Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Manfaat dan Nutrisi Untuk Ibu Menyusui

oleh :

Biastika Alun S. NIM 162310101034


Airlangga Nala S. NIM 162310101035
Melati Kusuma D. NIM 162310101037
Mufida Noor H. I. NIM 162310101041
Benaya Sriharja K. N. NIM 162310101043
Nunung Wadah J. NIM 162310101048
M Abdul Salim NIM 172310101228

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Pentingnya pemenuhan nutrisi pada ibu menyusui
Sasaran : Ibu dengan usia produktif
Target : Agar ibu dengan usia produktif dapat memahami nutrisi
yang dibutuhkan saat menyusui, manfaat dan keutamaan
dari pemberian ASI.
Waktu : 20 Menit
Hari, Tanggal : Sabtu, 05 Mei 2018
Tempat : Balai Masyarakat Desa Panti Krajan Selatan RT 02/ RW
02

A. LATAR BELAKANG

Setelah dilakukan Pengkajian Kesehatan di Desa Panti Krajan Selatan RT


02/ RW 02 ditemukan pasangan usia subur yang memiliki anak balita yang rata
rata berumur 0-2 tahun yang masih dalam masa menyusui. Dalam proses
pengkajian tersebut, pasangan usia subur telah memahami mengenai rentang usia
pemberian ASI akan tetapi diketahui pula beberapa dari mereka masih memiliki
persepsi yang salah mengenai pemberian ASI misalnya pemberian obat melalui
ASI ibu, ibu menyusui percaya bahwa mengkonsumsi obat ketika anaknya sakit
dapat menyembuhkan anaknya dari penyakit tersebut, selain itu beberapa ibu
menyusui juga merasa harus mengkonsumsi makanan dalam porsi lebih saat
menyusi dengan tujuan untuk memperlancar produksi ASI-nya.
Kesalahan persepsi mengenai pemberian ASI yang telah dijelaskan diatas
disebabkan oleh kurang tepatnya informasi yang beredar di masyarakat, selain itu
budaya yang telah turun temurun juga menjadi salah satu faktor adanya
ketidaktahuan ataupun kesalahan persepsi tentang ASI. Hal tersebut mendasari
kami untuk melakukan pendidikan kesehatan mengenai “Nutrisi untuk ibu
menyusui serta manfaat menyusui”

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai Manfaat dan Nutrisi
untuk ibu menyusui diharapkan semua ibu dengan usia produktif yang
mengikuti pendidikan kesehatan pada hari ini dapat memahami dan
menerapkannya dalam proses menyusui.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, diharapkan ibu
hamil yang hadir di acara pendidikan kesehatan bertempat di Posyandu Kasih
Ibu dan Anak mampu:
1. Menjelaskan pengertian ASI
2. Menyebutkan kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada ibu menyusui
3. Menyebutkan manfat dari pemberian ASI terhadap kesehatan ibu dan
anak
4. Mengetahui persepsi yang kurang tepat mengani pemberian ASI yang ada
di masyarakat

D. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertian ASI
2. Kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada ibu menyusui
3. Manfaat yang didapat dari pemberian ASI

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

F. MEDIA
1. Leaflet
2. Flipchart

G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Nadya Rahmania Narastiti
2. Penyaji :Dinda Aulia
3. Moderator :Diwali Sukma A.

H. PROSES KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 2  Memberikan salam  Menjawab
menit  Perkenalan salam
 Menjelaskan TIU dan TIK
 Menyebutkan materi yang  Mendengarkan
akan diberikan dan
memperhatikan
2. Inti 6 menit  Menanyakan (review)  Menjawab
kepada Warga tentang apa pertanyaan
yang diketahi tentang ASI penyuluhan
 Menjelaskan materi secara  Mendengarkan
singkat tentang: dan
a. Pengertian ASI,
memperhatikan
b. Manfaat ASI untuk
 Bertanya pada
ibu dan anak
penyuluh bila
c. Nutrisi yang
masih ada yang
diperlukan untuk ibu
belum jelas
menyusui
3. Penutup 3  Evaluasi  Menjawab
menit  Menyimpulkan pertanyaan
 Mengucapkan salam  Memperhatikan
penutup  Menjawab
salam

I. EVALUASI
 Jelaskan pengertian asi
 Jelaskan manfaat asi bagi ibu dan anak
 Jelaskan nutrisi yang diperlukan untuk ibu menyusui

J. DAFTAR PUSTAKA
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pengertian nutrisi,
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses - proseskehidupan. Nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan
nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman,
fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih efisien (Soenarjo, 2000).
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).
Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah
ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa
energi. Selain itu energi juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam
tubuh serta mengatur proses kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai
pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan
objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang
normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang
pada nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh
tubuh.

2. Kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada ibu hamil

Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin


danpersiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna
untuk:kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan
menyusui dantumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil,
tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu
memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013). Asupan gizi sangat menentukan
kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa
kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita
normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus),
payudara (mammae), volume darah, plasenta,air ketuban dan pertumbuhan janin.
Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan
janin sebesar 40% dan sisanya 60%digunakan untuk pertumbuhan ibunya
(Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat
badan sebesar 11-13kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu
hamil meningkat seiringdengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan
yang dikonsumsi oleh ibuhamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, mengganti sel-seltubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur
suhu tubuh dan cadanganmakanan (Sitanggang, 2013).Makanan dengan gizi
seimbang adalah makanan yang cukup mengandungkarbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zatpembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrienakan meningkat selama
hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkatsecara proporsional
(Lestari, 2013).

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang


adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan
tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium akhir
kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya sekitar
30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi pada minggu 32-38.
Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir kehamilan
tersebut (Soetjiningsih, 1995).
1. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33
kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi
glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan
adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100
gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat
glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori
sehingga perlu penambahan.
2. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang
kemudian disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan protein
adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani mempunyai nilai
biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925 gram selama 9
bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapatprotein lossdi urine +30%.
WHO menganjurkanintakeprotein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg.
BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita
dengan berat badan 55 kg. Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat
rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara
tersebut dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan
dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan.
Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlahprotein dalam
diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari protein
hewani.
3. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan
terjadi mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui,
namun kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang.
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-
40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang
ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan
saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan
hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya
meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir.
Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun.
Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu,
sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein meningkat
dengan cepat pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan
meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah
subkutan, oleh karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh
terdapat pada jaringan subkutan.
4. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi,
pemasukan harus adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta
hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal:
penambahan mulai awal kehamilan, karena pemberian yang hanya pada
trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk
cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehingga dibutuhkan
tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat dari suplemen
untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi
akan berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya
berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan,
dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati,
sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua
5. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan
penyerapan kalsium, dan retensi kalsium karena adanya perubahan
hormonal. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi,
vitamin D membantu penyerapan kalsium, kebutuhan 30-40 g/hari untuk
janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total kebutuhan ibu
hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapat diperoleh
dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai
kering atau basah, dan brokoli segar.
6. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan
erythropoiesis ibu sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan
menigkat. Anemia akibat kekurangan asam folat disebut anemia
megaloblastik yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini
berlangsung lama akan berdampak pada kerusakan oragna-organ tubuh.
Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran
cacat, gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi
mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per
hari selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470
ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan
ayam.
7. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan
oleh ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin
ini dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk hubungan
antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning
telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.
8. Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom
atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal
kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-
bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan minyak jagung.
9. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar
500 SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan
bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat dicegah
dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna
hijau atau kuning.
10. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus
kelahiran sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin
B1 bisa dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-
kacangan, padi-padian, dan daging.
11. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg.
kekurangan iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin
(tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan fisik
menyerupai karakteristik anak yang mengalamidown syndrome. Bahan
makanan sumber iodine adalah garam dapur yang sudah difortifikasi
(diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan
yang hidup dekat pantai.
12. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena
tingkat zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran
tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem imun dan
memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan pengecap).
Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam, seafood, susu,
dan kacang-kacangan.

3. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trisemester 1,2 dan 3


- Trimester 1

Ibu Hamil saat trimester pertama kehamilan akan membutuhkan


tambahan energi sebanyak 180 kkal perhari dibandingkan sebelum hamil.
Saat trimester pertama ibu hamil akan mengalami gejala morning sick
(mual muntah pada pagi hari) maka dari itu asupan makanan pada ibu
hamil harus terus terpenuhi, seperti upaya yang dilakuakan seperti
mengkonsumsi makanan padat gizi yang berporsi kecil dan dnegan
insensitas makan yang lebih diperbanyak (Wibisono, 2009)
Menurut Aning 2014, kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester
pertama sebagai berikut :

a. Kebutuhan minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 4 memerlukkan


makanan bergizi tinggi yang naik 180 kkal per hari.
b. Kehamilan minggu ke 5 sampai dengan ke 6 akan ditandai dengan
mual dan muntah, agar tidak terjadi mal dan muntah dapat disiasati
untuk makan yang lebih sering namun dengan porsi yang lebih
sedikit.
c. Kebutuhan zat gizi pada minggu ke 7 sampai dengan minggu ke 8
Ibu hamil memerlukan konsumsi aneka jenis makanan yang
berkalsium tinggi untuk pembentukan tulang rangka pada janin,
kebutuhan kalsium pada Ibu hamil ditambahn 10 mg dai kebutuhan
wanita yg tidak hamil sebesar 800 mg.
d. Kebutuhan zat Gizi pada minggu ke 9 sampai dengan minggu ke 12.
Minggu ke 9 ibu menambah kebutuhan asam follat, lebih banyak
mengkonsumsi vitamin C dengan menambah 200 mg dari
kebutuhan wanita tidak hamil sebnayak 75 mg. yang mana vitaimin
C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi dan
mencegah pre eklamsia.
e. Pada minggu ke 10, ibu hamil memerlukan protein untuk
memperoleh asam amino yang berfungsi untuk pembantukan otak
janin, kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru.
Pada miggu ke 12, Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan vitamin
agar janin tidak mengalami cacat saat lahir. Yang mana meliputi vitamin A,
B1, B2, B3 dan B6, vitamin tersebut berfungsi untuk membentuk proses
tumbuh kembang janin, selain itu Ibu hamil selalu mengkonsumsi zat besi,
karnea volume darah ibu akan meningkat 50%, yang mana zat besi
berguna untuk memeproduksi sel darah merah agar ibu terhindar dari
anemia (kekurangan darah).

- Trimester 2
Pada kehamilan trimester ke-2 kubutuhan zat gizi meningkat
karena diiringi dengan bertambah besarnya kehamilan
1. Minggu ke-13 s/d ke-16
Jangan makan coklat, kopi, teh. Karena kafein beresiko
menganggu perkembangan saraf pusat janin yang muali
berkembang. Ibu perlu meningkatkan asupan makanan dengan
300 kk/hari, untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk
tumbuh kembang janin.
2. Minggu ke-17 s/d ke-23
Untuk mencegah sembelit ibu diharuskan makan sayur dan
buah serta cairan. Kebutuhan cairan meningkat pada periode
kehamilan minggu-minggu ini. Cairan yang dibutuhakn 8-10
gelas air putih setiap harinya. Konsumsi sumber zat besi dan vit
c untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru,
sebab jantung dan system peredaran darah janin sedang
berkembang
3. Minggu ke-24 s/d ke-28
Batasi garam pada makanan karena memicu tekanan darah
tinggi dan pencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh.
Pada minggu ke-28 ibu perbanyak makanan yang mengandung
omg3, fungsinya sebagai pembentuk otak dan kecerdasan janin.
Vitamin E tinggi sebagai antioksidan yang harus dipenuhi.
- Trimester 3
1. Kalori

Kalori dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan. Jumlah


kalori yang dibutuhkan sebanyak 70.000-80.000 kalori per harinya. Pada
tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Selain
itu, kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah dan cairan
ketuban pada ibu hamil. Kalori banyak terkandung pada makanan yang
banyak mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, singkong, sagu dll.

2. DHA

DHA berperan penting dalam [roses pertumbuhan otak. Terutama


pada trimester 3 dimana pada masa ini otak janin berkembang dengan
cepat. DHA biasa diperoleh dalam minyak ikan, terutama ikan tuna, daging
sapi, dan telur. Dari sumber nabati, DHA diperoleh dari jamur, minyak
jagung, dan minyak kelapa.

3. Kalsium

Kalsium berperan dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi,


proses koagulasi atau pembekuan darah, fungsi kerja otot-otot termasuk
otot jantung, metabolisme tingkat sel, sistem pernapasan dan lain
sebagainya. Sumber kalsium ada dua yaitu hewani dan nabati. Kalsium dari
hewani dapat di peroleh dari ikan, udang, susu dan produk olahan susu,
kuning telur, ikan teri, udang rebon dan daging sapi.

4. Vitamin (B1,B2,B3,B6)

Vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B3 berfungsi untuk membantu


enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan janin dan
pembentukan energi bagi janin. Sedangan untuk vitamin B6 bermanfaat
membantu metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak,
sel darah merah serta pembentukan karbohidrat

Setiap harinya ibu hamil dituntut untuk mengonsumsi vitamin B1


dan vitamin B2 sebayak 1,2 mg, sedangkan vitamin B3 sebanyak 11 mg.
Vitamin B1 banyak terdapat di kulit ari beras ataupun gandum. Vitamin B2
banyak terdapat di susu, hati sapi, daging segar, wortel, tomat dan telur.
Sedangkan vitamin B3 banyak terdapat di daging unggas, kopi, ikan, roti,
sereal dll. Dan untuk vitamin B6 dibutuhkan sebanyak 2,2 miligram per
harinya.. Sumber vitamin B6 adalah daging ayam, hati, kacang dan biji-
bijian.

5. Yodium

Yodium bermanfaat untuk membetuk senyawa bernama tiroksin


yang berfungsi untuk mengontrol metabolisme pembentukan sel baru.
Batas ideal mengonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
6. Cairan
Cairan yang berasal air putih sangat bermanfaat untuk membentuk
sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan
juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi. Setiap harinya ibu hamil
harus mengonsumsi air putih minimal 12 gelas atau setara 1,5 liter.

7. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil


- Pusing
- Mudah Lelah
- Berat badan tidak bertambah
- Mudah sakit
- Masalah yang terjadi pada janin: terhambatnya perkembangan organ tubuh
dan otak janin

8. Akibat kekurangan nutrisi pada ibu hamil.

Seorang wanita memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan


apalagi saat wanita tersebut sedang dalam keadaan hamil, tentu saja nutrisi yang
dibutuhkan dua kali lebih banyak untuk kesehatan ibu hamil dan juga untuk
pertumbuhan janin yang dikandungnya, dan juga untuk persiapan diwaktu
melahirkan dan juga saat nifas. Dan tentunya sebagai seorang wanita normal ingin
hamil dalam kondisi yang sehat, nyaman, dan bahagia begitu juga sewaktu
melahirkan pastinya ingin melahirkan secara normal dan sehat baik ibu maupun
bayi yang telah dilahirkan. Adapun dampak dampak yang terjadi pada ibu hamil
yang mengalami kekurangan nutrisi atau kekurangan gizi, antara lain :

1. Dampak saat kehamilan

a. Anemia

Anemia adalah kondisi dimana kadar Hb (haemoglobin) dalam


darah dibawah batas normal. Hal ini biasanya disebabkan karena
kurangnya asupan zat besi dalam tubuh, anemia ini umumnya
sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang kurang zat besi
biasanya mengeluhkan sering mengalami pusing, lemah, letih, lesu,
gampang capek. Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan
meningkatnya kelahiran prematur, kematian ibu dan anak dan
penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan berkembangan janin/bayi saat
kehamilan maupun setelahnyaAnemia pada ibu hamil ini
berdampak buruk pada kesehatan janin juga ibu hamil. Anemia
pada ibu hamil ini bisa mengakibatkan abortus (keguguran),
kematian janin, terhambatnya pertumbuhan janin, kecacatan pada
janin, dan BBLR ( berat bayi lahir rendah ). Untuk menghindari
halhal yang tidak diinginkan tersebut maka zat besi dalam tubuh
harus terpenuhi apalagi untuk ibu hamil khususnya, yaitu dengan
cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi tablet tambah darah saat
kehamilan, makan makanan yang bergizi yang banyak
mengandung zat besi misalnya : kangkung, pepaya, bayam, daging,
hati ayam, susu, dll.

b. KEK ( Kekurangan Energi Kalori )

Asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil
dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil
dengan KEK berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
juga dapat menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Untuk
itu bagi ibu hamil risiko KEK, yaitu yang memiliki Lingkar
Lengan Atas (LILA) <23,5cm, diberikan makanan tambahan

9. Akibat kelebihan nutrisi pada ibu hamil

Ibu hamil akan menjadi gemuk dan dapat menjadi faktor penyulit saat
melahirkan. Selain itu ibu hamil dapat mengalami preeklamsia atau diabetes,
dan dapat membuat pertumbuhan janin terhambat.

Odem/bengkak dan terjadi hipertensi pada ibu hamil dapat


mengakibatkan suplai nutrisi ke janin menjadi berkurang karena terjadi
penyempitan pembuluh darah (Tribun Kesehatan, 2014)

Anda mungkin juga menyukai