for coal Mining Permits or Special Mining
Permits, the holders shall:
1. pada tahun keempat wilayah 1. in the fourth year retain an
eksplorasi yang dapat dipertahankan exploration area of not exceeding
paling banyak 25.000 (dua puluh lima 25,000 (twenty-five thousand)
ribu) hektare; dan hectares; dan
2. pada tahun ketujuh atau pada akhir 2. in the seventh year or at the final
IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi stage of an Exploration Mining
saat peningkatan menjadi IUP Permit or an Exploration Special
Operasi Produksi atau IUPK Operasi Mining Permit at the time of upgrade
Produksi wilayah yang dipertahankan to a Production Operation Mining

50
paling banyak 15.000 (lima belas Permit or a Production Operation
ribu) hektare. Special Mining Permit, retain an area
of not exceeding 15,000 (fifteen
thousand) hectares.
c. untuk IUP mineral bukan logam: c. for nonmetal mineral Mining Permits, the
holders shall:
1. pada tahun kedua wilayah eksplorasi 1. in the second year retain an
yang dapat dipertahankan paling exploration area of not exceeding
banyak 12.500 (dua belas ribu) 12,500 (twelve thousand five
hektare; dan hundred) hectares; and
2. pada tahun ketiga atau pada akhir IUP 2. in the third year or at the final stage
Eksplorasi saat peningkatan menjadi of an Exploration Mining Permit at
IUP Operasi Produksi wilayah yang the time of upgrade to a Production
dipertahankan paling banyak 5.000 Operation Mining Permit, retain an
(lima ribu) hektare. area of not exceeding 5,000 (five
thousand) hectares.
d. untuk IUP mineral bukan logam jenis d. for certain-typed nonmetal mineral
tertentu: Mining Permits, the holders shall:
1. pada tahun ketiga wilayah eksplorasi 1. in the third year retain an exploration
yang dapat dipertahankan paling area of not exceeding 12,500 (twelve
banyak 12.500 (dua belas ribu) thousand five hundred) hectares; and
hektare; dan
2. pada tahun ketujuh atau pada akhir 2. in the seventh year or at the final
IUP Eksplorasi saat peningkatan stage of an Exploration Mining
menjadi IUP Operasi Produksi Permit at the time of upgrade to a
wilayah yang dipertahankan paling Production Operation Mining Permit,
banyak 5.000 (lima ribu) hektare. retain an area of not exceeding 5,000
(five thousand) hectares.
e. untuk IUP batuan: e. for rock Mining Permits, the holders shall:
1. pada tahun kedua wilayah eksplorasi 1. in the second year retain an
yang dapat dipertahankan paling exploration area of not exceeding
banyak 2.500 (dua ribu lima ratus) 2,500 (two thousand five hundred)
hektare; dan hectares; and
2. pada tahun ketiga atau pada akhir 2. in the third year or at the final stage
tahap eksplorasi saat peningkatan of exploration at the time of upgrade
menjadi IUP Operasi Produksi to a Production Operation Mining
wilayah yang dipertahankan paling Permit, retain an area of not
banyak 1.000 (seribu) hektare. exceeding 1,000 (one thousand)
hectares.
(2) Apabila luas wilayah maksimum yang (2) When the maximum required
dipertahankan sudah dicapai sebagaimana acreage/hectarage of the retained area is met as
dimaksud pada ayat (1), maka pemegang IUP intended by section (1), then Exploration
Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi tidak Mining Permit holders or Exploration Special
diwajibkan lagi menciutkan wilayah. Mining Permit holders shall no longer be
required to reduce the area.

51
BAB VI CHAPTER VI
PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN SUSPENSION OF MINING BUSINESS
USAHA PERTAMBANGAN ACTIVITIES
Pasal 76 Article 76
(1) Kegiatan usaha pertambangan dapat dilakukan (1) Mining business activities may be subject to
penghentian sementara apabila terjadi: suspension if the following events occur:
a. keadaan kahar; a. force majeure;
Penjelasan Pasal 76 Ayat (1) (a): Elucidation of Article 76 Section (1) (a):
Keadaan kahar dalam ketentuan ini antara lain Force majeure in this provision shall include, inter
meliputi perang, kerusuhan sipil, pemberontakan, alia, wars, civil commotions, rebellions, epidemics,
epidemi, gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain- earthquakes, floods, fire, and other acts of God
lain bencana alam di luar kemampuan manusia. beyond the control of human beings.

b. keadaan yang menghalangi; dan/atau b. any preventing circumstances; and/or


Penjelasan Pasal 76 Ayat (1) (b): Elucidation of Article 76 Section (1) (b):
Keadaan yang menghalangi dalam ketentuan ini Preventing circumstances in this provision shall
antara lain meliputi blokade, pemogokan- include, inter alia, blockades, strikes, labor
pemogokan, perselisihan perburuhan di luar disputes other than by the fault of the Mining
kesalahan pemegang IUP dan IUPK dan ketentuan Permit holders and Special Mining Permit holders,
peraturan perundang-undangan yang diterbitkan and laws and regulations issued by the Minister
oleh Menteri yang menghambat kegiatan usaha that delay mineral and coal mining business
pertambangan mineral dan batubara yang sedang activities in progress.
berjalan.
Keadaan yang menghalangi dalam ketentuan ini Preventing circumstances in this provision shall
antara lain meliputi blockade, pemogokan, include, inter alia, blockades, strikes, labor
perselisihan perburuhan di luar kesalahan disputes other than by the fault of the Mining
pemegang IUP atau IUPK dan ketentuan Permit holders or Special Mining Permit holders,
peraturan perundang-undangan yang diterbitkan and the laws and regulations issued by the
oleh Pemerintah yang menghambat kegiatan Government that delay mineral and coal mining
usaha pertambangan mineral atau batubara yang business activities in progress.
sedang berjalan.

c. kondisi daya dukung lingkungan. c. the carrying capacity of the environment.


Penjelasan Pasal 76 Ayat (1) (c): Elucidation of Article 76 Section (1) (c):
Kondisi daya dukung lingkungan dalam ketentuan The carrying capacity of the environment in this
ini adalah apabila kondisi daya dukung provision shall be the carrying capacity of the
lingkungan wilayah tersebut tidak dapat environment of the areas that cannot support the
menanggung beban kegiatan operasi produksi loads of mineral and/or coal resources production
sumber daya mineral dan/atau batubara yang operation activities performed in their areas.
dilakukan di wilayahnya.

(2) Penghentian sementara kegiatan usaha (2) Suspension of mining business activities as
pertambangan sebagaimana dimaksud pada intended by section (1) shall not detract from
ayat (1) tidak mengurangi masa berlaku IUP the validity period of Mining Permits and
dan IUPK. Special Mining Permits.
(3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana (3) Where events as intended by section (1) point
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, (a) and point (b) occur, suspension shall be
penghentian sementara dilakukan oleh made by the competent Minister, governors, or
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai regents/mayors upon application by Mining
dengan kewenangannya berdasarkan Permit holders or Special Mining Permit

52
permohonan dari pemegang IUP atau IUPK. holders.
(4) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana (4) Where events as intended by section (1) point
dimaksud pada ayat (1) huruf c, penghentian (c) occur, suspension shall be made by:
sementara dilakukan oleh:
a. inspektur tambang; a. mine inspectors;
b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota b. the competent Minister, governors, or
sesuai dengan kewenangannya regents/mayors upon public request.
berdasarkan permohonan dari masyarakat.

