1
Tentukan apakah Anda mengalami kelelahan akut tanpa
penyebab yang jelas. Kelelahan dapat menjadi tanda dari banyak
penyakit yang berbeda, tetapi itu merupakan gejala yang dimiliki
banyak orang yang terkena HIV. Gejala ini tidak harus membuat Anda
begitu kawatir jika itu satu-satunya hal yang Anda rasakan, tetapi itu
adalah sesuatu hal yang harus diperiksa lebih lanjut. [1]
Iklan
2.
2
Waspadalah jika terjadi demam atau berkeringat yang berlebihan
di malam hari. Gejala ini biasanya terjadi selama tahap-tahap awal
infeksi HIV, selama dalam tahap yang disebut tahap infeksi HIV
primer atau akut. Sekali lagi, banyak orang yang tidak memiliki gejala-
gejala ini, tetapi mereka yang memilikinya, biasanya mengalami
gejala-gejala tersebut 2 sampai 4 minggu setelah tertular HIV. [2]
Demam dan berkeringat di malam hari juga merupakan gejala flu dan
pilek biasa. Jika saat itu sedang musim flu atau pilek, itu mungkin
yang sedang Anda alami.
Menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan sakit kepala, yang juga
merupakan gejala flu dan pilek, juga bisa merupakan tanda-tanda
awal infeksi HIV.
3.
3
Periksa adanya pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, atau
selangkangan.Kelenjar getah bening membengkak sebagai reaksi
terhadap infeksi tubuh. Ini tidak terjadi pada semua orang yang
memiliki HIV primer, tetapi di antara mereka yang memiliki gejala, ini
adalah gejala yang umum.[3]
4
Perhatikan jika terjadi mual, muntah dan diare. Gejala-gejala ini,
yang umumnya terkait dengan flu, juga bisa mengindikasikan infeksi
HIV awal. Lakukan tes jika gejala-gejala ini terus berlanjut.[4]
5.
5
Perhatikan jika ada ulkus (borok) di mulut dan alat kelamin. Jika
Anda melihat ulkus di mulut muncul bersamaan dengan gejala-gejala
lain, terutama jika Anda tidak sering terkena sariawan, ini mungkin
merupakan tanda infeksi HIV primer. Ulkus di alat kelamin mungkin
juga merupakan indikasi adanya HIV.
Iklan
1.
1
Jangan remehkan batuk kering. Gejala ini terjadi pada HIV stadium
lanjut, terkadang bertahun-tahun setelah virus masuk dan terpendam
di dalam tubuh. Gejala yang tampaknya tidak berbahaya ini sering
diabaikan pada awalnya, terutama jika itu terjadi ketika musim alergi
atau ketika musim batuk dan pilek. Jika Anda memiliki batuk kering
dan Anda tidak bisa menyingkirkannya dengan minum obat alergi atau
menggunakan inhaler, bisa jadi itu adalah gejala HIV.
2.
2
Lihatlah bintik-bintik tidak beraturan (berwarna merah, coklat,
pink, atau keunguan) pada kulit. Orang-orang yang terkena HIV
stadium lanjut sering memiliki ruam di kulit mereka, terutama di wajah
dan dada. Ini juga bisa muncul di dalam mulut dan hidung. Ini adalah
tanda bahwa HIV berkembang menjadi AIDS.[5]
Kulit memerah dan bersisik juga merupakan tanda dari HIV stadium
lanjut. Bintik-bintiknya juga bisa terlihat seperti bisul atau benjolan.
Ruam kulit biasanya tidak menyertai flu atau pilek, jadi jika Anda
memiliki gejala tersebut bersamaan dengan gejala lain, segera pergi
ke dokter.
3.
3
Perhatikan jika Anda mendapatkan pneumonia (radang paru-
paru).Pneumonia sering menyerang orang yang sistem kekebalan
tubuhnya tidak berjalan dengan baik karena adanya alasan lain.
Orang yang memiliki HIV stadium lanjut rentan terkena pneumonia
dari kuman yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan reaksi
yang parah seperti itu.
4. 4
5. 5
6
Tentukan apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang
cepat tanpa diketahui penyebabnya. Pada stadium awal HIV, hal ini
bisa disebabkan oleh diare yang berlebihan; pada stadium lanjut, itu
dikenal dengan "membuang," dan merupakan reaksi tubuh yang kuat
terhadap keberadaan HIV di dalam sistem.
7.
7
Perhatikan tentang masalah yang berhubungan dengan
hilangnya memori, depresi, atau penyakit saraf lainnya. HIV
mempengaruhi fungsi kognitif otak pada stadium lanjut. Ini adalah
gejala yang serius dan harus diselidiki tidak peduli apa pun sebabnya.
Iklan
1. 1
Cari tahu apakah Anda beresiko terkena HIV. Ada beberapa situasi
berbeda yang bisa membuat Anda berisiko tertular HIV. Jika Anda
mengalami salah satu dari beberapa situasi berikut ini, berarti Anda
berisiko tertular:[6]
3.
3
Lakukan tes HIV. Ini adalah pengukuran yang paling akurat untuk
menentukan apakah Anda terkena HIV atau tidak. Hubungi klinik
kesehatan di kota Anda, palang merah, dokter, atau praktisi
kesehatan lainnya di kota Anda untuk mencari tahu tempat tes.
Kunjungi situs aids.gov untuk mendapatkan daftar lokasi pengetesan.
Iklan
Tips
Lakukan tes jika Anda ragu-ragu apakah Anda mengidap penyakit ini
atau tidak. Ini tindakan yang tepat dan aman bagi Anda dan juga bagi
orang lain.
Jika Anda telah menggunakan alat tes di rumah dan hasilnya positif
terinfeksi, Anda akan diberi arahan untuk menjalani tes lanjutan.
Jangan menghindari tes lanjutan ini. Jika Anda memang peduli,
buatlah janji dengan penyedia layanan kesehatan di kota Anda.
HIV bukan virus yang bisa ditularkan melalui udara atau makanan.
Virus ini tidak bisa hidup lama di luar tubuh.
Iklan
Peringatan
Seperlima dari orang yang terinfeksi HIV di Amerika Serikat tidak tahu
bahwa mereka terkena infeksi ini.
Jangan pernah mengambil jarum atau alat suntik yang sudah dibuang.
PMS (penyakit menular seksual) meningkatkan risiko terinfeksi HIV.
Sumber
1. ↑ http://aids.gov/hiv-aids-basics/hiv-aids-101/signs-and-symptoms/
2. ↑ http://www.mayoclinic.com/health/hiv-
aids/DS00005/DSECTION=symptoms
3. ↑ http://aids.gov/hiv-aids-basics/hiv-aids-101/signs-and-symptoms/
4. ↑ http://www.health.com/health/gallery/0,,20539037_7,00.html
5. ↑ http://www.health.com/health/gallery/0,,20539037_6,00.html
6. ↑ http://www.niaid.nih.gov/topics/hivaids/understanding/pages/riskfact
ors.aspx