Nomor: _____________________
1 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT _______________________ sebagai
Direktur Utama, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan di
Kabupaten/Kota ___________________, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
“Pihak Pertama”.
2 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor KTP :
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Kedua”.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Para
Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut.
(1) Bahwa Pihak Pertama adalah sebuah badan hukum perseroan terbatas yang ruang
lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang _________________________.
(2) Bahwa Pihak Kedua adalah usaha perseorangan yang ruang lingkup kegiatan
usahanya bergerak di bidang perdagangan barang berupa ________________________.
(3) Bahwa untuk melaksanakan ruang lingkup kegiatan usahanya, Pihak Pertama
membutuhkan pasokan barang berupa ___________________ secara terus-menerus dan
berkelanjutan.
(4) Bahwa untuk memastikan pasokan barang berupa ________________ tersebut secara
terus-menerus dan berkelanjutan, Pihak Pertama telah meminta kepada Pihak
Kedua untuk melakukan pemasokan barang berupa ___________________ tersebut
secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua
telah sepakat untuk melakukan pemasokan barang berupa ______________________
tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan kepada Pihak Pertama.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan iktikad baik, Para Pihak dengan ini
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di bawah ini.
Pasal 1
Kesepakatan
Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk melakukan pemasokan barang kepada Pihak
Pertama sebagaimana Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk melakukan pembayaran
harga barang kepada Pihak Kedua.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
a. Pihak Pertama berhak untuk menerima pasokan barang dari Pihak Kedua.
b. Pihak Pertama berkewajiban untuk melakukan pembayaran harga barang
kepada Pihak Kedua.
(2) Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
a. Pihak Kedua berhak untuk menerima pembayaran harga barang dari Pihak
Pertama.
b. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pemasokan barang kepada
Pihak Pertama.
Pasal 3
Ruang Lingkup Kerja Sama Pemasokan Barang
(1). Pemasokan Barang sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah kegiatan
penyediaan Barang secara terus-menerus dan berkelanjutan yang wajib dilakukan
oleh Pihak Kedua untuk Pihak Pertama yang dilakukan dengan cara jual beli
(“Pemasokan Barang”).
(2). Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat bahwa Pemasokan Barang
bersifat nonekslusif, dengan pengertian Pihak Pertama berhak untuk menunjuk
pihak lain untuk melakukan Pemasokan Barang kepada Pihak Pertama dan Pihak
Kedua juga berhak untuk melakukan Pemasokan Barang kepada pihak lain.
(3). Pihak Kedua dengan ini sepakat bahwa untuk melakukan Pemasokan Barang, Pihak
Kedua wajib untuk memastikan ketersediaan barang yang diperlukan oleh Pihak
Pertama dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pemasokan Barang wajib dilakukan oleh Pihak Kedua berdasarkan
pemesanan barang (Purchase Order) yang diajukan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua.
b. Pengiriman barang dilakukan oleh Pihak Kedua dengan memerhatikan moda
transportasi yang aman dan memenuhi standar untuk menjaga kualitas
barang.
c. Penyerahan barang dilakukan di tempat yang telah disepakati oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua berdasarkan tanda terima barang.
(4). Pembayaran harga barang wajib dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
pada setiap kali dilakukannya Pemasokan Barang dengan cara transfer bank.
Pasal 4
Barang
(1). Barang sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah barang dengan
ketentuan sebagai berikut:
Harga Satuan
No. Spesifikasi
(Rp)
(1). Nama Barang :
Jenis :
Merek :
Tipe :
Kualitas Khusus :
Pasal 5
Pemesanan Barang
(1) Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan Pemasokan Barang sekurang-
kurangnya sebanyak _ (______) kali Pemasokan Barang dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah setiap kali Pemasokan Barang adalahsebagai berikut:
Minimal Maksimal
No. Nama Barang Jenis/Merek/Tipe
(Unit) (Unit)
i.
ii.
iii.
iv.
v.
Pasal 8
Pembayaran Harga Barang
(1) Harga Barang adalah besarnya Harga Satuan untuk setiap 1 (satu) unit Barang
dengan nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Perjanjian ini (“Harga
Barang”).
(2) Perhitungan total Harga Barang dilakukan berdasarkan jumlah Barang yang
diterima oleh Pihak Pertama berdasarkan Tanda Terima Barang dengan
perhitungan:
Total harga Barang = Jumlah Barang x Harga Barang
(“Total Harga Barang”).
(3) Pembayaran Total Harga Barang oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan
dengan ketentuan:
a. Pembayaran Total Harga Barang wajib dilakukan berdasarkan Surat Tagihan
yang dikirimkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama melalui email
(“Invoice”).
b. Pengiriman Invoice oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama wajib dilakukan
dalam jangka waktu selambat-lambatnya __ (___________) hari kerja sejak
dilakukannya serah terima barang.
c. Pembayaran Total Harga Barang wajib dilakukan oleh Pihak Pertama dalam
jangka waktu selambat-lambatnya __ (_____________) hari kerja sejak Pihak
Kedua mengirimkan Invoice.
d. Dalam hal Pihak Kedua tidak melakukan pengiriman Invoice dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat (3) Pasal ini, Pihak
Pertama berhak untuk melakukan pembayaran Total Harga Barang
berdasarkan Jumlah Barang yang diterima oleh Pihak Pertama berdasarkan
tanda terima barang.
(4) Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran Total Harga Barang oleh Pihak
Pertama dari jangka waktu pembayaran sebagaimana dimaksud dalam huruf c ayat
(3) Pasal ini, akan berlaku ketentuan sebagai berikut.
a. Pihak Pertama wajib untuk membayar denda keterlambatan pembayaran
sebesar __% (_________________ persen) dari Total Harga Barang (“Denda
Keterlambatan Pembayaran”).
b. Pembayaran Denda Keterlambatan Pembayaran wajib dilakukan bersamaan
dengan pembayaran Total Harga Barang.
c. Dalam hal Pihak Pertama mempunyai hak Diskon sebagai akibat dari
keterlambatan penyerahan Barang yang dilakukan oleh Pihak Kedua, Para
Pihak sepakat untuk memperhitungkan Denda Keterlambatan Pembayaran
dengan Diskon tersebut.
(5) Pihak Kedua berhak untuk melakukan perubahan Harga Barang berdasarkan
kesepakatan Pihak Pertama yang dibuat secara tertulis.
(6) Pembayaran Total Harga Barang dan Denda Keterlambatan Pembayaran wajib
dilakukan dengan cara transfer bank dari rekening bank Pihak Pertama ke rekening
bank Pihak Kedua sebagai berikut.
Pasal 9
Jangka Waktu
(1). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa jangka waktu berlakunya Perjanjian ini adalah
untuk selama jangka waktu __ (__________________) tahun yang mulai berlaku sejak
tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal __ _____________ ___.
(2). Pengakhiran Perjanjian ini sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan
bersama diantara Para Pihak yang dibuat secara tertulis.
(3). Menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini, Para
Pihak dengan ini sepakat bahwa masing-masing Pihak berhak untuk mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak dengan ketentuan:
a. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dalam
hal Pihak Kedua melakukan keterlambatan Pemasokan Barang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) Pasal 6 Perjanjian ini sebanyak __ (________) kali
secara berturut-turut atau sebanyak __ (____________) kali secara tidak
berturut-turut dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
b. Pihak Kedua berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dalam
hal Pihak Pertama melakukan keterlambatan pembayaran Total Harga
Barang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal 7 Perjanjian ini
sebanyak __ (____________) kali secara berturut-turut atau sebanyak __
(_________) kali secara tidak berturut-turut dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
(4). Para Pihak berhak untuk memperpanjang jangka waktu berlakunya Perjanjian ini
berdasarkan kesepakatan tertulis yang dibuat oleh Para Pihak.
Pasal 10
Force Majeure
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan tidak
terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban berdasarkan
Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak yang tidak melaksanakan
kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban tersebut dibebaskan dari
tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan oleh tidak terlaksananya atau
terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang dialami
oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan sarana
komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-lambatnya __
(________) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure tersebut dan dalam
hal pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak memberitahukannya dalam
jangka waktu tersebut, keadaan force majeure tersebut dianggap tidak pernah
terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor, dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan, dan
wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.
Pasal 11
Adendum
Segala perubahan ketentuan dan/atau penambahan ketentuan yang belum diatur
dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut oleh Para
Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang ditandatangani oleh
Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan di antara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak mencapai
kesepakatan dan/atau perdamaian, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum di Pengadilan Negeri _____________.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.
Para Pihak,
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
Meterai Tempel
Rp6.000
PURCHASE ORDER
Nomor: ______________
Tanggal :
Referensi : PERJANJIAN PEMASOKAN BARANG
Nomor :
Tanggal :
Telepon : Telepon :
Email : Email :
Contat Person : Contat Person :
Catatan:
Harap cantumkan Nomor Purchase Order ini dalam Invoice dan Tanda terima Barang.
Barang harus sudah diterima pada hari ___________ tanggal __ ___________ _____.