Pasal 77 Article 77
(1) Penghentian sementara karena keadaan kahar (1) Applications for suspension because of force
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat majeure as intended by Article 76 section (1),
(1) huruf a harus diajukan oleh pemegang IUP section (1) point (a) shall be submitted by
atau IUPK dalam jangka waktu paling lambat Mining Permit holders or Special Mining
14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Permit holders at the latest 14 (fourteen)
keadaan kahar kepada Menteri, gubernur, atau calendar days of the occurrence of force
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya majeure to the competent Minister, governors,
untuk memperoleh persetujuan. or regents/mayors for approval.
(2) Penghentian sementara sebagaimana dimaksud (2) Suspension as intended by section (1) shall be
pada ayat (1) diberikan untuk jangka waktu granted for a period not exceeding 1 (one) year
paling lama 1 (satu) tahun dan dapat and is extendable 1 (one) time.
diperpanjang 1 (satu) kali.
(3) Penghentian sementara karena keadaan yang (3) Suspension because of the preventing
menghalangi diberikan 1 (satu) kali dengan circumstances shall be granted 1 (one) time for
jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat a period of 1 (one) year and is extendable 1
diperpanjang 1 (satu) kali dengan jangka (one) time for a period of 1 (one) year in every
waktu 1 (satu) tahun pada setiap tahapan stage of the activities with approval of the
kegiatan dengan persetujuan Menteri, competent Minister, governors, or
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan regents/mayors.
kewenangannya.
(4) Apabila jangka waktu penghentian sementara (4) If a suspension period as intended by section
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah (2) expires, an extension of a suspension
berakhir, dapat diberikan perpanjangan jangka period may be granted where relevant to
waktu penghentian sementara dalam hal terkait licensing by the relevant agencies.
perizinan dari instansi terkait.

Pasal 78 Article 78
Permohonan perpanjangan penghentian sementara Applications for an extension of suspension as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (3) intended by Article 77 section (3) shall be
diajukan secara tertulis dalam jangka waktu paling submitted in writing no later than 30 (thirty)
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum working days prior to expiration of the suspension
berakhirnya izin penghentian sementara. permit.

Pasal 79 Article 79
(1) Pemegang IUP dan IUPK yang telah diberikan (1) Mining Permit holders and Special Mining
persetujuan penghentian sementara Permit holders to whom suspension approvals
dikarenakan kahar sebagaimana dimaksud have been issued because of events of force

53
dalam Pasal 76 ayat (1) huruf a, tidak majeure as intended by Article 76 section (1)
mempunyai kewajiban untuk memenuhi point (a) are under no obligation to meet
kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan financial obligations under laws and
peraturan perundang-undangan. regulations.
(2) Pemegang IUP dan IUPK yang telah diberikan (2) Mining Permit holders and Special Mining
persetujuan penghentian sementara Permit holders to whom suspension approvals
dikarenakan keadaan yang menghalangi have been issued because of preventing
dan/atau kondisi daya dukung lingkungan circumstances and/or carrying capacity of the
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat environment as intended by Article 76 section
(1) huruf b, dan huruf c wajib: (1) point (b) and point (c) must:
a. menyampaikan laporan kepada Menteri, a. submit reports to the competent Minister,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai governors, or regents/mayors;
dengan kewenangannya;
b. memenuhi kewajiban keuangan; dan b. meet financial obligations; and
c. tetap melaksanakan pengelolaan c. remain in place to conduct environmental
lingkungan, keselamatan dan kesehatan management, occupational safety and
kerja, serta pemantauan lingkungan. health, and environmental monitoring.

Pasal 80 Article 80
Persetujuan penghentian sementara berakhir A suspension approval shall terminate:
karena:
a. habis masa berlakunya; atau a. when it expires; or
b. permohonan pencabutan dari pemegang IUP b. upon application for revocation by Mining
atau IUPK. Permit holders or Special Mining Permit
holders.

Pasal 81 Article 81
Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam Where a period specified in the suspension
pemberian persetujuan penghentian sementara approval expires and no application for an
telah habis dan tidak diajukan permohonan extension thereof is submitted, or an application for
perpanjangan atau permohonan perpanjangan tidak an extension is disapproved, the suspension shall
disetujui, penghentian sementara tersebut berakhir. terminate.

Pasal 82 Article 82
(1) Apabila kurun waktu penghentian sementara (1) If a suspension period has not expired but
belum berakhir dan pemegang IUP atau IUPK Mining Permit holders or Special Mining
sudah siap untuk melakukan kegiatan Permit holders are prepared to resume
operasinya kembali, dapat mengajukan operating activities, they may submit an
permohonan pencabutan penghentian application for revocation of suspension to the
sementara kepada Menteri, gubernur, atau competent Minister, governors, or
bupati/walikota sesuai dengan regents/mayors.
kewenangannya.
(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana (2) Upon application as intended by section (1)
dimaksud pada ayat (1) Menteri, gubernur, the competent Minister, governors, or
atau bupati/walikota sesuai dengan regents/mayors shall declare a cessation of the
kewenangannya menyatakan pengakhiran suspension.

54
penghentian sementara.

Pasal 83 Article 83
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for
penghentian sementara kegiatan usaha termination of suspension of mining business
pertambangan diatur dengan Peraturan Menteri. activities shall be governed by Regulation of the
Minister.

BAB VII CHAPTER VII


PENGUTAMAAN KEPENTINGAN DALAM DOMESTIC PREFERENCE, CONTROL OF
NEGERI, PENGENDALIAN PRODUKSI, DAN PRODUCTION, AND CONTROL OF MINERAL
PENGENDALIAN PENJUALAN MINERAL AND COAL SALES
DAN BATUBARA
Pasal 84 Article 84
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK (1) Production Operation Mining Permit holders
Operasi Produksi harus mengutamakan and Production Operation Special Mining
kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk Permit holders must give preference to the
kepentingan dalam negeri. domestic needs of minerals and/or coal.
(2) Menteri menetapkan kebutuhan mineral dan (2) The Minister shall determine the domestic
batubara di dalam negeri sebagaimana needs of minerals and coal as intended by
dimaksud pada ayat (1) meliputi kebutuhan section (1) that include the needs for
untuk industri pengolahan dan pemakaian processing industries and domestic direct use.
langsung di dalam negeri.
(3) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK (3) Production Operation Mining Permit holders
Operasi Produksi dapat melakukan ekspor and Production Operation Special Mining
mineral atau batubara yang diproduksi setelah Permit holders may export minerals or coal
terpenuhinya kebutuhan mineral dan batubara they produce upon meeting the domestic needs
dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat of minerals and coal as intended by section
(1). (1).
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (4) Ancillary provisions for the procedures for
pengutamaan kebutuhan mineral dan batubara giving preference to the domestic needs of
untuk kepentingan dalam negeri diatur dengan minerals and coal shall be governed by
Peraturan Menteri. Regulation of the Minister.

Pasal 85 Article 85
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi mineral dan (1) Mineral and coal Production Operation Mining
batubara yang mengekspor mineral dan/atau Permit holders that export minerals and/or coal
batubara yang diproduksi wajib berpedoman they produce must refer to the benchmark
pada harga patokan. prices.
(2) Harga patokan sebagaimana dimaksud pada (2) Benchmark prices as intended by section (1)
ayat (1) ditetapkan oleh: shall be determined by:
a. Menteri untuk mineral logam dan a. the Minister, for metal minerals and coal;
batubara;
b. gubernur atau bupati/walikota sesuai b. the competent governors or
dengan kewenangannya untuk mineral regents/mayors, for nonmetal minerals
bukan logam dan batuan. and rocks.

55
(3) Harga patokan sebagaimana dimaksud pada (3) Benchmark prices as intended by section (1)
ayat (1) ditentukan berdasarkan mekanisme shall be determined by market mechanisms
pasar dan/atau sesuai dengan harga yang and/or following prices generally prevailing on
berlaku umum di pasar internasional. the international markets.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (4) Ancillary provisions for the procedures for
penetapan harga patokan mineral logam dan determination of benchmark metal mineral and
batubara diatur dengan Peraturan Menteri. coal prices shall be governed by Regulation of
the Minister.
Penjelasan Pasal 85 Ayat (4): Elucidation of Article 85 Section (4):
Peraturan Menteri paling sedikit memuat biaya The Regulation of the Minister shall provides at
penyesuaian yang dibebankan sebagai biaya least adjustment costs that are charged as sales
penjualan. costs.

Pasal 86 Article 86
(1) Pemegang IUP dan IUPK harus (1) Mining Permit holders and Special Mining
mengutamakan penggunaan tenaga kerja Permit holders must give preference to local
setempat. workers for employment.
(2) Dalam hal pemegang IUP dan IUPK (2) Mining Permit holders and Special Mining
menggunakan tenaga kerja asing, terlebih Permit holders intending to employ foreign
dahulu mengajukan permohonan kepada workers shall first submit an application to the
Menteri. Minister.
(3) Menteri setelah menerima permohonan (3) The Minister upon receipt of an application as
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) intended by section (2) shall make technical
melakukan evaluasi teknis dan berkoordinasi evaluation and coordinate with the minister
dengan menteri yang menyelenggarakan that administers governmental affairs in the
urusan pemerintahan di bidang field of labor.
ketenagakerjaan.

Pasal 87 Article 87
(1) Pemegang IUP dan IUPK harus (1) Mining Permit holders and Special Mining
mengutamakan barang, peralatan, bahan baku, Permit holders must give preference to
dan/atau bahan pendukung dalam negeri serta domestic goods, equipment, raw materials,
produk impor yang dijual di Indonesia dalam and/or components as well as imported
kegiatan usaha pertambangan mineral dan products sold in Indonesia in mining and coal
batubara dengan ketentuan: business activities if they:
a. memenuhi standar kualitas dan layanan a. meet the standard quality and after-sales
purna jual; service;
b. dapat menjamin kontinuitas pasokan dan b. guarantee the continuity of supplies and
ketepatan waktu pengiriman. timely deliveries.
(2) Rencana pembelian barang modal, peralatan, (2) Purchase plans for capital goods, equipment,
bahan baku dan bahan pendukung lainnya raw materials and other components as well as
serta produk impor yang dijual di Indonesia imported products sold in Indonesia as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan intended by section (1) and goods to be self-
barang yang akan diimpor sendiri harus imported must be submitted to the Minister.
disampaikan kepada Menteri.
(3) Dalam hal pemegang IUP dan IUPK (3) Mining Permit holders and Special Mining
melakukan impor barang, peralatan, bahan Permit holders to import goods, equipment,

56
baku dan bahan pendukung wajib memenuhi raw materials and components must meet trade
ketentuan peraturan perundang-undangan di laws and regulations.
bidang perdagangan.

Pasal 88 Article 88
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan tenaga Ancillary provisions for labor procurement,
kerja, tata cara pembelian barang modal, peralatan, procedures for purchases of capital goods,
bahan baku dan bahan pendukung lain diatur equipment, raw materials and other components
dengan Peraturan Menteri. shall be governed by Regulation of the Minister.

Pasal 89 Article 89
(1) Menteri melakukan pengendalian produksi (1) The Minister shall control the production of
mineral dan batubara yang dilakukan oleh minerals and coal made by mineral and coal
Pemegang IUP Operasi Produksi mineral dan Production Operation Mining Permit holders
batubara dan IUPK Operasi Produksi mineral and mineral and coal Production Operation
dan batubara. Special Mining permit holders.
(2) Pengendalian produksi mineral dan batubara (2) Control of mineral and coal production as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) intended by section (1) shall aim to:
dilakukan untuk:
a. memenuhi ketentuan aspek lingkungan; a. meet the environmental requirements;
b. melakukan konservasi sumber daya b. conserve mineral and coal resources;
mineral dan batubara;
c. mengendalikan harga mineral dan c. control mineral and coal prices.
batubara.

Pasal 90 Article 90
(1) Menteri melakukan penetapan besaran (1) The Minister shall determine the national
produksi mineral dan batubara nasional pada quantity of mineral and coal production at the
tingkat provinsi. provincial level.
(2) Menteri dapat melimpahkan kewenangan (2) The Minister may delegate authority to the
kepada gubernur untuk menetapkan besaran governors to determine the quantity of mineral
produksi mineral dan batubara kepada masing- and coal production for the respective
masing kabupaten/kota. districts/cities.

Pasal 91 Article 91
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for control
pengendalian produksi mineral dan batubara diatur of mineral and coal production shall be governed
dengan Peraturan Menteri. by Regulation of the Minister.

Pasal 92 Article 92
(1) Menteri melakukan pengendalian penjualan (1) The Minister shall control mineral and coal
mineral dan batubara yang dilakukan oleh sales undertaken by mineral and coal
pemegang IUP Operasi Produksi mineral dan Production Operation Mining Permit holders
batubara dan IUPK Operasi Produksi mineral and mineral and coal Production Operation
dan batubara. Special Mining holders.

57
(2) Pengendalian penjualan mineral atau batubara (2) Control of mineral or coal sales as intended by
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) section (1) shall aim to:
dilakukan untuk:
a. memenuhi pasokan kebutuhan mineral a. give preference to the supply of the
dan batubara dalam negeri; dan domestic needs of minerals and coal; and
b. stabilitas harga mineral dan batubara. b. stabilize mineral and coal prices.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (3) Ancillary provisions for the procedures for
pengendalian penjualan mineral dan batubara control of mineral and coal sales shall be
diatur dengan Peraturan Menteri. governed by Regulation of the Minister.

BAB VIII CHAPTER VIII


PENINGKATAN NILAI TAMBAH, INCREASE IN ADDED VALUE, MINERAL
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL AND COAL PROCESSING AND
DAN BATUBARA REFINING/SMELTING
Bagian Kesatu Part One
Kewajiban Peningkatan Nilai Tambah, Pengolahan Obligations to Increase Added Value, Processing
dan Pemurnian and Refining/Smelting
Pasal 93 Article 93
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK (1) Mineral Production Operation Mining Permit
Operasi Produksi mineral wajib melakukan holders and Production Operation Special
pengolahan dan pemurnian untuk Mining Permit holders must undertake
meningkatkan nilai tambah mineral yang processing and refining/smelting to increase
diproduksi, baik secara langsung maupun added value to minerals they produce, either
melalui kerja sama dengan perusahaan, directly or in cooperation with other
pemegang IUP dan IUPK lainnya. companies, Mining Permit holders and Special
Mining Permit holders.
Penjelasan Pasal 93 Ayat (1): Elucidation of Article 93 Section (1):
Yang dimaksud pengolahan dan pemurnian dalam Processing and/or refining/smelting in this
ketentuan ini antara lain meliputi: provision shall include:
a. penggerusan batubara (coal crushing); a. coal crushing;
b. pencucian batubara (coal washing); b. coal washing;
c. pencampuran batubara (coal blending); c. coal blending;
d. peningkatan mutu batubara (coal upgrading); d. coal upgrading;
e. pembuatan briket batubara (coal briquetting); e. coal briquetting;
f. pencairan batubara (coal liquefaction); f. coal liquefaction;
g. gasifikasi batubara (coal gasification); dan g. coal gasification; and
h. coal water mixer. h. coal water mixer.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Companies as intended by section (1) have
(1) telah mendapat IUP Operasi Produksi obtained Production Operation Special Mining
khusus untuk pengolahan dan pemurnian. Permits specifically for processing and
refining/smelting.
(3) IUP Operasi Produksi khusus untuk (3) Production Operation Mining Permits
pengolahan dan pemurnian sebagaimana specifically for processing and
dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh refining/smelting as intended by section (2)
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai shall be granted by the competent Minister,
dengan kewenangannya. governors, or regents/mayors.

58
Pasal 94 Article 94
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK (1) Coal Production Operation Mining Permit
Operasi Produksi batubara wajib melakukan holders must undertake processing to increase
pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah added value to coal they produce, either
batubara yang diproduksi baik secara langsung directly or in cooperation with other
maupun melalui kerja sama dengan companies, Mining Permit holders and Special
perusahaan, pemegang IUP dan IUPK lainnya. Mining Permit holders.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Companies as intended by section (1) shall
(1) telah mendapat IUP Operasi Produksi have obtained Production Operation Special
khusus untuk pengolahan. Mining Permits specifically for processing.
(3) IUP Operasi Produksi khusus untuk (3) Production Operation Mining Permits
pengolahan batubara sebagaimana dimaksud specifically for coal processing as intended by
pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan oleh section (1) and section (2) shall be granted by
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai the competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya. regents/mayors.

Bagian Kedua Part Two


Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara Increase in Added Value to Minerals and Coal
Pasal 95 Article 95
(1) Komoditas tambang yang dapat ditingkatkan (1) Mining commodities of which the added value
nilai tambahnya terdiri atas pertambangan: can be increased shall include:
a. mineral logam; a. metal mineral mining;
b. mineral bukan logam; b. nonmetal mineral mining;
c. batuan; atau c. rock mining; or
d. batubara. d. coal mining.
(2) Peningkatan nilai tambah mineral logam (2) Increase in added value to metal minerals as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a intended by section (1) point (a) shall be made
dilaksanakan melalui kegiatan: through the activities of:
a. pengolahan logam; atau a. metal processing; or
b. permurnian logam. b. metal refining/smelting.
Penjelasan Pasal 95 Ayat (2): Elucidation of Article 95 Section (2):
Peningkatan nilai tambah dalam ketentuan ini The increase in added value in this provision shall
dilakukan dalam rangka meningkatkan dan be made to increase and optimize the mining value,
mengoptimalkan nilai tambang, tersedianya bahan the availability of industrial raw materials, labor
baku industri, penyerapan tenaga kerja, dan absorption, and increase in state revenues.
peningkatan penerimaan negara.
(3) Peningkatan nilai tambah mineral bukan (3) Increase in added value to nonmetal minerals
logam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) as intended by section (1) point (b) shall be
huruf b dilaksanakan melalui kegiatan made through the activities of nonmetal
pengolahan mineral bukan logam. mineral processing.
(4) Peningkatan nilai tambah batuan sebagaimana (4) Increase in added value to rocks as intended by
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan section (1) point (c) shall be made through the
melalui kegiatan pengolahan batuan. activities of rock processing.
(5) Peningkatan nilai tambah batubara (5) Increase in added value to coal as intended by
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d section (1) point (d) shall be made through the
dilaksanakan melalui kegiatan pengolahan. activities of processing.

59
Pasal 96 Article 96
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for increase
peningkatan nilai tambah mineral dan batubara in added value to minerals and coal as intended by
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 diatur Article 89 shall be governed by Regulation of the
dengan Peraturan Menteri. Minister.

BAB IX CHAPTER IX
DIVESTASI SAHAM PEMEGANG IZIN SHARE DIVESTMENT BY MINING PERMIT
USAHA PERTAMBANGAN DAN IZIN USAHA HOLDERS AND SPECIAL MINING
PERTAMBANGAN KHUSUS YANG PERMIT HOLDERS WHOSE SHARES ARE
SAHAMNYA DIMILIKI OLEH ASING FOREIGN OWNED
Pasal 97 Article 97
(1) Modal asing pemegang IUP dan IUPK setelah (1) Mining Permit holders and Special Mining
5 (lima) tahun sejak berproduksi wajib Permit holders in the scope of foreign
melakukan divestasi sahamnya, sehingga investment must upon 5 (five) years of
sahamnya paling sedikit 20% (dua puluh puluh production divest 20% (twenty percent) of
persen) dimiliki peserta Indonesia. their shares to Indonesian participants.
Penjelasan Pasal 97 Ayat (1): Elucidation of Article 97 Section (1):
Yang dimaksud dengan “modal asing” adalah “Foreign capital” means capital that is owned by
modal yang dimiliki oleh negara asing, a foreign state, an individual of foreign nationality,
perseorangan warga negara asing, badan usaha a foreign entity, a foreign legal entity, and/or an
asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesian legal entity whose entire capital is
Indonesia yang seluruh modalnya dimiliki oleh foreign-owned. (Rescinded)
pihak asing. (Dihapus)
(1) Pemegang IUP dan IUPK dalam rangka (1) Mining Permit holders and Special Mining
penanaman modal asing, setelah 5 (lima) Permit holders in the scope of foreign
tahun sejak berproduksi wajib melakukan investment must upon 5 (five) years of
divestasi sahamnya secara bertahap, production divest their shares in stages,
sehingga pada tahun kesepuluh sahamnya such that in the tenth year at least 51%
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) (fifty-one percent) of their shares shall be
dimiliki peserta Indonesia. owned by the Indonesian participants.
(1a) Kepemilikan peserta Indonesia (1a) The ownership of the Indonesian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), participants as intended by section (1) may
dalam setiap tahun setelah akhir tahun not, every year upon the end of the fifth
kelima sejak produksi tidak boleh kurang year of production, be less than the
dari presentase sebagai berikut: following percentage:
a. tahun keenam 20% (dua puluh persen); a. the sixth year: 20% (twenty percent);
b. tahun ketujuh 30% (tiga puluh persen); b. the seventh year: 30% (thirty percent);
c. tahun kedelapan 37% (tiga puluh tujuh c. the eighth year: 37% (thirty-seven
persen); percent);
d. tahun kesembilan 44% (empat puluh d. the nineth year: 44% (forty-four
empat persen); percent);
e. tahun kesepuluh 51% (lima puluh satu e. the tenth year: 51% (fifty-one percent),
persen),
dari jumlah seluruh saham. of the total shares.

60
(2) Divestasi saham sebagaimana dimaksud pada (2) Share divestment as intended by section (1)
ayat (1) dilakukan secara langsung kepada shall be made directly to Indonesian
peserta Indonesia yang terdiri atas Pemerintah, participants that include the Government, the
pemerintah daerah provinsi atau pemerintah provincial governments or the district/city
daerah kabupaten/kota Daerah, BUMN, governments, State-Owned Entities, Region-
BUMD, atau badan usaha swasta nasional. Owned Entities, or national private entities.
(2) Divestasi saham sebagaimana dimaksud (2) Share divestment as intended by section (1)
pada ayat (1) dilakukan kepada peserta shall be made to Indonesian participants
Indonesia yang terdiri atas Pemerintah, that include the Government, the provincial
pemerintah daerah provinsi, atau governments, or the district/city
pemerintah daerah kabupaten/kota, governments, State-Owned Entities,
BUMN, BUMD, atau badan usaha swasta Region-Owned Entities, or national private
nasional. entities.
(3) Dalam hal Pemerintah tidak bersedia membeli (3) Where the Government lacks interest in the
saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1), purchase of shares as intended by section (1),
ditawarkan kepada pemerintah daerah provinsi the shares shall be offered to the provincial
atau pemerintah daerah kabupaten/kota. governments or the district/city governments.
(3) Dalam hal Pemerintah tidak bersedia (3) Where the Government lacks interest in the
membeli saham sebagaimana dimaksud purchase of shares as intended by section
pada ayat (2), ditawarkan kepada (2), the shares shall be offered to the
pemerintah daerah provinsi atau provincial governments or the district/city
pemerintah daerah kabupaten/kota. governments.
(4) Apabila pemerintah daerah provinsi atau (4) Where the provincial governments or the
pemerintah daerah kabupaten/kota district/city governments lack interest in the
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak purchase of shares as intended by section (3),
bersedia membeli saham ditawarkan kepada the shares shall be offered to State-Owned
BUMN dan BUMD dilaksanakan dengan cara Entities or Region-Owned Entities through a
lelang. bidding process.
(5) Apabila BUMN dan BUMD sebagaimana (5) Where State-Owned Entities and Region-
dimaksud pada ayat (4) tidak bersedia Owned Entities lack interest in the purchase of
membeli saham ditawarkan kepada badan shares as intended by section (4), the shares
usaha swasta nasional dilaksanakan dengan shall be offered to national private entities
cara lelang. through a bidding process.
(6) Penawaran saham sebagaimana dimaksud pada (6) A share offer as intended by section (1) shall
ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling be made no later than 90 (ninety) working
lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja, sejak 5 days of the 5th (fifth) year of the issuance of a
(lima) tahun dikeluarkannya izin Operasi mining-stage Production Operation permit.
Produksi tahap penambangan.
(7) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, (7) The Government, the provincial governments,
pemerintah daerah kabupaten/kota, BUMN, the district/city governments, State-Owned
dan BUMD harus menyatakan minatnya dalam Entities, and Region-Owned Entities must
jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) submit their expression of interest at the latest
hari kerja setelah tanggal penawaran. 60 (sixty) working days of the date of offer.
(8) Dalam hal Pemerintah dan pemerintah daerah (8) Where the Government and the provincial
provinsi atau pemerintah daerah governments or the district/city governments,
kabupaten/kota, BUMN, dan BUMD tidak State-Owned Entities, and Region-Owned
berminat untuk membeli divestasi saham Entities lack interest in the purchase of
sebagaimana dimaksud pada ayat (7), saham divested shares as intended by section (7), the

61
ditawarkan kepada badan usaha swasta shares shall be offered to national private
nasional dalam jangka waktu paling lambat 30 entities at the latest 30 (thirty) working days.
(tiga puluh) hari kerja.
(9) Badan usaha swasta nasional harus (9) National private entities must submit their
menyatakan minatnya dalam jangka waktu expression of interest at the latest 30 (sixty)
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah working days of the date of offer.
tanggal penawaran.
(10) Pembayaran dan penyerahan saham yang (10) Payment and delivery of the purchased shares
dibeli oleh peserta Indonesia dilaksanakan by Indonesian participants shall be made at the
dalam jangka waktu paling lambat 90 latest 90 (ninety) working days of the date of
(sembilan puluh) hari kerja setelah tanggal expression of interest or the date of award of
pernyataan minat atau penetapan pemenang preferred bidder status.
lelang.
(11) Apabila divestasi sebagaimana dimaksud pada (11) If no divestment as intended by section (1) is
ayat (1) tidak tercapai, maka penawaran saham reached, the share offer shall be made in the
akan dilakukan pada tahun berikutnya following year pursuant to the mechanisms in
berdasarkan mekanisme ketentuan ayat (2) section (2) through section (9).
sampai dengan ayat (9).
(11) Apabila divestasi sebagaimana dimaksud (11) If no divestment as intended by section (1a)
pada ayat (1a) tidak tercapai, penawaran is reached, the share offer shall be made in
saham dilakukan pada tahun berikutnya. the following year.

Pasal 98 Article 98
Dalam hal terjadi peningkatan jumlah modal Where there is an increase in capital of the
perseroan, peserta Indonesia sahamnya tidak boleh company, the shares of Indonesian participants
terdilusi menjadi lebih kecil dari 20% (dua puluh shall not be diluted to less than 20% (twenty
persen). percent).
Dalam hal terjadi peningkatan jumlah modal Where there is an increase in the capital of the
perseroan, peserta Indonesia sahamnya tidak company, the shares of the Indonesian
boleh terdilusi menjadi lebih kecil dari jumlah participants shall not be diluted to less than the
saham sesuai kewajiban divestasi sebagaimana amount of shares as required to divest as
dimaksud dalam Pasal 97 ayat (1a). intended by Article 97 section (1a).

Pasal 99 Article 99
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara divestasi Ancillary provisions for the procedures for share
saham dan mekanisme penetapan harga saham divestment and mechanisms for share pricing shall
diatur dengan Peraturan Menteri setelah be governed by Regulation of the Minister upon
berkoordinasi dengan instansi terkait. coordination with the relevant agencies.

BAB X CHAPTER X
PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEGIATAN USE OF LAND FOR PRODUCTION
OPERASI PRODUKSI OPERATION ACTIVITIES
Pasal 100 Article 100
(1) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK (1) Production Operation Mining Permit holders
Operasi Produksi yang akan melakukan or Production Operation Special Mining
kegiatan operasi produksi wajib Permit holders to perform production
menyelesaikan sebagian atau seluruh hak atas operation activities must settle a part or all of

62
tanah dalam WIUP atau WIUPK dengan the land titles within the Mining Permit Areas
pemegang hak atas tanah sesuai dengan or Special Mining Permit Areas in Special
ketentuang peraturan perundang-undangan. Mining Areas with the land titleholders under
laws and regulations.
(2) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK (2) Production Operation Mining Permit holders
Operasi Produksi wajib memberikan or Production Operation Special Mining
kompensasi berdasarkan kesepakatan bersama Permit holders must give compensation in
dengan pemegang hak atas tanah. accordance with the agreement with the land
titleholders.
Penjelasan Pasal 100 Ayat (2): Elucidation of Article 100 Section (2):
Yang dimaksud dengan kompensasi dalam Compensation in this provision may be given in the
ketentuan ini dapat berupa sewa menyewa, jual form of renting, trading or lending.
beli, atau pinjam pakai.

BAB XI CHAPTER XI
TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN PROCEDURES FOR SUBMISSION OF
REPORTS
Pasal 101 Article 101
(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan (1) Mining Permit holders and Special Mining
seluruh data yang diperoleh dari hasil Permit holders must turn in all data obtained
eksplorasi dan operasi produksi kepada from explorations and production operations to
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai the competent Minister, governors, or
dengan kewenangannya. regents/mayors.
(2) Pemegang IUP yang diterbitkan oleh (2) Mining Permit holders whose permits are
bupati/walikota wajib menyampaikan laporan issued by the regents/mayors must submit a
tertulis secara berkala atas rencana kerja dana written report periodically on working plans
anggaran biaya pelaksanaan kegiatan usaha and budget for the performance of mineral and
pertambangan mineral dan batubara kepada coal mining activities to the regents/mayors, a
bupati/walikota dengan tembusan kepada copy of which to the Minister and the
Menteri dan gubernur. governors.
(3) Pemegang IUP yang diterbitkan oleh gubernur (3) Mining Permit holders whose permits are
wajib menyampaikan laporan tertulis secara issued by the governors must submit a written
berkala atas rencana kerja dana anggaran biaya report periodically on working plans and
pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan budget for the performance of mineral and
mineral dan batubara kepada gubernur dengan coal mining activities to the governors, a copy
tembusan kepada Menteri. of which must be provided to the Minister.
(4) Pemegang IUP dan IUPK yang diterbitkan (4) Mining Permit holders and Special Mining
oleh Menteri wajib menyampaikan laporan Permit holders whose permits are issued by the
tertulis secara berkala atas rencana kerja dana Minister must submit a written report
anggaran biaya pelaksanaan kegiatan usaha periodically on working plans and budget for
pertambangan mineral dan batubara kepada the performance of mineral and coal mining
Menteri. activities to the Minister.

Pasal 102 Article 102


(1) Bupati/walikota harus menyampaikan laporan (1) The competent regents/mayors must submit a
tertulis mengenai pengelolaan kegiatan usaha written report on the management of mining
pertambangan sesuai dengan kewenangannya activities to the governors semiannually (every
kepada gubernur secara berkala setiap 6 6 (six) months).

63
(enam) bulan.
(2) Gubernur atau bupati/walikota harus (2) The competent governors or regents/mayors
menyampaikan laporan tertulis mengenai must submit a written report on the
pengelolaan kegiatan usaha pertambangan management of mining activities to the
sesuai kewenangannya kepada Menteri secara Minister semiannually (every 6 (six) months).
berkala setiap 6 (enam) bulan.

