Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat
manusia, karena informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa
informasi internal maupun eksternal, sulit bagi para manajer untuk
mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal harus
disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi
eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunikasi modern.

Kemajuan alat komunikasi pada milenium ketiga semakin


mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai
kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan di dalam
perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah
informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh
karena itu fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah
bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat
pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi


informasi yang berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya
komputer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi,
komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat
dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya.

Dalam kenyataannya, peran sistem informasi manajemen akan lebih


terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi mereka, kebutuhan untuk
mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu
yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan-
perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinnya

1
suatu perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan
sistem informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah
tenaga kerja, pola komunikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia
bisnis dalam lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskan


beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana sejarah singkat perkembangan sistem informasi


manajemen?
b. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen?
c. Apa fungsi dari sistem informasi manajemen?
d. Apa tujuan dari sistem informasi manajemen?
e. Apa saja contoh terkait informasi manajemen dalam perusahaan atau
organisasi?
f. Apa saja contoh kasus pengimplementasian sistem informasi
manajemen dalam perusahaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka


tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan sistem informasi


manajemen.
b. Untuk mengetahui pengertian dari sistem informasi manajemen.
c. Untuk mengetahui fungsi dari sistem informasi manajemen.
d. Untuk mengetahui tujuan dari sistem informasi manajemen.
e. Untuk mengetahui contoh terkait informasi manajemen dalam
perusahaan atau organisasi.
f. Untuk mengetahui contoh kasus pengimplementasian sistem informasi
maanjemen dalam perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Sesungguhnya konsep sistem informasi telah ada sebelum


munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu
masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi
akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan
masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data
elektronik (PDE).

 Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor


baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan
pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi
komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem
informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer
adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu
mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan
akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti
Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan
anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para
pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa
penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat
menengah atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan
banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena
adanya beberapa hambatan, misalnya:

 Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,

3
 Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen.
 Relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
 Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat
membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat
mendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen


dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep
baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support
Systems – DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang
ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan
yang harus dibuat oleh manajer.

 Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu


Otomatisasi Kantor (Office Automation – OA), yang memberikan
fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para
manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial
Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa
diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.
Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert
Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai
spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM,
OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi
dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar


terhadap manajemen informasi, yaitu:
 Meningkatnya kompleksitas kegiatan organisasi tata kelola
pemerintahan dan
 Meningkatnya kemampuan komputer.

4
Selanjutnya, dengan tersedianya informasi yang berkualitas,
tentunya juga mendorong manajer untuk meningkatkan kemampuan
kompetitif (competitive advantage) organisasi yang dikelolanya. Pada
masa komputer generasi pertama, komputer hanya disentuh oleh para
spesialis di bidang komputer, sedangkan pengguna lainnya tidak pernah
kontak langsung dengan komputer. Sekarang, hampir setiap kantor
mempunyai paling tidak beberapa desktop/ personal computer – PC.
Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaimana
menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu
yang special lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya
filing cabinet, mesin photocopy atau telepon.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan


data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila
dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang
bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sistem informasi manajemen merupakan suatu
sistem yang dipakai dalam pengolahan dan pengorganisasian data serta
informasi yang mempunyai manfaat dan digunakan sebagai pendukung
keberlangsungan tanggung jawab atau tugas suatu organisasi. Definisi
lainnya menyatakan bahwa sistem informasi manajemen yaitu sistem yang
dipakai oleh organisasi/perusahaan dalam pengelolaan segala transaksi
yang berkaitan dengan fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini bisa
dipakai sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan.
Keberlangsungan sistem informasi manajemen tidak terlepas pula
dari peran teknologi, SDM dan komitmen organisasi. Oleh sebab itu dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan
dalam mendukung fungsi manajemen baik secara operasional maupun
konsep/pengambilan kebijakan pada suatu organisasi.

5
Sebagai contoh penerapan sistem informasi manajemen di sebuah
perusahaan yang profit oriented. Keberlangsungan proses produksi hingga
pemasaran dapat didukung oleh keberadaan sistem informasi manajemen.
Penerapan sistem informasi manajemen disini sangat penting dalam
pengambilan setiap keputusan produksi maupun pemasaran yang
didasarkan dari data yang ada. Tujuan dari proses sistem informasi
manajemen disini tentunya adalah untuk menciptakan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Proses sistem informasi manajemen pada kasus ini
berkaitan dengan unit apapun seperti komunikasi antara anggota
perusahaan, perhitungan biaya dan pendapatan sampai dengan
ketersediaan database costumers dan suppliers.

Berikut berbagai pengertian sistem informasi manajemen menurut


para ahli:
 George M. Scott

Definisi sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-


sistem informasi secara keseluruhan yang terintegrasi rasional dan
terpadu serta dapat mengubah data yang tersedia menjadi informasi
melalui suatu proses/metode yang digunakan untuk peningkatan
produktivitas yang cocok dengan gaya kepemimpinan manajer
berdasarkan kriteria kualitas yang ditentukan.

 Leonardo Hasahatan Siregar (2007)

Hasahatan Siregar mengemukakan sistem informasi manajemen


yang berkaitan dnegan dunia pendidikan. Menurutnya sistem
informasi manajemen adalah sistem yang terstruktur dan dipakai
dalam pengelolaan data berbasis komputer. Pada proses pengelolaan
di dalam sistem informasi manajemen terdapat berbagai fungsi yang
diperlukan seperti pencarian, pemutakhiran, presentasi data, dan
fungsi penyimpanan data.

6
 James A.F Stoner

Pengertian sistem informasi manajemen adalah sebuah metode


formal yang menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pihak
manajemen secara on time dan trusted sebagai pendukung proses
pengambilan keputusan pada perencanaan dan pengawasan serta
fungsi operasi dalam organisasi agar lebih efektif.

 Jogiyanto Hartono

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi


sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk semua tingkat manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.

2.3 Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen memiliki berbagai fungsi yang


dijalankan pada suatu organisasi. Adapun fungsi utama sistem informasi
manajemen adalah sebagai berikut:

a. Memudahkan bagi pihak manajemen organisasi dalam menjalankan


fungsi manajemen seperti perencanaan, pengawasan, pengarahan serta
pendelegasian tugas pada seluruh unit/departemen yang memiliki
kaitan, koordinasi dan garis komando.
b. Melakukan peningkatan secara efektif dan efisien akan data yang
tersedia secara akurat dan on time.
c. Meningkatkan produktivitas dan menghemat anggaran organisasi.
d. Mengembangkan mutu dan kualitas SDM yang disebabkan adanya
koordinasi unit sistem kerja yang sistematis.

2.4 Tujuan Sistem Informasi Manajemen


Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya
organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin

7
maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu
sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
 Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, dimana prosedur,
pengambilan keputusan, arus informasi, format laporan dsb, sudah
terdefinisi.
 Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya,
 Menyediakan laporan untuk keperluan pengambilan keputusan.
 Mempermudah akses informasi untuk keperluan manajemen.

2.5 Contoh Informasi Manajemen Dalam Perusahaan Atau Organisasi

a. Enterprise Resource Planning (ERP)


Enterprise rouserce planning (ERP) merupakan sebuah sistem
terintegrasi yang memudahkan manajemen dalam melakukan
perencanaan terhadap sumber daya yang dimiliki. Penerapan
enterprise resource planning menggunakan teknologi informasi yang
berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)
yang merangkum aktivitas perusahaan dan mengolahnya menjadi

8
sebuah informasi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP ini
mempunyai basis data yang sama dan akan digunakan oleh
manajemen untuk menyusun perencanaan perusahaan untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki.
Sumber daya perusahaan seperti sumber daya manusia, dana,
material, mesin, metode dan sumber daya lain bisa dipengaruhi oleh
informasi yang dihasilkan sistem ERP ini. Informasi hasil ERP
digunakan dalam mengintegrasikan kerja antar lini perusahaan, antar
bidang kerja masing masing departemen diperusahaan.
ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-sekat yang
ada pada perusahaan misalnya bagian accounting, finance, marketing,
human resource dan bagian yang lain dalam perusahaan bisa dengan
mudah melakukan komunikasi dan integrasi informasi. Terkelola
dengan baik dan tidak berjalan sendiri sendiri.

b. Transaction Processing System (TPS)


Sistem informasi TPS adalah contoh sistem informasi
manajemen yang mencatat, mengumpulkan, menyimpan dan
mengolah semua data transaksi bisnis yang telah dilakukan
perusahaan. Sistem TPS bisa mengolah data transaksi dalam volume
yang besar dan bervariasi secara efisien. Sistem informasi TPS
menghindari pencatatan yang keliru (error), mencatat secara akurat
dengan privasi dan keamanan data yang terjaga.
Contoh sistem informasi TPS adalah mencatat dan mengolah
data transaksi bisnis seperti laporan pembelian, penjualan, perubahaan
inventori (persediaan) laporan gaji para karyawan, dan bahkan
formulir pembayaran pajak. Salah satu contoh penerapan sistem
infomrasi TPS adalah seperti aplikasi Mandiri E-FX (Mandiri
Electronic Foreign Exchange) yang dijalankan oleh Bank Mandiri.
c. Office Automation System (OAS)

Office automation system (OAS) atau disebut juga virtual office


(VO) adalah sistem informasi yang menggabungkan beberapa

9
peralatan teknologi informasi yang berfungsi untuk menyimpan,
mengolah dan mengirimkan data data dalam bentuk komunikasi
elektronik (virtual). Sistem OAS bisa menekan penggunaan kertas
sehingga bisa meningkatkan ketepatan, kecepatan dan keamanan data
informasi yang ada. Pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
kerja.

