Anda di halaman 1dari 3

JURNALISTIK FOTOGRAFI ARSITEKTUR

NAMA : RIA RAHMAWATI


NIM : 160701017
MATKUL : JURNALISTIK FOTOGRAFI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


TAHUN AJARAN 2018-2019
Ketika masa kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam yang kala itu dipimpin oleh Sultan
Iskandar Muda, sudah banyak kerajaan lain yang berhasil ditaklukan salah satunya adalah
Kerajaan Pahang, Malaysia. Kerajaan Pahang yang bertekuk lutut usai ditaklukan Kesultanan
Aceh, harus merelakan hasil rampasan, upeti, serta barang-barang berharga untuk diserahkan ke
Sultan Iskandar Muda.
Kala itu, Sultan Iskandar Muda jatuh cinta terhadap Putroe Phang atau Putri Pahang
bernama Putri Kamaliah. Kecantikan dari Putri Kamaliah pun berhasil merebut hati Sultan
Iskandar Muda yang akhirnya dipersunting serta dibawa ke Aceh. Namun merasa tak betah di
Aceh dan selalu teringat dengan Kerajaan Pahang, Sultan Iskandar Muda pun
membuatkan taman kerajaan agar sang permaisuri merasa kerasan tinggal di Aceh.
Taman Putroe Phang ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda yaitu antara tahun 1607-1636. Didalam area taman yang berada ditepi Krueng Daroy ini,
terdapat beberapa bangunan megah didalamnya. Seperti Pintu Khop, Gunongan atau yang sering
disebut Taman Ghairah, dan juga Kandang Taman Sari.
Tak hanya cantik, Putri Pahang juga dikenal pandai serta bijaksana. Bahkan, Putri Pahang
juga menjadi penasehat Sultan Iskandar Muda dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Bahkan, banyak rakyat yang kala itu meminta bantuan pada permaisuri untuk memecahkan
berbagai sengketa dan masalah sehari-hari. Yang paling diingat adalah keputusan bijak dari Putri
Pahang dalam menentukan warisan bagi anak laki-laki dan perempuan.
Konon, permaisuri ditemani dayang-dayangnya menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk bermain di Taman Putroe Phang ini. Permaisuri sering mandi bersama dayang-dayangnya
di Krueng Daroy, lalu Pintu Khop digunakan sebagai tempat beristirahat. Usai mandi, dayang-
dayang mengeringkan rambut permaisuri di Gunongan, selain itu tempat ini juga digunakan
permaisuri untuk berganti pakaian setelah mandi.
Taman kerajaan ini lokasinya juga sangat dekat dengan istana kerajaan, dulu Pintu Khop
merupakan pintu yang menghubungkan antara taman kerajaan dengan istana. Melalui Pintu Khop
ini terdapat semacam lorong bawah tanah yang menjadi jalan untuk menuju istana kerajaan.
Namun, kini wisatawan tidak bisa lagi menemukan jalan tersebut karena lorong tersebut telah
ditutup ketika pemerintah melakukan pembangunan.
Sekarang, taman ini tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi dikunjungi
juga oleh wisatawan mancanegara, terutama warga Malaysia yang ingin menyaksikan langsung
taman yang memiliki hubungan antara Aceh dan Malaysia. Apa lagi di akhir pekan, Taman Putoe
Phang selalu saja ada pertunjukan seni. Baik seni musik, seni tari dan sejumlah kreativitas seni
lainnya yang dipentaskan oleh anak-anak muda di Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai