Anda di halaman 1dari 6

dr Gunawan Rusuldi (AWA)

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT


1. Ibu mungil.
2. Nutrisi dan kenaikan berat badan ibu yang jelek.
Definisi Kurangnya kenaikan BB ibu pada tr II sangat mempengaruhi menurunnya BB lahir. Bila sang ibu
Bayi digolongkan ke dalam kecil menurut masa kehamilan (KMK) bila : memiliki berat badan kurang besar / gemuk dan sehat, maka kenaikan BB kurang dari rata - rata tanpa disertai suatu
dari persentil ke 10 untuk masa kehamilan. Bayi demikian memiliki risiko kematian neonatus yanh penyakit ibu, tidak akan berpengaruh pada terjadinya IUGR. Berkurangnya kenaikan BB tr III
lebih tinggi. Tidak semua bayi dengan BB kurang dari pesentil ke 10 terhambat pertumbuhannya tidaklah banyak berpengaruh (restriksi intake sampai < 1500 kcal/hr, hanya sedikit
secara patologis, karena beberapa disebabkan oleh beberapa faktor : ras/etnik, paritas, tinggi serta mempengaruhi berat lahir)
BB ibu. (meliputi 25 – 60 % dari semua bayi yang dinyatakan KMK). Ibu ibu yang melahirkan di 3. Penyimpangan sosial
daerah dataran tinggi memiliki bayi dengan BB relatif lebih rendah daripada bayi yang dilahirkan di BB lahir juga dipengaruhi oleh gaya hidup : merokok, alkoholik atau penyalahgunaan obat.
daerah setinggi permukaan laut. 4. Infeksi janin
Infeksi virus yang banyak diketahui menyebabkan IUGR : virus rubella ( insufisiensi vaskuler
MORTALITAS DAN MORBIDITAS dengan rusaknya endotel pemb drh kecil ; juga berkurangnya pembelahan sel) dan sito megalo
IUGR sangat berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas perinatal. Kematian janin, lahir dengan ( sitolisis langsung dan hilangnya fungsi sel) infeksi virus hepatitis B  persalinan preterm dan
asfiksia, aspirasi mekoneum, hipoglikemia neonatal dan hipotermi serta perkembangan neurologi IUGR. Listerosis, tuberkulosis dan sifilis  IUGR. Pada sifilis didapatkan ukuran dan berat
yang abnormal merupakan risiko yang dapat terjadi. plasenta bertambah ok edema dan inflamasi perivaskuler. Toxoplasma dan malaria kongenital 
Beberapa kasus IUGR berat disebabkan oleh infeksi virus pada awal kehamilan atau adanya IUGR.
perkembangan genetik abnormal. Pada kasus demikian prognosa jangka panjang sangat dipengaruhi 5. Kelainan kongenital
oleh perjalanan dan parahnya penyakit yang mendasari. Secara umum, semakin parah malformasi semakin kecil janin menurut usia kehamilan. Hal ini
Beberapa IUGR disebabkan oleh adanya kegagalan plasenta walaupun janin normal, sehingga nyata pada kelainan kromosom atau adanya kelainan kardiovaskuler yang serius.
diagnosis dan penangnan obstetri dan neonatal yang tepat dapat mengurangi risiko outcome yang 6. Kelainan kromosom
jelek. Plasenta janin dengan trisomi autosomal memiliki jumlah arteri kecil yang berkurang pada stem
Bayi dengan IUGR tampaknya memiliki keuntungan sendiri, misalnya : proses pematangan vili tersier. Jadi baik adanya plasenta insufisiensi dan kelainan kromosom sangat berarti dalam
parunya lebih cepat. Seperti kita ketahui, janin memberikan respo terhadap stress lingkugan yag menyebabkan IUGR, hal ini sering berkaitan dengan adanya kel karyotipe. Adanya IUGR dan
dihadapi dengan meningkatka produksi glukokortikoid adrenal yang menyebabkan pematangan paru kelainan janin prevalensi kelainan kromosom semakin besar.
berjalan lebih awal atau lebih cepat. 7. Kelainan tulang dan tulang rawan primer
Mis : osteogenesis imperfecta dan kondrodistrofi.
IUGR SIMETRIK DAN ASIMETRIK 8. Bahan kimia teratogen
Beberapa antikonvulsan (fenitoin dan trimetadion )
✓ Pertumbuhan janin dibagi dalam tiga fase. Tembakau  hipoksia janin dan iskemia.
● Fase I (sejak konsepsi sampai awal tr. II) : hiperplasi seluler (penambahan sel sel dari Narkotik  berkurangnya intake makanan pada ibu dan sel janin.
semua otgan) Kokain  IUGR lebih disebabkan oleh seringnya ibu merokok dan jeleknya perawatan antenatal
● Fase II : hiperplasi dan hipertrofi sel (multiplikasi dan pertumbuhan organ). dibandingkan dengan akibat langsung dari kokainnya.
● Fase III (> 32 mgg) : didomonasi oleh hipertrofi seluler. (ukuran sel dengan cepat 9. Penyakit kardiovaskuler
bertambah, disertai deposisi lemak dan BB janin dapat bertambah sampai 200 gr/mgg Penyakit kardiovaskuler kronik yang diperberat dengan superimpsed PEB  IUGR. Adanya IUGR
menunjukan parahnya preeklampsia.
✓ Dikatakan, perbandingan antara kepala dan abdomen pada janin IUGR dapat mengungkapkan 10. Penyakit ginjal kronik
kapan terjadinya dan perjalanan penyakit yang menyebabkan IUGR. Mis : penyebab pada awal Insufisiensi renal  IUGR
kehamilan (paparan kimia, infeksi virus, kelainan kromosom) menyebabkan berkurangnya 11. Hipoksia kronik
jumlah dan ukuran sel, sehingga menghasilkan janin IUGR simetrik. Sebaliknya penyebab yang Ibu pada dataran tinggi  IUGR. Ibu dengan penyakit janung sianotik  IUGR.
timbul pada akhir kehamilan (insufisiensi plasenta pada preeklampsia) akan mempengaruhi 12. Anemia ibu
ukuran sel saja. Adanya insufisiensi plasenta akan mengurangi transfer glukosa dan Tidak menyebabkan IUGR kecuali pada anemia sickle cell atau anemia bawaan yang disebabkan
penyimpanannya di hepar dan lingkaran abdomen janin berkurang. Bersamaan dengan itu oleh penyakit ibu yang serius
terjadi pengalihan nutrisi dan oksigen ke otak menyebakan pertumbuhan otak dan kepala tetap 13. Kelainan talipusat dan plasenta
tumbuh normal. Dalam hal ini timbul IUGR yang asimetrik (ukuran otak yang relatip tumbuh Separasi plasenta yang kronik, infark yang luas dan chorioangioma  IUGR.
secara abnormal dibandingkan dengan hepar yang kecil) Insersi marginal talipusat dan vilamentosa  IUGR.
Pada beberapa kasus IUGR didapatkan janin dan plasenta normal. Hal ini mungkin disebabkan
✓ Pengenalan adanya IUGR yang simetrik dan asimetrik penting dalam disgnosis antepartum oleh insufisiensi utero-plasental. IUGR yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya seringkali
karena kedua hal ini dapat secara potensial mengungkapkan penyebabnya. dijumpai adanya aliran darah utero plasental yang menurun empat kali lipat.
FAKTOR RISIKO TERJADINYA IUGR

