Makalah Pengauditan 2 Audit Saldo Kas
Makalah Pengauditan 2 Audit Saldo Kas
DI SUSUN :
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah Pengauditan 2 yang berjudul “Audit saldo kas Terhadap Siklu
s Investasi ” inidenganbaik. Taklupa pula shalawat dan salam kami haturkan kepada n
abi besar kita Muhammad SAW, terima kasih juga kepada Ibu dosen “Darmawati, SE.
M.Si, AK. CA” yang telah membimbing kami
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Untuk it
u, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami perlukan demi penye
mpurnaan makalah yang berikutnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR : ........................................................................................................... 1
A. KESIMPULAN ..................................................................................................
B. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
2
BAB I
PENAHULUAN
1.3 TujianPenulisan
1. Untuk mengetahui sifat audit saldo kas.
2. Untuk mengetahui tujuan dari audit audit saldo kas
3. Untuk mengetahui pemahaman struktur pengendalian intern
4. Untuk mengetahui bagaimana pengujian pengendalian dan pengujian subtantif audir
saldo kas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut PSAK NO.2 (2009), kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro (demand deposits), sedangkan setra kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sngat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat
di jadikan kas dlam jumlah yang dapat di tentukan dan memiliki resiko perubhan nilai
yang tidak signifikan.
Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat kesalahan.
Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang di
akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro
4
umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk
gaji.
5
D. MATERIALITAS , RESIKO DAN STRATEGI AUDIT
Tingkat volume transaksi menyebabkan tingginya resiko bawan siklus kas. Ada beberapa
factor yang menyebabkan resiko bawan siklus kas, antara lain :
a. Tingginya potensi salah saji akibat volume transaksi yng tinggi
b. Sifat kas (paling liquit da sangat diminati)
c. Kesempatan manipulasi dalam bentuk kitting maupun window dressing.
Tingginya resiko bawaan siklus ini menyebabkan banyaknya perusahaan
memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern siklus kas untuk mencengah
dan mendeteksi salah saji.
E. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTER
Pemahaman struktur pengendalian itern siklus kas adalah pertimbangan lingkungan
pengendalian, informasi dan komunikasi (system akuntansi), penafsiran resiko pemantauan
dan aktivitas pengendalian.
a. Lingkungan pengendalian
Titik tolak pemahaman struktur pengendalian intern siklus kas adalah pemahaman
lingkungan . pengendalian atas kas , pemahaman dapat diperoleh melalui :
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen.
2. Mempelajari bagan organisasi
3. Menelaah deskripsi tugas
b. Penafsiran resiko
Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan
pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan risiko yang relavan dengan
penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum diindonesia.
karena kas merupakan aktiva yang paling likuid, maka manajemen
perusahaan harus benar – benar mempertimbangkan fungsi – fungsi yang
terlibat dalam siklus kas.
c. Informasi dan komunikasi (system akuntansi)
Akuntansi harus memahami kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP
yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi kas. Jadi kaitan nya
dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus kas, sistem informasi
mencakup metode dan catatan yang digunakan untuk :
1. Mengidentifikasi dan mencatatan semua transaksi yang terkait dengan
sikklus kas secara kas.
6
2. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus kas secara cukup
rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing – masing transaksi
itu untuk pelaporan keuangan.
3. Mengukur nilai transaksi dari siklus kas dengan tepat.
4. Menyajikan transaksi dari siklus kas dengan semestinya dan
pengungkapan yang berkaitan dalam laporan keuangan.
d. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relavan dengan audit atas transaksi dalam sikls
kas dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan :
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik Pemisahan tugas
Dokumendan catatan
7
mome kredit dan bank tentang penambahan rekening giro perusahaan akibat
trasfera dana dari debitur.
3. Fungsi penyimpan kas
Dalam transaksi pengeluaran kas, bagian kas berfungsi mengisi cek, meminta
otorisasi dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan
langsung kepada kreditur.
4. Fungsi pembuat bukti kas keluar
Dalam sistem pengeluaran kas, bagian utang berfungsi membuat bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada bagian kasa untuk mengeluarkan
cek sebesar yang tercantum didalam dokumen tersebut. Dalam metode
pencatatan utang tertentu, bagian utang berfungsi menyelenggarakan arsip
bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai catatan utang
perusahaan.
