Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 01

JUDUL PERCOBAAN : MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK DARI


SUATU SALURAN DUA KAWAT

KELAS / GROUP : TT5A / 2 (DUA)

NAMA PRAKTIKAN : ANNISSA NURRAUDAH KUSWANDI (1316030023)

NAMA KELOMPOK : 1. DEVIA FEBRINA (1316030065)


2. MUHAMMAD MIQDAD H.D. (1316030083)
3. SOLICHANA YUSUF (1316030050)

TANGGAL PERCOBAAN : 18 September 2018

TGL. PENYERAHAN LAP. : 21 September 2018

NILAI :

DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM SST,. MT,.

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK DARI SUATU
SALURAN DUA KAWAT

I. TUJUAN
1. Mengukur Impedansi karakteristik dari suatu lauran simetris.
2. Mengukur arus masukkan dan tegangan masukkan pada saluran, bila terminalnya
hubung singkat dan bila ujung salurannya terbuka.
3. Menghitung impedansi karakteristik dari nilai – nilai yang diperoleh dalam
pengukuran.
4. Menentukan megnetude impedansi karakteristik sebagai suatu fungsi frekuensi.
5. Menentukan terminal saluran terbaik untuk transmisi dalam rentang frekuensi
medium.
6. Mengetahui efek panjang saluran pada impedansi karakteristik.

II. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 2.1 Rangkaian suatu saluran transimsi 0.85 km

Gambar 2.2 Rangkaian suatu saluran transmisi 1.7 km


III. ALAT – ALAT YANG DIPERGUNAKAN

NO ALAT-ALAT DAN KOMPONEN JUMLAH


1 Model saluran transmisi 0.85 km 2
2 Resistor 300 ohm 2
3 Panel lintasan universal 1
4 Function Generator 1
5 Osiloskop dual-trace dengan masukkan differensial 1
6 Set kabel penghubung dan plug 1
7 T conector 1
8 Kabel BNC 2
9 Kabel Penghubung 4
10 Jumper Secukupnya

IV. DASAR TEORI


Agar dapat memperkirakan kemampuan penggunaan suatu saluran untuk suatu
rentang frekuensi transmisi, perlu diketahui impedansi karakteristik suatu saluran. Dari
magnitude impedansi karakteristik, saluran dapat disesuaikan dengan suatu harga
optimum.

Impedansi karakteristik tergantung dari konstruksi geometrik saluran. Sebagaimana


digambarkan dalam rangkaian ekivalen dibawah ini, impedansi karakteristik tersebut
dapat direpresentasikan dengan sederet resistor yang sangat kecil dan koil-koil yang
terhubung seri serta sambungan parallel dari sejumlah kapasitor-kapasitor yang sangat
kecil dan konduktansi.

Gambar 4.1

Resistansi ‘R’, suatu saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kawat. Nilai R’ ditulis dalam ohm/km. Induktansi ‘L’,
kapasitansi ‘C’, Konduktansi ‘G’ semua tergantung pada jarak antar saluran, diameter
kawat dan bahan isolasi yang digunakan. Induktansi ditulis dalam mH/km, kapasitansi
dalam nF/km dan koduktansi ditulis dalam µS/km. Sebagai contoh, nilai-nilai tipikal
suatu saluran berdiameter 0.9 mm, dengan isolasi plastic dapat diberikan sebagia
berikut:
R’ = 5.78 ohm/km
L’ = 0.7 mH/km
C’ = 34 nF/km
G’ = 1 µS/km

Gambar berikut ini, menunjukkan metoda pengukuran impedansi karakteristik.

Gambar
4.2 Metodea pengukuran impedansi karakteristik
1. Dengan saluran yang berujung terbuka (gambar 4.2), pengukuran tegangan
dan arus tak langsung dibuat untuk menentukan seluruh nilai konduktansi (G)
dan seluruh nilai kapasitansi (Xc).

𝑈1
𝑅𝑜 = resistansi saluaran berujung terbuka.
𝐼1

Gambar 4.3 Resistansi saluaran berujung terbuka

2. Dengan keluaran terhubung singkat (gambar 4.3), resistansi total dari seluruh
resistor (R) dan induktansi koil (XL) yang terhubung secara seri diukur.

𝑈1
𝑅𝑠ℎ = resistansi hubung singkat
𝐼1

Impedansi karakteristik dihitung dari nilai-nilai yang diperoleh untuk Ro dan


Rsh, untuk setiap frekuensi yakni :
𝑍 = √𝑅𝑜 . 𝑅𝑠ℎ
Dalam latihan ini, digunkan sebuah model saluran transmisi, yang
mempunyai rangkaian ekivalen sebagai berikut :

Gambar 4.4 Simulasi dari nilai-nilai konduktansi, telah dihilangkan

5. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN

A. Tabel 1

1. Kalibrasi Osiloskop.
2. Buat rangiakian seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1.
3. Masukkan keluaran function generator pada input osiloskop channel 1.
4. Atur Function Generator dengan Amplitudo Ug = 4 Vpp dan frekuensi 100 Hz.
5. Hubungkan Ue pada osiloskop channel 2.
6. Ubahlah frekuensi sesuai dengan besaran yang diinginkann pada tabel.
7. Ubahlah rangkaian dari rangkaian terbuka menjadi rangkaian tertutup, lalu ubahlah
frekuensi sesuai besaran yang diinginkan pada tabel.
8. Catat hasil pembacaan osiloskop ke tabel.
9. Hitung impedansi karakteristik (Z) untuk membuat grafik.

B. Tabel 2

1. Buat rangiakian seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.


2. Masukkan keluaran function generator pada input osiloskop channel 1.
3. Atur Function Generator dengan Amplitudo Ug = 4 Vpp dan frekuensi 100 Hz.
4. Hubungkan Ue pada osiloskop channel 2.
5. Ubahlah frekuensi sesuai dengan besaran yang diinginkann pada tabel.
6. Ubahlah rangkaian dari rangkaian terbuka menjadi rangkaian tertutup, lalu ubahlah
frekuensi sesuai besaran yang diinginkan pada tabel.
7. Catat hasil pembacaan osiloskop ke tabel.
8. Dari nilai tegangan terukur, hitung nilai nilai Ro dan Rsh
𝑈𝑒 𝑈𝑅
𝑅𝑜/𝑠ℎ = ; dimana 𝐼𝑒 = , kemudian
𝐼𝑒 𝑅

𝑅𝑜 𝑈𝑒 𝑈𝑒
= = ∙ 300 Ω
𝑠ℎ 𝑈𝑅 𝑈𝑅
𝑅
9. Hitung impedansi karakteristik (Z) untuk membuat grafik. Untuk menghitung
impedansi karaktersistik (Z), diperlukan nilai Ro dan Rsh dimana :
𝑍 = √𝑅𝑜 . 𝑅𝑠ℎ

Tabel 1. Pengukuran pada suatu saluran untuk menentukan impedansi karakteristik Panjang
saluran = 0.85 km, diameter = 0.9 mm

Ujung Terbuka Hubung Singkat


f (Hz) Z (Ω)
Ue (Vpp) UR (Vpp) Ro (Ω) Ue (Vpp) UR (Vpp) Ro (Ω)
100
200
300
400
500
600
800
1000
2000
3000
4000
5000
6000
8000
10000
Tabel 2. Perngukuran – pengukuran pada saluran untuk menentukan impedansi karakteristik

Ujung Terbuka Hubung Singkat


f (Hz) Z (Ω)
Ue (Vpp) UR (Vpp) Ro (Ω) Ue (Vpp) UR (Vpp) Ro (Ω)
100
200
300
400
500
600
800
1000
2000
3000
4000
5000
6000
8000
10000

Anda mungkin juga menyukai