Anda di halaman 1dari 2

belerang dan nitrogen terdapat dalam sel dalam bentuk tereduksi, sebagai gugus

sulfhidril dan amino. Sebagian besar mikroorganisme mampu menampung unsur-


unsur ini dalam bentuk oksida dan mereduksi sulfat dan juga nitrat. Sumber
nitrogen yang paling lazim untuk mikroorganisme adalah garam-garam
ammonium. Beberapa prokariot mampu mereduksi nitrogen molekul (N2 atau
dinitrogen). Mikroorganisme lain memerlukan asam-asam amino sebagai sumber
nitrogen, jadi yang mengandung nitrogen organik. Tidak semua mikroorganisme
mampu mereduksi sulfat, beberapa diantaranya memerukan H2S atau sistein
sebagai sumber S.
Keperluan Akan Nitrogen dan Belerang
Nitrogen dan belerang terdapat pada senyawa organik sel terutama dalam bentuk
yang terinduksi masing-masing sebagai gugus amino dan sulfhidril. Kebanyakan
organisme fotosintetik mengasimilasi kedua unsur ini dalam keadaan anorganik
yang teoksidasi, sebagai nitrat dan sulfat, jadi penggunaan biosintetiknya meliputi
reduksi pendahuluan. Banyak bakteri nonfotosintetik dan cendawan dapat juga
memenuhi keperluannya akan nitrogen dan belerang dari nitrat dan sulfat. Beberapa
mikroorganisme tidak dapat mengadakan reduksi salah satu atau kedua anion ini
dan harus diberikan unsur dalam bentuk tereduksi. Keperluan akan sumber nitrogen
yang tereduksi agak umum dan dapat dipenuhi oleh persediaan nitrogen sebagai
garam-garam ammonium. Keperluan akan belerang tereduksi lebih jarang, bahan
itu dipenuhi dari persediaan sulfida atau dari senyawa organik yang mengandung
satu gugus sulfhidril (misalnya sisteine).
Beberapa bakteri dapat juga memanfaatkan sumber nitrogen alam yang paling
banyak, yaitu N2. Proses asimilasi nitrogen ini disebut fiksasi nitrogen dan meliputi
reduksi permulaan N2 menjadi amino.

Unsur ini diperlukan dalam banyak dan terdapat pada semua organisme. Yang
termasuk unsur makronutrien adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
belerang, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan besi (C, O, H, N, S, P, K, Ca,
Mg dan Fe).
Menurut Irianto (2007) unsur makro merupakan 95% dari bobot kering sel dan
semuanya berada dalam senyawaan yang sama dalam tiap sel (protein, lemak,
karbohidrat, DNA, RNA) dan juga pada virus.
a. Nitrogen dan Sulfur
Kedua unsur ini harus berada dalam bentuk reduksi untuk kombinasi organik,
misalnya nitrogen sebagai asam amino (R-NH2) atau sulfur sebagai
persenyawaan sulfhidril (R-SH). Beberapa jenis mikroba mampu mereduksi
nitrogen atmosfer untuk sintesis persenyawaan organik dalam sel (fiksasi
nitrogen biologis). Sedangkan organisme yang tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengkatalisis reduksi N dan S harus mendapatkan unsur-
unsur ini dalam bentuk sudah direduksi, misalnya N sebagai garam amonium
atau sebagai persenyawaan organik yang mengandung N seperti asam-asam
amino, S sebagai H2S atau sulfida lain atau persenyawaan organik yang
mengandung S seperti persenyawaan merkapto.

Anda mungkin juga menyukai