5. Fungsi penyimpan dana kas kecil
Bagian ini berfungsi menyimpan dana kas kecil, mengeluarkan dana kas kecil
sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan memintakan
pengisian kembali dana kas kecil.
6. Fungsi akuntansi biaya
Bagian ini berfungsi mencatat pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan.
7. Fungsi akuntansi keuangan
Bagian ini berfungsi mencatat transaksi penerimaan kas didalam jurnal
penerimaan kas dan transaksi pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek.
8. Fungsi pemeriksa intern
Didalam sistem kas, Bagian Pemeriksa intern berfungsi melakukan
perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya
dengan catatan kas.
8
7. Pencatatannya kedalam buku pembantu yang bersangkutan
8. Kesesuaian dengan jumlah cek yang tercantum didalam rekening Koran.
c. Ambil berita secara perhitungan kas
Praktik yang sehat mengharuskan dilakukannya perhitungan secara periodic kas yang
ada ditangan dan pencocokan jumlah kas hasil perhitungan tersebut dalam catatan
akuntansi kas.
a. Prosedur inisial
Prosedur pengujian ini merupakann titik awal pengujian subtantif siklus kas
b. Penerapan prosedur analitis
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh manajemen melalui strategi dn
keputusan pembiayaan perusahaan.
c. Pengujian detail transaksi
• Melakukan pengujian pisah batas kas
Pngujian Pemisahan penerimaan kas telah dibahas dalam pembahasan
siklus pendapatan. Sedangkan pengujian pisah batas pengeluaran kas
telah dibahas dalam siklus pengeluaran.
• Melakukan pengujian pisah batas penerimaan kas
Pengujian ini direncanakan untuk memastikan penerimaan kas dicatat
dalam periode diterimanynya kas tersebut. Misalnya cek yang
dicantum dalam daftar cek beredar pada akhir tahun ternyata dicairkan
di bank. Ada beberapa penyebab yang mungkin yaitu :
1. Keterlambatan pengiriman atau penyimpanan cek
2. Penyimpanan cek oleh pihak yang menerima cek
3. Sedang dip roses oleh bank
• Mengusut transfer bank
Perusahaan melakukan kitting dengan 2 alternatif alasannya yaitu :
1. Karyawan yang bertugas mengelola cek melakukan pencurian
uang auat korupsi dan ia melakukan kitting untuk mnyembunyika
adanya korupsi.
2. Manajemen perusahaan ingin agar akun kas dalam neraca
overstated sehingga posisi keungan perusahaan tampak baik.
• Menyimpan proof of cash (pembektian kas)
Proof of cash mempuyai sedikit perbedan dengan rekonsiliasi bank. proof
of cash merupakan rekonsiliasi simulatan atas berbgai trnsaksi dan
saldo bank dengan data akuntansi yang terkait untuk sutu periode
tertentu. Misalnya satu bulan pembuktian kas merupakan rekonsiliasi
secara simultan tanransaksi bank dan saldo yang berkaitan dengan
data-data pembukuan selama waktu tertentu. Langkah-langkah dalam
pengujian pembuktian kas adalah :
1. Mendapatkan data- data dari bank
2. Mendapatkan data saldo awal dan saldo akhir data-data yang
direkonsilisi
9
3. Menentukan dta rekonsiliasi
d. Pengujian detai saldo
- Perhitungan kas yang disimpan dalam perusahaan
Memungkinkan auditor untuk mengetahui keberadaan kas tersebut . Dalam
melaksanakan prosedur ini, auditor harus :
1. Mengendalikan seluruh kas yang dimiliki atau disimpan perusahaan
klien , sampai seluruh penghitungan selesai dilaksanakan
2. Auditor harus memastikan bahwa fungsi penyimpanan kas tidak turut
campur dalam penghitungan kas.
3. Auditor harus meminta tanda tangan dari fungsi penyimpanan kas
sebagai bukti bahwa seluruh kas telah dikembalikan pada perusahaan
4. Auditor harus memastikan bahwa seluruh cek yang belum dicairkan
oleh perusahaan
5. Apabila perusahaan memiliki beberapa tempat penyimpanan uang
atau kas dalam perusahaan, beberapa auditor sebaiknya diterjunkan
untuk melaksanakan perhitungan pada waktu yang bersamaan
diberbagai tempat tersedia.
- Konfirmasi Saldo Deposit Dan Saldo Pinjaman Di Bank
Konfirmasi dikirim kesemua bank meski saldo deposit klien dibank tersebut
adalah nol. Hal ini dilakukan meskipun rekening dibank tersebut bersaldo
nol menurut catatan perusahaan. Prosedur pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, serta asersi penilaian atau pengalokasian.
- Melakukan Scanning,Menelaah, atau Membuat Rekonsiliasi Bank
Prosedur ini dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan saldo akhir rekening bank dengan saldo yang ada
dalam laporan bank.
2. Memverifikasi validitas deposit in transit dan check yang masih
beredar.
3. Melakukan verifikasi matematis untuk menguji keakuratan
rekonsiliasi.
4. Menelusuri data – data yang ada didalam rekonsiliasi.
5. Menyelidiki data – data cek beredar yang lama tidak dicairkan dan
data – data yang nampak tidak biasa.
e. Penyajian dan pengungkapan
- Membandingkan Penyajian Laporan keuangan dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum.
Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa :
1. Kas dibank telah diidentifikasi dan dikelompokan secara tepat dalam
neraca sebagai aset lancar.
2. Dana kas yang disisihkan untuk melunasi utang obligasi ( bond
sinking fund ) telah diidentifikasi dan dikelompokan scara tepat dalam
neraca sebagai investasi jangka
3. Identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telah
dilakukan sehubungan dengan adanya kewajiban kontinjensi ( belum
pasti ), compensating balances, dan lines of credit dengan bank.
Pengujian ini berkaitan dengan asersei pelaporan dan pengungkapan.
Auditor dapat menentukan ketepatan penyajian dengan cara :
a. Penelaahan atas draft laporan keuangan klien
10
b. Bukti yang dihimpun dari pengujian substantif sebelumnya
c. Penelaahan atas notulen rapat pertemuan dewan komisaris
d. Mengajukan pertanyaan pada manajemen untuk membuktikan
adanya pembatasan dana kas.
Pengujian ini berkaitan erat dengan siklus penyajian dan pengung
kapan.
I. PENGUJIAN UNTUK MENDETEKSI LAPPING
Pengujian untuk mendeteksi lapping hanya perlu dilakukan apabila resiko
pengendalian transaksi peneriman kas adalah tinggi . Prosedur yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi lapping antara lain :
a. Konfirmasi piutang dagang
b. Melakukan perhitungan kas secara mendadak
c. Membandingkan detail penjurnalan penerimaan kas dengan detail slip deposit (
setoran kebank ) harian yang terkait.
11
b. Rekening tersebut khusus digunakan hanya untuk kegiatan pembayaran gaji dan
upah
c. Rekening gaji dan upah dibank harus direkonsiliasi setiap bulan secara
independen.
d. Saldo rekening dijaga dan dikelola pada tingkat jumlah yang tetap.
2. Pengujian Substantif
Pengujian Substantif meliputi :
a. Konfirmasi saldo rekening dibank
b. Menelaah rekonsiliasi yang dilakukan klien
c. Penggunaan laporan pisah batas bank
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat
kesalahan.
Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang di
akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro
umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk
gaji.
Tujuan Audit ditantukan atas lima asersi lapran yang dinyatakan oleh manajemen yaitu
asersi keberadaan, asersi kelengkapan, asersi hak & kewajiban, asersi penilaian dan
pengalokasian, asersi pelaporan dan pengungkapan.
B. DAFTAR PUSTAKA
- slamet sugiri, 2009 ; 1
- Slamet Sugiri, 2009: 4
- Haryono, 2005 : 3
- Erhans, 2000 : 7
- Sukrisno, Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor
Akuntan Publik jilid I, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
- Halim, Abdul dan Totok Budi S., 2004, Auditing 2 (Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan), Yogyakarta: Akade
- mi Manajemen Perusahaan YKPN.
- Simamora, Henry, 2002, auditing II, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
13