Tugas Manajemen Operasional
Tugas Manajemen Operasional
Strategi Persediaan
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Operasional
DISUSUN OLEH :
Andrian Taufik
Cepi Supriatna
Hafiz Aditia
Iman Nurjaman
DOSEN PEMBIMBING :
Budi Martono
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Strategi Persediaan”.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Dosen bidang studi Manajemen Operasional, Budi Martono Serta
penulis ingin lebih menambah wawasan dan lebih memahami tentang Strategi
Persediaan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan pada Bapak Budi Martono sebagai Dosen
bidang studi Manajemen Operasional yang telah memberikan arahan serta
bimbingan yang sangat berguna bagi penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.
Dan tak lupa kepada orang tua juga teman-teman yang telah mendukung
pembuatan karya tulis ini.
Penulis hanya manusia biasa, karya tulis ini pasti terdapat kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
rekan-rekan mahasiswa yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi aktivitas
pendidikan dan umumnya bagi para pembaca serta dapat bermanfaat sebagai
referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
3
BAB I
Pendahuluan
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama
Hukum Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo
Pareto (1848-1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu
memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar
(80%). Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan
konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi barang
persediaan.
Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan barang
berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian
dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C, dan
seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh
karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”. Umumnya kelas A memiliki
jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai yang sangat tinggi.
Keakuratan catatan persediaan
Dalam melaksanakan catatan persediaan ada beberapa cara yang dapat
dipergunakan yaitu:
a) First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama
Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan
arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga
beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya
harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka
harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada
unit pembelian terakhir.
b) Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama
Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir
dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada
(stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.
c) Rata-rata tertimbang (weighted average)
Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan
jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya
kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.
d) Harga standar
Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan
jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.
Penghitungan siklus
Penghitungan siklus dapat menggunakan klarifikasi hasil Analisa ABC.
Kategori A: Dihitung rutin missal tiap bulan
Kategori B: Dihitung sesuai kebutuhan
Kategori C: Dihitung setiap tahun
Manfaatnya:
1) Menghilangkan penghentian/interupsi produksi
2) Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan
3) SDM terlatih mengaudit akurasi persediaan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai strategi manajemen persedian di lembaran-
lembaran sebelumnya, kita dapat mengetahui dan mengatur serta melakukan
pengawasan persediaan sebelum kita mengalami kekurangan bahan mentah
ataupun kelebihan bahan mentah, yang mana masing-masingnya dapat
memberikan kita dampak yang dapat meningkatkan biaya dan mengurangi laba.
Oleh sebab itu, strategi persediaan ini sangat penting dan jangan sampai ada yang
terlupakan.
3.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran
bahwa penerapan strategi persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif,
karena akan menunjang keberhasilan perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7.
BPFE: Yogyakarta.
Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode
Konsumsi dengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan
Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal
(Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang.
https://www.scribd.com/doc/50182275/Strategi-Manajemen-Persediaan-Logistik
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-persediaan-barang-atau-
inventory/14134
http://rizqidiaz.blogspot.com/2014/03/fungsifungsi-persediaan-1.html
https://trihastutie.wordpress.com/2010/03/02/manajemen-persediaan-2/