Anda di halaman 1dari 12

Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN

PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

"Strategi Pengujian Perangkat Lunak 2 : Pengujian validasi, Pengujian sistem dan


Debbuging“

Oleh:

Ahmad Khoiyir Mubarok (188) 1), Ahkamil Hakim Mukmin (227)2)


1,2)
Program Studi Informatika - Umsida
1)
e-mail: khoiyir@gmail.com 2) e-mail: ahkamilhakimmukmin@gmail.com

ABSTRAK

Strategi pengujian perangkat lunak ini merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji
(under test). Pengujian perangkat lunak akan memberikan pandangan mengenai perangkat
lunak secara obyektif dan independen yang bermanfaat dalam operasional untuk
memahami tingkat risiko pada implementasinya sebelum disampai kepada mahasiswa.
Tiga konsep yang perlu diperhatikan dalam pengujian perangkat lunak adalah
demonstrasi validitas perangkat lunak pada setiap tahapan pembangunan sistem,
penentuan validitas sistem akhir terhadap pemakai kebutuhan, dan pemeriksaan
implementasi sistem dengan menjalankan sistem pada suatu contoh data uji.
Implementasi pengujian pada perangkat lunak dapat dilaksanakan sesuai dengan
pengujian validasi pengujian system dan debugging. Keragaman dan kemajemukan
perangkat lunak mengisyaratkan pentingnya untuk melaksanakan banyak improvisasi saat
pengujian dikerjakan, seperti penentuan kasus uji yang tepat, pemilihan model dan
metode pengujian yang sesuai, penentuan lingkungan uji yang cocok, serta
mempertimbangkan beberapa aspek lain yang bertujuan mengoptimalkan hasil uji yang
diperoleh dalam kerangka menjamin kualitas sebuah produk perangkat lunak.

Kata Kunci : pengujian, perangkat lunak, kualitas produk, pengujian validasi, pengujian
sistem dan debugging
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

A. PENDAHULUAN kasus dan bagian dari seluruh


kemungkinan ruang lingkup aplikasi,
Kemajuan teknologi yang
khusus untuk object-oriented dapat
sangat pesat ditandai dengan semakin
diaplikasikan dalam seluruh ruang
banyaknya perangkat-perangkat
lingkup.
teknologi informasi yang digunakan
oleh masyarakat luas. Sekarang ini Pengujian perangkat lunak

banyak terdapat beberapa paradigma adalah suatu proses yang digunakan

yang digunakan dalam rekayasa untuk mengidentifikasi ketepatan,

software, diantaranya process- kelengkapan dan mutu dari perangkat

oriented methodologies, blended lunak dalam ilmu komputer yang

methodologies, object – oriented dikembangkan. Pada dasarnya,

methodologies, Rapid development pengujiann tidak pernah dapat

methodologies, people – oriented menetapkan kebenaran dari

methodologies, dan frameworks. perangkat lunak. Pentingnya

Semua metodologi tersebut pengujian perangkat lunak dan

berkembang dan digunakan sesuai implikasinya yang mengacu pada

dengan kebutuhan dari penggunanya. kualitas perangkat lunak itu sendiri.


Pengujian perangkat lunak adalah
Metodologi yang digunakan
elemen kritis dari jaminan kualitas
dalam pengembangan sistem
perangkat lunak dan
informasi adalah Object Oriented.
merepresentasikan kajian pokok dari
Saat ini Object Oriented merupakan
spesifikasi,desain dan pengkodean.
metodologi yang baik dalam
1. Batasan Masalah
rekayasa software. Object Oriented
memandang software bagian per Dalam pembuatan tugas
bagian dan menggambarkan satu proposal ini, terdapat 1 kategori yang
bagian tersebut dalam satu objek. menjadi batasan masalah sekaligus
Tidak seperti paradigma lainnya, menjadi batasan materi yang dibahas
dimana hanya cocok untuk beberapa di dalam proposal ini, yaitu :
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

