Anda di halaman 1dari 95

Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Metode


Pelaksanaan DED Bendung Karet Kali Blorong telah disahkan pada
Hari................, Tanggal.........................................2016:
CV. TEKTURA PANCAMITRA

Ir. Ruzardi
Ketua Tim

Jabatan
NO. Nama Tanda Tangan
Dalam Tim

Hernoni Septiani, SST., MT


1 Ketua
NIP. 19700912 199903 2 009 ....................

Muhamad Hendrie S, ST
2 Sekretaris ....................
NIP. 19820519 200912 1 001

Imbar Indrianie W, ST., M. Eng


3 Anggota ....................
NIP. 19800927 201012 2 001

4 Setyo Hundoyono, ST Anggota ....................

Menyetujui,
PPK Perencanaan dan Program
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI Pemali – Juana

Kalmah ST, M.Si, M.Sc


NIP. 19780128 200604 2 004

i
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

KATA PENGANTAR

Sebelumnya kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, bahwa Laporan Pendahuluan ini dapat kami selesaikan.
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan “DED Bendung Karet Kali
Blorong", maka dengan ini kami telah menyelesaikan penyusunan:
Laporan Metode Pelaksanaan
“DED Bendung Karet Kali Blorong"
Laporan Metode Pelaksanaan ini disamping untuk memenuhi apa yang
disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), juga untuk menjadi bahan
acuan untuk kajian bersama dalam rangka DED Bendung Karet Kali Blorong.
Laporan ini merupakan pedoman dan atau metode saat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi Bendung Karet Kali Blorong.
Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan semoga laporan ini
dapat dijadikan pedoman kerja lebih lanjut. Atas kerja sama dan
kepercayaannya kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 2016
CV. Tektura Pancamitra

Ir. Ruzardi, MS
Ketua Tim

DAFTAR ISI
ii
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

DAFTAR TABEL

Tabel IV - 1: Toleransi Besi............................................................................42


Tabel IV - 2: Kelas dan Mutu Bahan Beton...................................................46
Tabel IV - 3: Spesifikasi Gate Valve..............................................................56
Tabel IV - 4: Tipe Aie Valve............................................................................57
Tabel VI - 1: Tabel Rincian pipa yang akan digunakan.................................79
Tabel VI - 2: Ketahanan Hidrostatik Pipa......................................................80
Tabel VII - 1: Angka Keamanan Gaya Tarik...................................................82
Tabel VII - 2: Bahan Badan Bendung Karet...................................................86

iii
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

iv
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta lokasi Kegiatan............................................................................3


Gambar 1.2. Foto Lokasi Kegiatan...........................................................................4
Gambar 3. 1 Gambar Perlengkapan keselamatan kerja........................................26

v
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan Perkembangan Penduduk dan Peningkatan Kondisi Sosial


Ekonomi maka Kebutuhan Air Baku pun ikut meningkat, sehingga diperlukan
peningkatan penyediaan air baku baik secara jumlah maupun mutu. Sesuai
dengan amanat dari UU 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan Permen PU No 10
tahun 2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Pengaturan Air dan Tata
Pengairan, Air Baku merupakan prioritas utama.

Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia maka timbul kawasan-


kawasan yang berkembang/dikembangkan menjadi Kawasan Industri, seperti
halnya Pemerintah Kabupaten Kendal saat ini terus mendorong untuk kemajuan
Kawasan Industri Kendal. Permasalahan pada Kawasan Industri Kendal (KIK)
saat ini adalah minimnya penyediaan Air Baku. Guna mencukupi kebutuhan Air
Baku pada KIK dibuatlah Perjanjian Kerjasama dalam bentuk Kesepakatan
Bersama pada Bulan Agustus 2015 antara Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kendal dan Direktur Utama
PT. Kawasan Industri Kendal Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Air Baku. Isi
dari Kesepakatan bersama itu adalah Kerjasama Penyediaan dan Pemanfaatan
Air Baku Sungai Blorong Kabupaten Kendal.

Memenuhi hasil dari kesepakatan bersama maka Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali Juana pada Tahun Anggaran 2016 mengadakan Kegiatan DED Bendung
Karet Kali Blorong Kabupaten Kendal.

Wilayah Sungai Jratunseluna merupakan Wilayah Sungai kewenangan Balai


Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, dimana mencakup 4 (empat) sistem sungai
yaitu sistem sungai Jragung-Tuntang, sistem sungai Serang – Lusi – Juana,
sistem sungai Dolok-Penggaron dan sistem sungai Semarang Barat. Keempat
sistem sungai tersebut sangat penting dalam pengelolaan Wilayah Sungai
Jratunseluna. Pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai mencakup 5 aspek
yaitu Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan

1
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Pengendalian Daya Rusak Air, didukung dengan Sistem Informasi Sumber Daya
Air dan Pemberdayaan Masyarakat.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Pekerjaan

Melakukan desain pembangunan Bendung Karet di Sungai Blorong Kendal


beserta bangunan pelengkapnya, perkiraan biaya, gambar perencanaan dan
spesifikasi teknik serta dokumen tender.
Tujuan pekerjaan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan desain yang memadai untuk
acuan pelaksanaan pembangunan bendung karet yang berkualitas dan ekonomis
sehingga mencapai fungsi dan manfaat yang optimal.

1.3. Lokasi Pekerjaan

Lokasi kegiatan adalah Sungai Blorong di Kabupaten Kendal tepatnya pada ruas
sungai di Desa Turun Rejo, Kecamatan Brangsong dan Desa Banyutowo,
Kecamatang Kendal, Kabupaten Kendal. Lokasi tersebut sangat mudah untuk
dijangkau karena terletak di hilir jembatan Jalan Nasional di jalur Pantura
(Semarang-Kendal/Jakarta).

Secara rinci, lokasi tersebut lapat dilihat pada Gambar 1.1. Peta Lokasi
Pekerjaan dan Gambar 1. 2. Foto Lokasi Pekerjaan.

2
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

LOKASI
PEKERJAAN

SUNGAI
BLORONG

JALAN
NASIONAL

Gambar 1.1. Peta lokasi Kegiatan

3
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Gambar 1.2. Foto Lokasi Kegiatan

4
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

1.4. Ruang Lingkup

A. Pengumpulan data sekunder.

1. Data Topografi
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang
sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi
bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus
menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi
tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran
permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-17241989.

2. Data Hidrologi
Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun
curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik
debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran
sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989.

3. Data Geologi Teknik


Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi
regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik
batuan serta tekstur dan struktur tanah.

4. Data Aspek Multisektor


Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan
yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi
kependudukan dan penggunaan air.

B. Pengumpulan data primer


1. Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pelaksanaan kegiatan pengukuran topografi dan pemetaan mengacu pada
KP-02, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria
Perencanaan Bangunan Utama, pekerjaan pengukuran topografi dan
pemetaan untuk keperluan kegiatan detail desain bendung.

a. Pemetaan situasi sistem sungai


b. Pengukuran detail situasi bendung

5
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Survei lapangan pendahuluan dilakukan bersama-sama antara Tim


Konsultan dan Tim Direksi, untuk memperoleh informasi antara lain: Batas
lokasi untuk pemetaan dan rencana lokasi Bangunan, data-data yang
diperlukan.
a. Pemasangan Patok dan BM.
b. Pengukuran Kerangka Horisontal.
c. Pengukuran Kerangka Vertikal.
d. Penggambaran
e. Persetujuan Peta dan Dokumen.
f. Pengukuran Lokasi dan Site Bangunan Utama
g. Pengukuran Bangunan Utama
h. Melakukan pengukuran pasang surut
2. Investigasi Sungai
Kegiatan investigasi sungai dilakukan untuk mengetahui kondisi data-data
fisik sungai. Data fisik sungai seperti kandungan dan ukuran sedimen; tipe
dan ukuran sedimen dasar dan distribusi ukuran butir.
3. Penyelidikan Geoteknik Lapangan
Kegiatan penyelidikan geoteknik lapangan diperlukan untuk mengetahui
data karakteristik mekanika tanah lokasi bendung.
4. Uji Laboratorium Uji laboratorium terdiri dari:
a. Laboratorium Sedimen
1). Sedimen layang
2). Sedimen dasar Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
b. Penyelidikan geoteknik laboratorium
Penyelidikan geoteknik laboratorium diperlukan untuk mengetahui
index dan engineering properties material pondasi, bahan timbunan
tanah dan batu, serta bahan beton.
5. Analisis Hidrologi
Perhitungan hidrologi diperlukan untuk mendapatkan data ketersediaan air
dan data debit banjir rencana yang diperlukan untuk perhitungan hidrolis
bangunan. Apabila tidak tersedia data debit, perhitungan debit dapat
menggunakan data curah hujan selama minimum 10 tahun pada stasiun

6
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

curah hujan yang ada di wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS). Analisis
hidrologi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan detail desain
bendung mengacu pada KP-02, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986,
tentang Kriteria Perencanaan Bangunan Utama berupa debit banjir
rancangan dengan periode ulang 100 tahun untuk tubuh bendung
sedangkan untuk tinggi tanggul penutup banjir serta kontrol keamanan
bangunan utama digunakan debit banjir kala ulang 1000 tahun.
Pendekatan metode perhitungan frekuensi debit banjir yang dipengaruhi
oleh debit, curah hujan, luas DAS serta karakteristik penutup lahan.
6. Analisis Laju Transport Sedimen
Analisis laju transport sedimen baik sedimen dasar (bed load) maupun
sedimen layang (suspended load) dengan parameter jenis material,
diameter butir dan volume atau berat per satuan waktu.

Perencanaan bendung harus meliputi tentang lokasi as bendung, panjang as


bendung, panjang tinggi mercu bendung, mercu dan tubuh bendung, peredam
energi, tembok sayap hilir, bangunan pengambil, bangunan pembilas, bangunan
pengarah arus, tanggul penutup dan tanggul banjir, tembok pangkal bendung,
saringan sampah dan batu bongkah, lantai undik atau dinding tirai, bangunan
penangkap sedimen sesuai dengan SNI 03-2401-1991 dan Pd. T-09-2004-A:
Perencanaan Bendung Karet Isi Udara. Analisa dan perhitungan stabilitas tubuh
bendung/Pilar Bendung, antara lain melakukan pengecekan stabilitas terhadap
gaya – gaya yang terjadi pada struktur pilar antara lain, guling, geser, pecah
konstruksi, rembesan, deformasi, dan settlement. Disamping perlunya gambaran
secara jelas mengenai penerima manfaat dari bendung karet, dukungan maupun
pandengan masyarakat sekitar lokasi bendung karet, sumber bahan bangunan
dan jalan masuk dan jalan kerja.

Melakukan perencanaan detail dari lokasi terpilih meliputi antara lain:


a. Perencanaan pondasi bendung utama, ruang olak, lantai udik dan hilir,
dinding sayap, baik pendukung pondasi maupun struktur pondasi.
b. Perencanaan Struktur Rumah Kontrol.
c. Perencanaan Struktur Bangunan Bak kontrol.
d. Perencanaan Struktur Jembatan lintas penyeberangan.

7
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

e. Perencanaan mekanikal yang meliputi kebutuhan dimensi karet, ketebalan


karet dan kekuatan anchor bold serta sistem pengisian air (bendung karet
media air).
f. Perhitungan kebutuhan dan ketersediaan air untuk air baku dan irigasi.
g. Perencanaan Long Storage maupun bangunan pelengkap lainnya.
h. Nota Desain Penyedia Jasa harus membuat perencanaan rinci secara
lengkap dengan dimensinya berdasarkan kajian hidrolis serta perhitungan
struktur baik pada bangunan utama maupun bangunan penunjang.
i. Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan
pemetaan, layout bendung dan bangunan pelengkapnya, potongan
memanjang dan melintang bendung, detail bangunan utama dan bangunan
penunjang bendung. Penggambaran mengacu pada KP-07, DJ Pengairan
No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar
Penggambaran.
j. Perhitungan BOQ Berdasarkan gambar rencana rinci yang telah dibuat
dilakukan perhitungan volume pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai
dengan pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan.
k. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Penyusunan perhitungan rencana
didasarkan pada:
1). kuantitas dan harga satuan pekerjaan
2). harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan
suatu analisis biaya berdasar pada Permen PU No 11/PRT/M/2013
tentang pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan bidang Pekerjaan
Umum
3). Untuk menentukan harga satuan upah dan bahan mengacu pada
Analisa Harga Satuan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat
4). menghitung biaya-biaya tambahan di luar biaya dari perhitungan volume
seperti biaya persiapan, mobilisasi dan demobilisasi personil dan alat,
dokumentasi, deWatering dan lain-lain.
l. Penyusunan Dokumen Pelelangan Penyusunan dokumen lelang digunakan
bagi keperluan pelelangan pekerjaan atau pengadaan barang maupun jasa.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunan Dokumen Lelang
harus meliputi ketentuan-ketentuan, komponen bahan dan spesifikasi

8
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

konstruksi, cara pengerjaan serta syarat pengendalian mutu sesuai


ketentuan yang berlaku.
m. Penyiapan dokumen O dan P. Penyusunan Pola Operasi dan Pedoman
Pemeliharaan Bendung Karet.
n. Menyiapkan metode pelaksanaan. Metode Pelaksanaan dibuat sesuai
dengan Kondisi Eksisting di lapangan.
o. Menyiapkan dokumen pengadaan jasa pemborongan termasuk di dalamnya
spesifikasi teknis sesuai Peraturan Presiden No. 4 tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah 18. Menyiapkan kesimpulan
dan saran serta rekomendasi.

1.5. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan DED Bendung Karet Kali Blorong selama 210 (dua ratus
sepuluh) hari kalender dimulai tanggal 7 April 2016 dan berakhir pada tanggal
2 November 2016.

1.6. Sumber Dana

Kegiatan ini dibiayai dari sumber Pendanaan:


APBN Tahun Anggaran 2016, yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali - Juana, PPK Perencanaan dan Program.

9
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 2 URAIAN PEKERJAAN UMUM

2.1. Ketentuan Umum


a. Tata cara penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Penyediaan
Prasarana dan Sarana Air Baku secara umum harus mengacu syarat-syarat
dalam dokumen pengadaan maupun perubahan-perubahan dan atau
tambahan-tambahannya dalam Berita Acara Aanwijzing serta Gambar Kerja
dan atau gambar-gambar perubahan dan tambahan yang telah disetujui Direksi
pekerjaan.
b. Di samping itu ketentuan lain mengenai tambahan atau pengurangan yang
timbul dalam pelaksanaan akan diatur dan dilaksanakan sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan atau Pengawas baik sebelum maupun selama pekerjaan
berlangsung.
c. Bila karena satu dan lain hal terdapat kekurangan, perbedaan ketidakjelasan,
ketidak sesuaian baik ukuran maupun item-item pekerjaan lainnya yaitu:
1) Pada Gambar Kerja dengan detail gambarnya, maka yang mengikat adalah
gambar yang skalanya lebih kecil
2) Bila pada Gambar Kerja tertulis, sedang dalam Dokumen Pengadaan tidak
disebutkan, maka Gambar Kerja yang mengikat
3) Penentuan bagian yang mengikat/ berlaku di atas harus mendapatkan
persetujuan Pengawas/ Direksi Pekerjaan sebelum dilaksanakan
d. Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia jasa dapat menjaga lingkungan
agar pekerjaan tidak terganggu.
e. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat-tempat pekerjaan atau lahan
sekitar yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa. Untuk itu sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/ Penyedia
Jasa bisa minta ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan
dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi dan mendokumentasikan kondisi
jalan sebelum pekerjaan dimulai.
f. Tempat pekerjaan akan diserahkan kepada Penyedia Jasa dalam keadaan
seperti pada saat penjelasan (aanwijzing) di lapangan atau peninjauan
lapangan (apabila ada)
10
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

g. Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,


peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga
tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
h. Penyedia Jasa menjamin bahwa semua peralatan dan kendaraan yang akan
digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja,
selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman.
i. Penyedia Jasa turut melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar
tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan
sehat.
j. Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
k. Sebelum dan selama melaksanakan pekerjaan, Rekanan/ Penyedia Jasa harus
berkonsultasi dengan Pengawas atau Direksi Pekerjaan.

2.2. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain dalam dokumen
pengadaan ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk
segala perubahan dan tambahannya:
a. Undang-Undang RI No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah.
b. Keputusan-Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
c. Pipa GIP untuk air bersih: sesuai dengan standart SNI BS 1387-85.
d. Peratuaran Beton Bertulang Indonesia 19-’71 dan atau Pedoman Beton
Indonesia 1971 (PBI 1971)
e. Peraturan umum dari Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
f. Agregat Beton: SNI 03-1750-1990
g. Pasir untuk adukan dan beton: SNI 03-0394-1989
h. Pedoman mendirikan Bangunan: SNI 03-1728-1989
i. Peraturan Semen Portland Indonesia NI. No. 08 tahun 1972
j. Peraturan Umum tentang Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum tahun 2005.

11
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2.3. Syarat-Syarat Teknis Khusus


Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri dan
mengacu Peraturan Pemerintah yang berlaku kecuali ditentukan lain.