Pasal 103 Article 103


(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Reports as intended by Article 101 shall be
101 memuat laporan kemajuan kerja dalam progressive reports on work within a specified
suatu kurun waktu dan dalam suatu tahapan time frame and a specified activity submitted
kegiatan tertentu yang disampaikan oleh by Exploration Mining Permit holders and
pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Exploration Special Mining Permit holders as
Eksplorasi serta pemegang IUP Operasi well as Production Operation Mining Permit
Produksi dan IUPK Operasi Produksi. holders and Production Operation Special
Mining Permit holders.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2) Reports as intended by Article 101 shall be
101 disampaikan dalam jangka waktu paling submitted at the latest 30 (thirty) working days
lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah of the conclusion of each quarterly period or
berakhirnya tiap triwulan atau tahun takwim each calendar year, save for biweekly and
kecuali laporan dwi mingguan dan bulanan monthly reports on the production operation
tahapan kegiatan operasi produksi. activities.
(3) Rencana kerja dan anggaran biaya tahunan (3) Annual working plans and budget as intended
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 by Article 101 shall be submitted to the
disampaikan kepada Menteri, gubernur atau competent Minister, governors or
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya regents/mayors at the latest 45 (forty-five)
dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat working days prior to the conclusion of each
puluh lima) hari kerja sebelum berakhirnya calendar year.
tiap tahun takwim.
(4) Laporan dwi mingguan dan bulanan (4) Biweekly and monthly reports as intended by
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) section (2) shall be submitted to the competent
disampaikan kepada Menteri, gubernur atau Minister, governors or regents/mayors at the
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya latest 5 (five) working days of the conclusion
dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) of each biweekly or monthly calendar period.
hari kerja setelah berakhirnya tiap dwi
mingguan atau bulan takwim.

Pasal 104 Article 104


(1) Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai (1) The competent Minister, governors or
dengan kewenangannya dapat memberikan regents/mayors may provide a response to the
tanggapan terhadap laporan sebagaimana reports as intended by Article 103 section (3)
dimaksud dalam Pasal 103 ayat (3) dan ayat and section (4).
(4).
(2) Tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Any response as intended by section (1) must
(1) harus ditindaklanjuti oleh pemegang IUP be followed up by Mining Permit holders
dan/atau IUPK dalam jangka waktu paling and/or Special Mining Permit holders not
lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak exceeding 30 (thirty) working days of receipt
diterimanya tanggapan dari Menteri, gubernur of response from the competent Minister,

64
atau bupati/walikota sesuai dengan governors or regents/mayors.
kewenangannya.

Pasal 105 Article 105


Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for
pelaporan diatur dengan Peraturan Menteri. reporting shall be governed by Regulation of the
Minister.

BAB XII CHAPTER XII


PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT OF
MASYARAKAT DI SEKITAR WIUP DAN THE COMMUNITIES LIVING AROUND
WIUPK THE MINING PERMIT AREAS AND
SPECIAL MINING PERMIT AREAS IN
SPECIAL MINING AREAS
Pasal 106 Article 106
(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun (1) Mining Permit holders and Special Mining
program pengembangan dan pemberdayaan Permit holders must prepare a development
masyarakat di sekitar WIUP dan WIUPK. and empowerment program for the
communities living around the Mining Permit
Areas and Special Mining Permit Areas In
Special Mining Areas.
(2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) A program as intended by section (1) must be
harus dikonsultasikan dengan Pemerintah, consulted with the Government, the provincial
pemerintah provinsi, pemerintah governments, the district/city government, and
kabupaten/kota, dan masyarakat setempat. the local community.
(3) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) The community as intended by section (2) may
(2) dapat mengajukan usulan program kegiatan propose community development and
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat empowerment program activities to the
kepada bupati/walikota setempat untuk relevant regent/mayor for a referral to Mining
diteruskan kepada pemegang IUP atau IUPK. Permit holders or Special Mining Permit
holders.
(4) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (4) Community development and empowerment
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) as intended by section (1) shall be prioritized
diprioritaskan untuk masyarakat di sekitar for the communities living around the Mining
WIUP dan WIUPK yang terkena dampak Permit Areas and Special Mining Permit Areas
langsung akibat aktifitas pertambangan. in Special Mining Areas directly affected by
the impact of mining activities.
(5) Prioritas masyarakat sebagaimana dimaksud (5) The community to be prioritized as intended
pada ayat (3) merupakan masyarakat yang by section (3) shall be the community living
berada dekat kegiatan operasional adjacent to the mining operating activities
penambangan dengan tidak melihat batas regardless of the administrative boundaries of
administrasi wilayah kecamatan/kabupaten. the subdistricts/districts.
(6) Program pengembangan dan pemberdayaan (6) A community development and empowerment
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat program as intended by section (1) shall be
(1) dibiayai dari alokasi biaya program financed from development and empowerment
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat program funds allocated in the annual budget
pada anggaran dan biaya pemegang IUP atau and costs of Mining Permit holders or Special
IUPK setiap tahun. Mining Permit holders.

65
(7) Alokasi biaya program pengembangan dan (7) The allocated funds for a community
pemberdayaan masyarakat sebagaimana development and empowerment program as
dimaksud pada ayat (5) dikelola oleh intended by section (5) shall be managed by
pemegang IUP atau IUPK. Mining Permit holders or Special Mining
Permit holders.

Pasal 107 Article 107


Pemegang IUP dan IUPK setiap tahun wajib Mining Permit holders and Special Mining Permit
menyampaikan rencana dan biaya pelaksanaan holders must annually submit plans and costs of the
program pengembangan dan pemberdayaan community development and empowerment
masyarakat sebagai bagian dari rencana kerja dan program as part of the annual working plans and
anggaran biaya tahunan kepada Menteri, gubernur, budget to the competent Minister, governors or
atau bupati/walikota sesuai dengan regents/mayors for approval.
kewenangannya, untuk mendapat persetujuan.

Pasal 108 Article 108


Setiap pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Any Exploration Mining Permit holders and
Eksplorasi serta IUP Operasi Produksi dan IUPK Exploration Special Mining Permit holders as well
Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan as Production Operation Mining Permit holders
realisasi program pengembangan dan and Production Operation Special Mining Permit
pemberdayaan masyarakat setiap 6 (enam) bulan holders must submit a report on the realization of
kepada Menteri, gubernur atau bupati/walikota the community development and empowerment
sesuai dengan kewenangannya. program semiannually (every 6 (six) months) to the
competent Minister, governors or regents/mayors.

Pasal 109 Article 109


Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan Ancillary provisions for community development
dan pemberdayaan masyarakat diatur dengan and empowerment shall be governed by Regulation
Peraturan Menteri. of the Minister.

BAB XIII CHAPTER XIII


SANKSI ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE SANCTIONS
Pasal 110 Article 110
(1) Pemegang IUP atau IUPK yang melakukan (1) Mining Permit holders or Special Mining
pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana Permit holders in violation of Article 42
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), Pasal 69 section (1), Article 69 section (1), Article 73
ayat (1), Pasal 73 ayat (1), Pasal 79 ayat (2), section (1), Article 79 section (2), Article 85
Pasal 85 ayat (1), Pasal 93 ayat (1), Pasal 94 section (1), Article 93 section (1), Article 94
ayat (1), Pasal 97 ayat (1), Pasal 100 ayat (1) section (1), Article 97 section (1), Article 100
atau ayat (2), Pasal 101 ayat (1), ayat (2), ayat section (1) or section (2), Article 101 section
(3), atau ayat (4), Pasal 106 ayat (1), Pasal (1), section (2), section (3), or section (4),
107, atau Pasal 108 dikenai sanksi Article 106 section (1), Article 107, or Article
administratif. 108 shall be imposed administrative sanctions.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud (2) Administrative sanctions as intended by
pada ayat (1) berupa: section (1) shall be in the form of
a. peringatan tertulis; a. written warning;
b. penghentian sementara IUP Operasi b. suspension of mineral and coal Production

66
Produksi atau IUPK Operasi Produksi Operation Mining Permits or Production
mineral dan batubara; dan/atau Operation Special Mining Permits; and/or
c. pencabutan IUP atau IUPK. c. revocation of a Mining Permit or Special
Mining Permit.

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud (3) Administrative sanctions as intended by


pada ayat (1) diberikan oleh Menteri, section (1) shall be imposed by the competent
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan Minister, governors, or regents/mayors.
kewenangannya.