1. Strategi pengujian perangkat 4) Agar mahasiswa memahami


lunak, yang meliputi: strategi top down dan bottom up
a. Pendekatan strategis terhadap dalam pengujian terintegrasi,
pengujian perangkat lunak. pandangan terhadap pengujian
b. Pengujian modul perangkat terintegrasi dan dokumentasinya.
lunak. 5) Agar mahasiswa memahami
c. Pengujian terintegrasi. aspek – aspek pengujian sistem
d. Uji validasi. seperti: uji pemulihan, uji
e. Pengujian sistem. keamanan, uji stress dan uji
f. Seni debugging. kinerja.
6) Agar mahasiswa memahami
2. Tujuan Penulisan proses debugging pertimbangan
psikologi dan pendekatan
Pembuatan proposal ini
debugging.
memiliki beberapa bertujuan,
diantaranya:
2. Metode Penulisan
1) Agar mahasiswa memahami
Metode penulisan dilakukan
model perangkat lunak
dengan dua tahap yang dijabarkan
2) Agar mahasiswa memahami
sebagai berikut:
pentingnya verifikasi dan
validasi terhadap produk yang a. Identifikasi Materi
akan diuji, pengorganisasian
Pada tahap ini, penulis
pengujian perangkat lunak,
merumuskan latar belakang
strategi pengujian perangkat
permasalahan dari materi yang
lunak dan kriteria penyelesaian
dibahas di dalam proposal dengan
sebuah pengujian.
tujuan – tujuan dan batasan masalah
3) Agar mahasiswa memahami
terdapat pada materi pada proposal.
pertimbangan uji modul dan
prosedurnya. b. Studi Literatur
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

Membaca buku serta artikel


yang berkaitan dengan tujuan
penulisan.

3. Sistematika Penulisan
B. PEMBAHASAN MATERI
Sistematika penulisan ilmiah
ini disajikan secara ringkas untuk 1. Strategi Pengujian
menerangkan penjelasan masing – Perangkat Lunak
masing bab yang terdapat dalam
Pada awalnya pengujian
penulisan ilmiah ini. Berikut adalah
berfokus pada setiap modul program
sistematika penulisannya :
secara individual dengan memastikan
bahwa modul program berfungsi
secara tepat sebagai suatu unit,
karena itu pengujian ini dinamakan
tes unit ( unit test ). Tes unit
menggunakan pengujian White-Box.

Selanjutnya modul harus


dirakit/diintegrasikan untuk
membentuk suatu paket perangkat
lunak yang lengkap. Tes integrasi (
integration test ) menekankan pd
masalah-masalah yang berhubungan
dengan masalah verifikasi
(pembuktian) dan konstruksi
(pembangunan/penyusunan). Tes
integrasi ini menggunakan pengujian
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

Black-Box (sebagian White-Box keseluruhan fungsi/kinerja sistem


dapat dipakai di sini). dapat dicapai.

Setelah perangkat lunak


diintegrasi ( dikonstruksi ),
serangkaian high-order test
dilakukan. Kriteria validasi (
dibangun selama analisis persyaratan
) harus diuji. Tes validasi (
Validation Test ) memberikan
jaminan akhir dimana perangkat 2. Pengujian Modul Perangkat
lunak harus memenuhi semua Lunak
persyaratan fungsional, tingkah laku
dan kinerja yang sesuai dengan Pengujian modul perangkat

keinginan user. Metode/teknik lunak fokus pada inti terkecil dari

pengujian black-box digunakan desain perangkat lunak yaitu modul.

secara eksklusif selama validasi. Biasanya berorientasi pada white


box. Dilaksanakan dengan
Langkah pengujian high-
menggunakan driver dan stub. Driver
order yang terakhir ada diluar batas
adalah suatu program utama yang
rekayasa perangkat lunak dan masuk
berfungsi mengirim atau menerima
dalam konteks rekayasa sistem yang
data kasus uji dan mencetak hasil
lebih luas. Perangkat lunak harus
dari modul yang diuji. Stub adalah
dikombinasikan dengan elemen
modul yang menggantikan modul
sistem yang lain (misal:
sub-ordinat dari modul yang diuji.
perangkat.keras, database, sistem
operasi, manusia, kontrol, dll). Tes
sistem (System Test) membuktikan
bahwa semua elemen sistem saling
bertautan dengan tepat dan
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

4) Apakah jumlah argumen yang


ditransmisikan ke modul yang
dipanggil sama dengan atribut
parameter?
5) Apakah atribut dari argumen
yang ditransmisikan ke modul
yang dipanggil sama dengan
atribut parameter?

