Anda di halaman 1dari 16

EKSTERNALITAS DAN MASLAH LINGKUNGAN

SERTA PERBAIKANNYA

*FATIMA H. ISMAIL
Program Studi Pasca Sarjana IPS/Pendidikan Antropologi
Universistas Negeri Makassar

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan

antara aktifitas satu dengan aktivitas lainnya. Keterkaitan ini akan membuat

kegiatan – kegiatan perekonomian berjalan dengan lancar apabila kegiatan tersebut

dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem. Keterkaitan

suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar ini adalah

apa yang disebut eksternalitas.

Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas merupakan efek samping

dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi yaitu berupa dampak positif, maupun

dampak negatif Dampak yang positif misalnya seseorang yang membangun

sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai

dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan

dampak negatif misalnya polusi udara, air dan suara.

Ada juga ekternalitas yang dikenal sebagai eksternalitas yang berkaitan

dengan uang yang muncul ketika dampak eksternalitas itu disebabkan oleh

meningkatnya harga. Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu

atau kompleks perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan

melonjak tinggi. Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak

1
external yang negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar

daerah tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan eksternalitas ?

2. Apa fakto-faktor penyebab terjadinya eksternalitas ?

3. Bagaimana eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun konsumsi?

4. Bagaimana kebijakan publik dalam mengatasi eksternalitas ?

5. Apa Sumber eksternalitas ?

C. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan tentang eksternalitas

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab eksternalitas.

3. Untuk mengetahui eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun

konsumsi.

4. Untuk mengetahui kebijakan public dalam mengatasi eksternalitas

5. Untuk mengetahui sumber eksternalitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. EKSTERNALITAS

Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak

langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas

sering disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi. Jika

eksternalitas telah jelas terlihat, maka pelaku aktivitas ekonomi dapat diberikan

pilihan atau diwajibkan untuk membayar dampak tersebut atau mengklaim

keuntungan yang telah diberikannya melalui undang-undang yang berlaku. Atau

pelaku aktivitas ekonomi dapat mengubah produk atau metode produksinya untuk

meminimalisir dampak negatif eksternal.1

Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi

terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan

terjadi apabila perusahaan-perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau

manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul

ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi

seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau

perusahaan yang bertindak. Disebut eksternal karena mekanisme pasar tidak dapat

1Wikipedia. Pengertian Eksternalitas diakses dari http:


://id.wikipedia.org/wiki/Eksternalitas. Pada tanggal 27 September 2017. Pukul 14.23
WITA

3
memasukkan semua biaya, yaitu biaya sosial, biaya sebenarnya dari barang

tersebut dalam penentuan harga barang.

Pembangunan yang dilakukan selama ini bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan oleh tingginya pertumbuhan ekonomi.

Dalam kenyataannya peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak saja membawa

dampak posistif bagi sebuah perekonomian namun juga memberikan dampak

negative bagi lingkungan. Proses produksi dan konsumsi telah menimbulkan

adanya limbah yang kemudian akhirnya dikembalikan ke lingkungan.

Kerusakan lingkungan tidak saja terjadi di Negara-Negara yang mengalami

perekonomian yang tumbuh pesat seperti China, misalnya namun juga terjadi di

Negara-negara yang pertumbuhan ekonominya lambat seperti di Negara-negara

Amerika Tengah. Kondisi ini terjadi karena banyak Negara yang memilih

pendekatan grow first, clean up later Namun ternyata pendekatan grow first,

clean up later merupakan strategi yang berbiaya tinggi secara social dan ekologi,

dan mengancam keberlanjutan pertumbuhan itu sendiri. Beberapa kerugian

terhadap lingkungan seperti keanekaan hayati dan kesehatan manusia adalah

contohnya. Dalam ilmu ekonomi terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan

oleh kegiatan manusia secara spesifik disebut sebagai eksternalitas. Makalah ini

bertujuan membahas eksternalitas lingkungan dari sudut pandang teori ekonomi,

mulai dari konsep dasar, dampaknya bagi masyarakat dan perekonomian, serta

kebijakan untuk mengurangi eksternalitas lingkungan.2

2Dini Yuniarti. 2009. Eksternalitas Lingkungan diakses dari


http://diniyuniarti.files.wordpress.com/2009/01/Eksternalitas-Lingkungan.doc. Pada
tanggal 27 September 2017, pukul 16.40 WITA

