Anda di halaman 1dari 8

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Kondisi Eksisting Saluran Drainase
Pada sub-bab ini diinformasikan tentang kondisi eksisting saluran drainase yang sudah ada di
Bandara.

Saluran drainase yang ada meliputi saluran drainase dalam bandara dan saluran drainase yang
berasal dari luar area bandara. Untuk mempermudah penamaan, saluran yang berada di sebelah
utara runway, disebut dengan saluran utara. Hal yang sama diterapkan pada saluran yang berada di
sebelah selatan runway, disebut dengan saluran selatan. Saluran drainase ditampilkan pada gambar
berikut ini;

1.3 Obyektif
Obyektif dari pernyusunan laporan ini adalah sebagai berikut;

 Menginformasikan tentang analisis hidrologi: analisisi daerah tangkapan air (DTA), curah
hujan rencana serta debit puncak banjir
 Desain saluran drainase dalam bandara dengan memperhatikan analisis hidrolika

1.4 Ketersediaan Data


<loren posum>
2 Sistem Drainase Eksisting
Bab ini akan menginformasikan kondisi sistem drainase eksisting yang berada dalam kawasan
bandara (dalam pagar), yang meliputi;

1. Segmen – 01 ; saluran drainase yang berada di sebelah utara runway ruas barat sampai
dengan terminal.
2. Segmen – 02 ; saluran drainase yang berada di sebelah selatan runway ruas barat sampai
dengan ujung runway timur
3. Segmen – 03 ; saluran drainase di sebelah utara runway yang berasal dari luar kawasan
bandara, menerus melewati sisi terminal dalam bentuk gorong-gorong
4. Segmen – 04 ; saluran drianase di sebelah selatan runway yang berasal dari luar kawasan
bandara, menerus melintasi jalan inpeksi, jalan PK dan jalan VOR Rencana.
<gambar>
3 Kriteria Desain
Kriteria desain yang disajikan disini adalah representasi dari peraturan atau norma dan standar yang
diterima dan telah memperhatikan tahapan konstruksi yang mudah diterapkan pada kondisi
lapangan. Kriteria ini dimaksudkan sebagai acuan untuk pendekatan dalam perencanaan dan desain.

Secara umum kriteria desain ini dibagi menjadi 2, yaitu hidrologi dan hidrolika. Penjelasan untuk
masing0masing kriteria diinformasikan pada subbab di bawah ini;

3.1 Panduan Desain dan Manual Referensi


Acuan normatif yang digunakan dalam desain drainase adalah sebagai berikut;

 SNI 2415 : 2016 tentang Tata Cara Perhitungan Debit Rencana


 Pd.T-02-2006-B tentang Perencanaan Sistem Drainase
 FAA AC 150 5320 5d tentang Perencanan Drainase Bandara

3.2 Hidrologi
Tabel 1 Kriteria Desain untuk Hidrologi

No Item Kriteria
1 Metode Estimasi Frekuensi Curah Hujan Gumbel, Log Person Tipe III, Normal dan Log
Rencana Normal
2 Metode Perhitungan Debit Banjir Metode rasional
3 Koefisien limpasan Koefisien limpasan
4 Periode Kala Ulang 10 tahun
5 Waktu konsentrasi Mengacu pada Pd. T-02-2006-B

Tabel 2 Adopsi Nilai Koefisien Limpasan Permukaan untuk berbagai Koefisien Limpasan Permukaan1

No Land Use Cover Adopsi nilai C Jenis land use yang di adopsi
1 Perkerasan 0.90 Runway
2 Lahan terbuka 0.40 Rumput di sisi udara
3 Permukiman 0.60 Komplek perumahan

3.3 Hidrolika
Tabel 3 Kriteria Desain untuk Hidrolika Saluran Drainase

No Item Kriteria
1 Minimum kemiringan saluran drainase 0.1 % atau disesuaikan dengan kemiringan jalan
2 Minimum kecepatan hidrolis 0.7 m/detik
3 Nilai bilangan froude Fr < 1, sub kritis
4 Metode Perhitungan Kecepatan Hidrolis Metode Manning

3.4 Pertimbangan Desain


Pertimbangan dalam usulan drainase diinformasikan di bawah ini ;

 Arah aliran dan deliniasi DTA mengikuti kondisi grading rencana

1
Pd. T-02-2006-B
 Saluran drainase sisi udara (segmen 01 dan 02) dengan adanya penambahan panjang
runway mengikuti as drainase eksisiting
 Usulan saluran drainase menggunakan pasangan batu
 Sistem saluran dranase bandara terbagi menjadi 2 bagian, utara dan selatan (lihat gambar).
Sisi utara, terdapat segmen 03 sebagai saluran eksisting yang menjadi outfall saluran 01.
Saluran gorong-gorong terminal tidak diubah dimensinya dan akan dikonstruksi saluran
gorong-gorong sebagai bentuk rekayasa dengan adanya perluasan apron. Selain itu untuk
mengkover DTA ruas runway setelah apron sampai dengan hilir(laut) dirancang saluran
drainase baru.
Sisi selatan, terdapat segmen 04 sebagai saluran eksistig yang menjadi outfall saluran 02.
Pada jalan PK dan jalan VOR, dipasang gorong-gorong.
 Saluran drainase Segment 03 dipertahankan dan DTA hanya berasal dari saluran luar
kawasan bandara
 Saluran drainase segment 03 setelah gorong-gorong terminal perlu diperiksa kecukupan
kapasitas mengingat menjadi outfall bagi saluran segmen 01
 Saluran drainase segment 04 sisi hilir diperiksa kecukupan kapasitasnya mengingat menjadi
outfall bagi saluran segmen 02
<gambar>
4 Analisa Hidrologi
4.1 Ketersediaan Data Curah Hujan
4.2 Curah Hujan Rencana
4.3 Parameter Hidrologi
4.3.1 Intensitas Curah Hujan
4.3.2 Deliniasi DTA
<rapikan gambar>

4.3.3 Waktu Konsentrasi


Waktu konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah waktu yang diperlukan untuk limpasan mengalir dari
titik terjauh dari DTA ke outlet. Waktu konsentrasi dihitung dengan menggunakan rumus yang ada di
Pd.T 02-2006-B. Nilai waktu konsentrasi untuk masing-masing DTA diinformasikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4 Parameter Waktu Konsentrasi

No ID Luas DTA (Ha) Waktu Konsentrasi


(menit)

4.4 Debit Banjir


Nilai besaran debit puncak banir rencana dengan pendekatan metode rasional dengan periode kala
ulang 10 tahun sebagai berikut;
Tabel 5 Debit Banjir Rencana

No ID Luas DTA Waktu Intensitas Koefisien Debit


(Ha) Konsentrasi (mm/jam) Runoff m3/s
(menit)

5 Debit Drainase
Masukan dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelunya menjadi satu kesatuan dalam
pertimbangan untuk penentuan dimensi saluran drainase.

5.1.1 Analisis Hidrologi


Faktor pertimbangan dan parameter yang akan dijadikan masukan untuk analisis hidrologi meliputi;

5.1.2 f

Anda mungkin juga menyukai