Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGAUDITAN 2

AUDIT SALDO KAS

DI SUSUN :

KELOMPOK 9

- RESKI WULANDRI ( 45 13 013 066 )


- ERNI ( 45 13 013 0 )
- AKBAR ( 45 13 013 0 )
- ZAZILATUL CHAIRA ( 45 13 013 0 )

FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI

UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR

2015
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah Pengauditan 2 yang berjudul “Audit saldo kas Terhadap Siklu
s Investasi ” inidenganbaik. Taklupa pula shalawat dan salam kami haturkan kepada n
abi besar kita Muhammad SAW, terima kasih juga kepada Ibu dosen “Darmawati, SE.
M.Si, AK. CA” yang telah membimbing kami

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Untuk it
u, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami perlukan demi penye
mpurnaan makalah yang berikutnya.

Penulis

Makassar, 20 november 2015

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR : ........................................................................................................... 1

DAFTAR ISI : ........................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN : .......................................................................................................... 3

1.1 latar belakang : ........................................................................................................... 3

1.2 rumusan masalah : .......................................................................................................... 3

1.3 tujuan penulisan : ........................................................................................................... 3

BAB II PEMBHASAN ........................................................................................................... 4

A. PENGERTIAN KAS DAN SALDO KAS ..................................................................................... 4


B. SIFAT SALDO KAS ........................................................................................................... 5
C. TUJUAN AUDIT ........................................................................................................... 5
D. MATERIAL, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT .......................................................................... 6
E. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN............................................................ 6
F. FUNGSI-FUNGSI YANG TERKAIT .......................................................................................... 7
G. PENGUJIAN PENGENDALIAN SIKLUS KAS ............................................................................ 8
H. PENGUJIAN SUBTANTIF SLDO KAS ...................................................................................... 9
I. PENGUJIAN UTUK MENDETEKSI LAPPING .......................................................................... 11
J. PENGAUDITAN DANA KAS KECIL ......................................................................................... 11
K. Pengauditan Rekening Dibank Yang Khusus Dipakai Untuk Membayar Gaji Dan
Upah .................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. KESIMPULAN ..................................................................................................
B. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

2
BAB I

PENAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan kas dan saldo kas ?
2. Apa tujuan audit saldo kas ?
3. Bagaimana sifat audit saldo kas ?
4. Bagaimana struktur pengendalian intern audit saldo kas ?

1.3 TujianPenulisan
1. Untuk mengetahui sifat audit saldo kas.
2. Untuk mengetahui tujuan dari audit audit saldo kas
3. Untuk mengetahui pemahaman struktur pengendalian intern
4. Untuk mengetahui bagaimana pengujian pengendalian dan pengujian subtantif audir
saldo kas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KAS DAN SALDO KAS


Kas merupakam aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi
penyelewangan , penipuan, dan pencurian (slamet sugiri, 2009 ; 1)
Kas adalah alat pertukaran/pembayaran. Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi
asset disebut sebagai kas yaitu :
a. harus siap digunakan setiap saat untuk melakukan pembayaran
b. harus bebas dari ikatan-ikatan apapun yang membatasi penggunaanya untuk
melunasi kewajiban. (Slamet Sugiri, 2009: 4).
Kas dapat disebut juga sebagai aktiva likuid (cair), karena sifatnya yang likuid
maka kas harus dilindungi dari kecurangan dan pencurian dengan prosedur-prosedur
pengendalian untuk kas. (Haryono, 2005 : 3).
Istilah kas dalam pengertian sempit dapat berarti uang tunai baik kertas maupun
logam. Istilah kas dalam akuntansi meliputi (Erhans, 2000 : 7) :
a. Uang tunai
b. Simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan misalnya tabungan, simpanan
dalam bentuk rekening koran, kartu kredit dan sebagainya.
c. Cek dan bilyet giro yang diterima dari pihak lain.

Menurut PSAK NO.2 (2009), kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro (demand deposits), sedangkan setra kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sngat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat
di jadikan kas dlam jumlah yang dapat di tentukan dan memiliki resiko perubhan nilai
yang tidak signifikan.

Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat kesalahan.

Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang di
akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro

4
umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk
gaji.

