Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan itu adalah sikap hidup yang khas dari sekelompok individu
yang dipelajari secara turun temurun , tetapi sikap hidup ini ada kalanya malah
mengundang resiko bagi timbulnya suatu penyakit . Kebudayaan tidak dibatasi
oleh suatu batasan tertentu yang sempit , tetapi mempunyai struktur-struktur
yang luas sesuai dengan perkembangan dari masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu tidaklah kaku dan bisa
untuk di rubah, tantangannya adalah mampukah tenaga kesehatan memberikan
penjelasan dan informasi yang rinci tentang pelayanan kesehatan yang akan di
berikan kepada masyarakat . Ada banyak cara yang bisa dilakukan , mulai dari
perkenalan program kerja, menghubungi tokoh-tokoh masyarakat maupun
melakukan pendekatan secara personal.
Konsep Sehat Dan Sakit Menurut Undang – Undang Kesehatan N0.36
Tahun 2009 kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sakit
adalah suatu keadaan tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena
menderita suatu penyakit (seperti demam, sakit perut dan sebagainya).
Gender adalah suatu konsep kultural yang merujuk pada karakteristik yang
membedakan antara wanita dan pria baik secara biologis, perilaku, mentalitas,
dan sosial budaya. Pria dan wanita secara sexual memang berbeda . begitu
pula secara perilaku dan mentalitas. Namun perannya di masyarakat dapat di
sejajarkan dengan batasan-batasan tertentu. Isu tentang gender telah menjadi
bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan
mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam perbincangan
mengenai pembangunan dan perubahan sosial. Bahkan, beberapa waktu
terakhir ini, berbagai tulisan, baik di media massa maupun buku-buku,
seminar, diskusi dan sebagainya banyak membahas tentang protes dan gugatan
yang terkait dengan ketidak adilan dan diskriminasi terhadap kaum
perempuan. Ketidak adilan dan diskriminasi itu terjadi hampir di semua

1
bidang, mulai dari tingkat internasional, negara, keagamaan, budaya, ekonomi,
bahkan sampai tingkatan rumah tangga. Gender dipersoalkan karena secara
sosial telah melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, hak dan fungsi serta
ruang aktivitas laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Perbedaan tersebut
akhirnya membuat masyarakat cenderung diskriminatif dan pilih-pilih
perlakuan akan akses, partisipasi, serta kontrol dalam hasil pembangunan laki-
laki dan perempuan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah masyarakat mengerti tentang gender, keadalilan
atau ketidakadilan gender dan kesetraan gender.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan informasi terkait gender di masyarakat.
b. Untuk mengetahui apakah masih ada ketidakadilan gender didalam
keluarga maupun masyarakat.
c. Untuk mengetahui apakah di dalam keluarga responden adanya
kesetaraan gender.
d. Untuk memberikan informasi kepada responden tentang pengertian
gender.

C. Manfaat Penulisan Laporan


1. Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang pola atau
kebiasaan dalam keluarga dengan kesetaraan gender yang berkonteks
dengan budaya.
2. Mahasiswa dapat mengembangkan pengalaman praktikum ini menjadi
tugas laporan mata kuliah Sosio Antropologi.

Anda mungkin juga menyukai