2009-2-00533-AK Bab 2
2009-2-00533-AK Bab 2
LANDASAN TEORI
memiliki aset tetap. Keberadaan aset tetap diharapkan dapat memberikan sumbangan
pendapatan bagi perusahaan di masa sekarang dan masa mendatang, misalnya bangunan,
mesin atau kendaraaan yang biasanya mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;
dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, and Paul D. Kimmel (2004) menyatakan: “Plant
assets are tangible resources, that are used in the operations ot the business and not
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap
adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, bernilai
material, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk
dijual.
Sedangkan pengertian aset tetap berupa tanah menurut IAI, PSAK (2007 : 47.2)
adalah :
Tanah adalah aset berwujud yang diperoleh siap pakai atau diperoleh lalu
disempurnakan sampai siap pakai dalam operasi entitas dengan manfaat ekonomis lebih
dari setahun, dan tidak dimaksud untuk diperjualbelikan dalam kegiatan operasi normal
entitas.
8
II.2 Karakteristik Aset Tetap
a. Aset tetap merupakan barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar atau
mempermudah produksi barang-barang lain dalam kegiatan normal
perusahaan.
b. Semua aset tetap mempunyai umur terbatas dan pada akhir umurnya harus
dibuang atau diganti. Umur ini dapat merupakan estimasi jumlah tahun yang
didasarkan pada pemakaian dan keausan yang ditimbulkan oleh unsur –
unsurnya atau dapat bersifat variabel tergantung pada jumlah penggunaan
dan pemeliharaannya.
c. Nilai aset tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak
lain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan bukan
dari pemaksaan suatu kontrak.
d. Aset tetap seluruhnya bersifat non moneter, manfaatnya diterima dari
penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang
tertentu.
e. Pada umumnya jasa yang diterima dari aset tetap ini meliputi suatu periode
yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
karakteristik fisik mereka. Aset tertentu dengan karakteristik yang sama dapat
Menurut Harahap (2002 : 22) aset tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai
Sedangkan dalam PSAK (IAI, 2009: 16.7 ) sendiri, klasifikasi aset tetap adalah
sebagai berikut:
Suatu kelompok aset tetap adalah pengelompokan aset yang memiliki sifat dan kegunaan
yang serupa dalam operasi normal entitas. Berikut adalah contoh dari kelompok aset
yang terpisah :
a. Tanah;
b. Tanah dan bangunan;
c. Mesin;
d. Kapal;
e. Pesawat udara;
f. Kendaraan bermotor;
g. Perabotan;
h. Peralatan kantor.
Untuk klasifikasi aset tetap berupa tanah, menurut PSAK (IAI, 2007:47.2) :
1. Tanah dalam negeri yaitu tanah yang berada di wilayah geograsfis Indonesia,
terbagi menjadi tiga wilayah yaitu: wilayah kawasan berikat, wilayah
yuridiksi negara perwakilan, dan wilayah pabean.
2. Tanah luar negeri adalah tanah yang berada di luar wilayah Indonesia, berada
pada wilayah hukum pertanahan lain di luar hukum pertanahan Indonesia
II.4. Perolehan Aset Tetap
Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara dimana masing-masing cara
keuangan pada umumnya dan neraca serta laporan laba rugi pada khususnya.
adalah :
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau
nilai wajar imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan
ke aset pada saat pertama diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK
lain. (IAI, 2007 : 16.2)
Komponen biaya perolehan aset tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea
impor dan PPN masukan tidak boleh restitusi (non refundable) dan setiap biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut dapat bekerja
The cost of property includes not only the original purchase price or
equivalent value but also any other expenditures required in obtaining and
preparing the asset for its intended use any taxes, freight, installation, and other
expenditures related to the acquisition should be included in the asset’s cost
(Skousen, Stice and Stice, 2000 : 680 )
a. Pembelian Tunai
Aset tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar jumlah
uang yang dikeluarkan. Untuk memperoleh aset tersebut yang termasuk di
dalamnya adalah harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan sampai aset
tersebut siap untuk dipakai seperti biaya angkut, premi asuransi dalam
perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semua
biaya-biaya tersebut dikapatilasasi sebagai harga perolehan aset tetap. Apabila
dalam pembelian aset tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut
merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tanpa melihat apakah potongan
tersebut didapat atau tidak.
Harga perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. (IAI, 2004:
16.19)
Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian
untuk suatu aset tetap yang tidak serupa atau aset lain. Biaya dari pos
semacam itu diukur pada nilai wajar aset yang dilepaskan atau yang
diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aset
yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas
yang ditransfer. (IAI, 2004: 16.5)
d. Pembelian angsuran
Apabila aset tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran
harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan dibuat
sendiri (PSAK 2007: 30.5) :
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan
kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kin ilebih rendah dari nilai wajar.
Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam
perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku
bunga implicit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika tidak,
digunakan tingkat suku bunga pinjaman incremental lessee. Biaya langsung awal
yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai asset.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan donasi :
Aset tetap yang diperoleh dari hibah pemerintah tidak boleh diakui sampai
diperoleh keyakinan bahwa:
a. Entitas akan memenuhi kondisi atau prasyarat hibah tersebut;
b. Hibah akan diperoleh
Apabila harga pokok aset yang dibuat lebih rendah daripada harga beli di luar,
selisihnya merupakan penghematan biaya dan tidak boleh diakui sebagai laba.
