Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

Strategi Persediaan

Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Operasional

DISUSUN OLEH :
Andrian Taufik
Cepi Supriatna
Hafiz Aditia
Iman Nurjaman

DOSEN PEMBIMBING :
Budi Martono

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM
2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Strategi Persediaan”.

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Dosen bidang studi Manajemen Operasional, Budi Martono Serta
penulis ingin lebih menambah wawasan dan lebih memahami tentang Strategi
Persediaan.

Rasa terima kasih penulis ucapkan pada Bapak Budi Martono sebagai Dosen
bidang studi Manajemen Operasional yang telah memberikan arahan serta
bimbingan yang sangat berguna bagi penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.
Dan tak lupa kepada orang tua juga teman-teman yang telah mendukung
pembuatan karya tulis ini.

Penulis hanya manusia biasa, karya tulis ini pasti terdapat kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
rekan-rekan mahasiswa yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis
ini.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi aktivitas
pendidikan dan umumnya bagi para pembaca serta dapat bermanfaat sebagai
referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb
3

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan
dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu
danvselanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan,
merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari
persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam
usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah.
Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan
(manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan
produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan
ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti
halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-
pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaan pun juga dapat pula
menuimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan
menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan,
keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan,
meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara
kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang
mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan
banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial. Rencana strategis itu
menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan
(guideposts) untuk type-type perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-
jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para
pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah
seperti berikut:
 Apa yang dimaksud dengan persediaan?
 Apa saja Fungsi-fungsi dari persediaan!
 Beberapa jenis-jenis dari persediaan!
 Unsur-unsur dalam system manajemen persediaan.
4

1.3 Tujuan Pembahasan Makalah


Maksud dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang
Bagaimana strategi persediaan.

1.4 Manfaat Makalah


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional dan untuk
menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai pasar persaingan
monopolistik.

1.5 Metode Penulisan


Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan mempergunakan bahan pencarian dari internet.
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa yang di maksud dengan persediaan?


Persediaan adalah suatu produk yang dicadangkan untuk mencukupi
kebutuhan dalam kondisi tertentu melaluiperencanaan & pengendaliaan agar biaya
total perusahaan minimum/wajar. Pada umumnya, persediaan (inventory)
merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan
termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan yang berperan penting dalam
menghasilkan laba perusahaan. Secara umum istilah persediaan dipakai untuk
menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan
untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual. Dalam perusahaan dagang,
persediaan merupakan barang-barang yang diperoleh atau dibeli dengan tujuan
untuk dijual kembali tanpa mengubah barang itu sendiri.
Menurut Ristono (2009:2) “Persediaan adalah barang-barang yang
disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa yang akan datang”. Menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (2014: PSAK No.14) pengertian persediaan sebagai
berikut:
Persediaan adalah aset:
a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
b) Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
c) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
Sartono (2010:443) mengatakan bahwa “Persediaan umumnya merupakan
salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu
perusahaan”. Sedangkan Alexandri (2009:135) mengemukakan: Persediaan
merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-
barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan
bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam proses produksi”. Zaki
Badridwan (2000:149) Beliau menerangkan bahwa pengertian persediaan barang
secara umum adalah sebuah istilah dari persediaan barang yang dipakai agar
menunjukan barang-barang yang diliki supaya dijual kembali atau juga digunakan
untuk bisa memproduksi barang-barang yang akan dijual”.
M. Munandar dalam buku Marihot Manullang dan Dearlina Sinaga (2005:50)
Persediaan ialah sebagai persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang
menjadi sebuah objek usaha pokok perusahaan. John J Wild, K R. Subramanyam
dan Robert F Halsey (2004:265) Beliau menerangkan bahwa persediaan
(inventory) merupakan sebuah barang yang dijual di dalam aktivitas operasi
normal perusahaan.
6

Beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan


barang dagang adalah suatu aset lancar yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan dagang dengan cara dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa
mengubah bentuk barang dagangan tersebut.

2.2 Apa saja fungsi-fungsi dari persediaan!


Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan
operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal
sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas.
Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:
a) Fungsi Decoupling
Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple atau
terpisah dari berbagai bagian proses produksi. Fungsi ini memungkinkan bahwa
perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa
tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-
cara sebagai berikut:
 Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak
sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas
dan pengiriman.
 Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat
dapat lebih leluasa dalam berbuat.
 Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi
permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.
b) Fungsi Economic Lot Sizing
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat
berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang
cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk.
Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang
dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan
harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-
biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.
c) Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu
pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan
pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang
dapat diperkirakan sebeumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat
pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya
mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman) (Asdjudiredja,1999:114).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam
fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan
perusahaan antara lain:
7

 Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang


yang dibutuhkan perusahaan
 Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan
 Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
 Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
 Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(quantity discount)
 Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang
yang diperlukan.
Peranan persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya
operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan
bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:
I. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan
yang dibutuhkan perusahaan.
II. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
III. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
IV. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
V. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
VI. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau
penjualannya.
Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi
menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan
menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan
bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara
operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).

2.3 Beberapa jenis-jenis persediaan!


Jenis-jenis persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau kegiatan
normal usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha perusahaan dapat
terbentuk perusahaan industri (manufacture), perusahaan dagang, ataupun
perusahaan jasa. Untuk dapat memahami perbedaan serta keberadaan dari tiap-
tiap jenis Persediaan maka dapat dilihat dari penggolongan persediaan sebagai
berikut:
a) Perusahaan dagang mengunakan persediaan barang dagang
Barang yang ada digudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan
dagang untuk dijual kembali. Barang yang diperoleh untuk dijual kembali
8

diperoleh secara fisik tidak diubah kembali.barang tersebut tetap dalam


bentuk yang telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatnya.
Dalam beberapa hal dapat terjadi beberapa komponen yang dibeli
untuk kemudian dirakit menjadi barang jadi. Misalnya, sepeda yang dirakit
dari kerangka, roda , gir dan sebagainya serta dijual oleh pengecer sepeda
adalah salah satu contoh.
b) Perusahaan industri (manufacture)
Dalam perusahaan manufaktur persediaan barang yang dimiliki
terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Masing-masing jenis
menunjukkan macam-macam persediaan yang dimiliki.
Pada setiap jenis persediaan, memiliki karakteristik tersendiri serta cara
pengelolaan yang berbeda-beda. Dibawah ini akan diuraikan jenis-jenis
persediaan berdasarkan teori dan konsep menurut Handoko (1999: 334) yang
mengelompokkan berdasarkan bentuk fisiknya dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu antara lain sebagai berikut :
 Persediaan bahan mentah (raw materials)
Persediaan bahan mentah adalah persediaan yang berupa barang berwujud, antara
lain seperti besi, kayu serta komponen-komponen lain yang digunakan didalam
proses produksi.
 Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts / componen)
Persediaan komponen-komponen rakitan adalah persediaan barang-barang yang
terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain secara
langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
 Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)
Persediaan bahan pembantu atau penolong adalah persediaan barang-barang yang
diperlukan dalam proses produksi, akan tetapi bukan termasuk bagian atau
komponen barang jadi.
 Persediaan dalam proses (work in process)
Persediaan dalam proses adalah persediaan barang-barang keluaran dari tiap-tiap
bagian dalam proses produksi atau telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih
perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
 Persediaan barang jadi (finished goods)
Persediaan barang jadi adalah persediaan barang-barang yang telah selesai
diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan
(customer).

2.4 Unsur-unsur dalam system manajemen persediaan.


 Analisa ABC
Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory
management) untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai
investasi yang tinggi.
9

Analisis ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama
Hukum Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo
Pareto (1848-1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu
memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar
(80%). Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan
konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi barang
persediaan.
Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan barang
berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian
dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C, dan
seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh
karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”. Umumnya kelas A memiliki
jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai yang sangat tinggi.
 Keakuratan catatan persediaan
Dalam melaksanakan catatan persediaan ada beberapa cara yang dapat
dipergunakan yaitu:
a) First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama
Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan
arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga
beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya
harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka
harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada
unit pembelian terakhir.
b) Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama
Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir
dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada
(stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.
c) Rata-rata tertimbang (weighted average)
Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan
jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya
kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.
d) Harga standar
Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan
jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.
 Penghitungan siklus
Penghitungan siklus dapat menggunakan klarifikasi hasil Analisa ABC.
Kategori A: Dihitung rutin missal tiap bulan
Kategori B: Dihitung sesuai kebutuhan
Kategori C: Dihitung setiap tahun
Manfaatnya:
1) Menghilangkan penghentian/interupsi produksi
2) Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan
3) SDM terlatih mengaudit akurasi persediaan
10

4) Antisipasi kesalahan & identifikasi tindakan perbaikan


5) Mempertahankan catatan persediaan yang akurat

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai strategi manajemen persedian di lembaran-
lembaran sebelumnya, kita dapat mengetahui dan mengatur serta melakukan
pengawasan persediaan sebelum kita mengalami kekurangan bahan mentah
ataupun kelebihan bahan mentah, yang mana masing-masingnya dapat
memberikan kita dampak yang dapat meningkatkan biaya dan mengurangi laba.
Oleh sebab itu, strategi persediaan ini sangat penting dan jangan sampai ada yang
terlupakan.

3.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran
bahwa penerapan strategi persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif,
karena akan menunjang keberhasilan perusahaan.
11

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7.
BPFE: Yogyakarta.
Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode
Konsumsi dengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan
Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal
(Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang.
https://www.scribd.com/doc/50182275/Strategi-Manajemen-Persediaan-Logistik
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-persediaan-barang-atau-
inventory/14134
http://rizqidiaz.blogspot.com/2014/03/fungsifungsi-persediaan-1.html
https://trihastutie.wordpress.com/2010/03/02/manajemen-persediaan-2/

Anda mungkin juga menyukai