a. ARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat
itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda
ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.
b. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta
tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan,
ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.gambaran kehidupan pada
jaman Palaezoikum.
c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung
kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang
terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman
reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu
jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan
jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru
seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1. Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting
dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis
primat, contohnya kera.
Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu
di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:
a. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
b. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
c. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
d. Pakaian dari kulit kayu
e. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari
batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang
diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang
disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini
juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil
melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina
(pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah
dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di
Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin.
Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor
(Jawa Barat)
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-
alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu
±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki
dan Punung (Jawa Timur)
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga
disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit
dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada
zaman sejarah.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu
kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak
kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.