2.4. Syarat-Syarat Pemeriksaan Bahan Bangunan


a. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat dan standar
yang ditentukan atau yang berlaku menurut (SNI).
b. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dahulu
kepada Direksi Pekerjaan dan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
c. Jika ada perkembangan lain, sehingga suatu ketika Pelaksana mengajukan
bahan bangunan berbeda dengan bahan bangunan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan, baik berpengaruh atau tidak terhadap konstruksi dan
ataupun arsitektural, Penyedia Jasa Konstruksi sebelum menggunakannya
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
d. Bahan bangunan khusus yang berkaitan dengan estetika yang telah
didatangkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan pekerjaan, tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Direksi Pekerjaan harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam, terhitung dari
jam penolakan.
e. Apabila Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Direksi
Pekerjaan berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-
bahan Bangunan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman
dan penelitian manjadi tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi.
f. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi
tetapi ternyata ditolak Direksi Pekerjaan harus segera dihentikan dan
selanjutnya dibongkar atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi dalam waktu yang
ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.
g. Setiap bahan bangunan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan
digunakan untuk pelaksanaan, diambil sampelnya dan disaji kemas yang layak
untuk memudahkan pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan atau pihak lain yang
berwenang.

12
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2.5. Persiapan Di lapangan


a. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gudang penyimpanan barang-
barang dengan luas yang cukup dan dapat dikunci.
b. Pembongkaran bangunan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Tempat/lokasi bengkel kerja sesuai petunjuk Direksi.

2.6. Kuasa Penyedia Jasa Konstruksi Di lapangan


a. Di lapangan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi wajib menunjuk seorang
kuasa atau biasa disebut Koordinator Lapangan/Site Manager yang cakap
untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa
penuh dari Penyedia Jasa Konstruksi, berpendidikan sesuai yang disyaratkan
dalam Dokumen lelang.
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberitahu secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, nama dan jabatan Koordinator Lapangan/Site Manager untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Bila kemudian hari menurut pendapat Direksi Pekerjaan, bahwa Koordinator
Lapangan/Site Manager kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan,
maka akan diberitahukan kepada Penyedia Jasa Konstruksi secara tertulis
untuk menggantinya dengan tenaga-tenaga yang memenuhi syarat.
d. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Penyedia
Jasa Konstruksi harus sudah menunjuk Koordinator Lapangan baru atau
Penyedia Jasa Konstruksi sendiri (penanggung jawab / Team Leader) yang
akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

2.7. Tempat Tinggal Penyedia Jasa Konstruksi Dan Koordinator Lapangan


a. Koordinator Lapangan/Site Manager selalu berada di Lapangan.
b. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja di luar jam kerja, apabila
terjadi hal-hal mendesak, Penyedia Jasa Konstruksi dan Koordinator
Lapangan/Site Manager wajib memberitahukan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan.

13
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2.8. Penjagaan Keamanan Dilingkungan Pekerjaan


a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menjaga keamanan lapangan pekerjaan
terhadap barang-barang milik Direksi Pekerjaan yang berada dilingkungan
pekerjaan.
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menjaga lingkungan pekerjaan dari kerusakan
yang diakibatkan adanya pekerjaan ini.
c. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memperbaiki dan atau mengganti apabila ada
kerusakan yang diakibatkan adanya pekerjaan ini.

2.9. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib
membuat metode pelaksanaan Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian
pekerjan berupa Barchart dan Curve ”S” untuk bahan/tenaga dan Shop
Drawing untuk gambar yang akan dikerjakan.
b. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender
setelah Surat Perintah mulai Kerja diterima oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan
disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
c. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan salinan rencana kerja sebanyak
rangkap 4(empat) kepada Direksi Pekerjaan, satu salinan rencana kerja harus
ditempel pada dinding di bangsal kerja di lapangan yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan pekerjaan (prestasi kerja) secara riil.
d. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi
berdasarkan rencana kerja Penyedia Jasa Konstruksi tersebut.
e. Selama masa pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyimpan
1 (satu) set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan.
Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai
dengan kontrak.
f. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh
Direksi dan akan diperiksa tiap hari oleh Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut, apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, diperbaiki kembali selambat-lambatnya 6
(enam) hari kerja.

14
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

g. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai (penyerahan pertama/PHO), Penyedia


Jasa harus menyerahkan gambar As Built Drawing (ABD) dan diperiksa oleh
Direksi dan atau Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut, dalam 1 (satu) set asli ukuran A1, dan A4 3 (tiga) set copy disertai
dengan soft copynya dalam bentuk CD,dan penyedia jasa wajib membuat video
pelaksanaan.
h. Program Pelaksanaan atau action plant harus dibuat sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan yang runtut dan terprogram.
i. Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk bar-chart
yang memperlihatkan setiap kegiatan:
1) Mulai tanggal paling awal.
2) Mulai tanggal paling akhir.
3) Waktu yang diperlukan.
4) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
5) Kondisi cuaca setiap hari.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
sementara dan tetap kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan
juga kelonggaran dengan adanya hari liburan umum atau keagamaan.
j. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Sebelum tanggal 1 (satu) setiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan kemajuan bulanan dalam
bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan terdahulu sebanyak 3 (tiga) salinan laporan.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
1) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
2) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan
yang dicapai pada bulan laporan.

15
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

3) Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan rencana


tanggal permulaan dan penyeselaian.
4) Daftar tenaga buruh setempat.
5) Daftar perlengkapan kontruksi peralatan dan bahan di lapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.
6) Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus
diuraikan sebagai berikut:
a) Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton.
b) Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan.
c) Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan.
d) Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan.
e) Jumlah dan volume dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa.
f) Jumlah banyaknya bangunan dan lain-lain.
7) Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa
laporan.
8) Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan dibutuhkan
pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya.
9) Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul
atau berhubungan dengan pelaksanaan selama bulan laporan.
k. Laporan Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan
Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan kerja harian secara tertulis untuk
semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut setiap hari maupun untuk hari-hari
berikutnya. Laporan kerja harus mencakup semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan pada saat itu.
Penyedia Jasa harus menyerahkan Laporan Kerja Mingguan yang disetujui
oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut setiap akhir minggu dan untuk minggu-minggu berikutnya. Laporan
tersebut harus sudah termasuk pekerjaan konstruksi yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan serta lain-lain yang diminta.
Penyedia Jasa harus menyediakan Laporan Kerja Bulanan dengan sistem bar-
chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Laporan Kerja ini

16
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama
dengan volume pekerjaannya. Laporan kerja ini harus diserahkan kepada
Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan laporan-laporan tersebut
menjadi tanggung jawab dari penyedia jasa.
l. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.
Rapat tetap antara Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut dan Penyedia Jasa diadakan sekurang-kurangnya sekali
dalam dua minggu pada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Maksud daripada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang
dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk seminggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
Sedangkan rapat bulanan diadakan sebulan sekali dipimpin oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dihadiri oleh Penyedia Jasa, Direksi dan atau Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

2.10. Sarana Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyediakan:
a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada di lapangan tenaga kerja yang trampil dan
cukup jumlahnya dengan kapasitas yang memadai sesuai yang ditentukan
dalam dokumen,
b. Penyediaan alat-alat bantu,
c. Alat alat yang ditentukan sesuai dokumen dan peralatan-peralatan lainnya yang
digunakan harus selalu tersedia di lapangan,
d. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup
dan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis,
e. Melaksanakan tepat dengan schedule.

17
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2.11. Ukuran Gambar


a. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan
mm kecuali ukuran baja/besi yang dinyatakan dalam inc/mm.
b. Ukuran penduga perlu dibuat dan merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat
pelaksana di bawah pengamatan Direksi lapangan dan dipelihara selama
pelaksanaan.
c. Ketentuan letak bangunan baru / tambahan diukur di bawah pengawasan
Direksi dengan patok-patok yang dipancang dan papan bouwplank yang
diketam pada sisi bagian atas dan diberi tanda. Pelaksana harus menyediakan
pembantu yang menguasi hal pengukuran untuk menentukan peil datar dan
bidang siku-siku.

2.12. Pemeriksaan Pekerjaan


a. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah
selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan memintakan persetujuan kepada Direksi Pekerjaan.
Apabila telah disetujui bagian pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa Konstruksi
dapat meneruskan pekerjaan.
b. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam (dihitung dari jam
diterimanya permohonan pemeriksaan, tidak dihitung hari libur/hari raya) tidak
dipenuhi oleh Direksi Pekerjaan, Pelaksana dapat meneruskan pekerjaannya
dan bagian yang sebenarnya diperiksakan dianggap telah disetujui Direksi
Pekerjaan. Hal ini dikecualikan bila Direksi Pekerjaan minta perpanjangan
waktu.
c. Bila Pelaksana melanggar ayat 1 pasal ini, Pengawas berhak menyuruh
membongkar bagian-bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
memperbaiki, biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

18
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 3 URAIAN KETENTUAN PELAKSANAAN K3

3.1. Ketentuan Administrasi


a. Kewajiban umum
Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan
Penyedia Jasa Konstruksi, yaitu:
1) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,
peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
2) Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau
alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, selanjutnya barang-barang tersebut harus
dapat dipergunakan secara aman.
3) Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar
tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat
dan sehat.
4) Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena
jabatannya di dalam organisasi Penyedia Jasa, bertanggung jawab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindarkan
resiko bahaya kecelakaan.
5) Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja
sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi
fisik/kesehatannya.
6) Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua tenaga
kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-
masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa dapat
memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan serta
sarana-sarana pencegahan kecelakaan yang dipandang perlu.
7) Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap
semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan,
lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.

19
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

8) Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka


penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
9) Penyedia jasa wajib mengasuransikan semua tenaga kerja berikut tim
Direksi.
b. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja
Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3 dan
tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3 tersebut harus
masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan konstruksi setiap proyek, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh
(full-time) untuk mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan
kesehatan kerja.
2) Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan
mempekerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari
sifat proyek memang memerlukan, diwajibkan membentuk unit pembina K3.
3) Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini merupakan
unit struktural dari organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus
atau penyedia jasa.
4) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan
panitia pembina keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya, di bawah
koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung jawab kepada
pemimpin proyek.
5) Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut:
a) Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja
fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
b) Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan
kerja dalam segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam proyek.
c) Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada
rekomendasi dari panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja.

20
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

6) Jika 2 (dua) atau lebih Penyedia Jasa bergabung dalam suatu proyek
mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja.
c. Laporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian
yang terkait dengan K3, dimana:
1) Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus
dilaporkan kepada Instansi yang terkait.
2) Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal
sebagai berikut:
a) Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja
masing-masing dan
b) Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya .
d. Keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan
Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan
harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi seluruh
pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, alat-alat
komunikasi dan alat-alat lain serta jalur transportasi, dimana:
1) Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya:
a) Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama
kali.
b) Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan
tersebut.
2) Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi.
3) Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba,
harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).
4) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di
tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara
dan lain-lain.

21
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

5) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan
obat untuk kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan perlengkapan
gigitan ular.
6) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain
selain alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
7) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-
keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
8) Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur dan
harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
9) Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu).
10) Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut
dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami
kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat lainnya.
11) Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik dan
strategis yang memberitahukan antara lain:
a) Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruang
PPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat
dicari petugas K3.
b) Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans, nomor
telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
c) Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat penolong
yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.
e. Pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja
Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah
diantisipasi sejak dini yaitu pada saat Pengguna Jasa mempersiapkan
pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu pekerjaan konstruksi. Sehingga
pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi
bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya Penyedia
Jasa harus melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan
kerja termasuk penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan
untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh karena itu baik Penyedia
Jasa dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan

22
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengawasannya.

3.2. Ketentuan Teknis


a. Aspek lingkungan
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan
aspek lingkungan, Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan dari direksi
pekerjaan.
b. Tempat kerja dan peralatan
Ketentuan teknis pada tempat kerja dan peralatan pada suatu proyek terkait
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut:
1) Pintu masuk dan keluar
a) Pintu masuk dan keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.
b) Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.
2) Lampu / penerangan
a) Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-alat
penerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh
tempat kerja, termasuk pada gang-gang.
b) Lampu-lampu harus aman, dan terang.
c) Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah
bahaya apabila lampu mati/pecah.
3) Ventilasi
a) Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk
mendapat udara segar.
b) Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang
berbahaya, tenaga kerja harus disediakan alat pelindung diri untuk
mencegah bahaya-bahaya tersebut di atas.
4) Kebersihan
a) Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus
dipindahkan ke tempat yang aman.
b) Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

23
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

c) Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk


di tempat kerja.
d) Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab
lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.
e) Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus
dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.
c. Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaran
Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran pada suatu tempat atau proyek
dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:
1) Di tempat-tempat kerja dimana tenaga kerja dipekerjakan harus tersedia:
a) Alat-alat pemadam kebakaran.
b) Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar.
2) Pengawas dan sejumlah/beberapa tenaga kerja harus dilatih untuk
menggunakan alat pemadam kebakaran.
3) Alat pemadam kebakaran, harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh
orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana mestinya.
4) Alat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam kebakaran
yang dapat dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju ke tempat
pemadam kebakaran harus selalu dipelihara.
5) Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat dan dicapai.
6) Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia di
tempat-tempat sebagai berikut:
a) di setiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar
disimpan.
b) di tempat-tempat yang terdapat alat-alat untuk mengelas.
7) Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus
disediakan:
a) di tempat yang terdapat barang - barang/benda - benda cair yang
mudah terbakar.
b) di tempat yang terdapat oli, bensin, gas dan alat-alat pemanas yang
menggunakan api.
c) di tempat yang terdapat aspal dan ketel aspal.

24
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

8) Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan-


kerusakan teknis.
9) Jika pipa tempat penyimpanan air (reservoir, standpipe) dipasang di suatu
gedung, pipa tersebut harus:
a) dipasang di tempat yang strategis demi kelancaran pembuangan.
b) dibuatkan suatu katup pada setiap ujungnya.
c) mempunyai sambungan yang dpt digunakan Dinas Pemadam
Kebakaran
d. Perlengkapan keselamatan kerja
Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam
melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut:
1) Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras selama mengoperasikan atau pemelihara alat-alat.
2) Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena
licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3) Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada
lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
lainnya.
4) Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator
telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5) Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
6) Penutup telinga, diperlukan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan alat yang mengeluarkan suara yang keras/bising,
misalnya pemadatan tanah dengan stamper dan sebagainyanya.

25
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Gambar 3. 1 Gambar Perlengkapan keselamatan kerja

3.3. Pedoman Untuk Pelaku Utama Konstruksi


a. Pedoman untuk manajemen puncak
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk
mengurangi biaya karena kecelakaan kerja, antara lain:
1) Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer
lapangan. Informasi ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadap
program keselamatan kerja yang telah diterapkan.
2) Kunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan
kerja dengan cara yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan
monitoring dan pengendalian mengenai biaya dan rencana penjadualan
pekerjaan.
3) Mengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan
mengalokasikan biaya kecelakaan kerja pada proyek yang dilaksanakan.
4) Mempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat
memberikan jaminan bahwa peralatan atau material yang digunakan utk
melaksanakan pekerjaan dalam kondisi aman.
5) Para pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang
keselamatan kerja dan memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada
pada masing - masing divisi (bagian) untuk program keselamatan kerja.
b. Pedoman untuk manajer dan pengawas
Untuk para manajer dan pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan untuk
mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan
bidang konstruksi:

26
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

1) Manajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan


pekerja konstruksi sehingga harus menerapkan berbagai aturan, standar
untuk meningkatkan K3, juga harus mendorong personil untuk memperbaiki
sikap dan kesadaran terhadap K3 melalui komunikasi yang baik, organisasi
yang baik, persuasi dan pendidikan, menghargai pekerja untuk tindakan-
tindakan aman, serta menetapkan target yang realistis untuk K3.
2) Secara aktif mendukung kebijakan untuk keselamatan pada pekerjaan
seperti dengan memasukkan masalah keselamatan kerja sebagai bagian
dari perencanaan pekerjaan dan memberikan dukungan yang positif.
3) Manajer perlu memberikan perhatian secara khusus dan mengadakan
hubungan yang erat dengan para mandor dan pekerja sebagai upaya untuk
menghindari terjadi kecelakaan dan permasalahan dalam proyek
konstruksi. Manajer dapat melakukannya dengan cara:
a) Mengarahkan pekerja yang baru pada pekerjaannya dan
mengusahakan agar mereka berkenalan akrab dengan personil dari
pekerjaan lainnya dan hendaknya memberikan perhatian yang khusus
terhadap pekerja yang baru, terutama pada hari-harinya yang pertama.
b) Melibatkan diri dalam perselisihan antara pekerja dengan mandor,
karena dengan mengerjakan hal itu, kita akan dapat memahami
mengenai titik sudut pandang pari pekerja. Cara ini bukanlah
mempunyai maksud untuk merusak (“merongrong”) kewibawaan pihak
mandor, tetapi lebih mengarah untuk memastikan bahwa pihak pekerja
itu telah diperlakukan secara adil (wajar).
c) Memperlihatkan sikap menghargai terhadap kemampuan para mandor
tetapi juga harus mengakui suatu fakta bahwa pihak mandor itu pun
(sebagai manusia) dapat membuat kesalahan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara mengizinkan para mandor untuk memilih
para pekerjanya sendiri (tetapi tidak menyerahkan kekuasaan yang
tunggal untuk memberhentikan pekerja).
c. Pedoman untuk mandor
Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam
pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi dengan:

27
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

1) Memperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya


dengan tidak membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara
langsung atau tidak menempatkannya bersama-sama dengan pekerja yang
lama dan kemudian membiarkannya begitu saja.
2) Mengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak
memberikan target produktivitas yang tinggi tanpa memperhatikan
keselamatan dan kesehatan pekerjanya.
Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk
mengurangi kecelakaan kerja dengan cara berikut ini:
3) Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan dari
keselamatan kerja melalui hubungan mereka yang tidak formal maupun
yang formal dengan para mandor di lapangan.
4) Memberikan penekanan mengenai keselamatan kerja dalam rapat pada
tataran perusahaan.
d. Pedoman untuk pekerja
Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan dan
gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi antara
lain adalah:
1) Permasalahan pribadi dihilangkan pd saat masuk lingkungan kerja.
2) Tidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurang mendukung.
3) Taat pada aturan yang telah ditetapkan.
4) Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.
5) Memahami lingkup kerja yang diberikan.

28
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 4 URAIAN PEKERJAAN FISIK /SIPIL

4.1. Pekerjaan Persiapan


a. Pekerjaan Steak Out dan Pematokan
Sebelum melakukan pekerjaan fisik Penyedia jasa diwajibkan untuk melakukan
pekerjaan Steak Out dan Pematokan pada setiap STA (dengan jarak antar STA
sejauh 50 m) dan di lokasi yang ditentukan lain oleh direksi. Patok yang
digunakan terbuat dari kayu uk. 3/5 cm dengan panjang 70 cm, ditanam dalam
tanah sedalam 30 cm. Ujung Patok sepanjang 10 cm dicat warna merah dan
diberi tanda STA.
b. Jalan Kerja dan Perkuatan Jembatan
Khusus untuk pekerjaan bendung dan pekerjaan pendukung lainnya, penyedia
jasa diwajibkan membuat jalan kerja yang diawali dari jalan kabupaten sampai
di lokasi pekerjaan bendung. Dalam penawaran:
1) item pekerjaan jalan kerja, terdiri dari underlag dan pemadatan dengan
cara digilas dengan mesin penggilas.
2) Item pekerjaan perkuatan jembatan, penyedia jasa wajib melaksanakan
perkuatan jembatan sesuai berat muatan yang akan melewati jembatan
tersebut.
c. Direksi Keet dan Barak Kerja
Penyedia jasa harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh Penyedia jasa agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang
baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
gudang sementara Penyedia jasa untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan
lainnya mencakup material penyambung (jointing material).
Penyedia jasa harus menempatkan.dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor
dan/atau gudang dan memberitahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali
ditetapkan lain oleh Direksi.
Sebelum dimulainya pekerjaan pembangunan kantor sementara dan gudang
tersebut, Penyedia jasa harus menyerahkan desain untuk memperoleh
persetujuan Direksi.

29
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Kantor harus dilengkapi dengan:


1) Fasilitas air bersih dan penerangan yang mencukupi
2) Kamar kecil dan tangki septik dengan bidang resapannya
3) Kantor Sementara Penyedia jasa
Kantor harus memiliki ruang yang cukup dilengkapi pula dengan perabot
kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk Direksi dan stafnya.
Penyedia jasa harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak,
jadwal pelaksanaan den data-data terkait, dengan kontrak dan gambar
kerja dan/atau gambar pelaksanaan.
Kantor harus dilengkapi dengan:
a) Fasilitas air bersih dan penerangan yang mencukupi
b) Kamar kecil dan tangki septik dengan bidang resapannya
4) Gudang Sementara Penyedia jasa
Penyedia jasa harus mengatur gudang sementara dengan atap yang
memadai untuk melindunginya dari hujan, dan dengan peralatan pengatur
sirkulasi udara. Lantai gudang harus terhindar dari rembesan air tanah dan
sekeliling gudang dijaga dari kemungkinan pencurian dan kerusakan
selama periode pelaksanaan pembangunan.
d. Mobilisasi dan Demobilisasi
1) Penyedia Jasa wajib memobilisasi tenaga kerja paling lambat 1(satu)
minggu setelah diterbitkannya SPMK.
2) Setiap Biaya memobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, material, dan alat
kerja yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
e. Air dan Listrik Kerja
1) Penyedia Jasa wajib menyediakan kebutuhan air dan listrik kerja yang
diperlukan selama kegiatan proyek berlangsung.
2) Setiap pekerjaan yang dilakukan malam hari Penyedia Jasa wajib
menyediakan penerangan yang cukup.
f. Papan Nama Proyek
1) Penyedia diwajibkan membuat dan memasang Papan Nama Proyek dan
ditempatkan pada tempat yang dianggap tepat dan dapat dilihat dari jalan
yang dapat dikonsultasikan dengan Pengawas/Direksi Proyek, selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah terbitnya SPMK.

30
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2) Papan nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut:
a) Ukuran papan 100 x 150 cm harus dibuat dari bahan kayu kamper.
b) Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah penyokong
berukuran 3x7 cm dibuat dari bahan kayu kamper atau sejenis yang
diketam halus.
c) Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan
terletak setinggi 150 cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan
penyokong ditanam dalam lobang-lobang yang kemudian dicor dengan
beton tumbuk campuran 1:3:5 sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10
cm di atas tanah.
d) Pengecatan Papan Nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni
sekali, cat dasar sekali dan cat penutup sekali.
e) Warna-warna diatur menurut petunjuk direksi.
g. Pengadaan dan Pemasangan Nomenklatur ukuran 20 cm x 30 cm tebal 2 cm
Nomenklatur terbuat dari batu marmer pilihan bertuliskan nama instansi, nama
bangunan, dan nama lokasi. Tulisan diukir dan dicat warna hitam sesuai
Standard nomenklatur atau menurut petunjuk Direksi.
Nomenklatur dipasang pada bangunan inti, pelaksanaan harus sesuai gambar
dan mengikuti petunjuk direksi. Biaya pengadaan dan pemasangan menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.
h. Rambu-rambu Pengaman
Membuat dan memasang rambu-rambu pengaman yang memadai sesuai
kebutuhan untuk keselamatan pemakai jalan dan pekerja proyek di setiap lokasi
pekerjaan yang dianggap perlu. Setiap terjadi kecelakaan yang ditimbulkan oleh
kelalaian Rekanan/penyedia baik karena menyangkut rambu-rambu dan
peringatan maupun peletakan alat-alat dan bahan bangunan yang tidak teratur
menjadi tanggung jawab Rekanan/ penyedia jasa.
i. Mix desain
Penyedia diwajibkan membuat mix desain untuk pekerjaan beton, yang dibuat
oleh Laboratorium penguji sesuai petunjuk dengan Pengawas/Direksi
Pekerjaan, sebagai acuan komposisi campuran beton sesuai Karakteristiknya
untuk pelaksanaan di lapangan.

31
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

4.2. Pekerjaan Bongkaran


a. Pekerjaan Pembongkaran
Bangunan-bangunan yang sudah ada, pondasi beserta batu-batuan, batang-
batang pohon, akar atau benda lain yang tak terduga keberadaannya yang
dijumpai dalam penggalian harus disingkirkan oleh Penyedia Jasa. Biaya
menyingkirkan benda-benda tersebut adalah menjadi tanggungan penyedia
jasa.
Pekerjaan Pembongkaran (dinding-dinding, pondasi-pondasi, saluran-saluran
air, rel, pagar-pagar, tebing jalan, paving dan lain-lain) harus dilaksanakan
dengan sangat hati-hati. Semua material sisa bongkaran tetap menjadi milik
Direksi dan harus disimpan di lapangan untuk digunakan kembali kemudian
hari.
Material yang tidak terpakai lagi seperti puing-puing, sampah-sampah, dan
sebagainya harus dibuang langsung ke tempat pembuangan yang dipilih oleh
penyedia jasa dengan sepengetahuan Direksi. Semua bangunan, kebun dan
pohon-pohon yang ada harus dijaga sedemikian rupa supaya tidak rusak.
b. Sarana yang sudah ada di bawah tanah
Penyedia Jasa kerjasama dengan Direksi, harus menghubungi Pejabat Instansi
setempat yang berwenang atas sarana-sarana di bawah tanah tersebut dan
melakukan kerjasama dengan mereka selama pelaksanaan pekerjaan, di
bawah koordinasi Direksi, letak semua jaringan sarana utama yang akan
mengganggu pekerjaan harus dipastikan lebih dahulu. Galian catatan atau
petunjuk-petunjuk di atas tanah. Penggalian percobaan yang diperlukan guna
menentukan termasuk di dalam biaya satuan galian umum penyedia jasa.
Dimana terjadi pertentangan kepentingan antara sarana yang ada dengan
pelaksanaan pekerjaan, Direksi akan memerintahkan perubahan jalur atau
perubahan perencanaan, guna memungkinkan perubahan jalur dibuat sebelum
pekerjaan dilaksanakan harus dilakukan penggalian percobaan minimum
seminggu sebelum pekerjaan dimulai. Dimana sambungan jaringan sarana
bertentangan kepentingan dengan pekerjaan yang permanen, pengalihannya
akan disetujui oleh Direksi secara terperinci bila ada sambungan ditempat
tersebut. Perubahan jalur akan dilakukan oleh penyedia jasa dan
penyimpangan-penyimpangan lainnya oleh instansi yang berwenang atas

32
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

sarana yang bersangkutan. Direksi akan mengkoordinir pekerjaan ini dan akan
memberi petunjuk setiap pengalihan secara terinci. Penyedia Jasa harus
mengambil tindakan seperlunya untuk menghindari kerusakan pada jaringan
sarana tertanam yang ada beserta sambungan-sambungan ke bangunan-
bangunan.
Kerusakan yang menurut pendapat Direksi seharusnya dapat dihindari secara
wajar, harus diperbaiki dengan tanggungan biaya penyedia jasa. Penyedia jasa
harus membuat penunjang darurat secukupnya pada jaringan sarana dan
sambungan yang ada atau hanya sebagian saja atau yang ada dan terpaksa
menjadi lemah akibat galian.
c. Kabel-kabel yang tergantung di atas
Penyedia jasa harus berusaha mengambil langkah-langkah yang perlu seperti
membuat tiang-tiang penyangga sebagai usaha pengamanan jika
pembangunan berlangsung di bawah kabel-kabel dan harus memenuhi semua
ketentuan-ketentuan pengamanan dari Perusahaan Listrik Negara, Perumtel
untuk mencegah adanya kecelakaan yang timbul akibat penggunaan peralatan.
d. Pembersihan Lokasi
Penebangan semak dan pepohonan dengan lingkaran batang pohon lebih kecil
dari 50 cm harus termasuk harga galian yang ditawarkan. Kayu pohon-pohon
yang ditebang tetap menjadi milik Pemilik Proyek. Pembersihan Tanah dari
rumput atau tanaman lain tidak dibayar terpisah dan harus termasuk harga
satuan galian tanah yang bersangkutan.
e. Pekerjaan Pengukuran Lapangan
Semua informasi yang diterima dari Direksi seperti peta-peta, sketsa-sketsa,
titik-titik ketinggian Patok-patok dan lain-lain harus dirahasiakan dan diperiksa
di lapangan. Semua biaya untuk mendapatkan informasi yang diperoleh harus
ditanggung penyedia jasa dan dimasukan dalam butir-butir ysng sesuai di
dalam Daftar Volume Pekerjaan.

4.3. Pekerjaan Tanah


Semua pekerjaan tanah dikerjakan sesuai dengan letak elevasi, kemiringan dan
penampang yang diminta dalam gambar dengan memperhitungkan ruang kerja
dan ukuran bangunan. Tanah galian yang memenuhi syarat, setelah memperoleh

33
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

persetujuan Direksi pekerjaan Pelaku aktifitas dapat dipakai sebagai tanah


timbunan secepat mungkin sehingga tidak mengganggu lingkungan. Tanah yang
dipakai untuk menimbun harus disingkirkan atau dibuang dari lokasi dengan
segera. Pekerjan Tanah adalah pekerjaan pembersihan, penggalian, penimbunan,
pemadatan, dan membuang ke tempat lain, mengeringkan air dan mengembalikan
lapisan jalan yang digali, semua galian dan bongkaran yang tidak digunakan untuk
pengerukan kembali harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi atas
beban penyedia jasa.
a. Pekerjaan Pembersihan
1) Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian
atau melakukan pengurugan.
2) Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak,
tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di
permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara
waktu dan semua item yang terdapat di area galian.
3) Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
Penyedia Jasa konstruksi tanpa persetujuan Direksi.
4) Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran, seluruhnya
harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh penyedia
jasakonstruksi dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan
yang akan disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan
diperbaiki kembali seperti semula harus disimpan dan dijaga dengan baik.
b. Pekerjaan Galian
1) Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun (kabel listrik,
kabel tilpon, dan lain-lain) yang ditemui termasuk pula semua hambatan
yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan,
apabila terjadi kerusakan maka akan menjadi tanggung jawab penyedia
jasa. Penyingkiran bahan ini harus sesuai dengan jalur dan kemiringan
yang ditentukan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh Direksi.
2) Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh Direksi sebagai
bahan yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan.

34
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

3) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan, memasang dan memelihara


semua pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding
sisi galian dan semua pemompaan, pengeringan atau cara lain yang
disetujui untuk menyingkirkan atau mengeringkan air, termasuk
penanganan terhadap air hujan dan air buangan yang berasal dari berbagai
sumber guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun
kepemilikan yang berada di sekitarnya.
4) Pada bagian-bagian yang dianggap mudah longsor Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang
pengaman atau cara lain. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat
gugurnya tanah, dengan alasan apapun menjadi tanggungan Penyedia
Jasa Konstruksi.
5) Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan
ketinggian yang ditunjukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh
Direksi.
6) Lebar galian harus sesuai dengan gambar rencana atau yang ditentukan
oleh direksi.
7) Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang
dan harus segera ditutup dalam waktu tidak lebih 1 hari yang diijinkan
direksi.
8) Galian harus digali sampai kedalaman yang ditentukan sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar standar agar memberi dukungan yang
menerus dan seragam dan menopang pipa pada tanah yang padat dan
tidak terganggu pada setiap titik di antara lubang sambungan. Dan apabila
ditemukan batu, harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas.
9) Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak
stabil seperti lumpur dan sebagainya, jika menurut pengamatan Direksi
harus disingkirkan, maka penyedia jasa harus menyingkirkan bahan-
bahan yang tidak stabil tersebut.
c. Pekerjaan Urugan
1) Urugan mencakup menyediakan, menempatkan, memadatkan dan
dirapikan semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa
dan galian untuk bangunan lainnya.

35
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2) Urugan tidak boleh dijatuhkan langsung pada pipa atau bangunan lainnya.
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus
berupa bahan yang terpilih atau mendatangkan dari luar bahan lain yang
lebih baik.
3) Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang diperiksa dan
disetujui oleh direksi. Untuk tiap-tiap urugan tanah pilihan harus dipadatkan
dengan alat pemadat (stamper) dengan ketebalan ± 20 cm.
4) Urugan tanah bekas galian untuk pondasi lainnya harus dilakukan perlapis
dengan ketebalan 20 cm dan dipadatkan dengan alat stamper. Tanah yang
dipergunakan harus bersih dari kotoran organik dan kotoran lainnya yang
dapat merusak kestabilan konstruksi. Urugan yang dilaksanakan kurang
hati-hati yang berakibat terjadinya penurunan, harus segera diurug ulang
setelah perintah pertama dari Direksi dan harus diurug sampai dengan
tinggi yang dikehendaki. Urugan tanah dilaksanakan pula pada semua
bagian yang harus ditinggikan dengan cara penimbunan dan pemadatan
sesuai gambar bestek. Sisa-sisa tanah/material bekas galian setelah
pengurugan selesai harus diangkut dan dibuang jauh-jauh sehingga
bersih/rapi.
5) Bahan urugan bilamana tidak disebutkan lain dalam Spesifikasi dan
Gambar Rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut:
a) Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau
diangkat, yang tidak mengandung batu atau benda padat yang
ukurannya tidak lebih besar dari 5 cm dalam bentuk apapun dan juga
tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar, semak atau
tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non expansive
nature).
b) Urugan pasir
c) Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir
halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang,
abu, sampah atau bahan lainnya yang menurut direksi ditolak. Bahan
tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari 10
% berat barang keseluruhan.