Pasal 111 Article 111


Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ancillary provisions for the procedures for
pemberian sanksi administratif diatur dengan imposition of administrative sanctions shall be
Peraturan Menteri. governed by Regulation of the Minister.

BAB XIV CHAPTER XIV


KETENTUAN PERALIHAN TRANSITIONAL PROVISIONS
Pasal 112 Article 112
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: Upon this Regulation of the Government coming
into effect:
1. Kontrak karya dan perjanjian karya 1. Contracts of works and coal contracts of works
pengusahaan pertambangan batubara yang that are signed prior to the promulgation of
ditandatangani sebelum diundangkan this Regulation of the Government shall be
Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tetap declared to remain valid until their expiration.
berlaku sampai jangka waktunya berakhir.
2. Kontrak karya dan perjanjian karya 2. Contracts of works and coal contracts of works
pengusahaan pertambangan batubara as intended by point 1 that have not received
sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang the first and/or second extension are
belum memperoleh perpanjangan pertama extendable to become extended Mining
dan/atau kedua dapat diperpanjang menjadi Permits without bids and their business
IUP perpanjangan tanpa melalui lelang dan activities shall be conducted under this
kegiatan usahanya dilaksanakan sesuai dengan Regulation of the Government, except the
ketentuan Peraturan Pemerintah ini kecuali business activities with respect to more
mengenai penerimaan negara yang lebih beneficial state revenues.
menguntungkan.
3. Kontrak karya dan perjanjian karya 3. Contracts of works and coal contracts of works
pengusahaan pertambangan batubara as intended by item 1 that have conducted
dimaksud pada angka 1 yang telah melakukan production operation activities must give
tahap kegiatan operasi produksi wajib preference to domestic needs under this
melaksanakan pengutamaan kepentingan Regulation of the Government.
dalam negeri sesuai dengan ketentuan
Peraturan Pemerintah ini.
4. Kuasa pertambangan, surat izin pertambangan 4. Mining authorizations, regional mining
daerah dan surat izin pertambangan rakyat, permits and small-scale mining permits
yang diberikan berdasarkan ketentuan granted under laws and regulations prior to the
peraturan perundang-undangan sebelum issuance of this Regulation of the Government
ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini tetap shall remain valid until their expiration and
diberlakukan sampai jangka waktu berakhir must:

67
serta wajib:
a. disesuaikan menjadi IUP atau IPR sesuai a. be adjusted to become Mining Permits or
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Small-Scale Mining Permits under this
ini dalam jangka waktu paling lambat 3 Regulation of the Government at the latest
(tiga) bulan sejak berlakunya Peraturan 3 (three) months upon this Regulation of
Pemerintah ini dan khusus badan usaha the Government coming into effect, and
milik negara dan badan usaha milik the Mining Permits of state-owned entities
daerah, IUP merupakan IUP pertama. and region-owned entities shall be the first
Mining Permits.
b. menyampaikan rencana kegiatan pada b. submit activity plans of all mining
seluruh wilayah kuasa pertambangan authorization areas until expiration of the
sampai dengan jangka waktu berakhirnya mining authorizations to the competent
kuasa pertambangan kepada Menteri, Minister, governors, or regents/mayors.
gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.
c. melakukan pengolahan dan pemurnian di c. undertake domestic processing and/or
dalam negeri dalam jangka waktu paling refining/smelting at the latest 5 (five)
lambat 5 (lima) tahun sejak berlakunya years of Law Number 4 of 2009
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 concerning Mineral and Coal Mining
tentang Pertambangan Mineral dan coming into effect.
Batubara.
5. Permohonan kuasa pertambangan yang telah 5. Applications for mining authorizations that
diterima Menteri, gubernur, bupati/walikota have been received by the Minister, the
sebelum terbitnya Undang-Undang Nomor 4 governors, the regents/mayors prior to
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral issuance of Law Number 4 of 2009 concerning
dan Batubara dan telah mendapatkan Mineral and Coal Mining and have had access
pencadangan wilayah dari Menteri, gubernur, to reserved areas under the competent
atau bupati/walikota sesuai dengan Minister, governors, or regents/mayors may be
kewenangannya dapat diproses perizinannya processed for permit issuance in the form of a
dalam bentuk IUP tanpa melalui lelang paling Mining Permit without any bidding process at
lambat 3 (tiga) bulan setelah berlakunya the latest 3 (three) months upon this
Peraturan Pemerintah ini. Regulation of the Government coming into
effect.
6. Kuasa pertambangan, kontrak karya dan 6. Mining authorizations, contracts of works and
perjanjian karya pengusahaan pertambangan coal contracts of works that have processing
batubara yang memiliki unit pengolahan tetap units are allowed to receive mining
dapat menerima komoditas tambang dari kuasa commodities from mining authorizations,
pertambangan, kontrak karya dan perjanjian contracts of works and coal contracts of works,
karya pengusahaan pertambangan batubara, Mining Permit holders and Small-Scale
pemegang IUP, dan IPR. Mining Permits.
7. Pemegang kuasa pertambangan yang memiliki 7. Mining authorization holders with more than 1
lebih dari 1 (satu) kuasa pertambangan (one) mining authorization and/or more than 1
dan/atau lebih dari 1 (satu) komoditi sebelum (one) commodity prior to Law Number 4 of
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 2009 coming into effect shall remain valid
Tahun 2009 tetap berlaku sampai jangka until expiration and is/are extendable to
waktu berakhir dan dapat diperpanjang become Mining Permits under this Regulation
menjadi IUP sesuai dengan ketentuan dalam of the Government.
Peraturan Pemerintah ini.
8. Pemegang kuasa pertambangan, kontrak karya 8. Holders of mining authorizations, contracts of

68
dan perjanjian karya pengusahaan works and coal contracts of works in the
pertambangan batubara pada tahap operasi production operation stage that have entered
produksi yang memiliki perjanjian jangka into valid long-term export agreements may
panjang untuk ekspor yang masih berlaku add their production quantity to meet the
dapat menambah jumlah produksinya guna domestic supply requirements upon approval
memenuhi ketentuan pasokan dalam negeri of the competent Minister, governors, or
setelah mendapat persetujuan Menteri, regents/mayors to the extent meeting the
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan environmental and coal resource conservation
kewenangannya sepanjang memenuhi requirements under laws and regulations.
ketentuan aspek lingkungan dan konservasi
sumber daya batubara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 112A Article 112A


Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai Upon this Regulation of the Government
berlaku sisa wilayah kontrak karya dan coming into effect, the remaining contract of
perjanjian karya pengusahaan pertambangan work areas and coal contract of work areas that
batubara yang tidak diakomodir dalam IUP are not incorporated in the extended Mining
perpanjangan sebagaimana dimaksud dalam Permits as intended by Article 112 point 2, shall
Pasal 112 angka 2, diusulkan untuk ditetapkan be proposed to be determined to be the state
menjadi wilayah pencadangan negara sesuai reserve areas in accordance with the laws and
dengan ketentuan peraturan perundang- regulations.
undangan.