page 1 of 6
dr Gunawan Rusuldi (AWA)

14. Janin multipel penurunan tekanan selama diastolik janin, sehingga rasio sistolik diastolik meningkat. Walaupun
15. Sindroma antibodi antifosfolipid outcome perinatal tidak dapat diperbaiki, namum angka operasi sesar dapat dikurangi pada janin-
Yang sering menyebabkan IUGR : antibodi dan anti-koagulan lupus. Seringkali menghasilkan janin distress yang dipantau dengan dopler velocimetry.
outcome yan jelek ( PE timbul lebih dini atau IUFD pada tr II / III)
Mekanisme thd janin : disebabkan oleh adanya agregasi platelet dan trombosis plasenta.
Antibodi tersebut sering dijumpai pada wanita dengan IUFD berulang pada tr II atau IUGR
PENANGANAN IUGR
sering yang terjadi pada awal kehamilan, khususnya bila disertai preeklamsia berat yang dini.
16. Kehamilan ekstrauterine
17. Kelainan / malformasi uterus Begitu dicurigai adanya KMK, harus segera dipastikan adanya IUGR, juga jenis dan
penyebabnya. Bila pada USG tampak ada anomali. Kordosintesis segera dilakukan untuk karyotiping.
Pengambilan sampel darah melalui umbilikus untuk pemeriksaan karyotipe pada IUGR sering dapat Adanya aneuploidi letal akan memerlukan operasi sesar atas indikasi janin.
menjelaskan patofisiologi terjadinya IUGR. Juga pengukuran pO2, pCO2, pH, konsentrasi laktat dan a. IUGR mendekati usia aterm.
glukosa. Derajat keparahan hipoksia janin berkorelasi erat dengan adanya hiperkapnea, asidosis, Persalinan yang tepat akan dapat menghasilkan outcome yang terbaik. Bila didapatkan
laktat asidemia, hiperglikemia dan eritroblastosis janin. oligihidramnion yang bermakna, persalinan dilakukan pada usia  34 mgg. Dengan pemantauan
Hipoglikemia pada IUGR sering disebabkan oleh menurunnya suply (bukan oleh karena peningkatan ketat denyut jantung janin, persalinan pervaginam dapat dilakukan. Karena janin IUGR lebih
konsumsi janin atau menurunnya produksi endogen). Pada janin tsb juga terjadi hipoinsulinemia (ok tidak tahan terhadap his, seringkali dilakukan operasi bila terjadi gawat janin.
disfungsi pankreas). Pada janin IUGR juga terjadi peningkatan konsentrasi adenosin dalam plasma b. IUGR pada usia preterm.
sebagai respon thd asfiksia kronis. Bila IUGR ditemukan saat  34 mgg dan cairan amnion serta pemantauan kesejahteraan janin
Adanya deselerasi denyut jantung yang berulang merupakan indikator terbaik adanya IUGR yang normal, maka dilakukan perawatan konservatif. USG dilakukan dengan interval 2 – 3 mgg.
mengalami hipoksia. Beberapa klinikus menyarankan untuk bed rest dengan tidur miring kiri, dimana curah jantun
dan perfusi plasenta maksimal.
Keputusan penanganan harus selalu mempertimbangkan keuntungan melakukan perawatn
konservatif prenatal (dengan risiko relatif terjadinya kerusakan janin atau IUFD) atau melakukan
SCREENING DAN IDENTIFIKASI IUGR
terminasi dengan risiko yang timbul karena persalinan preterm.
Morbiditas dan mortalitas lebih ditentukan usia kehamilan dan berat lahir. Bukan oleh adanya
1. Tentukan usia kehamilan (cek ulang HPHT bila perlu). tes janin yang abnormal (NST, profil biofisik atau velocimetri arteri umbilikalis).
2. perhatikan kenaikan BB ibu. Pemberian anti platelet awal dengan aspirin dosis rendah dapat mencegah trombosis
3. pengukuran tinggi fundus secara cermat. uteriplasental, infark palsenta dan IUGR idiopatik pada wanita dengan IUGR berat yang
4. identifikasi adanya faktor risiko, termasuk adanya IUGR pada kehamilan sebelumnya. berulang.
5. serial USG : saat kunjungan pertama, kemudian dilanjutkan pada 32 – 34 mgg.
6. Ingat : diagnosis definitif IUGR biasanya baru dapat ditegakan setelah janin lahir. PERSALINAN
Selama proses persalinan (baik yang spontan maupun induksi), harus dilakukan monitor ketat
Tinggi fundus uteri (hanya dapat mendeteksi adanya IUGR 40 %). adanya gawat janin yang ditandai denyut jantung yang abnormal. Adanya insufisiensi plasenta akan
Antara kehamilan 18 – 30 mgg, tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan dalam minggu. diperberat oleh proses persalinan. Adanya oligohidramnion juga akan menyebabkan kompresi tali
(dengan selisih 2 – 3 cm) pusat. Bayi IUGR mempunyai resiko lahir dengan hipoksia dan aspirasi mekoneum. Bila IUGR berat,
mereka sangat rentan akan hipotermi yang akan berlanjut dengan gangguan – gangguan metabolik
Pengukuran secara ultrasonik serius, mis. Hipoglikemi, polisitemia, hiperviskositas.
Pemeriksaan awal pada usia kehamilan 16 – 20 mgg untuk menentukan usia kehamilan dan adanya
kelainan yang tampak, kemudian diikuti pada 32 – 34 minggu untuk mengevaluasi pertumbuhan PERAWATAN AWAL BAYI DENGAN IUGR
janin. Metode yang optimal adalah mengkombinasi ukuran kepala, abdomen dan femur untuk Bayi tampak keriput dengan berkurangnya jaringan subkutan, serta terdapat mekoneum pada kulit
memprediksi ukuran janin secara akurat. (lingkar abdomen paling dapat dipercaya ; juga dalam dan tali pusat.
deteksi IUGR). Metode screening ini penting untuk penegakaan diagnosis namun tidak memperbaiki 1. persiapan untuk melakukan resusitasi ok sering terjadi asfiksia pada neonatus.
outcome janin. Adanya oligihidramnion juga sering berkaitan dengan IUGR (disebabkan oleh 2. bila cairan ketuban mekoneal, mekoneum harus dibersihkan dari jalan napas segera sebelum
berkurangnya produksi urine karena hipoksia) thoraks lahir (menggunakan suction pada nasofaring). Setelah seluruh tubuh lahir, dilanjutkan
dengan suction pada nasofaring dan oro-faring. Bila ada mekoneum hisap dengan endotracheal
tube.
3. bila bayi lahir dengan segera bernapas dan menangis serta memiliki AS > 8 pada menit
Dopler velocimetri pertama, cukup dilakukan suction pada hidung dan rongga mulut.
Dengan alat ini dapat dilihat aliran darah umbilikus sehingga dapat diukur aliran darah pulsatil melalui 4. pertahankan suhu tubuh normal ok janin IUGR memiliki angka metabolisme yang tinggi.
melalui arteri umbilikalis. Pada keadaan dimana resistensi vaskuler plasenta meningkat, akan terjadi 5. pertahankan kadar glukosa serum.

page 2 of 6
dr Gunawan Rusuldi (AWA)

● Cek tiap 2 – 3 jam 1/3  KRR


● Hipoglikemi bila < 35 mg/dl pada bayi aterm atau < 25 mg/dl pada bayi preterm Faktor faktor tersebut adalah
● Pasang infus glukosa 6 mg/kg BB/menit. a. IUGR sebelumnya.
6. karena sering terjadi polisitemia dan hiperviskositas (akibat gawat janin kronis  hormon b. Penyakit kronis ibu.
eritropoetin  timbul eritropoesis), untuk mengurangi tranfusi plasenta postnatal, tali pusat c. Kehamilan multipel.
harus segera diklem (dalam 10 – 15 detik setelah melahirkan dada janin pada persalinan d. Malnutrisi.
pervaginam, Pada SC diklem sesegera mungkin setelah bayi lahir). e. HDK.
f. Perokok
PERTUMBUHAN SELANJUTNYA BAYI IUGR g. Peningkatan BB ibu tak adekwat.
o Pada umumnya, IUGR simetrik yang kronis atau meyeluruh akan mengalami hambatan dalam h. Pertumbuhan uterus tak sesuai umur kehamilan.
pertumbuhan setelah lahir. i. Penurunan gerak janin.
o Perkembangan neurologis dan intelektual janin dengan IUGR sulit diramalkan. j. Oligohidramnion.
o Ada hubungan yang bermakna antara IUGR dengan terjadinya cerebral palsy.
o Seringnya kejadian MAS (meconeum aspiration sindrome), HMD (Hyalin Membrane Disease) dan II. Mencari penyimpangan 2 terhadap parameter pertumbuhan janin normal
stres dingin (hipotermi) akan menyebabkan distres pernapasan. Walaupun HMD jarang terjadi A. Evaluasi tumbuh kembang fetus
pada IUGR, namun dapat terjadi pada bayi < 32 minggu. 1. Klinis :
o Juga adanya sirkulasi janin persistent (right to left shunt – mel foramen ovale atau duktus a. TFU
arteriosus) yang ditandai dengan hipertensi pulmonal dapat menyebabkan distres pernapasan. b. Peningkatan BB ibu
o Encelopati ischemik hipoksia (ok asfiksia perinatal) sering terjadi beberapa jam setelah lahir c. gerakan janin 
sampai 24 –48 jam pertama. Bayi akan gelisah, iritabilitas meningkat, sukar untuk disusui dan d. Riwayat Peny kronis / manutrisi / perokok
hipo-hipertermi bahkan kejang (Tx suportif dengan antikolvusan) 2. USG :
o Komplikasi renal (GGA dengan azotemia dan hiperkalemia) sebagai akibat asfikisia. Tx terapi a. UK / FL /  abd / AFI  FL / AC x 100 % > 24 (N : 22-24)
cairan konservatif. b. TBJ.
o Hiopkalsemia neonatal (asfiksia  asidosis  redistribusi kalsium dari intrasel ke ekstrasel. Ketika c. Doppler ultrasound (SD ratio > 1,5)
pernapasan membaik  pH membaik  kalsium kembali ke intrasel  hipokalsemi) Tx : Ca 3. Biokimia.
glukonas infus atau oral. a. Estriol urine
o Enteroklitis nekcrotizing (ok iskemia sistem pencernaan). Tx nutrisi oral dan glukos infus untuk b. HPL darah ibu
mencegah hipoglikemia B. Evaluasi kesejahteraan janin  CTG / NST

IUGR DALAM KEHAMILAN SELANJUTNYA


Terdapat risiko untuk melahirkan bayi IUGR dalam kehamilan berikunya pada wanita yang pernah CARA DIAGNOSIS IUGR
melahirkan bayi dengan IUGR.
A. Dalam kehamilan :
- Fundus uteri dengan parameter umbilikal tidak sesuai dengan umur kehamilan.
- Peningkatan BB ibu kurang.
- Penurunan gerak janin.
- Riwayat penyakit kronis, malnutrisi, perokok.

B. Setelah lahir :
- bayi kurus dan panjang, kulit kering, lap lemak tipis dan otot hipotrofi.
- BB kurang dari seharusnya menurut UK normal.
- Hipoglikemia.

IUGR SEBAB SEBAB IUGR : dapat dibagi dalam 4 kelompok :

I. Mengenal faktor risiko tinggi terjadinya IUGR a. Kelompok A (10 – 20 %)  kegagalan pertumbuhan janin.
IUGR : 2/3  KRT - kelainan genetik.

page 3 of 6
dr Gunawan Rusuldi (AWA)

- Kelainan kongenital Faktor risiko


- Infeksi intra uterin IUGR sebelumnya perokok
- Efek teratogenik Kehamilan multiple Peningkatan BB ibu tak edekwat
b. Kelompok B (5 – 10 %)  kombinasi kelainan ibu dan janin. Peny. Kronis penurunan gerak janin
- malnutrisi Malnutrisi oligohidramnion
- perokok / peminum berat HDK TFU tak sesuai dengan UK
- obat - obatan
c. Kelompok C (30 – 35 %)Serial USG ibu dan disfungsi plasenta.
 penyakit
- HDK
Untuk evaluasi pertumbuhan janin
- Penyakit ginjal
- Penyakit kardiopulmoner
Anemia berat
-baik berhenti menurun
- Insufisiensi plasenta
- Kehamilan multipel
d. Kelompok D (40 %)  penyebab tak diketahui USG ulang dengan Penentuan maturasi -Amniosinstesis
Interval 2 – 3 mgg untuk karyotiping
-Fetal blood sampilng
PENATALAKSANAAN IUGR untuk IgM
Secara umum penatalaksanaan IUGR ditekankan pada : Tidak / belum matur matur
1. diagnosis dini keadaan IUGR.
2. pemantauan antenatal terhadap pertumbuhan, kesejahteraan dan maturitas janin secara intensif
dan sistematik Ulangan pemeriksaan normal abnormal
3. merencanakan persalinan pada saat yang tepat Maturasi janin secara
periodik
Pemeriksaan
untuk IUGR tipe asimtrik, terapi antepartum yangbeing
Fetal well mungkin memperbaiki outcome janin meliputi :
1. mengurangi ancaman penyakit ibu.
2. tirah baring posisi miring  fungsi plasenta  Konseling / terminasi
3. perbaiki gizi ibu.
4. obat – obatan.
Persalinan
dipercepat Distress insuf plas (-)

Monitoring DJJ secara Pemeriksaan FWB kontinyu


Scr periodik

tunggu inpartu spontan

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT.


Penurunan patologis tk ptbh janin, yang mengakibatkan fetus tidak mendapat potensi ptbh
inherennya, mengakibatkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas perinatal.
Dugaan IUGR Terdiri 3 macam bentuk :

page 4 of 6
dr Gunawan Rusuldi (AWA)

1. Simetrik : lingk abd/kep menurun scr proporsional. Gangguan tjd pd ptbh janin fase I, Penyebab
: kel kromosom, inf kongenital ( bersifat intrinsik ). Problem IUGR :
2. Asimetrik : Lingk abd/ kep menurun scr disproporsional ( head sporring ), ggn tjd pd ptbh fase a. Perinatal : Prematur,asfiksia,IUFD.
III, Penyebab : Penyakit ibu ( ekstrinsik ). b. Neonatal : Hipoglikemia, aspirasi mekoneum,kejang, ICH )
3. Intermediate. c. Jangka panjang : RM, ptbh tak sempurna.

Fase Pertumbuhan Janin : Diagnosis PJT :


1. Fase I : Selluler hiperplasi = jumlah sel meningkat ( 0-16 mgg ). A. dalam kehamilan.
2. Fase II : Concomitant hiperplasia+hipertropia = uk + jumlah sel meningkat ( 16-32 mgg ). ■ FU dan parameter umbilikal tidak sesuai dg tuanya kehamilan.
■ Penambahan BB ibu yang kurang.
3. Fase III : Selluler hipertrophi : uk sel meningkat ( 32- aterm ).
■ Penurunan ger janin.
Penyebab IUGR :
■ Riwayat peny khronis, malnutrisi, perokok.
I. FETAL. B. Setelah lahir :
Abn Kromosom ( trisomi 21,18,13 ). ■ Bayi kurus dan panjang, kulit kering, lap lemak tipis, otot hipotropi.
Infeksi ( vi, bakt, protozoa ) ■ BB kurang dari seharusnya sesuai UK.
Malformasi ( mikrosepali, anensepal ) ■ Hipoglikemia.
II. Plasenta.
Sebab PJT : dibagi 4 kelompok :
Insersi abnormal , infark, kehamilan mutiple.
1. Kel A  ok kggl ptbh janin ( 10-20 % )
MMMMMCDLXVI. Maternal.
■ Kel genetik, kongenital, inf intra uterine, efek teratogenik.
■ Nutrisi ( kolitis ulserosa, hepatitis ).
■ Hipoksia ( asma, cianosis heart diss ) 55119680. Kel B  ok kombinasi kel ibu dan genetik. ( 5-10 % )
■ vaskuler ( PE. HT kronis, Dm ). ■ malnutrisi, peminum/perokok berat, obat2 an.
■ Renal ( Glomerulonefritis, nefrotik ). 55119800. Kel C  Peny ibu dan disfungsi plasenta. ( 30-35 % )
■ Hematologik ( Sickle sel ). ■ HDK, Penyakit ginjal, cardiovask, anemia berat, insuff plasenta, kehamilan mutipel.
■ Lingkungan ( alkohol, merokok ) 4. Kel D  Penyebab tak diketahui. ( 40 % ).

Bagaimana cara Diagnosa ?. Penata laksanaan PJT :


I. mengenal faktor resiko tinggi yang bhbg dg PJT. Secara umum ditekankan pada :
■ PJT  2/3 pada KRT, 1/3 KRR. Diagnosis dini keadaan PJT.
■ Faktpr resiko : Pemantauan antenatal thd ptbh, kesejahteraandan maturitas janin secara intensuf dan
1. PJT sebelumnya. 6. Penyakit khronis ibu. sistematis. Merencanakan persalinan pada saat yang tepat
2. Kehamilan multipel. 7. malnutrisi.
Evaluasi IUGR.
3. HDK. 8. Perokok.
4. Pertumbuhan FU Tak adekuat. 9. Penambahan BB tak adekuat. 1. Gestasional Age : GS, CRL, BPD,FL.
5. gerak janin. 10. oligohidramnion. 2. Pertumbuhan : SerialBPD, ratio lingk abd/kep, jumlah air ket,gr plas,EFW.
3. Fetal activity : Biophisical profile.
II. Mencari penyimpangan penyimpangan thd parameter ptbh janin normal . 4. Prosedur tndakan : Amnio/cordosintesis, corionic villous sampling.
A. Evaluasi tumbuh kembang fetus. ■ Untuk type asimetris tx antepartum yang mungkin memperbaiki outcome janin meliputi
1. Klinis : TFU, Ptbh BB ibu, ger janin menurun, peny kronis, malnutrisi. :
o Mengurangi ancaman peny ibu.
2. USG : UK/FL/Lingk abd/ AFI ( FL/lingk abd > 24, N 22-24 ), TBJ, doppler s/d rasio >
o Tirah baring, pos miring.
1,5.
o Perbaiki gizi ibu.
3.
Biokimia : Estriol urine, HPL darah.
o Obat 2 an. (harus dimulai sedini mungkin ,28-32 mgg )
B. Evaluasi kesejahteraan janin  CTG/NST.

DIAGNOSTIK IUGR ( MANNING )

page 5 of 6
dr Gunawan Rusuldi (AWA)

DUGAAN IUGR
PEMERIKSAAN USG

FETAL MORFOMETRIK FUNGSIONAL ASSESMENT


Lingkaran kep/abd, EFW AFI, Profil Biofisik, dopler, intrafetal -
Indeks ponderal, anomali secreen proportion.

LMP JELAS LMP TAK JELAS FETAL ANOMALI

NORMAL ABNORMAL SERIAL ASSESMENT EXCLUDED


2 MINGGU

GOOD PROVEN IUGR

NORMAL GROWTH ABNORMAL GR

GOOD IUGR

PROVEN IUGR

Fungsional Assesment Fungsional Assesment


Normal Abnormal

Serial Assesment Abnormal Abnormal Ratio Lingk


Profil Biofisik (< 4 ) Abd / Kep
Oligohidramnion
Fetal Biofisik Frequently

Mature Delivery ( Jika Uk < 25 Mgg )

Delivery Min Trauma Delivery

page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai