“NIFAS FISIOLOGIS”
Oleh:
Dinda Ayu Annisa
NIM. 180070301131004
G. PENGKAJIAN
1. Data umum klien
Initial klien & suami
Usia
Status perkawinan
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
Initial suami
2. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
3. Pengalaman menyusui
4. Riwayat kehamilan saat ini
5. Riwayat persalinan
6. Riwayat ginekologi (masalah ginekologi, riwayat KB)
7. Data umum kesehatan saat ini
Status obstetric
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan head to toe
H. PATHWAY
Proses persalinan
I. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Gangguan rasa nyaman
3. Perubahan menjadi orangtua
4. Resiko infeksi
J. INTERVENSI
Nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak mengalami nyeri
Kriteria hasil :
klien melaporkan nyeri berkurang
klien mengatakan mampu mengontrol nyeri
klien mampu mengenali nyeri
INTERVENSI RASIONAL
Lakukan pengkajian nyeri secara Memudahkan menentukan inetrvensi
komprehensif termasuk lokasi nyeri, durasi, selanjutnya
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari
Mengidentifikasi adanya nyeri pada
ketidaknyamanan klien
Kontrol tekanan darah klien Perubahan tekanan darah dapat
mengindikasikan adanya reaksi dari
pemberian obat-obatan
Kontrol lingkungan yang dapat Mengurangi faktor pencetus nyeri
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri Apabila faktor pencetus berkurang
maka intensitas nyeri akan berkurang
Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan Dukungan dari keluarga dapat
menemukan dukungan membantu klien mengatasi nyeri
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: Teknik non farmakologi yang benar
napas dada, relaksasi, distraksi, kompres akan membuat klien rileks dan nyaman
hangat/dingin sehingga dapat mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat Istirahat akan membuat klien merasa
nyaman, sehingga nyeri dapat
berkurang
Kolaborasi: Penggunaan agens-agens farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri, untuk mengurangi atau menghilangkan
seperti nyeri
Resiko Infeksi
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam resiko infeksi tidak menjadi
aktual
Kriteria hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Klien menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Klienmenunjukkan perilaku hidup sehat
Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Pantau tanda/gejala infeksi (missal.suhu Mengetahui tanda infeksi secara dini
tubuh, denyut jantung, pembuangan, memungkinkan pencegahan terhadap
penampilan luka, sekresi, penampilan urin, infeksi dan mengurangi keparahan
suhu kulit, lesi kulit, keletihan, malaise) infeksi yg mungkin sudah terjadi
Kaji faktor yg meningkatkan serangan Faktor pemberat dapat mengakibatkan
infeksi (missal.usia lanjut, tanggap imun infeksi berkembang leboh cepat
rendah, dan malnutrisi)
Pantau hasil laboratorium (DPL, hitung Perubahan hasil laboratorium
granulosit absolut, hasil-hasil yg berbeda, mengidentifikasikan adanya infeksi
protein serum, dan albumin)
Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yg Cuci tangan dengan benar dapat
benar mencegah transmisi organism
Ajarkan kepada pasien dan keluarganya Perubahan hasil laboratorium dapat
tanda/gejala infeksi dan kapan harus mengindikasikan adanya infeksi
melaporkannya ke pusat kesehatan
Berikan terapi antibiotic bila diperlukan Mencegah infeksi
TANDA BAHAYA NIFAS
1. Perdarahan vagina yang keluar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak
2. Pengeluaran vagina yang baunya menusuk
3. Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung
4. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah pengelihatan
5. Pembengkakan di wajah atau di tangan
6. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil (BAK)
7. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, atau terasa sakit
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9. Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan di kaki
10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau dirinya sendiri
Dalam sumber lain juga disebutkan beberapa tanda bahaya nifas, diantaranya:
1. Perdarahan Pervagina
a. perdarahan ≥ 500 cc pasca salin dalam 24 jam
b. setelah anak dan plasenta lahir
perkiraan pendarahan kadang bercampur amnion, urine, darah.
akibat kehilangan darah bervariasi anemi
perdarahan dapat terjadi lambat waspada terhadap shock
2. Infeksi Nifas
Semua peradangan yang disebabkan masuknya kuman ke dalam alat–alat genital pada
waktu persalinan dan nifas. Faktor predisposisi infeksi nifas:
partus lama
tindakan operasi persalinan
tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, bekuan darah
pendarahan antepartum dan post partum
anemia
ibu hamil dengan infeksi (endogen)
manipulasi penolong (eksogen)
infeksi nosokomial
bakteri colli
3. Demam nifas / febris purpuralis
Kenaikan suhu tubuh ≥ 38 c selama 2 hari dan pada 10 hari pertama pp dengan
mengecualikan hari 1 (pengukuran suhu 4x / 24 jam oral/rektal). Faktor predisposisi:
Oksitosin meningkat
Prolaktin meningkat
NANDA Intl. 2012. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2002-2014. Jakarta.
EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-perbedaanp-5102-3-bab2.pdf