36
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

6) Lapisan alas, bahan lapisan alas adalah pasir dengan ketebalan 10 cm


atau ditentukan dalam gambar.
7) Urugan Di atas Pipa, Dari garis tengah pipa, dan perlengkapannya sampai
pada kedalaman 10 cm di atas pipa Baja (Steel), galian harus diurug
dengan peralatan tangan (manual) atau cara mekanis lainnya yang telah
disetujui. Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang di
tunjukaan dalam Gambar Rencana, dan ditempatkan secara berlapis
dengan ketebalan tidak rnelebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat
pemadat. Dalam hal Pipa POLYETHELENE (PE), galian harus diurug
dengan cara konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui direksi
pekerjaan, pada kedalaman 30 cm di atas puncak pipa PE dan tidak
merusak pipa.
8) Urugan Sampai Permukaan, Dari kedalaman 10 cm di atas pipa sampai
pada permukaan, galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual)
atau cara mekanis yang telah disetujui dengan bahan terpilih atau bahan
lain yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi
20 cm, dan dipadatkan dengan, tongkat pemadat untuk mencegah
amblasnya permukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.
Dalam hal Pipa POLYETHELENE, galian harus diurug dengan tangan
manual atau cara mekanis yang telah disetujui direksi pekerjaan, dan
kedalaman sesuai gambar.
9) Pengerasan Jalan, penyedia jasa setelah menimbun kembali parit-parit
menurut persyaratan-persyaratan, harus mengembalikan permukaan jalan
sama dengan keadaan seperti semula. Pengeluaran biaya untuk pekerjaan
ini dianggap telah termasuk dalam biaya satuan penggalian dan
penimbunan kembali parit-parit. Penimbunan kembali, harus dilaksanakan
menurut gambar-gambar rencana. Meskipun informasi-informasi yang
bersangkutan telah diberikan oleh Pemberi Tugas atau Direksi/Tenaga Ahli,
Penyedia jasa tetap berkewajiban memastikan tingkat pekerjaan ini
berdasarkan pemeriksaan lapangan yang diadakan sendiri. Sebagai
tambahan, pengaspalan kembali jalan-jalan bekas galian pipa dapat
dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat, akan tetapi atas biaya
Penyedia jasa.

37
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

10) Pada pengurugan pipa HDPE, galian harus diurug dengan cara
konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui.

d. Buangan Tanah
Semua pekerjaan buangan tanah dilakukan di sekitar lokasi yang
memungkinkan untuk membuang hasil galian atau sesuai petunjuk direksi.

4.4. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran


a. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah:
1) Pasangan batu belah 1 PC: 4 PP
2) Plesteran 1 PC: 3 PP termasuk acian
b. Bahan yang dipakai adalah:
1) Batu belah bermutu baik, produk lokal dan memenuhi persyaratan dan
bahan-bahan PUBBI 1983.
2) Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang
akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter lubang
sebesar 10 mm.
3) Pasir pasang diambil dari penambangan terdekat, Pasir Beton diambil dari
tempat penambangan terdekat yang kualitasnya memenuhi.
4) Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I.8 tipe I menurut
ASTM dan memenuhi S 400 Standart Portland Cement.
c. Adukan/campuran
Adukan 1 Pc: 4 Ps dilaksanakan untuk pasangan batu belah dan plesteran
seperti tercantum di atas.
d. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pekerjaan pasangan batu belah harus bagus dan terkontrol kemiringannya
1:2. Batu blondos tidak boleh dipasang atau menurut petunjuk
Direksi/Pengawas.
2) Pekerjaan plesteran pada pasangan parapet dikerjakan hanya pada sisi
atas dan samping atau sesuai petunjuk Direksi. Adukan yang dipakai 1 Pc:
4 Ps dengan ketebalan 20 mm.

38
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

4.5. Pekerjaan Beton


a. Lingkup Pekerjaan
1) Termasuk dalam lingkup pekerjaan beton adalah meliputi: Lantai, Plat
dinding, Plat penutup, Kolom, Balok, Pondasi Jembatan Pipa, dan Box
Culvert, Reservoir, Tubuh Bendung, dan lain-lain.
2) Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan
pelaksaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksaan yang telah disediakan untuk pekerjaan ini.
b. Pedoman Pelaksanaan
1) Peraturan umum yang digunakan adalah Peraturan Beton Indonesia (PBI-
1971) dan untuk hal-hal yang belum terjangkau PBI-1971, dapat digunakan
peraturan-peraturan lainnya, seperti ASTM.
2) Kualitas Beton
a) Mutu beton yang digunakan adalah K-350.
b) Beton yang digunakan harus ditest mutunya dari benda uji dengan
persyaratan sesuai dengan PBI-1971.
Hal-hal lainnya yang tidak disebutkan harus memenuhi persyaratan yang
berlaku.
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan bangunan, Pelaksana harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as bangunan seperti pada gambar
konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.
2) Pelaksana wajib melaporkan kepada Pengawas lapangan bila ada
perbedaan gambar-gambar dari konstruksi dengan gambar-gambar
Arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
c. Persyaratan Bahan Pekerjaan Beton
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement
menurut NI 8 atau menurut ASTM, memenuhi S 400 menurut Standard
Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia.
b) Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
c) Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila di pasaran tidak
diperoleh semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.

39
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

d) Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang
sudah digunakan disertai jaminan dari Pelaksana yang dilengkapi
dengan data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti
setaraf dengan mutu semen yang digantikannya.
e) Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Agregat
Agregat yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI-
1971, terdiri dari:
a) Pasir beton (agregat halus).
Kadar lumpur tidak boleh melampaui 4 % berat pasir beton. Agregat
halus, keras, bebas lumpur, bersih dari / tidak boleh tercampur tumbuh-
tumbuhan, biji-bijian, akar-akaran yang nantinya akan merusak
bentuk/kualitas beton sehingga mempengaruhi penggunaan bahan
material pada lembar akhir bestek ini.
b) Koral atau crushed stone (agregat kasar):
(1) Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5
cm, dan tidak lebih seperempat dimensi beton yang terkecil dari
bagian konstruksi yang bersangkutan.
(2) Khusus untuk pekerjaan beton, di luar lapis pembesian yang berat
batas maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
(3) Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup rumit)
digunakan koral split pecah/giling mesin.
3) Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahan-
bahan yang bersifat merusak beton dan baja tulangan atau campuran, yang
mempengaruhi daya lekat semen.
4) Besi Beton (Steel Reinforcement)
a) Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
(1) Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971).
(2) Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak
cacat (retak-retak, mengelupas, luka).

40
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

(3) Mempunyai penampang yang sama rata.


(4) Disesuaikan dengan gambar.
b) Membengkok dan meluruskan besi beton untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
c) Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-
ketentuan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
d) Mutu tulangan yang digunakan adalah U24 dan U32.
e) Besi beton harus disuplai dari satu sumber (manufacture) dan tidak
dibenarkan untuk mencampuradukkan bermacam-macam jenis besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
f) Pelaksana diharuskan mengadakan contoh pengujian mutu besi beton
yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi.
g) Batang contoh diambil di bawah kesaksian Direksi berjumlah minimum
3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan yang diameternya sama,
dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm.
h) Panjang stek untuk penyambungan atau penyambungan batang-batang
tulangan minimal 40 kali diameter tulangan (40 D).
i) Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan
mendapat persetujuan dari Direksi. Hubungan antara besi beton satu
dengan lainnya harus menggunakan kawat besi beton (kawat bendrat),
diikat dengan teguh, tidak menggeser selama pengecoran beton dan
bebas dari tanah dan kotoran lainnya.
5) Penggantian Besi
Pelaksana harus mengusahakan supaya besi yang dipasang benar sesuai
apa yang tertera dalam gambar.
Dalam hal di mana berdasarkan pengalaman Pelaksana atau pendapatnya
mengalami kekeliruan, kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada, maka Pelaksana dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, hal ini secepatnya
diberitahukan kepada Pengawas Lapangan untuk sekedar informasi.

41
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Pelaksana sebagai


pekerjaan tambahan, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Konsultan
Perencana. Mengajukan usul dalam rangka kejadian tersebut di atas
adalah juga merupakan kewajiban bagi Pelaksana.
Jika Pelaksana tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter terdekat dengan syarat:
Harus ada persetujuan dari Pengawas Lapangan.
Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam
gambar.
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kerumitan pembesian di
tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.
Toleransi Besi:

Tabel IV - : Toleransi Besi


Diameter, ukuran sisi
(atau jarak antara dua Variasi dalam berat Toleransi
permukaan yang yang diperbolehkan diameter
berlawanan)
Di bawah 10 mm 7% 0,4 mm
10 mm sampai 16 mm (tapi
5% 0,4 mm
tidak termasuk  16 mm)
16 mm sampai 28 mm 5% 0,5 mm
Sumber: pedoman SNI 07-2052-2002

6) Bekisting yang Digunakan


a) Bekisting harus dibuat dari papan kayu atau kayu lapis dengan
ketebalan yang cukup dengan rangka kayu yang kuat, tidak mudah
berubah bentuk dan jika perlu menggunakan baja.
b) Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga
kemungkinan bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan dapat

42
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya


adukan (mortar leakage).
c) Susunan bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur,
sehingga pengawasan atas kekurangan dapat mudah dilakukan.
d) Penyusunan bekisting harus sedemikian rupa, sehingga pada waktu
pembongkaran tidak akan merusak dinding, balok, plat atau kolom
beton yang bersangkutan.
e) Pada bagian yang terendah pada setiap fase pengecoran dari bekisting
kolom atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
f) Bidang bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
g) Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian
rupa agar tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting.
h) Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga
atau silangan - silangan bekisting menjadi tanggung jawab Pelaksana.
i) Pembongkaran Bekisting cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton
mencapai kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2x beban sendiri
atau minimal 21 hari.
j) Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan
bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
k) Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi
beton seluruhnya terletak pada Pelaksana dan perhatian Pelaksana
mengenai pembongkaran cetakan ditujukan kepada PBI-1971 dalam
pasal yang bersangkutan.
l) Pembongkaran harus memberitahu Direksi Pekerjaan bilamana
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi
yang utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan
itu, tidak berarti Pelaksana terlepas dari tanggung jawabnya.
7) Tata Cara Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a) Pengiriman bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadual
pelaksanaan dan karena lokasi pembangunan terletak pada jalur yang

43
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

sibuk disiang hari maka pengiriman dan pembongkaran bahan harus


dilakukan malam hari.
b) Penyimpanan Semen.
(1) Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantung/zak yang
utuh. Berat semen harus sama dengan yang tercantum pada zak.
(2) Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari
tanah.
(3) Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras. Jika ada
bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan
hancur oleh tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang
mulai mengeras ini tidak lebih dari 5 % berat semen.
(4) Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan
semen yang sama dengan jumlah syarat bahwa kualitas beton
yang dihasilkan harus sesuai dengan yang diminta oleh Perencana.
(5) Pengiriman barang dengan kendaraan besar hanya dapat
dilaksanakan pada malam hari.
d. Pelaksanaan Pengecoran Beton
1) Prosedur Pengecoran
a) Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya
kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
b) Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat
persetujuan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ke
tempat pekerjaan.
c) Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
d) Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat
persetujuan tertulis dari Pengawas.
e) Pengecoran harus dilaksanakan secara kontinyu tanpa berhenti untuk
keseluruhan dan diberi tanda maupun tanggal pengecorannya.

44
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

f) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan


menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang
akan menyebabkan pengendapan agregat.
g) Beton dipadatkan dengan menggunakan alat vibrator selama
pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak acuan maupun posisi tulangan.
h) Pelaksana harus menyediakan vibrator-vibrator untuk menjamin
efisiensinya tanpa adanya penundaan.
i) Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan
pengendapan agregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-
lain harus dihindarkan.
2) Daftar Kualitas Beton
a) Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah
K-350 atau sesuai dengan gambar (tegangan tekan hancur karakteristik
untuk kubus beton 15 x 15 x 15 atau selinder pada usia 28 hari dengan
derajat konfidensi 0,95). karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam PBI-1971.
b) Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk
memenuhi kualitas beton ini.
c) Pada masa permulaan pembetonan, Pelaksana harus membuat satu
benda uji per m3 beton hingga dapat dengan cepat diperoleh 20 benda
uji yang pertama. Pengambilan benda-benda uji tersebut harus dengan
periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
d) Pelaksana harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yang dibuat, laporan tersebut harus disahkan oleh Pengawas Lapangan
dan dilengkapi dengan angka karakteristiknya.
e) Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
f) Pengawasan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi
tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara
terbuka.
g) Jika dianggap perlu, maka Pelaksana harus mengadakan percobaan
kubus umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan-ketentuan hasilnya tidak

45
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

boleh kurang 65 % kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil


kekuatan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang
diminta, maka harus dilakukan pengujian beton di tempat dengan cara-
cara yang ditentukan dalam PBI-1971 dengan biaya yang ditanggung
Pelaksana.
h) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya separasi
komponen-komponen beton.
i) Pemadatan beton harus menggunakan Vibrator.
j) Kelas dan mutu dari bahan beton harus sesuai dengan Standar Beton
Indonesia NI-2-P.B.I 1971, menurut tabel di bawah ini:

Tabel IV - : Kelas dan Mutu Bahan Beton


Bm Kategori Pengawasan Terhadap
Bk S = 46 Dari
No Mutu KG/ KG/ Bangunan Kualitas Kekuatan
CM2 CM2 (Tujuan) Agregat Tekanan
I BO - - Non Pemeriksaan Tidak ada
Strukturil dengan mata Pengujian
II B1 - - Strukturil Pemeriksaan Tidak ada
dengan teliti Pengujian
K.125 125 200 Strukturil Pengujian Pengujian
mendetail akan
dengan analisa diadakan
ayakan
K.175 175 250 Strukturil Pengujian Pengujian
mendetail akan
dengan analisa diadakan
ayakan
K.225 225 300 Strukturil Pengujian Pengujian
mendetail akan
dengan analisa diadakan
ayakan
III >K.225 > 225 > 300 Strukturil Pengujian Pengujian
mendetail akan
dengan analisa diadakan
ayakan
Sumber: pedoman SNI 07-2052-2002
 k = Kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana
dari sejum lah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji,
kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas
sampai 5% saja.
 b = Kekuatan tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji
(kg/cm²)

46
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

 bm= Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)

Menurut Rumus:
N b
 bm =  ------
1 N
Keterangan:
N = Jumlah seluruh nilai hasil pemeriksa atau jumlah seluruh benda uji
yang diperiksa yang harus diambil minimum 20 buah.
s = deviasi standar (kg/cm2)

s
 b bm
1 1 2

N 1
k = bm – 1,64 s

Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan dengan kekuatan tekan beton
senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji
kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.
Untuk mutu campuran beton K 225 digunakan ukuran kerikil maksimal 20
mm dengan nilai slump 8 – 12 cm dan dilakukan pengujian terhadap
tekanan beton.
3) Pelaksanaan Beton
a) Mulai pengecoran harus sepengetahuan dan seijin Direksi Kegiatan
dan Konsultan Pengawas.
b) Sebelum mengadakan pengecoran, semua cetakan dibersihkan dari
segala macam kotoran.
c) Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang bocor dan
harus kokoh sehingga kedudukan dan bentuknya tetap, tidak bergetar,
bergeser maupun melendut pada waktu dan setelah pengecoran, tetapi
mudah dibongkar.
d) Sebelum pengecoran, penulangan diteliti kembali dan disesuaikan
dengan gambar, kalau ada yang bengkok/berubah posisinya harus
dikembalikan.
e) Perubahan/penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan
pelaksanaan dengan gambar kerja harus sepengetahuan dan dengan
persetujuan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
4) Curing dan perlindungan atas beton.

47
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

a) Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengeringan


terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan
perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
b) Semua permukaan beton yang terbuka dijaga agar tetap basah selama
4 hari dengan menyemprotkan air pada permukaan beton tersebut.
c) Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus diperhatikan. Pelaksana harus
bertanggungjawab atas retaknya beton akibat kelalaian ini.

e. Perawatan Beton
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan.
3) Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.
f. Tanggung Jawab Pelaksana
1) Pelaksana bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi yang diberikan.
2) Jika Pengawas Lapangan memberi ketentuan-ketentuan tambahan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan di atas atau yang telah
tertera dalam gambar, maka ketentuan tambahan tersebut menjadi
tanggung jawab Pengawas Lapangan, ketentuan tambahan ini harus
dibuat secara tertulis.

BAB 5 URAIAN PEKERJAAN PERPIPAAN

48
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

5.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam kontrak/pekerjaan ini adalah pengadaan
bahan, fitting dan peralatan peralatan perpipaan dan Penyedia jasa harus
menyediakan dan menyerahkan semua pipa dan fitting, valve, coupling, mur, baut,
gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam
Daftar Kuantitas dan Bahan atau dalam gambar/ drawing.
Penyedia jasa harus meyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana
dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting,
valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan tekanan kerja normal tidak
lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar.
Penyedia jasa harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari
pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan
kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia jasa juga harus
menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di
pabrik dan berlaku untuk semua jenis Barang.
Penyedia jasa diharuskan menyerahkan keterangan-keterangan tentang cara-cara
penyimpanan dan penanganan barang yang harus mendapat persetujuan dari
Pihak Pembeli terlebih dahulu. Acuan ke standar Internasional dan nasional atau
publikasi yang tertera di dalam Spesifikasi Teknis ini dimaksudkan sebagai
kerangka acuan/konfigurasi, tipe dan kualitas secara umum.

5.2. Referensi Standar


Referensi pada standar dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SII.
Bila ternyata belum ada SII untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan Standard lain, dengan syarat
bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang
ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
Standard yang dapat diterima adalah:
49
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

a. SII - Standar Industri Indonesia


b. ISO - InterNational Standardization Organization
c. JIS - Japanesse Industrial Standard.
d. BS - British Standard
e. DIN - Deutsche Industrie Norm.
f. AWWA - American Water Works Association
g. ASTM - American Society for Testing and Materials
h. ANSI - American National Standard Institute
i. AS - Australian Standard

Sertifikasi Air Minum


Semua material yang dipasok harus mempunyai sertifikat untuk pemakaian air
minum dan tidak boleh mengandung unsur yang bisa bermigrasi kedalam air
dalam jumlah yang cukup sehingga meracuni air. Semua material harus
mempunyai sertifikat aman untuk menyalurkan air yang dikeluarkan oleh
laboratorium penguji independen.
Sertifikat Pabrik
Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan sertifikat dari pabrik yang menyatakan
bahwa meterial, proses pengerjaan, uji tekan hidrostatik sesuai dengan yang
diminta oleh Pihak Pembeli.

5.3. Pengadaan Pipa Dan Aksesoris


Penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut di atas
sesuai dengan dokumen pelelangan, yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini
akan ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas lapangan seperti:
a. Pipa Galvanize yang diadakan harus berkualitas baik dan mempunyai sertifikat
ISO 9001 dengan menyertakan brosur yang ditawarkan. Aksesoris harus
berkualitas baik berdasarkan persetujuan Direksi/Panitia pemeriksa
pekerjaan/pengawas lapangan.
b. Ukuran dan Jumlah barang harus sesuai dengan Kontrak. Bila ada perubahan
harus atas persetujuan Direksi.

50
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

5.4. Pengiriman Dan Pembongkaran Pipa


a. Semua Pipa yang sudah diadakan sebelum dikirim, penyedia jasa harus
memberitahu kepada direksi mengenai hari, tanggal berapa pipa akan dikirim.
b. Penyedia jasa harus menyediakan gudang sementara untuk pembongkaran
pipa dan harus memperhatikan beberapa aspek:
1) Keamanan harus terjaga
2) Kemudahan saat pembongkaran
3) Tidak jauh dari lokasi jaringan pipa yang akan dipasang.
c. Pembongkaran Pipa:
1) Pada saat Pipa dikirim sebelum dibongkar harus diperiksa oleh
Direksi/PPP. Tentang ukuran dan kualitas barang dan diterangkan dalam
Berita acara.
2) Pipa harus terlindung dari sengatan matahari.
3) Tumpukan pipa harus teratur rapi dan tidak boleh terlalu tinggi (sesuai
petunjuk direksi).
4) Penumpukan pipa harus dikelompokkan jenis dan diameter, pipa tidak
boleh dicampur.
5) Setelah pipa tersusun, pipa akan diperiksa oleh Direksi pada hari dan
tanggal pengiriman/penerimaan barang.

5.5. Bahan Pipa Dan Fitting


Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Pelaksana
Pekerjaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun.
Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum
dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa bahan pipa yang ditawarkan
mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa
yang tercantum dalam dokumen lelang ini.

5.6. Uji Pipa


a. Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm 2, dan tekanan
pengujian minimal 1,5 (satu koma lima) kali tekanan kerja pipa. Bila dianggap

51
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

perlu, atas permintaan Direksi Pekerjaan, Penyedia jasa harus dilakukan


pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting
pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya Penyedia jasa. Jumlah pipa/fitting pipa
yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.
Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka
Penyedia jasa harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi.
b. Pipa yang sudah dikirim di lapangan akan dilakukan tes / uji random baik
tekanan pipa, ketebalan pipa dan bahan (komposisi) pada laboratorium
independen yang ditunjuk oleh pengguna jasa atas biaya penyedia jasa.
c. Sebelum dilakukan pengiriman pipa di lapangan pengguna jasa akan
melakukan peninjauan pabrik atas biaya penyedia jasa.

5.7. Valve
a. Umum
Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan
dan menurut Standard yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran
yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan
dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor
dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan:
1) Nama atau Merk Dagang Pembuatnya.
2) Tahun pembuatan (97 berarti 1997).
3) Tekanan kerja.
4) Diameter nominal.
5) Arah panah aliran bila valve tersebut untuk digunakan satu arah aliran.
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/ kuningan, bila
tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi tuang atau besi
tempa dan jenis sambungan dari sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight
joints are made on the threads".
Valve dengan diameter 50 mm ke atas menggunakan sambungan sistim
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.

52
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang


dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang diakui.
Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan peritungan desain atas permintaan
Direksi Pekerjaan.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh
Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 Bar dan
untuk flange harus mempunyai dimensi yang sesuai dengan Standard ISO
2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10 %.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dari flange valve, mur baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material
bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket
minimal 3 mm, terbuat dari karet sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
handweel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Pelaksana Pekerjaan harus
menyertakan besarnya maximum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve
yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan
lain-lain yang berkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non
toxic coaltar epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum Coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang
berkontak dengan air harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat
larut tidak boleh digunakan.

53
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set


untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Inggris.
Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang
menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.
b. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka Gate valve
yang ditawarkan adalah Gate valve dari jenis "Soft/Resilent seated non rising
systeam".
Valve harus memenuhi Standard "Gate Valve for Water and Other Liquids"
(AWWA C 500) atau Standard internasional lain yang sama atau yang lebih
tinggi kualitasnya; dan didesain khusus untuk tekanan kerja yang tidak lebih
kecil dari 10 Bar.
Gate Valve dari jenis resilent-seated terdiri dari iron body ressilent seated Gate
valve dengan jenis tangkai non rising (NRS). Valve harus dirancang untuk
saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari
diameter nominal valve dalam posisi terbuka.
Badan valve harus terbuat dari ductile iron dengan double flange. Flange harus
memenuhi standar ISO 2531, face to face memenuhi ISO 5732 seri 14. Untuk
steam seal harus disediakan gland packing atau O-ring termasuk pressure
actuated steam seal lainnya.
Penawaran Gate valve adalah berikut hand wheel, kecuali bila disebut lain
dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka Gate valve harus dilengkapi
dengan cap untuk steamnya dan sudah dibaut.
Untuk Gate valve yang tanpa hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee
Key) minimal satu buah dan maksimum satu untuk setiap 20 buah yang
seukuran.Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface box/
street cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle
maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah tergalvanis. Harga
penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk
melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.

54
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Badan dari Gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan Gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge Gate).
Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical mounting).
Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam
posisi terbuka.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts), mur baut yang digunakan pada bonnet, packing plate, gland dan lainnya
harus dari bahan stainless steel (kecuali ditentukan lain dan memenuhi ISO
1461 atai ISO/R 898 class min.8.8.
Gasker/Rubber terbuat dari nitrile butadine Rubber (NBR) dan memenuhi
Standard ISO 4633.
Pengoperasian Gate valve resilent seated Gate valve tipe NRS memerlukan
kunci mur dan roda pemutar dari tiper tersebut tanpa perbandingan roda gigi.
Kunci mur dan roda pemutar dari tipe tersebut harus terbuat dari cast iron atau
ductile cast iron. Kunci mur luasnya 32 mm2 pada bagian atas pada bagian
dasar dan tinggi 70 mm. Tipe roda pemutar adalah ruji/jari-jari. Tipe piringan
atau roda pemutar tidak digunakan. Diameter roda pemutar tidak boleh kurang
dari yang tercantum dalam tabel berikut, kecuali ditentukan lain, semua Gate
valve termasuk resilent-seated Gate valve, tipe NRS dengan diameter 150 mm
atau lebih harus dilengkapi dengan petunjuk valve yang dapat dibaca dalam
persen dengan minimum ukuran 25 %.

Tabel IV - : Spesifikasi Gate Valve

55
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Diameter Nominal Minimum Diameter Roda


(mm) Pemutar (mm)
50 160
80 180
100 250
150 300
200 350
250 400
300 400
350 450
400 500
Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016

c. Katup Udara (Air Release Valve)


Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut:
1) dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
2) dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
3) dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
4) dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sdg dilepaskan.
5) aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan Standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit,
stainlees steel atau Acrynolitrile Butadiene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar di atas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran. Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan
minimum 0,1 bar.
Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly
valve) dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan Rubber
seat, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti "Standards for Rubber Seated Butterfly Valves" (AWWA

56
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Designation C 504) atau Standard internasional lain yang disetujui yang


sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
2) Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
3) Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
Standard AWWA C 504.
4) Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan
5) Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
6) Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup
rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
7) Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka
atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
8) Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification
for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings" kelas B (ASTM
Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536).
9) Flange harus mengikuti Standard JIS-B 2213.
10) Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
11) Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung
pada ukuran pipa yang dipasang.

Tabel IV - : Tipe Aie Valve


Ukuran Pipa Diameter Nominal
Tipe Air Valve
(mm) Air Valve (mm)
300 dan lebih tipe dengan orifice 25 mm dan lebih kecil
kecil kecil/tunggal
350 dan lebih tipe dengan dua orifice 75 mm dan lebih
besar atau kombinasi besar
Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016

Penjelasan Tipe Air Valve


57
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

1. Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara
otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi
bertekanan pada saat aliran udara dalam penuh.
2. Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk
dioperasikan secara otomatis, sehingga akan:
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer,
dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan
saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam
kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi
pengisian,
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan
udara tinggi, dan;
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran
air penuh dalam pipa.
d. Ball Valve
Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal/kecil disebut
Ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini
dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm 2) dan memiliki
ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari
bahan cast iron untuk badan valve dan bola stainless steel dengan
dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan
mudah diganti di lapangan tanpa menggunakan alat khusus.
Tangkai/steam harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan
untuk packing steam yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus
dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.
e. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, Plug dengan tipe resilient faced eccentric
dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus
dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air.
Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari stainless
steel atau perunggu.
Tutup steam/tangkai terbuat dari karet cincin “O” atau multiple Buna - N
Packing Rings.

58
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa
harus melepaskan bagian valve.
f. Check Valve
Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan Check valve jenis Swing Check
Valve/Klep Tabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka
sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan Check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat
menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan Check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.Tekanan kerja dari Check valve mampu menahan 12,5 kg/cm2.
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan,
dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk
perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan, dan mudah diganti tanpa
menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal
dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah
aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan
ujung flange.
g. Suku Cadang
Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan dengan jumlah yang cukup
pisau/cutter/mata bor untuk pekerjaan tapping dalam daftar satuan dan harga
(priced BQ) dengan menambahkan 10% (allowance) untuk setiap diameter.
Jenis pisau/cutter/mata bor harus sesuai dengan material pipa yang ditawarkan
Pelaksana Pekerjaan.
h. Perkakas Dan Peralatan
Semua perkakas dan peralatan yang disuplai oleh Pelaksana Pekerjaan untuk
pekerjaan pemasangan pipa dan pengetesan pipa yang terpasang harus sesuai
dengan persyaratan yang dispesifikasikan di sini. Pelaksana Pekerjaan harus
menyampaikan gambar-gambar kerja dan data perencanaan untuk semua
perkakas dan peralatan tersebut yang memberikan detail-detail, jenis bahan,

59
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

kapasitas dan informasi-informasi lain yang diperlukan sesuai dengan prosedur


yang diberikan dalam bagian - bagian yang relevan dari syarat umum.
Petunjuk Pemakaian
Pelaksana Pekerjaan harus menyampaikan sesuai yang disyaratkan oleh
Direksi Pekerjaan 6 (enam) copy petunjuk pemakaian (instruction manual)
perkakas dan peralatan yang disuplai para bagian ini.
Pengecekan Lapangan dan Pengetesan
Sebelum serah terima perkakas dan peralatan yang diberikan pada bagian ini,
Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk diadakan pengecekan lapangan
dan pengetesan semua perkakas dan peralatan yang disuplai. Pelaksana
Pekerjaan harus menyediakan tenaga kerja dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk pengecekan dan pengetesan berikut ini:
1) Jenis perkakas dan peralatan
2) Jumlah perkakas dan peralatan
3) Fungsi perkakas dan peralatan.
Apabila didapati cacat dalam fabrikasi peralatan tersebut dan perkakas yang
rusak pada waktu pengecekan lapangan dan pengetesan tersebut, maka
Pelaksana Pekerjaan harus menggantinya dengan yang baru atas biayanya
sendiri. Setiap perbaikan perkakas dan peralatan yang dikerjakan di lapangan
tidak diperkenankan.
Persyaratan
1) Pemotong Pipa
a) Pemotong Pipa tipe Piringan /disc
Pemotong pipa harus didesain untuk pemotongan pipa ductile iron dan
pipa baja, dan mudah dibawa, digerakkan mesin, kecepatan
pemotongan yang tinggi dengan diameter 350 mm. Mesin harus
merupakan mesin standar dengan berat ringan, mesin dengan
pendingin udara dengan ukuran 10 cc dan tiga filter sistem pembersih
udara. Roda pemotong pipa harus disediakan dengan perlengkapan
dan alat pemeliharaan yang diperlukan.

b) Pemotong Pipa Manual tipe A

60
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Pemotong pipa manual tipe A harus terbuat dari kepala besi, tangkai
baja, roda pemotong baja,dan dua gulungan penunjuk. Kapasitas
pemotongan harus 3.2 mm sampai 32 mm diameter pipa baja. Setiap
pemotong harus dilengkapi dengan lima set pisau pemotong.
c) Pemotong Pipa Manual Tipe B
Pemotong pipa manual tipe B harus berkepala besi, tangkai baja, tiga
atau lebih roda pemotong. Kapasitas pemotongan harus 25 mm sampai
80 mm diameter pipa baja. Setiap pemotong harus dilengkapi dengan
lima set pisau cadengan.
d) Pemotong Pipa Putaran
Pemotong pipa ini harus dari tipe ring dengan kapasitas pemotongan
75 mm sampai 250 mm diameter pipa baja. Setiap pemotong harus
dilengkapi dengan lima set lengkap pisau cadengan.
e) Pemotong Putaran Bertenaga Pneumatic
Pemotong harus didesain untuk memotong pipa dengan berputar di
sekitar pipa, dengan menggunakan tabung pneumatic, dan terdiri dari 4
pisau pemotong yang berputar, palang, saddle assembly dan
pneumatic assembly dengan pneumatic silinder, pipa flexible khusus
tekanan tinggi dan unit kontrol. Kapasitas pemotong harus maksimum
O.D 764 mm dari pipa ductile iron. Setiap pemotong harus disediakan
dengan 20 set lengkap pisau cadengan, satu set lengkap pipa flexible
tekanan tinggi, satu set lengkap O-ring dan gasket untuk silinder tenaga
pneumatic, perlengkapan dan alat pemeliharaan lain yang diperlukan.
2) Kunci Pemutar Baut
Kunci-kunci digunakan pada waktu pemasangan pipa untuk
mengencangkan mur dan baut. Kunci torsi digunakan pada pekerjaan
penyambungan tersebut setelah sambungan dikencangkan sampai dengan
tegangan torsi tertentu, dan penyelesaian penyambungan. Kunci yang
ujungnya terbuka digunakan pada penyambungan pipa untuk pekerjaan
pipa driving. Setiap set kunci harus dilengkapi dengan socket atau pemutar
yang cocok untuk semua pipa dan fitting yang disediakan.
Setiap set spanner harus dilengkapi dengan spanner yang sesuai untuk
semua pipa pada pekerjaan pipa driving. Semua kunci dan spanner harus

61
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

dibuat dari baja yang sesuai atau melampaui persyaratan JIS G4403.Setiap
set kunci dan spanner harus disediakan kotak baja yang sesuai untuk
penyimpanannya.

3) Pompa Tangan
Pompa tangan harus dari jenis yang sesuai untuk pengetesan tekanan
pada jalur pipa dan dioperasikan dengan tangan secara volumetrik timbal
balik. Pompa harus didesain untuk mampu memberikan tekanan maksimum
sebesar 1,96 M Pa (20 kg/cm²) dan harus dilengkapi tangki air baja, kran,
alat ukur tekanan dengan range 0 sampai 20 kg/cm² dan selang tekanan
tinggi sepanjang 3 m dengan kopling untuk male threads ISO 7/1. Pompa
dan tangki air harus dipasang di atas kereta yang beroda karet.
4) Pompa Pengujian Hidrostatik
Pompa pengujian hidrostatik harus dirancang untuk pengetesan jalur pipa
dan mudah dipindahkan, digerakkan dengan motor serta dari jenis
reciprocating volumetrik pump.
Sistim kontrolnya dirancang untuk membuang dan menyalurkan kelebihan
air secara otomatis, mengisolasi dan mempertahankan tekanan pengujian
serta melindungi pompa dari kerusakan. Mesin pompa tersebut dari model
Standard, ringan dan mesin bensin dengan pendingin udara. Setiap pompa
dilengkapi dengan sistim resirkulasi, katup pembuang otomatis, alat ukur
tekanan dan lain-lain dan dilengkapi juga dengan alat-alat lain termasuk 1
set lengkap valve pompa, 1 set selang penghisap sepanjang 5 m dengan
saringan dan alat penyambung, 1 set selang pembuang sepanjang 10 m
dengan alat penyambung, 1 set katup pembuang dan perkakas untuk
pemeliharaan.
5) Leak Repair Band / Band untuk Perbaikan Kebocoran
Leak repair band (ban untuk perbaikan kebocoran) harus disediakan untuk
merehabilitasi pipa dan perbaikan kebocoran dan terbuat dari besi tuang
ductile dengan gasket kedap air. Mur dan bautnya dari besi tuang atau baja
dengan pelapisan yang dispesifikasikan.
5.8. Pekerjaan Pemasangan Pipa
a. Umum

62
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Syarat Umum
1) Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus
sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan
direksi.
2) Semua pipa, fitting, dan valve harus diturunkan ke dalam galian satu
persatu, dengan menggunakan derek, tambang, atau dengan perkakas
atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah
kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnya. Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve atau perlengkapan
lainnya dalam penanganannya, harus diberitahukan kepada direksi. Direksi
harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.
3) Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan
pada saat sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Pipa, fitting dan
valve yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi.
4) Semua lepuhan, gumpalan, dan bahan lain yang tidak berguna harus
disingkirkan dari ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot.
Sebelum dipasang, bagian dalam bell harus diseka sampai bersih, kering
dan bebas dari minyak dan lemak.
5) Pipa harus diletakkan agar diperoleh peletakkan yang seragam dan
menerus sesuai dengan jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar
dan sesuai dengan jadwal peletakan yang ditentukan bagi pemasangan.
Pada saat tidak dilakukan penyambungan, ujung terbuka pipa harus ditutup
dengan cara memadai yang disetujui direksi. Khusus di musim hujan,
pengguna jasa konstruksi harus melakukan tindakan untuk mencegah air
hujan dan benda lainnya yang tidak diperlukan masuk ke pipa yang telah
dipasang dan jangan sampai pipa tersebut terapung.
6) Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila memang perlu
pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata.
Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik.

Uraian Kerja, Rencana dan Gambar Kerja

63
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Kontrak ini harus diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan dalam
syarat-syarat Kontrak maupun dalam Lampiran Surat Penawaran yang
merupakan sebagian dari Kontrak. 2 (dua) minggu sebelum dimulainya
pekerjaan di lapangan yang manapun juga, harus memberitahu Direksi dan
Lurah setempat sehingga penduduk di sekitarnya dapat diberitahukan
mengenai adanya pelaksanaan pembangunan dan pengaturan-pengaturan
jalan sementara yang perlu dibuat.
Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak adanya Perintah Direksi untuk mulai
melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa juga harus menyerahkan detail-detail
berikut ini:
1) Program yang sesuai dengan Syarat-syarat Kontrak
2) Peralatan/mesin-mesin yang akan digunakan termasuk merk, jenis dan
kapasitasnya.
3) Tenaga kerja/buruh yang akan dipekerjakan.
4) Staf Senior, Pemasok, para ahli yang akan terlibat.
5) Rencana detail dari metode yang diusulkan untuk pekerjaan-pekerjaan
sementara dan pekerjaan-pekerjaan galian termasuk papan-papan
penahan dan rangka penguatnya untuk lubang-lubang galian, parit-parit,
dan lain-lain.
6) Rencana detail dari cofferdam yang diusulkan untuk penyeberangan
sungai.
7) Rencana detail dari pipe jacking yang diusulkan untuk crossing jalan.
8) Rencana pengeluaran dalam bentuk grafik-akumulasi pengeluaran
terhadap waktu.
Penyedia jasa tidak akan diperbolehkan mulai melakukan kegiatan penggalian
jika informasi-informasi tersebut di atas tidak dapat dipenuhi.
Selama pelaksanaan pemasangan pipa, Penyedia jasa harus menyelesaikan
terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan sepanjang jalan yang sedang dikerjakan
tersebut, sebelum melanjutkan ke bagian terusannya.
Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut adalah:
1) Konstruksi jalur pipa
2) Penyelesaian pemasangan katup-katup dan tapping konstruksi bak kontrol.
3) Pembuatan chamber (bak)

64
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

4) Pengurugan kembali
5) Pekerjaan perbaikan-perbaikan
6) Pembersihan dan sterilisasi
7) Pengujian sementara
Hanya peletakan pipa dengan panjang maksimum 500 m diperkenankan tanpa
pengujian sementara. Jalur pipa yang belum/tidak diuji dan dibiarkan terbuka
sepanjang malam harus ditutup sementara dengan penutup (stopper) yang
harus disediakan oleh Penyedia jasa. Penyedia jasa tidak diperkenankan
memulai setiap galian untuk pipa sebelum permukaan tanah diperiksa dan
pengukuran (survei) bersama Penyedia jasa harus menyerahkan gambar hasil
pengukuran bersama kepada Direksi untuk penyesuaian terhadap elevasi
desain bilamana diperlukan. Gambar pengukuran bersama tersebut harus
diserahkan kepada Direksi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum jadual
penggalian dimulai.
Satuan Ukuran dan Standar yang Umum
Sistem InterNational (SI) tentang satuan harus dipergunakan di seluruh proyek
dan harus dijadikan dasar-dasar perhitungan, perencanaan dan pelaksanaan
proyek. Semua ukuran harus dalam metrik.
Di dalam seluruh dokumen, seperti surat menyurat, tabel-tabel teknis dan
gambar-gambar, harus dipergunakan satuan ukuran menurut Sistem
InterNational. Dalam gambar-gambar atau brosur-brosur yang dicetak dan
satuan ukurannya berlainan, maka satuan yang setara dengan Sistem
InterNational harus dicantumkan sebagai tambahan.
Bila terdapat pemakaian singkatan-singkatan seperti ini, maka artinya adalah
sebagai berikut:
AASHTO - American Association of State Highway Officials
ASTM - American Society for Testing Materials
AWWA - American Water Works
BS - British Standards Assosiation
ISO - InterNational Organization for Standardization
JIS - Japanese Industrial Standard
PUBBI - Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia
PBI - Peraturan Beton Indonesia

65
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

SII - Standar Industri Indonesia


SNI - Standar Nasional Indonesia
AS - Australian Standard

b. Persiapan Pekerjaan
Ijin Galian
Penyedia jasa harus mendapat ijin untuk membuat galian di jalan dari pejabat
yang berwenang sebelum mulai menggali di jalan-jalan umum dan harus
mematuhi syarat-syarat ijin tersebut.
Penutupan Jalanan
Sebelum memulai pekerjaan di jalan-jalan umum, Penyedia jasa terlebih dahulu
harus mendapat izin dan persetujuan dari dinas terkait. Kadang-kadang tidak
diperbolehkan menutup jalan. Oleh karena itu Penyedia jasa harus mengatur
cara kerjanya sedemikian rupa untuk mengatur arus lalu lintas yang ada. Untuk
dapat melakukan penutupan jalan yang berwenang, pejabat tersebut akan
melakukan penutupan jalan dan memberikan izin yang diperlukan bagi
Penyedia jasa.
Selama jalanan ditutup, Penyedia jasa harus menjaga keselamatan dan
keamanan jalan-jalan masuk ke rumah-rumah penduduk yang ada di sepanjang
jalan tersebut dari salah satu arah dan berhubungan langsung dengan mereka
supaya penduduk setempat tahu perkembangan yang ada dan keadaan jalan
masuknya.
Penyedia jasa harus memberitahukan pejabat jalan yang berwenang 6 (enam)
minggu di muka untuk melaksanakan setiap rencana penutupan jalan.
Peil dan Tanda-tanda Batas
Tanda-tanda/patok-patok batas dan peil telah ditentukan oleh juru ukur Direksi
dan tanda-tanda ini harus ditunjukkan kepada Penyedia jasa untuk
dipergunakan sebagai dasar ketinggian dan garis-garis lainnya. Gambar
peletakan patok-patok tersebut harus diberikan kepada Penyedia jasa. Letak-
letak patok juga harus dicantumkan di semua gambar-gambar.

Letak Kantor Lapangan Penyedia jasa dan Fasilitas Kontrak Lainnya

66
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak ditandatanganinya Kontrak, Penyedia jasa


harus mengajukan gambar rencana yang menunjukkan lokasi yang
diusulkannya untuk:
1) Kantor lapangan (Direksi Keet)
2) Gudang-gudang, bengkel, dan tempat merawat peralatan, tempat
mencampur dan mengaduk beton dan tempat menimbun material.
3) Tempat sementara untuk menimbun maupun tempat yang permanen untuk
membuang sisa tanah galian.
4) Kantor Penyedia jasa harus berdekatan dengan Kantor direksi untuk
memudahkan komunikasi dan terletak dalam lokasi proyek.
Gudang
Penyedia jasa harus menyediakan gudang sampai akhir masa pemeliharaan
untuk menyimpan seluruh material pipa dan perlengkapannya yang akan
digunakan dalam proyek ini.
Gudang tersebut terdiri dari:
1) Ruangan administrasi & pertemuan.
2) Gudang tertutup.
3) Gudang terbuka (tanpa dinding), dimana untuk penyimpanan pipa Penyedia
jasa harus menutupnya dengan terpal untuk melindungi pipa dari sinar
matahari.
Tanah untuk Kantor, Gudang, Bengkel dan sebagainya
Penyedia jasa harus mengusahakan sendiri tanah tambahan yang dibutuhkan
untuk kantor, gudang dan tempat penimbunan material, bengkel dan kegunaan-
kegunaan lain termasuk tanah untuk Direksi Keet. Lokasinya harus disetujui
Direksi.
c. Penanganan Material
Material Secara Umum
Material yang dipakai sebagai bagian proyek yang permanen dan pekerjaan-
pekerjaan sementara yang direncanakan oleh Direksi harus memenuhi standar
spesifikasi yang berlaku sejak 42 (empat puluh dua) hari sebelum tanggal
penyerahan Penawaran, kecuali dimana terdapat syarat-syarat umum atau
khusus dalam Kontrak yang menyebutkan lain. Bila diperlukan oleh Direksi,

67
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Pemasok harus dapat menyediakan Surat Keterangan dari Pabrik yang


menyatakan bahwa bahan-bahannya sesuai standar spesifikasi yang ada.
Jika spesifikasi memberi kesempatan bagi pemilik proyek untuk menyaksikan
uji coba di lapangan, Direksi akan menyampaikan instruksi sehubungan dengan
itu kepada Penyedia jasa dan Penyedia jasa harus mengatur hal tersebut
dengan pabriknya. Jika terdapat istilah "atau lainnya yang disetujui" maka
Penyedia jasa dengan izin tertulis terlebih dahulu dari Direksi boleh
menggunakan material lain/pengganti yang telah disetujui.
Contoh-contoh Material
Apabila disebutkan dalam tugas atau bila memang diperlukan oleh Direksi,
Penyedia jasa harus menyerahkan contoh-contoh material kepada Direksi dan
kualitas contoh harus menunjukkan kualitas material yang diusulkannya dalam
proyek.
d. Direksi Dan Pengawasan
Pelayanan untuk Direksi
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga pelayanan jika perlu, untuk melayani
keperluan-keperluan kantor, termasuk menjaga keamanan untuk membersihkan
perlengkapan yang ada dan membantu Direksi dalam melakukan pengukuran,
pengawasan, pemeriksaan, uji coba atau menyelenggarakan kegiatan
pelaksanaan oleh Penyedia jasa dengan cara apapun, di setiap waktu pada
siang atau malam hari selama berlangsungnya Kontrak.
Wakil Penyedia jasa di Lapangan
Wakil Penyedia jasa di lapangan harus yang berpengalaman sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun dalam pengawasan pekerjaan yang serupa.
Tamu-tamu Resmi
Jika diberi wewenang oleh Direksi, Penyedia jasa harus selalu memberi
kebebasan dan memberikan jalan maupun fasilitas lainnya bagi karyawan
Pemilik Proyek yang berwenang, para pejabat Pemerintah atau orang-orang
lain yang memang diberi hak oleh Pemerintah untuk meninjau atau melakukan
inspeksi atas pekerjaan di bagian yang manapun maupun material yang akan
dipakai.

68
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Perlengkapan Untuk Memeriksa Dan Memasang Patok Dan Atau Melakukan


Pengukuran Volume Maupun Test Dalam Proyek.
Penyedia jasa harus menyediakan dan menjaga kelangsungan pemakaian alat
sipat datar, mistar panjang 4 meter, teodolit, spirit level ukuran 1 meter, patok
jarak, tambang dan meteran gulung, alat-alat test agregat, pasir dan pasir urug
menurut BS 812: Part 2: 1975 dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan oleh
Direksi untuk memeriksa hasil pemasangan patok-patok dan test serta
pengukuran volume pekerjaan. Semua peralatan tetap menjadi milik Penyedia
jasa.
Perlindungan terhadap Pekerjaan/Barang Proyek
Penyedia jasa dengan biayanya sendiri, harus membungkus dan membuat
perlindungan yang sesuai terhadap seluruh pekerjaan yang mudah rusak, baik
akibat cuaca maupun oleh cara kerja yang dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Tidak boleh ada material yang terjemur langsung di bawah terik matahari yang
boleh dipakai kecuali jika menurut pendapat Direksi sudah cukup aktual bagi
material tersebut berada dalam kondisi tertentu sehingga temperaturnya sudah
sesuai untuk dikerjakan.
e. Pelaksanaan Di Lapangan
Persiapan Lapangan
Penyedia jasa harus memberitahukan kepada Direksi sebelum memulai
pekerjaannya di jalan-jalan umum.
Papan Nama Proyek
Penyedia jasa harus membuat Papan Nama Proyek sesuai permintaan Direksi.
Papan nama dipasang didekat Direksi Keet.
Jalan Masuk Lapangan
Penyedia jasa harus mengusahakan sendiri untuk mendapatkan tanah-tanah
tambahan yang diperlukan di sepanjang jalur pipa, bukan di jalan umum, untuk
dipergunakan sebagai sarana konstruksi. Pihak Penyedia jasa harus
mengusahakan sendiri juga jalan masuk menuju lapangan apabila jalan masuk
lapangan belum tersedia.

69
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Foto-foto Lapangan
Penyedia jasa harus membuat foto-foto jalan dan trotoir bangunan yang
berdekatan dengan proyek sebelum pelaksanaan dimulai untuk mendapatkan
rekaman dari keadaan yang sudah ada. Biaya-biaya foto-foto ini harus sudah
diperhitungkan oleh Penyedia jasa.
Foto kemajuan lapangan bulanan juga harus diserahkan dengan kelengkapan
yang memuaskan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
Pengadaan Listrik, Air Sementara dan Telepon
Penyedia jasa harus mengusahakan sendiri pengadaan sementara tenaga
listrik, air sementara dan telepon.
Gambar-gambar dan Spesifikasi di Lapangan
Penyedia jasa harus memiliki dan menyimpan di lapangan satu set salinan dari
semua gambar-gambar, spesifikasi, tambahan gambar kerja dari Penyedia jasa
yang telah disetujui, perintah perubahan dan penyesuaian-penyesuaian lain
dengan baik dan diberi tanda untuk merekam semua perubahan yang telah
terjadi selama pelaksanaan. Gambar dan dokumen-dokumen tersebut juga
harus disediakan untuk Direksi.
Rapat-rapat Lapangan
Penyedia jasa harus membuat program, melakukan koordinasi dan mengatur
tahapan pekerjaan agar TANGGAL SELESAINYA KONTRAK DAPAT
TERCAPAI SEPENUHNYA. Selama pekerjaan, rapat untuk membicarakan
kemajuan pelaksanaan harus diadakan dengan teratur sekurang-kurangnya
sebulan sekali dan dihadiri oleh Direksi untuk melakukan koordinasi dari
kegiatan Penyedia jasa dan Sub Penyedia jasanya agar pasal ini dapat
dilaksanakan sepenuhnya.
Risalah rapat lapangan ini harus disimpan dan salinannya dibagikan kepada
semua pihak yang terlibat dan semua hasil yang ada harus dipatuhi.
Buku Upah
Penyedia jasa harus mempunyai buku catatan upah yang baik dan kartu
absensi yang menunjukkan upah yang sudah dibayar dan lamanya waktu kerja
buruh-buruhnya, serta harus menyiapkan apabila diminta, buku upah dan kartu
absensinya untuk diperiksa oleh Direksi maupun pejabat yang berwenang
lainnya dari Departemen Tenaga Kerja.

70
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Lembur dan Waktu Lowong


Jika Penyedia jasa memandang perlu untuk kerja lembur sebagai usaha
menyelesaikan pekerjaan pada tanggal yang telah ditetapkan, atau untuk
tujuan-tujuan lain, Penyedia jasa harus membicarakannya dengan Direksi
sebelum dilaksanakan.
Biaya yang timbul akibat kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia jasa, yang dalam pelaksanaannya harus tetap mematuhi
Undang-undang Perburuhan.
Penyedia jasa harus memperhitungkan semua biaya yang terpaksa dikelurkan
untuk waktu-waktu lowong dan biaya-biaya lain sehubungan dengan kerja
lembur.
Pelaksanaan Pekerjaan Terus-Menerus
Jika perlu untuk alasan keselamatan kerja atau untuk mempercepat pekerjaan
pada bagian struktur atau pekerjaan-pekerjaan yang memotong jalan-jalan
utama, sungai atau saluran, Penyedia jasa harus melaksanakan bagian
pekerjaan tersebut secara terus menerus siang dan malam setelah mendapat
persetujuan secara tertulis dari Direksi dan pejabat setempat yang berwenang.
Penyedia jasa tidak akan menerima bayaran ekstra untuk kerja terus menerus
ini.
Laporan Kemajuan
Laporan kemajuan bulanan atas bobot pekerjaan yang telah dilaksanakan
harus disiapkan oleh Penyedia jasa di tiap akhir bulan dari bulan yang
bersangkutan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi dan diajukan oleh
Penyedia jasa bersama-sama dengan permohonan untuk mendapatkan Berita
Acara penyelesaian pekerjaan sementara.
Laporan tersebut harus menunjukkan volume pekerjaan yang telah
diselesaikan, material yang sebenarnya terpakai, material yang masih ada di
tempat penyimpanan, jumlah karyawan dan buruh yang bekerja di lapangan
dan hasil akhir dari semua kegiatan yang telah diselesaikan atau yang masih
dalam pelaksanaan dan harus diringkas dalam bentuk prosentase
penyelesaian. Dimasukkan dalam laporan dan diajukan kepada Direksi
sebelum diserahkan secara resmi.

71
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Laporan kepada Direksi


Penyedia jasa harus segera melaporkan kepada Direksi untuk setiap keadaan
tak terduga atau gangguan yang ditemukan dalam pelaksanaan yang tidak
dapat diketahui sebelumnya yang mungkin dapat mempengaruhi perencanaan.
Penyedia jasa harus menyediakan bagi Direksi semua catatan dan sketsa-
sketsa perubahan-perubahan yang dilakukan di lapangan selama pelaksanaan,
yang mungkin sangat perlu untuk pembuatan gambar-gambar pelaksanaan (As
Built Drawing).
Hak atas Material yang Ditemukan dalam Proyek
Pemberi Tugas mempunyai hak atas semua kayu, batu, tanah, pasir, kerikil dan
material lainnya seperti penemuan-penemuan arkeologis yang diperoleh dan
dihasilkan dari kegiatan penggalian dari kegiatan lain yang berkaitan dengan
Proyek. Kecuali jika ditentukan lain, baik Penyedia jasa maupun Sub Penyedia
jasa tidak berhak atas material-material tersebut maupun hal-hal yang berkaitan
dengan material tersebut.
Memotong atau Bekerja di Jalan-jalan Utama
Semua pekerjaan di jalan-jalan utama harus seizin yang berwenang (bagian
jalan) dari Dinas PU Kabupaten Kendal atau dinas yang terkait. Harga-harga
satuan Penyedia jasa harus dianggap mencakup semua pekerjaan yang timbul
agar memenuhi peraturan yang dikeluarkan, terutama biaya untuk ijin galian.
Direksi harus mengusahakan ijin-ijin prinsip untuk setiap pekerjaan
pemasangan pipa yang dilakukan di jalan-jalan umum.
Keselamatan, Kesehatan dan Kesejahteraan
Penyedia jasa harus mematuhi semua persyaratan yang telah ditentukan dalam
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia selama masa kontrak yang
mempengaruhi kondisi kerja, keselamatan, kesehatan atau kesejahteraan
karyawan baik karyawan Penyedia jasa, Direksi maupun Pemilik Proyek.
Penyedia jasa harus mematuhi prosedur yang berlaku untuk keselamatan
pekerjanya, orang-orang yang berdekatan dan lalu lintas. Usulan keselamatan
cara kerja harus diajukan jauh hari sebelum pekerjaan itu dimulai.

72
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Syarat-syarat berikut ini harus diperhatikan:


1) Semua galian harus dijaga dari kemungkinan runtuh/longsor dan dilengkapi
dengan pagar pengaman maupun papan-papan tanda peringatan-
peringatan lain.
2) Sebelum pekerjaan dapat dimulai di jalan-jalan raya umum, tanda-tanda
peringatan yang memadai, jelas menunjukkan arah lalu lintas yang ada
maupun bagi pejalan kaki dan rambu-rambu lalu lintasnya harus mendapat
persetujuan dari Direksi dan Polisi lalu lintas.
3) Semua pekerjaan di jalan-jalan umum dan tempat pejalan kaki harus
dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan di malam hari yang harus
dijaga oleh petugas patroli malam dan/atau penjaga-penjaga
4) Setiap orang yang bekerja, mengunjungi atau melakukan inspeksi bagian
manapun dari proyek harus dilengkapi dan diharuskan memakai pakaian
pelindung atau perlengkapan lainnya. Perlengkapan ini termasuk helm
pengaman, jas, sarung tangan, alas kaki, pelindung mata dan perlengkapan
pelindung lainnya atau peralatan alin yang dipandang perlu oleh Direksi.
5) Semua instruksi dan rekomendasi dari pabrik dalam penggunaan produk-
produknya, pemakaian, prosedur pelaksanaan setiap material atau bagian
dari perlengkapan atau peralatan harus diikuti dengan tepat. Perlindungan
khusus harus ada untuk orang-orang yang bekerja dengan memakai
peralatan listrik atau material-material yang akan menimbulkan debu-debu
halus dan khususnya semua produk-produk dengan asbes. Operator harus
berdiri menentang arah angin ketika bekerja dan memakai kedok gas dan
kaca mata penahan cahaya dan debu. Di mana memungkinkan, jaket harus
dipakai dan harus terbuat dari 60% bahan polyster dan 40% katun.
6) Semua alat kerek, pengangkat barang, kabel baja, rantai, tali, blok katrol
dan alat-alat pengangkat lainnya yang digunakan dalam Proyek harus
diperiksa dengan teliti oleh orang yang ahli minimal setiap 6 (enam) bulan
dan harus ditest dengan beban hingga 150% dari beban kerja yang aman
dan kemudian ditentukan masa pakainya berdasarkan tanggal uji coba
yang berhasil tersebut. Semua komponen dan roda gigi kerja baik yang
tetap maupun bergerak, termasuk alat angker dan alat pemasang setiap
crane dan mesin pengangkatnya harus mempunyai konstruksi yang baik

73
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

dari material yang dapat diandalkan, berkekuatan cukup dan dirawat


dengan baik. Semua komponen dan roda gigi yang ada harus ditest oleh
ahli yang bersangkutan sekurang-kurangnya dalam setahun. Catatan
tentang semua peralatan tersebut dan hasil pengujian yang dilakukan harus
dijaga kebenarannya oleh Penyedia jasa dan selalu siap untuk diperiksa
oleh Direksi.
Pembongkaran, Kerusakan yang Terjadi Akibat Kecelakaan dan Perbaikan
Penyedia jasa harus bertanggung jawab demi keamanan bangunan, dinding-
dinding dan pagar-pagar yang berdekatan dengan galian. Penyedia jasa harus
menyerahkan hasil perhitungan-perhitungan dan gambar-gambar untuk
menunjukkan bahwa semua pekerjaan-pekerjaan sementara seperti rangka-
rangka penopang parit dan lubang galian cukup kuat dan hal ini harus disetujui
oleh Direksi sebelum dilaksanakan di lapangan.
Jika ada pekerjaan atau struktur-struktur lain yang berdekatan menjadi rusak
akibat kerja Penyedia jasa, maka Penyedia jasa harus memperbaiki kembali ke
kondisi yang semula atas biayanya sendiri.

5.9. Pengujian Tekanan Dan Desinfeksi


Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, valve, bangunan khusus
jembatan pipa, penembusan pipa, perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya,
harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasinya.
Sebelum pengujian dimulai, blok-blok bantalan penahan dan semua konstruksi
pengaman dari beton harus sudah berumur lebih dari 7 hari.
a. Pengujian Tekanan
Pengujian tekanan air (hydrostatic pressure test) pada jalur pipa dilakukan
dengan tujuan untuk menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya
dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan (trust block)
sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
Untuk pipa diameter 600 mm dan yang lebih kecil, setiap bentangan jalur pipa
harus diisi dengan air bersih dan diuji dengan tekanan 8 kg/cm 2.
b. Prosedur Pengujian Tekanan
Sebelum pengujian, seluruh pipa harus digelontor secara merata dengan air
bersih, yang biayanya harus ditanggung Penyedia jasa.

74
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Jalur pipa harus disiapkan untuk pengujian dengan menutup semua valve,
memasang sumbat yang memadai pada bukaanya dan membuka air valve
sepanjang jalur pipa.
Jalur pipa harus diisi dengan air bersih secara perlahan agar kantong-kantong
udara dapat dilepaskan, sampai seluruhnya diisi dan berada dalam tekanan
ringan yang akan dipertahankan untuk jangka waktu 24 jam. Kerusakan yang
timbul pada jalur pipa pada tahap ini harus diperbaiki oleh Penyedia jasa.
Tekanan air harus dinaikkan ke pengujian tekanan sesungguhnya (8 kg/cm 2).
Jangka pengujian tekanan harus dalam waktu 30 menit. Pipa, fitting,
sambungan atau katup yang rusak harus disingkirkan dan diganti. Pengujian
harus diulang sampai memuaskan direksi.
c. Pengujian Kebocoran
Bila pengujian pipa yang terpasang memperlihatkan kebocoran yang lebih
besar dari yang ditentukan, Penyedia jasa harus menentukan lokasi,
memperbaiki atau mengganti bahan atau sambungan yang rusak sampai
memuaskan direksi.
d. Penggelontoran Pipa
Penggelontoran dilakukan dengan membuka/menguras cabang pembuangan
mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir dengan tujuan membersihkan
semua pipa yang terpasang. Air untuk penggelontor akan disediakan oleh
pemilik atas beban biaya Penyedia jasa dengan jangka waktu pengurasan
sesuai yang diperintahkan direksi.
e. Desinfeksi
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh
direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada
harus didesinfeksi dengan chlorine yang dilakukan dengan mengisi jalur pipa
dengan air bersih yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter
sisa chlorine dan setelah 24 jam, sisa chlorine harus diperiksa, jika lebih dari 5
mg/liter, hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan
memuaskan. Jika sisa chlorine kurang dari 5 mg/liter, harus ditambah chlorine
diikuti dengan tambahan periode kontak selama 24 jam.

75
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Desinfeksi dan pengukuran sisa chlorine merupakan tanggung jawab kontrkator


sesuai dengan kebutuhan injeksi air chlorine dan pengambilan contoh air untuk
pengujian di bawah arahan direksi.

5.10. Konstruksi Blok Penahan (Thrust Block) Dan Penyelubungan Beton.


Blok penahan harus berbentuk dan berukuran sebagaimana yang diperlihatkan
dalam gambar dan dengan luas perletakan tidak kurang dari yang ditunjukkan
dalam gambar. Blok penahan harus dari beton kelas D, 200 kg/cm 2, dan
diletakkan langsung pada tanah tak terganggu (undisturbed) dengan pondasi
agregat dengan ketebalan minimum 20 cm.
Bila Direksi berpendapat bahwa daya dukung tanah pada lokasi blok penahanan
tidak sesuai dengan rencana, maka Penyedia jasa melakukan perkuatan daya
dukung dengan menggunakan cerucuk bambu sesuai dengan petunjuk Direksi.
Bila terjadi celah, antara dinding tanah galian dan lengkung luar dinding blok
penahan sebagai akibat penggalian yang melampaui ukuran yang ditentukan,
maka Penyedia jasa harus mengisi celah tersebut dengan kerikil yang dipadatkan
dengan merata agar blok penahan tersebut dapat menahan beban luar akibat
tekanan air.
Bilamana dalam gambar ditunjukkan penyelubungan pipa dengan beton, Kotraktor
harus bertindak hati-hati agar tidak merusak atau menggeser pipa selama
pengecoran adukan beton. Walaupun tidak ditunjukkan galam gambar, bilamana
diperlukan, Penyedia jasa harus melindungi pipa dengan penyelubungan beton,
sesuai dengan perintah Direksi.
Selubung beton tersebut akan diperlukan pada lokasi sebagai berikut.
a. Perlintasan pada saluran terbuka yang ada atau gorong-gorong,
b. Pada lokasi lain guna melindungi baik pipa atau bangunan yang ada maupun
fasilitas dimana menurut anggapan Direksi hal itu diperlukan.

76
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 6 PENGADAAN PIPA POLIETILENA DAN


PERLENGKAPANNYA

6.1. Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja
minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah:
a. SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
b. SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena
c. SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum
d. ISO 4427:1996 PolyEthylene pipes for Water supply spesifications
e. ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings – Determination of carbon black
content by calcinations pyrolysis – Test method and basic spesification
f. ISO / TR 10837 – 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene for
us in gas pipes and fitting’s
g. ISO 11420: 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black
dispersion in Polyolefin pipes, fittings and compound’s
h. ISO 6259 / 1985 Pipe for polyEthylene – Part 1: Determination of tensile
properties
i. ISO 3126: 1974 Plastic pipe – measurement of dimension
j. ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids – resistance
to internal pressure – Test Method
k. ISO 1133: 1991 Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR) and
melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
l. ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1:
determination methods
m.ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses
n. AS / NZS 4130: 97 PolyEthylene pipes for pressure aplication
o. ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyEthylene plastics pipe and
fittings material
p. JIS 6762 – 1998 Double wall polyEthylene pipes for Water supply
77
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

6.2. Spesifikasi Teknis


Pipa POLYETHELENE yang digunakan yaitu SDR 17 (PN 10).
a. Untuk memastikan atau menjamin kelancaran pekerjaan pipa ini, pemasok pipa
HDPE PE 100 harus memberikan dukungan teknis serta memberikan petunujuk
teknis pemasangan pipa PE dan QC sheet (Quality Control) dalam bahasa
Indonesia.
b. Pipa POLYETHELENE harus sesuai dengan yang tertuang pada ISO 4427
untuk Klasifikasi PE 100, penyedia jasa atau suplier harus melampirkan data
teknik / hasil test bahan baku dan pemasok bahan baku, serta pengalaman
produsen atau referensi ini minimal 3 (tiga) tahun terakhir.
c. Pemasok harus mengakomodasi semua biaya untuk pemeriksaan bahan baku
dan pemeriksaan pembuatan pipa oleh lembaga yang mempunyai kompetensi
untuk melaksanakan pengujian bahan pipa PE 100 tersebut di atas pada tahap
penyelesaian 50% dan 100 %.
d. Penyedia Jasa harus melampirkan brosur asli produk pipa HDPE 100.
e. Pengujian di lapangan
f. Pipa dan fitting terpasang harus mampu terhadap pengujian tekanan hidrostatis
sebesar 1,5 kali dari tekanan nominal pipa selama 3 jam pada 20 oC temperatur
air, dengan panjang pipa yang diuji antara 500 m s/d 2000 m dan membuat
berita acara hasil uji tes tekan.
g. Sebelum pelaksanaan dimulai, pengguna jasa akan melakukan kunjungan
pabrik untuk mengecek bahan baku yang sesuai dengan surat pernyataan, atas
biaya penyedia jasa.
h. Pipa PE harus memenuhi semua ketentuan yang tertuang dalam standar
terbaru ISO 4427
i. Untuk bahan yang berasal dari pabrikan yang diajukan harus disertakan Brosur
asli dan surat dukungan dari pabrik yang akan memproduksi dan waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi bahan tersebut.
j. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai
dengan kelas N. Kelas N:
1) Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)
mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm

78
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

2) Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan
0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
3) Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm
Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan
pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan
peralatan untuk penggulungan ulang
k. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m.
Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik
perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa,
”valve" dan ”fitting”
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai
dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

Tabel VI - :
Tabel Rincian pipa yang akan digunakan
No Jenis Tipe Diameter Ketebalan Panjang
Pipa (mm) (mm) per
batang
(m)
inch mm Min
1 HD PE SDR 17 (PN 14 355 21.1 Min 6
100 10)
2 HD PE SDR 17 (PN 10 250 14.8 Min 6
100 10)
Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016

6.3. Sifat Mekanik


Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana
Tabel VI-2.

79
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Tabel VI - : Ketahanan Hidrostatik Pipa


TEGANGAN UJI (Mpa)
JENIS BAHAN
100 jam pada 1000 jam pada
165 jam1) pada 800C
200C 800C
PE 100 12.4 5.5 5.0

Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016

80
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

BAB 7 BENDUNG KARET DAN PERLENGKAPANNYA

7.1. Umum
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam bab ini meliputi pengadaan
material/bahan, pembuatan, pengangkutan dan pemasangan di lokasi pekerjaan,
yang antara lain berupa perlengkapan badan bendung karet termasuk semua
peralatan/perlengkapannya dan peralatan untuk pengoperasian dan perlengkapan
pekerjaan logam/metal lainnya.
Semua ini merupakan pekerjaan tetap/permanent yang harus dan menjadi
kewajiban dan tanggung jawab Penyedia jasa.
Semua bahan/material yang harus diadakan Penyedia jasa tersebut harus
dilakukan pengecekan dan test di pabrik pembuatan dan di lapangan oleh Direksi
dengan biaya beban Penyedia jasa.
Dalam pengadaan bendung karet termasuk semua peralatan kelengkapannya,
Penyedia jasa harus lebih mengutamakan pemakaian produksi dalam negeri.
Untuk itu Penyedia jasa wajib menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan lapangan
dan gambar-gambar untuk pelaksanaan/pembuatan di pabrik secara lengkap dan
disahkan oleh Direksi.

