Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN

Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke


arah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung,dan kanker atau penyakit terminal ini
dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah
give up (menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit terminal ini
mengarah kearah kematian.

PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN

1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

2. anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang arti


kematian

3. mekanisme koping pada anak belum terbentuk

4. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,surga, dan benda-benda yang


tidak terlihat

KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL

1. Komunikasi,

dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau berbicara
dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua karena dengan orang tua
mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak merasa bahhwa ia tidak sendiri
dan ia merasa ditemani

2. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit


tersebut

3. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut
berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat
4. Social support meningkatkan koping

MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK

1. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan berkata jujur merupakan


strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian dengan anak

2. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat


kematangan anak dalam mengartikan kematian

3. pada anak pra sekolah ,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah
sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa
berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum
mati / meninggal

4. kebanyakan anak- anak( anak yang menderita penyakit terminal )


membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di
tinggalkan

5. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife dan simpati,
mendukunng apa yang anak rasakan

SUPPORT (DUKUNGAN)

Dukungan sangat diperlukan dan sangat dibutukan oleh anak yang mengidap
penyakit terminal, siapa saja yang terlibat harus mendukung disini yaitu orang tua,
teman- teman , orang tua yang lainnya (kakek,nenek, tante,paman), dan grife suport
grouph.

TAHAP-TAHAP KEMATIAN ” KUBLER-ROSS’S ( KUBLER-ROSS’S DYING)

1. Denial and isolation (menolak dan mengisolasi diri)

2. Anger ( marah)
3. Bargaining ( tawar –menawar )

4. Depression ( depresi )

5. Acceptance ( penerimaan/menerima kematian )

ASUHAN KEPERAWATAN YANG DIPERLUKAN PADA ANAK YANG


MENGALAMI PENYAKIT TERMINAL

Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada anak yang mengalami
penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan paliatif ini adalah
guna untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian minimal mendekati
normal, diupanyakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada
kematian

PALLIATIFE CARE

 Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal


 Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan kondisi
(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau kesenangan hidup
anak
 Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau
spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal

PRINSIP DARI PERAWATAN PALLIATIVE CARE

 Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga
pasien
 Dukungan untuk caregiver
 Palliateve care merupakan accses yang competent dan compassionet
 Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative care
 Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian
dan pendidikan

A PALLIATIVE CARE PLANE ( RENCANA ASUHAN PERAWATAN PALLIATIVE)

 Melibatkan seorang partnership antara anak, keluarga, orang tua, pegawai, guru,
staff sekolah dan petugas keseatan yang professional
 Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual khususnya
 Melibatkan anak pada self care
 Anak memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit
terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai
 Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari anak dan
keluarga.

. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian
berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi
kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif
lama,
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan
klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
bagi manajemen,
4. Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan
membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan
secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan (Depkes, 2002).

Anda mungkin juga menyukai