PEMBAHASAN
A. ROTASI
Telah diketahui bahwa suatu komposisi dari dua refleksi garis adalah sebuah
setengah putaran, jika sumbu-sumbu refleksinya tegak lurus, namun jika sumbu
refleksinya sejajar, maka komposisinya merupakan tranlasi.
Sebelum mempelajari mengenai perputaran (rotasi) lebih dalam, maka yang
perlu dipahami pertama yaitu mengenai sudut berarah. Secara definisi sudut berarah
adalah Sebuah sudut berarah adalah suatu sudut yang satu kakinya sebagai sisi (kaki)
awal dan kaki yang lain sebagai sisi (kaki) akhir .
Apabila arah perputaran searah dengan arah jarum jam, maka a dipandang
sebagai sudut yang negatif. Sebaliknya apabila arah perputaran berlawanan dengan
arah jarum jam maka a dipandang sebagai sudut yang positif.
Gambar 8.1 Sudut Berarah
Andaikan A suatu titik , θ adalah bilangan antara-180° dan180° suatu rotasi yang
mengelilingi A dengan sudut θ adalah sebuah pemetaan 0A, θ yang didefinisikan
untuk setiap titik pada bidang berlaku :
1. 0A, θ (A) = A
2. Jika p ≠ A, 0A θ (P) = P° sehingga mPAP° = θ dan AP° = PA
Teorema 8.1
Jika s dan t garis-garis yang tidak tegak lurus berpotongan di A , dan jika
θ
ukuran sudut dari s ke t sama dengan 2 maka 0A, θ =0t0s .
A° = (0,3)
b. 0B, -30°(A) = k IV
3
i) x = r cos θ → x = 3 cos -30° = 2 √3
3
ii) y = r sin θ → y = 3 sin -30° = 2
RtRs(A) = (0,3)
s = sumbu x,x = y = 0
y – 0 = 1(x-0)
t=y=x