Gambar 1. Struktur 6) Apakah sistem unit dari

pengujian modul argumen yang ditransmisikan ke


modul yang dipanggil sama

a) Interface dengan sistem satuan

Interface modul diuji parameter?

untuk memastikan bahwa 7) Apakah jumlah atribut dan

informasi secara tepat mengalir urutan argumen ke fungsi-fungsi

masuk dan keluar dari modul built-in sudah benar?

yang diuji. Cara mengujinya 8) Adakah referensi ke parameter

dapat dilakukan dengan yang tidak sesuai dengan poin

menggunakan checklist entri yang ada?

pengujian interface, yaitu : 9) Apakah argumen input only


diubah?
1) Apakah jumlah parameter input 10) Apakah definisi variabel global
sama dengan jumlah argumen? konsisten dengan modul ?
2) Apakah antara atribut dan 11) Apakah batasan yang dilalui
parameter argumen sudah merupakan argumen?
cocok?
3) Apakah antara sistem satuan
parameter dan argumen sudah b) Struktur data lokal
cocok?
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

Struktur data lokal diuji diuji apakah sudah berfungsi


untuk memastikan bahwa data dengan baik.
yang tersimpan secara temporal
f) Test Case
dapat tetap menjaga
integritasnya selama semua Test case harus didesain untuk
langkah di dalam suatu mengungkap kesalahan dalam
algoritma di eksekusi. kategori ;
1) Pengetikan yang tidak teratur
c) Kondisi batas
dan tidak konsisten
Kondisi batas diuji untuk 2) Inisialisasi yang salah atau
memastikan bahwa modul nilai-nilai default
beroperasi dengan tepat pada 3) Nama variabel yang tidak
batas yang ditentukan untuk benar
membatasi pemrosesan. 4) Tipe data yang tidak
konsisten
d) Jalur independen
5) Underflow, overflow dan
Semua jalur independen yang pengecualian pengalamatan
ada pad modul diuji.

e) Jalur penanganan kesalahan


1. Pengujian Validasi
Desain program yang
bagus menunjukan bahwa Pengujian ini dimulai jika

kondisi kesalahan diantisipasi pada tahap integrasi tidak ditemukan

dan jalur penanganan kesalahan kesalahan. Bertujuan untuk

dipasang untuk merutekan memastikan apakah semua elemen

kembali atau dengan jelas konfigurasi perangkat lunak telah

menghentikan pemrosesan pada dikembangkan dengan tepat. Suatu

saat suatu kesalahan benar-benar validasi dikatakan sukses jika

terjadi. Jalur penanganan perangkat lunak berfungsi pada cara

kesalahan yang ada pada modul, yang diharapkan oleh pemakai.


Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

menjadi : potensial, average,


dan slow learner. Mereka
1. Kajian Konfigurasi (audit)
diberitahukan prosedur
a) Elemen dari proses validasi. evaluasi, diamati proses
b) Memastikan apakah semua penggunaannya, diwawancarai
elemen konfigurasi perangkat lalu dinilai dan dilakukan
lunak telah dikembangkan revisi.
dengan tepat.
2. Pengujian Sistem
2. Pengujian Alpha dan Beta

a) Pengujian Alpha
Pengujian yang dilakukan

Tujuannya untuk sepenuhnya pada sistem berbasis

identifikasi dan menghilangkan komputer. Jenis-jenis pengujian

sebanyak mungkin masalah sistem terdiri dari :

sebelum akhirnya sampai ke


a) Pengujian Perbaikan (Recovery
user, dilakukan setelah
Testing)
software jadi oleh orang-orang
yang tidak terlibat dalam Pengujian dilakukan dimana
pengembangan dan memang sistem diusahakan untuk gagal,
ahli dibidangnya. Terdapat kemudian diuji kenormalannya.
formulir resmi evaluasi.
b) Pengujian Keamanan (Security
 Usability labs Testing)

 Usability factors checklist Dilakukan untuk menguji


mekanisme proteksi.
b) Pengujian Beta
c) Pengujian Stress (Stress
Evaluasi sepenuhnya
Testing)
oleh pengguna. Pengguna
dipilih 3 orang yang dibagi
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

Pengujian yang dirancang untuk Debugging dilakukan jika


menghadapkan suatu perangkat pengujian berhasil menemukan
lunak kepada situasi yang tidak kesalahan. Jika testing bertujuan
normal. untuk mencari kesalahan, maka
debugging bertujuan untuk
d) Pengujian Kinerja (Performance
menghilangkan kesalahan. Jadi,
Testing)
bukan merupakan pengujian, tetapi
Pengujian dilakukan untuk selalu terjadi sebagai bagian akibat
mengetahui kinerja run-time dari dari pengujian. Debugging sendiri
sistem. merupakan proses yang berurutan.

3. Debugging Proses debugging dimulai dengan


eksekusi terhadap suatu test case.
Debugging merupakan Hasilnya dinilai, dan ditemukan
sebuah metode yang dilakukan oleh kurangnya hubungan antara harapan
para pemrogram dan pengembang dan hasil yang sesungguhnya. Dalam
perangkat lunak untuk mencari atau banyak kasus, data yang tidak
pun mengurangi bug (kesalahn berkaitan merupakan gejala dari
desain) di dalam perangkat keras suatu penyebab pokok tetapi masih
atau perangkat lunak (program tersembunyi, sehingga perlu ada
komputer), sehingga perangkat koreksi kesalahan. Proses dari
tersebut dapat bekerja sesuai debugging akan selalu memiliki
harapan. Debugging sendiri salah satu dari dua hasil akhir
cenderung lebih rumit ketika berikut, yaitu :
beberapa subsistem lainnya terikat
ketat dengannya, mengingat sebuah 1. Penyebab akan ditemukan, dikoreksi,

perubahan disatu sisi, mungkin dapat dan dihilangkan atau,

menyebabkan munculnya bug lain di 2. Penyebab tidak akan ditemukan.

dalam subsistem lainnya.


Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

Bug yang terdapat pada perangkat


keras atau lunak, biasanya memliki 3. Kesimpulan
beberapa karakteristik, yaitu :
Dalam melakukan pengujian

c) Gejala dan penyebab dapat jauh suatu perangkat lunak dapat

secara geografis, dimana gejala digunakan empat buah pendekatan

dapat muncul didalam satu bagian yang saling berhubungan satu sama

dari suatu program, sementara lain secara berurutan, yaitu

penyebab terdapat pada sisi lain Pengujian modul atau unit perangkat

yang jauh. lunak, pengujian terintegrasi,


pengujian validasi dan pengujian
d) Gejala dapat hilang (kadang- sistem. Debugging sendiri
kadang) ketika kesalahan yang melengkapi pengujian suatu
lain dibetulkan. perangkat lunak untuk menilai
kinerja dari perangkat lunak tersebut,
e) Gejala dapat benar-benar
apakah telah memenuhi harapan atau
disebabkan oleh sesuatu yang
tidak.
tidak salah, misalnya pembulatan
nilai yang tidak tepat.

f) Gejala dapat merupakan hasil dari


masalah timing, dan bukan dari
masalah pemrosesan.

g) Gejala muncul sementara. Hal ini


sangat umum pada system
embedded yang merangkai
perangkat lunak dan perangkat
keras yang tidak mungkin
dilepaskan.

C. PENUTUP
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

4. Saran

Penulis menyarankan kepada


pembaca untuk mencari contoh kasus
yang mengimplementasikan strategi
pengujian perangkat lunak secara
lebih rinci lagi dikarenakan contoh
kasus yang digunakan pada proposal
ini dirasa masih kurang lengkap
dalam memberikan gambaran
implementasi strategi pengujian
suatu perangkat lunak secara
keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

1. indryz.lecture.ub.ac.id/.../Pengujian-Validasi.docx
2. liapsa.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+4.pdf
3. pasca.uns.ac.id/~saptono/testing/OOTesting.pdf
4. http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18801/Testing_06_OO_T
esting.ppt
5. http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18800/Testing_07_SW_S
trategic_Testing.ppt
Ahmad Khoiyir Mubarok1, Ahkamil Hakim Mukmin2 STRATEGI PENGUJIAN
PERANGKAT LUNAK 2:
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM DAN
DEBUGGING

6. http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18802/Testing_08_SW_S
trategic_Testing.ppt
7. http://suryagsc.files.wordpress.com/2011/05/meeting-12.ppt
8. http://revoluthion.wordpress.com/2009/10/07/debugging-pengertian/

Anda mungkin juga menyukai