Pencapan adalah suatu proses pelekatan zat warna pada kain yang tidak rata dengan
menimbulkan corak-corak. Untuk mendapatkan pola yang tajam, presisi dan dapat diproduksi
ulang, larutan zat warna yang secara tradisional digunakan tidak memadai, karena memadai,
karena kapilaritas dan atau higroskopitas serat dan migrasi zat warna yang tidak dapat
memberikan pola yang tajam, dan warna yang tegas maka pencapan perlu menggunakan
cairan khusus yang secara konvensional disebut pasta cap (printing paste).
CH 2 OH
CH 2 OH
O O
H H H OH
H H
H
OH H HO OH
HO OH H
H OH H OH
α- Glukosa β - Glukosa
H OH CH 2 OH H OH CH 2 OH
HO H H O H O
OH H O OH H OH
H H H
H H H O H
O OH H OH
H H H
O O
CH 2 OH H OH CH 2 OH H OH
Sifat Fisika
1. Warna Kapas
Warna kapas pada umumnya sedikit krem. Beberapa kapas yang seratnya
panjang, warnanya lebih krem dari pada jenis kapas yang serat-seratnya lebih
pendek. Tumbuhnya jamur pada kapas sebelum pemetikan menyebabkan warna putih
kebiru-biruan yang tidak bisa dihilangkan dalam pengelantangan.
2. Kekuatan
Kekuatan serat kapas sangat dipengaruhi oleh kadar selulosa yang
dikandungnya. Dalam keadaan basah serat kapas akan memiliki kekuatan yang lebih
besar dibandingkan dengan serat ketika dalam keadaan kering. Kekuatan serat kapas
dalam keadaan kering berkisar 3,2 - 5,2 g/denier dan dalam keadaan basah lebih
tinggi lagi.
3. Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi di antara serat-serat selulosa alam
yang lainnya. Mulur serat kapas berkisar antara 4 – 13% tergantung dari jenis serat
kapasnya dan rata-rata mulurnya adalah 7%.
4. Moisture Regain
Serat kapas memiliki afinitas yang besar terhadap air, dan air memiliki pengaruh
yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar, rapuh
dan kekuatannya rendah. Moisture Regain (MR) serat kapas bervariasi sesuai dengan
perubahan kelembaban relatif tertentu. MR kapas pada kondisi standar berkisar
antara 7 – 8,5%.
5. Berat Jenis
Berat jenis serat kapas adalah 1,50 sampai 1,56.
Sifat Kimia
1. Pengaruh asam
Selulosa tahan terhadap asam lemah, sedangkan terhadap asam kuat akan
menyebabkan kerusakan. Asam kuat akan menghidrolisa selulosa yang mengambil
tempat pada jembatan oksigen penghubung sehingga terjadi pemutusan rantai
molekul selulosa (hidroselulosa). Rantai molekul menjadi lebih pendek dan
menyebabkan penurunan kekuatan tarik selulosa.
CH2OH H OH
H O H
H O OH H
O OH H H H O
H
O
H OH CH2OH
Hidrolisa
CH2OH H OH
H O
H H OH H
C OH H
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
CH2OH H OH
H O
OH OH H
H OH H
C
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
2. Pengaruh alkali
Alkali mempunyai pengaruh pada kapas. Alkali kuat pada suhu rendah akan
menggelembungkan serat kapas seperti yang terjadi pada proses merserisasi,
sedangkan pada suhu didih air dan dengan adanya oksigen dalam udara akan
menyebabkan terjadinya oksiselulosa.
3. Pengaruh panas
Serat kapas tidak memperlihatkan perubahan kekuatan bila dipanaskan
pada suhu 120˚C selama 5 jam, tapi pada suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan
penurunan kekuatan. Serat kapas kekuatannya hampir hilang jika dipanaskan pada
suhu 240OC.
4. Pengaruh oksidator
CH2OH H OH
O
H O H
H OH H
O OH H H O
H H O
H OH CH2OH
Oksidasi
CH2OH CH2OH
O OH OH
H O H
H H O
O H O
C C C C H
O H O H O H O H
CH2OH
O CH2OH
H O OH OH
H H
H O
O H
C C O H
C C
O OH O OH
O OH O OH
D - Cl + H2O → D – OH + HCl
III. PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
Ember plastik Kain kapas
Gelas plastik Zat warna reaktif panas
Gelas piala Urea
Gelas ukur Pengental alginat (manutex)
Pipet ukur Zat anti reduksi
Mixer NaHCO3
Kasa datar Na2CO3
Rakel Teepol
Timbangan
pengeringan
100 °c, 2'
pad alkali
pencucian sabun
panas
pembilasan
pencucian dingin
evaluasi
3.3. Cara Kerja
1. Pengental Induk
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat pengental induk
Timbang pengental Na alginat (manutex) 5%, dan air sebanyak 700 ml
Masukkan pengental Na alginat (manutex) kedalam ember plastik, kemudian di mixer
lalu ditambahkan air sedikit demi sedikit sampai menjadi pengental yang homogen,
dan kekentalannya memenuhi syarat.
2. Pasta Cap
Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pasta cap
Hitung zat warna dan zat pembantu yang akan digunakan sesuai resep
Timbang zat warna dan zat pembantu yang akan digunakan kedalam wadah/ gelas
Tambahkan pengental dari pengental induk yang sudah dibuat
Aduk semua bahan hingga homogen
Pasta cap siap digunakan.
3.4. Resep
Resep pasta pencapan
1. Zw reaktif panas : 30 gram
2. Urea/gliserin (zat anti higroskopik) : 100 gram
3. Zat anti reduksi (ludigol/auxalpal) : 20 gram
4. NaHCO3 (soda kue) : 20 gram
5. Pengental/alginate 7% : 700 gram
6. Balance: pengental/air : x gram
1000 gram
Resep Alkali
1. Na2CO3 : 150 g/l
2. NaCl : 100-150 g/l
Cuci penyabunan
1. Teepol :1 ml/L
2. Na2CO3 : 2 g/L
3. Suhu : 70°c
4. Waktu : 10/15 menit
3.5. Fungsi zat
Zat warna reaktif panas : Untuk mewarnai serat kapas pada proses pencapan
Urea : Zat higroskopis, mengatur kelembaban bahan agar pasta cap tidak kering
seluruhnya dan membantu pelarutan zat warna reaktif
Pengental Na alginat (manutex) : Untuk meningkatkan kekentalan pasta cap,
meletakan zat warna pada bahan tekstil dan sebagai pengatur viskositas
Zat anti reduksi : Agar zat warna tidak tereduksi dengan zat-zat pembantu
Na2CO3 : Pembawa suasana alkali
Teepol : Sebagai zat pembasah yang berfungsi menurunkan dan menaikkan
tegangan pemukaan kain sehingga memudahkan masuknya zat warna kedalam serat.
4.2 Alkali
150
Na2CO3 : 1000 𝑥 100 = 15 gram
5
NaCl : 1000 𝑥 100 = 0,5 gram
V. DATA PERCOBAAN
Berdasarkan hasil percobaan metoda steam
MetodaSteam Ketuaan warna Ketajaman motif Kerataan warna
4 menit baik Kurang Baik Kurang baik
8 menit Baik baik Cukup Baik
12 menit Cukup baik baik Baik
16 menit Sangat baik baik Baik
VI. DISKUSI
Pada praktikum kali ini telah dilakukan pencapan zat warna reaktif panas pada
kain panas dengan menggunakan metoda pad steam dengan memvariasikan waktu steam.
Telah dilakukan beberapa evaluasi pada hasil pencapan antara lain : ketuaan warna,
ketajaman motif, kerataan warna dan handling
Dari Hasil percobaan dengan waktu steam yang lebih lama menghasil ketuaan
warna yang lebih baik, karena semakin lama waktu steam semakin lama pula waktu
fiksasinya sehingga zat warna yang masuk kedalam serat lebih banyak.
sedangkan pada evaluasi Ketajaman motif, Ketajaman motif yang kurang baik
terletak pada resep 1 dan 3 yaitu dengan waktu steam 4 menit dan 12 menit. hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan saat penempelan screen pada kain kurang tepat selain itu
ketajaman motif juga dapat di engaruhi oleh kekentalan/viskositas dari pasta cap.
Kemudian dilakukan evaluasi Kerataan zat warna pada hasil pencelupan, kerataan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah zat anti reduksi. Pada resep 4
dengan waktu steam 16 menit memiliki kerataan yang lebih baik diantara yang lainnya
Karena pada metoda steam zat warna anti reduksi dapat bekerja lebih lebih baik untuk
proses migrasi zat warna, jika proses migrasi zat warna lebih baik maka zat warna akan
masuk secara merata tidak hanya tertumpuk pada satu permukaan tertentu saja.
Setelah proses pencapan harus dilakukan proses pencucian dimana proses
pencucian ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dicuci menggunakan air dingin lalu dicuci
sabun panas kemudian dicuci lagi menggunakan air dingin.. Pada pembilasan dengan air
dingin semua permukaan kain harus terendam dan jangan terkena udara, begitupun saat
pemindahan kain pada proses pencucian air panas, karena dapat menyebabkan staning
(terjadinya oksidasi). pada proses ini kita dapat mengetahui kain mana yang mengalami
lunturan paling banyak. Dari hasil praktikum kain yang lunturannya paling banyak adalah
resep 1 dan 2 hal ini dapat disebabkan karena fiksasi zat warna kurang maksimal, karena
waktu steamming yang dilakukan hanya sebentar.
VII. KESIMPULAN
1. Ketuaan warna terbaik pada metoda steam dengan waktu steam 16 menit
2. Ketajaman warna terbaik pada metoda steam dengan waktu 16 menit, tetapi
ketajaman motif ni tergantung pada viskositas dari pasta cap.
3. Kerataan warna terbaik pada metoda steam dengan waktu 16 menit
DAFTAR PUSTAKA
Hadifitrana, 30 Maret 2011, ZatWarnaTekstil
http://HADI-FIRTANA–Zat-Warna-Tekstil.html
dr.triyasthessa tri astuty, Sabtu, 08 Mei 2010, TekhnologiTekstil
http://thessatriyas.blogspot.com/2010_05_01_archive.html