Etika Kelompok
Etika Kelompok
Kelompok 3
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan...................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia atau orang dapat di artikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
kekuatan ketuhanan atau mahluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau
perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita
Manusia dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari yang namanya Nilai, Moral
dan Norma. Yang mana dengan nilai, moral dan norma yang ada pada dirinya itu
1
manusia dapat menentukan jalan hidupnya, apakah dia akan menjadi manusia
yang berguna bagi orang lain atau bahkan sebaliknya menjadi orang yang sangat
buruk dimata orang lain. Maka dari itu sangat diperlukan adanya hubungan antara
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi
seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi
antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh
Cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis
satu dengan yang lain dan memanfaatkan pengetahuaan tentang faktor sosial dan
diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan keteganngan dan pertentangan
sedikit mungkin. Hal ini disebabkan karena dalam masyarakat / lingkungan sosial,
3
setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing
satu sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak
orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik akan mengatsu
segi kontruktif sifat tabiat manusia yang dioengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan.
tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi
penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah
besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat
digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat
diikat oleh kode etik. Berikut ini disajikan nilai-nilai dasar dan operasional yang
membingkai sikap dan prilaku etik guru dalam berhubungan dengan siswa.
4
Cara untuk menciptakan hubungan antara pendidik dengan peserta didik
adalah:
anggota masyarakat.
5
11. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan
dan hak-hak peserta didiknya.
12. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
13. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan kemanusiaan.
14. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-
alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan, dan kemanusiaan.
15. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya
kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,
kebudayaan, moral, dan agama.
16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan
peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
Sumber:
- Zhamara, Aswar. 2013. Menciptakan Hubungan antara Pendidik, Peserta
Didik, Orang Tua dan Masyarakat (Lingkungan). [online].
Tersedia: http://boardmarkershare.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 29
Mei 2016).
- Sudrajat, Akhmad. 2012. Hubungan Guru dengan Siswa. [online].
Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com. (Diakses tanggal 29
Mei 2016).
6
tua/wali siswa.Oleh karena itu guru hendaknya memperhatian acuan yang telah
disepakati sebagai tuntunan prilaku guru yang disebut “Kode Etik Guru”.
Cara untuk menciptakan hubungan antara pendidik dengan orang tua
peserta didik adalah:
1. Guru berusaha membina hubungan kerja sama yang efektif dan efisien
dengan orangtua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
3. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang
bukan orangtua/walinya.
4. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi
dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai
kondisi dan kemajuan peserta didik dalam proses kependidikan pada
umumnya.
6. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak.
7. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan- keuntungan pribadi.
Sumber:
- Sahabuddin. 2014. Hubungan Profesional Guru dengan Orang Tua/Wali.
[online].
Tersedia: http://wacana.siap.web.id. (Diakses tanggal 29 Mei 2016).
7
1. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
2. Guru mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Guru bekerja sama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan
prestise dan martabat profesinya.
5. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya.
6. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai- nilai
agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan
masyarakat.
7. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan rahasia peserta
didiknya kepada masyarakat.
8. Guru tidak boleh menampilkan diri secara eksklusif dalam kehidupan
masyarakat.
Sumber:
- Zhamara, Aswar. 2013. Menciptakan Hubungan antara Pendidik, Peserta
Didik, Orang Tua dan Masyarakat (Lingkungan). [online].
Tersedia: http://boardmarkershare.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 29
Mei 2016).
8
1. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi
sekolah.
2. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
3. Guru menciptakan atau melaksanakan proses yang kondusif.
4. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
5. Guru menghormati rekan sejawat.
6. Guru saling membimbing antar sesama rekan sejawat.
7. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan
kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
8. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan
dengan tuntutan profesionalitasnya.
9. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan
pendapat-pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan
dan pembelajaran.
10. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan
dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
11. Guru memiliki beban moral bersama-sama dengan sejawat untuk
meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-
tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
12. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari
kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
13. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan
dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
14. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
15. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya
atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
9
16. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk
pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum
17. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau
tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
BAB III
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
2. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui
topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah
secara bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA
12