4
Eksternalitas timbul ketika beberapa kegiatan dari produsen dan konsumen

memiliki pengaruh yang tidak diharapkan (tidak langsung) terhadap produsen dan

atau konsumen lain. Eksternalitas bisa positif atau negative. Eksternalitas positif

terjadi saat kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok memberikan

manfaat pada individu atau kelompok lainnya . Perbaikan pengetahuan di berbagai

bidang, misalnya ekonomi, kesehatan, kimia, fisika memberikan eksternalitas

positif bagi masyarakat. Eksternalitas positif terjadi ketika penemuan para

ilmuwan tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada mereka, tapi juga

terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan secara keseluruhan. Adapun

eksternalitas negatif terjadi saat kegiatan oleh individu atau kelompok

menghasilkan dampak yang membahayakan bagi orang lain. Polusi adalah contoh

eskternalitas negatif. Terjadinya proses pabrikan di sebuah lokasi akan

memberikan eksternalitas negatif pada saat perusahaan tersebut membuang

limbahnya ke sungai yang berada di sekitar perusahaan. Penduduk sekitar sungai

akan menanggung biaya eksternal dari kegiatan ekonomi tersebut berupa masalah

kesehatan dan berkurangnya ketersediaan air bersih. Polusi air tidak saja

ditimbulkan oleh pembuangan limbah pabrik, tapi juga bisa berasal dari

penggunaan pestisida, dan pupuk dalam proses produksi pertanian.3

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB EKTERNALITAS

1. Keberadaan Barang Publik. Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif

dan merupakan konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung

3Sankar, U. 2008. Environmental Externalitie diakses dari


http://coe.mse.ac.in/dp/envt-ext-sankar.pdf.Pada tanggal 27 September 2017, pukul 16.23
WITA

5
mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan

kontribusi terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada

kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan

barang publik yang efisien, karena masyarakat cendrung memberikan nilai yang

lebih rendah dari yang seharusnya (undervalued).

2. Sumber Daya Bersama. Keberadaan sumber daya bersama (common

resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda

dengan keberadaan barang publik di atas. Sumber-sumber daya milik bersama,

sama halnya dengan barang-barang publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber

daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma.

Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat

bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi

orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik

bersama ini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa banyak

pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik tentang bagaimana eksternalitas

terjadi pada kasus sumberdaya bersama ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh

Hardin (1968) yang terkenal dengan istilah tragedi barang umum (the tragedy of

the commons).

3. Ketidaksempurnaan Pasar. Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah

satu partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights)

mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar

yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual

tunggal).

6
4. Kegagalan Pemerintah. Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak

saja diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah

(government failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan

kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang

tidak mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk

mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui kebijaksanaan

dan sebagainya. 4

C. EKTERNALITAS POSITIF DAN NEGATIF DALAM PRODUKSI

MAUPUN KONSUMSI

Pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang

negatif dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan)

yang di derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut

(bystander). Misalnya pada umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang secara

umum dapat dikatakan bahwa setiap tindakan ekonomi berpotensi membawa efek

samping, yang permasalahannya hanya pada tingkat gangguannya saja. 5

Dengan demikian, pelarangan secara total akan menghentikan kegiatan

ekonomi pada sektor usaha ini dengan adanya efek negatif ini maka biaya tidak

hanya ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Total biaya (internal

perusahaan dan eksternal perusahaan) biasa disebut sebagai biaya sosial (social

cost), dengan adanya hal tersebut maka biaya ekternal dapat dibuat menjadi

4D. Puspita. Eksternalitas Yuhu, diakses dari


http://www.academia.edu/8866008/Eksternalitas_yuhuu. Pada tanggal 27
September 2017, pukul 16.24 WITA
5 Sankar, U. 2008. Environmental Externalitie diakses dari http://coe.mse.ac.in/dp/envt-
ext-sankar.pdf.Pada tanggal 27 September 2017, pukul 16.23 WITA

7
internal sehingga menjadi biaya perusahaan yang tercantum dalam dokumen

akuntansi. dengan demikian biaya total perusahaan menjadi lebih tinggi dan

dengan sendirinya akan menaikan harga jual produk yang dihasilkan. Polusi

adalah contoh eskternalitas negatif. 6

Terjadinya proses pabrikan di sebuah lokasi akan memberikan eksternalitas

negatif pada saat perusahaan tersebut membuang limbahnya ke sungai yang berada

di sekitar perusahaan. Penduduk sekitar sungai akan menanggung biaya eksternal

dari kegiatan ekonomi tersebut berupa masalah kesehatan dan berkurangnya

ketersediaan air bersih. Polusi air tidak saja ditimbulkan oleh pembuangan limbah

pabrik, tapi juga bisa berasal dari penggunaan pestisida, dan pupuk dalam proses

produksi pertanian.

Eksternalitas lingkungan sendiri didefinisikan sebagai manfaat dan biaya

yang ditunjukkan oleh perubahan lingkungan secara fisik hayati.Polusi air yang

telah dijelaskan di atas termasuk ke dalam eksternalitas lingkungan, dimana polusi

tersebut telah merubah baik secara fisik maupun hayati sungai yang ada di sekitar

perusahaan tersebut. Adapun polusi atau pencemaran itu sendiri berdasarkan UU

No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 12,

adalah sebagai berikut:

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat

6 Suparmoko. 2001. Ekonomi Publik. Edisi Pertama,Yogyakarta, hlm.27

8
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai

dengan peruntukannya.7

Berdasarkan pengertian lingkungan di atas, selain air, udara, dan juga

tanah, serta hubungan timbal balik di antara air, udara, dan tanah dapat berpotensi

mengalami eksternalitas lingkungan. Adanya asap dan konsentrasi bahan-bahan

beracun serta global warming merupakan contoh dari polusi udara. Adapun

sampah tidak berbahaya dan limbah beracun merupakan contoh dari polusi tanah.

Polusi limbah beracun jelas berbahaya dan merupakan masalah serius, sedangkan

sampah rumah tangga merupakan masalah polusi juga, apalagi jika sampah

tersebut dibuang ke sungai atau ke tempat yang tidak semestinya. Emisi gas rumah

kaca menyebabkan global warming, yang dihasilkan dari emisi karbon dioksida,

methane, nitrus oxida, dan gas lainnya.

Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau kelompok memberikan manfaat pada individu atau kelompok lainnya (Sankar,

2008). Perbaikan pengetahuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, kesehatan,

kimia, fisika memberikan eksternalitas positif bagi masyarakat. Eksternalitas

positif terjadi ketika penemuan para ilmuwan tersebut tidak hanya memberikan

manfaat pada mereka, tapi juga terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan secara

keseluruhan. Adapun eksternalitas negatif terjadi saat kegiatan oleh individu atau

kelompok menghasilkan dampak yang membahayakan bagi orang lain.

Eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang
7Sankar, U. 2008. Environmental Externalitie diakses dari http://coe.mse.ac.in/dp/envt-
ext-sankar.pdf.Pada tanggal 27 September 2017, pukul 16.23 WITA

9
dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari

pihak yang diuntungkan. meskipun banyak pasar dimana biaya social melebihi

biaya pribadi, ada pula pasar-pasar yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para

produsen lebih besar dari biaya sosialnya, di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat

positif, dalam arti menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen). 8

Contoh yang dapat di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot

yang khusus di rancang untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-

pabrik). Robot adalah ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir.

Sebuah perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar

menemukan rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan

ini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga

masyarakat secara keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu akan menjadi

pengetahuan umum yang bermanfaat.

Eksternalitas dalam konsumsi Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas

hanya eksternalitas yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada

eksternalitas yang terkandung dalam kegiatan konsumsi. Konsumsi minuman

beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas negatif jika si peminum lantas

mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga

membahayakan pemakai jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini juga ada

yang bersifat positif.

Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang

terdidik, masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih

8D. Puspita. Eksternalitas Yuhu, diakses dari


http://www.academia.edu/8866008/Eksternalitas_yuhuu. Pada tanggal 27 September 2017,
pukul 16.24 WITA

10
mudah merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu

menjalankan fungsinya dalam melayani masyarakat. Solusi Swasta Terhadap

Eksternalitas Kita telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat

mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak

efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara

mengatasi eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja

yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak

nonpemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi

kemasyarakatan.

D. KEBIJAKAN PUBLIK DALAM MENGATASI EKSTERNALITAS

1. Regulasi

Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau

mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu. Sebagai contoh, untuk

mengatasi kebiasaan membuang limbah beracun ke sungai, yang biaya sosialnya

jauh lebih besar dari pada keuntungan pihak-pihak yang melakukannya,

pemerintah dapat menyatakannya sebagai tindakan kriminal dan akan mengadili

serta menghukum pelakunya. Dalam kasus ini pemerintah menggunakan regulasi

atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas tadi.

Namun kasus-kasus polusi umumnya tidak sesederhanana itu. 9

9 Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta, hlm. 67

11
Tuntutan para pecinta lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk

polusi, sesungguhnya tidak mungkin terpenuhi, karana polusi merupakan efek

sampingan tak terelakkan dari kegiatan produksi industri. Contoh yang sederhana,

semua kendaraan bemotor sesungguhnya mengeluarkan polusi. Jika polusi ini

hendak dihapus sepenuhnya, maka segala bentuk kendaraan bermotor harus

dilarang oleh pemerintah, dan hal ini tidak mungkin dilakukan. Jadi, yang harus

diupayakan bukan penghapusan polusi secara total, melainkan pembatasan polusi

hingga ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak lingkungan namun tidak

juga menghalangi kegiatan produksi. Untuk menentukan ambang aman tersebut,

kita harus menghitung segala untung ruginya secara cermat.

2. Pajak Pigovian dan Subsidi

Pajak Pigovian dansubsidi merupakan pajak yang khusus diterapkan untuk

mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena

ditemukan oleh ekonom yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari

pajak tersebut adalah ketika ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas

yang masing-masing membuang limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan

yang mereka lakukan. Pertama, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA,

Environmental Protection Agency) akan mewajibkan semau pabrik untuk

mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun atau yang kedua, mereka akan

dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap

pabrik. Para ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada regulasi

sebagai cara untuk mengendalikan polusi, karena biaya penerapan pajak itu lebih

murah bagi masyarakat secara keseluruhan.10

10 Ibid

12
Timbulnya eksternalitas lingkungan di atas, tidak bisa dilepaskan dari

adanya kegiatan ekonomi yang ditujukkan untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Namun akan menjadi ironi jika aktivitas ekonomi yang ditujukkan untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tujuan mencapai kesejahteraan, malah

memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat itu sendiri. Untuk itu diperlukan

evaluasi dan perubahan paradigma, mengenai pertumbuhan ekonomi yang lebih

memperhatikan lingkungan.

Saat ini adanya peningkatan kesadaran mengenai dampak pembangunan

yang tidak memperhatikan lingkungan telah merubah paradigma tujuan

pembangunan. Beberapa indicator pembangunan telah direvisi, tidak lagi hanya

terbatas pada angka-angka pertumbuhan ekonomi, namun lebih menekankan pada

kesejahteraan manusia secara menyeluruh. Keberhasilan tidah hanya diukur

berdasarkan kemajuan fisik semata, namun juga dilihat dari kemajuan manusia dan

lingkungan., yaitu pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

E. SUMBER EKSTERNALITAS

Sumber dari eksternalitas adalah ketiadaan hak milik (property right),

yaitu kesepakatan sosial yang menentukan kepemilikan, penggunaan dan

pembagian factor produksi serta barang dan jasa. Hak milik tidak ada saat

eksternalitas timbul. Tidak ada seorangpun yang memiliki udara, sungai, dan laut.

Pada saat tidak adanya hak milik, maka tidak ada jaminan sebuah perusahaan

swasta beroperasi pada tingkat yang efisien. 11


11 Sugiyono, Agus, 2008. Penggunaan Energi dan Pemanasan Global: Prospek
bagi IndonesiaM diakses dari
http://www.geocities.com/athens/academy/1943/paper/p0201.pdf, Pada tanggal 28
September 2017, pukul 09.17 WITA

13
Sumberdaya lingkungan seperti udara bersih, air di sungai, laut dan

atmosfir hak kepemilikannya tidak terdefinisikan dengan tepat. Di banyak Negara

sumberdaya tersebut berada dalam domain publik. Penggunaan sumberdaya

tersebut dianggap sebagai barang bebas dan faktor produksi tanpa harga. Oleh

karena itu mereka menghitung penggunaan sumberdaya lingkungan tidak ada

harganya ketika nilai sosal yang positif mengalami kelangkaan.

Dua alasan penting ketiadaan pasar adalah a) adanya kesulitan

mendefisikan, mendistribusikan dan menentukan hak milik, b) tingginya biaya dari

penciptaan dan pengoperasian pasar Pada saat sebuah perusahaan membuang

limbahnya di sungai, maka perusahaan memperoleh manfaat dari sungai tersebut,

namun tidak menanggung biaya dari penggunaan sungai tersebut karena

perusahaan tidak merasa memiliki sungai tersebut.12

BAB III
KESIMPULAN

Eksternalitas lingkungan merupakan masalah yang tidak dapat dilepaskan

dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat. Mengungat dampaknya

yang besar terhadap kesehatan, lingkungan, bahkan pembangunan ekonomi itu


12D. Puspita. Eksternalitas Yuhu, diakses dari
http://www.academia.edu/8866008/Eksternalitas_yuhuu. Pada tanggal 27 September
2017, pukul 16.24 WITA

14
sendiri, maka perlu disusun kebijakan untuk menanggulanginya. Kebijakan-

kebijakan tersebut dapat nerupa kebijakan yang diambil oleh pemerintah seperti

Pigovian tax, regulasi, maupun solusi yang berasal dari masyarakat.

Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung

memengaruhi pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas

negatif seperti polusi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial dalam pasar

kurang dari jumlah keseimbangannya. Eksternalitas positif, seperti imbas

teknologi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial lebih dari jumlah

keseimbanganya.

Kadang-kadang pemerintah menghindari dilakukannya kegiatan –kegiatan

yang tidak efisien dari segi sosial dengan melarang perilaku-perilaku tertentu. Pada

kesempatan yang lain, pemerintah menginternalisasikan eksternalitas dengan

menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan Publik yang lain adalah mengeluarkan

izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan

mengeluarkan sejumlah terbatas izin berpolusi. Hasil akhir dari kebijakan ini

hampir sama dengan penerapan pajak Pigovian terhdap para polusi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, Yogyakarta:


BPFE Yogyakarta

Suparmoko. 2001. Ekonomi Publik. Edisi Pertama,Yogyakarta

15
Internet

Dini Yuniarti. 2009. Eksternalitas Lingkungan diakses dari


http://diniyuniarti.files.wordpress.com/2009/01/Eksternalitas-
Lingkungan.doc. Pada tanggal 27 September 2017, pukul 16.40 WITA

D.Puspita. Eksternalitas Yuhu, diakses dari


http://www.academia.edu/8866008/Eksternalitas_yuhuu. Pada tanggal 27
September 2017, pukul 16.24 WITA

Sankar, U. 2008. Environmental Externalitie diakses dari


http://coe.mse.ac.in/dp/envt-ext-sankar.pdf.Pada tanggal 27 September
2017, pukul 16.23 WITA

Sugiyono, Agus, 2008. Penggunaan Energi dan Pemanasan Global: Prospek bagi
IndonesiaM diakses dari
http://www.geocities.com/athens/academy/1943/paper/p0201.pdf, Pada
tanggal 28 September 2017, pukul 09.17 WITA

Wikipedia. Pengertian Eksternalitas diakses dari http:


://id.wikipedia.org/wiki/Eksternalitas. Pada tanggal 27 September 2017.
Pukul 14.23 WITA

16

Anda mungkin juga menyukai