Tetapi apabila harga pokok aset yang dibuat itu lebih tinggi dari harga beli di luar
(dengan kualitas yang sama), maka selisih yang ada diperlakukan sebagai
kerugian, sehingga aset akan dicatat dengan jumlah sebesar harganya yang
normal.
Apabila pembuatan aset itu menggunakan dana yang berasal dari pinjaman, maka
bunga pinjaman selama masa pembuatan aset dikapitalisasi dalam harga
perolehan aset. Sesudah aset itu selesai dibuat, biaya bunga pinjaman dibebankan
sebagai biaya dalam periode terjadinya. Biaya-biaya lain yang timbul dalam
masa pembuatan aset dibebankan sebagai harga perolehan aset tetap.
dibuat sendiri :
Secara berkala, semua aset tetap kecuali tanah akan mengalami penyusutan
memiliki nilai dari manfaat yang dimilikinya, maka perlu dilakukan pengalokasian
manfaat atas aset tetap ke dalam akumulasi biaya secara sistematis berdasarkan
estimasi masa manfaat aset tetap. Pengalokasian manfaat atas aset tetap harus
sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.”
“ suatu periode di mana aset diharapkan akan digunakan untuk entitas atau jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut oleh
“ Depreciation is the systematic allocation of the cost of an asset over the different
periods benefited by the use of the asset.” (Skousen, Stice and Stice, 2000 : 741)
a. Faktor-faktor fisik.
Faktor- faktor yang dapat mengurangi fungsi aset tetap adalah aus karena
pemakaian, umur, kerusakan-kerusakan lainnya. Dalam kondisi seperti ini suatu
aset tidak dapat digunakan lagi untuk memberikan jasanya sehingga harus diganti
dengan aset yang baru.
b. Faktor-faktor fungsional
Faktor-faktor yang membatasi umur aset tetap adalah :
1) Ketidakmampuan aset untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga
perlu diganti.
2) Adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
3) Kemajuan teknologi sehingga aset tersebut tidak ekonomis lagi jika
dipakai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi beban penyusutan menurut Baridwan
a. Berdasarkan waktu
Metode ini menghubungkan biaya penyusutan dengan perjalanan waktu.
Taksiran umur kegunaan dari aset tetap dinyatakan dalam bentuk satuan
waktu, biasanya tahun. Metode ini terdiri dari :
1) Metode garis lurus.
Beban penyusutan dibagi sama rata selama masa manfaat aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan estimasi nilai sisa yang wajar.Rumus
untuk menghitung penyusutan dengan metode garis lurus adalah sebagai
berikut :
Beban penyusutan = Harga perolehan – Nilai sisa
Umur ekonomis
yang terjadi pada akhir tahun, kuartal, semester, ataupun pada saat terjadi transaksi
tertentu yang menyangkut aset tetap seperti pada saat terjadi penjualan dan
penghapusan.
Aset tetap yang tidak disusutkan adalah tanah. Alasan untuk tidak melakukan
penyusutan terhadap tanah adalah akibat kenyataan ekonomi dimana nilai dari tanah
kecil kemungkinan untuk berkurang. Sebaliknya, dianggap akan terus naik sejalan
a. Kondisi kualitas tanah tidak layak lagi digunakan dalam operasi utama
perusahaan
b. Sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyek
telah selesai.
c. Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak
kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Aset tetap yang digunakan perusahaan suatu saat akan dihapuskan dari
rusak dan tidak dapat dipakai lagi serta aset tetap tersebut tidak dapat meningkatkan
produksi.
Menurut Warren, Fess and Reeve (2005:405) ada beberapa cara penghapusan
a. Penjualan
Nilai buku aset dihitung kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan yang
diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karena
penjualan aset.
b. Pertukaran
Pertukaran dapat dilakukan dengan aset yang sejenis ataupun tidak sejenis. Selisih
antara nilai tukar dan nilai buku dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian. Pada
pertukaran sejenis, keuntungan yang diperoleh akan dikurangkan pada harga aset
yang baru. Sedangkan kerugian dibebankan pada tahun berjalan. Pada pertukaran
aset yang tidak sejenis, keuntungan dan kerugiaannya dibebankan pada periode
berjalan.
c. Penghapusan
Aset yang tidak digunakan lagi oleh perusahaan dapat dihapuskan. Apabila belum
disusutkan penuh maka terjadi kerugian sebesar nilai bukunya.
sebagai berikut :
Jumlah aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. (IAI, 2007 : 16.11)
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya. Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Menurut Warren, Fess and Reeve perlakuan akuntansi atas penghapusan aset
The journal entry to record disposal of fixed asset will vary. In all cases,
however any depreciation for the current period should be recorded, and the
book value of the asset then removed from the accounts. The entry to remove the
book value from the accounts is a debit to the asset’s accumulated depreciation
account and a credit to the assets account for the cost of the asset. For asset
retired from service, a loss may be recorded for any remaining book value af the
asset.
When a fixed asset is sold, the book value is removed and the cash or
other asset received is also recorded. If the selling price is less than the book
value, there is a loss.
When a fixed asset is exchange for another similar nature,no gain is
recognize on the exchange. The acquired asset’s cost is adjusted for any gains. A
loss on exchange of similiar asset’s is recorded.” (Warren , Fess and Reeve,
2005:417)