Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Pendahuluan
1. LatarBelakang
Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan ditandai
oleh gagalnya seorang untuk mempertahankan kesetimbangan kesehatan dan kondisi
stres fisiologis nya. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup dan kepekaan secara individual. Usia lanjut juga dapat dikatakan sebagai usia
emas karena tidak semua orang dapat mencapai usia lanjut tersebut, maka jika
seseorang telah berusia lanjut akan memerlukan tindakan keperawatan yang lebih,
baik yang bersifat promotif maupun preventif, agar ia dapat menikmati masa usia
emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.

Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia
meliputi: Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
Lanjut usia (elderly) = antara 60 sampai 74 tahun. Lanjut usia tua (old) = antara 75
sampai 90 tahun. Sangat tua (very old) = diatas 90 tahun.
Umumnya dimasyarakat apabila ada orang yang sakit, maka ia hanya tidur atau
berbaring saja tanpa melakukan aktivitas yang berguna untuk melatih otot-otot
tubuhnya agar tidak kaku. Orang biasanya takut untuk melakukan gerakan-gerakan
badan ketika sakit, karena khawatir membuat sakitnya semakin parah. Padahal tidak
semua penyakit mengharuskan seseorang diam tidak bergerak ditempat tidur saja.

Salah satu contoh penyakit yang dianjurkan untuk orang melakukan latihan gerak
badan adalah stroke, karena orang yang terkena stroke mengalami kelemahan
baik otot-otot maupun syaraf pada tubuh.

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk


mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total.

Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan


kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk
meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM,
jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar
dilakukan ROM.
2. MasalahKeperawatan
Gangguan mobilitas fisik

II. RencanaKeperawatan
1. Diagnosa
Gangguan mobilitas fisik

2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dapat mengetahui tentang
langkah-langkah range of motion.

3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dapat mengetahui:
a. Definisi range of motion
b. Tujuan range of motion
c. Prinsip latihan range of motion
d. Langkah-langkah range of motion

III. Rencana Kegiatan


1. Topik
Range of Motion

2. Metode
Diskusi dan demonstrasi

3. Media dan Alat


Leaflet

4. Sasaran
Lansia

5. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 LP telah disiapkan
 Alat bantu telah disiapkan
 Kontrak waktu dengan lansia tepat dan sesuai dengan rencana

b. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditetapkan
 Strategi pelaksanaan dengan lingkungan yang nyaman
 Lansia mengikuti kegiatan sampai selesai
 Lansia aktif dalam kegiatan
c. Evaluasi Hasil
 Dapat menyebutkan pengertian range of motion
 Dapat menyebutkan tujuan range of motion
 Dapat menyebutkan prinsip latihan range of motion
 Dapat mendemonstrasikan langkah-langkah range of motion

Anda mungkin juga menyukai