Panduan Praktis Pemungutan Dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 22 Bagi Bendaharawan Pemerintah
Panduan Praktis Pemungutan Dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 22 Bagi Bendaharawan Pemerintah
a. menyetor ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang,
b. menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah diisi identitas rekanan serta
ditandatangani oleh Bendaharawan pemungut pajak
c. Dalam hal pembayaran dilakukan langsung oleh KPPN, PPh Pasal 22 dipungut
langsung oleh KPPN dan SSP diisi identas rekanan serta ditandatangani oleh KPPN
Kantor Pelayanan A membeli barang berupa satu unit komputer dengan nilai barang
sebesar Rp. 8.000.000,00 dan PPN sebesar Rp. 800.000,00.
Kantor Dinas A membeli barang berupa meja kerja yang tercantum dalam kontrak
dengan nilai sebesar Rp. 22.000.000,00 termasuk PPN, perhitungan pemungutan PPN dan
PPh Pasal 22 adalah:
Jumlah uang yang dibayarkan kepada kepada rekanan Rp 20.000.000,00 - Rp. 300.000,00
= Rp 19.700.000,00.
Kantor dinas pertamanan membeli alat tulis kantor dengan nilai barang sebesar Rp.
1.700.000 dan PPN sebesar Rp. 170.000.
Atas pengadaan alat tulis kantor tersebut bendahara dinas pertamanan tidak memungut
PPh Pasal 22, karena nilai pengadaan masih dibawah Rp 2.000.000,00, tetapi bendahara
wajib memungut PPN karena nilai pengadaan sudah di atas Rp 1.000.000,00
Diambil dari:
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/medan/index.php?option=com_content&view=article&id=14