Anda di halaman 1dari 44

Material Safety Data Sheet

( MSDS )

HCl
 Pengenalan Bahaya
a. Berbahaya jika tertelan.
b. Hindari kontak dengan mata, kulit, atau pakaian.
c. Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar.
d. Hindari uap ataupun asapnya, gunakan dalam ventilasi cukup.
e. Cuci tangan dengan bersih setelah memegang.
f. Simpan rapat-rapat.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
a. Pertolongan pertama : Panggil dokter.
b. Kulit : bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air paling sedikit 15
menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Bersihkan
secara menyeluruh pakaian dan sepatu sebelum digunakan lagi.
c. Mata : basuh mata dengan air selama paling sedikit 15 menit, buka tutup
pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
d. Pernapasan : segera cari udara segar. Jika tidak bisa bernapas, berikan
pernapasan buatan, jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
e. Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadi beberapa kali
muntah, tapi jangan dipaksakan. Jangan memasukkan apapun kedalam mulut
orang yang tidak sadar.
 Tata Cara Penanggulangan Kebakaran
a. Tipe Pemadam Kebakaran : Semua jenis pemadam dapat digunakan untuk
memadamkan api.
b. Bahaya Ledakan : Dekomposisi pada kondisi panas menghasilkan banyak
uap beracun.
c. Prosedur Terhadap Api : Gunakan alat bantu pernapasan dan pakaian
pelindung untuk memcegah kontak dengan kulit dan pakaian.
 Tata Cara Penanggulangan Tumpahan
a. Serap tumpahan dengan lap basah, kemudian letakkan dalam tempat sampah
kimia.
b. Netralkan dengan basa lemah.
 Pengontrolan dan Perlindungan Diri
a. Alat bantu Pernapasan : tidak diperlukan.
b. Perlindungan Tangan : sarung tangan yang disetujui NIOSH.
c. Proteksi Mata : kacamata dan pelindung muka.
d. Perlengkapan Proteksi Lainnya : gunakan pakaian yang tepat untuk
mencegah paparan pada kulit.
 Data Fisik dan Kimiawi
a. Titik Cair : Informasi tidak tersedia.
b. Titik Didih : Informasi tidak tersedia.
c. Tekanan Uap : 1 mmHg
d. Kepadatan Uap : < 0,3
e. Kelarutan dalam Air : Dapat Larut.
f. Bentuk dan Bau : Cairan bening tidak berbau.
g. Titik Menyala : Informasi tidak tersedia.
h. Persentase Volume Stabil : >90
i. Persentase Penguapan : Informasi tidak tersedia.
j. Tingkat Penguapan : 145,8 ºC
k. Standar Penguapan : 25 ºC
l. Temperatur Menyala Otomatis : Tidak Ada.
m. Jumlah Minimum di Udara Terbuka : Tidak Ada.
n. Jumlah Maksimum di Udara Terbuka : Tidak Ada.
 Stabilitas dan Reaktivitas
a. Stabilitas : Stabil
b. Kondisi yang Harus Dihindari : Hindari sentuhan dengan material yang tidak
cocok.
c. Material yang Dihindari : Pengoksidasi, logam, basa.
d. Produk Dekomposisi Berbahaya : Asap HCl, Hidrogen, Klorin, CiOx
e. Bahaya Polimerasi : Tidak akan Terjadi.
f. Kondisi yang Harus dihindari : tidak diketahui.

NaOH
 Pengenalan Bahaya
a. Parah menyebabkan iritasi dan terbakar.
b. Berbahaya jika tertelan.
c. Hindari menghirup uap ataupun debunya, gunakan dalam ventilasi yang
memadai.
d. Hindari kontak dengan mata, kulit, atau pakaian.
e. Cuci tangan dengan bersih setelah memegang.
f. Jagalah agar wadah tertutup.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
a. Pertolongan pertama : Panggil dokter.
b. Kulit : Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan air paling sedikit 15
menit sambil melepas pakaian dan sepatu yang tercemar. Bersihkan pakaian
dan sepatu sampai benar-benar bersih sebelum digunakan kembali.
c. Mata : Cuci mata dengan banyak air selama 15 menit, buka tutup pelupuk
mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
d. Pernapasan : Hirup udara segar. Jika tidak bisa bernapas, berikan pernapasan
buatan, jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
e. Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara
spontan, tapi jangan dibuat muntah. Jangan memasukkan apapun kedalam
mulut orang yang tidak sadar.
 Tata Cara Penanggulangan Kebakaran
a. Tipe Pemadam Kebakaran : Semua jenis pemadam dapat digunakan untuk
memadamkan api. Tambahan air akan melepaskan panas.
b. Bahaya Ledakan : Tidak berbahaya kebakaran, tetapi material panas atau cair
dapat bereaksi hebat dengan air atau metal.
c. Prosedur Penanggulangan Kebakaran : Gunakan alat bantu pernapasan dan
pakaian pelindung untuk memcegah kontak dengan kulit dan pakaian.
 Tata Cara Penanggulangan Tumpahan
a. Pakaian pelindung diperlukan saat menyapu, menyendok, atau mengambil
materi tumpah.
b. Pindahkan ke wadah logam yang sebaiknya tertutup untuk pembuangan
limbah ke fasilitas yang telah disetujui.
 Pengontrolan dan Perlindungan Diri
a. Alat bantu Pernapasan : yang disetujui NIOSH/MSHA.
b. Perlindungan Tangan : memakai sarung tangan yang tepat untuk mencegah
kulit yang terpapar.
c. Proteksi Mata : kaca mata debu dan pelindung wajah.
d. Perlengkapan Proteksi Lainnya : pakaian untuk mencegah paparan pada kulit.
 Data Fisik dan Kimiawi
a. Titik Leleh: 318 ºC (604 ºF).
b. Titik Didih : 1390 ºC (2534 ºF).
c. Tekanan Uap : diabaikan.
d. Kepadatan Uap : > 1
e. Kelarutan dalam Air : Larut.
f. Bentuk dan Bau : Kristal deliquescent putih.
g. Titik Menyala : tidak mudah terbakar.
h. Gravitasi Spesifik : tidak tersedia.
i. Persentase Penguapan per Volume: 0
j. Tingkat Penguapan : N/A
k. Standar Penguapan : N/A
l. Temperatur Menyala Otomatis : NA/
m. Jumlah Minimum di Udara Terbuka : N/A
n. Jumlah Maksimum di Udara Terbuka : N/A
 Stabilitas dan Reaktivitas
a. Stabilitas : Stabil
b. Kondisi yang Harus Dihindari : air, material yang sifatnya tidak sesuai, suhu
ekstrim.
c. Material yang Dihindari : suasana asam, cairan yang mudah terbakar, organic
halogens, logam, nitrocompounds.
d. Produk Dekomposisi Berbahaya : Natrium Oksida
e. Bahaya Polimerasi : Tidak akan Terjadi.
f. Kondisi yang Harus dihindari : tidak diketahui.

K2CrO4
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut : Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit
(iritasi), kontak mata (iritasi), menelan. Berbahaya jika terjadi kontak kulit
(sensitizer), inhalasi (iritan paru-paru). Sedikit berbahaya jika terjadi kontak
kulit (korosif, permeator), kontak mata (korosif). Paparan yang lama dapat
menyebabkan kulit terbakar dan ulserasi. Paparan berlebih melalui inhalasi
dapat menyebabkan pernapasan gangguan. Over-exposure yang parah dapat
menyebabkan kematian. Radang mata ditandai oleh kemerahan, air, dan
gatal. Peradangan kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau kadang-
kadang terik.
b. Substansi mungkin beracun untuk ginjal, paru-paru, hati, pernapasan atas
saluran, kulit, mata. Paparan zat yang berulang atau berkepanjangan dapat
menyebabkan kerusakan organ target. Paparan berulang untuk bahan yang
sangat beracun dapat menghasilkan kerusakan kesehatan secara umum oleh
akumulasi dalam satu atau banyak organ manusia.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis segera.
b. Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Air dingin dapat
digunakan. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis segera.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
e. Inhalasi serius: Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut. Carilah medis perhatian.
f. Proses menelan: Jika tertelan, jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan
untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut ke mulut orang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan perawatan medis
segera. Penelanan Serius: Tidak tersedia.
 Data Api dan Ledakan
a. Kemudahan terbakar Produk: Tidak mudah terbakar.
b. Suhu Pengapian Otomatis: Tidak berlaku.
c. Poin Flash: Tidak berlaku.
d. Batas Mudah Terbakar: Tidak berlaku.
e. Produk-produk Pembakaran: Tidak tersedia.
f. Bahaya Kebakaran di Hadirat Berbagai Zat: material mudah terbakar.
g. Risiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis : Tidak tersedia.
h. Risiko ledakan produk di Kehadiran debit statis : Tidak tersedia.
i. Fire Fighting Media and Instructions : Tidak berlaku.
j. Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran: Tidak mudah terbakar. Dapat
meningkatkan intensitas api jika bersentuhan dengan bahan yang mudah
terbakar Ketika dipanaskan hingga dekomposisi, emisinya memancar asap
beracun.
k. Keterangan Khusus tentang Bahaya Ledakan: Tidak tersedia.
 Tindakan Rilis Accidental
a. Tumpahan Kecil: Gunakan alat yang tepat untuk meletakkan tumpah padat
dalam wadah pembuangan limbah yang nyaman.
b. Tumpahan Besar: Bahan pengoksidasi. Padatan beracun. Hentikan kebocoran
jika tanpa risiko. Jangan ambil air di dalam kontainer. Hindari kontak dengan
bahan yang mudah terbakar (kayu, kertas, minyak, pakaian). Biarkan
substansi lembab menggunakan semprotan air. Jangan sentuh materi yang
tumpah.
 Penanganan dan Penyimpanan
1. Tindakan pencegahan:
a. Jauhkan dari panas.
b. Jauhkan dari sumber nyala api.
c. Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.
d. Jangan menelan.
e. Tidak menghirup debu.
f. Jangan pernah menambahkan air ke produk ini.
g. Dalam keadaan ventilasi tidak memadai, gunakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
h. Jika dicerna, dapatkan bantuan medis segera dan tunjukkan wadah
atau label.
i. Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jaga jarak dari tidak
kompatibel seperti bahan mudah terbakar, bahan organik.
2. Penyimpanan:
a. Biarkan kontainer tertutup rapat.
b. Simpan wadah di tempat yang sejuk dan berventilasi baik.
c. Pisahkan dari asam, basa, zat pereduksi dan mudah terbakar.
d. Lihat NFPA 43A, Kode untuk Penyimpanan Oksidator Cair dan
Padat.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat (Granular solid. Kristal padat.).
b. Bau: Tidak berbau.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 194,19 g / mol
e. Warna: Kuning.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: Tidak tersedia.
h. Titik lebur: 975 ºC (1787 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 2,73 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff : Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
r. Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas.

NH4Cl
 Identifikasi Bahaya
a. Korosi Kulit
b. Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
c. Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata
d. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
 Pencegahan
a. Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung
wajah. Respons
b. Jika tertelan : Basuh mulut. Jangan merangsang muntah.
c. Jika terkena mata : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.
Lanjutkan membilas.
d. Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi sentra informasi keracunan
atau dokter/tenaga medis.
 Pertolongan Pertama
a. Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
b. Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
c. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil
dokter.
d. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
e. Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas),
hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba
menetralisir.
 Perlindungan Diri
a. Jangan menghirup uap-uap, aerosol.
b. Hindari kontak dengan bahan.
c. Pastikan ventilasi memadai.
d. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : cair
b. Warna : tidak berwarna
c. Bau : seperti-amonia
d. Ambang Bau : Tidak tersedia informasi.
e. pH : 10,5 pada 20 °C
f. Titik lebur : Tidak tersedia informasi.
g. Titik didih : Tidak tersedia informasi.
h. Titik nyala : Tidak berlaku
i. Laju penguapan : Tidak tersedia informasi.
j. Flamabilitas (padatan, gas) : Tidak tersedia informasi.
k. Terendah batas ledakan : Tidak tersedia informasi.
l. Tertinggi batas ledakan : Tidak tersedia informasi.
m. Tekanan uap : Tidak tersedia informasi.
n. Kerapatan (densitas) uap relatif : Tidak tersedia informasi.
o. Densitas : 0,978 g/cm3 pada 20 ºC
p. Kerapatan (den-sitas) relatif : Tidak tersedia informasi.
q. Kelarutan dalam air pada 20 ºC : larut
r. Koefisien partisi (n-oktanol/air) : Tidak tersedia informasi.
s. Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature) : Tidak tersedia
informasi.
t. Suhu penguraian : Tidak tersedia informasi.
u. Viskositas, dinamis : Tidak tersedia informasi.
v. Sifat peledak : Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.
w. Sifat oksidator : tidak ada.

CuSO4
 Identifikasi Bahaya
a. Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan
b. Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang yang rentan
c. Mungkin berbahaya bila terhirup
d. Bisa berbahaya kalau tertelan
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak dengan kulit : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Jika terjadi gejala, dapatkan secara medis.
b. Kontak dengan mata : Segera bilas dengan air yang banyak, juga di bawah
kelopak mata, selama setidaknya 15 menit. Jika gejala berlanjut, hubungi
dokter.
c. Penelanan : Jangan memberikan apa pun melalui mulut kepada orang yang
pingsan. Jika gejala berlanjut, hubungi dokter. Jangan rangsang muntah tanpa
saran medis.
d. Penghirupan : Pindahkan ke udara segar. Jika gejala berlanjut, hubungi
dokter. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan pernapasan : Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
b. Perlindungan Tangan : Sarung tangan yang kedap.
c. Perlindungan Mata : Kacamata keselamatan dengan pelindung-samping.
d. Perlindungan kulit dan tubuh : Pakaian pelindung yang ringan.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : liquid
b. penampakan : Tidak ada informasi yang tersedia
c. Bau : Tidak ada informasi yang tersedia
d. Titik didih / rentang didih : tidak tersedia
e. Titik leleh/rentang leleh : tidak tersedia
f. Titik Nyala : tidak tersedia
g. Suhu penyulutan otomatis : tidak tersedia
h. Sifat pengoksidasi : tidak tersedia
i. Kelarutan air : soluble

BaSO4
 Identifikasi Bahaya
1. Potensi Efek Kesehatan Akut: Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit
(iritasi), kontak mata (iritasi), menelan, dari inhalasi.
2. Potensi Efek Kesehatan Kronis:
a. Efek karsinogenik : Tidak tersedia.
b. Efek mutagenik : Tidak tersedia.
c. Pengaruh teratogenik : Tidak tersedia.
d. Toksisitas pengembangan : Tidak tersedia.
e. Zat ini beracun bagi paru-paru, selaput lendir. Diulang atau
diperpanjang paparan zat dapat menghasilkan kerusakan organ target.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Air hangat harus digunakan. Dapatkan perawatan
medis jika terjadi iritasi.
b. Kontak Kulit: Cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan
emolien. Dapatkan tindakan medis bila iritasi berkelanjutan.
c. Kontak Kulit Serius: Tidak tersedia.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
e. Inhalasi Serius: Tidak tersedia.
f. Proses menelan: Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut ke alam bawah sadar orang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan,
segera hubungi dokter. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau ikat pinggang.
g. Penelanan Serius: Tidak tersedia.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan Pribadi: Kacamata pengaman. Jas laboratorium. Respirator
debu. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat
atau yang setara. Sarung tangan.
b. Perlindungan Pribadi dalam Kasus Tumpahan Besar: Kacamata percikan.
Setelan lengkap. Respirator debu. Sepatu bot. Sarung tangan. Alat pernapasan
yang berisi diri harus digunakan untuk menghindari menghirup produk.
Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup; berkonsultasi
dengan spesialis sebelum menangani ini produk.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat.
b. Bau: Tidak tersedia.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 233,39 g / mol
e. Warna: Tidak tersedia.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: Terdekomposisi.
h. Titik lebur: 1580 ° C (2876 ° F)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 4,5 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Tidak tersedia.
r. Kelarutan: Sedikit larut dalam air dingin.
s. Bagian 10: Data Stabilitas dan Reaktivitas
t. Stabilitas: Produk stabil.
u. Suhu Ketidakstabilan: Tidak tersedia.
v. Kondisi Ketidakstabilan: Tidak tersedia.
w. Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Tidak tersedia.
x. Korosivitas: Non-korosif di hadapan kaca.

BaCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritasi,
permeator), kontak mata (iritasi), menelan, inhalasi. Sangat parah paparan
dapat menyebabkan kematian.
b. Zat ini beracun bagi ginjal, sistem saraf, saraf perifer sistem, sistem
kardiovaskular, saluran pernapasan bagian atas, sistem saraf pusat (SSP).
c. Zat itu mungkin beracun bagi hati. Paparan zat yang berulang atau
berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan organ target.
d. Paparan yang berulang kali sangat beracun material dapat menghasilkan
kerusakan kesehatan secara umum oleh akumulasi dalam satu atau banyak
organ manusia.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis.
b. Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus yang terkontaminasi
pakaian dan sepatu. Air dingin dapat digunakan. Cuci pakaian sebelum
digunakan kembali. Bersihkan sepatu dengan bersih sebelum digunakan
kembali. Dapatkan medis perhatian.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
e. Inhalasi serius: Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut.
f. Proses menelan: Jika tertelan, jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan
untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut ke mulut orang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan perawatan medis
segera.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat.
b. Bau: Tidak berbau.
c. Rasa: Pahit. Saline.
d. Berat Molekul: 208,31 g / mol
e. Warna: Putih.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 1560 ºC (2840 ºF)
h. Titik lebur: 962 ºC (1763,6 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Densitas: 3.9 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
r. Kelarutan: Sebagian larut dalam air dingin, air panas.
s. Kelarutan dalam air: 59% @ 100 ℃; 26,3% pada 20 ℃ Tak larut dalam
asam.
CsCl
 Identifikasi Bahaya
a. Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak
mata (iritasi), menelan.
b. Potensi Efek Kesehatan Kronis: Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan),
kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.
c. Zat ini beracun bagi selaput lendir. Paparan berulang atau berkepanjangan
terhadap substansi dapat menghasilkan kerusakan organ target.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera basuh mata
dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit, pertahankan kelopak
mata Buka. Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata. Cari
bantuan medis.
b. Kontak kulit: Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak air.
Dengan lembut dan menyeluruh mencuci kulit yang terkontaminasi dengan
berlari air dan sabun non-abrasif. Sangat berhati-hati untuk membersihkan
lipatan, celah, lipatan dan selangkangan. Air dingin dapat digunakan. Tutupi
kulit yang teriritasi dengan emolien. Jika iritasi berlanjut, cari bantuan medis.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Cari bantuan medis.
d. Inhalasi: Biarkan korban beristirahat di area yang berventilasi baik. Segera
cari pertolongan medis.
e. Inhalasi Serius: Tidak tersedia.
f. Proses menelan: Jangan dimuntahkan. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut. Segera cari pertolongan medis.
g. Penelanan Serius: Tidak tersedia.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat. (Kristal Deliquescent padat.)
b. Bau: Tidak tersedia.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 168,36 g / mol
e. Warna: Tidak berwarna.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 1290 ºC (2354 ºF)
h. Titik lebur: 645 ºC (1193 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 4 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, metanol.
r. Kelarutan: Larut dalam air dingin, metanol.

CuCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Beracun jika tertelan.
b. Mengiritasi mata, sistem pernapasan, dan kulit.
c. Sangat beracun untuk organisme air, mungkin menyebabkan efek jangka
panjang pada lingkungan akuatik.
d. Potensi Efek Kesehatan Mata: Menyebabkan iritasi mata.
e. Kulit: Menyebabkan iritasi kulit. Mungkin berbahaya jika diserap melalui
kulit.
f. Proses menelan: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Beracun jika tertelan.
g. Inhalasi: Menyebabkan iritasi saluran pernapasan.
h. Mungkin berbahaya jika terhirup.
i. Kronis
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Mata: Segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit,
sesekali angkat kelopak atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis segera.
b. Kulit: Dapatkan bantuan medis segera. Segera basuh kulit dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi.
c. Proses menelan: Dapatkan bantuan medis segera. Membersihkan mulut
dengan air.
d. Inhalasi: Dapatkan bantuan medis segera. Hapus dari paparan dan segera
pindah ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan oksigen.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan Fisik: Bubuk kristal
b. Warna: coklat halus
c. Bau: tidak berbau
d. pH: 3 (50 g / L aq.sol (20 ºC))
e. Tekanan Uap: Tidak tersedia
f. Viskositas: Tidak tersedia
g. Titik didih: 993 ℃ @ 760 mmHg (1,819,40 ºF)
h. Titik Beku / Meleleh: 498 ºC (928,40 ºF)
i. Suhu Autosuisi: Tidak tersedia
j. Titik Nyala: Tidak tersedia
k. Kelarutan dalam air: 620 g / l (20 ºC)
l. Specific Gravity / Density: Tidak tersedia.
m. Formula Molekuler: Cl2Cu

NH3
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif,
iritasi, permeator), kontak mata (iritasi), menelan,. Non-korosif ke mata.
Non-korosif untuk paru-paru.
b. Cairan atau semprotan kabut dapat menyebabkan kerusakan jaringan
terutama pada membran mukosa mata, mulut, dan saluran pernapasan.
c. Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar. Menghirup kabut semprotan
dapat menyebabkan iritasi yang parah saluran pernapasan, ditandai dengan
batuk, tersedak, atau sesak napas.
d. Over-exposure yang parah dapat menyebabkan kematian.
e. Radang mata ditandai oleh kemerahan, air, dan gatal.
f. Peradangan kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau, kadang-
kadang, terik.
 Tindakan Pertolongan
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera basuh mata
dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit, pertahankan kelopak
mata Buka. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis segera.
Akhiri dengan berkumur dengan air mengalir untuk menghindari
kemungkinan infeksi.
b. Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Air dingin dapat
digunakan. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis segera.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian segera.
e. Inhalasi serius: Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut.
f. Proses menelan: Jika tertelan, jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan
untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut ke mulut orang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan perawatan medis
segera.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Cair.
b. Bau: Amonia-seperti (Kuat.)
c. Rasa: Acrid.
d. Berat Molekul: 35,05
e. Warna: Tidak berwarna.
f. pH (1% soln / air): 11,6 [Dasar.] Ini adalah pH aktual dalam larutan 1 N.
g. Titik didih: Tidak tersedia
h. Titik lebur: -69,2 ºC (-92,6 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 0,898 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: 287,9 kPa (@ 20 ºC)
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: 5 - 50 ppm sebagai amonia
o. Air / Minyak Dist. Coeff : Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air) : Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air
r. Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.

NaH2PO4
 Identifikasi Bahaya
a. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritasi), kontak mata (iritasi),
menelan, inhalasi.
b. Paparan berulang terhadap bahan yang sangat beracun dapat menghasilkan
kerusakan kesehatan secara umum akibat akumulasi satu atau banyak organ
manusia.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Potensi Efek Kesehatan Akut Potensi Kesehatan Kronis Efek : Jangan
menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut ke mulut orang
tidak sadar. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, segera hubungi dokter.
b. Kendurkan yang kuat pakaian seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus kontak,
segera siram mata dengan banyak air untuk di setidaknya 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis jika terjadi iritasi.
c. Cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien.
Dapatkan tindakan medis bila iritasi berkelanjutan. Air dingin dapat
digunakan.
d. Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Mendapatkan
perhatian medis.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : Padat (kristal padat)
b. Bau : tidak berbau
c. Rasa : tidak tersedia
d. Warna : Putih
e. Berat molekul pH (1% soln / air) : 2,04 (air = 1)
f. Titik didih : tidak tersedia
g. Titik lebur : tidak tersedia
h. Berat jenis : 137,99 g/mol

FeCl3 (Besi (III) Kloride)


 Identifikasi Bahaya
a. Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302
b. Iritasi kulit, Kategori 2, H315
c. Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318
d. H302 Berbahaya jika tertelan.
e. H315 Menyebabkan iritasi kulit.
f. H318 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.
 Pencegahan
a. Pakai pelindung mata.
b. Terkena kulit : Cuci dengan banyak sabun dan air.
c. Terkena mata : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
 Pertolongan Pertama
a. Setelah menghirup: hirup udara segar.
b. Setelah kontak pada kulit: cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian
yang terkontaminasi.
c. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
d. Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak). Periksakan ke dokter.
 Media Pemadaman Api
a. Media pemadaman yang sesuai : Gunakan tindakan pemadaman kebakaran
yang sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan sekeliling.
b. Media pemadaman yang tidak sesuai : Untuk bahan/campuran ini, tidak ada
batasan agen pemadaman yang diberikan.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan mata/wajah : Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan
ketat
b. Perlindungan tangan
1. Kontak penuh :
a) Bahan sarung tangan: Karet nitril
b) Tebal sarung tangan: 0,11 mm
c) Waktu terobosan: > 480 min

