com
http://roda2blog.com/2014/07/10/45-butir-butir-pedoman-pengamalan-pancasila-terbaru/ 1/3
8/16/2018 45 Butir-butir Pedoman Pengamalan Pancasila Terbaru – roda2blog.com
Sejak tahun 2003, berdasarkan Tap MPR no. I/MPR/2003, 36 butir pedoman pengamalan Pancasila telah diganti
menjadi 45 butir butir Pancasila. Namun sayangnya tidak ada kebijakan pemerintah untuk memasukkanya ke
dalam kurikulum pendidikan ataupun program doktrinasi lewat media. Sewaktu masih SD, hampir semua murid
harus hafal 36 butir butir Pancasila dan setiap malam disuguhkan kebanggaan pada Garuda Pancasila lewat
layar kaca.
Ketika sebuah masyarakat bernegara maka harus ada persamaan fikir dan sikap masyarakat pada negara.
Harus meletakkan setiap ego-nya pada prinsip yang telah disepakati bersama dan menjunjung tinggi prinsip
dasar tersebut demi terciptanya rasa aman bermasyarakat dan tercapainya tujuan bernegara yaitu kemakmuran.
Prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila yang mengakomodir dan (harusnya) juga
bersifat memaksa sebagai pandangan hidup semua orang yang mengaku Bangsa Indonesia. Dan menjadi sifat
dasar bagi semua rakyat Indonesia dalam bermasyarakat dengan mengamalkan butir butir Pancasila.
Dan berikut ini 45 butir butir Pancasila yang baru sesuai dengan Tap MPR no. I/MPR/2003.
http://roda2blog.com/2014/07/10/45-butir-butir-pedoman-pengamalan-pancasila-terbaru/ 2/3
8/16/2018 45 Butir-butir Pedoman Pengamalan Pancasila Terbaru – roda2blog.com
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.