Konsep OAS terdiri dari sebuah server perusahaan sebagai pusat


pengendali. Para pemakai bisa saling berkomunikasi dengan yang lain
melalui server pusat tersebut. Semua data data tersimpan dalam server
untuk memudahkan akses bagi yang membutuhkan.

d. Knowledge Work System (KWS)


Knowledge work system (KWS) adalah sistem informasi yang
memanfaatkan pengetahuan baru untuk digunakan oleh perusahaan.
Sistem informasi KWS memanfaatkan dan mengintegrasikan pekerja
profesional seperti insinyur, profesor, doktor atau ilmuwan untuk
bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa memberikan
manfaat yang besar kepada perusahaan.

Sistem aplikasi KWS ini bisa membuat para pekerja ahli bisa
menyalurkan ide dan menerapkannya kedalam pekerjaan mereka
secara lebih efektif dan efisien.

e. Decision Support System (DSS)


Decision support system atau sistem pendukung keputusan
adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang mengamati
lingkungan perusahaan dan menjadi informasi pendukung dalam
pengambilan keputusan bisnis. Sistem informasi DSS mencari solusi
terhadap masalah yang ada dengan respon yang cepat dalam kondisi
yang selalu berubah.
Sistem informasi DSS mengolah data mentah, dokumen, model
bisnis dan bahkan pengetahuan pribadi manajemen untuk mengambil
keputusan dan mengatasi masalah yang muncul. Sistem informasi

10
DSS mengelola data terkini dalam jumlah yang besar, mengolah data
penjualan, perkiraan pendapatan dan data lainnya yang dibutuhkan.
Dengan menjalankan aplikasi sistem informasi DSS, manajemen
bisa memiliki pandangan baru terhadap masalah yang ada,
menguatkan kontrol, mempercepat waktu, menghemat biaya dan
meningkatkan produktivitas serta efektivitas manajer sehingga
manajemen bisa melakukan pekerjaan lebih cepat dengan usaha yang
sedikit.

f. Expert System (ES) and Artificial Intelligent (AI)


Expert system atau sistem pakar adalah sebuah aplikasi
terkomputerisasi yang berfungsi menyelesaikan masalah seperti yang
dipikirkan oleh para pakar atau tenaga ahli. Yang dimaksud pakar
adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus yang mumpuni
dalam memecahkan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh orang
awam. Contoh ES adalah penjadwalan mekanik
Sedangkan Artificial Intelligent (AI) atau yang disebut juga
kecerdasan buatan adalah sistem aplikasi yang memiliki kemampuan
kecerdasan seperti kemampuan manusia. Contohnya adalah aplikasi
komputer yang berusaha mencontoh cara pikiran manusia.
AI bisa menelaah data data atau informasi yang kurang lengkap
dan memiliki kemampuan untuk menjelaskan atau penalaran terhadap
langkah langkah dan keputusan yang diambil manajemen.

11
g. Informatic Management System (IMS)

Informatic Management System (IMS) adalah sebuah aplikasi


komputerisasi yang menyajikan informasi yang terpadu yang
mengambil informasi dari beberapa database dan berbagai sumber.
Informasi yang dihasilkan lebih detail, merangkum data informasi
yang telah terpilih dan membantu dalam analisa pengambilan
keputusan.
Informasi IMS contohnya informasi tentang perhitungan harga
pokok produk barang atau jasa, informasi keuangan, informasi tentang
aliran bahan dan produk, informasi pemasaran seperti pengembangan
produk dan distribusinya, dan juga informasi tentang sumber daya
manusia seperti perekrutan atau seleksi dan pelatihan SDM.
Sistem informasi IMS membuat laporan secara periodik
(mingguan, bulanan, atau harian) mengenai ringkasan aktivitas secara
detail. IMS juga menyusun laporan tertentu apabila ada permintaan
dari seseorang atau laporan yang disusun secara mendadak yang
memerlukan tindakan segera.

h. Executive Information System (EIS)


Salah satu contoh sistem informasi manajemen lainnya adalah
executive information system (EIS) atau sistem informasi eksekutif.
Seusia dengan namanya, sistem informasi EIS ini dipakai oleh jajaran
eksekutif atau manajemen jajaran tingkat atas dalam perusahaan.
Karena yang membutuhkan adalah manajemen tingkat atas,
maka informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi EIS ini bersifat
strategis yang bisa menentukan jalannya dan keberhasilan strategi
perusahaan.
Sistem informasi EIS memberikan akses yang mudah, cepat dan
terkomputerisasi ke informasi internal maupun eksternal yang
berkaitan dengan faktor utama yang bisa mempengaruhi keberhasilan
perusahaan. Hanya informasi yang strategis, yang penting, bukan
informasi yang terlalu teknikal.

12
i. Information Reporting System (IRS)
Sistem informasi IRS adalah sistem informasi yang memberikan
laporan mengenai produk perusahaan. Sistem informasi IRS akan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer seperti contohnya
kinerja penjualan produk, IRS akan memberikan laporan analisa
mengenai penjualan produk secara mingguan kepada manajer
penjualan. Dan manajer penjualan menggunakan data yang disajikan
untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja yang bisa mereka capai.
Laporan yang disajikan sistem informasi IRS bisa berupa angka-
angka, grafik maupun tabel dan bahkan infografis. Umumnya, laporan
IRS akan disajikan secara rutin (periodik), dan berdasarkan
permintaan jika dirasa diperlukan oleh manajer atau bahkan jika
terjadi situasi yang tidak diprediksi sebelumnya (pengecualian).

j. Supply Chain Management (SCM)


Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utama adalah bagaimana
mengelola barang belum jadi (bahan baku) menjadi barang jadi yang
siap untuk digunakan oleh konsumen. Proses dari barang mentah
hingga bisa dinikmati oleh konsumen memerlukan tahapan yang
kompleks.
Sistem informasi supplay Chain Management (SCM) berfungsi
untuk mengatur hal hal yang berhubungan dengan hal tersebut. Sistem
informasi SCM memberikan data data yang terintegrasi mengenai
serangkaian aktiviatas yang berhubungan dengan koordinasi masing
masing divisi, jadwal, pengawasan, pemasok bahan mentah, produksi,
pengawasan persediaan hingga sampai pada pemasok, pengecer dan
yang paling ujung adalah produk bisa dinikmati oleh konsumen.
Sistem informasi SCM akan mengolah data terkait operasional
produksi, logistik, administrasi harian bahkan data data tentang
pemasok bahan mentah dan list pelanggan. Intinya, sistem informasi
SCM mengelola data tentang kegiatan mengolah bahan mentah
menjadi produk jadi yang diterima konsumen.

13
Informasi yang diolah oleh SCM bisa dimanfaatkan untuk untuk
mengurangi biaya biaya, baik biaya produksi, biaya logistik distribusi,
biaya bahan baku dan biaya lain yang timbul dan mempersingkat
waktu hingga barang tersebut diterima oleh konsumen.

k. Group Decision Support System (GDSS) Sistem Pendukung


Keputusan Kelompok
Sistem informasi GDSS adalah aplikasi interaktif
terkomputerisasi dirancang secara khusus untuk memudahkan
sekelompok orang dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur.
Sistem GDSS mengatur komunikasi bagi masing masing anggota
kelompok menggunakan software (perangkat lunak yang dinamakan
groupware) untuk menganalisa masalah dan keputusan secara
bersama-sama.

Sistem informasi GDSS dapat meminimalkan risiko perilaku


kelompok atau anggota kelompok yang negatif, seperti
miskomunikasi, pemikiran yang tersekat sekat atau terkotak-kotak
antar anggota ataupun konflik antar anggota yang bisa merusak
kelompok.

Aplikasi GDSS yang juga dikenal dengan nama Computer


Supporterd Collaboratie Work (CSCW) memiliki manfaat seperti:

 Meningkatkan partisipasi anggota kelompok

 Membuat pertemuan dan diskusi menjadi lebih efisien dan efektif

 Memicu anggota kelompok mengeluarkan ide-ide baru tanpa takut


disalahkan atau dikritik

 Evaluasi terhadap ide yang ada bisa dilakukan secara obyektif

 Dokumentasi hasil pertemuan yang tersimpan dengan baik

 Ketidaksepakatan antar anggota kelompok bisa dipecahkan


sesegera mungkin

14
 Anggota baik yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah bisa
sejajar mengenai usulan ide ide baru.

2.6 Contoh Kasus Pengimplementasian Sistem Informasi Manajemen


Dalam Perusahaan

PENGIMPLEMENTASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DALAM PERUSAHAAN TRANSPORTASI “GOJEK”

GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transportasi


dengan menggunakan armada Motor yang saat ini telah memimpin
revolusi industri transportasi Ojek di wilayah jabodetabek. PT. Gojek
Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada
tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin
revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para
pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya
dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang
bernaung di Go-Jek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek
saja. Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah
menuai prestasi sebagai juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal
Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek
telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun
sosial.

Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir


(90 minute delivery anywhere in the city), jasa transportasi (transparent
pricing, free shower cap and masker), jasa delivery makanan (delivering
your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan jasa belanja
dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine,
anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan
melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App
store. Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi tidak perlu menunggu

15
lama pelanggan dan membuang waktu di pangkalan. Aplikasi Go-Jek
melakukan sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi
yang dekat dengan lokasi pelanggan (seperti sistem pemesanan taksi). Hal
ini menyebabkan waktu tunggu pengemudi menjadi sedikit sekali,
sehingga para pengemudi Go-Jek lebih efektif dan efisien dalam
melakukan pekerjaannya.

Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu
download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun
memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan Go-Jek credit. Go-Jek
credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat
digunakan untuk membayar semua layanan.

Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek tidak
hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, saat ini
Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-food (Food
Delivery), dan shoping. Beberapa pelayanan Go-Jek yaitu :

1. Instant Courier

Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa


dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara “real time”. Biaya
yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara
otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa
diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak
boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.

2. Transport

Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek


dimanfaatkan sebagai media transportasi khususnya diwaktu macet
dan disaat kesulitan mencari transportasi publik. Kelebihan pada Go-
Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan
calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi

16
memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon
penumpang.

3. Food Delivery

Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita
bisa order makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana.
Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran yang kita maksud
dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini
sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga
memudahkan.

4. Shopping

Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat


membeli sesuatu tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen
hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan juga
menentukan jenis barang yang ingin dibeli.

Tidak berhenti sampai disitu saja, Go-Jek juga akan meluncurkan


layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa
pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat
untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua
jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat aplikasi.

Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap


banyak tenaga kerja. Melihat kondisi di tanah air banyak para penganggur
yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja. Dengan layanan ini
Go-Jek mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Selain itu Go-Jek juga mencoba menciptakan style baru dalam
menggunakan jasa transportasi.

Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah


teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise
system yang di dalamnya mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses
layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan

17
produk atau jasa yang berkaitan dengan perusahaan. Menurut O‟Brien
(2002), sistem CRM juga menciptakan IT framework yang
menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan.

Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga


tahapan yang disebut customer life cycle. Tahapan pertama
adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct
marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social
media. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan
menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para
mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal
tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru. Tahapan ketiga adalah
retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan
teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan
dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal
customer.

CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan


strategi pelayanan kepada pelanggan. Melalui CRM Go-Jek menggunakan
layanan aplikasi dan website pelanggan yang ada saat ini untuk dapat
meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan,
memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi
yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan
menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak manajemen.
Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu
menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen
sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk
mendukung CRM, Go-Jek senantiasa memberikan frequent-flyer dalam
dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan
kepada pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain bersifat
apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan.
Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah
dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh

18
semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan,
produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai
pada proses pemesanan. Supply Chain Management (SCM) merupakan
sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada
konsumen. Berdasarkan perspektif struktural, sebuah Supply Chain
Management merujuk pada suatu jaringan yang rumit dari hubungan
dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk
memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada
konsumen (Kalakota 2001).

Dalam kasus ini, karena Go-Jek merupakan sebuah perusahaan jasa,


maka Supply Chain Management yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu
konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi
internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik
para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder yang
berhubungan dalam kegiatan transaksi. Sistem akuntansi dari Go-Jek
tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas yang
memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian
data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah
pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam
fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general ledger.
Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera
pada cash receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general
ledger. Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari Go-
Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-account
payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati
oleh pihak Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan
yang telah masuk ke dalam perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke
dalam sistem general ledger Go-Jek.

Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan


pelayanan jasa lainnya terletak pada mekanisme pembayaran upah atau
gaji dari driver. Pembagian upah terbagi menjadi 80% yang diberikan

19
kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan perusahaan.
Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau
bulanan tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat
di general ledger akan dituang ke dalam financial reporting.

Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan


melakukan top-up melalui bank yang telah bekerja samadengan minimal
jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-. Selanjutnya uang yang
telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan
akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam
menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk
akan diakumulasikan di dalam database dan secara langsung, uang yang
telah di top-up akan terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah
nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung membagi
pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk
pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan
karena Go-Jek tidak menerapkan sistem penggajian
bulanan. Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus
dilalui oleh paket untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi
lain. Sedangkan shipping merupakan proses pengiriman barang secara
fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing Go-Jek
dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-business dalam
proses shipping dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut
sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga
konsumen dan pihak perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam
kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam proses routing tersebut
perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Hal
tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver,
maupun perusahaan.

Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual,


yakni requirement perusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi
CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan

20
persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek
membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi
atas staffing, training & development dan compensation administration.
Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses
pencatatan biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data
para driver tersebut akan dimasukkan kedalam database perusahaan. Yang
kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan program yang
terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada
jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi
yang digunakan oleh driver.

Dalam tahap training & development yang pertama adalah skill


assesment yaitu saat pertama kali driver diterima, setelah mengikuti
pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer yang berisi
pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan
sebagainya. Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses
evaluasi para driver melalui saran dan keluhan dari konsumen yang
disampaikan melalui email perusahaan.

Dalam tahap compensation administration terdapat payroll


control yaitu suatu proses untuk mengetahui apakah gaji karyawan sudah
dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi
hasil yang akan di proses pada bagaian accounting & finance.

Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses


marketingnya. Kegiatan marketing dilakukan dengan memasang flyer di
website perusahaan, mitra kerja, social media, dan segala bentuk media
elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga memasang video
iklan di youtube yang dimana ketika seseorang menekan iklan tersebut
maka otomatis akan langsung masuk ke website perusahaan. Berikut
contoh flyer yang telah digunakan dalam kegiatan marketing

21
PERTANYAAN STUDI KASUS

1. Mengapa perusahaan transportasi online membutuhkan pembuatan


keputusan yang tepat bagi desain infrastruktur e-business dan
mengimplementasikannya secara efektif? Apa manfaat dari
penerapannya?

2. Fitur IT apa saja yang terdapat pada aplikasi dalam kasus ini?

3. Apa yang menjadi batasan pada penerapan aplikasi Go-Jek?

PENYELESAIAN

1. Karena perusahaan transportasi merupakan sebuah perusahaan yang


sangat penting, dan jika setiap perancangan sistemnya dilakukan
dengan fleksibilitis dan secara efektif hal itu berguna untuk
memberikan keuntungan yag lebih untuk perusahaan dan dapat
memberikan konstribusi untuk periode yang panjang bagi kesuksesan
perusahaan.

Infrastruktur e-business penting bagi banyak fungsi bisnis dan bagi


proses bisnis dalam organisasi. Daya saing perusahaan tergantung
pada fleksibilitas infrastruktur e-business, karena infrastruktur tersebut
memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan proses bisnis dan
aplikasi baru secara cepat. Kecepatan organisasi untuk
mengimplementasikan proses tersebut meningkatkan daya saing
dalam pasar.

Fleksibilitas infrastruktur e-business memberikan dampak strategis


pada arah bisnis perusahaan dan dapat memperluas implementasi
aplikasi bisnis dalam perusahaan. Oleh karenanya, Infrastruktur e-
business dapat semakin meningkatkan keterkaitan antara strategi
teknologi informasi dan strategi bisnis perusahaan. Hal ini menjadi
sangat penting karena memungkinkan perusahan untuk merespon
dengan cepat lingkungan bisnis yang cenderung berubah-ubah.

22
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka
kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis
data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium.
Data dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam
bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi
yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi
perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan
teknologi, hardware dan software yang berkaitan dengan
teknologiperpasive computin (barang elektronik dengan teknologi
digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-
mana.

2. Fitur yang terdapat pada 4 menu utama pada layanan Go-Jek App
diantaranya :

a. Input Data

Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi


tujuan kemudian Go-Jek akan mengkalkulasi pembayaran. Dan
kemudian calon penumpang memilih cara pembayaran ( cash atau
memakai credit Go-Jek).

b. Driver On The Way

Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk


mencari supir Go-Jek terdekat dengan lokasi calon penumpangnya.
Pada fitur ini, calon penumpang akan melihat GPS mengenai
keberadaan supir Go-Jek yang akan menjemputnya bahkan terdapat
berapa lama estimasi yang dibutuhkan supir Go-Jek sampai
dilokasi calon penumpang.

c. SMS & Call

Ketika Supir Go-Jek belum sampai juga, calon penumpang bisa


memanfaatkan fitur SMS & Call yang telah disediakan oleh Go-Jek
Apps.

23
d. Driver Review

Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar


mengeni pelayanan yang dilakukan oleh supir Go-Jek, karena dari
rating inilah supir Go-Jek akan mendapatkan bonus bulanan.

f. My Wallet

Fitur ini memudahkan penumpang dalam pembayaran, karena tidak


memerlukan uang cash. Untuk penumpang yang baru pertama kali
ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp.
50.000.untuk pengisian ulang penumpang dapat mentransfer uang
melalui Bank yang sudah ditentukan.

3. Go-Jek merupakan sebuah inovasi teknologi yang telah membawa


banyak hal yang baik, seperti mempercepat waktu untuk bepergian di
dalam kota, serta membuka ribuan lapangan kerja baru. Ketika
pelanggan mulai memesan Go-Jek / GrabBike lewat aplikasi mobile,
maka NAMA ANDA akan tercantum di smartphone si pengendara
Go-Jek / GrabBike, beserta rute pengantaran yang anda inginkan.
Setelah itu, pengendara Go-Jek / GrabBike tadi bisa
menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk mengkonfirmasi titik
jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah atau ke kantor,
maka secara tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT
RUMAH atau ALAMAT KANTOR. Jadi dalam sekali perjalanan
saja, seorang pengendara Go-Jek sudah bisa mengetahui data-data
Nama anda, Nomor Telepon anda, dan Alamat Rumah atau Kantor
anda. Hal itu jelas bahwa tidak aka nada para pelanggan yang bisa
melakukan penipuan atau sekedar berbuat iseng kepada driver GO-
Jek.

24
PENGIMPLEMENTASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DALAM PERUSAHAAN PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.

Sistem informasi dapat digambarkan dalam bentuk piramida yang terbagi


menjadi empat bagian, yaitu :
1. Executive Information System (EIS),
2. Decision Support System (DSS),
3. Management Information System (MIS), dan
4. Transaction Processing System (TPS).
Keempat bagian tersebut diaplikasikan dalam sistem informasi pada berbagai
perusahaan, salah satunya adalah sistem informasi pada PT Indofood CBP Sukses
Makmur tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan perusahaan yang


bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang didirikan di
Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim pada tahun 1990. Pada
beberapa dekade terakhir, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
mengadakan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang siap dipasarkan oleh para pedagang eceran.
Perusahaan ini telah mengekspor produksi makanannya hingga ke Asia, Australia,
dan Eropa. Kini, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan perusahaan
mapan dan terkemuka dalam setiap kategori bisnisnya.

25
Sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. akan dijabarkan
secara detail pada diagram berikut :

Gb1. Diagram Sistem Informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.

Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah


seorang Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dibantu oleh
angota Direksi. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi Direksi dalam

26
menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Berikut ini merupakan struktur
organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. :

Gb2. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.

Deskripsi Fungsional
Deskripsi pembagian tugas, tanggung jawab, dan kewajiban masing-masing
pemegang jabatan pada sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.
adalah sebagai berikut :

27
– Executive Information System (EIS)
1. Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan
angota direksi lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama
bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan
memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.

– Decision Support System (DSS)


1. Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha
perseroan.
c. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam
menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan.

– Management Information System (MIS)


1. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi
Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP
Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.
2. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem
pengendalian internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan
reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan atas
ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga
bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit
dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa
pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit
Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.

28
3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan
dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris
Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada
peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi
tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
4. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap
kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta
sebagai penentu kebijakan operasional.
5. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai
pengelola kegiatan perseroan.
6. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk
mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan perseroan maupun
informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun
investor.
7. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan
penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko, dan
pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.

– Transaction Processing System (TPS)


1. Divisi pada Manajemen Operasional antara lain
 Divisi Mie Instan
 Divisi Packaging
 Divisi Dairy
 Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus
 Divisi Snack Foods
 Divisi Food Seasonings
 Divisi Internasional

29
 Divisi Bogasari
 Divisi Agribisnis
 Divisi Distribusi
1. Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain
 Divisi Treasury
 Divisi Controller
 Divisi Central Marketing
 Divisi Corporate Purchasing
 Divisi Investor Relations and Corporate Secretary
 Divisi CHR and CPR
 Divisi Legal
 Divisi Corporate Internal Audit
 Divisi Research and Development
 Divisi Information Technology
Seluruh tenaga kerja pada masing-masing divisi memiliki tanggung jawab
dan tugas sesuai dengan bagian divisinya. Setiap divisi memiliki tanggung jawab
kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada
direktur eksekutif.
Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi,
maka sudah sewajarnya semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem
informasi demi efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target
perusahaannya. Kita bisa membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan
antara 2 perusahaan antara yang menggunakan manajemen sistem informasi
dengan perusahaan yang masih menganut sistem kontemporer/konservatif.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN

ERP (Enterprise Resource Planning)


Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari
istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem
informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang

30
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan
seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-
Government dan lain-lain. Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas
modul utama yakni operasi serta modul pendukung yakni financial dan akuntansi
serta sumber daya manusia.
Keuntungan penggunaan ERP antara lain :
1. Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa
melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga
terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan
kualitas produk.
3. Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama
untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit
dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
4. Keuntungan yang bisa terukur, diantaranya: penurunan inventori, penurunan
tenaga kerja secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol
keuangan penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi.

Satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang


ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia adalah
SAP. Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan
menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung
proses bisnisnya. Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus
dibayar mahal baik dari segi lisensenya, konsultan IT, dan juga SDM yang masih
langka.
SAP (System Application and Product in data processing) merupakan
software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan

31
manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan
operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap
aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi
di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Area , Kegunaan dan Fungsi penerapan ERP di PT. Indofood


Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi
ERP yang dilakukan pada PT Indofood.
1. Financial
a. Financial Accounting (FI)
Menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas dan
kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun
eksternal.
b. Controlling (CO)
Mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian
capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta
memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan
juga pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas
perusahaan.
c. Investment Management (IM)
Menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assets
dari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan.
d. Treasury (TR)
Mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari
aktivitas, logistik, dan transaksi keuangan.
e. Enterprise Controlling (EC)
Memberikan akses bagi Enterprice Controller kepada Information
Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi keuangan perusahaan, hasil
dari perencanaan dan pengendalian perusahaan,
investasi, maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan

32
SDM perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan (market size, market share, dan competitor performance), serta
faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur biaya, financial
accounting, dan profitability analysis)

2. Logistics
a. Logistics Execution (LE)
Pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase
requisition, good receipt, hingga delivery dengan informasi yang
terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
b. Sales and Distribution (SD)
Membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan
mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
menghasilkan profit yang baik dalam periode akuntansi berikutnya.
c. Materials Management (MM)
Membntu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi
material, energi, dan servis terkait.
d. Plant Maintenance (PM)
Mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara
efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen
peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.
e. Production Planning and Inverntory Comtrol (PP)
Merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai dengan
proses delivery produk.
f. Quality Management (QM)
Berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-
9000 series.
g. Project System (PS)
Mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value,
perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan
waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari
resourced melalui otomatisasi permintaan material, manajemen inventory,

33
network planning (SDM, kapasitas, material, operating resources, dam
servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan,
evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.

3. Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang
efektif terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM
perusahaan, melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun
sistem rekruitmen dan pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen
karir. Meliputi:
 Personel Management (PA)
 Personnel Time Management (PT)
 Payroll (PY)
 Training and Event Management (PE)
 Organizational Management (OM)
 Travel Management (TM)

Signifikansi Penerapan ERP di PT. Indofood


Beberapa perubahan berupa manfaat yang signifikan di luar features dan fungsi
yang dijabarkan adalah:
a. Meningkat drastisnya ketepatan antara supply dengan demand konsumen
pada tiap area distribusi.
b. Distribusi informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi
sekaligus memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang
pengambilan keputusan di tiap lini divisi.
c. Meningkatkan efisiensi biaya.
d. Mengurangi biaya administrasi melalui efektifitas metode manajemen
pengarsipan dan distribusi data terpadu

Penerapan SAP di PT. Indofood


Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14
pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan yang juga beroperasi di Cina

34
dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya.
Disamping beberapa variasi produk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap,
makanan bayi dan soft drink. Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan
Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood, menjelaskan
“Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang
di produksi oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan
rencana produk (Production Plans) mereka sehinggaakan selalu tersedia
segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie
instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur
dandijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari perencanaan dan kontrol produksi,
melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan
SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan my SAP
Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse
(SAPBW)

Fungsi penerapan ERP diantaranya :


1. Tetap Mempertahankan Platform
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3
buat kriteria antara lain reliability, s c a l a b i l i t y , d a n k e m u d a h a n
m a n a j e m e n . D e n g a n m e l i h a t k r i t e r i a i t u , terpilihlah IBM iSeries
sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan,
skalability dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan
membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP.
Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan
SAP BW dan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh
IBM DB2 Database Management. Gunawan mengatakan, “iSeries telah
berjalan dengan sangat baik, dan kami memilikikemampuan dasar dari
OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika ka mi tetap

35
mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually
trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan
sesuai dengan kriteria kami yaitu scalability, reliability, dan
maintainability.”

2. Menyesuaikan Minat Konsumen


Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan
memaksimalkan pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan
konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan
menggunakan solusi SAP, Indofood dapat menganalisis transaksi
data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yang terjadi
dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif.“ Sebagai
contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling
laris terjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di
Sibolga, sehingga kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant
yang tepat ditempat yang dituju, sehinggaakan meningkatkan
potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang
mendetaildengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan
keuntungan bisnis yang vital.”
Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP SAP
APO dimana i a a k a n memberikan informasi berkala pada produk
apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan di pabrik
mana akan diproduksi.

3. Integrasi Sistem Hilir


Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk
perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus
meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu tujuan bisnisnya saat ini adalah
untuk mengelompokkan pelanggan-pelanggan dengan lebih akurat, kemudian
melayani kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan bekerja
lebih erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan
untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan
efisiensi serta mengurangi biaya. Sudah jelas bahwa platform komputasi

36
terbuka adalah mutlak diperlukan untuk mendukung integrasi sistem hilir,
yang akan memungkinkan inter operabilitas aplikasi termasuk warisan sistem
dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.

4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem
pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store
untuk SAP. Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen data
terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non SAP
ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mwngurangi
biaya administrasi. Dengan menggunakan IBM Content Manager Common
Store untuk SAP, perusahaan mampu mengurangi kekbutuhan penyimpanan
dokumen, serta tetap mempertahankan kemampuan untuk mengambil
dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.

37
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan zaman dari waktu ke waktu membawa manusia


mencapai perubahan yang lebih baik, khususnya dibidang teknologi dan
informasi. Seperti konsep sistem informasi yang telah ada sebelum
pertengahan abad ke-20, setelah mengalami beberapa perubahan dan
mengalami perkembangan kemudian hadir sebuah konsep yang
berkemampuan lebih baik, yaitu konsep sistem informasi manajamen. Hal
terpenting dalam konsep ini ialah sebagai alat bantu yang mampu
menyediakan informasi manajemen.

Sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur


pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila
dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap
waktu saat diperlukan. Sistem informasi manajemen termasuk elemen yang
sangat penting dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya sistem
informasi memiliki peran utama dalam kegiatan operasional bisnis,
membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dan menunjang
strategi kompetitif yang dimiliki organisasi. Apabila manajemen dalam
perusahaan mampu memanfaatkan sistem informasi dengan baik dan benar,
tentu akan berdampak positif ke perusahaan.

Informasi manajemen dalam sebuah perusahaan sangat beragam


seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Transaction Processing System
(TPS), Office Automation System (OAS), Knowledge Work System (KWS),
Decision Support System (DSS), Expert System (ES), Informatic Management
System (IMS), Executive Information System (EIS), Information Reporting
System (IRS), Supply Chain Management (SCM), dan Group Decision
Support System (GDSS). Beberapa contoh informasi manajemen dalam
sebuah perusahaan akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan

38
perencanaan kegiatan operasional dan membantu perusahaan mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

3.2. Saran

Perusahaan akan sangat terbantu dengan adanya sistem informasi


manajemen yang baik. Dengan adanya informasi manajemen akan membantu
perusahaan dalam berbagai aspek terutama untuk kecepatan dalam
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, diharapkan perusahaan mengatur
lebih baik lagi manajemen diperusahannya, agar terciptanya tujuan yang
sudah disepakati.

Dalam makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen” ini


kami menyadari bahwa terdapat kekurangan, oleh sebab itu saran yang
bersifat membangun sangat kami perlukan dari para pembaca.

39

Anda mungkin juga menyukai