7.2. Standard Design Kekuatan Material Baja/Logam


a. Standard Kekuatan Material Logam
Standard semua material logam yang dipakai pada kondisi pembebanan normal
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Material Logam : SS 400 dan SM 400 tebal < 40 mm
Gaya Tarik Axial : 1200 kg.f/cm²
(pada luas tampang netto)
Gaya Tekan Axial : l/r < 20 = 1200 kg.f/cm²
(pada luas tampang gross) : 20 < l/r < 93= 1200-75(l/r-20)kg f/cm²
93<l/r:10.000.000/(6.700+(l/r)2)kg.f/cm²
dimana:
l: panjang terukur dari batang
r: Radius of gyration dari luas tampang batang (cm)

81
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Gaya puntir
Gaya tarik putar : 1200 kg.f/cm²
Gaya tekan puntir : l/b < 9/k : 1200 kg.f/cm²
9/k<l/b<30 : 1200 – 111(k.l/b-9)lg.f/cm²
Keterangan:
l : panjang support(cm)
b : lebar sayap (cm)
Aw: Luas tampang gross dari badan(cm²)
Ac: Luas tampang gross dari sayap (cm²)
K : 3 + Aw/2Ac
Gaya Normal : 700 kg.f/cm² (tiap luas tampang gross)

Catatan: Untuk SS 400 atau SM 400 dengan ketebalan lebih dari 40 mm, maka
semua gaya yang diperkenankan dikalikan dengan 0.92 dari tabel di atas.
Untuk beban yang melebihi batas beban normal maka kekuatan yang
diperkenankan harus ditambah 50% nya. Minimum ketebalan dari material
utama harus 14 mm.
b. Peralatan Mesin-mesin
Semua peralatan mesin-mesin untuk pengoperasian pada kondisi beban
normal harus direncanakan:
1) Gaya Tarik
Sebagai angka keamanan harus didasarkan pada kondisi beban patah
lelah atau beban ultimate dari material dengan ketentuan seperti disajikan
pada Tabel VII – 1.

Tabel VII - : Angka Keamanan Gaya Tarik


Material Angka Keamanan
Patah Beban
Lelah Ultimate
Roiled of forget steel (Baja canal atau tempa) 2.5 5
Rolled of forget steel bolt (Baja canal atau tempa) 4 6
Cast Steel (Baja tuang) 3 6
Rolled bronze or brass (Perunggu atau Kuningan canal) 4 8
Cast bronze or brass (Perunggu atau kuningan tuang) 5 10
Cast Iron (Besi tuang) - 10
Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016
2) Gaya Tekan

82
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Untuk persyaratan gaya tekan bias disamakan dengan persyaratan pada


gaya tarik hanya untuk cast iron bias 1/3 nya dari yang disyaratkan pada
gaya tarik.
3) Gaya Normal
Kekuatan material untuk menahan gaya normal harus minimum ¾ dari
persyaratan pada gaya tarik, kecuali cast iron harus sama dengan
persyaratan pada gaya tarik.
c. Material baja yang biasa/boleh dipakai
Material baja yang meliputi batang baja, mur, baut, material las harus mengikuti
pada kententuan Japanese Industrial Standard (JIS) atau Standard lainnya
yang minimum setara atau lebih baik dengan ketentuan test/Standard:
Japanese Industrial Standard
1) Iron casting JIS G 5501 FC 200
2) Steel casting JIS G 5101 SC 410
3) Phaspor bronze JIS H 5113 PBC
4) Fergings JIS G 3201 SF 390
5) Pelat baja JIS G 3101 SS 400
6) Mur baut JIS D 3123
7) Penahan Korosi JIS G 4303, G 4304, G 4305, G 4306, G 4307
d. Pemasangan dan penyetelan angker
Semua material baja pelengkap utama bendung karet, sebagaian besar akan
tertanam dalam fondasi beton.
Agar posisinya tidak mudah berubah pada saat dilaksanakan pembetonan,
maka bahan/material baja pelengkap tersebut harus dianker secara kuat dan
permanen dengan menggunakan besi-besi profil dan pelat baja.
Nantinya semua anker dan pelat baja tersebut akan tertanam juga di dalam
fondasi beton.
Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pada pekerjaan persiapan angker-
angker dan material baja yang akan tertanan antara lain:
1) Semua material harus tetap bersih dan dijaga terhadap pengaruh cuaca.
2) Pemotongan bagian-bagian angker yang tidak dipakai baru boleh
dilaksanakan apabila penyetelan secara keseluruhan sudah selesai.
3) Tekukan sudut dalam harus dibentuk dengan besi profil dan pelat baja.

83
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

4) Penghalusan sudut-sudut sambungan harus dengan memakai gerinda baja.


5) Apabila ada pembengkokan, maka pelaksanaannya pembengkokan harus
dipanasi terlebih dahulu dan pembengkokan harus dalam keadaan panas.
6) Untuk pelaksanaan pekerjaan las, Penyedia jasa wajib memberitahukan
Direksi mengenai jenis alat las, material las itu sendiri dan klasifikasi
electrode. Setelah pekerjaan las selesai semua kotoran sisa harus
dibersihkan dari lokasi.
e. Inspeksi dan Test
Setelah semua pekerjaan material baja termasuk anker-ankernya selesai
dipasang, sebelum pelaksanaan pembetonan dilaksanakan: Penyedia jasa
harus memberitahu Direksi untuk diadakan Check /inspeksi/diperiksa oleh
Direksi dengan pemberitahuan secara tertulis minimum 3 (tiga) hari
sebelumnya.
Hasil pemeriksaan harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan bersama
yang ditanda tangani oleh Direksi, Penyedia jasa dan Sub Penyedia jasa
pelaksana.
Pelaksanaan pembetonan pada bagian yang ada material baja yang akan
tertanam di dalam beton, belum boleh dikerjakan sebelum ada surat
penerimaan pekerjaan berdasarkan inspeksi/pemeriksaan yang dilakukan oleh
Direksi.

7.3. Badan Bendung Karet


a. Pengertian Umum
Penyedia jasa diwajibkan merencanakan gambar, mengadakan dan memasang
dan menyetel sampai test operasi penggunaannya untuk: 1 (satu) set badan
bendung karet dengan type pengisian media udara, peralatan pengoperasian,
peralatan pengontrol, kelengkapan peralatan pada keadaan darurat serta
perlengkapan lainnya yang diperlukan.
Bendung karet dipakai untuk keperluan sebagai penyekat antara air tawar dan
air laut (arus balik saat terjadi pasang naik), untuk menyimpan air tawar di
Sungai Blorong di Kabupaten Kendal.
Panjang dasar bendung karet adalah 33,00 m dengan ketinggian maximum
saat terisi udara penuh adalah 3,10 meter; kemiringan dinding penahan 2: 1

84
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

dan mengempis secara otomatis direncanakan pada saat air


mencapai/melimpas 62 cm di atas mercu bendung karet.
Bendung karet mengalami pengembungan dan pengempisan secara terkontrol
dari panel penoperasian yang ada dirumah kontrol yang terletak ditebing
sebelah kiri sungai. Instrument systeam pengempisan otomatis harus
disediakan/dipasang untuk mengempisan bendung karet saat ketinggian air
dihulu bendung mencapai 62 cm di atas mercu bendung.
b. Data-data Umum Bendung Karet & Peralatan Pengoperasian
1) Bendung Karet
a) Type : Pengisian Udara
b) Volume / Kwantitas : 3 (tiga) set
c) Maximum waktu untuk pengoperasian:
 Pengisian / penggembungan : Tidak lebih dari 25 menit
 Pengosongan /pengempisan : Tidak lebih dari 20 menit
d) Pengontrolan : Otomatis Mekanik
e) Systeam penjepit (angker) : Double penjepit/Angker
Systeam
f) Pitch max. dari angker : 200 mm
g) Material:
 Bendung Karet
Badan Bendung + karpet : Ethylene Propylene
Monomer (EPM) atau
Chloropene Rubber
 Baut dan mur angker : Baja Tahan Karat (SUS 304)
 Plat dasar atau : Baja Karbon SS 400
Galvanized embedded plate
 Plat penjepit karet atau : Besi Cor FCD 500 Galvanized
cover plate
h) Total garansi : 10 tahun (in every condition
and free of charge)

2) Peralatan untuk pengoperasian Bendung Karet


a) Jumlah Blower : 1 (satu) set
Spesifikasi:
 Kapasitas dari Pompa (Blower) : Tidak kurang 14 m³/menit
 Tekanan maximum : 4000 mmaq
 Penggerak pompa : Motor bakar diesel
b) Panel pengontrol/operasi : 1 (satu) set
c) Instalasi Pipa pengisi/pembuang : 1 (satu) set
d) Katup-katup untuk pengoperasian : 1 (satu) set
85
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

dan pengaman.
c. Spesifikasi Badan Bendung Karet
Bahan badan bendung karet berupa material Ethylene Propylene Monomer
(EPM) coumpound atau Chloprene Rubber. Permukaan luar karet harus
mempunyai ketahanan maximum terhadap perubahan cuaca abrasi, rembesan
air,durabilitas, benturan cahaya, dan kuat terhadap perubahan sehubungan
dengan pengoprasian. Pada saat bendung karet kosong/mengempis, posisi
badan bendung harus rata dengan dasar fondasi bendung. Pada Tabel VII – 2
disajikan Bahan Badan Bendung Karet.

Tabel VII - : Bahan Badan Bendung Karet


No. Property Persyaratan
(1) Karet lapis luar, tengah dan dalam
a. Kuat tarik (TB) > 1500 N / cm³
Elongation (EB) > 450 %
b. Test panas pada suhu 100 C selama 4 hari (96 jam)
(TB) > 1200 N / cm²
(EB) > 300%
c. Meredam air panas pada suhu 70 C selama 4 hari (96
jam)
(TB) >1200 N / cm²
(EB) >350%
Faktor kembang isi 20%

d. Test pzpm [ada 10.000 pphm 40C.96 jam pemakaian < Tidak boleh retak
50%
e. Test pada suhu dingin <-30 C

(2) Karet lapis luar


Test abrasi jangan test taber H 18 dengan beban 1000 0.50 milimeter atau
gram pada putaran 1000 x lebih kecil

(3) Badan Karet


a. Tegangan tarik
- Pada aliran air > 8 x dari tarik
- Pada arah memanjang 2/3 dari tarik
b. Terhadap suhu panas 100 C selama 4 hari 80% dari TB atau lebih
c. Terhadap air panas 70C selama 4 hari 80% dari TB atau lebih

(4) Karet untuk kedap air dan udara


a. (TB) > 120 kg.f/cm²
(EB) >400 %
b. Test suhu panas 100 C selama 4 hari berturutan
(TB) > 70 kg.f/cm²
(EB) > 250 %
c. Test air panas 70 C selama 4 hari

86
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

No. Property Persyaratan


(TB) > 70 kg.f/cm²
(EB) > 250 %
Pemekaran < 20%
Sumber: PT. Alkatec Mandiri Kencana, 2016

d. Peralatan Operasional
1) Pompa Udara / Blower
Pompa udara / Blower dihubungkan dengan mesinnya dengan memakai
kopel melalui V-Belt dan harus seimbang agar terhindar dari getaran pada
semua kondisi saat beroperasi.
Harus diamankan / aman terhadap tekanan yang berlebihan.
2) Katup Cek/Clep Check
Katup cek dipasang pada ujung akhir dari pompa untuk menghentikan
keluarnya kembali udara yang sudah terpompa ke dalam badan bendung
dan berupa tipe klep dan dibuat dari bahan “Cast Iron” untuk badan klep
dan dilapisi dengan peredam korosi dengan permukaannya dilapisi karet.
3) Klep otomatis utnuk pengempisan
Penempatan klep ini pada sistem pipa udara agar pada saat elevasi muka
air +1.70 Klep ini dengan sendirinya/secara otomatis membuka dan
mengalirkan keluar udara dari dalam badan/tubuh bendung. Tipe klep ini
adalah type kupu-kupu dengan bahan badan klep dari “Cast Iron”
sedangkan ujung pipa diletakkan di luar rumah pompa.
4) Pipe penyalur dan pembuang udara
Pipa penyalur, pembuang udara termasuk cabang-cabang pipa,
sambungan lentur, pipa penyangga dan lain-lain yang dibuat dari besi
termasuk dalam pengadaan 2 (dua) set.
Spesifikasi dari pipa-pipa tersebut adalah:
a) Material : Pipa schedule 40 di Galvanized atau yang setara
b) Minimum diameter : 125 milimeter
Kekuatan pipa pada saat pengisian dan pengosongan udara harus
minimum 5 kgf/cm².
5) Pipa pengambilan air

87
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

Dibuat dari pipa baja digalvanisir untuk mengontrol pada kondisi normal dan
pengempisan dari badan bendung. Pipa harus dihubungkan dengan
pengapung untuk membuka klep udara secara otomatis.
6) Panel-panel operasional
Satu set panel-panel untuk pengoperasian dalam Satu Sistem harus
dipasang pada rumah kontrol termasuk panel/instrument/perlengkapan
untuk mengatasi keadaan / kondisi darurat pada saat bendung tidak bisa
mengempis secara otomatis disaat muka banjir mencapai elevasi + 1.70.
Semua panel-panel harus bisa dioperasikan secara sederhana.
e. Mesin Penggerak
Mesin penggerak digunakan untuk menggerakan pompa/Blower guna mengisi
udara ke dalam badan bendung.
Spesifikasi mesin tersebut adalah:
1) Jenis : Motor Bakar Diesel
2) Tipe : 4 (empat) langkah
3) Daya kontinyu total : Tidak kurang 1.2 kali dari daya Blower
pada 1500 rpm
4) Jumlah silinder : 1 (satu) silinder
5) Arah putaran (dipandang dari : Berlawanan arah jarum jam
fly wheel)
6) Metode pendinginan : Pendinginan air, radiator atau
pendingin udara.
f. Pemeriksaan/Inspeksi Pekerjaan dan Test Operasi
Setelah selesai semua pemasangan instrument di lokasi pekerjaan dan
sebelum pekerjaan itu diserahkan oleh Penyedia jasa dan diterima pertama kali
oleh Pemilik Pekerjaan; Penyedia jasa diwajibkan secara tertulis mengajukan
permintaan adanya inpseksi/pemeriksaan pekerjaan termasuk test operasinya,
kepada Direksi dan minimum 7 (tujuh) hari sebelum dilakukan test operasi.
Sejumlah inspeksi/pemeriksaan pekerjaan dan test operasi yang harus
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Inspeksi semua instalasi angker-angker/baut.
2) Test kebisingan dan getaran dari mesin penggerak.
3) Test waktu pengoperasian untuk bendung (waktu pengisian dan
pengempisan) dalam kondisi kering.
4) Test waktu pengoperasian untuk bendung (waktu pengisian dan
pengempisan) dalam kondisi ada air.
88
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

5) Check/inspeksi panel-panel.
6) Test rembesan air yang terjadi pada badan bendung.
g. Peralatan Pemeliharaan
Penyedia jasa wajib menyediakan dan menyerahkan 1(satu) set perangkat
peralatan untuk pemeliharaan dan perbaikan ringan seperti untuk menambal
kebocoran kecil dan lem. Semua ini harus merupakan satu paket yang tidak
terpisahkan dan biaya untuk keperluan ini sudah termasuk dalam harga satuan
dari bendung karet itu sendiri.
Sedangkan untuk garansi pemakaian harus dijamin sampai 5 (lima) tahun.
h. Perhitungan Volume dan Pembayaran
Harga Satuan Pekerjaan untuk 1(satu) set bendung karet sudah harus
mencakup antara lain perlengkapan utama material logam maupun badan
bendung karet, mesin penggerak, Blower dan pipa-pipa, termasuk upah tenaga,
material yang dipergunakan, peralatan bantu yang dipakai (Crane, alat las dan
lain-lain), perencanaan, biaya test dan inspeksi di tempat pembuatan apabila
dianggap perlu.
Perakitan di pabrik, perakitan di lapangan, biaya semua test yang harus
dilaksanakan, biaya pengapalan dan transportasi sampai ke lokasi proyek,
semua ijin-ijin import maupun semua pajak import juga sudah harus termasuk di
dalam Harga Satuan Pekerjaan
Penyedia jasa juga harus sudah memperhitungkan biaya tak terduga yang
mungkin timbul dan sudah harus tercakup dalam Harga Satuan Pekerjaan.
i. Pekerjaan Saluran Pengelak dan Kisdam
Sebelum melakukan pekerjaan utama (tubuh bendung), penyedia jasa wajib
membuat saluran pengelak dan kisdam agar aliran sungai bisa dipindah
sehingga tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan utama.
Dalam melakukan penawaran pada item saluran pengelak, penyedia jasa harus
sudah memperhitungkan galian dengan alat berat serta pengembalian atau
timbunan kembali dipadatkan setelah pekerjaan utama bendung selesai.
Untuk penawaran pekerjaan kisdam, penyedia jasa harus sudah
memperhitungkan pembongkarannya.

89
Laporan Metode Pelaksaan DED Bendung Karet Kali Blorong

90

Anda mungkin juga menyukai