2. Kontak percikan:
a) Bahan sarung tangan: Karet nitril
b) Tebal sarung tangan: 0,11 mm
c) Waktu terobosan: > 480 min
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : padat
b. Warna : coklat sawo
c. Bau : berbau klor
d. Ambang Bau : Tidak tersedia informasi.
e. pH : kira-kira 1,8 pada 10 g/l 25 ºC
f. Titik lebur : 37 ºC
g. Titik didih/rentang didih : Tidak berlaku
h. Titik nyala : tidak menyala
i. Laju penguapan : Tidak tersedia informasi.
j. Flamabilitas (padatan, gas) : Tidak tersedia informasi.
k. Terendah batas ledakan : Tidak berlaku
l. Tertinggi batas ledakan : Tidak berlaku
m. Tekanan uap : Tidak tersedia informasi.
n. Kerapatan (densitas) uap relatif : Tidak tersedia informasi.
o. Densitas : Tidak tersedia informasi.
p. Kerapatan (den-sitas) relatif : Tidak tersedia informasi.
q. Kelarutan dalam air : 920 g/l pada 20 ºC
r. Koefisien partisi (n-oktanol/air) : Tidak tersedia informasi.
s. Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature) : Tidak tersedia
informasi.
t. Suhu penguraian : Tidak tersedia informasi.
u. Viskositas, dinamis : Tidak tersedia informasi.
v. Sifat peledak : Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.
w. Sifat oksidator : tidak ada
x. Suhu menyala : tidak mudah terbakar
y. Densitas curah : kira-kira 600 - 1.200 kg/m3

CaCl2
 Identifikasi Bahaya
Mengiritasi mata.
 Pertolongan Pertama
a. Setelah menghirup : Hirup udara segar.
b. Setelah kontak dengan kulit : cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian
yang terkontaminasi.
c. Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air yang banyak dengan kelopak
mata terbuka lebar. Hubungi dokter mata.
d. Setelah menelan : segera beri korban air minum yang banyak. Hubungi
dokter.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : padat
b. Warna : putih
c. Bau : tidak berbau
d. Nilai pH : pada 100 g/l H2O (20 ºC) ~8-10
e. Titik lebur : 772 ºC
f. Titik didih : > 1600 ºC
g. Suhu penyalaan : tidak mudah terbakar
h. Titik nyala : tidak mudah menyala
i. Densitas : (20 ºC) 215 g/cm3
j. Kelarutan dalam air (20 ºC) : 740 g/l
k. Ukuran partikel : ~6-14 mm

CH4N2O ( Urea )
 Identifikasi Bahaya
a. Mata : Walaupun material ini tidak dianggap sebagai suatu iritan (klasifikasi
daripada EC Directive), kontak langsung pada mata bias menyebabkan
ketidaknyamanan yang dicirikan dengan pengeluaran air mata dan kemerahan
pada konjuktiva (juga rasa terbakar).
b. Tertelan : Walaupun proses pencernaan tidaklah menghasilkan efek
berbahaya seperti digolongkan di bawah EC Directive, material dapat tetap
merusak kepada kesehatan dari individu mengikuti proses pencernaan,
terutama pada organ/bagian tubuh yang ada (e.g.: hati,ginjal) kerusakan telah
terbukti. Definisi saat ini tentang berbahaya atau zat beracun biasanya
didasarkan pada dosis yang menyebabkan kematian dibanding keadaan tidak
sehat (penyakit, gangguan kesehatan). Ketidaknyamanan pada saluran
gastrointestinal dapat menghasilkan mual-mual dan muntah-muntah. Di
dalam suatu pengaturan pekerjaan, proses pencernaan dari jumlah yang tidak
signifikan tidaklah dianggap untuk diperhatikan. Dianggap tidak mungkin
dapat memasuki area komersial/industri. Tercernanya bahan ini dapat
menyebabkan rasa mual, iritasi abdomen, rasa sakit dan muntah.
c. Kulit : Material ini tidak dianggap sebagai bahan berbahaya untuk
menghasilkan iritasi kulit atau efek kesehatan yang kurang baik setelah
terjadinya kontak seperti digolongkan oleh EC Directives pada binatang
percobaan. Meskipun demikian, hygiene industri yang baik mengharuskan
keterpaan terhadap bahan agar seminimal mungkin dan penggunaan sarung
tangan yang cocok harus diterapkan dalam melakukan pekerjaan. Material ini
dapat menyebabkan iritasi kulit setelah kontak yang lama dan berulangulang
dengan kulit dan dapat menghasilkan kulit merah, bengkak, dihasilkannya
gelembung, kulit bersisik, dan menebalnya kulit ketika kontak untuk jangka
waktu pendek.
d. Terhirup : Material ini dianggap menghasilkan iritasi atau memberikan efek
kesehatan yang kurang baik pada pernafasan (seperti digolongkan oleh EC
Direktives dengan menggunakan binatang percobaan). Meskipun demikian,
praktek hygiene kesehatan yang baik diperlukan untuk membatasi keterpaan
agar seminimal mungkin dan kontrol yang tepat harus diterapkan dalam
pekerjaan.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak Mata : Dapat menyebabkan iritasi mata. Periksa dan lepaskan setiap
lensa kontak. Dengan segera bilaslah mata dengan air mengalir untuk
sedikitnya 15 menit, kelopak mata dijaga membuka. Hubungi dokter jika
gejala iritasi tidak hilang.
b. Kontak Kulit : Dapat menyebabkan iritasi kulit. Cuci kulit yang terkena
dengan sabun dan air. Tutuplah kulit yang teriritasi dengan lotion kulit yang
kualitas baik. Jika iritasi tidak hilang, hubungi dokter. Cuci pakaian yang
terkena sebelum dipakai kembali.
c. Terhirup : Penghisapan yang berulang atau jangka panjang terhadap debunya
dapat berakibat pada iritasi saluran pernapasan. Kendurkan pakaian ketat di
sekitar leher dan pinggang..Biarkan korban untuk beristirahat di suatu tempat
yang berventilasi baik. Hubungi dokter bila gejala tidak hilang.
d. Tertelan : Jangan dirangsang untuk muntah. Segera angkut korban ketempat
fasilitas tindakan darurat. Pengeluaran dari perut harus dilakukan oleh
personil medis. Jika memungkinkan, berikan tidak lebih daripada 1 gelas
susu atau air (atau 1/2 gelas untuk anak-anak) untuk membilas mulut dan
kerongkongan dan mengencerkan isi perut. Jika terjadi muntah secara
spontan, turunkan kepala sehingga muntahan itu tidak akan masuk kembali
ke mulut dan kerongkongan. Bilas mulut dengan air.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Penampakan fisik : Padat pril / granul. Mudah larut dalam air.
b. Berat molekul : 60.07
c. Warna : Putih
d. pH (10% larutan) : 7 - 8
e. Bau : Tidak berbau
f. Titik leleh : 132.7 ºC
g. Rasa : basa (ringan)
h. Temperatur kritis : Tidak tersedia
i. Volatility : Tidak diterapkan

NaCl
 Identifikasi Bahaya
a. Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.
b. Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang yang rentan.
c. Mungkin berbahaya bila terhirup.
d. Bisa berbahaya jika tertelan.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak dengan kulit : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Jika terjadi gejala, dapatkan secara medis.
b. Kontak dengan mata : Segera bilas dengan air yang banyak, juga di bawah
kelopak mata, selama setidaknya 15 menit. Jika gejala berlanjut, hubungi
dokter.
c. Penelanan : Jangan memberikan apa pun melalui mulut kepada orang yang
pingsan. Jika gejala berlanjut, hubungi dokter. Jangan rangsang muntah tanpa
saran medis.
d. Penghirupan : Pindahkan ke udara segar. Jika gejala berlanjut, hubungi
dokter. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan pernapasan : Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
b. Perlindungan pernapasan : Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
c. Perlindungan Tangan : Sarung tangan yang kedap.
d. Perlindungan Mata : Kacamata keselamatan dengan pelindung-samping.
e. Perlindungan kulit dan tubuh : Pakaian pelindung yang ringan
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : liquid
b. penampakan : Tidak ada informasi yang tersedia
c. Bau : Tidak ada informasi yang tersedia
d. Titik didih / rentang didih : tidak tersedia
e. Titik leleh/rentang leleh : tidak tersedia
f. Titik Nyala : tidak tersedia
g. Suhu penyulutan otomatis : tidak tersedia
h. Sifat pengoksidasi : tidak tersedia
i. Kelarutan air : soluble

CCl4
 Identifikasi Bahaya
a. Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.
b. Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang yang rentan.
c. Mungkin berbahaya bila terhirup.
d. Bisa berbahaya bila tertelan.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak dengan kulit : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Jika terjadi gejala, dapatkan secara medis.
b. Kontak dengan mata : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak, jika ada dan jika dapat dilakukan dengan
mudah.
c. Penelanan : Tidak diharapkan menimbulkan bahaya penghirupan yang
signifikan di bawah kondisi penggunaan yang normal. Jika Anda merasa
kurang sehat, carilah bantuan medis.
d. Penghirupan : Tidak diharapkan menjadi bahaya penghirupan di bawah
kondisi penggunaan normal bahan ini. Bila perlu konsultasikan dengan
seorang dokter.
 Perlindungan Diri
1. Perlindungan pernapasan : Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
2. Perlindungan Tangan : Sarung tangan yang kedap.
3. Perlindungan Mata : Kacamata keselamatan dengan pelindung-samping.
4. Perlindungan kulit dan tubuh : Pakaian pelindung yang ringan
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : liquid
b. penampakan : Tidak ada informasi yang tersedia
c. Bau : Tidak ada informasi yang tersedia
d. Titik didih / rentang didih : tidak tersedia
e. Titik leleh/rentang leleh : tidak tersedia
f. Titik Nyala : tidak tersedia
g. Suhu penyulutan otomatis : tidak tersedia
h. Sifat pengoksidasi : tidak tersedia
i. Kelarutan air : soluble

KCNS
 Identifikasi Bahaya
a. Berbahaya jika tertelan, terkena kulit atau bila terhirup.
b. Toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
c. Hindari menghirup debu/asap/gas/kabut/uap/semburan.
d. Pakai sarung tangan pelindung/pakaian pelindung/pelindung mata/pelindung
wajah.
 Pencegahan
a. Jika terkena kulit: Cuci dengan banyak air.
b. Hubungi Sentra informasi keracunan atau dokter/tenaga medis jika kamu
merasa tidak sehat.
 Pertolongan Pertama
a. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci sebelum dipakai kembali.
b. Setelah terhirup : Sediakan udara segar. Jika sulit bernafas, pindahkan korban
ke tempat berudara segar dan baringkan dengan posisi yang nyaman untuk
bernafas. Jika ragu, atau bila gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
c. Setelah kontak dengan kulit : Cuci kulit dengan air/pancuran. Jika ragu, atau
bila gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
d. Setelah kontak dengan mata : Basuhlah hati-hati dengan air untuk beberapa
menit. Jika ragu, atau bila gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
e. Setelah tertelan : Bilas mulut dengan air (hanya apabila orangnya dalam
kondis sadar). Hubungi dokter.
 Perlindungan Diri :
a. Perlindungan mata/wajah : Gunakan katamata goggle pengaman dengan
perlindungan samping.
b. perlindungan tangan : Kenakan sarung tangan yang sesuai. Sarung tangan
pelindung dari bahan kimia yang cocok, yang teruji menurut EN 374. Untuk
tujuan khusus, disarankan untuk memeriksa tingkat resistensi sarung tangan
pelindung yang disebutkan di atas terhadap bahan kimia ke pemasok sarung
tangan tersebut.
c. Perlindungan pernapasan : Pelindung pernafasan diperlukan pada:
Pembentukan debu. Alat filter partikulat (EN 143). P2 (menyaring
sekurangnya 94 % partikel di udara, kode warna: Putih). Awasi batas waktu
penggunaan menurut GefStoffV dalam kombinasi dengan peraturan untuk
penggunaan alat pelindung pernafasan (BGR 190).
 Sifat Fisika dan Kimia
a. Kondisi fisik : padat
b. Warna : tak berwarna
c. Bau: tak berbau
d. Ambang batas bau : Data tidak tersedia
e. pH (nilai) : 5,3 - 8,5 (air: 50 g/l, 20 ºC)
f. Titik cair/titik beku : 175 ºC
g. Titik didih awal dan rentang didih : Informasi ini tidak tersedia.
h. Titik nyala : tidak berlaku
i. Tingkat evaporasi : data tidak tersedia
j. Kondisi mudah menyala (padat, gas) : Tidak mudah menyala
k. Tekanan uap air : <1 hPa pada 20 ºC
l. Densitas : 1,89 g/cm³ pada 20 ºC
m. Densitas uap air : Informasi ini tidak tersedia.
n. Densitas besar : 750 - 1.000 kg/m³
o. Densitas relatif : Informasi tentang sifat ini tidak tersedia.
p. Kelarutan air : 208 g/l pada 20 °C
SrCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya jika tertelan.
b. Berbahaya jika terjadi kontak mata (iritan), terhirup.
c. Potensi Efek Kesehatan Kronis: Sangat berbahaya jika tertelan.
d. Berbahaya jika terjadi kontak mata (iritan), terhirup.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera basuh mata
dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit, pertahankan kelopak
mata Buka. Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata. Cari
bantuan medis.
b. Kontak Kulit: Tidak ada efek yang diketahui pada kontak kulit, bilas dengan
air selama beberapa menit.
c. Kontak Kulit Serius: Tidak tersedia.
d. Inhalasi: Biarkan korban beristirahat di area yang berventilasi baik. Segera
cari pertolongan medis.
e. Inhalasi Serius: Tidak tersedia.
f. Proses menelan: Jangan dimuntahkan. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut. Segera cari pertolongan medis.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat.
b. Bau: Tidak tersedia.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 266,62 g / mol
e. Warna: Tidak tersedia.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 1250 ºC (2282 ºF)
h. Titik lebur: 875 ºC (1607 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 3.052 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
r. Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas.

NaSO4
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak mata (iritasi).
Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), tertelan, terhirup.
b. Pemaparan berulang atau berkepanjangan tidak diketahui memperburuk
kondisi medis.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Pertama Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam
kasus kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15
menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis.
b. Kontak kulit: Cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan
emolien. Dapatkan tindakan medis bila iritasi berkelanjutan. Air dingin dapat
digunakan.
c. Kontak Kulit Serius: Tidak tersedia.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
e. Inhalasi Serius: Tidak tersedia.
f. Proses menelan: Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut ke alam bawah sadar orang.
g. Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Dapatkan pertolongan medis jika gejala muncul.
h. Penelanan Serius: Tidak tersedia.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat. (Kristal padat. Bubuk kristal. Granular
solid. Serbuk padat.)
b. Bau: Tidak berbau.
c. Rasa: Pahit.
d. Berat Molekul: 142,06 g / mol
e. Warna: Putih.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 1100 ºC (2012 ºF)
h. Titik lebur: 888 ºC (1630,4 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 2.671 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
r. Kelarutan: Larut dalam air dingin, hidrogen iodida, dan gliserol. Tidak larut
dalam alkohol.

Ba(OH)2
 Identifikasi Bahaya
a. Dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
b. Dapat menyebabkan efek sistem saraf pusat.
c. Dapat menyebabkan kelainan darah.
d. Penyebab terbakar oleh semua rute paparan.
e. Berbahaya jika terhirup atau tertelan.
f. Organ sasaran: Ginjal, sistem saraf pusat, pernapasan sistem, sistem
gastrointestinal, otot, sistem kardiovaskular, mata, kulit.
g. Potensi Efek Kesehatan Mata: Menyebabkan mata terbakar.
h. Kulit: Menyebabkan kulit terbakar.
i. Proses menelan: Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada
saluran pencernaan.
j. Menyebabkan luka bakar saluran gastrointestinal.
k. Dapat menyebabkan kegagalan pernafasan.
l. Dapat menyebabkan gagal ginjal.
m. Dapat menyebabkan kejang, tekanan darah meningkat, kejang otot, dan
kemungkinan kelumpuhan.
n. Inhalasi: Berbahaya jika terhirup.
o. Menyebabkan luka bakar kimia ke saluran pernapasan.
p. Kronis: Inhalasi dan penelanan kronis dapat menyebabkan efek yang serupa
dengan inhalasi akut dan konsumsi.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Mata: Dalam kasus kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya
selama 15 menit. Dapatkan bantuan medis segera.
b. Kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air setidaknya
selama 15 menit saat melepas pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Dapatkan bantuan medis segera. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
c. Proses menelan: Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Dapatkan bantuan medis
segera. Jika korban sepenuhnya sadar, berikan segelas penuh air. Jangan
pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
d. Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan Fisik: Padat
b. Warna: transparan
c. Bau: tidak berbau
d. pH: Alkaline.
e. Tekanan Uap: Dapat diabaikan.
f. Densitas Uap: 10.9
g. Tingkat Penguapan: Dapat diabaikan.
h. Viskositas: Tidak tersedia
i. Titik didih: 780 ºC (1,436.00 ºF)
j. Titik Beku / Meleleh: 78 ºC (172.40 ºF)
k. Suhu Dekomposisi: Tidak tersedia
l. Kelarutan dalam air: Cukup dalam air (5,6 g / 100 ml)
m. Specific Gravity / Density: 2.18
n. Formula Molekuler: BaH2O2
o. Berat Molekul: 171,34

Na2CO3
 Identifikasi Bahaya
a. Penampilan: Putih. Peringatan! Berbahaya bila terhirup. Dapat menyebabkan
iritasi mata dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan dan pencernaan.
b. Sasaran Organ: Tidak ada data.
c. Potensi Efek Kesehatan Mata: Dapat menyebabkan cedera kornea. Kontak
dengan mata dapat menyebabkan iritasi parah, mata dan luka bakar.
d. Kulit: Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan luka bakar, terutama jika
kulit basah atau lembab.
e. Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
f. Inhalasi: Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dengan nyeri terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, mengi,
sesak napas dan edema paru.
g. Kronis: inhalasi berkepanjangan atau berulang-ulang dapat menyebabkan
mimisan, hidung tersumbat, erosi pada gigi, perforasi septum hidung, nyeri
dada dan bronkitis.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit,
sesekali mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis
dengan segera.
b. Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
c. Tertelan: Jangan memancing muntah. Jika korban sadar dan waspada, beri 2-4
cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar. Dapatkan bantuan medis dengan segera.
d. Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.Dapatkan bantuan
medis jika batuk atau gejala muncul.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk: Solid
b. Penampilan: putih
c. Bau: tidak berbau
d. pH: 11,6 (solusi)
e. Tekanan Uap: Tidak tersedia.
f. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
g. Tingkat Penguapan: Tidak tersedia.
h. Viskositas: Tidak tersedia.
i. Titik Didih: 400 ºC
j. Pembekuan / lebur Point: 851 ºC
k. Suhu swa-sulut/suhu penyulutan otomatis: Tidak tersedia.
l. Titik Nyala: Tidak tersedia.
m. Dekomposisi Suhu: 400 ºC
n. NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 3; mudah terbakar: 0; Reaktivitas: 0
o. Ledakan Batas, Lower: Tidak tersedia.
p. Atas: Tidak tersedia.
q. Kelarutan: Larut dalam air
r. Spesifik Gravity / Densitas: 1,55
s. Molecular Formula: Na2CO3
t. Molekul Berat: 105.9778

NH4OH

 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Kesehatan Akut : Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif,
iritasi, permeator), kontak mata (iritasi), menelan,. Non-korosif ke mata.
Non-korosif untuk paru-paru. Cairan atau semprotan kabut dapat
menyebabkan kerusakan jaringan terutama pada membran mukosa mata,
mulut, dan saluran pernapasan. Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar.
Menghirup kabut semprotan dapat menyebabkan iritasi yang parah saluran
pernapasan, ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Over-
exposure yang parah dapat menyebabkan kematian. Radang mata ditandai
oleh kemerahan, air, dan gatal. Peradangan kulit ditandai dengan gatal,
scaling, memerah, atau, kadang-kadang, terik.
b. Potensi Efek Kesehatan Kronis:
1) Efek karsinogenik : Tidak tersedia.
2) Efek mutagenik : Mutagenik untuk bakteri dan / atau ragi. [Amonia,
anhydrous].
3) Pengaruh teratogenik : Tidak tersedia.
4) Toksisitas pengembangan : Tidak tersedia.
Zat itu beracun untuk saluran pernapasan bagian atas, kulit, mata.
Paparan zat yang berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan
kerusakan organ target. Kontak berulang atau berkepanjangan dengan
kabut semprot dapat menyebabkan iritasi mata kronis dan iritasi kulit
yang parah. Diulang atau kontak yang terlalu lama untuk
menyemprotkan kabut dapat menghasilkan iritasi saluran pernafasan
yang menyebabkan sering terjadinya infeksi bronkus. Paparan berulang
terhadap bahan yang sangat beracun dapat menghasilkan kerusakan
kesehatan secara umum dengan akumulasi dalam satu atau banyak organ
manusia.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak Mata : Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera basuh
mata dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit, pertahankan
kelopak mata Buka. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis
segera. Akhiri dengan berkumur dengan air mengalir untuk menghindari
kemungkinan infeksi.
b. Kontak kulit : Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Air dingin dapat
digunakan. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis segera.
c. Kontak Kulit Serius : Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan
medis perhatian segera.
e. Inhalasi serius: Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi
orang yang memberikan bantuan untuk memberikan resusitasi mulut ke mulut
ketika bahan yang dihirup beracun, menular atau korosif. Cari bantuan
medis.
f. Proses menelan : Jika tertelan, jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan
untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut ke mulut orang tidak sadar. Longgarkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan perawatan medis
segera.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan : Cair.
b. Bau: Amonia-seperti (Kuat.)
c. Rasa : Acrid
d. Berat Molekul : 35,05
e. Warna : Tidak berwarna
f. pH (1% soIn / air) : 11,6
g. Titik didih : tidak tersedia
h. Titik Lebur : -69,2 ºC (-92,6 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 0,898 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: 287,9 kPa (@ 20 ºC)
l. Kepadatan uap: Tidak tersedia
m. Volatilitas: Tidak tersedia
n. Odor Threshold: 5 - 50 ppm sebagai amonia
o. Air / Minyak Dist.Coeff .: Tidak tersedia
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air
r. Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin

MgCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.
b. Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang yang rentan.
c. Mungkin berbahaya bila terhirup.
d. Bisa berbahaya bila tertelan..
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak dengan kulit : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Pertolongan medis tidak segera di perlukan.
b. Kontak dengan mata : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak, jika ada dan jika dapat dilakukan dengan
mudah.
c. Penelanan : Tidak diharapkan menimbulkan bahaya penghirupan yang
signifikan di bawah kondisi penggunaan yang normal. Jika Anda merasa
kurang sehat, carilah bantuan medis.
d. Penghirupan : Tidak diharapkan menjadi bahaya penghirupan di bawah
kondisi penggunaan normal bahan ini. Bila perlu konsultasikan dengan
seorang dokter.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan pernapasan : Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan
pernapasan yang sesuai.
b. Perlindungan Tangan : Sarung tangan yang kedap.
c. Perlindungan Mata : Kacamata keselamatan dengan pelindung-samping.
d. Perlindungan kulit dan tubuh : Pakaian pelindung yang ringan
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Bentuk : liquid
b. penampakan : Tidak ada informasi yang tersedia
c. Bau : Tidak ada informasi yang tersedia
d. Titik didih / rentang didih : tidak tersedia
e. Titik leleh/rentang leleh : tidak tersedia
f. Titik Nyala : tidak tersedia
g. Suhu penyulutan otomatis : tidak tersedia
h. Sifat pengoksidasi : tidak tersedia
i. Kelarutan air : soluble
j. Rentang pH : 6-8

SnCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritasi), menelan, inhalasi.
b. Sedikit berbahaya di kasus kontak kulit (korosif), kontak mata (korosif).
Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak.
c. Mata kontak dapat menyebabkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak
kulit dapat menghasilkan peradangan dan terik.
d. Menghirup debu akan menghasilkan iritasi pada gastro-intestinal atau saluran
pernafasan, ditandai dengan rasa terbakar, bersin dan batuk. Sangat parah
paparan dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, tidak sadar atau
kematian.
e. Peradangan pada mata ditandai oleh kemerahan, menyiram, dan gatal.
Peradangan kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau, kadang-
kadang, terik.
f. Substansi mungkin beracun bagi darah, ginjal, paru-paru, hati, pernapasan
bagian atas saluran, kulit.
g. Paparan zat yang berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan
kerusakan organ target.
h. Pemaparan berulang atas mata ke tingkat debu yang rendah dapat
menyebabkan iritasi mata.
i. Paparan kulit berulang dapat menghasilkan kerusakan kulit lokal, atau
dermatitis.
j. Menghirup debu berulang kali dapat menyebabkan iritasi pernafasan atau
kerusakan paru-paru yang bervariasi.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata: Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit.
Dapatkan perawatan medis segera.
b. Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci pakaian
sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu dengan bersih sebelum
digunakan kembali. Mendapatkan perhatian medis segera.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian segera.
e. Inhalasi serius: Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut.
f. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan
untuk memberikan resusitasi mulut ke mulut ketika bahan yang dihirup
beracun, menular atau korosif. Segera cari pertolongan medis.
g. Proses menelan: Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut ke alam bawah sadar orang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan,
segera hubungi dokter. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau ikat pinggang.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat.
b. Bau: Tidak berbau.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 225,63 g / mol
e. Warna: Putih. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
f. Titik didih: Tidak tersedia.
g. Titik lebur: 38 ºC (100,4 ºF)
h. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
i. Gravity Spesifik: 2,71 (Air = 1)
j. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
k. Kepadatan uap: Tidak tersedia.
l. Volatilitas: Tidak tersedia.
m. Odor Threshold: Tidak tersedia.
n. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
o. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
p. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, metanol.
q. Kelarutan: Larut dalam metanol. Larut dalam waktu kurang dari berat airnya
sendiri. Dalam larutan berair encer itu akan membentuk oksichloride tidak
larut. Sangat larut dalam asam hidroklorat encer atau pekat, alkohol, etil
asetat, asam asetat glasial, larutan natrium hidroksida. Dibasahi oleh air
panas.

CHI3
 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan),
kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.
b. Potensi Efek Kesehatan Kronis:
1) Efek Karsinogenik : Tidak tersedia.
2) Efek mutagenik : Mutagenik untuk bakteri dan / atau ragi.
3) Teratogenic pengaruh : Tidak tersedia.
4) Toksisitas pengembangan : Tidak tersedia. Paparan berulang atau
berkepanjangan tidak diketahui memperburuk kondisi medis.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata : Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Air hangat harus digunakan. Dapatkan perawatan
medis.
b. Kontak kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak
air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus yang terkontaminasi
pakaian dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan
sepatu dengan bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan
medis.
c. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
e. Inhalasi Serius: Tidak tersedia.
f. Proses menelan: Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut ke alam bawah sadar orang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan,
segera hubungi dokter. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau ikat pinggang.
g. Penelanan Serius: Tidak tersedia.
 Perlindungaan Diri
a. Perlindungan pribadi :Kacamata percikan. Jas laboratorium. Respirator
debu. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat
atau yang setara. Sarung tangan.
b. Perlindungan Pribadi dalam Kasus Tumpahan Besar: Kacamata
percikan. Setelan lengkap. Respirator debu. Sepatu bot. Sarung tangan. Alat
pernapasan yang berisi diri harus digunakan untuk menghindari menghirup
produk. Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak
cukup; berkonsultasi dengan spesialis sebelum menangani ini produk.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Padat. (Kristal padat. Serbuk padat.)
b. Bau: Karakteristik. Disagreeable.
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 393,73 g / mol
e. Warna: Kuning.
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 218 ºC (424,4 ºF)
h. Titik lebur: 119 ºC (246,2 ºF)
i. Suhu Kritis: Tidak tersedia.
j. Gravity Spesifik: 4,008 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: Tidak berlaku.
l. Kepadatan Uap: 13.6 (Udara = 1)
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Odor Threshold: Tidak tersedia.
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, dietil eter, aseton.
r. Kelarutan: Mudah larut dalam aseton. Larut dalam dietil eter. Sangat sedikit
larut dalam air dingin. Larut dalam asam asetat. Bebas larut dalam
benzena. Sedikit larut dalam petroleum ether. Kelarutan dalam air: 100 mg / l
@ suhu kamar. Kelarutan dalam eter: 13,6 g / 100 ml eter @ 25 ºC. Kelarutan
dalam etanol: 7,8 g / 100 ml etanol @ 25 ºC. Satu gram larut dalam 60 ml
alkohol dingin, 16 ml alkohol mendidih, 10 ml kloroform, 7,5 ml eter, 80 ml
gliserol, 3 ml karbon disulfida, 34 ml minyak zaitun.

Br2 (Bromin)

 Identifikasi Bahaya
a. Potensi Efek Kesehatan Akut : Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit
(korosif). Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritasi, permeator), kontak mata
(mengiritasi), menelan, inhalasi. Cairan atau semprotan kabut dapat
menyebabkan kerusakan jaringan terutama pada membran mukosa mata,
mulut, dan saluran pernapasan. Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar.
Menghirup kabut semprotan dapat menyebabkan iritasi yang parah saluran
pernapasan, ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Over-
exposure yang parah dapat menyebabkan kematian.
b. Potensi Efek Kesehatan Kronis :
1) Efek karsinogenik : Diklasifikasikan 4 (Tidak ada bukti.) Oleh NTP,
Tidak ada. oleh OSHA, Tidak ada. oleh NIOSH.
2) Pengaruh mutagenik : Tidak tersedia.
3) Pengaruh teratogenik : Tidak tersedia.
4) Toksisitas pengembangan : Tidak tersedia.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Kontak mata : Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Dalam kasus
kontak, segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Air hangat harus digunakan. Dapatkan perawatan
medis segera.
b. Kontak kulit : Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus yang terkontaminasi
pakaian dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan
sepatu dengan bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan
medis.
c. Kontak Kulit Serius : Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis perhatian.
d. Inhalasi : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian segera.
e. Inhalasi serius : Evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas,
lakukan resusitasi mulut ke mulut. PERINGATAN: Mungkin berbahaya bagi
orang yang memberikan bantuan untuk memberikan resusitasi mulut ke
mulut ketika bahan yang dihirup beracun, menular atau korosif. Segera cari
pertolongan medis.
f. Proses menelan : Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut ke alam bawah sadar orang. Longgarkan pakaian ketat seperti kerah,
dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan pertolongan medis jika
gejala muncul.
g. Penelanan Serius : Tidak tersedia.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan pribadi : Pelindung wajah. Setelan lengkap. Respirator uap.
Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau
yang setara. Sarung tangan. Sepatu bot.
b. Perlindungan Pribadi dalam Kasus Tumpahan Besar : Kacamata percikan.
Setelan lengkap. Respirator uap. Sepatu bot. Sarung tangan. Alat pernapasan
yang berisi diri harus digunakan untuk menghindari menghirup produk.
Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup; berkonsultasi
dengan spesialis sebelum menangani ini produk.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan fisik dan penampilan: Cair.
b. Bau: Pedas. Mencekik. (Kuat.)
c. Rasa: Tidak tersedia.
d. Berat Molekul: 159,808 g / mol
e. Warna: Merah-Coklat (Gelap.)
f. pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
g. Titik didih: 58,78 ºC (137,8 ºF)
h. Titik lebur: -7,25 ºC (18,9 ºF)
i. Suhu Kritis: 315 ºC (599 ºF )
j. Gravity Spesifik: 3.11 (Air = 1)
k. Tekanan Uap: 23,3 kPa (@ 20 ºC)
l. Densitas Uap: 7.1 (Udara = 1)
m. Volatilitas: Tidak tersedia.
n. Ambang Bau: 0,05 ppm
o. Air / Minyak Dist. Coeff .: Tidak tersedia.
p. Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
q. Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, dietil eter.
r. Kelarutan: Mudah larut dalam dietil eter. Sangat sedikit larut dalam air
dingin. Bebas larut dalam alkohol, kloroform, karbon disulfida, karbon
tetraklorida, asam hidroklorat pekat, dan larutan bromida berair.

LiCl2
 Identifikasi Bahaya
a. Berbahaya jika kontak dengan kulit dan jika tertelan.
b. Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
c. Potensi Efek Kesehatan Mata: Menyebabkan iritasi mata sedang.
Menyebabkan kemerahan dan rasa sakit. Dapat menyebabkan visual kelainan
termasuk: penglihatan kabur, warna abnormal, kehilangan penglihatan.
d. Kulit: Menyebabkan iritasi kulit yang parah. Berbahaya jika terserap melalui
kulit. Diulang atau kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan kekeringan
dan pecahnya kulit.
e. Proses menelan: Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan mual dan
muntah. Dapat menyebabkan darah gangguan elektrolit. Dosis besar lithium
dapat menyebabkan pusing, bersujud, dan kerusakan ginjal. Dehidrasi,
penurunan berat badan, bicara cadel, penglihatan kabur, kehilangan indera,
ataksia (kegagalan koordinasi otot), tremor, dan kejang dapat terjadi.
f. Dapat menyebabkan efek sistem saraf pusat termasuk gugup, mengantuk dan
kejang.
g. Inhalasi: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Gejala paparan
meliputi: meningkat sekresi, batuk, nyeri atau pernapasan,
h. Kronis: Penyerapan berkepanjangan dapat mempengaruhi keseimbangan
elektrolit dan merusak fungsi ginjal. Paparan kronis terhadap garam lithium
dapat menyebabkan kantuk, kelainan visual, kelemahan, dering di telinga,
dan tremor otot.
i. Kemungkinan risiko bahaya terhadap anak yang belum lahir. Dapat merusak
kesuburan.
 Tindakan Pertolongan Pertama
a. Mata: Bilas mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
b. Kulit: Dapatkan bantuan medis. Basuh kulit dengan banyak air setidaknya
selama 15 menit melepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
c. Tertelan: Dapatkan bantuan medis. Membersihkan mulut dengan air.
d. Inhalasi: Hapus dari paparan dan segera pindah ke udara segar. Jika tidak
bernafas, berikan pernafasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen.
Dapatkan medis bantuan jika batuk atau gejala lainnya muncul.
 Sifat Fisik dan Kimia
a. Keadaan Fisik: Butiran
b. Warna : putih
c. Bau: Tidak tersedia
d. pH: 7-8 (50 g / L aq.sol.)
e. Tekanan Uap: 1.33hPa @ 547 ºC
f. Viskositas: Tidak tersedia
g. Titik didih: 1382 ºC @ 760 mmHg (2,519.60 ºF)
h. Titik Beku / Meleleh: 605 ºC (1,121.00 ºF)
i. Suhu Autosuisi: Tidak tersedia
j. Titik Nyala: Tidak tersedia

H2SO4
 Pengenalan Bahaya
a. Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar.
b. Berbahaya jika teroles.
c. Hindari uap ataupun asapnya, gunakan dalam ventilasi cukup.
d. Hindari kontak dengan mata, kulit, atau pakaian.
e. Cuci tangan dengan bersih setelah memegang dan simpan rapat-rapat.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
a. Pertolongan pertama : Panggil dokter.
b. Kulit : bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air paling sedikit 15
menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Bersihkan
secara menyeluruh pakaian dan sepatu sebelum digunakan lagi.
c. Mata : basuh mata dengan air selama paling sedikit 15 menit, buka tutup
pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
d. Pernapasan : segera cari udara segar. Jika tidak bisa bernapas, berikan
pernapasan buatan, jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
e. Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadi beberapa kali
muntah, tapi jangan dipaksakan. Jangan memasukkan apapun kedalam mulut
orang yang tidak sadar.
 Tata Cara Penanggulangan Kebakaran
a. Tipe Pemadam Kebakaran : Semua jenis pemadam dapat digunakan untuk
memadamkan api.
b. Bahaya Ledakan : Dekomposisi pada kondisi panas menghasilkan banyak
uap beracun.
c. Prosedur Terhadap Api : Bereaksi dengan air, melepaskan panas dan oksigen,
jadi bila digunakan akan luber. Gunakan alat pelindung dan alat bantu
pernapasan,
 Pengontrolan dan Perlindungan Diri
a. Alat bantu Pernapasan : tidak diperlukan.
b. Perlindungan Tangan : sarung tangan yang disetujui NIOSH.
c. Proteksi Mata : kacamata dan pelindung muka.
d. Perlengkapan Proteksi Lainnya : gunakan pakaian yang tepat untuk
mencegah paparan pada kulit.
 Data Fisik dan Kimiawi
a. Titik Cair: informasi tidak tersedia
b. Titik Didih : informasi tidak tersedia
c. Tekanan Uap : 1 mmHg
d. Kepadatan Uap : < 0,3
e. Kelarutan dalam Air : Larut.
f. Bentuk dan Bau : Cairan bening tak berbau.
g. Titik Menyala : tidak tersedia
h. Gravitasi Spesifik : 1,84
i. Persentase Penguapan per Volume: informasi tidak tersedia
j. Tingkat Penguapan : < 1
k. Standar Penguapan : 25 ºC
l. Temperatur Menyala Otomatis : tidak ada
m. Jumlah Minimum di Udara Terbuka : tidak ada
n. Jumlah Maksimum di Udara Terbuka : tidak ada
AgNO3
 Identifikasi Bahaya
a. Beracun, berbahaya, korosif. menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan
tubuh. bisa fatal jika tertelan. berbahaya jika dihirup. oksidator kuat. dapat
menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain.
b. Inhalasi : Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan
bagian atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi, radang
tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu yang
mengendap di paru-paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
c. Tertelan : Korosif.Menelan dapat menyebabkan luka bakar parah pada
tenggorokan, mulut, dan perut. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan,
muntah, diare. Dan beracun. Gejalanya meliputi nyeri dan terbakar di mulut,
menghitamkan kulit dan selaput lendir, tenggorokan, dan perut, air liur,
muntah bahan hitam, diare, kolaps, syok, koma dan kematian.
d. Kontak Kulit : Korosif.Gejala kemerahan, nyeri, dan dapat membakar kulit.
e. Kontak Mata : Korosif.Dapat menyebabkan penglihatan kabur, kemerahan,
nyeri, luka bakar jaringan dan kerusakan mata.
f. Chronic Exposure : jika tertelan secara terus-menerus dapat menyebabkan
perubahan warna kebiruan permanen pada konjungtiva, kulit, dan selaput
lendir. inhalasi berulang dapat menyebabkan penyakit paru-paru. Orang yang
memiliki kelainan kulit, masalah mata atau gangguan fungsi pernafasan
mungkin lebih rentan terhadap efek dari zat.
 Pertolongan Pertama
a. Inhalasi : Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan
perhatian medis segera.
b. Ingesti : Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang
banyak. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang
yang tidak sadar. Segera beri pertolongan medis.
c. Kontak Kulit : Segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit sambil menghilangkan kontaminan pada pakaian dan sepatu. Segera
beri pertolongan medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan
sepatu sebelum digunakan kembali.
d. Kontak Mata : Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15
menit, sambil dikedip-kedipkan. Segera beri pertolongan medis.
 Perlindungan Diri
a. Perlindungan kulit : Pakailah pakaian pelindung, yaitu sepatu bot, sarung
tangan, jas lab, apron atau baju, yang sesuai, untuk mencegah kontak kulit.
b. Perlindungan mata : Gunakan chemical safety goggles dan / atau full face
shield yang mampu melindungi mata dari debu atau percikan larutan.
Sediakan eye washer untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan pada
mata.
 Sifat Fisika dan Kimia
a. kenampakan: Transparan, kristal tak berwarna.
b. Bau: Tidak berbau.
c. Kelarutan: air 219g/100g @ 200 ºC (68 ºF).
d. berat jenis: 4.352
e. pH: ca. 6 (netral untuk lakmus)
f. % Volatil dengan volume @ 210 ºC (70 ºF): 0
g. Titik didih: 444 ºC (831 ºF) terurai.
h. titik leleh: 212 ºC (414 ºF)
i. Densitas uap (udara = 1): 4.4
j. Tekanan Uap (mm Hg): Sangat rendah.
k. kecepatan evaporasi (BuAc = 1): informasi tidak ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai