Anda di halaman 1dari 3

Anatomi payudarah

Payudarah terdiri dari jaringan kelenjar dan jaringan ikat serta lemak. Jaringan kelenjar ini membuat ASI,
yang lalu dialirkan sepanjang saluran kecil menuju ke putting susu. Sebelum saluran mencapai putting
susu, saluran tersebut melebardan membentuk sinus laktiferus. Sinus ini penting karena merupakan
tempat penampungan ASI. Sekitar 10saluran keci keluar dari sinus ini menuju putting susu. Putting susu
mengandung banyak saraf sensori sehingga sangat peka. Hal ini penting bagi reflex pengaliran ASI.
Sekeliling putting susu terdapat lingkaran kulit gelap yang di sebut areola. Pada areola dapat terlihat
benjolan kecil, benjolan kecil itu adalah kelenjar-kenjar yang menghasilkan cairan berminyak. Minyak ini
menjaga putting susu agar tetap lembut dan baik. Di bawah areola terletak sinus laktiferus.

Prolactin : Hormon yang Menghasilkan ASI

Kelenjar hiofisa di dasar otak menghasilkan hormone prolactin. Prolactin ini membuat sel kelenjar
payudarah menghasilkan ASI. Setiap bayi menghisap payudarah sehingga terjadi rangsangan pada ujung
saraf putting susu. Saraf ini membawa pesan ke bagian depan kelenjar hipofisa yang membuat prolactin
sehingga prolactin masuk kedalam darah kemudian menuju payudarah dan merangsang pembuatan ASI.
Kejadian ini, dari perangsang putting susu sampai pembuatan ASI disebut reflek penghasil ASI atau reflex
ptolaktin.

Pemasokan dan Kebutuhan

Akibat penghisapan terhadap pembuatan ASI sangat perlu diketahui. Bila bayi menghisap lebih erring,
payudarah akan membuat ASI lebih banyak. Bila bayi berhenti menghisap sama sekali atau tidak pernah
memulainya payudarah akan berhenti membuat ASI. Bila seorang wanitamempunyai bayi besar yang
lapar terus dan menghisap kuat atau bila ia memiliki bayi kembar dan keduanya menghisap maka
payudarah ibunya akan membuat pasokan ASI tambahan yang diperlukan bayinya, payudarah memasok
ASI sebanyak kebutuhan bayinya. Bila ibu ingin menambah pasokan ASI cara terbaik adalah merangsang
bayinya menghisap lebih lama dan lebih sering. Ibu tidak boleh kehilangan satu jam makanan untuk
mencoba “menyimpan susunya” karena hal ini akan mengurangi pembuatan ASI.

Efek lain Prolaktin

Prolactin mempunyai efek penting lainnya dengan menekan fungsi indung telur (ovarium). Akibatnya,
menyusui akan memperlambat kembalinya keseburan dan haid.

Pengeluaran ASI

Bila ASI tidak dikeluarkan, payudarah akan menghasilkan ASI lebih sedikit. Agar ASI dapat dibuat terus
maka penting untuk mengeluarkan ASI dari payudarah. Ini dikarenakan efek ASI terhadap payudarah,
dan terpisah dari efek reflex prolactin. Bila bayi berhenti menghisap dari satu payudarah, maka
payudarah tersebut akan berhenti menghasilkan ASI walaupun bayi terus menghisap dari payudarah
yang lain dan merangsang reflex prolactin misalnya mengeluarkan ASI dengan pompa, akan membantu
produksi ASI berjalan terus, bahkan bila untuk beberapa saat bayi tidak bias merahisap.
Oksitosin : Hormon Pengeluaran ASI

Sering terlihat pada wanita menyusui, ASI mengalir ke luar dari putting susunya, setiap aliran berasal
dari satu saluranyang disebut pengeluaran ASI. ASI dikeluarkan oleh sel otot halus yang berada disekitar
payudarah yang mengkeret dan memeras ASI keluar. Hormone oksitosin membuat otot-otot ini
mengekerut. Banyak wanita dapat merasakan payudarahnya terperas saat mulai menyusui. Hal ini
menjelaskan bahwa ASI mulai mengalir. Oksitosin berasal dari bagian kelenjar hipofisa. Oksitosin,
prolactin dihasilkan bila saraf sensori pada putting susu di rangsang dengan isapan. Oksitisin masuk
kedalam darah dan menuju payudarah. Kejadian ini disebut reflek pengeluaran ASI atau refleks
oksitosin. Bayi tidak akan mendapatkan ASI yang cukup bila hanya dengan mengandalkan isapan saja. Ia
harus di bantu refleks oksitosin, bila refleks tidak bekerja maka bayyi tidak akan mendapatkan ASI yang
memadai.

Menolong dan Menghambat Refleks Oksitosin

Refleks oksitosin jauh lebih rumit dari paa refleks prolactin. Pikiran, perasaan, dan sensasi ibu dapat
mempengaruhinya. Biasanya perasaan ibu akan menolong secara refleks, tapi kadang-kadang dapat
menghambat juga.

a. Menolong Pengeluaran ASI


Bila ibu memikirkan bayinya dengan penuh kasih sayang atau bila ia mendengar bayinya
menangis, kelenjar pituarsi akan menghasilkan oksitosin. Kemudian ibu akan merasa
payudarahnya akan terperas dan kadang-kadang ASI nya bias keluar dan payudarah akan siap
untuk memberikan makan bagi bayi yang lapar.
b. Menghambat Pengeluaran ASI
Salah satu dari perasaan ini bias menghentikan refleks pengeluaran ASI :
 Bila ibu hawatir atau takut akan sesuatu
 Bila ibu merasa kesakitan, biasanya bila merasa kesakitan pada saat menyusui.
 Bila ibu merasa malu

Sehingga bila seorang wanita meragukan kemampuannya menyusui, kekhawatirannya akan


menghentikan ASI keluar.

Efek lain Oksitosin

Oksitosin membuat kandung Rahim mengkerut, sehingga dapat menolong mengeluarkan ari-ari
dan menghentikan perdarahan setelah persalinan. Menyusui akan memperpendek masa lokia
(pengeluaran cairan dari liang senggama setelah melahirkan).

Bagaimana ASI dihasilkan

Beberapa hasi setelah persalinan, payudarah terasa kosong, payudarah akan menghasilkan
sedikit susu jolong kolostrum, yang berwarna kekuningan setelah beberapa hari payudarah
mulai terasa penuh dan menghasilkan ASI yang banyak . pada saat itu dikatakan ASI telah
“datang” kadang-kadang ASI datang dalam waktu 2 hari dan kadang-kadang mencapai waktu
hampie 1 minggu. ASI akancepat masuk bila bayi di mungkinkan untuk segera menyusui setelah
melahirkan dan bayi mau segera menyusu, hal ini disebut pemberian makanan berdasarkan
permintaan.

Produk ASI Berklanjutan

Setelah beberapa hari payudarah terasa kosong dan menjadi lunak lagi walaupun masih
menghasilkan ASI yang banyak. Kadang-kadang ibu mengira bahwa ASInya mengerikan bila
payudarahnya melunak, sebenarnya dalam keadaan itu ibu tidak kehilangan ASI asalkan bayinya
terus menghisap bila ia lapar sehingga Ibu akan tetap memiliki ASI yang cukup untuk bayinya
selama paling tidak 4 bulan dan pada banyak orang bias sampai 6 bulan.

Bagaimana Bayi Menghisap

Refleks menghisap

Bayi sehat dan cukup bulan mempunyai 3 refleks yang dapat membantunya untuk menyusu :

1. Refleks rooting
Refleks ini membantu bayi menemukan putting susu, bila bayi dalam keadaan lapar dan
bila ada sesuatu yang menyentuh sisi mulutnya, maka ia akan m,embuka mulutnya dan
mengengok keadar sentuhan itu. Refleks rooting yaitu bila putting susu menyentuh pipi
bayi, bayi akan membuka mulutnya dan menengok untuk mendapatkan putting susu.
2. Refleks menghisap
Bila ada sesuatu masuk ke mulu bayi yang cukup dalam dan menyentuh langit-langitnya
maka ia akan menghisapnya, refleks menghisap sudah sangat kuat sejak ia lahir.
3. Refleks menelan
Bila mulut bayi tersisi ASI maka ia akan menelannya.

Perhatikan bahwa ada refleks yang membantu bayi menemukan putting susu dan refleks yang
membantu menghisap bila ada benda dalam mulutnya, tetapi tidak ada refleks yang membantu untuk
memasukkan putting susu kedalam mulutnya. Hal itu yang harus di pelajari bayi serta memerlukan
banyuan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai