Bahan :
Alat :
6) pH mete berfungsi sebagai alat pengukur derajat keasaman dan derajat kebasaan.
7) Pengukus berfungki sebagai alat pengukus bahan olahan.
Prosedur kerja :
substrat.
dijadikan starter proses fermentasi/ timbang sesuai dosis (1%, 2%, 3%, 4%, 5%)
5) Setelah proses pengukusan selesai, dinginkan substrat pada baki sampai suhu optimal
7) Masukan ke dalam plastik dan ratakan, beri lubang pada plastic untuk menciptakan
kondisi aerob.
8) Ukur suhu dan pH awal, inkubasi substrat selama 3 hari sambal amati suhu dan pH
perhari.
Dedak aromatic
Bahan :
Alat :
5) pH meter berfungsi sebagai alat pengukur derajat keasaman dan kebasaan bahan.
6) Grain moisture meterberfungsi sebagai alat pengukur kadar air bahan.
Prosedure :
a. Dedak 70 %
b. Probiotik cair 20 %
c. Molas 10 %
3) Pencampuran tahap 1.
dedak.
5) Panen dengan membuka katup pada bagian bawah mesin lalu masukan kedalam
6) Ukur pH, suhu dan kadar air serta aroma hasil campuran.
7) Tutup tong dengan klem.
8) Simpan selama 5-7 hari.
9) Amati perubahan yang terjadi.
Dedak merupakan bahan pakan yang mengandung serat tinggi sehingga daya cerna
dedak tersebut rendah. Upaya untuk meningkatkan daya cerna dedak adalah menggunaan
teknologi pengolahan bahan pakan secara biologis. Fermentasi bahan pakan merupakan solusi
untuk menurunkan kadar serat tinggi yang berada pada bahan pakan karena pada prinsipnya
proses fermentasi adalah merombak senyawa kimia organic kompleks menjadi senyawa kimia
organic simpleks menggunakan mikroorganisem dengan kondisi aerob ataupun anaerob.
Berdasarkan praktikum tersebut dedak mengalami perubahan pH, dan aroma. Ini
organic kompleks, dan diubah menjadi komponen sederhana. Proses tersebut timbul karena
adanya aktivitas beberapa enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Enzim selulase, yaitu
selobiohidrolase (C1) yang akan menyerang bagian Kristal dari selulosa, endoglukonase (cx)
yang menyerang bagian amorf dari struktur selulosa, dan b-glukidase yang menguraikan
selobiosa menjadi glukosa (Judoamidjojo et al., 1989).
mikroba yang memecah ikatan glikosida di antara glukosa sehingga proses fermentasi terus
berjalan yang menghasilkan asam-asam organik. Bau buah-buahan yang timbul dari dedak
aromatic disebabkan karena adanya reaksi esterifikasi dalam bahan olahan. Reaksi esterifikasi
dapat berjalan karena asam lemak (free faty acid) dari dedak yang di konversi oleh
mikroorganisme menjadi Fatty Acid Methyl Ester (biodiesel) dengan esterifikasi. Esterifikasi
dari dedak tersebut juga dapat berlangsung karena adanya kandungan alcohol dari hasil
fermentasi gula menjadi alcohol oleh kapang sehingga proses esterifikasi dedak terjadi karena
adanya reaksi alcohol dalam bahan olahan dengan aldehid dari fermentasi dedak oleh bakteri.
Mardiah, Widodo, A. 2006. Pengaruh Asam Lemak dan Konsentrasi Katalis Asam Terhadap
Karakteristik dan Konversi Biodesel pada Transesterifikasi Minyak Mentah Padi. Jurusan
Teknik Kimia Institu Sepuluh November. Surabaya.
Wibawa A.A.P. 2015. Peningkatan Nilai Nutrisi Dedak Padi Sebagai Pakan Itik Melalui
Biofermentasi Dengan Khamir. Jurusan Peternakan Universitas Udaya. Bali.