B. SIFAT SIKLUS KAS


Saldo kas dihasilkan dari pengaruh kumulatif kelima siklus transaksi
yang telah di bahas sebelumnya. dari kelima siklus Tersebut adalah :
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus pendanaan
4. Siklus investasi
5. Siklus jasa personalia

C. TUJUAN AUDIT SALDO KAS


Tujuan saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
sighnifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan Audit ditantukan atas lima
asersi lapran yang dinyatakan oleh manajemen yaitu asersi keberadaan, asersi kelengkapan,
asersi hak & kewajiban, asersi penilaian dan pengalokasian, asersi pelaporan dan
pengungkapan.
a. Asersi Keberadaan dan Keterjadian
 saldo kas tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
b. Asersi Kelengkapan
 Saldo kas meliputi pengaruh semua transaksi kas yang terjadi
 transfer kas antar bank pada akbir tahun, telah dicatat pada periode yang
tepat.
c. Asersi hak dan kewajiban
 klien mempunyai legal atas seluruh saldo kas yang tampak pada tanggal
neraca.
d. Asersi pelaporan dan pengungkapan
 saldo kas telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam
neraca
 identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telaj dilakukan
sehubungan dengan adanya pembatasan penggunaan kas tertantu.
 kewajiban kotijensi, compensating balances, dan lines of credit dengan
bank telah diungkapkan secara memadai.

5
D. MATERIALITAS , RESIKO DAN STRATEGI AUDIT
Tingkat volume transaksi menyebabkan tingginya resiko bawan siklus kas. Ada beberapa
factor yang menyebabkan resiko bawan siklus kas, antara lain :
a. Tingginya potensi salah saji akibat volume transaksi yng tinggi
b. Sifat kas (paling liquit da sangat diminati)
c. Kesempatan manipulasi dalam bentuk kitting maupun window dressing.
Tingginya resiko bawaan siklus ini menyebabkan banyaknya perusahaan
memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern siklus kas untuk mencengah
dan mendeteksi salah saji.
E. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTER
Pemahaman struktur pengendalian itern siklus kas adalah pertimbangan lingkungan
pengendalian, informasi dan komunikasi (system akuntansi), penafsiran resiko pemantauan
dan aktivitas pengendalian.
a. Lingkungan pengendalian
Titik tolak pemahaman struktur pengendalian intern siklus kas adalah pemahaman
lingkungan . pengendalian atas kas , pemahaman dapat diperoleh melalui :
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen.
2. Mempelajari bagan organisasi
3. Menelaah deskripsi tugas
b. Penafsiran resiko
Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan
pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan risiko yang relavan dengan
penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum diindonesia.
karena kas merupakan aktiva yang paling likuid, maka manajemen
perusahaan harus benar – benar mempertimbangkan fungsi – fungsi yang
terlibat dalam siklus kas.
c. Informasi dan komunikasi (system akuntansi)
Akuntansi harus memahami kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP
yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi kas. Jadi kaitan nya
dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus kas, sistem informasi
mencakup metode dan catatan yang digunakan untuk :
1. Mengidentifikasi dan mencatatan semua transaksi yang terkait dengan
sikklus kas secara kas.

6
2. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus kas secara cukup
rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing – masing transaksi
itu untuk pelaporan keuangan.
3. Mengukur nilai transaksi dari siklus kas dengan tepat.
4. Menyajikan transaksi dari siklus kas dengan semestinya dan
pengungkapan yang berkaitan dalam laporan keuangan.
d. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relavan dengan audit atas transaksi dalam sikls
kas dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan :
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik Pemisahan tugas

Dokumendan catatan

Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi :

1. Bukti kas masuk


2. Surat pemberitahuan
3. Dftar surt pemberitahun
4. Bukti setoran
5. Bukti kas keluar
6. Permintaan pengeluaran kas kecil
7. Bukti pengeluaran kas kecil
8. Permintaan pengisin kembali kas kecil

F. FUNGSI-FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait adalah :


1. Fungsi pencatatan piutang
Dalam system penerimaan kas bagia piutang berfungsi sebgai pencatat
piutang dengan diterimanya pelunasan piutang dari debitur
2. Fungsi penerimaan piutang
Dalam system penerimaan kas bagian sekertaris berfungsi sebagai penerima
surat dan debitur yang berisi surat pemberitahuan dan cek. Jik penerimaan kas
dari debitur berupa transfer uang lewat bank, bagian sekertaris ini menerima

7
mome kredit dan bank tentang penambahan rekening giro perusahaan akibat
trasfera dana dari debitur.
3. Fungsi penyimpan kas
Dalam transaksi pengeluaran kas, bagian kas berfungsi mengisi cek, meminta
otorisasi dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan
langsung kepada kreditur.
4. Fungsi pembuat bukti kas keluar
Dalam sistem pengeluaran kas, bagian utang berfungsi membuat bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada bagian kasa untuk mengeluarkan
cek sebesar yang tercantum didalam dokumen tersebut. Dalam metode
pencatatan utang tertentu, bagian utang berfungsi menyelenggarakan arsip
bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai catatan utang
perusahaan.
5. Fungsi penyimpan dana kas kecil
Bagian ini berfungsi menyimpan dana kas kecil, mengeluarkan dana kas kecil
sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan memintakan
pengisian kembali dana kas kecil.
6. Fungsi akuntansi biaya
Bagian ini berfungsi mencatat pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan.
7. Fungsi akuntansi keuangan
Bagian ini berfungsi mencatat transaksi penerimaan kas didalam jurnal
penerimaan kas dan transaksi pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek.
8. Fungsi pemeriksa intern
Didalam sistem kas, Bagian Pemeriksa intern berfungsi melakukan
perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya
dengan catatan kas.

G. PENGUJIAN PENGENDALIAN SIKLUS KAS


a. Ambil sampel bukti kas masuk
Untuk memperoleh keyakinan mengenai adanya unsure pengendalin intern dalam
peneriman kas, akuntan mengambil sampel bukti kas masuk yang disimpan di
dalam arsip dijurnal , buku besar daan laporan bukti kas masuk diperiksa :
1. Otorisasi yang tercantum didalamnya
2. Surat pemberitahuan dari debitur yang melampiri
3. Jumlah kas yang diterima menurut bukti kas msuk dengan daftar surat
pemberitahuan dan bukti setor bank yang bersngkutan
4. Pencatatanny kedalam kartu piutang dan jurnal penerimaan kas.
b. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar
Prosedur pemeriksaan ini telah dilaksanakan oleh akuntan pada pengujian kepatuhan
terhadap siklus pembelian. Bukti kas keluar diperiksa mengenai :
1. Otorisasi yang tercantum didalamnya
2. Nomor urut tercetaknya dan pertanggung jawaban pemakaian nomor urut
tersebut
3. Kelengkapan dokumen pendukungnya
4. Otorisasi yang tercantum didalam dokumen pendukungnya
5. Cap lunas yang dububuhi pada dokumen pendukungnya
6. Pencatatanya kedalam register cek

8
7. Pencatatannya kedalam buku pembantu yang bersangkutan
8. Kesesuaian dengan jumlah cek yang tercantum didalam rekening Koran.
c. Ambil berita secara perhitungan kas
Praktik yang sehat mengharuskan dilakukannya perhitungan secara periodic kas yang
ada ditangan dan pencocokan jumlah kas hasil perhitungan tersebut dalam catatan
akuntansi kas.

H. PENGUJIAN SUBTANTIF SALDO KAS


Pengujian yang dilakukan pada atau deket dengan tanggal neraca antara lain :
1. Perhitungan kas ditangan
2. Pisah batas penerimaan kas
3. Pisah batas pengeluaran kas

a. Prosedur inisial
Prosedur pengujian ini merupakann titik awal pengujian subtantif siklus kas
b. Penerapan prosedur analitis
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh manajemen melalui strategi dn
keputusan pembiayaan perusahaan.
c. Pengujian detail transaksi
• Melakukan pengujian pisah batas kas
Pngujian Pemisahan penerimaan kas telah dibahas dalam pembahasan
siklus pendapatan. Sedangkan pengujian pisah batas pengeluaran kas
telah dibahas dalam siklus pengeluaran.
• Melakukan pengujian pisah batas penerimaan kas
Pengujian ini direncanakan untuk memastikan penerimaan kas dicatat
dalam periode diterimanynya kas tersebut. Misalnya cek yang
dicantum dalam daftar cek beredar pada akhir tahun ternyata dicairkan
di bank. Ada beberapa penyebab yang mungkin yaitu :
1. Keterlambatan pengiriman atau penyimpanan cek
2. Penyimpanan cek oleh pihak yang menerima cek
3. Sedang dip roses oleh bank
• Mengusut transfer bank
Perusahaan melakukan kitting dengan 2 alternatif alasannya yaitu :
1. Karyawan yang bertugas mengelola cek melakukan pencurian
uang auat korupsi dan ia melakukan kitting untuk mnyembunyika
adanya korupsi.
2. Manajemen perusahaan ingin agar akun kas dalam neraca
overstated sehingga posisi keungan perusahaan tampak baik.
• Menyimpan proof of cash (pembektian kas)
Proof of cash mempuyai sedikit perbedan dengan rekonsiliasi bank. proof
of cash merupakan rekonsiliasi simulatan atas berbgai trnsaksi dan
saldo bank dengan data akuntansi yang terkait untuk sutu periode
tertentu. Misalnya satu bulan pembuktian kas merupakan rekonsiliasi
secara simultan tanransaksi bank dan saldo yang berkaitan dengan
data-data pembukuan selama waktu tertentu. Langkah-langkah dalam
pengujian pembuktian kas adalah :
1. Mendapatkan data- data dari bank
2. Mendapatkan data saldo awal dan saldo akhir data-data yang
direkonsilisi

9
3. Menentukan dta rekonsiliasi
d. Pengujian detai saldo
- Perhitungan kas yang disimpan dalam perusahaan
Memungkinkan auditor untuk mengetahui keberadaan kas tersebut . Dalam
melaksanakan prosedur ini, auditor harus :
1. Mengendalikan seluruh kas yang dimiliki atau disimpan perusahaan
klien , sampai seluruh penghitungan selesai dilaksanakan
2. Auditor harus memastikan bahwa fungsi penyimpanan kas tidak turut
campur dalam penghitungan kas.
3. Auditor harus meminta tanda tangan dari fungsi penyimpanan kas
sebagai bukti bahwa seluruh kas telah dikembalikan pada perusahaan
4. Auditor harus memastikan bahwa seluruh cek yang belum dicairkan
oleh perusahaan
5. Apabila perusahaan memiliki beberapa tempat penyimpanan uang
atau kas dalam perusahaan, beberapa auditor sebaiknya diterjunkan
untuk melaksanakan perhitungan pada waktu yang bersamaan
diberbagai tempat tersedia.
- Konfirmasi Saldo Deposit Dan Saldo Pinjaman Di Bank
Konfirmasi dikirim kesemua bank meski saldo deposit klien dibank tersebut
adalah nol. Hal ini dilakukan meskipun rekening dibank tersebut bersaldo
nol menurut catatan perusahaan. Prosedur pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, serta asersi penilaian atau pengalokasian.
- Melakukan Scanning,Menelaah, atau Membuat Rekonsiliasi Bank
Prosedur ini dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan saldo akhir rekening bank dengan saldo yang ada
dalam laporan bank.
2. Memverifikasi validitas deposit in transit dan check yang masih
beredar.
3. Melakukan verifikasi matematis untuk menguji keakuratan
rekonsiliasi.
4. Menelusuri data – data yang ada didalam rekonsiliasi.
5. Menyelidiki data – data cek beredar yang lama tidak dicairkan dan
data – data yang nampak tidak biasa.
e. Penyajian dan pengungkapan
- Membandingkan Penyajian Laporan keuangan dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum.
Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa :
1. Kas dibank telah diidentifikasi dan dikelompokan secara tepat dalam
neraca sebagai aset lancar.
2. Dana kas yang disisihkan untuk melunasi utang obligasi ( bond
sinking fund ) telah diidentifikasi dan dikelompokan scara tepat dalam
neraca sebagai investasi jangka
3. Identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telah
dilakukan sehubungan dengan adanya kewajiban kontinjensi ( belum
pasti ), compensating balances, dan lines of credit dengan bank.
Pengujian ini berkaitan dengan asersei pelaporan dan pengungkapan.
Auditor dapat menentukan ketepatan penyajian dengan cara :
a. Penelaahan atas draft laporan keuangan klien

10
b. Bukti yang dihimpun dari pengujian substantif sebelumnya
c. Penelaahan atas notulen rapat pertemuan dewan komisaris
d. Mengajukan pertanyaan pada manajemen untuk membuktikan
adanya pembatasan dana kas.
Pengujian ini berkaitan erat dengan siklus penyajian dan pengung
kapan.
I. PENGUJIAN UNTUK MENDETEKSI LAPPING
Pengujian untuk mendeteksi lapping hanya perlu dilakukan apabila resiko
pengendalian transaksi peneriman kas adalah tinggi . Prosedur yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi lapping antara lain :
a. Konfirmasi piutang dagang
b. Melakukan perhitungan kas secara mendadak
c. Membandingkan detail penjurnalan penerimaan kas dengan detail slip deposit (
setoran kebank ) harian yang terkait.

J. PENGAUDITAN DANA KAS KECIL


Pengendalian yang dapat diterapkan untuk dana kas kecil, antara lain :
a. Dana dijaga dan dikelola pada tingkat jumlah yang tetap
b. Dana kas kecil hanya dipegang oleh satu orang.
c. Kas dana tersebut dikunci dan disimpan dalam kotak yang aman meski tidak
terpakai
d. Pengeluaran kas hanya diijinkan untuk jumlah yang relatif kecil
e. Adanya nota atau dokumen bernomor urut tercetak yang harus mendukung setiap
pembayaran
f. Dana kas kecil tidak dicampur penggunaan dan penyimpanan dengan dana untuk
kegiatan lainnya
g. Penggantian atau pengisian kembali dana harus berdasarkan receipts (kuitansi)
yang bernomor urut tercetak, dan menelaah dokumen pendukungnya
h. Apabila telah dibayarkan, setiap dokumen pendukung harus distempel (dicap)
lunas (paid) untuk mencegah pemakaian kembali dokumen tersebut agar
memperoleh penggantin kembali.

Pengujian pengendalian meliputi :

a. Penelaahan terhadap dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas kecil.


b. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak
c. Penentuan bahwa cek yang diberikan untuk mengisi kembali dana kas kecil adalah
tepat jumlahnya sesuai dengan dana kas kecil yang terpakai

K. PENGAUDITAN REKENING DIBANK YANG KHUSUS DIPAKAI UNTUK


MEMBAYAR GAJI DAN UPAH
Pembayaran gaji dan upah dapat dilakukan dengan cek yang dibebankan atas rekening
tersebut. Sedangkan Rekening tersebut harus terpisah dengan rekening lain
perusahaan yang ada dibank.
1. Pertimbangan Pengendalian Intern
Pengendalian intern atas rekening tersebut meliputi :
a. Hanya seorang karyawan sebagai petugas pembayaran atau asisten bendahara
mempunyai otorisasi

11
b. Rekening tersebut khusus digunakan hanya untuk kegiatan pembayaran gaji dan
upah
c. Rekening gaji dan upah dibank harus direkonsiliasi setiap bulan secara
independen.
d. Saldo rekening dijaga dan dikelola pada tingkat jumlah yang tetap.
2. Pengujian Substantif
Pengujian Substantif meliputi :
a. Konfirmasi saldo rekening dibank
b. Menelaah rekonsiliasi yang dilakukan klien
c. Penggunaan laporan pisah batas bank

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat
kesalahan.
Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang di
akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro
umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk
gaji.
Tujuan Audit ditantukan atas lima asersi lapran yang dinyatakan oleh manajemen yaitu
asersi keberadaan, asersi kelengkapan, asersi hak & kewajiban, asersi penilaian dan
pengalokasian, asersi pelaporan dan pengungkapan.

B. DAFTAR PUSTAKA
- slamet sugiri, 2009 ; 1
- Slamet Sugiri, 2009: 4
- Haryono, 2005 : 3
- Erhans, 2000 : 7
- Sukrisno, Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor
Akuntan Publik jilid I, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
- Halim, Abdul dan Totok Budi S., 2004, Auditing 2 (Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan), Yogyakarta: Akade
- mi Manajemen Perusahaan YKPN.
- Simamora, Henry, 2002, auditing II, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

13

Anda mungkin juga menyukai