Pasal 112B Article 112B


(1) Perpanjangan Kontrak Karya dan (1) The extension of Contracts of Work and
Perjanjian Karya Pengusahaan Coal Contracts of Work into a Mining
Pertambangan Batubara menjadi IUP Permit as intended by Article 112 point 2
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 shall be granted by the Minister.
angka 2 diberikan oleh Menteri.
(2) Untuk memperoleh IUP sebagaimana (2) To obtain a Mining Permit as intended by
dimaksud pada ayat (1), pemegang Kontrak section (1), the holders of Contracts of
Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Work and Coal Contracts of Work must
Pertambangan Batubara harus submit an application to the Minister no
mengajukan permohonan kepada Menteri earlier than 2 (two) years and at the latest 6
paling cepat dalam jangka waktu 2 (dua) (six) months prior to the expiration of the
tahun dan paling lambat dalam jangka Contracts of Work and Coal Contracts of
waktu 6 (enam) bulan sebelum Kontrak Work.
Karya atau Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara berakhir.
(3) Permohonan IUP sebagaimana dimaksud (3) An application for a Mining Permit as
pada ayat (2) paling sedikit harus intended by section (2) must meet at least
memenuhi persyaratan administratif, the administrative, technical, environmental
teknis, lingkungan dan finansial. and financial requirements.
(4) Persyaratan adminstratif sebagaimana (4) The administrative requirements as
dimaksud pada ayat (3) meliputi: intended by section (3) shall include:
a. surat permohonan; a. a letter of application;
b. susunan direksi dan daftar pemegang b. the composition of the board of

69
saham; dan directors and the register of
shareholders; and
c. surat keterangan domisili. c. a certificate of domicile.
(5) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud (5) The technical requirements as intended by
pada ayat (3) meliputi: section (3) shall include:
a. peta dan batas koordinat wilayah; a. an area map and coordinates;
b. laporan akhir kegiatan operasi b. a report on the final production
produksi; operation activities;
c. laporan pelaksanaan pengelolaan c. an environmental management report;
lingkungan;
d. rencana kerja dan anggaran biaya; d. working plans and budget;
e. neraca sumber daya dan cadangan; e. balance sheet of resources and reserves;
f. rencana reklamasi dan pascatambang; f. planned reclamation and postmining;
g. rencana pembangunan sarana dan g. planned construction of facilities and
prasarana penunjang kegiatan operasi infrastructure in support of production
produksi; operation activities;
h. tersedianya tenaga ahli pertambangan h. availability of mining and/or geological
dan/atau geologi yang berpengalaman experts with a minimum 3 (three) years
paling sedikit 3 (tiga) tahun; experience;
(6) Persyaratan lingkungan sebagaimana (6) The environmental requirements as
dimaksud pada ayat (3) meliputi: intended by section (3) shall include:
a. pernyataan kesanggupan untuk a. a statement of commitment to observe
mematuhi ketentuan peraturan the laws and regulations in the field of
perundang-undangan di bidang environmental protection and
perlindungan dan pengelolaan management;
lingkungan hidup;
b. persetujuan dokumen lingkungan b. approval of the environmental
hidup sesuai dengan ketentuan documentation under the laws and
peraturan perundang-undangan di regulations in the field of
bidang perlindungan dan pengelolaan environmental protection and
lingkungan hidup. management.
(7) Persyaratan finansial sebagaimana (7) The financial requirements as intended by
dimaksud pada ayat (3) meliputi: section (3) shall include:
a. laporan keuangan 3 (tiga) tahun a. the last (3) three-year financial
terakhir yang telah diaudit oleh statement audited by a public
akuntan publik; accountant;
b. bukti pelunasan iuran tetap dan iuran b. a receipt of payment for the last 3
produksi 3 (tiga) tahun terakhir. (three) years dead rents and production
royalties;
(8) Menteri dalam memberikan IUP wajib (8) In the granting of a Mining Permit, the
mempertimbangkan potensi cadangan Minister must consider the potential of the
mineral dan batubara dari Wilayah Kerja mineral and coal reserves of the relevant
tersebut dan manfaat yang sebesar- Working Area and the best benefit of the
besarnya bagi kepentingan Negara. State.

70
(9) Menteri dapat menolak permohonan IUP, (9) The Minister may reject any application for
apabila berdasarkan hasil evaluasi, a Mining Permit if upon the results of
pemegang Kontrak Karya dan Perjanjian evaluation, the holders of Contracts of
Karya Pengusahaan Pertambangan Work and Coal Contracts of Work fail to
Batubara tidak menunjukkan kinerja reflect good performance of a mining
pengusahaan pertambangan yang baik. company.
(10) Penolakan sebagaimana dimaksud pada (10) Any rejection as intended by section (9)
ayat (9) harus disampaikan kepada must be notified to the holders of Contracts
Pemegang Kontrak Karya dan Perjanjian of Work and Coal Contracts of Work
Karya Pengusahaan Pertambangan submitting an application for a Mining
Batubara yang mengajukan permohonan Permit prior to the expiration of the
IUP, paling lambat sebelum berakhirnya Contracts of Work and Coal Contracts of
Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Work.
Pengusahaan Pertambangan Batubara.

BAB XV CHAPTER XV
KETENTUAN PENUTUP CONCLUDING PROVISIONS
Pasal 113 Article 113
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku Upon this Regulation of the Government coming
semua peraturan perundang-undangan yang into effect, all regulations ancillary to Regulation
merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan of the Government Number 32 of 1969 concerning
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Implementation of Law Number 11 of 1967
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun concerning Basic Provisions of Mining (State
1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Gazette of the Republic of Indonesia Number 60 of
Pertambangan (Lembaran Negara Republik 1969, Supplement to State Gazette of the Republic
Indonesia Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan of Indonesia Number 2916), as amended several
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor times, most recently amended by Regulation of the
2916) sebagaiman telah beberapa diubah terakhir Government Number 75 of 2001 (State Gazette of
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun the Republic of Indonesia Number 141 of 2001,
2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Supplement to State Gazette of the Republic of
2001 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Number 4154) are declared to remain
Republik Indonesia Nomor 4154) dinyatakan valid to the extent not in contravention or not
masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan having been issued with new ancillary regulations
atau belum dikeluarkan peraturan pelaksana yang under this Regulation of the Government.
baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 114 Article 114


Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: Upon this Regulation of the Government coming
into effect:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 1. Regulation of the Government Number 32 of
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1969 concerning Implementation of Law
11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Number 11 of 1967 concerning Basic
Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Provisions of Mining (State Gazette of the
Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 60, Republic of Indonesia Number 60 of 1969,
Tambahan Lembaran Negara Republik Supplement to State Gazette of the Republic of
Indonesia Nomor 2916) sebagaiman telah dua Indonesia Number 2916), as amended two
kali diubah terakhir dengan Peraturan times, most recently amended by Regulation
Pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 (Lembaran of the Government Number 75 of 2001 (State
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Gazette of the Republic of Indonesia Number

71
Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara 141 of 2001, Supplement to State Gazette of
Republik Indonesia Nomor 4154); the Republic of Indonesia Number 4154);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 2. Regulation of the Government Number 27 of
tentang Penggolongan Bahan Galian 1980 concerning The Grouping of Excavated
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Materials (State Gazette of the Republic of
1980 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Number 47 of 1980, Supplement to
Republik Indonesia Nomor 3174); State Gazette of the Republic of Indonesia
Number 3174),
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1986 3. Regulation of the Government Number 37 of
tentang Penyerahan Sebagian Urusan 1986 Delegation of Partial Governing Affairs
Pemerintahan Di Bidang Pertambangan in the Field of Mining to Level-1 Regional
Kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Governments (State Gazette of the Republic of
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Number 53 of 1986, Supplement to
1986 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara State Gazette of the Republic of Indonesia
Republik Indonesia Nomor 3340), Number 3340),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. are revoked and declared to no longer be in effect.

Pasal 115 Article 115


Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada This Regulation of the Government shall take
tanggal diundangkan. effect from the date of its promulgation.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan promulgation of this Regulation of the Government
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik is ordered by placement in the State Gazette of the
Indonesia. Republic of Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Issued in Jakarta


pada tanggal 1 Februari 2010 on February 1, 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA
Ttd. Sgd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta Promulgated in Jakarta


pada tanggal 1 Februari 2010 on February 1, 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MINISTER OF LAW AND HUMAN RIGHTS OF
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, THE REPUBLIC OF INDONESIA,
Ttd. Sgd.
PATRIALIS AKBAR PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN STATE GAZETTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
2010 NOMOR 29 NUMBER 29 OF 2010
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK SUPPLEMENT TO STATE GAZETTE OF THE
INDONESIA NOMOR 5111 REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 5111

Translated by: Wishnu Basuki


wbasuki@wishnubasuki.com

72

Anda mungkin juga menyukai